26020119130109
GEJALA KLINIS
Udang yang terserang penyakit TSV melewati tiga fase berbeda mulai dari fase akut, fase
transisi, dan fase kronis yang dapat berakhir mortalitas tinggi. Penyakit ini dapat menyerang
seluruh stadia udang kecuali dalam fase telur, zigot, dan larva.
Udang yang terserang penyakit TSV akan mengalami hipoksia sehingga sering berada di tepi
atau permukaan kolam dimana tingkat DO lebih tinggi. Kondisi udang yang sekarat tersebut
menarik perhatian burung laut, semakin banyak burung laut yang mendekat menunjukkan
keadaan udang di kolam terkena penyakit TSV serius.
Fase akut : Warna tubuh udang memucat sedangkan ekor kipas (telson) dan pleopod
berwarna merah mencolok dibandingkan bagian tubuh yang lain. Hal tersebut
disebabkan oleh ekspansi lapisan kromatofor merah kutikula pada ekor udang
(uropod). Ciri lainnya berupa cangkang lunak dan usus kosong yang biasa
terjadi pada udang di tahap akhir pada siklus molting.
Fase transisi : Tubuh udang mengalami melanisasi (bercak/bintik hitam) secara acak (tidak
beraturan) pada lapisan kutikula di tubuh atau abdomen udang. Melanisasi
disebabkan oleh hemosit yang berakumulasi melawan TSV di dalam kutikula.
Meskipun begitu, udang tetap dapat berperilaku dan makan seperti biasa.
Fase kronis : Biasa terjadi ketika udang sudah mengalami molting, gejala klinis eksternal
dan tingkah laku udang semakin sulit diidentifikasi karena mampu hidup dan
tumbuh relatif normal. Namun udang tersebut bersifat carrier. Udang yang
berada di tahap kronis TSV ketahanannya terhadap perubahan lingkungan
Video : https://youtu.be/uH7raodolUg
https://youtu.be/unMkWTa17NI
DAFTAR PUSTAKA:
OIE. Chapter 2.2.7. (Infection with Taura Syndrome Virus). 2019. Manual of Diagnostic
Tests for Aquatic Animals.