Oleh
Gede Arya Supradnyana
Oleh
Gede Arya Supradnyana
NIM. 1706541067
i
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN
BIBIT OKULASI DURIAN CHANEE (Durio zibethinus Murr.)
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Gede Wijana, M.S. Dr. Ida Ayu Putri Darmawati, S.P., M.Si.
Mengetahui
Koordinator Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
NIP. 195912041986012001
ii
DAFTAR ISI
USULAN PENELITIAN ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
1.5 Hipotesis .................................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3
2.1 Durian ......................................................................................................... 3
2.1.1 Klasifikasi Tanaman Durian .......................................................... 3
2.1.2 Morfologi Tanaman Durian ........................................................... 3
2.1.3 Syarat Tumbuh ............................................................................... 4
2.2 Peran Media Tanam Dalam Pertumbuhan Tanaman ........................ 4
2.2.1 Tanah................................................................................................ 4
2.2.2 Arang Sekam ................................................................................... 5
2.2.3 Sekam ............................................................................................... 5
III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 7
3.2 Bahan dan Alat ....................................................................................... 7
3.3 Rancangan Percobaan ........................................................................... 7
3.4 Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 8
3.5 Parameter yang Diamati .................................................................. 10
3.6 Analisis Data ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
iii
I. PENDAHULUAN
1
2
pada penelitian Swastini (2015), yang menggunakan tanah dan arang sekam
sebagai media tanam untuk tanaman kangkung darat. Sedangkan pada penelitian
Ding et al, (2015), menggunakan tanah top soil, arang sekam, pasir dan pupuk
kandang sebagai media tanam pada tanaman durian. Tentu saja dari kedua
penelitian diatas memiliki hasil yang berbeda juga, pada penelitian Swastini
(2015) pertumbuhan terbaik kangkung darat didapatkan dari media tanam tanah
yang dicampur arang sekam, sementara pada penelitian Ding et al, (2015) dimana
media tanam tanah top soil yang dicampurkan dengan pupuk kandang
memberikan hasil yang terbaik dibandingkan media lainnya. Dari penelitian
diatas penggunaan media tanam yang bervariasi pada bibit juga mempengaruhi
pertumbuhan bibit yang optimal sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya penelitian mengenai
Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Durian Chanee ( Durio
zibethinus). Untuk mengetahui media tanam yang paling sesuai untuk
pertumbuhan bibit durian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan
dikaji adalah bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan bibit
durian chanee ( Durio zibethinus)?.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini ditemukan meda tanam terbaik untuk pertumbuhan bibit
durian chanee.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diarapkan
dapat memberi rekomendasi media tanam pada bibit durian chanee kepada
mahasiswa, petani wani,dan akademisi lainnya.
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang dapat diajukan pada penelitian ini yaitu pertumbuhan
terbaik terjadi pada media tanam tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Durian
Durian ( Durio zibethinus) merupakan salah satu tanaman hasil
perkebunan yang telah dikenal oleh masyarakat, tanaman yang termasuk jenis
pohon hutan basah ini memiliki harga jual tinggi. Kerena di negara barat jarang
ditemukan tanaman durian, maka dari itu tanaman ini menjadi sangat berharga di
Asia Tenggara termasuk Indonesia Buah durian berwarna hijau sampai
kecoklatan, tertutup oleh duri-duri yang berbentuk piramid lebar, tajam dan
panjang 1 cm.
3
4
berwarna cokelat keemasan atau kuning Buah yang sudah matang panjangnya
sekitar 30-45 cm dengan lebar 20-25 cm, sedangkan untuk ukuran berat dari buah
durian dapat mencapai berat 1,5 hingga 5 kg (Ruwaida, 2009). Setiap buah berisi
5 juring yang didalamnya terletak 1-5 biji yang diselimuti daging buah.
2.1.3 Syarat Tumbuh
Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan
minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan
kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80 %. Tanaman
durian cocok pada suhu rata-rata 20-30 0C. Tanaman durian dapat tumbuh di
dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Namun, produksi terbaiknya
dicapai jika penanaman dilakukan pada ketinggian 400-600 m di atas permukaan
laut (Rohman, 2013).
tanam tunggal. Tanah dapat dicampur dengan media tanam lain yang dapat
meningkatkan kegemburan media serta menunjang kebutuhan hara tanaman.
2.2.2 Arang Sekam
Arang sekam adalah sekam yang mengalami pembakaran tidak sempurna,
pembakaran sekam dihentikan sebelum sekam padi menjadi abu. Arang sekam
merupakan media tanam yang porous. Wuryaningsih dan Darliah (1994)
menyatakan bahwa arang sekam dapat digunakan sebagai media karena memiliki
sifat ringan, kasar (banyak pori) sehingga sirkulasi udara tinggi, berwarna coklat
kehitaman sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif, serta dapat
mengurangi pengaruh penyakit khusus bakteri. Arang sekam sangat baik untuk
membantu menyuburkan tanah. arang sekam bisa berfungsi sebagai penyimpan
sementara unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air dan
sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman
(Swastini, 2015).
Arang sekam bersifat mudah mengikat air, mudah lapuk, mudah
menggumpal, serta tidak mudah ditumbuhi fungi dan bakteri. Arang sekam
merupakan sumber karbon yang tinggi sehingga media tanam menjadi gembur.
Sekam Bakar atau arang sekam bisa mengikat air lebih lama jika dibandingkan
dengan sekam mentah (Wiryanta, 2007).
2.2.3 Sekam
Sekam merupakan kulit biji padi yang diperoleh dari proses penggilingan
bulir padi. Sekam banyak digunakan sebagai media tanam tanaman. Sekam padi
adalah media yang bersifat porous dan tidak dapat menggumpal/memadat
sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sempurna. Menurut
Maman (2004) sekam padi memiliki bobot ringan tetapi drainase dan aerasi baik.
Sekam padi mengandung unsur N dengan jumlah 1% dan unsur K 2%. Apabila
yang dipergunakan sebagai media tanam adalah sekam yang sudah mengalami
pelapukan hasilnya sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
6
2.2.4 Humus
Humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan sisa sisa mahkluk
hidup seperti dedaunan dan kotoran mahkluk hidup. Tanah ini memiliki warna
kehitaman, sangat subur, memiliki kandungan mineral yang tinggi, tanah ini
memiliki beberapa manfaar seperti membantu menaikan aerasi tanah, berperan
baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.
III. METODOLOGI PENELITIAN
7
8
ditutupi media, selanjutnya disusun berdasarkan tempat yang telah disiapkan dan
diletakan berdasarkan denah letak penelitian ( Tabel 1).
Pemeliharaan tanaman meliputi pembumbunan polybag, pengendalian
gulma dan hama, dan penyiraman. Pembumbunan dilakukan disekitar polybag
dengan tujuan agar kelembapan media terjaga sehingga tidak cepat kering.
Pengendalian gulma dan hama dilakukan secara manual apabila gulma terlihat
tumbuh di sekitar tanaman dan pengendalian hama dilakukan secara kimia apabila
terdapat serangan hama. Penyiraman dilakukan sore hari apabila tidak hujan.
Pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang dilakukan
pada saat bibit berumur 30, 60 dan 90 hst.
Ding, T., H. Sutejo, dan A. Patah. 2015. Pengaruh Berat Benih dan Media
Tanam terhadap Pertumbuhan Vegetatif Bibit Durian (Durio
zibethinus Murr.). Jurnal AGRIFOR. (2).
Harahap, Riski R.M. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing dan NPK
16:16:16 terhadap Pertumbuhan Bibit Durian Bintana ( Durio
zibethinus Murr.). Skripsi. Fakultas Pertanian, Agroteknologi,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan.
11