MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Gudang yang diampu oleh Bapak
Abdul Waris S.E., M.M.
Disusun oleh :
Oleh Kelompok 2 Kelas 3A D4 :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Maksud dan tujuan kami menyelesaikan makalah ini, yaitu untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manejemen Gudang.
Kami menyadari bahwa susunan maupun isi makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, kami selaku penyusun meminta kritik dan saran agar
dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut :
1.2.1 Apa pengertian dari pemilihan gudang?
1.2.2 Apa saja teori lokasi?
1.2.3 Apa saja tujuan strategi lokasi?
1.2.4 Apa saja pertimbangan dalam memilih lokasi gudang?
1.2.5 Apa saja faktor yang mempengaruhi lokasi pergudangan?
1.2.6 Bagaimana cara menentukan kapasitas gudang?
1.2.7 Bagaimana pertimbangan dalam memilih sifat kepemilikan gudang?
1.2.8 Bagaimana metode evaluasi alternative lokasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pertimbangan utama dalam penetuan lokasi pergudangan indusri
adalah pada biaya transportasi yang rendah serta kedekatan lokasi
pergudangan dengan pasar. Beberapa tinjauan teori terkait dalam penetuan
lokasi pergudangan industri adalah sebagai berikut:
1. Teori Lokasi Industri dari Alfred Weber (1909)
Teori yang dikemukakan oleh Weber didasarkan atas prinsip minimasi
biaya. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap industri tergantung pada
total biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan semuanya
harus minimum. Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja
yang minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang
maksimum. Menurut Weber ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi
industri, yaitu biaya transportasi, upah tenaga kerja, dan kekuatan
aglomerasi atau deaglomerasi. Dalam menjelaskan keterkaitan biaya
transportasi dan bahan baku, Weber menggunakan konsep segitiga lokasi
atau locational triangle untuk memperoleh lokasi yang optimmum.
4
3. Teori Subtitusi Isard dari Walter Isard (1956)
Teori Isard merupakan pengembangan dari Teori Weber. Masalah lokasi
merupakan penyeimbangan antara biaya dengan pendapatan yang
dihadapkan pada situasi ketidakpastian yang berbeda-beda. Ishard
menekankan pemilihan lokasi pada faktor jarak, aksesibilitas, dan
keuntungan aglomerasi sebagai hal yang utama dalam pengambilan
keputusan. Penempatan lokasi juga berorientasi pada faktor yang
mendukunganya, antara lain adalah orientasi terhadap bahan baku,
sumber energi, tenaga kerja, transportasi, dan pasar.
4. Model Gravitasi
Adalah model yang paling banyak digunakan untuk melihat besarnya
daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi. Model ini
sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya
wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Model ini dapat digunakan untuk
menentuka lokasi yang optimal.
5
2.4 Pemilihan Lokasi Gudang
Pemilihan lokasi gudang melibatkan serangkaian pertimbangan, baik
kuantitatif maupun kualitatif. Umumnya, pertimbangan dalam pemilihan
lokasi gudang menurut Gwynne Richards (2014) dalam Zaroni (2019: 124)
didasarkan pada:
1. Biaya perolehan atau sewa tanah dan bangunan
2. Akses pada jaringan dan moda transportasi
3. Ketersediaan dan keterampilan tenaga kerja
4. Akses transportasi untuk staff
5. Ketersediaan pendanaan atau grant
6. Ketersediaan dan biaya utilities, seperti pelabuhan dan bandar udara
7. Kedekatan dengan lokasi pemasok, pabrik, dan konsumen
8. Potensi risiko kawasan terdekat, seperti depo penyimpanan oli, bahan
bakar, yang menyebabkan risiko kebakaran
Pemilihan lokasi gudang penyimpanan yang baik disesuaikan dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kriteria yang
ditetapkan oleh perusahaan biasanya yang sesuai dengan visi dan misi
perusahaan tersebut. Dalam menentukan lokasi suatu gudang, sebaiknya
sebuah perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal secara matang
diantaranya yaitu:
1. Biaya Transportasi
Mengenai masalah biaya yang dikeluarkan, pastilah semua perusahaan
ingin mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya (teori ekonomis). Maka dari itu, sebuah
perusahaan harus memikirkan pergerakan alat transportasi dari supplier
ke gudang dan dari gudang ke konsumen (tergantung jenis gudang itu
sendiri) agar biaya yang dikeluarkan kecil.
