Anda di halaman 1dari 6

OBSERVASI GEREJA

Oleh :

Nama Kelompok :

1. Seventri Sinaga 20600010

2. Berseri Halawa 20600020

3. Nehemia Zalukhu 20600027

Dosen Pengasuh : Pdt. Nurmaya Simanjuntak, S.Th., M.Si

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

T.A 2020/2021
1. Jemaat gereja yang di observasi dalam pandemic

Pada kondisi pandemi seperti sekarang ini kelompok kami mengobservasi tiga (3) orang
jemaat gereja dengan mengenakan prokes (protokol kesehatan). Adapun geraja yang kami
obervasi adalah HKBP SIDORAME yang beralamat di Jln. Gereja No.42, Sidorame Bar. II, Kec.
Medan Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara 20233, pada hari minggu, 27 Juni 2021 pukul
17.00 – 18.30 Wib,yang membawakan khotbah adalah Inang Pdt. Minca br.Hutagalung, S.Th,
dengan nats khotbah yang terambil dari Kitab: 2 Samuel 1:17-27, adapun yang menjadi pesan
moral melalui khotbah sekitar 45 menit yaitu : “Jadilah sahabat yang menaruh kasih setiap
waktu, menjadi saudara seiman yang hidup dalam perdaimaian serta menjadi saudara dalam
kesukaran”.

Pertama kami mengobservasi Clinton Siagian, yang merupakan seorang mahasiswa fak.
ekonomi, bang clinton berasal dari sibolga dan saat ini bang clinton kost di Jln. Permai No.23.
umurnya 21 tahun dan bang Clinton merupakan anak ke-4 dari 7 bersaudara, sebelum kami
melakukan wawancara dengan bang clinton, terlebih dahulu kami melihat keaktifan nya dalam
mengikuti ibadah serta perilaku/tata bahasa yang dia gunakan dan juga dalam mengikuti protokol
kesehatan. Bang clinton dengan rambut yang rapi, dan mengenakan baju kemeja salur
(coklat,putih, dan hitam) pendek tangan, dengan perpaduan memakai celana jeans warna abu
rokok serta memakai sepatu berwarna hitam putih, dan tidak lupa juga mengenakan masker.

Sebelum bang clinton masuk ke dalam ruang gereja, terlebih dahulu bang clinton
mencuci tangan dengan sabun, setelah itu mengeringkan tangan nya dengan tissu dan kemudian
memakai hand sunitizer yang telah di sediakan oleh pihak gereja. Bang clinton mengambil kertas
tata tertib acara, kemudian duduk di pinggir sebelah kanan bersama dengan temannya 2 orang,
sebelum mulai ibadah bang clinton saling mengobrol dengan temannya dengan jarak kurang
lebih 1 meter. Setelah beberapa menit kemudian maka ibadah telah mulai, dan bang clinton
mengikuti ibadah mulai dari awal sangat sungguh-sungguh, pada saat khotbah bang clinton
menggunakan handphone untuk melihat nats khotbah, namun beberapa saat kemudian khotbah
pun sudah mulai, bang clinton di ajak bicara sama temannya, dan bang clinton terpengaruh pada
kawannya sehingga bang clinton kurang bersungguh-sungguh dalam mendengar firman Tuhan.
Akan tetapi bang clinton tidak pernah melewatkan doa saat semua sudah berdoa. Setelah khotbah
berakhir maka bang clinton tidak berbicara lagi dengan temannya sampa ibadah selesai. Namun
sebelum kluar dari ruangan gereja, bang clinton bersalaman dengan temannya dan mengucapkan
“ Selamat hari minggu”.

Ketika kelompok kami melakukan wawancara setelah selesai ibadah, bang clinton berada
di depan pintu untuk menuju pulang, kami langsung mengajak bicara, dan bang clinton selalu
menjawab kami dengan sedikit gugup, karna kami dengan tiba-tiba mengajak bicara sehingga
bang clinton merasa ada yang aneh pada kami yang tiba-tiba menghampiri nya. Cara bang
clinton berbicara sangat sopan meskipun ada sedikit kegugupan, setelah kami selesai berbincang
, kami pun meminta foto pada bang clinton.

Bang clinton megenakan baju kemeja salur


(warna coklat, putih, hitam, garis merah),
dengan perpaduan celana jeans warna abu
rokok, serta memakai sepatu sport warna
hitam putih, dan tidak lupa memakai
masker.

