Anda di halaman 1dari 28

1

Asisten : Yusron Rasyid


Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN


ANALISA ISI SALURAN PENCERNAAN DAN PENENTUAN
UMUR IKAN

OLEH :

MARIO SYATMA

1104114619

BUDIDAYA PERAIRAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2012
2
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan begitu banyak rahmat dan karunianya kepada saya , sehingga

saya sebagai penulis laporan biologi perikanan yang berjudul ”Analisa Isi

Saluran Pencernaan dan Penentuan Umur Ikan” dapat menyelesaikan laporan

ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Ir.

Ridwan Manda Putra , Msi sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah Biologi

Perikanan ini . Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada asisten yang

banyak memberikan petunjuk dan saran demi terlaksananya penyusunan laporan

ini .

Penulis menyadari bahwa tak ada yang sempurna di atas bumi ini . Begitu

juga dengan laporan ini , masih jauh dari kesempurnaan . Maka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini .

Akhirnya , penulis berharap mudah-mudahan laporan ini bermanfaat untuk

kita semua .

Pekanbaru , 16 Oktober 2012

MARIO SYATMA
3
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 7
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................. 9
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat…………………………………………. . 14
3.2. Bahan dan Alat ....................................................................... 14
3.3. Metode Praktikum................................................................... 14
3.4. Prosedur Praktikum………………........................................... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil........................................................................................... 16
4.1.1 Klasifikasi Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) .......... 16
4.1.2 Isi Saluran Pencernaan Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) 18
4.2 Pembahasan................................................................................ 22

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan................................................................................ 23
5.2. Saran.......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 24
LAMPIRAN.............................................................................................. 25
4
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Halaman

1. Banyak Jenis Makanan dalam Tiap Tetes ...................................... . 20


5
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Susunan Saluran Pencernaan Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)... 16

2. Jenis-Jenis Makanan ................................................................................ 18


6
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum........................................


26
7
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara garis besar sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian,

yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Mulai dari muka ke belakang,

saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, kerongkongan, oesophagus,

lambung, usus, dan dubur. Sedangkan kelenjar pencernaanya terdiri dari hati dan

kantong empedu. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga

berfungsi sebagai kelenjar pencernaan ( Mujiman, 2001 ). Akan tetapi pada jenis

ikan Channa dan Scomber organ saluran pencernaan antara lambung dan

intestinumnya terdapat phyloric caeca. Selain itu mulut pada ikan juga dilengkapi

dengan gigi yang berperan untuk membantu mendapatkan makanan ( Pulungan,

2006 ) .

Ikan merupakan organisme tingkat tinggi yang memiliki nilai ekonomis

dan ekologi penting. Mengingat pentingnya keberadaan ikan dalam suatu

ekosistem, maka diperlukan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi, antara

lain tingkat kematangan gonad, fekunditas, hubungan panjang berat dan analisa

saluran pencernaan yang merupakan kunci penting dan harus diperhatikan untuk

menjamin kelestarian sumberdaya dan usaha budidaya ikan tersebut.


8
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Jenis-jenis makanan alami ikan di dalam perairan ketika ikan masih dalam

tahap larva dan juvenile adalah diatome dan plankton ukuran kecil tetapi setelah

ikan dewasa dan bentuk tubuhnya telah menyerupai kedua induknya maka

makanan alaminya dapat berupa vegetasi air, plankton, hewan-hewan invertebrata

ukuran besar seperti cacing annelida, moluska dan arthropoda serta anak-anak

ikan atau ikan-ikan berukuran kecil (Penuntun Praktikum Biologi Perikanan,

2012) .

Untuk mendalami pengetahuan tentang kebiasaan makanan ikan ini selain

mengamati isi kandungan saluran pencernaan, juga mengamati bentuk, posisi dan

ukuran bukaan mulut, bentuk insang, susunan saluran pencernaan, dan ukuran

saluran pencernaan (Ridwan, 2011) .

Untuk mempelajari kebiasaan makan ikan ada beberapa metode yang

dapat digunakan yaitu Metode Jumlah, Metode Frekuensi Kejadian, Metode

Perkiraan Tumpukan dengan Persen, Metode Volumetrik dan Metode Gravimetrik

(Manda, 2011) .

Pembacaan umur adalah suatu pengetahuan yang cukup menarik dalam

bidang perikanan, terutama pembacaan umur pada spesies-spesies ikan yang

hidup secara pasti kapan suatu individu ikan itu menetas dari telur, yang dapat kita

ketahui adalah beberapa ukuran panjang tubuh individu ikan itu ketika tertangkap

oleh nelayan. Lain halnya dengan spesies ikan yang dibudidayakan, kita dapat

mengetahui berapa lama individu ikan yang dibudidayakan kalau kita ingin
9
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

melacak lebih lanjut, kita dapat mengetahui kapan individu spesies ikan itu

menetas dari telurnya (Penuntun Praktikum Biologi Perikanan, 2012) .

Pertumbuhan adalah perubahan bentuk ikan, baik panjang maupun berat

sesuai dengan perubahan waktu. Penelitian tentang umur dari suatu individu ikan

yang berasal dari perairan sudah dilakukan sekitar 100 tahun yang lalu (Ricker,

1971 dalam Manda, 2012) .

Metode penentuan umur dengan memperhatikan tanda-tanda tahunan pada

bagian tubuh yang keras ini selalu dilakukan pada daerah subtropis (4 musim).

Karena ikan-ikan yang hidup di daerah subtropis sangat terpengaruh oleh suhu

lingkungannya, dimana pada musim dingin pertumbuhan tubuh ikan hamper

terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan pada

sisik, vertebrae, tulang overculum, duri sirip dan tulang otolith yang menyebabkan

terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat rapat dan akhirnya membentuk

annulus (Ridwan, 2012) .

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum Analisa Isi Saluran Pencernaan adalah untuk

mengamati isi kandungan saluran pencernaan, dan jenis makan apa yang dimakan

oleh ikan yang diamati. Sedangkan tujuan dari praktikum mengenai penentuan

umur ikan yaitu untuk menentukan umur suatu spesies ikan baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam suatu jenis ikan melalui tulang otolith
10
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Adapun manfaat dilakukannya praktikum Analisa Isi Saluran Pencernaan

agar praktikan mengetahui jenis makanan yang terdapat di dalam isi saluran

pencernaan tubuh ikan. Sedangkan manfaat praktikum dari Penentuan Umur Ikan

praktikan dapat mengetahui umur ikan berdasarkan pengamatan tulang otolith dan

untuk mengenal lebih jauh tentang bagaimana menentukan umur suatu ikan baik

melalui sisik, tulang vertebrate, tulang operculum, pangkal duri sirip dada dan

tulang otolith.
11
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

II. TINJAUAN PUSTAKA

Secara garis besar susunan saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut,

esophagus, lambung, intestinum dan anus. Akan tetapi pada jenis ikan Channa dan

Scomber organ saluran pencernaan antar lambung dan intestinum tedapat Pyloric

caeca (Pulungan, C. P., 2005) .

Selain itu pada mulut ikan dapat dijumpai gigi yang berperan untuk

membantu mendapatkan makanan. Sedangkan pada ikan plankton feeder insang

ikan juga sangat berperan sekali untuk menyaring makanan yang akan dimakan.

Sehingga bentuk dan ukuran insang ikan plankton feeder berbeda dengan ikan

karnivora (Penuntun Praktikum Biologi Perikanan, 2012) .

Sistem pencernaan pada tubuh ikan dapat dibedakan menjadi saluran

pencernaan (tructus digesticus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria).

Organ-organ yang menyusun saluran pencernaan antara lain, mulut, pangkal

tenggorokan (pharynx), kerongkongan (esophagus), lambung (ventriculus) dan

usus (intestinum) (Pulungan et. al, 2003) .

Setiap ikan mempunyai makanan yang berbeda. Jika dilihat dari jenis
makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu herbivor,
karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikan dibedakan menjadi
12
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

lima golongan yaitu pemangsa (predator), penggerogot (grazer), penyaring


(strainer), penghisap (sucker) dan parasit (Mudjiman, 2001) .

Berdasarkan macam makanannya, ikan dapat kita bedakan menjadi lima


macam golongan yaitu pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivor atau vegetaris,
pemakan hewan (karnivor), pemakan tumbuhan dan hewan (omnivor), pemakan
plankton dan detritus (hancuran bahan organik) dan pemakan dasar (Pulungan,
Putra, Efriyeldi dan Efizon, 2001) .

Jenis makanan alami yang terdapat di perairan yang menjadi makanan ikan

antara lain fitoplankton, zooplankton, fauna invertebrata dan verteberata. Jenis

diatome yang dimakan oleh ikan antara lain Cyclotella, Chaetoceros, Skletonema,

synedra, Navicula, pleurosigma Nitzschia, Rhizosoenia dan Amphora. Kelompok

Chlorophyceae, yang menjadi makanan favorit ikan antara lain Chlorella,

Scenedesmus, Pediastrum, hidridictyon, Chlamidomonas, Pondaria, Volvox, dan

Tetraselmis. Fauna protozoa yang disenangi anak ikan antara lain paramaecium,

calpidium, Calpoda, dinium, dan dileptus. Kelompok rotivera yang disenangiikan

antara lain Brachionus, Kratella, Polyartha, Pedalion, Asphlancha. Kelompok

Cladocera yang dimakan anak ikan antara lain Moina, bosmina, Daphnia, Podon.

Dari famili Artemiidae adalah dari jenis artemia (Pulungan et, al. 2003) .

Menurut kelompok jenis makanan yang dimakan ikan maka ikan – ikan

dapat digolongkan sebagai ikan : Herbivor yaitu jenis ikan pemakan fitoplankton

dan atau vegetasi air, Karnivora yaitu jenis ikan pemakan jenis hewan, omnivore

yaitu jenis ikan pemakan jeis tumbuh-tumbuhan dan hewan, planktonfeeder yaitu

jenis ikan yang hanya memakan jenis-jenis plankton, Piscivor yaitu jenis ikan
13
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

yang hanya memakan jenis ikan lainnya. Detritus feeder yaitu jenis ikan yang

hanya memakan detritus yang terdapat di perairan (Pulungan, et. al., 2005).

Saluran pencernaan berfungsi untuk mencernakan makanan yang masuk

(secara fisis maupun mekanis), sebagai transportasi yaitu mengangkut bahan-

bahan kimia, pencernaan chemis (kimiawi), menyerap sari-sari makanan (Putra,

R. M., et al. 2004) .

Penentuan umur suatu ikan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu secara

langsung dan tidak langsung. Dimana penetuan secara langsung hanya dapat

dilakukan pada individu ikan budidaya. Dan secara tidak langsung yaitu pada

individu spesies ikan yang hidup di perairan alami. Penentuan umur secara tidak

langsung dapat dilakukan melalui dua cara antara lain dengan mempelajari tanda-

tanda tahunan (annulus) atau harian (sirkulus) pada bagian-bagian tubuh yang

keras dan dengan metoda frekuensi panjang (metoda Petersen) yaitu melalui

pengukuran panjang tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-

individu spesies ikan yang hidup di daerah tropis (Penuntun Praktikum Biologi

Perikanan, 2012) .

Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh yang keras pada tubuh ikan

dipedomani dalam pembacaan umur individu ikan diantaranya sisik kunci, tulang

vertebrata, tulang overculum, pangkal duri sirip dada, dan tulang otholit. Seperti

yang kita ketahui bahwa sisik pada ikan terdiri dari sisik ctenoid, cycloid, placoid.

Sisik kunci pada ikan bersisik cycloid terletak diatas garis linea lateralis 3 baris

sisik di depan pangkal dasar sirip punggung bagian depan dan pada ikan bersisik
14
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

ctenoid terletak di bawah garis linea lateralis dibelakang ujung dasar sirip dada

arah ke posterior tubuh (Aquaculture, 2009) .

Otolith pada ikan adalah massa kristalin yang terdapat di telinga dalam

pada ikan yang berfungsi untuk mendeteksi gaya berat atau keseimbangan

( Yushinta Fujaya , 2008 ) .

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu dilaksanakannya praktikum yaitu hari Selasa tanggal 16 Oktober

2012 pukul 10.30 – 12.30 WIB. Sedangkan tempat dilaksanakannya praktikum ini

adalah di Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan untuk praktikum ini yaitu saluran pencernaan ikan

Tambakan (Helostoma temmincki) beserta Otolith yang telah diawetkan

sebelumnya . Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah

buku penuntun praktikum, laporan sementara, tisu gulung, cawan petri, pipet

tetes, gunting, gelas ukur, mikroskop, pensil, pena, penghapus, jarum, serbet dan

nampan.
15
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

3.3 Metode praktikum

Dalam praktikum ini , menggunakan metode volumetrik dalam

menentukan volume makanan yang terdapat dalam saluran pencernaan. Kemudian

menggunakan metode perkiraan tumpukan dengan persen dalam pengamatan jenis

makanan yang akan diamati melalui mikroskop.

3.4. Prosedur Praktikum

Didalam prosedur praktikum , ikan Tambakan (Helostoma temmincki)

digunting bagian abdominal tubuhnya, kemudian diambil saluran pencernaannya.

Setelah saluran pencernaan dikeluarkan dari tubuh ikan tersebut lalu saluran

pencernaan tersebut di ukur panjangnya, setelah itu isi dari saluran pencernaan

dikeluarkan dengan bantuan jarum dan isinya diletakkan pada cawan petri,

kemudian isi saluran pencernaan tersebut diencerkan dengan air, setelah itu amati

dibawah mikroskop satu tetes isi saluran pencernaan tersebut, kemudian lihat

jenis- jenis makanan yang terdapat pada isi saluran pencernaan tersebut.

Adapun prosedur pelaksanaan dari praktikum penentuan umur ikan adalah

sebagai berikut : Setiap ikan dibelah bagian anteriornya tepat di belakang tutup

insang. Setelah itu bagian atas kepala dipotong secara mendatar dengan

menggunakan gunting, sampai terlihat otaknya, kemudian otak ikan tersebut

dibersihkan, dan diambil otolith yang terdapat disamping kiri kanan otak dengan

menggunakan jarum .
16
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30
17
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1 Klasifikasi Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)

Adapun klasifikasi dari pada Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) adalah


sebagai berikut :

Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temmincki

Ikan yang dijadikan sampel adalah ikan Tambakan (Helostoma temmincki)

yaitu ikan omnivor yang lebih mengarah pada herbivor, ikan ini memiliki saluran

pencernaan yang sangat panjang berlipatan membentuk suatu kumparan.

Gambar 1. Saluran pencernaaan ikan Tambakan (Helostoma temmincki)


18
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Dari hasil pengamatan saluran pencernaan pada ikan Tambakan sangat

panjang membentuk suatu kumparan. Dari hasil pengukuran didapat data sebagai

berikut.

Untuk mengukur pertambahan volume saluran pencernaan yang masih ada

isi di dalamnya, langkah kerja yang dilakukan ialah mengisi air ke dalam gelas

ukur dengan standar acuan 10 ml. Kemudian saluran pencernaan dimasukkan ke

dalam gelas ukur tersebut, lihat pertambahan volumenya. Hasilnya 13 ml sehingga

hasil pertambahan volumenya ialah 3 ml.

Kemudian untuk mengukur volume kosong (saluran pencernaan yang

isinya telah dikeluarkan) langkah kerjanya tetap sama. Sehingga hasil yang

didapat ialah 11 ml, berarti pertambahan volumenya sebesar 1 ml.

Vp = volume makanan

Vp = volume isi – volume kosong

= 3–1

= 2 ml
19
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

4.1.2 Isi Saluran Pencernaan Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)

Gambar 2. Gambar Jenis Makanan


Characium longipes Rab Schroederis Setigora lemm

Kircheneriella lunaris Moeb Asterionella formosa

Nitzschia curvula Nitzschia vemicularis

Synedra ulna Raphidium polymorphum Kuetz


20
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Sphaerozosma granulatum , Roy & Pinctada


Biss

Spirotaemia Condensata Breb Bacillaria paradoxa

Cocconcus pediculus Cyclotella operculata


21
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Penium Cylenderus Bieb Nitzschia lorenziana

Tabel 1. Banyak Jenis Makanan dalam Tiap Tetes

TETES
Jenis Makanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Characium longipes Rab 1 - - - - - - 2 - -

Schroederis Setigora lemm 2 - - - - - - 3 - -

Kircheneriella lunaris Moeb 2 - - - 5 - - - - -


Asterionella formosa - 2 - - - - 13 - - -
Nitzschia curvula - 1 - - - 12 - - - -
Nitzschia vemicularis 4 - - - - - - - - -
Synedra ulna - - 2 - - - 3 4 - -
Raphidium polymorphum
- - 3 10 - - 4 - - -
Kuetz
Sphaerozosma granulatum ,
- - 1 - - - - - - -
Roy & Biss
Pinctada - - 1 - - - - - - -
Spirotaemia Condensata Breb - - 2 6 8 - 5 - - -
Bacillaria paradoxa - - - - - - - - 2 -
Cocconcus pediculus - - - - - - - - 3 -
Cyclotella operculata - - - - - - - - - 2
Penium Cylenderus Bieb - - - - - - - - - 6
22
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Nitzschia lorenziana - - - - - - - - - 3

n
Vi= ×Vp
Σn

Keterangan:

