96d9d155f4ae50c43744f6e75b06c449

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI
SIPIL (PNS) SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERAWAT MENGOPERASIKAN
VENTILATOR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN
DISUSUN OLEH :
MARJI ATMOKO, A.Md.Kep
NOMOR PRESENSI :16/LATSAR/II/V/2019
NIP : 198803012019031004
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN V
YOGYAKARTA
2019
ii
ii
ABSTRAK
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
(instalasi dibawah komite palayanan medic dan keperawatn), dengan staf dan perlengkapan
yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang potensial mengancam nyawa. ICU
menyediakan sarana-prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital
dengan menggunakan ketrampilan staf medik, perawat, dan staf lain yang berpengalaman
dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut, salah satunya adalah alat bantu nafas atau
ventilator.Dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan perawat dalam mengoperasikan
ventilator, peserta latsar CPNS sebagai perawat melakukan 4 ( empat ) kegiatan
aktualisasi yaitu : 1) melakukan telaah SOP pengoperasian ventilator; 2) mencetak poster
SOP pengoperasian ventilator ;3) membuat video pengoperasian ventilator; 4) sosialisasi
langkah pengoperasian ventilator dengan video.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, penulis mengimplementasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA) yang telah diperoleh selama Pelatihan Dasar. Pada
saat pelaksanaan aktualisasi penulis menemukan beberapa hambatan, namun semuanya
dapat teratasi dan kegiatan-kegiatan tesebut dapat diselesaikan dengan baik.
Hasil kegiatan aktualisasi dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan perawat
dalam mengoperasikan ventilator yaitu : 1) melakukan telaah SOP pengoperasian
ventilator; 2) mencetak poster SOP pengoperasian ventilator ;3) membuat video
pengoperasian ventilator; 4) sosialisasi langkah pengoperasian ventilator dengan video.
Kata kunci : Intensive Care Unit ( ICU ),Ventilator , SOP (standar operasional
prosedure)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr .wb.
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SubhanahuWaTa’ala yang telah
memberikan rahmat, karunia, dan petunjuk-Nya sehingga penulisan Laporan Aktualisasi
yang berjudul “ Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Sebagai Perawat Terampil Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Perawat
Mengoperasikan Ventilator di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman” dapat terselesaikan. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasalam.
Penulisan Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan
serta dorongan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si selaku Kepala Badan Diklat DIY
2. Ibu Lisna Erjuni Megawati Simbolon, AMK selaku Mentor yang telah
memberikan arahan, dukungan, serta bimbingan dalam penulisan Laporan
Aktualisasi ini.
3. Bapak Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd. selaku Coach dari Badan Diklat DIY yang
telah membekali dan menyalurkan ilmu kepada penulis.
4. Bapak Soni Fitrianto, S.Psi selaku wali kelas Golongan II Angkatan V yang
telah memberikan dukungan dan arahan selama mengikuti Pelatihan Dasar.
5. Seluruh Widyaiswara dan staf Badan Diklat DIY yang telah membekali dan
menyalurkan ilmu kepada penulis.
6. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan V yang telah
bersama-sama berjuang dan bekerja sama selama mengikuti Pelatihan Dasar.
7. Bapak Sucipto dan ibu Wasmi selaku orang tua yang selalu memberikan
dukungan, semangat, serta doa dengan penuh keikhlasan tanpa henti.
8. Istriku Erlinda Anita dan anaku Humaira putri Sekar Kinanthi yang selalu
mendukung setiap saat.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini masih
terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
berharap saran dan masukan yang membangun dari semua pihak demi menyempurnakan
Laporan Aktualisasi ini. Akhirnya besar harapan penulis semoga Laporan Aktualisasi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak serta dapat memberikan contoh tentang
Implementasi Nilai – Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kerja
maupun di masyarakat.
Wassalamualaikum wr.wb.
Yogyakarta, 25 November 2019

Peserta Dilkat
Marji Atmoko,A.Md.Kep
198803012019031004
v
DAFTAR ISI
Halaman judul .....................................................................................................................i
Berita acara .......................................................................................................................... ii
Abstark ................................................................................................................................ iii
Kata pengantar .....................................................................................................................iv
Daftar isi .............................................................................................................................. v
Daftar tabel .......................................................................................................................... vi
Daftar gambar ......................................................................................................................v
Daftar istilah ........................................................................................................................vii
BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................1
A. Posisi Orgaisasi Dalam LingkunganNKRI ................................................................ 1
B.Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi......................................................................2
C.Struktur Organisasi dan Kelembagaan ........................................................................6
D.Tugas dan Fungsi .......................................................................................................9
1. Organisasi ...............................................................................................................9
2.Unit Kerja ................................................................................................................10
3. Pegawai ..................................................................................................................12
E. Kondisi Organisasi .....................................................................................................16
1. Letak Organisasi....................................................................................................16
2. Sarana Prasarana ...................................................................................................16
BAB II Agenda Aktualisasi .................................................................................................23
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan .............................................................. 23
1. Identifikasi Isu Kontemporer .................................................................................23
2. Penetapan Isu Kontemporer ...................................................................................27
3. Isu yang Diangkat ..................................................................................................28
4. Penempatan Judul...................................................................................................29
5.Gagasan Pemecahan Isu .......................................................................................... 30
B. Proses Aktualisasi ......................................................................................................31
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1 ..........................................31
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2 .........................................47
BAB III Penutup ..................................................................................................................88
A. Kesimpulan ..............................................................................................................88
B. Saran ........................................................................................................................89
C. Rencana Aksi Nilai-Nilai Dasar Aktualisasi .......................................................... 89
DAFTARPUSTAKA ..........................................................................................................93
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Jenis dan Luas Bangunan RSUD Prambanan……………………………..…..….16
Tabel 2. Jumlah Tempat Tidur Ruang Perawatan RSUD Pramnbanan…………………...18
Tabel 3. Distribusi PNS dan Non PNS RSUD Prambanan………………………….…....20
Tabel 4. Kualifikasi Tenaga ICU………………………………………………….……....21
Tabel 5. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Ruang ICU………………………..…21
Tabel 6. Daftar Staf ICU RSUD Prambanan……………...……………………………....22
Tabel 7. Pengelompokan Isu…………………...…………………………………….…....27
Tabel 8. Penilaian USG……………………….…………………………………………..28
Tabel 9. Rencana Aksi NIlai Dasar…………………………………………………….…90
Tabel10. Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi……………………………..…………...…91
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan struktur orgnasisasi RSUD Prambanan…………………………...……7
Gambar 2. Sreenshot google map RSUD Prambanan…………………………………….16
Gambar 3. Analisis penyebab isu dengan Fish-Bone……………………………………..29
Gambar 4. Koordinasi dengan Kepala Ruang terntang kegiatan telaah SOP………..…...41
Gambar 5. Alat dan materi telaah SOP pengoperasian ventilator…………………..…….42
Gambar 6. Kegiatan sharing dengan teman sejawat tentang SOP ventilator………….......43
Gambar 7. Daftar hadir telaah SOP………………………………………………………..44
Gambar 8. Koordinasi dengan tim PKRS terkait pembuatan poster SOP ventilator...……57
Gambar 9. Mendesain poster SOP pengoperasian ventilator……..……………………....58
Gambar 10.Poster SOP pengoperasian ventilator……..………………………….…….…59
Gambar11. Koordinasi dengan teman sejawat terkait pembuatan video………..………...69
Gambar 12. Alat dan media untuk membuat video pengoperasian ventilator…..……..….70
Gambar 13. Sreenshot video pengoperasian ventilator…………………..………………..71
Gambar 14. Melaporkan hasil video pngoperasianventilator………………………...……71
Gambar 15. Alat peraga persiapan sosialisasi video pengoperasian ventilator………..…..81
Gambar 16. Pemutaran video pengoperasian ventilator…………..…………………….…82
Gambar 17. Praktik mandiri pengoperasian ventilator tanggal 12 November 2019……....83
Gambar 18. Praktik mandiri pengoperasian ventilator tanggal 14 November 2019……....84
Gambar 19. Foto daftar hadir tanggal 12 November…………………..…………………..85
Gambar 20. Foto daftar hadir tanggal 14 November…………………………...………….86
vii
DAFTAR ISTILAH
ICU : Intensive Care Unit
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
SOP : Standar Operasioal Prosedur
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI

Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang
disebut Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, dan menjalankan fungsi : 1)
penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan dengan standar
rumah sakit, 2) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan paripurna tingkat kedua dan sesuai kebutuhan medis, 3) penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan
dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan 4) penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan.
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan Rumah Sakit Umum Kelas C
dan sangat komitmen pada pengembangan standar pelayanan kesehatan dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan kesehatan. RSUD Prambanan telah tersertifikasi ISO
9001 : 2015 dan menerapkan standar akreditasi 16 Bab ( SNARS Edisi 1) serta
memenuhi standar akreditasi lulus tingkat paripurna. Sejak tahun 2012 RSUD
Prambanan menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah sebagai
upaya dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan berdiri pada akhir tahun 2009
berdasarkan Surat Ijin Bupati Sleman Nomor : 503/2316/DKS/2009 tentang Izin
Penyelenggaraan Sementara Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan. Kemudian
diperkuat dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Pelaksanaan
tugas, fungsi, dan tata kerja diatur dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 49 Tahun
2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Prambanan. Sebagai pengakuan legal terhadap berdirinya RSUD Prambanan
dilakukan pengurusan ijin operasional yang kemudian terbit Surat Keterangan Kode
RSUD Prambanan 3404168 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Direktorat Jenderal Pelayanan
1i
Medik Nomor:IR.02.01/I.1/2456/2010 tertanggal 30 April 2010. Pada tanggal 29
Desember 2011 sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor
362/Kep.KDH/A/2011 RSUD Prambanan menerapkan pola pengelolaan keuangan
BLUD dengan status bertahap dan pada tanggal 22 Desember 2014 menjadi BLUD
penuh dengan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 88.1/Kep.KDH/A/2014.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.03/I/0503/2015 tertanggal 2 Maret 2015, RSUD Prambanan ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Umum Kelas C. Penetapan tipe kelas ini dilakukan melalui audit dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan berdasarkan rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. RSUD Prambanan ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C tanpa melalui penetapan Kelas D sebelumnya.
RSUD Prambanan berkomitmen untuk senantiasa berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan. Selain peningkatan mutu dari standar ISO
9001:2008menjadi ISO 9001:2015, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dilanjutkan dengan Re- Akreditasi Rumah Sakit oleh KARS versi SNARS Edisi 1.
Dari survey verifikasi akreditasi selama 4(empat) hari pada tanggal 5 s.d 8 desember
2018 meliputi 16 bab dan ditetapkan lulus dengan predikat PARIPURNA ( *****)
pada tanggal 31 Desember 2018.
B. VISI,MISI,TUJUAN,DAN NILAI ORGANISASI

1. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Sleman
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Visi dan Misi
Pemerintah Kabupaten Sleman adalah:
a. Visi
Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya
dan Terintegrasikannya sistem e-government menuju smart regency
(kabupaten cerdas) pada tahun 2021.
b. Misi
1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi
dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
2) Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
dan menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
2
3) Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan
kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
4) Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya
alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
5) Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
proporsional.
2. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Prambanan
a. Visi
Visi merupakan tujuan jangka panjang yang akan dicapai oleh RSUD
Prambanan adalah ”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat”. Pernyataan
Visi ini mengandung maksud bahwa keberadaan RSUD Prambanan di ujung
timur selatan Kabupaten Sleman menjadi pilihan masyarakat dari segi
pertimbangan jarak atau akses, biaya pelayanan yang terjangkau, jenis
pelayanan sesuai kebutuhan, sarana prasarana pelayanan yang memadai, dan
pelayanan yang diberikan terstandar.
Visi tersebut disusun dan dirumuskan semaksimal mungkin melibatkan
seluruh komponen karyawan RSUD Prambanan yang meliputi kelompok
medis, paramedis perawatan, paramedis non perawatan, non medis dan
kelompok manajemen. Pernyataan visi menjadi rumah sakit pilihan
masyarakat mengandung harapan bahwa RSUD Prambanan menjadi rumah
sakit yang keberadaannya menjadi pilihan bagi masyarakat Sleman dan
sekitarnya
Pernyataan harapan RSUD Prambanan tertuang dalam sebuah
motto“Melayani dengan IKHLAS” yaitu : Iman-Ketulusan-Hormat-
Lestari-Amanah-Santun,Iman artinya pelayanan diberikan atas dasar
perwujudan iman dan ketaqwaan sebagai bagian dari ibadah. Ketulusan
artinya bahwa pelayanan diberikan atas dasar ketulusan hati sebagai wujud
keikhlasan. Hormat artinya dalam memberikan pelayanan tidak membeda-
bedakan pasien, dan menempatkan pelanggan sebagai orang yang dihormati.
Lestari artinya pelayanan diberikan secara berkesinambungan dan paripurna
serta akan memberikan kesan abadi atas pelayanan yang prima. Amanah
artinya pelayanan dilaksanakan sebaik-baiknya karena tanggung jawab moral
3
dan agama. Santun artinya bahwa petugas memberikan pelayanan dengan
tetap memegang norma kesopanan dan menjunjung tinggi harkat manusia.
b. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan tersebut, maka telah pula
dirumuskan empat pernyataan misi RSUD Prambanan yaitu:
1) Memberikan Pelayanan Kesehatan secara paripurna sesuai standar
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang
terstandar dalam rangka peningkatan kualitas dan akuntabilitas
pelayanan.
Tujuan :
Terwujudnya pelayananprima sebagai Rumah Sakit rujukan
secaramenyeluruh dan komprehensif
Sasaran :
a) Meningkatnya kepuasan pelanggan;
b) Meningkatnya peran strategis sebagai rumah sakit rujukan di Sleman
bagian timur dan sekitarnya;
c) Meningakatnya program pelayanan kesehatan pada penduduk usia
lanjut;
d) Meningkatnya kegiatan pengendalian dan pemberantasan penyakit.
2) Meningkatkan profesionalisme petugas.
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya pelayanan yang
memiliki kompetensi sesuai bidangnya melalui standarisasi/kredensialing
tenaga kesehatan dan pendidikan pelatihan secara terus menerus.
Tujuan :
Terwujudnya SDM kesehatan dengan kompetensi sesuai standar
Sasaran :
a) Meningkatnya tingkat kepatuhan petugas terhadap program mutu dan
keselamatan;
b) Meningkatnya kompetensi sumber daya pelayanan.
3) Mewujudkan manajemen kinerja yang akuntabel
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kinerja
administrasi dan pelayanan dalam rangka pelaksanaan pelayanan sesuai
standar yang telah ditetapkan.
Tujuan :
4
Terwujudnya pengelolaan manajemen yang bersih dan bertanggung
jawab
Sasaran :
a) Meningkatnya sistem pelaporan kinerja sesuai dengan kebutuhan dan
tepat waktu.
b) Meningkatnya pelayanan administrasi yang efektif dan efisien.
4) Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan penyediaan sarana
dan prasarana pelayanan meliputi sarana gedung, sarana administrasi,
sarana pelayanan, obat-obatan dan perbekalan kesehatan.
Tujuan :
Terwujudnyapelaksanaan pelayanan secara optimal
Sasaran :
a) Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana Rumah Sakit;
b) Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit
c) Meningkatnya ketersediaan alat, obat, dan perbekalan kesehatan
sesuai kebutuhan;
d) Meningkatnya penerapan sistem informasi rumah sakit terintegrasi.
c. Tujuan
Konsep pengembangan RSUD Prambanan secara keseluruhan disusun
sebagai arah pengembangan yang terencana sekaligus sebagai strategi yang
terpadu dan komprehensif. Konsep yang dikembangkan berorientasi pada
kualitas dan kuantitas pelayanan menuju pada keselamatan pasien (patients
safety) yang bermuara pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Bertujuan :
1) Mewujudkan pelayananprima sebagai Rumah Sakit rujukan
secaramenyeluruh dan komprehensif,
2) Mewujudkan SDM kesehatan dengan kompetensi sesuai standar,
3) Terwujudnya pengelolaan manajemen yang bersih dan bertanggung
jawab,
4) Terwujudnyapelaksanaan pelayanan secara optimal.
d. Nilai Organisasi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nilai organisasi/budaya kerja Pemerintah Daerah Daerah Istimewa

5
Yogyakarta berdasarkan Peraturan Gubernur No. 72 Tahun 2008 adalah
SATRIYA yaitu:
1) Selaras, artinya: dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama
manusia.
2) Akal budi luhur, artinya: keluhuran jatidiri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya.
3) Teladan-keteladanan, artinya: dapat dijadikan anutan / sebagai teladan /
contoh oleh lingkungannya.
4) Rela melayani, artinya: memberikan pelayanan yang lebih dari yang
diharapkan masyarakat.
5) Inovatif, artinya: selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke
arah kemajuan individu dan kelompok.
6) Yakin dan Percaya Diri, artinya: dalam menjalankan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern.
7) Ahli Profesional, artinya: mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi
pada pekerjaannya.
C. STRUKTUR ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan lembaga organisasi
pelayanan kesehatan dipimpin oleh Direktur (Esselon III) dengan tiga pejabat
struktural, yaitu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Medis dan
Keperawatan, dan Kepala Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan
Kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan unsur pendukung
pemerintah daerah yang dipimpin oleh direktur yang berkedudukan dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dan bertugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
RSUD Prambanan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
2. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
3. Penyelenggaraan tugas bidang kesehatan masyarakat, dan Pelaksanaan tugas lain
yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan terdiri dari :
1. Direktur;
6
2. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
3. Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
4. Subbagian Tata Usaha
Kelompok Jabatan Fungsional.Struktur Rumah Sakit Umum Daerah

Prambanan sesuai Peraturan Bupati Sleman Nomor 49 Tahun 2009 tentang Uraian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan adalah :
(Gambar 1. bagan struktur organisasi RSUD Prambanan)

Tugas pokok dan fungsi susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan
sebagai berikut :
1. Direktur
2. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan
Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan
dan mengkoordinasi pelayanan medis dan keperawatan. Seksi Pelayanan Medis
dan Keperawatan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan medis dan keperawatan;
c. Pengkoordinasian pelayanan medis dan keperawatan;
d. Penyelenggaraan analisis kebutuhan tenaga medis dan keperawatan;
e. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan tenaga medis dan
keperawatan;
f. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan;
7
g. Penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan pada instalasi rawat jalan
dan rawat darurat;
h. Penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan pada instalasi rawat
inap; perawatan intensif, dan rehabilitasi medis;
i. Penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan pada instansi bedah;
j. Penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan pada instalasi rekam
medis dan teknologi informasi;
k. Evaluasi danpenyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pelayanan
Medis dan Keperawatan.
3. Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelayanan penunjang dan pengelolaan
sarana pelayanan kesehatan. Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan
Kesehatan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan
Kesehatan;
b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan penunjang dan pengelolaan sarana
pelayanan kesehatan;
c. Pengoordinasian pelayanan penunjang;
d. Pengoordinasian pengelolaan sarana pelayanan kesehatan;
e. Penyelenggaraan analisis kebutuhan sarana pelayanan penunjang dan
pelayanan kesehatan;
f. Penyelanggaraan pelayanan penunjang pada instalasi penunjang medis;
g. Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi farmasi;
h. Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi gizi;
i. Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi kamar jenazah;
j. Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi pemeliharaan sarana
rumah sakit;
k. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pelayanan
Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan.
4. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan
8
pelaksanaan tugas satuan organisasi. Subbagian Tata Usaha untuk melaksanakan
tugas mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja Subbagian Tata Usaha;
b. Perumusan kebijakan teknis ketatausahaan;
c. Penyelenggaraan urusan suratmenyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi,
informasi, perlengkapan dan rumah tangga;
d. Penyelenggaraan pelayanan informasi dan pengaduan;
e. Penyelenggaraan kehumasan;
f. Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai,
kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata
usaha kepegawaian;
g. Pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan penyusunan laporan
keuangan;
h. Pengoordinasian penyusunan rencana kerja;
i. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan;
j. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organiasasi; dan
k. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Tata
Usaha.
D. TUGAS DAN FUNGSI
1. Organisasi
Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang
disebut Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, dan menjalankan
fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan dengan
standar rumah sakit,
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan paripurna tingkat kedua dan sesuai kebutuhan medis,
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan,
dan
9
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan.
2. Unit Kerja
Intensive Care Unit ( ICU ) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri, dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan
untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit akut,
cedar atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam
nyawa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversible. ICU
menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medic,
perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan
tersebut.
Saat ini Rumah Sakit kelas C harus mempunyai instalasi ICU yang
memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas dengan mengedepankan
keselamatan pasien. Pada instalasi perawatan intensif (ICU), perawatan untuk
pasien dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga professional yang terdiri
dari multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim dengan single management.
Pengembangan tim multidisiplin yang kuat sangat penting dalam meningkatkan
keselamatan pasien.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1778/
Menkes/SK/XII/2010 tentang pedoman penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care
Unit di Rumah Sakit Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di ICU adalah
sebagai berikut :
a. Mendiagnosis dan penatalaksanaanya spesifik penyakit-penyakit akut yang
mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian
b. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan
tindakan yang segera diperlukan berdaya guna dan berhasil guna untuk
kelangsungan hidup
c. Memantau fungsi vital tubuh dan penatalaksanaannya terhadap komplikasi
yang ditimbulkan oleh penyakit
d. Memberikan bantuan psikologis pada pasien dan keluarga yang kehidupannya
sangat tergantung pada obat, alat dan mesin.
10
Ruang Lingkup Pelayanan kesehatan di Ruang ICU meliputi :
a. Pemeriksaan dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang
mengancam jiwa yang berakibat pada kematian.
b. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan
tindakan segera yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.
c. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi
yang ditimbukan oleh penyakit.
d. Memberi bantuan psikologis pada pasien dan keluarga yang hidupnya
tergantung pada obat dan mesin.
Indikasi mendapat pelayanan kesehatan di ruang ICU meliputi:
a. Pasien kritis, tidak stabil yang memerukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti
: dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu suportif organ/sistem yang lain,
contoh : gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit, sepsis berat yang
mengancam nyawa.
b. Pasien yang memerlukan pemantauan ketat, dan pengobatan yang intensif.
Bila tidak dilakukan pasien beresiko terancam jiwanya, contoh : Penyakit
jantung paru, gagal ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami
pembedahan mayor.
c. Pasien kritis yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, penyakit yang
mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara mandiri atau kombinasi.
Kemungkinan pasien ini untuk sembuh dan atau manfaat terapi di ICU
tergolong sangat kecil, contoh : Pasien dengan keganasan dan metastase,
sumbatan jalan nafas, penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai
komplikasi akut berat.
3. Pegawai
Tugas dan fungsi perawat menurut PermenpanRB no. 25 Tahun 2014 tentang
jabatan fungsional dan angka kreditnya, Tugas Pokok perawat adalah Memberikan
pelayanan keperawatan secara individu, kelompok, dan masyarakat dalam upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative serta pembinaan peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian bidang kesehatan, fungsi perawat adalah :
1) Melakukan pengkajian keparawatan dasar pada individu
2) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam upaya
melakukan upaya promotif
11
3) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka upaya promotif
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif
5) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
6) Melakukan pemeriksaan fisik
7) Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
Melakukan upaya preventif
8) Memberikan oksigenasi sederhana
9) Memberikan bantuan hidup dasar
10) Melakukan pengukuran antropometri
11) Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
12) Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien
13) Melakukan mobilisasi posisi pasien
14) Mempertahankan posisi anatomis pasien
15) Melakukan fiksasi fisik
16) Memfasilitasi lingkungan yang mendukung/ Istirahat
17) Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
18) Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada pasien
19) Melakukan pemeliharaan diri pasien
20) Memandikan pasien
21) Membersihkan mulut pasien
22) Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
23) Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanket)
24) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
25) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
26) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
27) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian
28) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
29) Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
30) Menyusun rencana kegiatan individu
31) Melaksankan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan
32) Melaksankan tugas lapangan di bidang kesehatan
12
33) Melaksankan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu
34) Melakukan supervisi lapangan
Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Instalasi ICU
a. Tugas Pokok
1) Menyelenggarakan upaya pelayanan ICU sesuai dengan kemammpuan
ketenagaan yang ada
2) Menyelenggarakan dan melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral dengan berbagai disiplin dan sector yang terkait.
b. Uraian Tugas
1) Merencanakan/membuat rencana kerja kebutuhan timnya setiap tahun.
2) Menyelenggarakan pelayanan ICU berdasarkan rencana kebutuhan
ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh direktur
rumah sakit.
3) Menyelenggarakan rujukan, baik didalam maupun ke dan dari luar rumah
sakit.
4) Menyelenggarakan kerjasama dengan tim lain di RS, serta hubungan lintas
program dan lintas sektoral melalui direktur rumah sakit
5) Bertanggung jawab atas laporan berkala pelayanan ICU
6) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan ICU di rumah sakit
7) Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit melalui kasie yanmedkep
8) Mengadakan supervise dan pembinaan pelayanan ICU di rumah sakit.
Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Ruang
a. Tugas Pokok
1) Menyediakan kelengkapan fasilitas, sarana dan prasarana sesuai dengan
kegiatan yang ada, pengaturan sumber daya manusia yang dibutuhkan
sehingga kegiatan pelayanan ICU berjalan lancar.
2) Menyelenggarakan upaya pelayanan ICU
b. Uraian Tugas
1) Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan ICU
setiap tahunnya.
2) Menyediakan kelengkapan pelayanan ICU berdasarkan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh kepala ICU
3) Menyelenggarakan kerjasama dengan instalasi lain dirumah sakit
13
4) Bertanggung jawab kepada kepala ICU atas penyelenggaraan pelayanan
ICU di RS
Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Shift
a. Tugas Pokok
1) Membantu koordinator perawat dalam mengelola dan mengawasi
pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga di ruang ICU
2) Membantu koordinator perawat dalam menilai dan mengevaluasi
penampilan kerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan
keperawatan secara individual melalui observasi
3) Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang perawatan dan
memecahkannya bersama-sama koordianator perawat
4) Mewakili koordinator perawat apabila berhalangan hadir atau tidak masuk
kerja
b. Uraian Tugas
1) Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana keperawatan
yang disepakati oleh tim
2) Bertanggungjawab atas pelayanan kepada koordinator perawat ICU.
3) Memberikan tugas kepada perawat pelaksana agar memberikan asuhan
keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien serta selalu
mendokumentasikannya sesuai SAK yang berlaku pada format yang
sudah tersedia.
4) Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
dokter disaat visite
5) Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan yang maksimal sehingga
tercipta informasi rumah sakit yang dapat dipercaya.
6) Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya secara
berkesinambungan.
7) Memberikan pelayanan keperawatan di ruang dan bekerjasama dengan
tim medis dan non medis lainnya dalam mengkoordinasikan seluruh
pelayanan di ruang perawatan.
Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat Pelaksana

a. Tugas Pokok
Mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan secara komprehensif meliputi
14
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan serta
evaluasi pada pasien ICU
b. Uraian Tugas
1) Bertindak sebagai anggota tim ICU di semua jenis pelayanan
2) Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana keperawatan
yang disepakati oleh tim
3) Melakasanakan evaluasi pasien dengan mengusulkan program
keperawatan yang disepakati oleh tim
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan ICU kepada
kepala shiht dan koordinator perawat.
5) Melaksanakan pelatihan bagi tenaga perawat di lingkungan pelayanan
ICU
Tugas Dan Tanggung Jawab Administrasi
a. Tugas Pokok
Melaksanakan tata persuratan dan kearsipan yang baik serta dokumentasi
pelaporan pelayanan ICU
b. Uraian Tugas
1) Membantu kepala ICU dalam membuat laporan hasil kegiatan
2) Mengatur kebutuhan dan kegiatan kerumahtanggaan sehari-hari
3) Membuat sensus harian
4) Menginput di sim RS setiap tindakan pelayanan ICU kepada pasien
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan rumah sakit kedua di
kabupaten Sleman yang mulai operasional tahun 2010 yang terletak di
Jl.Prambanan-Piyungan Km.7 Dusun Delegan, Desa Sumberharjo, Kecamatan
Prambanan Kabupaten Sleman.Berikut letak Rumah Sakit Umum Daerah
Prambanan jikadilihat dari Google Maps
15
(Gambar 2. screenshot Google Map RSUD Prambanan)
2. Sarana Prasarana
a. Sarana Gedung
Tabel 1: Jenis dan Luas Bangunan RSUD Prambanan Tahun 2018
NO JENIS BANGUNAN Luas m²
A Bangunan Rawat Jalan 330
B Bangunan Kantor 330
C Bangunan IGD 360
D Bangunan Laboratorium dan asuransi 59.8
E Bangunan Rawat Inap
1 Ruang Perawatan Candi Sambisari dan Gudang Obat 432
Ruang Perawatan Candi Gebang ( Ruang Operasi,

2 741
Ruang Radiologi, Dapur )
3 Ruang ICU 100
4 Ruang Perawatan Candi Barong 429
5 Ruang Perawatan Candi Ijo 369
16
6 Ruang Perawatan Candi Barong Baru 396
F Bangunan Gedung Farmasi 130
G Servis
1 Loundry 45
2 Kamar Jenazah 24
3 IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 36
3,781.80
Kapasitas Tempat Perawatan :

Kapasitas tempat tidur di RSUD Prambanan sudah sesuai dengan standar
Rumah Sakit Kelas C sebanyak 101 TT. Diharapkan ke depan diarahkan pada
penambahanjenis pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan.
Tabel 2: Jumlah Tempat Tidur Ruang Perawatan RSUD Prambanan Tahun 2018
KEL
N VI KEL KEL ISOLA KHUS JUMLA
RUANG AS
O P AS I AS II SI US H
III
Candi
1 2 4 10 0 - - 16
Sambisari
Candi
2 0 2 0 18 - - 20
Gebang
Candi
3 0 0 0 26 3 - 29
Barong
4 Candi Ijo 0 0 0 27 1 - 28
5 NICU - - - - - 2 2
6 PICU - - - - - 1 1
7 ICU - - - - 1 4 5
TOTAL 101
17
b. Instalasi Medik :
1) Instalasi Rawat Jalan, terdiri dari Klinik Spesialis : Penyakit Dalam,
Bedah, Anak, Obstetry-Gynecology, Syaraf, Gigi dan Mulut,
Hemodialisa, Orthopedhi, Telinga Hidung dan Tenggorokan, serta
Jantung dan Pembuluh.
2) Instalasi Gawat Darurat, terdiri dari IGD untuk pelayanan kasus
kedaruratan medis umum dan PONEK
3) Intensive Care Unit (ICU), merupakan ruang rawat inap khusus untuk
kasus-kasus yang perlu mendapatkan penanganan intensive.
4) Instalasi Rawat Inap, terdiri dari 4 Ruang Perawatan yaitu Candi Gebang,
Candi Sambisari, Candi Barong, dan Candi Ijo, sejumlah 107 tempat
tidur dan pada bulan septemer 2018 telah di lakukan evaluasi dan
penyesuaian jumlah tempat tidur menjadi 101.
5) Instalasi Bedah Sentral, yang dimanfaatkan untuk tindakan medik operatif
spesialis bedah, Orthopedi, Mata dan Obsgyn.
b. Pelayanan Penunjang Medik :
1) Instalasi Laboratorium, meliputi pemeriksaan laboratorium rutin dan
kimia dengan Dokter Spesialis Patologi Klinis.
2) Instalasi Radiologi, meliputi pelayanan pemeriksaan/foto rontgent
kontras, nonkontras, USG dan CT Scan oleh dokter spesialis radiologi.
3) Instalasi Rehabilitasi Medik, yaitu pelayanan fisioterapi.
4) Instalasi Gizi, meliputi pelayanan konsultasi, asuhan gizi, pelayanan diet,
dan penyajian diet pasien rawat inap.
5) Instalasi Farmasi, meliputi pelayanan obat, alat kesehatan habis pakai,
bahan medis habis pakai dan bahan farmasi lainnya. Instalasi Farmasi
melayani pasien yang berasal dari rawat jalan, rawat inap dan IGD.
6) Instalasi Pemulasaraan/Kamar Jenazah, meliputi pelayanan penitipan
jenazah dan perawatan jenazah.
7) Instalasi Rekam Medik, meliputi pelayanan registrasi rawat jalan, Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TP2RI), penyimpanan berkas rekam
medik, pelayanan permintaan visum, data dan informasi, serta surat
keterangan medis.
8) Instalasi Sanitasi, meliputi penyehatan ruang bangunan dan halaman
rumah sakit, persyaratan higiene dan sanitasi makanan minuman,
18
penyehatan air, pengelolaan limbah, pengelolaan tempat pencucian linen /
laundry, pengendalian serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya,
dekontaminasi melalui Disinfeksi dan Sterilisasi, Persyaratan Pengamanan
radiasi serta upaya promosi kesehatan lingkungan/penyuluhan kesehatan
lingkungan RS
9) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, meliputi pelayanan kalibrasi,
pemeliharaan peralatan medis/non medis, pemeliharaan gedung,
kendaraan dan sarana penunjang.
10) Ruang Sterilisasi alat, atau disebut juga dengan Central Sterile Supply
Department ( CSSD) yaitu unit yang bertanggung jawab atas pencucian,
pensterilan dan distribusi alat yang telah disterilkan di rumah sakit.
11) Unit Teknologi Informasi, merupakan unit penunjang untuk implementasi
serta pemeliharaan sistem informasi dan jaringan informasi yang
terintegrasi guna mendukung kegiatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit.
12) Sumber Daya Manusia
Tabel 3 : Distribusi PNS dan Non PNS RSUD Prambanan Tahun 2018
KEADAAN PEGAWAI TAHUN

UNIT 2018
NO JABATAN
PELAYANAN
PNS BLUD PHL ∑
1 Direktur Direktur 1 - - 1
Aspri - 1 - 1
2 Sub Bag Tata
Ka Sub Bag TU 1 - - 1
Usaha
Staf tata Usaha 6 3 2 11
3 Seksi P2SPK Ka Seksi P2SPK 1 - - 1
Staf P2SPK 1 1 - 2
4 Seksi Ka Seksi
1 - - 1
Yanmedkep Yanmedkep
Staf Yanmedkep 2 1 - 3
5 Instalasi Rekam Medik 0 4 - 4
19
Pendaftaran
Pendaftaran 0 3 5 8
Kasir - 6 - 6
6 Verifikasi Koding dan
- 2 1 3
Jaminan Verifikasi Jaminan
Verifikator Medis 0 0 - 0
Admnisitrasi - 1 - 1
7 IGD Perawat 1 11 1 13
Dokter Umum 2 7 - 9
8 Instalasi
Apoteker 2 3 - 5
Farmasi
Asisten Apoteker 3 3 - 6
Administrasi Obat - 3 - 3
Admnistrasi Apotek - 2 - 2
Tabel 4: Kualifikasi tenaga ICU
KONDISI
NO JABATAN KUALIFIKASI KEBU PNS NON KEKU
TUHA PNS RANG
N AN
1. Kepala
dr. Sp.AN atau dr
Instalasi ICU 1 1 - 0
spesialis lain yang
terlatih ICU
2. Tim Medis dr jaga 24 jam dg
sertifikasi 3 1 4 0
ATCLS/BTCLS/FCCS
3. Perawat
Perawat yang sudah
bersertifikasi 12 7 5 0
PPGD/BCTCLS
4. Adm Rawat Adm Rawat Inap
1 - 1 0
Inap
20
Tabel 5 : Pola ketenagaan dan kualifikasi personil ruang ICU RSUD Prambanan
Jumlah
Nama Jumlah
Pendidikan Sertifikasi Yang
Jabatan Yang Ada
dibutuhkan
Ka. ICU Dokter Spesialis Anestesi - 1 -
Ka. Ruang ICU S1 Keperawatan - - 1
Penanggung
S1 Keperawatan - - 3
Jawab Shift
Penanggung
D III Keperawatan - 2 2
Jawab Shift
Perawat
S1 Keperawatan - 1 -
pelaksana
Perawat
D III Keperawatan - 12 12
pelaksana
Tabel 6 : Daftar Staf ICU RSUD Prambanan Tahun 2019
NO NAMA JABATAN
1 dr. Elisma Nainggolan, Sp.An Kepala Instalasi ICU
2 Lisna erjuni Megawati Simbolon, Kepala Ruang ICU
AMK
3 Titin Diningrum, A.Md.Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift
2. PJ ATK
4 Marji Atmoko, A.Md.Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift
2. PJ Alat Rumah tangga dan linen
5 Atin Mustafidah, A.Md.Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift
2. PJ Mutu ICU
6 Dian Dwi Putranto, A.Md. Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka shift
2. PJ ALKES, Inventaris Ruangan,
21
Pemeliharaan Alat
7 Riana Angga Saputra, A.Md. Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift
2. PJ ALKES, Inventaris Ruangan,
Pemeliharaan Alat
8 Arum Dessy Anggraeni, A.Md.Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka shift
2. PJ Kelengkapan Status, Register dan
Sensus Penyakit.
9 Mutiara Larasati, A.Md. Kep 1. Perawat Pelaksana
2. PJ Kelengkapan Status dan Register
3. Bendahara
10 Septi Tri Widyaningrum, A.Md.Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift
2. PJ Stok Obat dan Trolley Emergency
11 Juliana Sholihah, A.Md. Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift

2. CI dan Sekretaris
12 Mufti Aminudin, A.Md.Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift
2. PJ Alat Rumah tangga dan linen
13 Isnaini Admin
22
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu Dan Kegiatan

1. Identifikasi Isu Kontemporer
Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi pemerintah dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan adalah Aparatur Sipil Negara atau ASN yang
dalam pelaksanaanya mengacu pada UU No.5 tahun 2014 yang secara garis besar
menekankan bahwa peran ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan
publik, dan perekat pemersatu bangsa yang tercantum dalam pasal 10 ,11dan 12 .
Hal ini menunjukkan jika orientasi ASN adalah menjadi pelayan masyarakat,dan
dalam hal ini untuk mewujudkan dan menjalankan peran ASN sebagai pelayan public
atau masyarakat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dan
professional yang menekankan pada nilai dasar PNS yang disebut dengan ANEKA
(Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu,Anti Korupsi ) mengacu
pada Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS),Ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional adalah
dengan Diklat Prajabatan
Pelatihan Dasar CPNS atau Diklat Prajabatan yang dilaksanakan untuk

membentuk nilai-nilai dasar PNS seperti yang dijelaskan diatas sehingga diharapkan
PNS dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugasnya
dengan susunan kurikulum sebagai berikut
1. Sikap perilaku bela Negara
2. Nilai- nilai dasar PNS (ANEKA )
3. Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang berisi tentang manajemen
ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik .
4. Habituasi yang diartikan sebagai pembiasaan diri terhadap kompetensi yang
sudah didapatkan dari kegiatan pelatihan dasar yang dijalani.
Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas
untuk membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil dari issue yang
sedang berkembang untuk menjadi prioritas yang harus dipecahkan melalui ide-ide
kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
23
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA)Pengambilan
isu sendiri berdasarkan data data yang actual dan sedang berkembang dari Rumah
Sakit Umum Daerah Prambanan dan secara khusus ruang ICU Rumah Sakit Umum
Daerah Prambanan.Rumah Sakit Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna, dan menjalankan fungsi diantaranya
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan dengan
standar rumah sakit,
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan paripurna tingkat kedua dan sesuai kebutuhan medis,
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanankesehatan,
dan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan.
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan sendiri merupakan rumah sakit kedua di
kabupaten Sleman yang mulai operasional tahun 2010 yangterletak di Jl.Prambanan-
Piyungan.Di dalam RSUD PRAMBANAN terdapat ruang intensive care unit yang
bertujuan untuk merawat pasien dengan kondisi kritis dan perlu tindakan segera.
Kondisi kritis merupakan suatu kondisi krusial yang memerlukan penyelesaian atau
jalan keluar dalam waktu yang terbatas. Pasien kritis adalah pasien dengan disfungsi
atau gagal pada satu atau lebih sistem tubuh, tergantung pada penggunaan peralatan
monitoring dan terapi. Pasien dalam kondisi gawat membutuhkan pemantauan yang
canggih dan terapi yang intensif. Suatu perawatan intensif yang menggabungkan
teknologi tinggi dengan keahlian khusus dalam bidang keperawatan dan kedokteran
gawat darurat dibutuhkan untuk merawat pasien yang sedang kritis.
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
(instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf dan perlengkapan yang khusus
yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang potensial mengancam nyawa. ICU
24
menyediakan sarana-prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi
vital dengan menggunakan ketrampilan staf medik, perawat, dan staf lain yang
berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut. Intensive
care mempunyai 2 fungsi utama, yaitu yang pertama untuk melakukan perawatan pada
pasien-pasien gawat darurat dan untuk mendukung organ vital pada pasien-pasien
yang akan menjalani operasi yang kompleks elektif atau prosedur intervensi dan risiko
tinggi untuk fungsi vital.
Keperawatan kritis termasuk salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang

secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup.
Seorang perawat kritis bertanggung jawab untuk menjamin pasien yang kritis
di Intensive Care Unit (ICU) beserta keluarganya mendapatkan pelayanan
keperawatan yang optimal.Untuk dapat memberikan pelayanan prima maka ICU harus
dikelola dengan baik. Perawat yang bekerja di dalam Intensive Care Unit harus
memiliki kemampuan komunikasi dan kerjasama tim. Proses keperawatan kritis
mengatasi klien yang sedang dalam kondisi gawat tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan peran seorang perawat yang dapat bertindak cepat
dan tepat serta melaksanakan standar proses keperawatan kritis. Semua jenis ICU
tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengelola pasien yang sakit kritis sampai
yang terancam jiwanya. ICU di Indonesia umumnya berbentuk ICU umum, dengan
pemisahan untuk ICCU (Jantung), Unit dialisis dan neonatal ICU. Alasan utama untuk
hal ini adalah segi ekonomis dan operasional dengan menghindari duplikasi peralatan
dan pelayanan dibandingkan pemisahan antara ICU Medik dan Bedah.RSUD
Prambanan mempunyai ruang ICU yang berkapasitas 5 bed dengan 4
ventilator.Jumlah perawat ruang ICU berjumlah 11 orang dan hanya satu orang yang
bersertifikat pelatihan icu.Hal ini sangatlah kurang optimal karena untuk standar ICU
primer saja minimal 25% dari jumlah total perawat yang harus bersertifikat pelatihan
ICU.
Disamping itu kebijakan rolling pegawai yang kurang efektif memperburuk

kondisi ruangan, itu disebabkan karena kurang tepat dalam penempatan pegawai.Hal
tersebut sangatlah menghambat dalam proses pelayanan.Didalam ICU perawat dalam
melengkapi data pada lembar observasi kurang lengkap,mungkin kejadian tersebut
terjadi karena minimnya jumlah pegawai,Karena setiap shift dengan dua perawat
jaga,tentu pelayanan tidak bisa maksimal.Dirumah sakit RSUD Prambanan
25
menerapkan jam kunjung pasien dalam dua waktu yaitu siang pukul 10.30 s/d 12.30 ,
dan sore pukul 16.30 s/d 18.30.Namun dalam praktiknya para pengunjung tidak
mematuhi peraturan tersebut.Dengan berbagai alasan pasien berusaha untuk tetap
masuk walaupun jam kunjung sudah habis.Hal tersebut juga terjadi dirunag ICU
dimana pada saat jam kunjung habis masih saja pengunjung keluar masuk
ICU,keadaan ini sangat mengganggu petugas dalam pelayanan dan istirahat pasien.
Dari ilisutrasi diatas penulis mengambil isu actual dari ruangan antara lain
sebagai berikut,
1. Belum optimalnya kemampuan perawat dalam pengoperasian ventilator
2. Manajemen administrasi pengisian lembar observasi pasien yang kurang
lengkap
3. Manajemen sosialisasi kepatuhan jam kunjung yang masih kurang optimal
Tabel 7. Pengelompokan Isu
Pengelompokan
No Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
Isu
1 Belum Kemampuan perawat Pelayanan publik
optimalnya dalam pengoperasian
kemampun ventilator lebih optimal
perawat dalam
pengoperasian
ventilator di
ruang ICU
RSUD
Prambanan
2 Manajemen Manajemen Manajemen ASN
administrasi administrasi pengisian
pengisian lembar lembar obsrvasi pasien
observasi pasien yang lengkap
yang kurang
lengkap
3 Manajemen Manajemen sosialisasi Manajemen ASN
sosialisasi kepatuhan jam kunjung
kepatuhan jam yang masih optimal
kunjung yang
masih kurang
optimal
26
2. Penetapan Isu Kontemporer
Dalam menentukan isu kontemporer yang akan dilakukan intervensi, dapat

menggunakan teknik tapisan USG (Urgency, Seriousness, Growth), dengan:
Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut (skor1-5)
Seriousness : Seberapa serius isu tersebut (skor1-5)
Growth : Seberapa besar kemungkinan isu menjadi semakin memburuk
jika tidak segera ditangani (skor1-5)
Tabel 8: Penilaian USG
Penilaian Kriteria Nilai

No Kondisi
U S G Total
Belum optimalnya kemampuan perawat dalam
1 pengoperasian ventilator di ruang icu RSUD 5 5 5 15
Prambanan
Manajemen administrasi pengisian lembar
2 5 3 4 12
obsrvasi pasien yang kurang lengkap
Manajemen sosialisasi kepatuhan jam kunjung
3 4 3 3 10
yang masih kurang optimal
Keterangan :
Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth = Pertumbuhan
5 = sangat penting 5 = sangat gawat 5 = sangat cepat
4 = penting 4 = gawat 4 = cepat
3 = cukup penting 3 = cukup gawat 3 = cukup cepat
2 = kurang penting 2 = kurang gawat 2 = kurang cepat
1 = tidak penting 1 = tidak gawat 1 = tidak cepat
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa isu belum optimalnya kemampuan

perawar dalam pengoperasian ventilator di ruang Icu RSUD Prambanan adalah isu
yang paling utama dilihat dari urgensi, tingkat keseriusan dan kemungkinan isu
menjadi semakin memburuk jika tidak segera ditangani.
27
3. Isu yang Diangkat
Dari 3 isu yang menjadi sorotan, sesuai dengan kondisi dan table prioritas pada
analisis USG dengan isu “Belum optimalnya kemampuan perawat dalam
pengoperasian ventilator” Mendapat nilai 15, “Manajemen pengisian lembar obervasi
yang kurang lengkap ‘mendapat nilai 12 ,”Manajemen sosialisasi kepatuhan jam
kunjung pasien yang tidak optimal mendapat nilai 10.
Berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis USG terkait masalah yang
diangkat, disimpulkan bahwa “ Belum optimalnya perawat dalam pengoperasian
ventilator” merupakan masalah yang penting karena terkait dalam upaya pemberian
pelayanan kesehatan yang maksimal dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
pasien.Analisis sebab dari isu tersebut disampaikan dalam diagram fish bone berikut.
Mesin SDM
Pengoprasian yang
Kurangya
sulit
pengetahuan
perawat Kurang
optimalnya
kemampuan
perawat dalam
pengoperasian
ventilator
Mengikuti SOP tidak
kebiasaan yang dipatuhi
salah
Lingkunga Metode
n
Gambar 3. Analisis Penyebab Isu dengan Fish-bone
28
4. Penetapan Judul
Berdasarkan rumusan penetapan isu yang paling urgent, serious, dan growth
sesuai dengan manajement ASN yaitu belum optimalnya kemampuan perawat dalam
pengoperasian ventilator. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis fishbond didapat
penyebab kurang optimalnya kemampuan perawat dalam pengoperasian ventilator
antara lain :
a. Sumber daya manusia

Kurangnya pemahaman perawat tentang pengoperasian ventilator menjadi
kendala dalam melakukan perawatan pasien khusunya pasien dengan
ventilator.Disamping itu perawat yang sudah mempunyai pelatihan
ventilator baru satu orang.Untuk Standar ICU primer, jumlahperawat yang
sudah bersertifikat minimal 25% dari total jumlah perawat.
b. Lingkungan
Perawat dalam melakukan tindakan keperawatan pasien dengan ventilator
kurang inovasi,hal tersebut dibuktikan dengan banyak perawat yang
mengandalkan teman yang bisa mengoperasikan ventilator.Disamping itu
kebijakan rolling yang tidak sesuai juga menjadi salah satu penyebab.
c. Metode
Dalam pengoperasian ventilator sebenarnya sudah ada SOP, namun dengan
tidak dijalankan sop tersebut pengoperasian ventilator tidak maksimal.
d. Mesin
Pengoperasian mesin yang sulit dapat menghambat proses awal
menghidupkan ventilator.Hal tersebut terjadi karena langkah-langkah
pengoperasian yang rumit.
Maka penulis dapat menarik judul “ Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai Perawat
Terampil Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Perawat Mengoperasikan
Ventilator Di RSUD Prambanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”.Dengan
judul tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pasien secara
optimal,khusunya pasien yang menggunakan alat ventilator.
29
5. Gagasan Pemecahan Isu
Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam
mengoperasikan ventilator diruang ICU RSUD Prambanan, penulis menyusun
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan telaah SOP pemasangan ventilator
1. Koordinasi dengan kepala ruang dalam merencanakan kegiatan telaah

SOP dengan teman sejawat perawat.
2. Menyiapkan alat,bahan dan materi yang diperlukan dalam kegiatan

sharing
3. Melaksanakan kegiatan sharing dengan teman sejawat tentang kegiatan

b. Membuat poster cara pengoperasian ventilator sesuaiSOP
1. Berdiskusi dengan tim PKRS dalam pembuatan poster
2. Merancang desain poster SOP pemasangan ventilator
3. Mencetak poster cara pengoperasian ventilator sesuai SOP

c. Membuat video cara pengoperasian ventilator
1. Berkoordinasi dengan teman sejawat yang senior untuk pembuatan

video pengoperasian ventilator
2. Menyiapkan alat untuk membuat video pengoperasian ventilator
3. Membuat video pengoperasian ventilator

d. Sosialisasi langkah pengoperasian ventilator lewat video yang dibuat
1. Melakukan persiapan alat peraga
2. Memutar video cara pengoperasian ventilator
3. Melakukan evaluasi tingkat pemahaman teman sejawat dalam

pengoperasian ventilator
30
PROSES
AKTUALISASI
KEGIATAN 1
31
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN 1
Kegiatan/ Sub Kegiatan : Melakukan telaah SOP pengopersian
ventilator
• Koordinasi dengan kepala ruang dalam
merencanakan kegiatan telaah SOP
dengan teman sejawat perawat.
• Menyiapkan alat,bahan dan materi yang
diperlukan dalam kegiatan sharing
• Melaksanakan kegiatan sharing dengan
teman sejawat tentang kegiatan
Output : SOP pengoperasian ventilator dapat dipahami dan
dilaksanakan
Pelaksanaan kegiatan : 18-24 oktober 2019
Tingkat Capaian : Peserta latsar CPNS sebagai perawat telah

melaksanakan telaah SOP tentang pengoperasian
ventilator, dengan berkoordinasi kepada
koordinator perawat, menyiapkan SOP ventilator,
dan melaksanakan sharing dengan teman sejawat.
Pelaksanaan kegiatan dibuktikan dengan foto
panduan SOP pengoperasian ventilator dan foto
daftar hadir rekan sejawat. Prosentase pencapaian
100%
Deskripsi proses : Sub kegiatan 1: Koordinasi dengan kepala

ruang
• Melakuan koordinasi dengan kepala ruang
bertujuan untuk membahas SOP tentang
pengoperasian ventilator apakah SOP
tersebut perlu diperbaruhi atau tidak.
Sub kegiatan 2: Menyiapkan alat dan bahan
materi yang diperlukan
32
• Melakukan persiapan telaah dengan
mencari SOP tentang pengoperasian
ventilator, memperbanyak SOP dan
dibagikan kepada teman sejawat.
Sub kegiatan 3: Melaksanakan kegiatan
sharing dengan teman sejawat tentang
kegiatan
• Kegiatan telaah SOP pemasangan
ventilator dilakukan dengan seluruh
perawat ruangan bertujuan untuk
membuat kesepakatan bersama tentang
SOP, apakah perlu pembaharuan atau
sudah baku seperti yang sudah ada.
Hambatan : Dalam proses telaah SOP pengoperasian
ventilator terdapat hambatan yaitu perbedaan
pendapat antara perawat yang ingin SOP
diperbaruhi dan yang ingin SOP tetap seperti
yang sudah ada.
Solusi : Peserta latsar CPNS sebagai perawat meminta
koordinator perawat ruangan untuk memutuskan
tentang SOP dan diputuskan tetap memakai yang
lama dan tidak perlu diperbaruhi.
Lampiran : • Foto konsultasi dengan kepala ruang
• Foto SOP pengoperasian ventilator
• Foto telaah SOP
• Daftar hadir
• Foto undangan
Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai – Nilai Dasar PNS
Kegiatan 1. Melakukan telaah SOP pengoperasian ventilator
Manajemen ASN
• Telaah SOP pemasangan ventilator harus mengimplementasikan sikap
integritas sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan disertai manfaat
yang akan didapatkan, sehingga dapat dipertanggung jawabkan pada
33
kegiatan selanjutnya.
Pelayanan Publik
• Kegiatan telaah SOP bertujuan untuk meninjau kembali apakah SOP yang
sudah ada perlu pembaharuan atau masih bisa digunakan.Jika sudah
disepakati tentang SOP maka perawat akan lebih mudah
mengimplementasikan pada pelayanan kesehatan.
Whole of Government (WOG)
• Dalam melakukan telaah SOP harus bekerjasama dan berkomunikasi
kepada kepala ruang maupun orang yang bersangkutan supaya dalam
melaksanakan kegiatan lancar dan dapat diperoleh keputusan yang tepat.
Sub kegiatan 1: Koordinasi dengan kepala ruang
AKUNTABILITAS
• Tanggung jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melaksanakan koordinasi
harus tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan agar terkoordinasi
dengan baik dan tidak ada kendala.
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melaksanakan koordinasi
dengan kepala ruang diharapkan dengan jelas agar tidak menimbulkan
multipersepsi.
• Kepercayaan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam koordinasi dengan kepala
ruang sembari membina hubungan saling percaya sehingga koordinasi
berjalan lebih baik karena adanya trush.
NASIONALISME
• Musyawarah
Peserta latar CPNS sebagai perawat dalam melakukan koordinasi
dilakukan dengan cara musyawarah,agar tercapai suatu keputusan yang
disepakati,tanpa ada suatu konflik
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan koordinasi dengan
kepala ruang di luar tugas shift atau setelah selesai bekerja.
34
ETIKA PUBLIK
• Cermat
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan koordiasi dengan
kepala ruang harus dengan cermat, karena akan membahas tentang SOP
pemasangan ventilator
• Sopan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam berkoordinasi dengan
kepala ruang harus dengan bahasa yang halus dan merendah.
KOMITMEN MUTU
• Efektif
kepal ruang dilakukan dengan efektif dan efisien guna terjalin kerja sama
yang baik.
• Kreatifitas
kepala ruang menyampaikan ide dan keatifitas ilmu yang terbaru sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
ANTI KORUPSI
• Jujur
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan koordinasi
dengan kepala ruang harus jujur agar masalah yang ada dapat diatasi
• Berani
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan korrdinasi dengan
kepala ruang tidak ragu untuk berdiskusi tentsng keadaan yang
sebenarnya.
• Mandiri
dengan kepala ruang dapat dilakukan sendiri tanpa mengganggu
aktivitas teman yang lain.
Sub Kegiatan 2. Menyiapkan alat dan bahan materi yang diperlukan
AKUNTABILITAS
• Tanggung jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat bahan,
35
materi dilakukan dengan penuh tanggung jawab agar alat dan materi
dapat diperoleh.
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat harus sesuai
yang diperlukan agar kegiatan bisa tercapai dengan baik..
NASIONALISME
• Kerja sama
Peserta latsar CPNS sebagai perawat bekerja sama dengan rekan kerja
dalam mencari alat dan materi agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan
lancar.
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mempersiapkan alat
dilakukan dengan tulus hati meskipun diluar jam kerja.
ETIKA PUBLIK
• Cermat
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus cermat dalam mencari alat dan
materi agar materi bisa didapatkan dan tidak terjadi kekeliruan.
• Sopan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mempersiapkan alat tidak
boleh sampai mengganggu aktifitas pekerjaan teman sejawat.
KOMITMEN MUTU
• Kreatifitas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus mempunyai kreatifitas
dalam mencari materi, supaya materi dapat didapatkan dan mudah
dipelajari.
• Efisien
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat harus secara
lengkap dan efisien sesuai kondisi yang ada.
ANTI KORUPSI
• Jujur
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus bersikap jujur dalam mencari
media alat dan bahan agar maksimal dalam telaah SOP.
36
• Berani
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyipkan alat dan materi
berani menyiapkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
• Mandiri
Peserta latsar CPNS sebagai perawat menyiapkan sendiri alat dan materi
SOP pengoperasian ventilator dan tidak menggangu pelayanan.
Sub Kegiatan 3. Melaksanakan kegiatan sharing dengan teman sejawat
tentang kegiatan
AKUNTABILITAS
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan kegiatan diskusi
harus jelas dan terarah agar kegiatan diskusi berjalan lancar dan tidak
menimbulkan multi persepsi
• Transparan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan diskusi dengan
teman sejawat dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
• Kepercayaan
teman sejawat sembari membina hubungan saling percaya sehingga
diskusi berjalan dengan baik karena adanya trush.
NASIONALISME
• Transparan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan diskusi harus
transparan dan tidak ada yang disembunyikan.
• Kerjasama
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dlam melakukan diskusi
mengutamakan nilai kerja sama sehingga kegiatan dapat berjalan
dengan lancar dan menghindari terlalu banyak perbedaan pendapat.
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan diskusi
dilakukan diluar jam kerja, sehingga tidak mengganggup aktifitas
pekerjaan.
37
ETIKA PUBLIK
• Sopan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan diskusi tentang
SOP pengoperasian ventilator dilakukan dengan sikap saling menghargai
dengan sesama teman.
• Cermat
SOP pengoperasian ventilator dilakukan pengecekan kembali tata tulis dan
isi SOP.
KOMITMEN MUTU
• Kreatifitas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melaksanakan diskusi harus
mempunyai ide dan kreatifitas supaya mendapatkan gagasan yang baru.
• Efisien
SOP pengoperasian ventilator dilakukan dengan efisien baik waktu,
tenaga, dan sumber daya yang minimal tapi tujuan dapat tercapai.
ANTI KORUPSI
• Peduli
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan diskusi harus
menghargai pendapat rekan kerja yang lain, saling menghargai dan peduli
serta mendengarkan pendapat, memperhatikan.
• Jujur
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam berdiskusi dengan teman
sejawat tidak boleh berbohong harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya tanpa ada yang ditutup-tutupi.
• Berani
SOP pengoperasian ventilator harus berani memberikan ide dan gagasan
sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki.
Makna pelaksanaan kegiatan aktualisasi secara pribadi dari kegiatan ini
adalah:
Setelah melaksanakan aktualisasi telaah SOP pengoperasian ventilator, peserta
38
latsar CPNS sebagai perawat menyadari akan pentingnya tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas bermusyawarah dalam telaah SOP. Nilai-nilai dasar profesi
PNS harus selalu tercermin dari kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan yang
didasari nilai-nilai dasar profesi PNS ini membuat kegiatan menjadi lebih baik dan
tidak ada penyimpangan. Telaah SOP selalu disesuaikan dengan disiplin ilmu
yang sesuai, sehingga pelayanan lebih optimal, efisien dan efektif..
Disetujui oleh:
Mentor
Lisna Erjuni Megawati , AMK.
39
Sub kegiatan 1. Koordinasi dengan kepala ruang dalam merencanakan
kegiatan telaah SOP dengan teman sejawat perawat dilakukan pada
tanggal 19 Oktober 2019
(Gambar 4. Koordinasi dengan kepala ruang dalam merencanakan

kegiatan telaah SOP dengan teman sejawat perawat)
40
Sub kegiatan 2. Menyiapkan alat telaah SOP pengoperasian
ventilator dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2019
( Gambar 5. Menyiapkan alat dan materi telaah SOP pengoperasian ventilator)
41
Sub kegiaatan 3. Melakukan kegiatan sharing dengan teman
sejawat tentang SOP pengoperasian ventiltor dilakukan pada
tanggal 22 Oktober 2019
(Gambar 6 . Melaksanakan kegiatan sharing dengan teman sejawat tentang SOP

pengoperasian ventilator)
42
( Gambar 7. Daftar hadir telaah SOP pengoperasian ventilator )
43
NOTULEN
TENTANG TELAAH SOP PENGOPERASIAN VENTILATOR
Nama kegiatan : Rapat Rutin Bulanan
Hari, tanggal : Selasa, 22 Oktober 2019
Jam : Jam 10.00-11.00 WIB
Tempat : ICU RSUD Prambanan
Acara : 1. Pembukaan
2. Telaah SOP pengoperasian ventilator
3. Penutup
Peserta : Seluruh perawat ICU
Isi kegiatan :
1. Penyampaian materi tentang SOP pengoperasian ventilator
2. Melakukan telaah SOP pengoperasian ventilator apakah ada

pembaharuan atau tidak
3. Penutup
Yogyakarta, 22 Oktober 2019
Diketahui oleh Dibuat oleh

Mentor Peserta Diklat
Lisna Erjuni Megawati S, AMK Marji atmoko,AMd.Kep
44
DAFTAR HADIR
TELAAH SOP PENGOPERASIAN VENTILATOR
Hari/ tanggal : Selasa, 22 Oktober 2019
Jam : 10.00 – 11.00
Tempat : ICU RSUD Prambanan
TANDA
No NAMA L/P JABATAN
TANGAN
10
11
12
13
14
15
45
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN
Jalan Prambanan-Piyungan Km.7, Delegan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55572
Informasi (0274) 4398356, Instalasi Gawat Darurat (IGD) (0274) 4398357, Faksimile (0274) 4398570
Website: rsudprambanan.slemankab.go.id, Email : rsud.prambanan@slemankab.go.id
Sleman, 21 Oktober 2019
No : Kepada
Lamp. :- Yth. (nama terlampir)
Sifat : Biasa
Perihal : Undangan di Sleman
Mengharap kehadiran Bapk/Ibu/Sdr. pada pertemuan yang akan diselenggarakan :

Hari : Selasa
Tanggal : 22 Oktober 2019
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Tempat : Ruang ICU
Acara : Rapat Rutin Bulan Oktober dan telaah SOP pengoperasian ventilator
Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Lampiran Daftar Nama yang Diundang

1 dr. Elisma Nainggolan, Sp.AN 8. Dian Dwi Putranto, A.Md.Kep
2 Lisna Erjuni, AMK 9. Mutiara Larasati, A.Md.Kep
3 Rohyani, A.Md.Kep. 10. Riana Angga Saputra, A.Md.Kep.
4 Atin Mustafidah, A.Md.Kep 11. Juliana Sholihah, A.Md.Kep
5 Arum Dessy A, A.Md.Kep. 12. Septi Tri Widyaningrum, A.Md.Kep.
6 Marji Atmoko, A.Md.Kep 13. Fajar Isnaini
7 Titin Dwi Ningrum, A.Md.Kep
Kepala Ruang ICU
Lisna Erjuni Megawati, AMK
46
PROSES
AKTUALISASI
KEGIATAN 2
47
KEGIATAN 2
Kegiatan/ Sub Kegiatan : Membuat poster cara pengoperaasian
ventilator sesuai SOP
• Berdiskusi dengan tim PKRS dalam
pembuatan poster.
• Mebuat desain poster SOP
• Mencetak poster SOP pengoperasian
ventilator
Output : Tercetaknya poster SOP pengoperasian
ventilator
Pelaksanaan kegiatan : 25-31 Oktober 2019

mencetak poster SOP pengoperasian ventilator
dilakukan dengan berdiskusi dengan tim PKRS,
membuat desain poster SOP pengoperasian
ventilator, mencetak SOP pengoperasian
ventilator. Pelaksanaan kegiatan dibuktikan
dengan foto poster SOP pengoperasian ventilator
dan foto diskusi dengan tim PKRS. Prosentase
pencapaian100%
Deskripsi proses : Sub kegiatan 1: Berdiskusi dengan tim PKRS

dalam pembuatan poster
• Melakukan diskusi dengan tim PKRS
dalam proses pembuatan poster SOP
pengoperasian ventilator bertujuan untuk
memberikan penomoran pada poster
tesebut.
Sub kegiatan 2: Mebuat desain poster SOP
• Membuat desain poster SOP
48
pengoperasian ventilator dilaksanakan
agar tampilan SOP pengoperasian
ventilator dapat terdesain dengan baik dan
mudah dipahami.
Sub kegiatan 3: Mencetak poster SOP
• Mencetak poster SOP pengoperasian
ventilator bertujuan untuk mempermudah
perawat dalam mengoperasikan alat
tersebut. Poster SOP nantinya ditempel
didekat alat ventilator akan memudahkan
pengoperasian alat.
Hambatan : Dalam proses mendesain poster peserta latsar
CPNS sebagai perawat mengalami kendala yaitu
kurang terampil dalam mendesain poster
menggunakan corel draw.
Solusi : Meminta bantuan rekan kerja dalam proses

membuat desain poster.
Laporan : • Foto koordinasi dengan tim PKRS

• Foto proses desain poster
• Foto poster cara pengoperasian ventilator
sesuai SOP
Kegiatan 2. Membuat poster tentang SOP pengoperasian ventilator
Manajemen ASN
• Implementasi Manajemen ASN dalam membuat poster SOP tentang
pengoperasian ventilator, harus dilakukan dengan cermat, teliti dan
bertanggung jawab, sehingga tercipta materi yang mudah dipahami.
Pelayanan Publik
• Dengan adanya poster SOP pemasangan ventilator memudahkan perawat
dalam mengoperasikan alat tersebut.Hal itu juga akan meningkatkan
pelayanan kepada pasien
49
• Dalam membuat poster SOP tentang pengoperasian ventilator melalui
berbagai tahapan khususnya berkoordinasi dengan tim PKRS, dengan
percetakan
Sub kegiatan 1: Berdiskusi dengan tim PKRS dalam pembuatan poster
AKUNTABILITAS
• Tanggung jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melaksanakan diskusi harus
tanggung jawab,saling menghormati agar diskusi berjalan dengan baik
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melaksanakan melakukan
diskusi dengan tim PKRS dilakukan dengan jelas agar tidak
menimbulkan multipersepsi.
• Kepercayaan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan diskusi dengan tim
PKRS sembari membina hubungan saling percaya sehingga koordinasi
berjalan lebih baik karena adanya trush.
NASIONALISME
• Kerjasama
Peserta latar CPNS sebagai perawat bekerja sama dengan tim PKRS
dalam pembuatan poster SOP pengoperasian ventilator.Dalam kegiatan
tersebut diharapkan proses pembuatan poster dapat terlaksana dengan
maksimal.
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS dalam melakukan koordinasi dengan kepala ruang di
luar tugas shift atau setelah selesai bekerja.
• Musyawarah
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam berdiskusi dengan tim PKRS
dilakukan dengan musyawarah sehingga tujuan dapat tercapai dan cepat
dilaksanakan.
50
ETIKA PUBLIK
• Sopan
tim PKRS harus bersikap sopan, supaya jalanya diskusi berjalan dengan
baik dan diperoleh kesepakatan yang baik
• Cermat
Peserta latsar CPNS perawat dalam berkoordinasi dengan tim PKRS
harus akurat dan cermat sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
supaya tidak terjadi kesalahan dalam tindakan selanjutnya.
KOMITMEN MUTU
• Inovasi
Peserta latsar CPNS perawat dalam melakukan diskusi dengan tim
PKRS membuat inovasi sehingga poster yang dibuat menarik dan mudah
dipelajari
• Kreatifitas
dengan tim PKRS menyampaikan ide dan keatifitas ilmu yang terbaru
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
ANTI KORUPSI
• Jujur
dengan tim PKRS harus jujur agar masalah yang ada dapat diatasi dan
kegiatan dapat diselesaikan.
• Berani
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus berani dalam menyampaikan
ide dan gagasan dengan tim PKRS tentang pembuatan poster SOP
pengoperaian ventilator, agar didapat hasil yang baik sesuai yang
disepakati bersama.
• Mandiri
Peserta latsar CPNS dalam melakukan koordinasi dengan tim PKRS
tentang pembuatan poster SOP pengoperasian venilator dapat dilakukan
sendiri tanpa mengganggu aktivitas teman yang lain dan dilaksanakan
diluar jam kerja.
51
Sub Kegiatan 2. Mebuat desain poster cara pengoperasian ventilator sesuai
SOP
AKUNTABILITAS
• Tanggung jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mendesain poster
pengoperasian ventilator harus dilakukan dengan tanggungjawab supaya
poster dapat tercetak dengan benar dan sesuai serta menarik
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mendesain poster
pengoperasian ventilator harus jelas supaya hasil dapat mudah dipahami
tanpaada kesulitan.
NASIONALISME
• Kerja sama
Peserta latsar CPNS perawat bekerja sama dengan rekan kerja dalam
mendesain poster SOP pengoperasian ventilator agar mendapatkan hasil
yang baik dan mudah dipahami
• Musyawarah
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mendesain poster SOP
pengoperasian ventilator bermusyawarah dengan rekan kerja, tim PKRS
agar tercipta desain yang disepakati bersama sehingga mempermudah
dalam pengoperasian alat tersebut.
ETIKA PUBLIK
• Cermat
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus cermat dalam mendesain
poster tentang SOP pengoperasian ventilator agar tidak terjadi
kesalahaan dalam proses mencetak.
• Ikhlas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mendesain SOP pengoperasian
ventilator dilakukan semata-mata untuk mempermudah rekan kerja dalam
pengoperasian alat ventilator.
KOMITMEN MUTU
• Kreatifitas
52
dalam mendesain poster agar terlihat menarik dan mudah dipahami.
• Kualitas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mendesain SOP
pengoperasian ventilator harus berkualitas dari segi desain, bahan dan
bahasa yang mudah dipahami.
ANTI KORUPSI
• Berani
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus berani mendesain SOP
pengoperasia ventilator sesuai dengan standar yang ada dan dilaksanakan
dengan baik.
• Peduli
Peserta latsar CPNS sebagaiperawat dalam mendesain SOP
pengoperasian ventilator menerima saran dari teman dan tim PKRS agar
hasil dapat maksimal.
Sub Kegiatan 3. Mencetak poster SOP pengoperasian ventilator
AKUNTABILITAS
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS perawat dalam mencetak poster SOP pengoperasian
ventilator harus jelas sehingga dapat mudah dipahami.
• Tanggung jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mencetak SOP
pengoperasian ventilator harus tepat waktu guna mempermudah rekan
kerja dalam pengoperasian alat.
NASIONALISME
• Kerjasama
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mencetak poster SOP
pemasangan ventilator bekerja sama dengan teman sekerja supaya hasil
cepat selesai.
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mencetak SOP
pengoperasian ventilator dilakukan diluar jam kerja, sehingga tidak
mengganggu aktifitas pekerjaan.
53
• Amanah
Peserta latsar CPNS harus bersungguh-sungguh dalam melakukan
kegiatan mencetak SOP pengoperasian ventilator karena sudah
menjadi tugas dan amanah yang diberikan.
ETIKA PUBLIK
• Cermat
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam proses mencetak poster SOP
pengoperasian ventilator harus cermat agar tidak terjadi kesalahan.
• Budaya
Peserta latsar CPNS dalam mencetak SOP pengoperasian ventilator
menggunakan desain,warna,bahan yang sesuai dengan norma yang
berlaku dan harus sesuai dengan peraturan.
KOMITMEN MUTU
• Kualitas
pengoperasian ventilator harus menggunakan kualitas yang bagus untuk
bahanya,supaya tidak mudah rusak
• Kreatif
pengoperasian ventilator harus mempunyai kreatifitas dan inovasi agar
tercetak poster yang menarik dan mudah dipahami.
ANTI KORUPSI
• Berani
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mencetak poster harus berani
menampilkan hasil yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan.
• Kerja keras
Peserta latsar CPNS harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam
mencetak SOP pengoperasian ventilator agar poster dapat tercetak sesuai
jadwal atau tepat waktu.
• Jujur
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mencetak SOP pengoperasian
ventilator harus sesuai dengan desain yang sudah ditentukan.
54
adalah:
Setelah melaksanakan aktualisasi dalam kegiatan mencetak poster SOP tentang
pengoperasian ventilator, peserta latsar CPNS sebagai perawat menyadari akan
pentingnya kerja sama dengan teman sejawat serta tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.Bekerja keras dalam mendesain poster agar selesai tepat
waktu, dan nilai-nilai dasar PNS lainya yang harus tercermin dalam kegiatan
tersebut. Pelaksanaan kegiatan yang didasari nilai-nilai dasar profesi PNS ini
membuat kegiatan menjadi lebih baik dan lancar.
Disetujui oleh:
Mentor
Lisna Erjuni Megawati ,AMK
55
Sub kegiatan 1. Koordinasi dengan tim PKRS dalam pembuatan poster
dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2019 )
(Gambar 8. koordinasi dengan tim PKRS terkait pembuatan poster cara pengoperasian
ventilator sesuai SOP)
56
Sub kegiatan 2. Mendesain poster cara pengoperasian ventiator sesuai
SOP dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2019
( Gambar 9. Kegiatan mendesain poster cara pengoperasian ventilator sesuai SOP)
57
Sub kegiatan 3. Mencetak poster cara pengoperasian
ventilator sesuai SOP dilakukan pada tanggal 27 Oktober
2019
( Gambar 10. Poster cara pengoperasian ventilator sesuai SOP)
58
PROSES
AKTUALISASI
KEGIATAN 3
59
KEGIATAN 3
Kegiatan/ Sub Kegiatan : Membuat video pengoperasian ventilator
• Berkoordinasi dengan teman sejawat
yang senior untuk pembuatan video
• Menyiapkan alat dan media untuk
membuat video pengoperasian ventilator
• Membuat video pengoperasian ventilator
Output : Tersedianya video pengoperasian ventilator
Pelaksanaan kegiatan : 1-11 november 2019

membuat video pengoperasian ventilator melalui
kegiatan koordinasi dengan perawat senior,
menyiapkan alat-alat pendukung kegiatanProses
pembuatan video bekerja sama dengan perawat
senior. .Prosentase pencapaian100%
Deskripsi proses : Sub kegiatan 1: Berkoordinasi dengan teman

sejawat yang senior untuk pembuatan video
• Melakukan koordinasi dengan teman
sejawat yang senior dalam proses
pembuatan video pengoperasian ventilator
bertujuan untuk saling bekerja sama agar
proses pembuatan dapat dilaksanakan
dengan lancar dan mendapat hasil
maksimal.
Sub kegiatan 2: Menyiapkan alat dan media
untuk membuat video pengoperasian
ventilator
• Menyiapkan alat dan media disiapkan
60
secara lengkap dalam proses pembuatan
video.Alat yang digunakan antara lain
handphone untuk merekam, dan alat
ventilator satu perangkat.
Sub kegiatan 3: Membuat video pengoperasian
ventilator
• Membuat video pengoperasian ventilator
dibantu teman sejawat dimulai dari
mempersiapkan alat berupa handphone
dan alat ventilator, peserta latsar CPNS
sebagai perawat memperagakan
pengoperasian alat ventilator kemudian
direkam oleh teman sejawat. Perawat
diharapkan dapat terbantu dengan adanya
video tersebut karena dalam video
terdapat langkah-langkah yang jelas
tentang pengoperasian alat.
Hambatan : Dalam proses pembuatan video terdapat kendala
yaitu kualitas kamera handphone yang kurang
maksimal.
Solusi : Meminjam handphone teman sejawat yang

mempunyai kualitas camera yang bagus.
• Foto koordinasi dengan teman sejawat

Lampiran : • Foto peralatan membuat video
• Video pengoperasian ventilator
Kegiatan 3. Membuat video pengoperasian ventilator
Manajemen ASN
• Implementasi Manajemen ASN dalam membuat video langkah
pengoperasian ventilator, harus dilakukan dengan cermat, teliti dan
bertanggung jawab, sehingga tercipta materi video yang mudah dipahami
61
Pelayanan Publik
• Membuat video pemasangan ventilator diharapkan memudahkan perawat
dalam mengoperasikan ventilator,tindakan keperawatan akan lebih
maksimal
• Dalam pembuatan video pengoperasian ventilator harus berkoordinasi
dengan teman kerja.Kepala ruang juga dilibatkan untuk mendampingi
kegiatan pembuatan video
Sub kegiatan 1: Berkoordinasi dengan teman sejawat yang senior untuk
pembuatan video pengoperasian ventilator
AKUNTABILITAS
• Kepercayaan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat mempercayakan teman sejawat yang
senior dalam membantu pembuatan video pengoperasian ventilator.Hal
tersebut bertujuan agar kegiatan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
• Kejelasan
teman sejawat yang senior dilakukan dengan jelas agar tidak menimbulkan
multipersepsi.
• Transparansi
teman sejawat yang senior dilakukan secara transparan, keterbukaan
sehingga untuk kegiatan selanjutnya akan berjalan dengan lancar.
NASIONALISME
• Kerjasama
Peserta latar CPNS sebagai perawat harus menjalin kerja sama dengan
dengan teman sejawat,supaya mendapatkan hasil yang bagus dan
memudahkan teman yang lain dalam pengoperasian alat ventilator
• Amanah
Peserta latsar CPNS dalam melakukan koordinasi dengan teman sejawat
yang senior dilakukan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang
direncanakan.
62
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam berkoordinasi dengan teman
sejawat yang senior dilakukan diluar jam kerja dan tidak mengganggu
pelayanan.
ETIKA PUBLIK
• Sopan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam berkoordinasi dengan teman
sejawat dilakukan dengan sopan,agar terjadi kerja sama yang baik dan
tidak terjadi kesalah pahaman
• Cermat
Peserta latsar CPNS perawat dalam berkoordinasi dengan perawat senior
akurat dan cermat sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan supaya
tidak terjadi kesalahan dalam tindakan selanjutnya.
KOMITMEN MUTU
• Efektif
Peserta latsar CPNS perawat dalam melakukan koordinasi dengan teman
sejawat dilakukan secara efektif untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
• Kreatifitas
teman sejawat yang senior menyampaikan ide dan keatifitas ilmu yang
terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
ANTI KORUPSI
• Jujur
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus jujur dalam berkoordinasi
dengan teman sejawat, sehingga rencana pembuatan video pengoperasian
ventilator dapat maksimal.
• Berani
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus berani dalam menyampaikan
ide dan gagasan dengan teman sejawat yang lebih senior tentang
pembuatan video pengoperaian ventilator, agar didapat hasil yang baik
sesuai yang disepakati bersama.
• Mandiri
Peserta latsar CPNS dalam melakukan koordinasi dengan teman sejawat
63
yang lebih senior tentang pembuatan video pengoperasian venilator
dapat dilakukan sendiri tanpa mengganggu aktivitas teman yang lain
dan dilaksanakan diluar jam kerja.
Sub Kegiatan 2. Menyiapkan alat dan media untuk membuat video
AKUNTABILITAS
• Tanggung jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat harus
dilakukan dengan tanggungjawab agar peralatan lengkap dan terpenuhi
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat dan media
harus jelas dan terperinci sesuai kebutuhan.
NASIONALISME
• Kerja sama
mempersiapkan peralatan agar kegiatan berjalan dengan baik
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS perawat meluangkan waktu untuk menyiapkan alat
dan media dalam proses pembuatan video pengoperasian ventilator
bertujuan memudahkan teman sejawat dalam pelayanan kepada pasien
dan dilakukan tanpa pamrih.
ETIKA PUBLIK
• Cermat
Peserta latsar CPNS perawat harus cermat dalam menyiapkan alat
supaya mendapatkan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan
• Ikhlas
dalam proses pembuatan video pengoperasian ventilator dilakukan semata-
mata untuk mempermudah rekan kerja dalam pengoperasian alat
ventilator.
KOMITMEN MUTU
• Kreatifitas
64
dalam memilih media dan alat untuk pembuatan video pengoperasian
ventilator untuk memperoleh hasil maksimal.
• Kualitas
harus memilih yang berkualitas agar hasil dapat maksimal untuk
menunjang kegiatan pelayanan.
ANTI KORUPSI
• Kerja keras
Peserta latsar CPNS sebagai perawat bekerja keras dalam menyiapkan
alat dan media untuk hasil yang maksimal
• Disiplin
Peserta latsar CPNS perawat dalam menyiapkan alat dan media harus
tepat sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Sub Kegiatan 3. Membuat video pengoperasian ventilator
AKUNTABILITAS
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS perawat dalam membuat video pengoperasian
ventilator harus jelas dan berututan sesuai dengan SOP.
• Tanggung jawab
Peserta latsar CPNS perawat dalam melakukan pembuatan video
dilkukan dengan penuh tanggung jawab agar pembuatan video dapat
maksimal
NASIONALISME
• Kerjasama
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam pembuatan video
melakukan kerja sama dengan teman sejawat yang lebih senior, agar
berjalan dengan lancar cepat selesai sesuai dengan SOP yang ada.
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam membuat video
pengoperasian ventilator dilakukan diluar jam kerja,sehingga tidak
mengganggu aktifitas pekerjaan.
• Amanah
Peserta latsar CPNS harus bersungguh-sungguh dalam membuat
65
video pengoperasian ventilator karena sudah menjadi tugas dan
amanah yang diberikan.
ETIKA PUBLIK
• Sopan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam pembuatan video harus ramah
dan tenang dan tidak mengganggu kepentingan orang lain, menggunakan
bahasa yang halus dan mudah dimengerti.
• Cermat
Peserta latsar CPNS dalam membuat video pengoperasian ventilator
dilakukan dengan hati-hati dan teliti, agar hasil video dapat sesuai yang
diharapkan.
KOMITMEN MUTU
• Kreatifitas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam pembuatan video harus punya
ide-ide serta gagasan yang bagus agar video pengoperasian ventilator
mudah dipahami dan dilaksanakan dengan oleh teman sejawat.
• Kalitas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam membuat video pengoperasian
ventilator sesuai dengan SOP, video terlihat jelas, urut-urutanya runtut dan
mudah dipahami.
ANTI KORUPSI
• Berani
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam membuat video pengoperasian
ventilator harus berani menampilkan hasil yang bagus dan sesuai dengan
kebutuhan.
• Kerja keras
Peserta latsar CPNS harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam
membuat video pengoperasian ventilator agar video dapat selesai sesuai
jadwal atau tepat waktu.
• Peduli
Tujuan Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam membuat video
pengoperasian ventilator untuk membantu teman sejawat diruangan dalam
pengoperasian ventilator, diharapkan dengan melihat video tidak terjadi
66
kendala dalam pengoperasian alat..
adalah:
Setelah melaksanakan aktualisasi dalam kegiatan membuat video pengoperasian
ventilator, peserta latsar CPNS sebagai perawat menyadari akan pentingnya nilai-
nilai kreatifitas, tanggung jawab serta kerja keras yang harus tercermin dalam
kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan yang didasari nilai-nilai dasar profesi PNS
ini membuat kegiatan menjadi lebih baik dan tidak ada penyimpangan.
Disetujui oleh:
Mentor
Lisna Erjuni Megawati S, AMK.
67
Sub kegiatan 1, Berkoordinasi dengan teman sejawat yang senior untuk
pembuatan video pengoperasian ventilator dilaksanakan pada tanggal 1
november 2019
(Gambar 11. Berkoordinasi dengan temaan sejawat dalam pengoperasian ventilator)
68
Sub kegiatan 2. Menyiapkan alat dan media untuk membuat
video pengoperasian ventilator dilaksanakan pada tanggal 1
november 2019.
(Gambar 12. Alat dan media untuk membuat video )
69
Sub kegiatan 3.membuat video pengoperasian ventilator
dilaksanakan pada tanggal 3 November 2019
(Gambar 13.screenshot video pengoperasian ventilator )
(Gambar 14. Melaporkan hasil pembuatan video pengoperasian ventilator)
70
PROSES
AKTUALISASI
KEGIATAN 4
71
KEGIATAN 4
Kegiatan/ Sub Kegiatan : Sosialisasi langkah pengoperasian ventilator
dengan video
• Melakukan persiapan alat peraga

• Memutar video cara pengoprasian
ventilator
• Melakukan evaluasi tingkat pemahaman
teman sejawat dalam pengoperasian
ventilator dengan cara mempraktikan
mandiri
Output : Sosialisasi langkah pengoperasian ventilator
dilakukan 2 kali.
Pelaksanaan kegiatan : 12-21 November 2019
Tingkat Capaian : Peserta latsar CPNS sebagai perawat melakukan

sosialisasi pengoperasian ventilator dengan
menggunakan video.Kegiatan tersebut bertujuan
untuk memudahkan perawat dalam pengoperasian
ventilator.Sosialisasi dilakukan dua kali
pertemuan, diharapkan dengan dua kali
pertemuan, rekan kerja semakin paham dan lancar
dalam pengoperasian.Kegiatan yang dilakukan
antara lain, mempersiapkan alat peraga, memutar
video cara pengoperasian ventilator, dan
melakukan evaluasi tingkat pemahaman teman
sejawat dengan cara mempraktikan mandiri
.Prosentase pencapaian100%
Deskripsi proses : Sub kegiatan 1: Melakukan persiapan alat
peraga
• Melakukan persiapan alat peraga
dilakukan dengan cara mempersiapkan
72
video, alat ventilator, LCD dan computer.
Sub kegiatan 2: Memutar video cara
pengoprasian ventilator
• Memutar video pengoperasian ventilator
menggunakan laptop yang terhubung
LCD, dalam kegiatan tersebut teman
sejawat diharapkan mampu memahami
urutan-urutan cara pengoperasian
ventilator.
Sub kegiatan 3: Melakukan evaluasi tingkat
pemahaman teman sejawat dalam
pengoperasian ventilator dengan cara
mempraktikan mandiri
• Melakukan evaluasi tingkat pemahaman
teman sejawat dalam pengoperasian
ventilator dilakukan setelah melihat video,
teman sejawat diminta melakukan praktik
mandiri dalam mengoperasikan alat
tersebut.
Hambatan : Dalam melaksanakan evaluasi praktik mandiri
mengoperasikan ventilator, ada beberapa teman
sejawat yang masih kesulitan dalam
pengoperasian.
Solusi : Dilakukan pendampingan dan pengulangan dalam

melakukan praktik mandiri pengoperasian
ventilator.
Lampiran : • Foto sosialisasi video pengoperasian

ventilator
• Undangan sosialisasi
• Foto daftar hadir
• Foto praktik mandiri peserta sosialisasi
• Foto alat peraga sosialisasi.
73
Kegiatan 4. Sosialisasi langkah pengoperasian ventilator dengan video
Manajemen ASN
• Tugas seorang ASN adalah dapat mengorganisasikan sesuatu yang
mempunyai bentuk fisik nyata. Dalam kegiatan ini seorang ASN dituntut
untuk dapat menggunakan ilmunya. Melakukan sosialisasi kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan banyak informasi kepada rekan kerja tentang
pentingnya pengoperasian ventilator dengan cepat dan benar dan
melakukan praktiknya secara terus menerus dengan baik
Pelayanan Publik
• Tujuan utama dari kegiatan ini adalah perawat dapat mengoperasikan
ventilator secara mandiri, kompetensi dapat terasah dengan baik. Sehingga
dalam pelayanan kepada pasien dapat maksimal.
• Dalam melakukan kegiatan sosialisasi perlu melakukan kerjasama dan
berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait (mentor, teman sejawat perawat
dan dokter penanggung jawab ruangan )
Sub kegiatan 1: Melakukan persiapan alat peraga
AKUNTABILITAS
• Tanggung Jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mempersiapkan alat peraga
dilakukan dengan penuh tanggung jawab agar persiapan dapat maksimal
dan tanpa kendala yang diharapkan.
• Kejelasan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat peraga
harus jelas sesuai kebutuhan.
NASIONALISME
• Kerjasama
Peserta latar CPNS sebagai perawat harus menjalin kerja sama dengan
dengan teman sejawat,supaya lancar dalam melakukan persiapan alat
peraga
• Amanah
Peserta latsar CPNS dalam melakukan persiapan alat peraga dilakukan
74
dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang direncanakan.
ETIKA PUBLIK
• Cermat
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam mempersiapkan alat peraga
harus cermat dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan
• Sopan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat peraga untuk
sosialisasi pengoperasian ventilator dilakukan dengan sopan dan tidak
mengganggu kegiatan teman lainnya
KOMITMEN MUTU
• Efektif
Peserta latsar CPNS perawat dalam melakukan persiapan alat harus
secara efektif dan lengkap supaya kegiatan dapat dilakukan tepat waktu
dan mendapatkan hasil yang maksimal
ANTI KORUPSI
• Disiplin
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus disiplin dalam menyiapkan
alat agar terlaksana dengan baik tanpa ada kekeliruan.
• Peduli
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam menyiapkan alat peraga
diharapkan tidak mengganggu aktivitas teman sejawat.
Sub Kegiatan 2. Memutar video cara pengoprasian ventilator
AKUNTABILITAS
• Jelas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam memutar video cara
pengoperasian ventilator harus dilakukan jelas agar mudah dipahami
teman sejawat
• Kepemimpinan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat memandu teman sejawat tentang
cara pengoperasian ventilator sembari memutar video agar
mempermudah pemahaman.
75
NASIONALISME
• Kerja sama
kegiatan pemutaran video pengoperasian ventilator agar kegiatan
berjalan dengan baik
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS perawat dalam melakukan pemutaran video
pengoperasian ventilator dilakukan semata-mata untuk kepentingan
bersama demi peningkatan ketrampilan perawat dalam mengoperasikan
ventilator
ETIKA PUBLIK
• Sopan
Peserta latsar CPNS perawat harus bersikap sopan dalam kegiatan
pemutaran video pengoperasian ventilator agar terjalin hubungan baik
antar sesama rekan kerja
• Cermat
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan kegiatan
pemutaran video pengoperasian ventilator dilakukan dengan hati-hati
dan secara runtut agar video benar-benar dipahami.
KOMITMEN MUTU
• Efektif
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam kegiatan pemutaran video
pengoperasian ventilator dilakukan secara efektif dan tepat guna
memeperjelas kegiatan yang dilakukan.
• Kualitas
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam memutar video pengoperasian
ventilator diharapkan menampilkan video yang jelas, berkualitas dari segi
tampilan, gambar sehingga teman sejawat dapat dengan mudah
memahami.
ANTI KORUPSI
• Jujur
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan pemutaran video
76
pengoperasian ventilator diharapkan isi video sesuai dengan SOP yang
telah ada dan dilaksanakan secara runtut.
• Disiplin
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam memutar video
pengoperasian ventilator dikalukan tepat waktu sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Sub Kegiatan 3. Melakukan evaluasi tingkat pemahaman teman sejawat
dalam pengoperasian ventilator dengan cara mempraktikan secara mandiri
AKUNTABILITAS
• Tanggung Jawab
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan melakukan
evaluasi tingkat pemahaman teman sejawat dilkukan dengan penuh
tanggung jawab agar mencapai tujuan yang diharapkan
• Kepemimpinan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat memandu jalanya evaluasi tingkat
pemahaman teman sejawat dalam pengoperasian ventilator, dimulai dari
membuka acara, menyampaikan tujuan dan menyuruh teman sejawat
melakukan praktik mandiri dan melakukan pendampingan.
NASIONALISME
• Kerjasama
Peserta latsar CPNS sebagai perawat melakukan evaluasi tingkat
pemahaman teman sejawat bekerja sama dengan teman sejawat agar
acara dapat berjalan dengan lancar
• Rela berkorban
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan evaluasi
tingkat pemahaman teman sejawat dalam pengoperasian ventilator
dilakukan diluar jam kerja, sehingga tidak mengganggu aktifitas
pekerjaan.Hal itu semata-mata dilakukan demi meningkatkan
kemampuan teman sejawat.
• Amanah
Peserta latsar CPNS harus bersungguh-sungguh dalam kegiatan
evalasi ventilator karena sudah menjadi tugas dan amanah yang
diberikan.
77
ETIKA PUBLIK
• Sopan
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan evaluasi tingkat
pemahaman teman sejawat dilakukan dengan sopan supaya tidak
menimbulkan masalah dengan rekan kerja.
• Cermat
Peserta latsar CPNS dalam melakukan evaluasi tingkat pemahaman teman
sejawat dalam pengoperasian ventilator dilakukan dengan hati-hati dan
teliti sesuai dengan SOP.
KOMITMEN MUTU
• Efisien
pemahaman teman sejawat dalam mengoperasikan ventilator harus efisien,
tepat waktu dan sesuai ketentuan.
• Efektif
pemahaman teman sejawat dalam pengoperasian ventilator harus
dilakukan dengn efektif agar kegiatan berjalan lancar.
ANTI KORUPSI
• Disiplin
Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam melakukan kegiatan evaluasi
tingkat pemahaman teman sekerja dalam pengoperasian ventilator
dilakukan dengan sikap disiplin untuk memperoleh hasil maksimal.
• Kerja keras
Peserta latsar CPNS sebagai perawat harus bersungguh-sungguh dan
bekerja keras dalam melakukan evaluasi kepada teman sejawat agar teman
sejawat benar-benar bisa optimal dalam melakukan pengoperasian
ventilator.
adalah
Setelah melaksanakan aktualisasi dalam kegiatan sosialisasi langkah
pengoperasian ventilator dengan video, peserta latsar CPNS sebagai perawat
78
menyadari akan pentingnya kerja sama, disiplin dan nila-nilai dasar profesi PNS
lainya yang terdapat dalam kegiatan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan yang didasari
nilai-nilai dasar profesi PNS ini membuat kegiatan menjadi lebih baik dan tidak
ada penyimpangan.

Disetujui oleh:
Mentor
Lisna Erjuni Megawati , AMK.
79
Sub kegiatan 1. Mempersiapkan alat peraga sosialisasi dilaksanakan
pada tanggal 12 & 14 November 2019
(Gambar 15. alat peraga persiapan sosialisasi pengoperasian ventilator

dengan menggunakan video)
80
Sub kegiatan 2 memutar video pengoperasian ventilator dilaksanakan
pada tanggal 12 & 14 November 2019
(Gambar 16. pemutaran video pengoperasian ventilator )
81
Sub kegiatan 3 mengevaluasi tingkat pemahaman teman sejawat dalam
mengoperasikan ventilator dengan cara praktik mandiri dilaksanakan
pada tanggal 12& 14 November 2019
(Gambar 17. Praktik mandiri pengoperasian ventilator tanggal 12 november 2019)
82
(Gambar 18. praktik mandiri pengoperasian ventilator tanggal 24 november 2019)
83
(Gambar 19. Foto daftar hadir sosialisasi pengoperasian ventilator tanggal 12 november
2019 )
84
(gambar 20. Foto daftar hadir sosialisasi pengoperasian ventilator tanggal 14 November
2019 )
85
Jalan Prambanan-Piyungan Km.7, Delegan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman,Yogyakarta 55572
Sleman, 12 November 2019

No : Kepada
Lamp. :- Yth. ( yang terlampir )
Sifat : Biasa

Hari : Selasa
Tanggal : 12 November 2019
Tempat : Ruang ICU
Acara : Sosialisai pengoperasian ventilator

6 Isnaini
Hormat kami
Marji Atmoko,AMd.Kep
86
Jalan Prambanan-Piyungan Km.7, Delegan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman,Yogyakarta 55572
Sleman,14 November 2019
No : Kepada
Lamp. :- Yth. ( yang terlampir )
Sifat : Biasa

Hari : Selasa
Tanggal : 14 November 2019
Tempat : Ruang ICU
Acara : Rapat rutin bulanan dan sosialisai pengoperasian ventilator

6 Marji Atmoko, A.Md.Kep 13. Fajar isnaini
Kepala Ruang
Lisna Erjuni Megwati,AMK
87
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Perawat
Terampil Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Perawat Dalam Mengoperasikan
Ventilator di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
ini merupakan implementasi dari Rancangan Aktualisasi yang telah disusun dan
diseminarkan pada tanggal 25 Oktober 2019. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
Laporan Aktualisasi ini antara lain :
1. Pelaksanaan aktualisasi pada empat kegiatan sebagai upaya meningkatkan
kemampuan perawat dalam mengoperasikan ventilator di Rumah Sakit Umum
Daerah Prambanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah dilaksanakan dengan
tingkat capaian 100% dalam tiap kegiatannya.
2. Kegiatan telaah SOP pengoperasian ventilator telah dilaksanakan 100%, dan
kegiatan ini dilakukan untuk meninjau kembali serta mempelajari SOP
pengoperasian ventilator apakah perlu diperbaruhi atau tidak. Dalam kegiatan
telaah SOP pengoperasian ventilator dilakukan beberapa kegiatan antara lain,
berkoordinasi dengan kepala ruang, menyiapkan alat dan media, serta melakukan
kegiatan sharing dengan teman sejawat tentang SOP.
3. Kegiatan mencetak poster SOP pengoperasian ventilator telah dilakanakan 100%
dan kegiatan ini diharapkan dapat membantu perawat dalam mengoperasikan
ventilator sesuai SOP yang ada. Dalam kegiatan ini terbagi dalam beberapa tahap
yaitu; melakukan koordinasi dengan tim PKRS, mendesain dan mencetak poster.
4. Kegiatan membuat video pengoperasian ventilator telah dilaksanakan 100%.Dalam
kegiatan ini dilakukan beberapa tahap yaitu; berkoordinasi dengan teman sejawat
dalam proses pembuatan video, menyiapkan alat dan media serta melakukan
pembuatan video pengoperasian ventilator.
5. Kegiatan sosialisai langkah pengoperasian ventilator dengan menggunakan video
telah dilakukan 100% dan kegiatan ini dilakukan beberapa tahap yaitu; menyiapkan
alat peraga, memutar video dan melakukan evaluasi tingkat pemahaman teman
sejawat dalam pengoperasikan ventilator dilakukan dengan praktik mandiri.
88
B.SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses aktualisasi peserta latsar CPNS
ingin menyampaikan saran dengan harapan, dari saran ini dapat memberikan semangat
untuk terus mengubah menjadi lebih baik.
1. Dengan adanya SOP pengoperasian ventilator yang sudah ada,peserta latsar CPNS
berharap teman sejawat dapat mengimplementasikan saat melakukan pelayanan
khusunya dalam pengoperasian ventilator.
2. Dengan tersedianya poster pengoperasian ventilator sesuai SOP, Peserta latsar

CPNS berharap teman sejawat menggunakan poster tersebut sebagai acuan dalam
mengoperasikan ventilator.
3. Dengan adanya video cara mengoperasikan ventilator, peserta latsar CPNS

berharap teman sejawat dapat dengan mudah mengoperasikan ventilator dengan
cepat dan sesuai urutan dengan meniru video yang sudah ada.
4. Dengan diadakan sosialisasi tentang langkah pengoperasian ventilator, peserta

latsar CPNS sebagai perawat berharap kegiatan tersebut akan terus dilkukan supaya
teman sejawat semakin menguasai cara pengoperasian ventilator secara benar.
C. RENCANA AKSI PENYEMPURNAAN NILAI-NILAI DASAR
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, peserta latsar CPNS sebagai perawat
menyadari masih terdapat kekurangan sehingga nantinya masih dapat dikembangkan dan
dioptimalkan lagi. Proses untuk mengembangkan dan mengoptimalkan ini akan dilakukan
secara terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, setelah selesainya Pelatihan Dasar
ini perlu adanya rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar sebagai janji dan
komitmen penulis dalam menerapkan nilai-nilai profesi PNS selama menjalankan tugas,
rencana aksi tersebut antara lain:
Tabel 9 : Rencana Aksi Nilai-Nilai Dasar
No Nilai Dasar Teknik
1 Akuntabilitas Peserta latsar CPNS akan lebih bertanggung

jawab dalam menjalankan tugas sesuai
dengan tupoksinya dan menjalankan tugas
tambahan yang dipercayakan oleh
89
atasan.Meningkatkan kemampuan diri dalam
memberikan pelayanan yang terbaikserta
melaporkan kegiatan kepada atasan secara
transparan.
2 Nasionalisme Peserta latsar CPNS akan selalu

bermusyawarah dalam menyelesaikan
masalah, menghormati keputusan atasan,
menghargai pendapat orang lain, taat aturan
dan menjalin kerjasama dengan rekan kerja.
3 Etika Publik Penulis akan bersikap sopan dan hormat

kepada rekan kerja dan atasan. Disiplin
dalam bekerja, cermat dan teliti saat
melaksanakan tugas.
4 Komitmen Mutu Peserta latsar CPNS akan berusaha untuk

melakukan kegiatan yang bersifat inovatif
guna menunjang pekerjaan yang efektif dan
efisien. Penulis juga berusaha untuk selalu
berkomitmen pada mutu terhadap hasil
pekerjaan yang dilakukan
5 Anti Korupsi Peserta latsar CPNS akan berusaha jujur

dalam setiap tindakan dan menjaga amanah
yang diberikan. Penulis juga akan hemat
dalam setiap tindakan.
90
Tabel 10 : Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Aktualisasi Teknik
1 Telaah SOP pengoperasian Peserta latsar CPNS sebagai perawat akan

ventilator sering melakukan telaah SOP dan sharing
dengan kepala ruang dan teman sejawat
sesuai dengan perkembangan ilmu
keperawatan dan ilmu terbaru sesuai dengan
perkembangan IPTEK
2 Mencetak poster Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam

pengoperasian ventilator kegiatan mencetak poster pengoperasian
sesua iSOP ventilator sesuai SOP hanya dua, dalam
kegiatan selanjutnya akan membuat empat
poster sesuai dengan jumlah alat ventilator.
3 Membuat video Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam

pengoperasian ventilator membuat video pengoperasian ventilator
ditujukan untuk pasien dewasa, dalam
kegiatan selanjutnya peserta latsar CPNS
sebagai perawat akan membuat video
pengoperasian ventilator khusus anak.
4 Melakukan sosialisasi Peserta latsar CPNS sebagai perawat dalam

tentang pengoperasian proses aktuaisasi melakukan sosialisasi
ventilator dengan video sebanyak dua kali,dalam rencana aksi
yang dibuat kegiatan ini peserta latsar CPNS akan sering
melakukan sosialisasi kegitan tersebut
sampai teman sejawat benar – benar
menguasai.
Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat

memberikan manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan aktualisasi ini
diharapkan nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA) dapat teraktualisasi dalam
kegiatan sehari-hari secara berkelanjutan sehingga meningkatkan semangat serta
91
etos kerja ASN untuk mewujudkan ASN yang bermartabat, berintegritas, dan
mampu memberikan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara.
92
93
94
95
96
97
98
99
100

96d9d155f4ae50c43744f6e75b06c449

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

96d9d155f4ae50c43744f6e75b06c449

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI

SIPIL (PNS) SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL DALAM UPAYA

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Yogyakarta, 25 November 2019

Tabel 1.Jenis dan Luas Bangunan RSUD Prambanan……………………………..…..….16

Tabel 2. Jumlah Tempat Tidur Ruang Perawatan RSUD Pramnbanan…………………...18

Tabel 3. Distribusi PNS dan Non PNS RSUD Prambanan………………………….…....20

Tabel 4. Kualifikasi Tenaga ICU………………………………………………….……....21

Tabel 5. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Ruang ICU………………………..…21

Tabel 6. Daftar Staf ICU RSUD Prambanan……………...……………………………....22

Tabel 7. Pengelompokan Isu…………………...…………………………………….…....27

Tabel 8. Penilaian USG……………………….…………………………………………..28

Tabel 9. Rencana Aksi NIlai Dasar…………………………………………………….…90

Tabel10. Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi……………………………..…………...…91

Gambar 1. Bagan struktur orgnasisasi RSUD Prambanan…………………………...……7

Gambar 2. Sreenshot google map RSUD Prambanan…………………………………….16

Gambar 3. Analisis penyebab isu dengan Fish-Bone……………………………………..29

Gambar 4. Koordinasi dengan Kepala Ruang terntang kegiatan telaah SOP………..…...41

Gambar 5. Alat dan materi telaah SOP pengoperasian ventilator…………………..…….42

Gambar 6. Kegiatan sharing dengan teman sejawat tentang SOP ventilator………….......43

Gambar 7. Daftar hadir telaah SOP………………………………………………………..44

Gambar 9. Mendesain poster SOP pengoperasian ventilator……..……………………....58

Gambar 10.Poster SOP pengoperasian ventilator……..………………………….…….…59

Gambar11. Koordinasi dengan teman sejawat terkait pembuatan video………..………...69

Gambar 13. Sreenshot video pengoperasian ventilator…………………..………………..71

Gambar 14. Melaporkan hasil video pngoperasianventilator………………………...……71

Gambar 15. Alat peraga persiapan sosialisasi video pengoperasian ventilator………..…..81

Gambar 16. Pemutaran video pengoperasian ventilator…………..…………………….…82

Gambar 17. Praktik mandiri pengoperasian ventilator tanggal 12 November 2019……....83

Gambar 18. Praktik mandiri pengoperasian ventilator tanggal 14 November 2019……....84

Gambar 19. Foto daftar hadir tanggal 12 November…………………..…………………..85

Gambar 20. Foto daftar hadir tanggal 14 November…………………………...………….86

ICU : Intensive Care Unit

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil

SOP : Standar Operasioal Prosedur

A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI

B. VISI,MISI,TUJUAN,DAN NILAI ORGANISASI

d. Nilai Organisasi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Nilai organisasi/budaya kerja Pemerintah Daerah Daerah Istimewa

Kelompok Jabatan Fungsional.Struktur Rumah Sakit Umum Daerah

(Gambar 1. bagan struktur organisasi RSUD Prambanan)

Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat Pelaksana

A Bangunan Rawat Jalan 330

B Bangunan Kantor 330

C Bangunan IGD 360

D Bangunan Laboratorium dan asuransi 59.8

E Bangunan Rawat Inap

1 Ruang Perawatan Candi Sambisari dan Gudang Obat 432

Ruang Perawatan Candi Gebang ( Ruang Operasi,

3 Ruang ICU 100

4 Ruang Perawatan Candi Barong 429

5 Ruang Perawatan Candi Ijo 369

F Bangunan Gedung Farmasi 130

3 IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 36

Kapasitas Tempat Perawatan :

KEADAAN PEGAWAI TAHUN

Tabel 4: Kualifikasi tenaga ICU

Ka. ICU Dokter Spesialis Anestesi - 1 -

Ka. Ruang ICU S1 Keperawatan - - 1

Tabel 6 : Daftar Staf ICU RSUD Prambanan Tahun 2019

11 Juliana Sholihah, A.Md. Kep 1. Perawat Pelaksana/Ka Shift

A. Latar Belakang Pemilihan Isu Dan Kegiatan

Pelatihan Dasar CPNS atau Diklat Prajabatan yang dilaksanakan untuk