Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI

SENSORI HALUSINASI

Hari : Senin, 12 Maret 2019

Pertemuan :I

Sp/Dx : Gangguan persepsi diri sensori : Halusinasi Penglihatan

Ruang : Marwah

Nama Klien : Tn. T

Usia : 45 tahun

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
 Klien Mengatakan melihat sesosok perempuan cantik seperti mantan istrinya
yang telah meninggal
 klien mengatakan melihat sosok tersebut ketika melamun dan sendiri dikamar
Data Objektif
 sering tampak tersenyum, tertawa, dan berbicara sendiri
 Ketika perawat sedang berinteraksi, beberapa kali klien berhenti ditengah-
tengah pembicaraan dan terdiam melamun seolah-olah klien sedang melihat
sesuatu.
2. Diagnosa keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar
3. Tujuan :
Strategi Pelaksanaan I
o Klien mampu mengenali jenis halusinasinya
o Klien mampu mengenali isi halusinasinya
o Klien mampu mengenali waktu halusinasinya
o Klien mampu mengenali frekuensi halusinasinya
o Klien mampu mengenali situasi yang menimbulkan halusinasinya
o Klien mampu mengenali responnya tehadap halusinasi
o Klien mampu menghardik halusinasi
o Klien mampu membuat jadwal untuk latihan cara menghardik halusinasi
Strategi Pelaksanaan II
o Mengunakan obat secara teratur sesuai dengan resep anjuran dokter
4. Tindakan Keperawatan
SP 1
o Mengadakan kontak yang sering tapi singkat secara bertahap
o Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya
o Menanyakan kepada klien tentang isi, waktu, dan frekuensi terjadinya halusinasi.
o Menanyakan kepada klien tentang situasi dan kondisi yang dapat menimbulkan
halusinasi
o Diskusikan bersama klien tentang respon klien terhadap halusinasinya
o Mengajarkan kepada klien cara mengontrol halusinasinya
o Menganjurkan dan bersama klien memasukkan cara mengontrol halusinasi ke
dalam jadwal kegiatan harian klien
B. Strategi Komuniukasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
ORIENTASI
Assalamu’alaikum !”perkenalkan nama saya Dewa Bagus P, bapak bisa mepanggil
saya dengan panggilan Dewa, saya mahasiswa Akademi Keperawatan Notokusumo
yang bertugas di Bangsal Marwah ini yang juga ikut membantu merawat dan
bertanggung jawab terhadap bapak. Sebelumnya nama bapak siapa ini? biasanya
bapak dipanggil nama siapa? Baiklah ada beberapa hal yang akan saya tanyakan
kepada bapak terkait dengan keadaan bapak pada saat ini”

“Bagaimanakah keadaan bapak pada pagi hari ini? apa yang sekarang bapak
rasakan ? berarti bapak masih melihat istri bapak yang telah meninggal?”
“Bagaimana kalua pagi hari ini kita berbincang – bincang dengan bapak perihal
sesosok yang bapak lihat istri bapak yang telah meninggal? supaya bapak bias
mengendalikan suasana hati dan pikiran bapak , baiklah pak kita bincang – bincang
selama 20 menit, mari pak kita duduk diruang konsultasi”

Kerja
“sudah sejak kapan bapak dirawat disini?”

“sebelum bapak mengalami seperti ini apakah bapak pernah mengalami hal yang
serupa?jika iya, waktunya kapan?, berobat diamana?, diberikan obat apa saja?,
apakah bapak masih ingat tentang teknik bagaimana cara mengendalikan halusinasi
penglihatan bapak?. ada tidak keluarga bapak yang mengalami sakit yang serupa
seperti bapak?

dullu tingkat pendidikan bapak terkahir apa ya pak?, apakah bapak bekerja? sebagai
apa pa? diamana? sejak kapan bapak bekerja? bapak mempunyai anak berapa dari
istri yang meninggal? bapak berapa bersaudara? anak bapak sekolah?

dulu bapak tinggal bersama siapa? dahulu orangtua bapak mengasuh bapak
bagaimana? apakah bapak mengalami kekerasan trauma pada saat masih kanak 0
kanak ? apakah bapak dulu suka bergaul dengan teman – teman? apakah teman –
teman bapak ada yang pernah mengejek bapak? jadi dulu bapak sering diejek sama
teman – teman? sekarang siapa yang merawat bapak setelah istri meninggal?
sekarang siapa pak yang sering jenuk dan membantu bapak semala dirumah sakit
selama ini dari keluarga bapak?, jadi, selama ini adik bapak yang membantu
perawatan bapak ya? apa keyakinan bapak atas penyakit sekarang ini? jadi bapak
ingin cepat pulang dan kembali kumpul sama anak – anak bapak ya? jadi ingin
sembuh dan cepat pulang

:baik pak, jadi begini, tadi bapak mengatakan bahwasanya bapak senring melihat
sesosok istri bapak yang telah meninggal, kapan yang bapak lihat sosom tersebut?
kapan munculknya? apakah bapak sering melihat seperti itu? apakah yang dirasakan
ketika sosok tersebut muncul? apakah bayangan tersebut menganggu? apakah ada
perasaan khawatir? takut atau gelisah? apakah yang bapak lakukan jika bayangan
sposok itu muncul? berarti bapak pernah diajarkan ya tapi lupa? baik pak saya akan
mengajarkan untuk mengendalikan sosok tersebut yang pertama tutup mata bapak
jika bayangan itu muncul sambil bapak mengatakan pergi kamu saya tidak
mendengarmu kamu bukan disini sambil membaca doa untuk sang istri”

Terminasi
bagaimana perasaan bapak ketika kita sudah bincang – bincang? apakah
bermanfaat?

coba pak ceritakan kembali teknik yang telah saya ajarkaan kepada bapak agar
paham dan bisa

bagus sekali pak keren, nah bapak bisa mempraktekan seperti itu jika melihat sosok
itu lagi ya pak ya

baik pak besok kita ketemu lagi ya pak untuk belajar cara yang kedua untuk
menendalikan sosok bayangan itu lagi bagai,ana kalau jam 10.00? tempatnya disini
lagi ya pak? baik pak sampai jumpa hari besok selamat pagi wasalamualaikum
wr.wb
Proses Keperawatan

Kondisi klien

Tn. T , 45 tahun, mengatakan bahwa dirinya sering melihat bayangan - bayangan yang mirip
dengan istrinya yang telah meninggal dan menyebabkan klien merasa kesal terhadap bayanagn
tersebut itu. Tn. T sering tampak tersenyum, tertawa, dan berbicara sendiri. Ketika perawat
sedang berinteraksi, beberapa kali klien berhenti ditengah-tengah pembicaraan dan terdiam
seolah-olah klien sedang menlihat sesuatu.

Diagnosa keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi penglihatan

Tujuan khusus: SP 2-3 halusinasi


1. Klien mampu mengenali jenis halusinasinya
2. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan minum obat secara
teratur
3. Klien mampu membuat jadwal untuk latihan bercakap-cakap
dengan teman atau perawat

Tindakan keperawatan:
1. Mengadakan kontak yang sering tapi singkat secara
bertahap
2. Mengobservasi tingkah laku klien terkait dengan
halusinasinya
3. Mengajarkan kepada klien cara mengontrol halusinasinya
4. Menganjurkan dan bersama klien memasukkan cara
mengontrol halusinasi ke dalam jadwal kegiatan harian klien
“Assalamu’alaikum !”selamat pagi,”
“Bagaimana keadaannya bapak pagi ini ? Apa yang .bapak rasakan? Oh, jadi bapak masih
melihat bayangan itu? Bagaimana dengan latihan menghardiknya, sudah dilakukan?
Bagaimana hasilnya?”

“Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang bayangan yang sering bapak
lihat,supaya bapak bisa mengendalikan bayangan tersebut. Baiklah kita berbicara selama 20
menit ya? Baik, mari duduk di ruangan konsultasi!”

Kerja :

Baiklah, tadi bapak mengatakan masih sering melihat bayangan , Kapan bayangan itu terakhir
muncul?ya, baiklah, kemaren kita sudah latihan menghardik halusinasi, sekarang cara yang
kedua adalah dengan minum obat secara teratur. Selama ini bapak minum obatnya berapa kali
sehari? Apa saja nama dan warna obatnya? Ya, benar sekali. Jadi obatnya harus selalu
diminum ya. Cara berikutnya adalah dengan bercakap-cakap bincang – bincang . Ketika
bayangan itu muncul bapak bisa panggil teman atau perawat untuk bercakap-cakap supaya
suara-suara itu pergi. Caranya seperti ini kalau ingin mengajak teman atau perawat bercakap-
cakap ketika bayangan itu datang coba diulangi lagi. Ya, bagus sekali sudah bisa
melakukannya..

Terminasi :
”Bagaimana perasaan setelah percakapan kita ini? Apakah bermanfaat.?”

“Coba bapak ceritakan kembali hal apa saja yang sudah kita bicarakan pada pertemuan kali
ini. Bagus sekali”

“Bagus sekali bapak dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali bayanagn sosok itu
datang, lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”

Tadi kita sudah membicarakan cara mengusir halusinasi, nanti jika halusinasi atau bayangan
itu muncul lagi coba bisa lakukan mengajak teman atau perawat bercakap-cakap dan minum
obat secara teratur. Kita buat jadwal latihan untuk mengingatnya dan latihan sesuai dengan
jadwal ya.

“Besok kita ketemu lagi untuk belajar cara yang lain untuk mengendalikan halusinasi,
bagaimana kalo jam 9.00 wib waktunya 20 menit, tempatnya disini saja atau dimana? Baiklah
disini saja. Sampai jumpa....Wassalamu’alaikum wr.wb. semoga cepat sembuh”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


PADA KLIEN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

Proses Keperawatan

Kondisi klien

Tn. T , 45 tahun, mengatakan bahwa dirinya sering mendengar bayangan yang menganggu
dan menyebabkan klien merasa kesal terhadap bayangan tersebut. Tn. T sering tampak
tersenyum, tertawa, dan berbicara sendiri. Ketika perawat sedang berinteraksi, beberapa kali
klien berhenti ditengah-tengah pembicaraan dan terdiam seolah-olah klien sedang melihat
sesuatu.

Diagnosa keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi penglihatan

Tindakan keperawatan: CBT sesi 1


1. Mengadakan kontak yang sering tapi singkat
secara bertahap
2. Mengidentifikasi pikiran otomatis negatif
serta akibat negatif pada perilaku
3. Menggunakan tanggapan rasional terhadap
pikiran negatif
Proses Pelaksanaan Tindakan
Orientasi :

“Assalamu’alaikum !, selamat pagi, ketemu lagi dengan perawat amel”

“Bagaimana keadaan.................. pagi ini ? Apa yang ........... rasakan? Oh, jadi masih
mendengar suara-suara? Sudah dilakukan cara mengontrol halusinasi yang kita pelajari
kemaren? Bagaimana, ada berkurang dan bermanfaat?”

“baiklah, pagi ini kita bercakap-cakap tentang pikiran negatif apa saja yang ................ rasakan
sehingga muncul perilaku Halusinasinya. Baiklah kita berbicara selama 20 menit ya? Baik,
mari duduk di ruangan makan!”

Kerja :

“selama ini apa saja pikiran yang negatif yang sering muncul yang di pikirkan? Apa yang
membuat bapak berpikiran seperti itu? Dengan berprilaku seperti itu apa yang mestinya bapak
lakukan? Apa dampaknya? Ya, danpak pikiran tersebut membuat bapak sehingga berprilaku
seperti ini”

“ketika pikiran itu muncul, bapak harus melawannya denga memberontak .dan berprilaku
sekarang coba tuliskan pikiran negatif yang muncul dan tindakan yang biasa dilakukan..ya
bagus ya.”

“bagus sekali bapak sudah bisa mengenali pikiran negatif yang muncul yang cara melawannya
serta berprilaku yang seharusnya. Itu dipertahankan ya, supaya bisa berprilaku sebagaimana
mestinya atau pikiran dan perilaku yang positif”

Terminasi :
”Bagaimana perasaan setelah percakapan kita ini? Apakah bermanfaat ?

“Coba bisa diulangi lagi ceritakan kembali hal apa saja yang sudah kita bicarakan pada
pertemuan kali ini. Bagus sekali”
“Bagus sekali bapak dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali pikiran itu muncul,
lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”

Tadi kita sudah membicarakan cara melawan pikiran negatif yang muncul dan perilaku yang
muncul serta cara melawan pikiran negatif. Kita buat jadwal latihan untuk mengingatnya dan
latihan sesuai dengan jadwal ya.

“Besok kita ketemu lagi untuk belajar cara berprilaku yang positif, bagaimana kalo jam 9.00
wib waktunya 20 menit, tempatnya disini saja atau dimana? Baiklah disini saja. Sampai
jumpa....Wassalamu’alaikum wr.wb. semoga cepat sembuh.”

Anda mungkin juga menyukai