Vi : persentase volume satu jenis makanan

N : jumlah satu jenis makanan

Σ n: Jumlah semua jenis makanan

Vp : volume makana ikan

n 3
V 1= ×Vp = × 2=0,375
Σn 16

n 5
V 2= ×Vp = × 2=0,625
Σn 16

n 7
V 3= ×Vp = × 2=0,875
Σn 16

n 15
V 4= ×Vp = × 2=1,875
Σn 16

n 13
V 5= ×Vp = × 2=1,625
Σn 16

n 4
V 6= ×Vp = × 2=0,5
Σn 16

n 17
V 7= ×Vp = × 2=2,125
Σn 16

n 9
V 8= ×Vp = × 2=1,125
Σn 16

n 1
V 9= ×Vp = × 2=0,125
Σn 16
23
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

n 21
V 10= ×Vp = × 2=2,625
Σn 16

n 1
V 11 = ×Vp = × 2=0,125
Σn 16

n 2
V 12= ×Vp = × 2=0,25
Σn 16

n 3
V 13= ×Vp = × 2=0,375
Σn 16

n 2
V 14= ×Vp = × 2=0,25
Σn 16

n 6
V 15= ×Vp = × 2=0,75
Σn 16

n 3
V 16= ×Vp = × 2=0,375
Σn 16

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan ikan yang diamati memakan makanan yang alami
dan makanan dari jenis diatom. Sehingga dalam pengamatan persentase volume
satu jenis makanan paling mendominasi terdapat pada jenis Spirotaemia
Condensata Breb. Jumlah jenis makanan yang dimakan oleh setiap individu
spesies ikan juga berbeda-beda tergantung pada sifat jenis ikan. Untuk
kelangsungan hidup, populasi ikan apa saja jenis ikannya setiap jenis makanan
yang dimakannya haruslah mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan
mineral. Kebiasan cara ikan untuk mendapatkan makanana disesuaikan dengan
bentuk mulut dan sifat spesies ikan.

Berdasarkan macam makanannya, ikan dapat kita bedakan menjadi lima


macam golongan yaitu pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivor atau vegetaris,
pemakan hewan (karnivor), pemakan tumbuhan dan hewan (omnivor), pemakan
24
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

plankton dan detritus (hancuran bahan organik) dan pemakan dasar (Pulungan,
Putra, Efriyeldi dan Efizon, 2001) .

Setiap ikan mempunyai makanan yang berbeda. Jika dilihat dari jenis
makanannya maka ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu herbivor,
karnivora dan omnivora. Berdasarkan cara makannya ikan dibedakan menjadi
lima golongan yaitu pemangsa (predator), penggerogot (grazer), penyaring
(strainer), penghisap (sucker) dan parasit (Mudjiman, 2001).

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil pengamatan terhadap jenis – jenis makanan ikan tambakan,

diketahui bahwa makanan ikan tambakan bervariasi. Ini dapat terlihat pada saat

bagian saluran pencernaannya diamati sehingga dapat ditemukan adanya berbagai

jenis plankton sebanyak 16 jenis diantaranya .

Yang dominan terdapat pada saluran pencernaan ikan tambakan adalah

jenis Spirotaemia Condensata Breb .

5.2. Saran

Pada praktikum ini untuk mengeluarkan isi saluran pencernaan dengan

baik maka jangan biarkan usus kering, karena apabila usus kering maka isi dari

saluran pencernaan akan sulit keluar dan usus mudah terputus.


25
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR PUSTAKA

Fujaya , Yushinta. 2008 . Fisiologi Ikan . Jakarta : Rineka Cipta

Mudjiman, 2001. Makanan Ikan. Jakarta : Penebar Swadaya. 239 hal.

Pulungan. et al., 2006. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

2003. Kumpulan Hand Out Kuliah. Mata Ajaran Biologi

Perikanan. Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan

Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.

2005. Kumpulan Hand Out Kuliah. Mata Ajaran Biologi

Perikanan. Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan

Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.

Pulungan, Putra, Efriyeldi dan Efizon, 2001. Hubungan Makanan yang Dimakan

Ikan Motan (T. vaillanti nsp) dalam Lingkugan Alamnya di Danau Desa

Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Propinsi Riau.

64 hal (tidak diterbitkan).

Putra, R. M., et al. 2004. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sri, Bogor. 112

hal.
26
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Ridwan, Chaidir, dan Windarti, 2012. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan.

Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Pekanbaru.75 Halaman.

http://aquaculture-unri.blogspot.com/2009/05/literatur-perikanan.html

LAMPIRAN
27
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Alat-alat yang digunakan :

GUNTING BEDAH MIKROSKOP

SERBET PENGGARIS

PENA PENGHAPUS

PENSIL NAMPAN
28
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

BUKU GAMBAR BUKU PENUNTUN

Anda mungkin juga menyukai