Kedua kami mengobservasi Mita simorangkir, merupakan seorang mahasiswi Unimed,


Fakultas seni dan budaya, rumah kak mita beralamat di Jln. Gaharu No.54, kak mita merupakan
anak tunggal,dan umurnya 23 tahun, selain sebagai mahasiswa juga mempunyai sebuah usaha
Conter. Kak mita menggerai rambutnya, mengenakan dress brukat warna merah, serta memakai
sepatu hak tinggi warna hitam. Ini merupakan penampilan yang serasi sehingga cocok untuk kak
mita. Ketika kami mengobservasi kak mita, kami melihat sebelum kak mita masuk ke area
gereja, kak mita mengenakan masker, dan sebelum memasuki ruangan gereja kak mita mencuci
tangan dengan sabun, setelah itu mengeringkan tangan nya dengan tissu dan kemudian memakai
hand sunitizer yang telah di sediakan oleh pihak gereja. Kak mita mengambil kertas tata tertib
acara, kamudia masuk ke ruang gereja dan mengambil tempat duduk di barisan tengah, kak mita
tidak mengeluarkan handphone dari awal mulai duduk di bangku, melainkan ia mengeluarkan
sebuah Alkitab, dan ketika bell gereja berbunyi menandakan masuk dan mulai, maka kak mita
mengikutinya dengan baik.
Kak mita berdoa dengan sungguh-sungguh dan bernyanyi dengan gembira, ketika
khotbah kak mita mendengarkan serta mengikuti dengan baik, tanpa ada yang mengganggu dan
juga dia membawa sebuah catatan kecil dan pena, setiap ada pesan moral yang diberikan Ibu
pendeta ia langsung mencatatnya. kak mita tidak pernah lupa untuk berdoa setelah ibadah
selesai. Sewaktu kak mita ingin beranjak keluar dari ruangan dan mengeluarkan handphone
nya,kami langsung mengajak bicara atau mengobrol dengan kak mita, dan ketika kami
berkenalan dengan kak mita, kak mita selalu senyum meskipun ditutupi masker, dan bahasa yang
digunakan sangat sopan, perilaku yang kak mita punya sangat baik, tidak sombong ketika kami
mengajak bicara. Setelah kami selesai berbincang dnegan kak mita selanjutnya kami meminta
foto dan kak minta langsung menyetujuinya meskipun kak mita malu melihat ke arah kami.

Kak mita tanpak jelas mengenakan


dress brukat warna merah,
memakai sepatu hak tinggi warna
hitam, memakai tas warna putih,
memakai masker dan memegang
sebuah handphone.

Ketiga kami mengobservasi bapak M. Samosir, dengan profesi sebagai seorang guru.
Beliau merupakan ayah dari 5 bersaudara dan istrinya br.munthe. Rumah pak samosir berada di
jln. H.M. Said no.43, selain bekerja sebagai guru beliau juga mempunyai sebuah usaha yaitu
warung makan yang di handle oleh istrinya. Umur beliau sudah 46 tahun, pak samosir menyisir
rambut dengan rapi, mengenakan baju lengan panjang berwarna kebiru mudaan,dan kerah warna
hitam, dengan paduan celana tissu warna hitam, serta memakai sepatu warna hitam, serta tidak
lupa juga dengan memakai masker. Ini merupakan penampilan yang sangat serasi dan cocok
sehingga untuk dikenakan pak samosir.

Ketika kami mengobservasi pak samosir, kami melihat sebelum beliau memasuki area
gereja, beliau selalu mengenakan masker, dan sebelum memasuki ruangan gereja beliau mencuci
tangan dengan sabun, setelah itu mengeringkan tangan nya dengan tissu dan kemudian memakai
hand sunitizer yang telah di sediakan oleh pihak gereja. Beliau mengambil kertas tata tertib
acara, kamudia masuk ke ruang gereja dan mengambil tempat duduk di barisan kanan bagian
tengah dekat dengan pintu masuk. Ketika bell gereja belum berbunyi, dan beliau yang tengah
duduk sambil membuka handphone nya, namun beberapa saat kemudian bell gereja bunyi dan
ibadah pun sudah mulai. Beliau mengikuti ibadah dengan baik, dan berdoa ketika sudah tiba
untuk berdoa, dan waktu khotbah mulai beliau mengeluarkan handphone dan membuka aplikasi
alkitab dan beliau mendengarkan khotbah dengan sungguh-sungguh. Setelah selesai khotbah
maka selanjutnya beliau berdoa, pada saat acara ibadah selesai, dan sebagian jemaat sudah
berkeluaran menuju pintu keluar, maka beliau memasukkan handphone nya ke dalam kantong
dan hendak ingin keluar dari ruangan gereja, namun sebelum beliau keluar terlebih dahulu beliau
berdoa dengan baik. Sewaktu pak samosir ingin keluar dari ruangan, kami langsung
menghampiri beliau di depan pintu keluar serta mengajak bicara dengan beliau, dan ketika kami
berkenalan dengan beliau, beliau snagat senang dan selalu tertawa meskipun ditutupi masker,
dan bahasa yang beliau gunakan sangat sopan dan baik. Setelah kami selesai berbincang dengan
beliau kami dengan keadaan takut mengatakan untuk mengambil foto beliau, dan beliau pun
menyetujui dan mengatakan bahwa kami bisa memfoto hanya sekali saja karna beliau juga mau
pergi.

Bapak M. Samosir mengenakan baju


lengan panjang berwarna kebiru
mudaan,dan kerah warna hitam dengan
paduan celana tissu warna hitam, serta
memakai sepatu warna hitam, serta tidak
lupa juga dengan memakai masker.
2. Analisa

Kami menganalisa bahwa data yang kami observasi sangat sesuai dengan materi Etika,
dimana etika mempelajari tingkah laku manusia yaitu kebiasaan hidup, norma-norma, kelakuan,
serta perbuatan setiap individu. Seorang ahli yaitu Dr. Eka Darmaputra mengatakan bahwa etika
merupakan suatu ilmu atau studi tentang norma – norma yang mengatur tingkah laku individu
tentang apa yang seharusnya dilakukan manusia yang menyangkut apa yang baik dan tepat.
Sebagaimana dengan jemaat yang kami observasi memiliki perilaku/kelakuan yang baik serta
perbuatan yang baik pada saat di gereja.

3. Refleksi

Ayat pendukung yang sesuai dengan hasil observasi kami yaitu diambil dari Kitab
Galatia 5 : 22-23 “ Tetapi buah Roh ialah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri, Tidak ada hukum yang
menentang hal –hal itu”.

4. Data pendukung

Dalam melengkapi data hasil observasi kelompok, maka kami membuat beberapa foto
mengenai tata acara ibadah yaitu sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai