Anda di halaman 1dari 4

PAPER MANAJEMEN KESEHATAN IKAN

“Melano-Makrofag Centres (MMC) pada Ikan”

Kelompok 7

Erwin Kurniawan 26020119130087


Aulia Emma Pratiwi 26020119130100
Ajeng Syafa Kaulika 26020119130106
Zahra Wuri Handarbeni 26020119130109
Ishana Sanjaya Wardhani 26020119130112

DEPARTEMEN AKUAKULTUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
Melano-Makrofag Centres (MMC) pada Ikan

Melano-makrofag centres (MMC) adalah kumpulan nodul yang terdiri atas sel-sel
fagosit padat berpigmentasi gelap karena mengandung lipofusin, melanin, dan hemosiderin
yang tinggi. Secara histologis, MMC dapat dibedakan dengan jelas melalui mikroskop cahaya
(Steinel dan Bolnick, 2017). MMC banyak ditemukan pada ikan di stroma jaringan
hematopoietik (jaringan pembentuk sel darah) dekat dengan pembuluh vaskuler (Agius dan
Robetrs, 2003) pada organ ginjal, hati, dan limpa. Umumnya MMC di ginjal dan hati tidak
beraturan dan kurang terstruktur, berbeda dengan MMC di limpa yang lebih tersusun (Steinel
dan Bolnick, 2017). Beberapa penemuan juga mengemukakan bahwa terdapat MMC di
insang, otak dan gonad. Morfologi MMC dapat bervariasi pada spesies, organ, stadia/umur
yang berbeda serta pada keadaan lapar, sakit, jaringan rusak, metabolisme Hb dan
zinc,inflamasi, dan imun lemah. (Agius dan Robetrs, 2003).

MMC terbentuk akibat dari aktivitas sistem kekebalan tubuh yang bersifat adaptif
(Steinel dan Bolnick, 2017). Ukuran MMC akan membesar apabila ikan berada dalam
kondisi stress akibat lingkungan. Kondisi stres dapat menginduksi perubahan sel jaringan
tubuh ikan dan berefek pada peningkatan sel seperti makrofag dan eritrosit. Kandungan
melanin di dalam MMC volumenya bertambah ketika umur ikan sudah tua atau terserang
penyakit kronis. MMC berperan sebagai pemakan bakteri intraseluler resisten yang dapat
menyebabkan penyakit. Oleh sebab itu, MMC dimanfaatkan sebagai biomarker kualitas air
(Agius dan Robetrs, 2003).

 Lipofusin dapat terbentuk apabila ikan memiliki lemak tak jenuh tinggi dan vitamin E
rendah. adalah pigmen terbanyak dalam MMC yang berfungsi ketika ikan dalam
keadaan malnutrisi, terkena bakteri, atau keracunan. Jumlah lipofusin meningkat
mengikuti umur dan kerusakan jaringan ikan (Agius dan Robetrs, 2003).
 Melanin adalah pigmen kuning, kuning kecoklatan tersusun atas polimer kompleks
dari melanosit yang mampu menyerap dan menetralisir radikal bebas, kation, dan sel
patogen lainnya (Agius dan Robetrs, 2003).
 Hemosiderin adalah pigmen coklat tidak larut yang mengandung protein dan zat besi.
Jumlahnya meningkat dalam MMC apabila pada ikan terjadi kelaparan yang
berkepanjangan dan anemia hemolitik (kekurangan darah akibat
katabolisme/penghancuran berlebih pada eritrosit) sehingga akan terjadi retensi zat
besi sebagai bentuk perlindungan. Pada limpa hemosiderin tersedia dalam jumlah
sedikit (Agius dan Robetrs, 2003).

Melanomacrophage centres dianggap penting bagi kekebalan tubuh ikan karena


melanomachrofag centres berperan penting dalam respon ikan terhadap benda asing dan baru
termasuk pathogen. Fungsi melanomachrofag centres di dalam tubuh ikan adalah membantu
menyerap dan menetralisir radikal bebas, kation, patogen dan agen toksik potensial lainnya,
yang berasal dari degradasi sel hasil  proses fagositosis. Melanomacrophage Center (MMC)
berperan untuk mengisolasi dan menyimpan zat asing yang kemudian akan dihancurkan dan
didetoksifikasi. Faktor perubahan parameter MMC diantaranya yaitu jumlah, ukuran dan luas
dipengaruhi oleh pencemaran lingkungan.

Melanomakrofag center (MMC) ada pada keadaan normal, dan jumlahnya akan
bertambah pada keadaan patologis. Melanomakrofag center merupakan tahapan reaksi
peradangan (Hadi, et al., 2017). MMC ditandai dengan adanya bagian yang meradang dan
terdapat sekumpulan makrofag di sekitarnya (berwarna kuning), adanya MMC (melano
macrophages center) menandakan adanya peradangan, yaitu adanya kumpulan makrofag
akibat respon perlindungan diri melawan invasi parasit pada jaringan (Gambar 1). 

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Hemolisis yang berlebihan mengakibatkan kerusakan jaringan, terjadi akibat paparan


kontaminan, sehingga menyebabkan peningkatan pembentukan agregat makrofag di limpa
(Gambar 2). Pada gambar 3 adalah jaringan hati ikan platy dewasa, dimana MMC berukuran
besar (arrowhead) berada di cabang vena porta yang dipenuhi oleh eritrosit (arrow) dan
dikelilingi oleh jaringan pankreas dengan enzim granula besar (closed square) (Leknes,
2004).
Referensi 

Agius, C. dan R.J. Roberts. 2003. Melano-macrophage centres and their role in fish
pathology. Journal of Fish Diseasses., 26: 499-509.

Gao, Y., H. Xu, L. Li dan C. Niu. 2020. Immune defense parameters of wild fish as sensitive
biomarkers for ecological risk assessment in shallow sea ecosystems: A case study with wild
mullet (Liza haematocheila) in Liaodong Bay. Ecotoxicology and environmental safety.,194,
110337.

Hadi, N., D. Aliza, dan R. Daud. 2017. The Amount of Melanomacrophage centres (MMC)
in Liver and Kidneys of Tilapia (Oreochromis niloticus) Maintained in Various Population
Density. Jurnal Medika Veterinaria., 11(2) : 77-81.

Leknes, I.L. 2004. Melano-macrophage centres in the liver of platyfish, Xiphophorus


maculatus, Poeciliidae: Teleostei. Zoology., 107:201-204.

Steinel, N.C. dan D.I. Bolnick. 2017. Melanomacrophage Centers As a Histological Incator
of Immune Function in Fish and Other Poikilotherms. Front. Immunoal., 8(827): 1-8.

Anda mungkin juga menyukai