Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

USUS HALUS
MATA KULIAH

Oleh
Alif Pujiastri

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA 2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan penyusun kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Usus
Halus”, yang penyususn sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang usus halus meliputi fungsi, bagian, zat atau
enzim yang terdapat pada usus halus, kerja usus halus saat mencerna makanan, dan
penyakit pada usus halus. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada pembaca. Tak ada gading yang tak retak, penyusun sadar bahwa
makala ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila pembaca menemukan kesalahan
baik dalam bentuk tata tulis maupun penjelasan dalam makalah ini, penyusun dengan
tangan terbuka menerima kritik dan saran. Atas kerjasamanya penyususn ucapkan
banyak terima kasih.

Yogyakarta, 24 September 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................3
A. Pengertian Usus Halus..................................................................................................3
B. Fungsi Usus Halus.........................................................................................................3
C. Struktur Usus Halus......................................................................................................4
D. Enzim-Enzim pada Usus Halus......................................................................................6
E. Proses Penyerapan Zat Makanan di Dalam Usus Halus................................................7
BAB III PENUTUP......................................................................................................................8
A. Simpulan.......................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Pencernaan adalah proses dimana nutrisi diperoleh dari makanan yang
kita makan. Berbagai nutrisi seperti protein, lemak dan karbohidrat tidak dapat
berasimilasi ke dalam aliran darah dalam bentuk molekul kompleks mereka.
Mereka perlu dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga mereka
dapat diserap oleh darah dan kemudian diangkut ke berbagai bagian tubuh.
Misalnya, protein perlu dipecah menjadi asam amino, karbohidrat menjadi
polisakarida dan monosakarida, lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Nutrisi yang yang diperoleh kemudian diserap ke dalam aliran darah dan
mencapai sel-sel di seluruh tubuh. Hal ini dilakukan oleh sistem yang ada dalam
tubuh manusia. Sistem ini terdiri dari beberapa organ yang saling berhubungan
membentuk sistem yang dinamakan sistem pencernaan. Sistem pencernaan atau
sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ
dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh menjadi vese yang keluar melalui anus.
Pada makalah ini akan dibahas anatomi dan fisiologi tentang salah satu
organ dalam sistem pencernaan yaitu usus halus. Organ ini penting untuk
dipelajari karena usus halus memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem
pencernaan. Usus halus berfungsi memecah bahan-bahan makanan yang
kompleks menjadi bentuk yang sederhana dengan proses digesti yang umumnya
dengan proses hidrolisis agar mudah di absorbsi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Usus Halus?
2. Apa fungsi Usus Halus?
3. Bagaimana struktur dari Usus Halus?
4. Apa saja enzim-enzim yang terapat pada usus halus?
5. Bagaimana proses penyerapan makanan di dalam usus halus?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian usus halus.
1
2. Mengetahui fungsi usus halus.
3. Mengetahui struktur dari usus halus.
4. Mengetahui enzim-enzim yang terdapat pada usus halus.
5. Mengetahui proses penyerapan makanan di dalam usus halus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Usus Halus


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar (Wikipedia). Usus halus atau usus kecil
merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses
pencernaan yang paling panjang (Abdullah, dkk., 2007: 86). Dinding usus kaya
akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus
juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

B. Fungsi Usus Halus


Fungsi utama usus halus adalah untuk pencernaan dan penyerapan
makanan yang masuk. Makanan yang berasal dari lambung memasuki usus
halus, nutrisi yang diserap dan materi tercerna dikirim ke usus besar. Menurut
Pearce (2008: 230) fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorbsi kime
dari lambung. Usus halus juga bertugas menyerap zat hara yang telah diuraikan
oleh getah lambung dan pankreas (Karmana, 2007: 174). Gibson (1981: 198)
menambahkan fungsi dari usus halus, antara lain:
1. Sekresi cairan usus
2. Menerima empedu dan getah pankreas.
3. Pencernaan makanan getah usus dan pankreas mengandung enzim yang
mengubah:
a. Protein menjadi asam amino.
b. Karbohidrat menjadi glukosa, maltosa, dan galaktosa.
c. Lemak menjadi asam leak dan gliserol (dengan bantuan garam empedu
di dalam empedu yang dikeluarkan ke dalam empedu oleh kontraksi
kantong empedu).
Pencernaan menjadi lengkap, makanan dipecah menjadi bentuk yang
lebih sederhana yang diserap melalui dinding usus halus ke dalam darah atau
limfe.
4. Absorbsi air, garam, dan vitamin.
5. Gerakan isi usus sepanjang usus oleh kontraksi segmental pendek dan
“gelombang rush” yang menggerakkan isi sepanjang usus lebih cepat.
C. Struktur Usus Halus
Menurut Karmana (2007: 174), usus halus terdiri atas tiga bagian, yakni
duodenum (usus 12 jari), jejenum, dan ileum. Usus halus memiliki panjang 5,5 m
– 8 m. Panjang duodenum + 25 cm, jejenum + 7 m, dan ileum + 1 m. Starr dan
Taggart dalam Karmana (2007: 174) mengungkapkan bahwa dinding usus halus
tersusun atas lapisan serosa, muskulari mukosa, submukosa, dan mukosa. Selain
itu,pada usus halus terdapat otot longitudinal, otot sirkuler, pembuluh darah, dan
pleksus saraf.

Sumber: Karmana, 2007: 174


1. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Usus dua belas jari terletak paling dekat dengan lambung dan
bermuara di dua saluran, yaitu pankreas dan kantung empedu (Tim Guru
Indonesia, 2015: 398). Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari
usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus
kosong (jejenum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek
dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. Keasaman (pH) usus dua
belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas
jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti
dua belas jari.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan
usus penyerapan (ileum). Di dalam usus kososng terjadi proses pencernaan
makanan secara kimiawi dengan enzim yang dihasilkan oleh dinding usus
(Tim Guru Indonesia, 2015: 398). Pada manusia dewasa, panjang seluruh
usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat
jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Dinding jonjot usus
halus tertutup oleh sel tiang. Kira-kira terdapat 500 sel tiang pada tiap jonjot.
Setiap sel memuat sekitar 1000 mikrovili. Enzim pada mikrovili akan
menghancurkan makanan menjadi partikel yang cukup kecil untuk diserap.

Sumber: Karmana, 2007: 175


Di dalam setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran
limfa (pembuluh kil) yang menyerap makanan dari permukaan jonjot. Vena
mengambil glukosa, asam amino dan mineral, sementara asam lemak dan
glukosa masuk ke pembuluh limfa (Karmana, 2007: 175).

Sumber: Karmana, 2007: 175


3. Usus Penyerapan (Ileum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
Pada sistem pencernaan manusia, usus penyerapan ini memiliki panjang
sekitar 2 - 4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan
oleh usus buntu. Usus penyerapan memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Menurut Karmana (2007: 175), usus penyerapan (ileum) dilapisi oleh
tonjolan-tonjolan mikroskopis (vili) untukmenyerap sari-sari makanan dan
diedarkan bersama darah ke seluruh tubuh. Pada ileum terdapat dua
pembuluh, yaitu pembuluh kapliler dan pembuluh kil (cairan getah bening).

D. Enzim-Enzim pada Usus Halus


Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu.

Sumber: Abdullah, dkk., 2007: 86


Menurut Abdullah, dkk., (2007: 86), Pankreas menghasilkan getah pankreas yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
1. Amilopsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amailum) menjadi gula yang lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen yang belum aktif diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh unsur halus.
Menurut Starr dan Taggart dalam Karmana (2007: 176), enzim yang
dihasilkan usus halus adalah sebagai berikut:
1. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas
menjadi tripsin.
2. Erepsin atau dipeptidase, berfungsi mengubah dipeptida atau peptin menjadi
asam amino.
3. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
4. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
5. Sukrose, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
6. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asa amino.
7. Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
8. Nukleosidase, berfungsi memecah nukleosida menjadi basa nitrogen
(golongan adenin dan timin) serta gula deoksiribosa.
9. Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.

E. Proses Penyerapan Zat Makanan di Dalam Usus Halus


Karmana (2007: 175-176) menjelaskan proses penyerapan makanan di
dalam usus halus. Ruang antara mikrovili pada usus halus begitu kecil sehingga
zat makanan yang sampai di sana masih terlalu besar untuk diserap. Untuk
mengatasi hal ini, permukaan mikrovili mempunyai zat kimia yang disebut enzim
pencernaan akhir. Enzim ini menguraikan zat makanan hingga mencapai ukuran
yang dapat dicerna.
Enzim pencernaan akhir hanya cocok dengan satu jenis zat makanan. Jika
sebuah enzim bersentuhan dengan jenis zat makanan yang tidak cocok, enzim itu
dengan cepat akan menghancurkannya untuk memudahkan penyerapan. Setelah
dipecah ole enzim akhir, zat makanan dengan cepat diserap oleh protein
pembawa yang berada di dekatnya. Zat makanan dapat menembus hanya dalam
satu arah.

Sumber: Karmana, 2007: 276

Di dalam usus halus, terjadi penyerapan zat makanan. Pencernaan pada


usus halus dilakukan oleh enzim-enzim yang fungsinya dirangsang oleh hormon
sekretin. Hormon-hormon yang merangsang fungsi pankreas, hati, kantung
empedu, dan dinding usus halus dihasilkan oleh tunika mukosa duodendum atau
usus dua belas jari.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Usus halus atau usus kecil merupakan tempat penyerapan sari makanan dan
tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang.
2. Fungsi utama usus halus adalah untuk pencernaan dan penyerapan makanan
yang masuk.
3. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yakni duodenum (usus 12 jari), jejenum,
dan ileum. Usus halus memiliki panjang 5,5 m – 8 m. Panjang duodenum +
25 cm, jejenum + 7 m, dan ileum + 1 m.
4. Enzim yang dihasilkan usus halus adalah sebagai berikut:
enterokinase, erepsin atau dipeptidase, maltase, laktase, sukrose,
tripsin, disakarase, nukleotidase, dan peptidase.
5. Di dalam usus halus, terjadi penyerapan zat makanan. Pencernaan pada usus
halus dilakukan oleh enzim-enzim yang fungsinya dirangsang oleh hormon
sekretin.

B. Saran
Menyadari bahwa penyususn masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penyususn akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang usus halus
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M., Saktiyono, dan Lutfi. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs untuk Kelas
VIII Semester 1 2A. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gibson, Jhon. 1981. Fisiologi dan AnatomiModern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo
Media Pratama.
Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia.
Tim Guru Indonesia. 2015. Super Lengkap Pelajaran 6 In 1 SMA IPA Kelas 10, 11, &
12. Jakarta: Bintang Wahyu.
Wikipedia. 2017. Usus Halus. Online melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Usus_halus. Diakses pada tanggal 24 September
2017.

Anda mungkin juga menyukai