2. Kemungkinan Perluasan Gudang
Penentuan lokasi gudang memang sangat harus dipikirkan dari awal,
apakah gudang itu harus diletakkan di lokasi yang sudah padat penduduk
dimana tempat itu sempit atau di lokasi yang luas / jarang adanya
penduduk. Hal ini dimaksudkan agar jika nanti sebuah perusahaan itu
6
menjadi besar dan permintaan akan produknya bertambah juga maka
tempat penyimpanan / gudang yang dimiliki harus diperbesar pula.
3. Prakiraan Jumlah Dan Lokasi Permintaan
Memperkirakan jumlah permintaan serta darimana saja pihak yang
memesan produk tersebut merupakan salah satu hal penting juga
sebelum menentukan lokasi gudang. Karena jika perkiraan jumlah
produk banyak maka lokasi gudang haruslah di tempat yang luas juga
(gudang yang dibuat besar) dan jika perusahaan dapat memperkirakan
lokasi pihakpihak yang akan memesan produk maka lokasi gudang
haruslah dekat dengan konsumen.
4. Jaringan Distribusi Produk
Lokasi gudang yang akan dipilih haruslah dapat dijangkau oleh alat
transportasi minimal truk agar pengiriman produk dari supplier ke
gudang dan dari gudang ke konsumen tidak membutuhkan waktu yang
lebih lama dari biasanya.
5. Prasarana
Prasarana yang dimaksud disini adalah mengenai sarana transportasi apa
saja yang dapat digunakan untuk mengakses ke lokasi dimana gudang
akan ditempatkan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses
bongkar muat barang. Prasarana ini dapat berupa pesawat terbang, kapal,
truk atau apapun kendaraannya tergantung tingkat kebutuhan.
6. Sarana Penunjang
Adanya sarana penunjang di lokasi dimana gudang akan ditempatkan
juga harus dipertimbangkan dengan baik. Apakah sarana penunjang
seperti air, telepon, listrik, internet dan lain-lain mudah diperoleh atau
tidak.
7. Tenaga Terampil
Ketersediaan tenaga terampil di dekat lokasi gudang yang akan dibangun
juga merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan. Karena
sebuah perusahaan membutuhkan orang-orang yang ahli dalam
mengelola gudang baru dan biasanya tenaga terampil yang berasal dari
‘putra daerah’ lebih loyal dalam bekerja.
7
8. Musibah dan Keamanan
Seharusnya sebuah perusahaan tidak menempatkan gudang di lokasi
dimana daerah itu rawan akan bencana (banjir, gempa bumi, gunung
meletus, dll). Selain itu, keamanan akan gudang juga harus diperhatikan
yaitu jangan memilih lokasi yang sering terjadi perampokan,
pembunuhan, dll. Karena kalau berada di daerah tersebut, pasti hanya
beberapa orang yang akan mau bekerja di gudang itu.
9. Iklim
Barang yang disimpan di tempat yang panas atau lembab tidak akan
bertahan lama di dalam suatu gudang. Oleh karena itu, tidak dianjurkan
menempatkan sebuah gudang di lokasi yang terlalu panas atau lembab
cuacanya (Alhalimi, 2013: 13-14)
Tufan, Nihan, dan Kahramin (2010) dalam Zaroni (2019: 124-125)
memberikan panduan kriteria pemilihan lokasi gudang sebagai berikut:
1. Cost: biaya perolehan atau sewa tanah dan bangunan, biaya tenaga kerja,
biaya transportasi, pajak, dan handling costs
2. Makro: kebijakan pemerintah, regulasi industri, kawasan industri dan
pergudangan, stabilitas produk, dan keamanan
3. Karakteristik tenaga kerja: ketersediaan tenaga kerja, keterampilan
tenaga kerja, akses transportasi pekerja, dan industrial relations
4. Infrastruktur: ketersediaan akses jaringan dan moda transportasi,
pelabuhan, bandar udara, terminal, stasiun kereta api, sistem
telekomunikasi, listrik dan air, kualitas dan keandalan sistem transportasi
5. Lingkungan: geografi, jauh dari limbah pabrik, kondisi cuaca, banjir,
kepadatan, dan lain-lain
6. Pasar: kedekatan dengan pelanggan, pemasok, produsen, pabrik, trafik,
lead time, dan respons pelanggan.
8
1. Faktor Fisik
Terdapat tiga sub faktor, antara lain tanah, bahan baku, dan tenaga
(energi). Tanah merupakan dataran rendah yang cukup luas dan datar
terutama untuk industri skala besar yang memerlukan ruang lebih banyak
untuk pergudangan misalnya. Akses ke penyediaan bahan baku sangat
penting karena menyangkut pengangkutan bahan baku ke tempat
pemrosesan atau ke proses-proses lainnya. Di samping itu keadaan bahan
baku dapat mempengaruhi biaya transportasi. Industri yang modern
membutuhkan beberapa tipe tenaga dan karakter sumber tenaga yang
berbeda-beda.
2. Faktor Manusia dan Ekonomi
Terdapat enam sub faktor, antara lain penyediaan tenaga kerja,
transportasi, pasar, pengaruh pemerintah, faktor histroris-inersia
industrial, serta keuntungan aglomerasi. Dalam beberapa industri pasti
mensyaratkan tenaga kerja yang dibutuhkan. Secara kuantitas, jumlah
tenaga yang murah dengan jumlah besar. Sedangkan secara kualitas,
tenaga kerja dengan keahlian khusus (skilled) dan ini biasanya pada
industri yang hightechnology. Faktor lokasi utama lainnya adalah
transportasi yang mana pada industri-industri modern fasilitas
transportasi yang baik dengan biaya transportasi yang rendah merupakan
syarat yang penting karena semua itu mendukung dalam kegiatan suatu
industri atau pergudangan. Pengaruh pemerintah dalam hal penentuan
lokasi industri/pergudangan sangat penting karena pemerintah dapat
menawarkan kepada para pengusaha/investor dalam rangka mendorong
pengembangan industri di wilayah tersebut, atau juga bisa membatasi
berkembangnya industri yang melebihi kapasitas yang ada sehingga
dapat melindungi industri lokal atau industri yang ingin dikembangkan.
2.6 Penentuan Kapasitas Gudang
Menurut (Zaroni, 2019:123) penentuan kapasitas, mencakup luas dan
jumlah, dan lokasi gudang merupakan salah satu keputusan strategis
perusahaan. Sering kali, terjadi perdebatan antara para pemimpin perusahaan
mengenai, "Apakah sebaiknya kapasitas gudang ditingkatkan atau
9
diturunkan?" Pertanyaan tersebut mengemuka bukan tanpa alasan dan
jawaban. Keputusan penentuan kapasitas gudang akan memengaruhi kinerja
perusahaan secara keseluruhan, utamanya pelayanan pelanggan dan biaya
logistik yang harus ditanggung perusahaan.
Sayangnya, tidak ada jawaban yang pasti. Penentuan kapasitas gudang
masing-masing perusahaan bergantung pada karakteristik produk dan
penggunanya. Pertimbangan kuantitatif dan kualitatif dalam penentuan
kapasitas perlu disimulasikan sehingga didapatkan berapa kapasitas gudang
yang tepat.
