Anda di halaman 1dari 6

Praktek Penerapan Strategi Pembelajaran presentasi pada pelajaran mahfudzot

kelas 2 KMI

Dosen Pengampu:

Al-Ustadz Yoke Suryadarma, M.Pd.I

Untuk Memenuhi Tugas dalam Materi:

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Oleh:

Ardiman Fadhil

{402019121005}

Fakultas Tarbiyah

Pendidikan Bahasa Arab/Semester 5

Universitas Darussalam Gontor

1442 H / 2021 M
A. Latar Belakang

Presentasi dan penjelasan oleh seorang pendidik ( guru ) mencangkup seperenam


sampai seperempat dari keseluruhan waktu kelas. Jumlah waktu yang dikhususkan untuk
menyajikan dan menjelaskan informasi meningkat di kelas-kelas yang lebih tinggi di tingkat
sekolah dasar di sekolah menengah.1
Beberapa pendidik berpendapat bahwa guru memberikan terlalu banyak waktu untuk
berbicara, dan selama bertahun-tahun, banyak usaha telah dilakukan untuk menciptakan
model yang bertujuan untuk mengurangi jumlah bicara guru dan membuat pengajaran lebih
berpusat pada siswa. Sekalipn demikian, penyajian informasi tetaplah menjadi model
pengajaran yang paling popular dan jumlah waktu yang dikhususkan untuknya tetap relative
dari waktu ke waktu.2
Ppularitas dari menyajikan dan menjelaskan tidaklah mengejutkan karena tujuan
Pendidikan paling banyak dianut masa kini adalah tujuan yang terkait dengan pemrolehan
dan retensi informasi. Struktur kurikulum di sekolah disusun sebagai sains, matematika,
Bahasa inggris, dan ilmu-ilmu social. Akibatnya, standard kurikulum, buku teks, dan tes juga
disusun dengan cara yang sama. Guru yang berpengalaman tahu bahwa paparan adalah cara
yang efektif untuk membantu siswa memperoleh sejumlah informasi yang dipercaya penting
untuk mereka ketahui.
Makalah ini akan memperkenalkan model pengajaran presentassi dan menjabarkan
cara mengggunakan secara efektif. Kita tidak dapat menilai waktu yang ideal yang harus
dikhususkan guru untuk model ini, kecuali model tersebut digambarkan sebagai pendekatan
pengajaraan bermakna yang digunakan di semua pembelajaran dan semua tingkat kelas.

B. Teori Strategi yang dipakai :


Strategi yang dipakai penulis adalah strategi presentasi yang akan diterapkan dikelas 2
KMI pada pelajaran Mahfudzot

1. Pengertian
Menurut Huiker dan Laughin, model Think Ttalk Write adalah metode pembelajaran
yang mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dalam proses pembelajaran.
Model Think Talk Write ini digunakan untuk menhembangkan tulisan dan melatih bahasa
sebelum menuliskannya, serta membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan
ide siswa melalui percakapan yang beruntun
Dengan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode pengajaran
Think Talk Write sangat baik dalam melatih kreatifitas dan perkembangan berpikir siswa. Jika
dikaitkan dengan pelajaran Muthola’ah akan sangat cocok, karena strategi ini mendorong
siswa untuk berpikir krisis dan kreatif sehingga dapat mengembangkan isi cerita yang
diajarkan baik dalam segi bahasa maupun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya3.

2. Tujuan
1

3
Ibid, hlm 45.
Tujuan dari strategi pengajaran Think Talk Write diantaranya :
a. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kritis dan kreatif4.
b. Memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh para siswa.
c. Membantu siswa menilai peranan diri sendiri dan peranan orang lain5.
3. Langkah-langkah
Menurut Silver dan Smith agar strategi think talk write dapat terlaksana dengan
baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Mengajukan pertanyaan atau materi dan tugas yang mendatangkan
keterlibatan dan menantang setiap siswa untuk berpikir.
- Memerintahkan para siswa untuk berdiskusi secara berkelompok.
- Mendengarkan secara hati-hati ide para siswa ketika berdiskusi.
- Memerintahkan para siswa untuk mengemukakan ide secara lisan dan tulisan.
- Memutuskan apa yang digali dan dibawa siswa dalam diskusi.
- Memutuskan kapan memberi informasi, mengklasifikasi persoalan-persoalan,
menggunakan model, membimbing dan membiarkan para siswa berjuang
dengan kesulitan.
- Memonitoring dan menilai partisipasi para siswa dalam diskusi6.

C. Alat dan bahan yang dibutuhkan


a. Papan tulis
b. Spidol
c. Teks materi
D. Materi ajar
Materi yang digunakan adalah kisah tentang seekor singa dan tikus :

‫األسد والفأر‬

4‫ فَبَ َكى‬.ُ‫ض َعلَى الفَأْ ِر لِيَ ْقتُلَه‬ َ َ‫ فَهَبَّ ِمنَ النَّوْ ِم غَضْ بَانَ فَقَب‬.‫َكانَ أَ َس ٌّد نَائِ ًما فَأَتَى الفَأْ ُر َو َم َشى َعلَى َر ْأ ِس ِه‬
. َ‫يَّا ُدون‬4‫الص‬َّ ُ‫ه‬4َ‫بَهُ ل‬4‫َص‬ َ ‫كن‬ ٍ ‫ َر‬4‫ ُّد فِى َش‬4‫ع األس‬44‫يوم وق‬ ٍ َ‫ و َذات‬.ُ‫ق لَهُ قَ ْلبُ األَ َس ِّد َوخَ لَّى َع ْنه‬
َّ ‫ َحتَّى َر‬4.‫َض َّر َع‬ َ ‫الفَأْ ُر َوت‬
ُ‫رض‬4 ِ 4‫ر َع يَ ْق‬44‫ وس‬. َ‫ك‬4‫ص‬ ُ ِّ‫ا أُخل‬44َ‫ف فأَن‬4 4َ ‫ فَأس َر‬.ُ‫فَصرخَ و َزأَ َر حتَّى سم َعهُ ذالك الفأر‬
ْ 4‫ه اَل ت ََح‬4‫ال ل‬44‫ وق‬.‫ا َع َدتِ ِه‬4‫ع لِ ُم َس‬
‫بُ أَ َّن‬4‫ت أَحْ ِس‬ ُ ‫ا ُك ْن‬44‫ه " َم‬44‫ال ل‬44‫ ثم ق‬.‫ و َش َك َرهُ شكرا كثيرا‬.‫ حتَّى قَط َعهُ َو َخ َر َج األس ُّد سالِ ًما‬.‫الحبل بِأَسنانِ ِه الحا ّد ِة‬ َ
َ
."‫ فأ َجبَه الفَأ ُر "ال تحتقر من دونك فلكل شيء مزية‬."‫ يق ِدر على ما ال أقدر عليه أنا‬.‫ك‬ َ َ‫حيوانًا ضعيفًا مثل‬

4
Ibid, hlm 45.
5
Suyanto, dkk. Menjadi Guru Profesional : Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualtas Guru di Era Global.
(Madiun : Penerbit Erlangga, 2013), hlm 122-123.
6
Bansu Irianto Ansari, dkk. “Higher Order Thinking Skill (HOTS) Bagi Kaum Milenial Melalui Inovasi”. (Malang :
CV IRHD, 2020), hlm 99.
E. Langkah mengajar strategi Talk Think Write dalam materi Muthola’ah kelas 2
KMI
1. Guru memasuki kelas
2. Guru memberi salam dan memerintahkan murid untuk merapikan tempat duduk
mereka masing-masing.
3. Guru sedikit membahas tentang pelajaran yang lalu.
4. Guru memberikan judul baru.
5. Guru membagikan murid menjadi beberapa kelompok.
6. Guru memerintahkan murid untuk duduk per kelompok dan membentuk lingkaran.
7. Guru memerintahkan setiap murid untuk membaca materi dengan seksama kemudian
mendiskusikan isi cerita tersebut dengan kelompok mereka masing-masing selama 15
menit.
8. Guru mengawasi jalannya diskusi para murid dan membaca absen.
9. Guru mempersilahkan murid untuk bertanya tentang kata atau kalimat yang sulit
dipahami oleh murid.
10. Guru memeintahkan setiap kelompok untuk mempresentasikan isi cerita kepada para
murid serta memberikan minimal 3 nilai kebaikan yang terkandung didalam cerita
tersebut, serta memerintahkan setiap murid untuk menulis hasil diskusi dari kelompok
mereka di buku catatan masing-masing.
11. Guru menilai penyampaian dari setiap kelompok dan memberi koreksi pada kesalahan
murid di dalam penyampaiannya.
12. Guru menjelaskan materi untuk membenarkan dan memperkuat pemahaman murid
terhadap materi atau cerita.
13. Guru memberikan kesimpulan atau inti dari pelajaran yang mereka pelajari.
14. Guru memberikan nasehat dan menutup pelajaran.

F. Kelebihan dan kekurangan strategi


a. Kelebihan :
- Memberikan keleluasaan kepada murid untuk :
1) Merepresentasikan ide-ide atau gagasan.
2) Mengkonstruksi konsep dan prinsip cerita menurut kemampuannya sendiri.
3) Berinteraksi dengan teman sekelas sehingga dapat saling menolong untuk
membangun pengetahuannya.
4) Belajar cara lain dan memikirkan ide-ide.
5) Berbicara dan mengklarifikasikan pemikiran mereka sendiri.
6) Belajar untuk menyimak dan menghargai pendapat siswa lain 7.( Pengaruh
Strategi Pembelajaran Think Talk Write dalam Kelompok Kecil Terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemahaman Pada Siswa MTs Negeri 2
Medan: 75)
- Suasana kelas akan hidup karena siswa mengarahkan pikirannya kepada masalah
yang sedang didiskusikan.
7
Hidayat, Muhammad Arief. Pengaruh Strategi Think Talk Write dalam Kelompok Kecil Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif dan Pemahaman Pada Siswa MTs Negeri 2 Medan . Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. Vol.11,
No.1. juni 2019. hlm 75.
- Menyadarkan siswa bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai cara.
- Membiasakan siswa mendengarkan pendapat orang lain meskipun berbeda
pendapat denganya.
- Menaikkan prestasi kepribadian individusiswa seperti toleransi, demokratis, kritis,
berpikir sistematis, dan percaya diri.
b. Kekurangan :
- Memungkinkan adanya siswa yang tidak ikut aktif ketika berdiskusi, karena bagi
mereka diskusi merupakan kesempatan untuk melepaskan diri dari tanggung
jawab dan pengawasan guru.
- Peserta mendapat informasi yang terbatas
- Forum diskusi dapat dikuasai oleh siswa yang pandai dan suka berbicara saja.8

G. Kesimpulan (berisi penilaian antum terhadap strategi tersebut di matpel yang


antum ajarkan, bukan copas dari teori. Tapi bagaimana penilaian yang antum
telah rasakan dan kerjakan).
Kesimpulan dari strategi think talk write adalah strategi pembelajaran yang
mengembangkan pemikiran siswa. Dengan strtegi ini murid dipaksa untuk berpikir secara
kritis dan kreatif dalam mengembangkan materi berbentuk cerita. Menurut penulis materi ini
sangat cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran muthola’ah. Karena dengan strategi ini
para murid berdiskusi dengan teman mereka sendiri. Dari diskusi itu mereka dapat belajar
berpikir secara mendalam, kreatif, dan imajinatif tanpa mengetahui penjelasan dari guru
terlebih dahulu, belajar mengeluarkan pendapat, serta belajar menghargai pendapat orang
lain.
Namun sebagaimana diketahui bersama, bahwa segala sesuatu itu memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Sebagai strategi yang memiliki unsur diskusi di dalamnya,
maka guru harus memperhatikan dan mengawasi jalannya diskusi para murid. Karena
didalam kegiatan berdiskusi ada murid yang aktif dan tidak aktif, maka yang terjadi adalah
saling mengandalkan murid yang lebih aktif. Jika hal itu terjadi maka perkembangan berpikir
tidak akan merata. Murid yang aktif dalam berdiskusi akan terus berkembang, sedangkan
murid yang tidak aktif dan mengandalkan murid lain tidak akan maju dan pemikirannya tidak
berkembang. Maka peran guru di sini dangatlah penting untuk menegur murid yang tidak
aktif atau diam saja. Usaha guru untuk persuasif memerintahkan setiap murid untuk
mengeluarkan pendapat mereka dan menegur murid yang diam saja baik dengan berkeliling
saat mereka berdiskusi atau dengan cara yang lainnya itu sangatlah penting. Dengan begitu,
suasana kelas akan hidup, dan perkembangan pemikiran para murid akan merata.

Daftar Pustaka

Hidayat, Muhammad Arief. 2019. Pengaruh Strategi Think Talk Write dalam
Kelompok Kecil Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemahaman Pada Siswa MTs
Negeri 2 Medan . Jurnal Agama dan Pendidikan Islam.
8
Suyanto,dkk. “Menjadi Guru Profesional : Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global”.
(Madiun : Penerbit Erlangga, 2013), hlm 123.
Fahrurrozi, Aziz. 2014. Pembelajaran bahasa arab : Problematika dan solusinya.
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban.

Uliana, Indri,dkk. 2019. Penerapan metode Think Talk Write dalam pembelajaran
menulis cerpen pada siswa menengah atas. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Ansari Bansu Irianto, dkk. 2020. “Higher Order Thinking Skill (HOTS) Bagi Kaum
Milenial Melalui Inovasi”. Malang : CV IRHD.
Suyanto,dkk. 2013. “Menjadi Guru Profesional : Strategi Meningkatkan Kualifikasi
dan Kualitas Guru di Era Global”. Madiun : Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai