Dosen Pengampu:
OLEH:
4193141039
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti 1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
(KI Spiritual)
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
Kompetensi Inti 2
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
(KI Sosial)
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
Kompetensi Inti 3 prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
(KI Pengetahuan) pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
Kompetensi Inti 4
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
(KI Keterampilan)
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
D.MATERI PEMBELAJARAN
Pertumbuhan adalah :
Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi)
Perkembangan adalah:
Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
Sel-sel berdiferensiasi.
Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi
masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin
kompleks.
Irreversible
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai
reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.
PERKECAMBAHAN
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
PERTUMBUHAN PRIMER
2. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung
akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
3. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil
atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan
pertumbuhan primer.
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah
kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari
bagian tumbuhan.
Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu
atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
PERTUMBUHAN SEKUNDER
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah
luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari
bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih
besar daripada kegiatan ke arah luar.
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak
mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan
terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan
dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang
dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi.
PERTUMBUHAN TERMINAL
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3
daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di
daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan
bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya
bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya
mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim,
jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1. Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau
berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung lingkungan yang
sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
B. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan ditemukan
oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti
penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.
Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa).
Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat
pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya
cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada
bagian yang terkena cahaya.
2. Gibberellin
3. Sitokinin
Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
4. Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
6. Menstimulasi perkecambahan.
Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan,
baik dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan
pemanjangan sel bersama-sama.
6. Kalin
7. Asam Traumalin
Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan
apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem
lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut.
Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat).
Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai
koenzim.
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan,
misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan
sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan.
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O,
N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn,
Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan
mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
b. Air
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis
akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma
sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
1. Untuk fotosintesis.
5. Untuk transpirasi.
8. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara
tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun
berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun
menjadi pucat.
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu, misalnya kastuba (Euphorbia
pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas), nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa).
Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya tanaman jarak (Rhicinus
communis) dan kentang (Solanum tuberosum). Panjang hari harus lebih dari 12 hingga 14 jam
agar pembungaan terjadi.
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan saja dalam
setahun, misalnya jagung (Zea mays).
d. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman.
Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan.
Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat
tumbuh.
Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih
dapat tumbuh.
e. Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan
terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan
lebih sedikit yang diuapkan.
Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang.
Oksigen
Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi
yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Heteroauksin yang dihasilkan di bagian ujung memengaruhi sintesis enzim tertentu yang kelak
akan diteruskan menuju dinding sel dan menyebabkan dinding sel menjadi elastis. Dengan
adanya sifat elastis tersebut, dinding sel mudah merenggang dan dapat tumbuh memanjang.
1. Fototropisme
Yaitu peristiwa pergerakan tumbuhan kearah datang nya cahaya. Cholodny dan Went
menjelaskan bahwa cahaya menyebabkan terjadinya pemindahan auksin secara lateral dari
bagian yang terkena cahaya menuju bagian yang tidak terkena cahaya. Dengan demikian, jumlah
auksin di bagian yang gelap akan lebih banyak daripada di bagian yang terang.
1. Geotropisme
Adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan yang terdiri atas : geotropisme positif
(gerak akar yang mengarah ke pusat bumi) dan geotropism negative (menjauhi pusat bumi).
Pemakaian berbagai macam fitohormon pada stek daun, batang dan akar dapat merangsang
pertumbuhan akar, seperti auksin Indole Butirat, dan asam Naftalena Asetat.
1. Partenokarpi
Adalah pembentukan buah tanpa terjadi pembuahan sehingga menghasilkan buah tanpa biji,
Bunga akan secara alami memproduksi hormon tumbuhan, yang diperlukan untuk mengawali
proses pembentukan buah. Seperti yang terjadi pada pisang, anggur tak berbiji, semangka tanpa
biji, jeruk tanpa biji.
1. Apikal dominan
Merupakan suatu gejala bahwa selama pucuk batang (tunas terminal) masih ada, pertumbuhan
tunas samping (tunas lateral) akan terhambat. Kalau tunas terminal dihilangkan, tunas ketiak
daun akan segera tumbuh. Pengaruh tunas pucuk (terminal) yang menekan tunas lateral disebut
apikal dominan.
1. Peluruhan
Peluruhan merupakan suatu proses alami yang terjadi pada bagian tumbuhan, seperti pada daun,
buah, dan bunga. Peluruhan akan berlangsung karena terbentuknya suatu lapisan melintang yang
sel-sel parenkimnya terpisah karena proses penuaan. Lapisan tersebut dinamakan lapisan peluruh
pada tangkai daun, bunga dan buah. Jika helaian daun dipotong, tangkai daun akan meluruh
karena hilangnya persediaan auksin pada daun. Akan tetapi, jika diberi auksin, peluruhan dapat
dihambat.
