Posisi lini adalah posisi yang bertanggung jawab secara langsung pada tujuan
perusahaan, sementara posisi staf sebagai pendukung terhadap posisi lini
dan posisi lainnya tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap tujuan
organisasi. Tanggung jawab departemen lini adalah pada pengambilan
keputusan-keputusan dan pemberian arahan atas segala aktivitas yang
terkait dengan tujuan utama perusahaan. Tanggung jawab departemen staf
adalah pada pemberian bantuan, saran, rekomendasi ataupun jasa lainnya
kepada departemen lini maupun departemen lainnya dalam upaya mencapai
tujuan perusahaan.
Contoh : departemen lini yaitu departemen produksi dan departemen
pemasaran karena kedua departemen tersebut bertanggung jawab langsung
terhadap tujuan utama perusahaan, yaitu memproduksi dan menjual produk
kepada pelanggan. Sedangkan contoh departemen staf yaitu departemen
pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) dan departemen keuangan
karena posisinya sebagai pendukung kelancaran tujuan utama perusahaan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi-fungsi yang perlu dilakukan pihak manajemen (manajer) dalam
menjalankan organisasi :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan Karyawan (Directing and Motivating)
4. Pengendalian (Controlling)
5. Pengambilan Keputusan (Decision Making)
AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTASI MANAJEMEN
Akuntansi sebagai suatu sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
• Akuntansi keuangan
• Akuntansi manajemen
Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki karakteristik dan tujuan yang
berbeda. Akuntansi keuangan mengukur dan mencatat transaksi-transaksi ekonomi, serta
mengkomunikasikannya dalam bentuk laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yang bertema umum – PABU ( Generally Accepted Accounting Principles – GAAP)
bagi pihak eksternal, seperti investor, lembaga pemerintah, perbankan, pelanggan dan
pemasok. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut merupakan konsep, standar dan prosedur
yang harus diikuti oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangan yang ditujukan bagi
pihak eksternal (pihak di luar perusahaan). Sementara akuntansi manajemen mengukur,
menganalisis dan melaporkan informasi keuangan dan nonkeuangan yang membantu
manajemen dari berbagai tingkatan organisasi (top, middle dan lower) dan pihak internal
lainnya dalam upaya pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan.
TAMPILAN 1.2 Perbedaan Karakteristik Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Manajemen
DEFINISI DAN PERANAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan informasi
keuangan dan nonkeuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber daya dalam suatu
organisasi (perusahaan). (Horngren, dkk., 2006)
Akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya yang dibutuhkan manajemen sebagai alat untuk menjalankan
fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Berikut tujuan/peranan utama dari akuntansi biaya :
1. Penentuan biaya produk, jasa atau objek biaya lainnya
Untuk tujuan penentuan biaya suatu produk atau jasa, akuntansi biaya mencatat dan mengakumulasikan
biaya-biaya dalam serangkaian aktivitas pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya-biaya tersebut
merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan sebelumnya, di masa yang lalu (historis).
2. Perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja
Perencanaan adalah perumusan tujuan dan program untuk jangka panjang dan jangka pendek sebagai
pedoman bagi aktivitas-aktivitas di masa yang akan datang. Anggaran (budget) merupakan jabaran dari
program-program yang terkuantifikasi dan tertulis secara rinci dari perencanaan yang dijadikan sebagai
pedoman atau standar dalam pelaksanaan. Pengendalian biaya diawali dengan penentuan biaya yang
seharusnya dikeluarkan melalui anggaran, kemudian membandingkan antara biaya yang sesungguhnya terjadi
(biaya aktual) dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (anggaran). Perencanaan yang baik semestinya
dapat digunakan sebagai alat pengendalian yang efektif dan evaluasi kinerja bagi manajemen.
3. Pengambilan keputusan secara khusus
Pengambilan keputusan berkaitan dengan pemilihan beberapa
alternatif di masa yang akan dating. Oleh karena itu informasi yang
relevan dengan pengambilan keputusan secara khusus selalu berkaitan
dengan informasi di masa depan. Akuntansi biaya mengembangkan
konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan secara khusus,
seperti :
• Biaya diferensial (defferential cost)
• Biaya kesempatan (opportunity cost)
• Biaya terhindarkan (avoidable cost)
• Biaya yang memerlukan pengeluaran uang kas (out-of pocket cost)
TAMPILAN 1.3 Peranan Akuntansi Biaya bagi
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA
Biaya adalah pengorbanan sumber daya yang diukur dalam satuan
uang, yang mana hal tersebut telah terjadi atau kemungkinan akan
terjadi dalam upaya perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengorbanan sumber daya dapat berupa berkurangnya aset atau
bertambahnya liabilitas atau bertambahnya ekuitas. Pencatatan diawali
dengan mengakui biaya sebagai aset (asset) atau beban (expense).
Beban adalah pengorbanan sumber daya atau pemanfaatan biaya
(aset) dalam upaya untuk memperoleh penghasilan. Oleh karena itu,
beban diberlakukan sebagai pengurang pendapatan di dalam laporan
laba rugi.
TAMPILAN 1.4 Konsep dan Terminologi Biaya
dan Beban
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
Informasi biaya yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi dikatakan baik (cepat, tepat dan akurat) apabila :
1. Sistem informasi akuntansi biaya yang sistematis dan komparatif
2. Sistem informasi biaya yang terintegrasi dan terkoordinasi
3. Sistem informasi biaya merupakan perpaduan antara kesederhanaan dan kecanggihan secara efisien
4. Sistem informasi akuntansi biaya harus dapat mencerminkan pembagian otoritas
5. Sistem informasi akuntansi biaya sebaiknya dapat memfokuskan perhatian manajemen
6. Sistem informasi akuntansi biaya harus tunduk pada undang-undang atau ketetapan hukum yang berlaku
Sistem informasi akuntansi adalah sistem pemrosesan data yang di desain untuk menyediakan informasi yang
cepat, tepat dan akurat bagi manajemen. Salah satu unsur saat mendesain sistem informasi adalah daftar akun
atau bagan akun (chart of account)
Daftar akun umumnya digolongkan menjadi dua bagian yaitu akun-akun yang ada di laporan posisi keuangan,
seperti aset, liabilitas dan ekuitas ; serta akun-akun yang ada di laporan laba rugi, seperti penjualan, beban
pokok penjualan, beban pemasaran, beban administrasi dan umum, pendapatan lain-lain, beban lain-lain, serta
pajak penghasilan.
TAMPILAN 1.5 Daftar Akun Suatu Perusahaan
KLASIFIKASI BIAYA
Klasifikasi adalah proses pengelompokan dari seluruh komponen secara lebih ringkas dan sistematis agar dapat
memberikan informasi yang lebih akurat (bermanfaat dan berarti). Dalam pengklasifikasian biaya dikenal
konsep “beragam biaya untuk tujuan yang berbeda (different cost for different purpose)”.
Metode pengklasifikasian biaya tergantung dari jenis dan karakteristik perusahaannya. Berikut metode
pengklasifikasian biaya yang umumnya dilakukan untuk memberikan informasi biaya :
1. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi perusahaan
a. Biaya produksi :
- Biaya bahan
- Biaya tenaga kerja langsung
- Biaya overhead pabrik
b. Biaya nonproduksi
- Beban pemasaran
- Beban administrasi dan umum
Biaya bahan dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang mendominasi atau menjadi bagian biaya
yang terbesar dari biaya produksi, sehingga kedua jenis biaya ini sering kali disebut sebagai biaya utama (prime
cost). Sementara itu, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut sebagai biaya konversi
(conversion cost) karena kedua jenis biaya tersebut mengkonversi (mengubah) bahan menjadi produk jadi.
2. Klasifikasi biaya berdasarkan aktivitas
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Biaya semi variabe
3. Klasifikasi biaya berdasarkan objek biaya
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi klasifikasi biaya menjadi biaya langsung atau biaya tidak langsung :
• Materialitas suatu biaya
• Ketersediaan teknologi sistem informasi
• Desain operasi
4. Klasifikasi biaya berdasarkan departemen
a. Departemen produksi
b. Departemen jasa (departemen pembantu)
5. Klasifikasi biaya berdasarkan waktu pembebanan
a. Biaya produk
b. Biaya periodik
6. Klasifikasi biaya berdasarkan pengendalian manajemen
a. Biaya terkendalikan (controllable cost)
b. Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost)