Anda di halaman 1dari 4

Siklus Hidup Virus Hepatitis B

Siklus hidup virus hepatitis B adalah sebagai berikut:


1. Virion melekat pada hepatosit lewat reseptor NTCP (Na-taurocholate cotransporting
polypeptide) kemudian DNA virus translokasi ke nukleus hepatosit dan membentuk
rantai kovalen sirkuler tertutup (cccDNA). Rantai ini akan menjadi pola untuk
transkripsi oleh RNA polimerase II guna membentuk pregenome dan transkrip
subgenomik.
2. RNA pembawa dari virus (mRNA) kemudian ditranspor dari nukleus. mRNA yang
mengkode HBsAg ditranslasi oleh ribosom yang terikat pada retikulum endoplasma
hepatosit, kemudian protein HBsAg keluar melalui jalur sekretorik. RNA pregenome
ditranslasi untuk membentuk protein polimerase P yang memiliki aktivitas reverse
transcriptase. Protein P ini kemudian berikatan dengan situs ikatannya di ujung 5’
dari RNA pregenome guna membentuk DNA virus yang baru.
3. RNA pregenome juga menjadi mRNA untuk membentuk protein kapsid virus. Seiring
pembentukan kapsid maka tranksripsi rantai DNA (-) dan (+) virus pun dimulai.
Partikel protein inti kemudian selesai diikuti pembentukan rantai DNA (+) dan
struktur virus parsial ini dibawa ke retikulum endoplasma dimana morfogenesis virus
dilanjutkan.
4. Virion yang telah memiliki amplop dari retikulum endoplasma kemudian dikeluarkan
dari sel melalui proses eksositosis atau kembali ke nukleus untuk mengulang siklus di
atas.[1,2,5]
Sumber: https://caiherang.com/mengenal-lebih-jauh-mengenai-virus-hepatitis-b-hbv/
Skema siklus hidup virus Hepatitis B. Sumber: GrahamColm, Wikimedia commons, 2007.
Siklus hidup HBV dimulai dengan attachment atau menempelnya partikel Dane pada
hepatosit. Penempelan tersebut dapat terjadi dengan perantaraan protein pre S1, protein pre-
S2 dan lain-lain. Penempelan HBV akan diikuti proses penetrasi HBV kedalam hepatosit,
kemudian ditranspor kedalam sitoplasma dan kemudian terjadi pelepasan DNA kedalam
nukleus (tahap 1 sampai 3 pada gambar di atas).
DNA HBV yang masuk ke dalam nukleus mula-mula berupa dua rantai DNA yang
tidak sama panjang (partly doublestranded). Kemudian akan terjadi proses DNA repair
berupa pemanjangan rantai DNA yang pendek (DNA (+) strand) sehingga menjadi dua
untai DNA yang sama panjang (Fully double stranded) atau covalently closed circle DNA
( cccDNA) (tahap 4). Selanjutnya terjadi pregenom RNA (RNA (+) dan beberapa mRNA.
Translasi pre- genom RNA akan menghasilkan protein core (HBcAg), HBeAg dan enzim
polymerase, sedangkan translasi mRNa lainnya akan menghasilkan protein yang dibutuhkan
(tahap 5- 6).
Selanjutnya terjadi proses encapsidation yaitu uptake pre-genom RNA kedalam
protein core (HBcAg), dilanjutkan dengan proses perakitan (assembly) didalam sitoplasma.
Proses maturasi genom dimulai dengan proses reversed transcription pre-genom RNA
menjadi DNA untai (-). Proses ini terjadi bersamaan dengan degradasi pre-genom RNA.
Dilanjutkan dengan proses maturasi dengan cara sintesa DNA (+) strand (tahap 7).
Proses envelopment partikel core yang telah mengalami maturasi genom terjadi
didalam endoplasmik retikulum. Disamping itu disini juga terjadi sintesa partikel HBV
lainnya yaitu partikel tubular dan partikel bentuk bulat yang masing-masing tidak
mengandung partikel core dan genom HBV. Selanjutnya melalui aparatus golgi disekresikan
partikel-partikel Dane, partikel bentuk bulat dan tubular dan juga HbeAg, dengan cara
budding atau lisis langsung kedalam sirkulasi darah. Secara skematis dapat dilihat pada
gambar di atas.
Daftar Pustaka

Ayub A, Ashfaq UA, Haque A. HBV induced HCC: major risk factors from genetic to
molecular level. Biomed Res Int. 2013;2013:810461.

Urban S, Schulze A, Dandri M, Petersen J. The replication cycle of hepatitis B virus. J


Hepatol. 2010;52(2):282–4.

Venkatakrishnan B, Zlotnick A. The Structural Biology of Hepatitis B Virus: Form and


Function. Annu Rev Virol. 2016 Nov 29;3(1):429–51.

Watashi K, Wakita T. Hepatitis B Virus and Hepatitis D Virus Entry, Species Specificity, and
Tissue Tropism. Cold Spring Harb Perspect Med. 2015 Aug 3;5(8):a021378.

Anda mungkin juga menyukai