Anda di halaman 1dari 22

1

Asisten : Yusron Rasyid


Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN


FEKUNDITAS DAN DIAMETER TELUR

OLEH :

MARIO SYATMA

1104114619

BUDIDAYA PERAIRAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2012
2
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan begitu banyak rahmat dan karunianya kepada saya , sehingga

saya sebagai penulis laporan biologi perikanan yang berjudul ”Fekunditas dan

Diameter Telur” dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu yang telah

ditentukan.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Ir.

Ridwan Manda Putra , Msi sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah Biologi

Perikanan ini . Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada asisten yang

banyak memberikan petunjuk dan saran demi terlaksananya penyusunan laporan

ini .

Penulis menyadari bahwa tak ada yang sempurna di atas bumi ini . Begitu

juga dengan laporan ini , masih jauh dari kesempurnaan . Maka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini .

Akhirnya , penulis berharap mudah-mudahan laporan ini bermanfaat untuk

kita semua .

Pekanbaru , 9 Oktober 2012

MARIO SYATMA
3
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 7
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................. 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat…………………………………………. . 12
3.2. Bahan dan Alat ....................................................................... 12
3.3. Metode Praktikum................................................................... 12
3.4. Prosedur Praktikum………………........................................... 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil........................................................................................... 14
4.2 Pembahasan................................................................................ 15

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan................................................................................ 17
5.2. Saran.......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 18
LAMPIRAN.............................................................................................. 20
4
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Halaman

1. Ukuran diameter telur dari keenam bagian ovari ikan ................... 15


5
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Ovari Ikan Tambakan (Helostoma temmincki).......................... 14


6
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum........................................


21
7
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan yang hidup di dunia ini jumlahnya ribuan spesies. Dan telah ada

sekitar 20.000-40.000 spesies yang telah berhasil diidentifikasi oleh ahli

ikhtiologi. Telah didapat lebih dari 20.000 jenis spesies ikan dan setiap tahunnya

ditemukan lebih dari 100 jenis baru di muka bumi.

Dewasa ini pengetahuan fekunditas dalam bidang perikanan amat penting

karena berhubungan langsung dengan dinamika populasi ikan yang akan

dibudidayakan. Tidak hanya itu saja dalam urusan produksi benih juga

dipertimbangkan dalam pengetahuan fekunditas. Dengan demikian kita dapat

menentukan produksi suatu jenis ikan dalam kelas umur yang sama dan berapa

banyak populasi ikan sejenis yang akan bertambah nantinya.

Karena spesies ikan yang ada memiliki sifat yang bermacam-macam

sehingga fekunditas disebabkan oleh adanya jenis ikan yang melakukan

pemijahan beberapa kali selama hidupnya, ada beberapa jenis ikan selama setahun

melakukan pemijahan beberapa kali, dan ada juga perkembangan telur di dalam

ovary tidak seragam.


8
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat pada ovari ikan betina yang

telah matang gonad dan siap untuk dikeluarkan pada waktu memijah. Pengetahuan

tentang fekunditas dibidang budidaya perikanan sangatlah penting artinya untuk

memprediksi berapa banyak jumlah larva atau benih yang akan dihasilkan oleh

individu ikan pada waktu mijah sedangkan dibidang biologi perikanan untuk

memprediksikan berapa jumlah stok suatu populasi ikan dalam lingkungan

perairan. (Penuntun Praktikum Biologi Perikanan, 2012)

Fekunditas dalam biologi perikanan merupakan salah satu fase yang

memegang peranan penting untuk menentukan kelangsungan hidup dan populasi

dengan dinamikanya. (Effendie, 1979 dalam Imeilda , 2008)

Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah telur pada individu ikan

betina yaitu metode jumlah, metode volumetrik, metode grafimetrik dan metode

Von Bayer. Setiap metode ini memiliki kelebihan serta kekurangannya. Oleh

karena itu untuk menentukan metode yang akan dipakai pada penghitungan nilai

fekunditas ikan harus dikenali baik sifat setiap spesies ikan yang diteliti. (Manda,

2012)

Tinggi rendahnya fekunditas biasanya tergantung pada suplai makanan,

terutama untuk mempertahankan musim pemijahan dan ukuran tubuh betina.

Selain makanan, fekunditas juga ditentukan oleh umur dari ikan itu sendiri, sifat

ikan, kepadatan populasi, lingkungan hidup ikan itu berada dan faktor fisiologi

tubuh.

Dalam praktikum ini kita dapat mengetahui jumlah telur tersebut sehingga

dapat menentukan kepadatan populasi yang akan bertambah, dengan beberapa


9
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

metode yang dilakukan. Dan juga dapat mengetahui ikan tersebut dalam memijah

total spawner atau partial spawner.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dilakukannya praktikum fekunditas dan diameter telur yaitu untuk

mengetahui fekunditas suatu individu ikan betina dan menghitung diameter telur

ovari suatu individu ikan yaitu pada bagian anterior, tengah dan posterior ovari

kiri dan kanan. Sehingga dapat memprediksi berapa banyak jumlah benih atau

larva yang akan dihasilkan pada saat individu ikan memijah dan untuk

memprediksi beberapa jumlah stok suatu populasi ikan yang hidup di suatu

lingkungan perairan.

Sedangkan manfaat dilakukannya praktikum fekunditas dan diameter telur

yaitu kita jadi mengetahui fekunditas suatu individu ikan betina dan mengetahui

cara menghitung diameter telur ovari suatu individu ikan yang terdapat pada

bagian anterior, tengah dan posterior ovari kiri dan kanan.


10
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) adalah jenis ikan yang habitatnya

berasal dari air tawar. Ciri-ciri ikan tambakan adalah : Bentuk tubuh compressed,

Kepala tumpul dan ekor berpinggiran tegak (truncated). Tubuh diliputi sisik mulai

dari kepala sampai pangkal sirip ekor. Posisi mulut terminal , Bentuk mulut

proctractile, ukuran mulut sempit. Posisi sudut mulut satu garis lurus dengan

bawah bola mata. Ukuran bibir tebal, kedua bibir berlipatan dan keduanya

bersambung. Bibir atas bergerigi tetapi rahang tidak bergerigi. Terdapat dua

pasang lubang hidung.

Memiliki sirip punggung yang terdapat dibelakang kepala bagian anterior

badan, sirip dada terletak dibawah linea lateralis . Persis dibelakang sirip dada

terdapat sirip perut, dan dibelakang dubur terdapat sirip anus (Aquaculture,

2009) .

Bagian reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan adalah proses

perkembangan gonad yang semakin matang. Selama proses ini sebagian besar

hasil metabolisme tertuju pada perkembangan gonad. (Pulungan, dkk, 2004)


11
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Nilai fekunditas suatu individu ikan sangat bervariasi karena dipengaruhi

oleh umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan

serta sifat ikan, kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana individu ikan itu

berada dan faktor fisiologi tubuh dari individu ikan itu sendiri sangat

mempengaruhi nilai fekunditasnya. Selain itu diameter telur juga berpengaruh

terhadap nilai fekunditas dari suatu individu ikan, semakin besar ukuran diameter

telur maka akan semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil diameter

telur maka akan semakin besar nilai fekunditasnya. Ukuran diameter telur dari

setiap individu ikan sangat bervariasi. Hal ini tergantung dari jenis individu ikan

itu sendiri (Penuntun Praktikum Biologi Perikanan, 2012).

Ovari ikan telestoi berstruktur sepasang, menempel pada kedua dinding

tubuh bagian punggung oleh suatu mesovarium telur. Seluruh struktur diliputi

selaput peritoneum tipis dan bentuk memanjang (Largler, 1997 dalam Anto

Waluyo ,2009).

Pematangan sel telur dapat dilakukan dengan member rangsangan

hormonal yang sesuai akan menyebabkan bertambahnya diameter telur oosit

karena penyerapan cairan lumen dan selanjutnya terjadi ovulasi (Wallace, 1989

dalam Sapriana, 2008).

Penanganan induk yang salah dapat menyebabkan telur yang sudah

matang menjadi hancur (diserap kembali dalam perut ikan). Dalam hal ini

manipulasi hormonal perlu dilakukan. Jumlah telur yang dihasilkan oleh setiap

jenis ikan tergantung kualitas induk dan penanganan (Bambang Agus Murtidjo,

2001).
12
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Manda, 2011) mengatakan bahwa pengawetan dapat dilakukan melalui

dua cara, yaitu menggunakan bahan pengawet seperti larutan formalin, larutan

gilson. Sedangkan jika pengawetan dilakukan dengan proses pendinginan yaitu

dengan metode penghitungan telur, seperti metode jumlah, metode volumetric,

metode gravimetric, dan metode Von Bayer.

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu dilaksanakannya praktikum yaitu hari Selasa tanggal 9 Oktober

2012 pukul 10.30 – 12.30 WIB. Sedangkan tempat dilaksanakannya praktikum ini

adalah di Laboratorium Biologi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau.

3.2 Bahan dan Alat

Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah baki atau nampan,

kain lap, laporan sementara, buku praktikum, penjepit, tempat objek, gunting

bedah, cawan petri, Gelas ukur, penggaris dan alat tulis. Sedangkan bahan yang

digunakan dalam pratikum ini adalah Ovari Ikan Tambakan (Helostoma

temmincki) yang sudah diawetkan sebagai objek yang diamati selama pratikum

dan air untuk menentukan volume.

3.3 Metode praktikum


13
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode volumetrik

yang dilakukan terhadap gonad spesies ikan Tambakan (Helostoma temmincki) .

3.4. Prosedur Praktikum

Prosedur praktikum yaitu keringkan ovari yang telah diawetkan dengan

formalin satu minggu yang lalu, kemudian setelah ovari benar-benar terpisah dari

formalin letakkan ovari tersebut pada gelas ukur yang telah berisi air sebanyak ±

10 ml. Hitung berapa pertambahan kenaikan volumenya, setelah didapatkan

berapa nilai kenaikannya, ambil sebagian kecil dari ovari itu (sub-sampel)

sebanyak minimal 3 kali ulangan dengan ukuran yang sama dan di bagian yang

berbeda, kemudian hitung jumlah telurnya disetiap pengambilan itu. Untuk

mengetahui nilai fekunditasnya digunakan rumus sebagai berikut X : x = V : v ,

X = V/v . x

Dimana :

X = jumlah telur dalam ovari yang akan dihitung

x = jumlah rataan telur dari sub sampel ovari

V = volume ovari

v = volume sub sampel ovari

Sedangkan untuk menentukan diameter telur yaitu mengambil acuan

dalam 1 cm pada penggaris kemudian telur di letakkan sejajar dan hitung berapa

jumlah butir telur yang terdapat dalam 1 cm tersebut.


14
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Gambar 1. Ovari Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)

Keterangan :

1. Anterior

2. Tengah

3. Posterior

Klasifikasi Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) :

Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temmincki

Dari pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut, nilai fekunditas dengan

menggunakan metode volumemetrik :

V = 4 ml X =?

v = 1,3 ml x = 2915 : 3 = 972


15
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

menghitung jumlah telur dalam ovari :

X = V/v . x

= 4/1,3 . 972

= 2990,7 butir

Untuk menghitung rataan diameter telur :

# Acuan perhitungan 10 mm

Tabel 1. Ukuran diameter telur dari keenam bagian ovari ikan Tambakan
(Helostoma temmincki)

Diameter Frekuensi (butir)


No telur Kiri Kanan
(mm) Ant Mid Post Ant Mid Post
1. 1,1 - - - - - -
2. 1,2 - - 12 - - -
3. 1,3 13 13 - - 13 13
4. 1,4 - - - - - -
5. 1,5 - - - 15 - -

4.2 Pembahasan

Dari data yang didapatkan selama praktikum dapat disimpulkan bahwa

ikan sampel telah mengalami matang gonad. Hal ini ditunjukkan dengan ukuran

diameter telur yang berkisar antara 1,2 mm – 1,5 mm. Menurut Pulungan et al

(2005) dalam Sapriana (2008), telur yang sudah matang ukurannnya bervariasi

dari 1 mm – 2 cm umumnya dihasilkan ikan teleostei pelagik.

Nilai fekunditas dan diameter telur dari setiap jenis individu ikan sangat

berbeda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti

umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan, sifat

ikan, kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana individu ikan itu berada serta

faktor fisiologi tubuh dari setiap individu ikan itu sangat mempengaruhi nilai
16
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

fekunditas dan diameter telur ikan. Ukuran diameter telur juga dapat berpengaruh

terhadap nilai fekunditas dari setiap jenis individu ikan dimana semakin besar

diameter diameter telur maka semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil

ukuran diameter telur maka semakin besar nilai fekunditasnya. Jadi dapat

disimpulkan bahwa nilai fekunditas berbanding terbalik terhadap diameter telur.

Besarnya nilai fekunditas dari ikan-ikan selinca ini disebabkan karena sifat

telurnya yang mudah rusak. Karena telur-telur yang dikeluarkan selalu terapung di

permukaan air (Ardiwinata, 1981 dalam Sukendi et al, 2000).

Pemijahan pada ikan tambakan dapat berlangsung 2 sampai 5 kali setahum

dengan hasil yang terbaik pada pemijahan ke 3 dan 4. Sedangkan Olantude

(1978) dan Lumbanbatu (1979) dalam Sukendi et al (2000) mengatakan bahwa

nilai fekunditas dari satu spesies ikan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:

umur, panjang atau berat individu, genetis dan lingkungan, serta ketersediaan

makanan bagi anak ikan yang akan ditetaskan (Sumantadinata, 2003 ) . Batasan

fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan yang

sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu memijah. Pada umumnya

fekunditas akan menurun kembali pada umur-umur yang semakin dewasa.


17
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan yaitu nilai

fekunditas pada setiap individu ikan tidaklah sama satu dengan yang lainya hal ini

disebabkan oleh umur atau ukuran ikan, jenis dan jumlah makanan yang

dimakannya, lingkungan hidupnya, kepadatan populasi, sifat ikan dan faktor

fisiologi tubuh.

Nilai fekunditas sangat bervariasi dikarenakan tingkat kematangan gonad

yang tidak sama. Sehingga didapatkan hasil fekunditasnya berkisar 2990,7 butir.

Dengan hasil demikian dapat diketahui bahwa ikan Tambakan ini setiap kali

melakukan pemijahan hanya dapat menghasilkan jumlah larva yang lumayan

banyak .

5.2. Saran

Dalam praktikum fekunditas dan diameter telur ini sangat dibutuhkan

ketelitian para praktikan untuk penghitungan telur agar jumlah yang didapatkan

lebih akurat .
18
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

DAFTAR PUSTAKA

Murtidjo, Bambang Agus. 2001. Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar.

Yogyakarta : Kanisius

Pulungan, Putra, Nuraini, Aryani Dan Efiyeldi, 2004. Penuntun Praktikum

Biologi

Perikanan. Laboratorium Biologi Perikanan Manajemen Sumberdaya

Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Riau.

Pekanbaru. 66 Halaman.

Ridwan, Chaidir, dan Windarti, 2012. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan.

Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Pekanbaru.75 Halaman.

Sapriana. 2008. Pengaruh Lama Kejutan Suhu Panas Terhadap Penetasan Telur

Ikan Selais (Ompok hypopthalmus) Hasil Triploidisasi. Skripsi. Fakultas

Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Sukendi,dkk.2000 . Biologi Reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma temmincki

CV) Dari Perairan Danau Lubuk Siam Riau . Jurnal. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.

Waluyo, Anto. 2009. Pengaruh Penyuntikan Ekstrak Hipofisa Ikan Mas Dengan

Dosis Berbeda Terhadap Ovulasi Dan Penetasan Telur Ikan Tambakan


19
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

(Helostoma temmincki). Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau. Pekanbaru.

Sumantadinata. 2003. Berbudidaya Ikan Dalam Menciptakan Bibit

Unggul. Jakarta : Penerbit Agromedia Pustaka , 84 Halaman .

http://aquaculture-unri.blogspot.com/2009/05/literatur-perikanan.html
20
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

LAMPIRAN
21
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

Alat-alat yang digunakan :

GUNTING BEDAH PISAU CUTTER

SERBET PENGGARIS

PENA PENGHAPUS

PENSIL NAMPAN
22
Asisten : Yusron Rasyid
Hari / Jam : Selasa / 10.30-12.30

BUKU GAMBAR BUKU PENUNTUN

Anda mungkin juga menyukai