F.Media Pembelajaran
Papan tulis, buku cetak, dan lembar kegiatan peserta didik (LKPD)
G.Sumber Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017.Biologi kelas XII.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
H.Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
Pendahuluan 1. Komunikasi 4 menit
(10 menit) a. Guru menyampaikan salam kepada
peserta didik.
b. Salah satu peserta didik diminta untuk
memimpin doa.
c. Guru menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran peserta didik.
2. Apersepsi 4 menit
a. Peserta didik diminta untuk
menjelaskan kembali
tentangPertumbuhan dan
perkembangan
b. Peserta didik diberitahukan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai,
yaitu :
- Peserta didik dapat membedakan
faktir luar dan dalam pertumbuhan
dan perkembangan
3. Peserta didik dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan
4. Motivasi 2 menit
Peserta didik diminta untuk mengikuti
pelajaran dengan sebaik-baiknya agar
dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan
Inti Fase 1 : Mengidentifikasi Topik dan 10 menit
(100 Menit) Mengatur Murid ke dalam kelompok
1. Peserta didik diminta oleh guru untuk
membentuk kelompok heterogen yang
masing-masing kelompoknya terdiri
dari 4-5 orang peserta didik.
2. Setiap kelompok peserta didik
diberikan LKS tentang pertumbuhan
dan perkembangan
3. Peserta didik diminta dan diarahkan
oleh guru untuk mengamati dua
kacang yang di tanam sbg objek
Fase 2 : Merencanakan Tugas yang akan 10 menit
Dipelajari
1. Peserta didik diberitahukan oleh guru
mengenai topik yang akan dibahas
yaitupertumbuhan dan perkembangan.
(Mengamati)
2. Sebelum melakukan investigasi
peserta didik diminta untuk
menyiapkan alat dan bahan
3. Peserta didik diminta untuk
melakukan pembagian tugas dalam
kelompoknya dan merencanakan
penyelesaian dari topik permasalahan
tersebut .
Fase 3 :Melaksanakan Investigasi 25 menit
1. Peserta didik diminta untuk
mengumpulkan informasi mengenai
pertumbuhan dan
perkembangan(Mengumpulkan
Informasi)
2. Peserta didik diminta untuk
melakukan investigasi dengan
mengikuti langkah-langkah dan
petunjuk yang terdapat dalam lembar
LKS mengenai pertumbuahn dan
perkembangan (Mengolah Informasi)
3. Peserta didik diberikan arahan oleh
guru jika ada yang belum dimengerti.
(mengamati)
Fase 4 : Menyiapkan Laporan Akhir
1. Setiap kelompok diminta oleh guru
untuk membuat laporan akhir hasil
penyelidikan berupa jawaban pada
LKPS dan kesimpulan dari hasil
investigasi serta mempersiapkan
bahan untuk presentasi di depan kelas.
(Mengolah Informasi)
2. Setiap kelompok diminta untuk 15 menit
membentuk sebuah panitia acara
untuk presentasi, seperti menentukan
siapa yang akan menjadi pemimpin,
moderator, dan notulen.
Fase 5 : Mempresentasikan Laporan
Akhir
1. Setiap kelompok peserta didik secara
bergantian diminta oleh guru untuk
mempresentasikan hasil penyelidikan
mengenai Pertumbuhan dan
perkembangan didepan kelas dengan
melibatkan pendengar secara aktif,
percaya diri dan santun. 30 menit
(Mengkomunikasikan)
2. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya dan menanggapi hasil
presentasi kelompok penyaji dan
dijawab oleh kelompok penyaji.
(Menanya)
3. Peserta didik lainnya diberikan
kesempatan untuk menanggapi
jawaban kelompok penyaji jika
memiliki jawaban yang berbeda.
(Mengkomunikasikan)
Fase 6 : Evaluasi
1. Setiap kelompok yang presentasi
dievaluasi oleh guru dan peserta didik
lainnya selain kelompok yang
presentasi.
2. Peserta didik diminta untuk
menyimpulkan hasil penyelidikan 10 menit
yang telah ditemukan mengenaifaktor
dalam dan luar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
(Mengkomunikasikan)
3. Peserta didik diminta untuk
menceritakan kendala-kendala yang
mereka hadapi ketika melakukakn
investigasi. (Mengkomunikasikan)