1. Tugas UAS dikerjakan secara kelompok; 1 kelompok terdiri dari 2 anggota kelompok
(materi/kelompok ditentukan oleh dosen praktikum sesuai kelasnya masing-masing).
2. Tugas UAS dikerjakan diketik sesuai dengan format lembar tugas UAS terlampir.
3. Tugas UAS diupload oleh masing-masing akun e-learning secara individu.
4. Penilaian dilakukan berdasarkan kelengkapan lembar tugas UAS praktikum kimia farmasi II
(sampel yang tertera pada modul praktikum kimia farmasi II) yang meliputi:
a. Detail monografi sampel
b. Detail hasil organoleptis
c. Detail hasil kelarutan
d. Detail hasil pyrolisa
e. Detail hasil fluoresensi
f. Detail hasil reaksi warna
g. Detail hasil reaksi kristal
h. Detail komposisi reagen
i. Semua komponen yang terdapat di lembar tugas UAS harus di isi secara lengkap
5. Pengerjaan tugas UAS diberikan waktu selama 1 minggu sejak tanggal UAS praktikum kimia
farmasi II tercantum pada jadwal UAS.
6. Pengumpulan yang telat akan mengurangi nilai UAS.
7. Setelah selesai, file dijadikan pdf lalu beri format file Nama Anggota-Materi UAS (Andi R-
Budi F-Alkohol)
1
SOAL UAS
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II
A. Mengidentifikasi sampel yang ada pada modul praktikum sesuai dengan Juknis UAS, yang terdiri
dari :
1. Detail monografi sampel; meliputi monografi sampel-sampel yang terdapat pada Farmakope
Indonesia atau literatur lainnya.
2. Detail hasil organoleptis; meliputi bentuk, warna , bau, dan rasa (lampirkan foto).
3. Detail hasil kelarutan; meliputi kelarutan sampel dengan air, larutan asam, larutan basa, dan
alkohol yang sesuai dengan yang terdapat pada Farmakope Indonesia atau literatur lainnya
(lampirkan foto).
4. Detail hasil pyrolisa; meliputi hasil proses pemijaran suatu sampel (lampirkan foto)
5. Detail hasil fluoresensi; meliputi hasil fluoresen (pendaran warna suatu sampel) (lampirkan
foto-bila ada)
6. Detail hasil reaksi warna; meliputi hasil identifikasi dengan penambahan suatu reagensia yang
TIDAK TERDAPAT PADA MODUL. Minimal 5 dan maksimal 10 reaksi warna
(lampirkan foto)
7. Detail hasil reaksi kristal; meliputi hasil bentuk kristal dibawah mikroskop (lampirkan foto-
bila ada)
8. Detail komposisi reagen; meliputi komposisi zat kimia dan prosedur pembuatan yang terdapat
pada suatu reagen yang digunakan pada reaksi warna yang dipilih berdasarkan point 6.
9. Semua komponen yang terdapat di lembar tugas UAS harus di isi secara lengkap
2
LEMBAR UAS
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II
PENGAMATAN SAMPEL
FOTO
ORGANOLEPTIS
KELARUTAN
1. AIR
FOTO
(KELARUTAN
DENGAN AIR)
2. ASAM
3
FOTO
(KELARUTAN
DENGAN ASAM)
3. BASA
FOTO
(KELARUTAN
DENGAN BASA)
4. ALKOHOL
FOTO
(KELARUTAN
DENGAN
ALKOHOL)
PYROLISA
FOTO (HASIL
PYROLISA)
FLUORESENSI
4
FOTO (HASIL
FLUORESENSI)
REAKSI WARNA
1.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 1)
2.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 2)
3.
5
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 3)
4.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 4)
5.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 5)
6
6.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 6)
7.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 7)
8.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 8)
7
9.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 9)
10.
FOTO (HASIL
REAKSI WARNA
DENGAN
REAGEN 10)
REAKSI
KRISTAL
(FOTO HASIL
KRISTAL
DIBAWAH
MIKROSKOP)
8
TABEL PROSEDUR PEMBUATAN REAGENSIA PADA REAKSI WARNA
Komposisi
Prosedur
Pembuata
n
Prosedur
Pembuata
n
Komposisi
Prosedur
Pembuata
n
9
Komposisi
Prosedur
Pembuata
n
Prosedur
Pembuata
n
Prosedur
Pembuata
n
Prosedur
Pembuata
n
Prosedur
Pembuata
n
10
Prosedur
Pembuata
n
Prosedur
Pembuata
n
GLUKOSA
LAKTOSA
FI.ed. V
11
C12H22O111 BM : 342.30
Laktosa anhdirat terutama adalah beta laktosa atau campuran dari alfa dan beta
laktosa.
Pemerian : Serbuk putih atau hamper putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air ; praktis tidak larut dalam etanol
Baku pembanding : Laktosa anhidrat BPFI ; lakukan pengeringan pada suhu 800c
selama 2 jam sebelum digunakan . simpan dalam wadah tertutup rapat . Sukrosa BPFI
; jangan dikeringkan sebelu digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Identifikasi :
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam
kalium bromide P , menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang
sama seperti pada Laktosa Anhidrat BPFI .
B. Dilakukan uji identifikasi B seperti yang tertera pada laktosa monohidrat , kecuali
gunakan laktosa anhidrat BPFI
C. Lakukan uji identifikasi C seperti tertera pada laktosa monohidrat
Susut pengeringan <1121> tidak lebih dari 0,5% ; lakukan pengeringan pada suhu
800 selama 2 jam
Air <1031> Metode l tidak lebih dari 1,0% lakukan penetapan untuk sediaan yang
mengandung laktosa anhdrat dalam campuran methanol p (2:1)
Logam berat <371> Metode III tidak lebih dari 5bpj kandungan anomer alpha dan
beta lakukan penetapan dengan cara kromatografi gas seperti tertera pada
kromatografi <931>
Pereaksi sililasi buat campuran piridin p trimetilsilimidazol p(72:28) .Campuran
resolusi buat campuran alfa laktosa monohidrat dan beta laktosa yang mempunyai
perbandingan anomer lebih kurang 1:1 , berdasarkan pada kandungan anomer
alfa laktosa monohidrat dan beta laktosa yang tertera pada etiket .
Sistem kromatografi lakukan seperti tertera pada kromatografi <931>.
Kromatografi gas dilengkapi dengan director ionisasi nyala dan kolom kaca 90cm x
4mm berisi fase cair . G19 3% pada bahan penyangga SIA . Pertahan kan suhu
kolom pada lebih kurang 2150. Suhu injector dan detector lebih kurang2750.
Gunakan helium P sebagai gas pembawa dengan laju air lebih kurang 40ml per
menit.
Prosedur derivatisasi masukkan kebih kurang 1mg zat ke dalam vial 5ml yang
dilengkapi dengan tutup ulir .
Prosedur suntikan 20ul Campuran resolusi yang telah diderivatisasi kedalam
kromatograf dan rekam kromatogram. Ukur respon puncak utama. Hitung
persentase anomer alpha dalam zat uji dengan rumus :
(ra)
12
100 -----
(ra + rb)
Kegunaan= S u s p e n d i n g a g e n t , b a h a n p e n o l o n g t a b l e t ,
p e n i n g k a t viskositas
.Konsentrasi= 3-6%2
13