Gwynne Richards (2014) dalam bukunya yang berjudul "Warehouse
Management: A Complete Guide to Improving Efficiency and Minimizing
Costs in The Modern Warehouse" mengajarkan beberapa kriteria yang perlu
menjadi pertimbangan untuk menentukan kapasitas gudang sebagai berikut:
10
b. Fleksibel dalam utilisasi Gudang.
c. Modal awal dan pajak dibebankan dalam jangka Panjang.
d. Lebih luwes dalam membina kompetensi karyawan yang mengelola
Gudang.
e. Risiko yang harus ditanggung adalah modal awal yang besar dan
kebutuhan Gudang yang mungkin bisa berubah tergantung, situasi
bisnis dan pergerakan barang.
2. Public Warehouse
Sifat-sifåt dari gudang ini sebagai berikut:
a. Perusahaan tidak membutuhkan investasi/modal awal, tetapi cukup
melalui kontrak kerjasama dan kesepakatan persyaratan dengan pihak
penyedia Gudang.
b. Perhitungan beban biaya gudang terhadap barang yang dijual lebih
sederhana.
c. Perusahaan dapat lebih berkonsentrasi dałam pengembangan proses
ułamanya karena alokasi karyawan untuk mengelola gudang lebih
sedikit.
d. Risikonya adalah ketersediaan ruang yang bisa dipenuhi oleh penyedia
public warehouse, ada kalanya penyedia tidak bisa secara cepat
memenuhi kebutuhan gudang terutama jika kebutuhan meningkat
drastis dan perlu komunikasi yang lebih intensif kepada penyedia
public warehouse untuk menjamin keamanan dan pengiriman barang.
Keputusan memilih private atau public warehouse ini sama seperti
ketika perusahaan memutuskan akan membeli atau membuat sendiri
inventori yang dibutuhkan. Jika kegiatan utama perusahaan bukan mengelola
gudang maka bisa jadi perusahaan memilih untuk menyerahkan pengelolaan
gudang kepada pihak Iain. Tentunya perlu kontrak kerjasama yang menjamin
keamanan barang dan semua risiko yang mungkin terjadi selama proses
manajemen gudang ini, Beberapa risiko yang mungkin diterima sebagai
berikut:
a. Barang tidak jelas keberadaannya.
b. Barang tidak dalam kondisi baik.
11
c. Pergerakan barang sulit.
d. Gudang terlalu jauh.
e. Gudang terlalu sempit.
f. Keselamatan kerja tidak terjamin.
g. Administrasi gudang tidak rapi.
h. Perbedaan jumlah fisik dengan data.
Organisasi harus memahami fungsi pergudangan dan bagaimana
merancang gudang sedari awal supaya semua risiko bisa diminimalkan.
Untuk mewujudkan fungsi dari manajemen pergudangan, perusahaan perlu
memahami kegiatan yang ada dalam sebuah gudang, cara penanganan, dan
desain gudang itu sendiri. Pada kenyataannya 1 dari 6 manajer gudang tidak
akan melihat efisiensi dan efektivitas gudangnya sampai menerima keluhan
konsumen (sumber buku kuning).
Keseluruhan pemahaman yang terintegrasi ini akan mendukung
bagaimana perusahaan sebaiknya melihat, memperlakukan„ dan mengambil
keputusan terkait manajemen gudang untuk mendukung proses operasi yang
efisien dan menghadapi berbagai tantangan di pergudangan. Berikut adalah
tantangan di pergudangan yang mungkin dialami:
a. Fluktuasi permintaan dari konsumen.
b. Memenuhi setiap order dengan baik.
c. Mengurangi biaya proses Gudang.
d. Ketersediaan tenaga kerja termasuk tenaga kerja tetap dan status kontrak.
12
a. Memberi bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan lokasi
b. Mengalikan bobot faktor-faktor yang dipertimbangkan tersebut
dengan penilaian (skor) dari lokasi yang dipilih
c. Memilih bobot yang paling tinggi untuk kemudian ditentukan
sebagai lokasi yang dipilih
2. Analisis titik impas lokasi (Locational Break Event Analysis)
Adalah suatu analisis biaya-volume untuk membuat perbandingan
alternative-alternatif lokasi. Analisis ini dapat dikerjakan secara
matematik atau grafik. Penyelesaian secara grafik lebih disukai dengan
menghitung biaya tetap dan biaya variabelnya
3. Metode pusat gravitasi (Center of Gravity Methods)
Adalah metode yang mencari lokasi di tengah-tengah dari beebrapa
lokasi alternative. Tujuannya adalah memperoleh jarak yang efisien dari
segi biaya perpindahan barang atau jasa dari lokasi-lokasi yang ada.
Misalnya perusahaan yang akan menempatkan gudang (pusat distribusi)
sebagai tempat untuk memasok barang ke beberapa agen di suatu area
tertentu. Pendekatan ini dimulai dari rumus yang diguankan dalam
metode ini, yaitu:
∑ 𝑑𝑖𝑥 𝑤𝑖
𝐶𝑥 =
∑ 𝑤𝑖
∑ 𝑑𝑖𝑦 𝑤𝑖
𝐶𝑦 =
∑ 𝑤𝑖
Di mana:
Cx = koordinat x dari puast gravitasi
Cy = koordinat y dari pusat gravitasi
dix = Koordinat x dari lokasi i
diy = koordinat y dari lokasi i
wi= Jumlah Produk yang dikirim
4. Metode transportasi (Transportation Method)
Yaitu teknik untuk memecahkan masalah program linier. Tujuannya
adalah untuk menentukan pola yang terbaik untuk pengiriman barang
13
dari beberapa lokasi sumber (supply) ke beberapa lokasi tujuan (demand)
dengan meminimalkan total biaya produksi dan biaya transportasi
(Ma’arif dan Tanjung, 2003: 194-203)
14
4. Lokasinya yang di pinggir perkotaan dan masih banyak lahan
kosong disekitar gudang memungkinkan untuk melakukan
perluasan gudang.
5. Gudang pusat rokok PT Gudang Garam Tbk berdekatan dengan
pabrik sehingga mengirit beban logistic dari pabrik ke gudang.
6. Di sekitar pabrik dan gudang rokok PT Gudang Garam Tbk ada
banyak ibu rumah tangga yang terampil dalam melinting rokok,
dan juga banyak terdapat tenaga terampil yang perpendidikan untuk
mengelola gudang
7. Kota Kediri adalah kota yang jauh dari laut, permukaan tanah yang
lebih tinggi dari sungai sehingga kota Kediri dinilai aman dari
bencana banjir dan tsunami.
15
menyebabkan gudang ini ditutup sementara oleh bupati
Lumajang sampai masalah izinnya selesai.
3. Gudang perusaan ini tidak memiliki peresapan yang sempurna,
karena letak gorong-gorong lebih tinggi dari pada dataran lahan
yang berada disebelah belakang, sehingga ketika hujan air
menggenang dan ada yang masuk ke persawahan warga.
4. Gudang ini berhadapan langsung dengan rumah warga dengan
jarak yang dekat sehinggga aktivitas gudang dapat mengganggu
warga
5. Sebelah kanan dan kiri gudang diapit oleh rumah warga
sehingga gudang tersebut sulit jika akan melakukan perluasan
lahan
BAB IV
KESIMPULAN
16
kapasitas gudang akan memengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan,
utamanya pelayanan pelanggan dan biaya logistik yang harus ditanggung
perusahaan. Berdasarkan sifat kepemilikan gudang dibagi menjadi dua yaitu
gudang yang dimiliki sendiri (private warehouse) atau melalui kontrak sewa
dengan perusahaan penyedia jasa pergudangan (public warehouse).
17
DAFTAR PUSTAKA
18