Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis tetapi bisa saja terjadi

komplikasi. Salah satunya adalah letak sungsang (presentase bokong)

yaitu suatu keadaan pada letak janin memanjang dimana janin terletak

memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di

bawah kavum uteri. Insiden presentase bokong ditemukan sekitar 3-

4% dari seluruh persalinan tunggal. Sekalipun insidennya kecil tetapi

mempunyai resiko yang besar dan dapat mengakibatkankematian ibu

dan bayi. (http://satriacahyarifin.blogspot.com/2012 diakses

tanggal 17 April 2015).

Tujuan utama setiap kehamilan dan persalinan agar berakhir

dengan lahirnya bayi yang sehat. Tetapi dalam kenyataannya

tidak selalu berlangsung normal. Seringkali ditemukan kelainan

atau penyakit serta komplikasi yang dapat menyertai selama

kehamilan. Pada akhirnya berdampak pada saat persalinan dan

dapat berakhir dengan kematian ibu ataupun kematian bayinya.

(http://satriacahyarifin.blogspot.com/2012 diakses tanggal 17

April 2015).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka kematian

ibu merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam

tujuan pembangunan millenium (MDGs) ke lima yaitu

1
2

meningkatkan kesehatan ibu. Di negara miskin, sekitar 25-50%

kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang

berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, serta nifas. WHO

memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari

585.000 meninggal saat hamil atau bersalin.

(http://satriacahyarifin.blogspot.com/2012 diakses tanggal 17

April 2015).

AKI dan AKB di Indonesia merupakan tertinggi di ASEAN. Menurut

SDKI pada tahun 2007 AKI adalah 248/100.000 kelahiran hidup

dan AKB adalah 27/1.000 kelahiran hidup. Namun angka-angka

tersebut khususnya AKI masih tinggi di antara negara ASEAN di

luar Laos dan Kamboja. AKB di Indonesia masih tergolong

tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, yairu

Singapura (3 per 1000), Brunei Darussalam (8 per 1000),

Malaysia (10 per 1000), Vietnam (18 per 1000), dan Thailand

(20 per 1000). (http://satriacahyarifin.blogspot.com/2012 diakses

tanggal 17 April 2015).

Data yang diperoleh dari Profil kesehatan Sulawesi Selatan

tahun 2009 sebanyak 78,84% dan menurun pada tahun 2010

yaitu sebanyak 77,13% per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan

AKB pada tahun 2009 sebanyak 3,31% dan meningkat pada

tahun 2010 yaitu sebanyak 5,78% per 1.000 kelahiran hidup.


3

(http://satriacahyarifin.blogspot.com/2012 diakses tanggal 17

April 2015).

Data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Bone pada tahun 2014 jumlah kehamilan presentase bokong

terdapat 113 dari 15137 (97,89%) jumlah ibu hamil.

Data yang diperoleh dari Puskesmas Ajangale dari bulan

januari 2014 sampai dengan Maret 2015 yaitu sebanyak 29

kehamilan dengan letak sungsang dari 447 kehamilan normal.

Melihat tingginya kasus letak sungsang tersebut merupakan

salah satu masalah yang cukup penting mengingat resikonya

pada saat persalinan cukup besar dan dapat mengakibatkan

kematian baik pada bayi maupun kematian ibunya. Sehubungan

dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui dan

membahas secara spesifik mengenai kehamilan dengan letak

sungsang dengan menggunakan metode pendekatan

manajemen kebidanan dengan judul “Manajemen Kebidanan

pada Ny.”H” Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di

Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04 Maret

2015”.

Upaya untuk mencegah terjadinya persalinan dengan

presentase bokong yaitu dengan menganjurkan ibu melakukan

teknik posisi knee-chest (menungging) sebelum umur kehamilan

34 minggu.
4

B.  Ruang lingkup penulisan

Ruang lingkup pembahasan karya tulis ilmiah ini meliputi

Manajemen Kebidanan Antenatal pada Ny.”H” Gestasi 38 Minggu

dengan Presentase Bokong di Puskesmas Ajangale Kabupaten

Bone Tanggal 02 S.D 04 Maret 2015.

C.  Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Dapat melaksanakan Manajemen Kebidanan pada Ny.”H”

Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di Puskesmas

Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04 Maret 2015

dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai dengan

wewenang bidan.

2. Tujuan khusus

a. Dapat melaksanakan pengkajian data pada Ny.”H” Gestasi

38 Minggu dengan Presentase Bokong di Puskesmas

Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04 Maret 2015.

b. Dapat menganalisis dan menginterpretasikan data untuk

menegakkan diagnosa/masalah potensi pada Ny.”H”

Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di

Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04

Maret 2015.

c. Dapat mengantisipasi diagnosa/masalah potensial pada

Ny.”H” Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di


5

Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04

Maret 2015.

d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi guna

pemecahan masalah pada Ny.”H” Gestasi 38 Minggu

dengan Presentase Bokong di Puskesmas Ajangale

Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04 Maret 2015.

e. Dapat merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada

Ny.”H” Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di

Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04

Maret 2015.

f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada

Ny.”H” Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di

Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04

Maret 2015.

g. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada Ny.”H”

Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di

Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04

Maret 2015.

h. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan

dalam asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada

Ny.”H” Gestasi 38 Minggu dengan Presentase Bokong di

Puskesmas Ajangale Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04

Maret 2015.
6

D.  manfaat penulisan

1. Manfaat praktis (program)

Sebagai salah satu syarat persyaratan dalam menyelesaikan

ujian akhir jenjang Diploma III Kebidanan Akbid Persada Wajo.

2. Manfaat akademik

Sebagai bahan acuan/pedoman bagi institusi jurusan

kebidanan untuk penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya.

3. Manfaat institusi

Adalah sebagai bahan masukan/pertimbangan bagi rekan-

rekan mahasiswa Akademi Kebidanan Persada Wajo program

D3 Kebidanan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan.

4. Manfaat penulis

Adalah proses penulisan ini merupakan pengalaman ilmiah

berharga yang dapat meningkatkan pengetahuan dan

menambah wawasan tentang faktor yang berhubungan

dengan antenatal.

E.  Metode penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan beberapa

metode yaitu :

1.   Studi kepustakaan

Penulis membaca dan mempelajari buku-buku sebagai

literature yang berkaitan dengan masalah diangkat sebagai


7

dasar teori yang dapat digunakan dalam pembahasan karya

tulis ilmiah ini.

2.   Studi kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan

pendekatan pemecahan masalah melalui asuhan kebidanan

yang meliputi : pengkajian, merumuskan diagnosa/masalah

aktual maupun masalah potensial, melaksanakan tindakan

segera/kolaborasi perencanaan implementasi, serta evaluasi

terhadap asuhan kebidanan pada Ny.”H” Gestasi 38 Minggu

dengan Presentase Bokong di Puskesmas Ajangale

Kabupaten Bone Tanggal 02 S.D 04 Maret 2015.

Untuk memperoleh data yang akurat penulis menggunakan

teknik :

a.   Anamnese/wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien, suami

dan keluarga yang terlibat langsung guna mendapatkan

data yang diperlukan untuk memberikan asuhan

kebidanan pada klien tersebut.

b.   Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik secara sitematis pada

klien mulai dari kepala sampai kaki dengan melalui

pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.


8

1) inspeksi, merupakan proses observasi dengan

menggunakan mata, inspeksi dilakukan untuk

mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan

dengan status fisik.

2) Palpasi, dilakukan dengan menggunakan sentuhan

atau rabaan. Metode ini dilakukan untuk mendeteksi

ciri-ciri jaringan atau organ.

3) Auskultasi, merupakan metode pengkajian yang

menggunakan stetoskop untuk memperjelas

mendengar denyut jantung, paru-paru, bunyi usus

serta untuk mengukur tekanan darah sedangkan

Leanec digunakan untuk mendengar denyut jantung

janin (DJJ).

4) Perkusi, adalah metode pemeriksaan dengan cara

mengetuk.

5) Pemeriksaan laboratorium.

3.   Pengkajian psikososial

Pengkajian psikososial meliputi status emosional, respon

terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien

terhadap keluarga, petugas kesehatan, dan lingkungannya.

4.   Studi Dokumenter

Membaca dan mempelajari status kesehatan yang

berhubungan dengan keadaan klien yang bersumber dari


9

catatan perawatan maupun dari sumber lain yang menunjang

yaitu laboratorium.

5. Diskusi

Melakukan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitu

bidan atau dokter yang menangani langsung klien tersebut

serta mengatakan diskusi dengan dosen

pengasuh/pembimbing karya tulis ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai