Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA


BUAH STRAWBERRY
Mata Kuliah Perbanyakan Vegetatif
Dosen Pengampu: Ni Kadek Ema Sustia Dewi,S.P., M.si.

Disusun oleh:
Salma Azaria Salsabila
134210234

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat-Nya sehingga makalah “Teknologi Budidaya Hortikultura Buah
Strawberry” dapat diselesaikan dengan sebaik- baiknya. Terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah mendukung, sehingga bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu. Diharapkan makalah ini menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Penyusun
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunanmakalah ini dan yang telah membantu baik secara langsung maupun
tak langsung.

Yogyakarta, September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman
menggunakan bagian – bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi
dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya.
Perbanyakan ini dilakukan tanpa melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji dari
induknya. Pada prinsipnya adalah merangsang tunas adventif untuk menghasilkan
tanaman yang sempurna memiliki batang, daun dan akar. Perbanyakan tanamana
secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu perbanyakan tanaman secara vegetatif alami
dan vegetatif buatan. Vegetatif alami dilakukan tanpa adanya campur tangan manusia,
sehingga terjadi secara alamiah. Biasanya terjadi melalui tunas, umbi, dan geragih
(stolon). Sedangkan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan manusia. Vegetatif buatan
terbagi menjadi dua yaitu vegetatif buatan secara konvensional dan vegetatif buatan
secara bioteknologi. Perbanyakan tanaman melalui vegetatif buatan dilakukan pada
tanaman yang memiliki kambium. Pada umumnya penggunaan vegetatif buatan tidak
dapat dilakukan pada tanaman berkeping satu (monokotil). Perbanyakan secara
vegetatif buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok dan merunduk. Selain itu
ada perbanyakan tanaman yang digabungkan antara vegetatif alami dan buatan yaitu
dengan cara grafting. Grafting merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan
menggabungkan batang bawah tanaman dengan mata tunas induk yang lain.
Perbanyakan secara vegetatif memiliki keunggulan seperti tanaman yang dihasilkan
memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat berbunga serta berbuah.
Sedangkan kekurangannya yaitu membutuhkan pohon induk yang lebih banyak
sehingga membutuhkan biaya yang banyak serta memiliki akar yang kurang kokoh
(Yurlisa et al., 2022).
B. Rumusan Masalah
a. K
b. J’
c. k
C. Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan pustaka
Durian (Durio zibethinus Murr) adalah salah satu tanaman hasil
perkebunan yang telah dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya
dimanfaatkan sebagai buah saja. Sebagian sumber literatur menyebutkan tanaman
durian adalah salah satu jenis buah tropis asli Indonesia (Rukmana, 1996).
Sebelumnya durian hanya tanaman liar dan terpencar-pencar di hutan raya
"Malesia", yang sekarang ini meliputi daerah Malaysia, Sumatera dan
Kalimantan. Para ahli menafsirkan, dari daerah asal tersebut durian menyebar
hingga ke seluruh Indonesia, kemudian melalui Muangthai menyebar ke Birma,
India dan Pakistan. Adanya penyebaran sampai sejauh itu karena pola kehidupan
masyarakat saat itu tidak menetap. Hingga pada akhirnya para ahli
menyebarluaskan tanaman durian ini kepada masyarakat yang sudah hidup secara
menetap (Setiadi, 1999). Buah durian yang memiliki nilai ekonomi tinggi di
Indonesia dengan kisaran pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar
tradisional hingga pasar modern, restorant, dan hotel. Hal ini menunjukan bahwa
komoditas durian sangat potensial untuk di usahakan karena memiliki nilai
ekonomi dan daya saing yang tinggi di bandingkan komoditas buah yang lain.
Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak lama, sehingga buah ini sudah
cukup di kenal oleh masyarakat Indonesia. Buah durian yang mengandung
vitamin C cukup tinggi ini juga memiliki serat tangan tangan yang baik untuk
tubuh (Sobir, 2010).
B. Taksonomi Durian
Dalam ilmu tumbuh – tumbuhan, menurut Nursida (2018), durian diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae ( Tumbuh – tumbuhan )
Devisi : Spermatophyte ( Tumbuhan berbiji )
Subdivisi : Angioessparmae ( Biji tertutup )
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Bambacales
Famili : bombacacaae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus murr
C. Syarat Tumbuh Durian
D. Perbanyakan Tanaman
BAB III
PEMBAHASAN
A. Teknik Perbanyakan
B. Langkah – Langkah
C. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Yurlisa, K., Sudiarso, S., Aini, N., Sitawati, S., Sumarni, T., & Udayana, C.
(2022). Pelatihan Teknik Perbanyakan Vegetatif Tanaman Hias pada Ibu-
Ibu PKK di Desa Bokor, Tumpang, Kabupaten Malang. Jurnal
Pengabdian Pada Masyarakat, 7(4), 1100-1110.

Anda mungkin juga menyukai