Nomor: /BA-P2JN.DIY
Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Dua bulan September tahun Dua ribu dua puluh satu
(22-09-2021), kami bersama-sama telah melakukan pembahasan Desain Pembangunan Jalan
Kawasan BOB, berdasarkan:
1. Surat Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta
Nomor : PW.0401-Bb7/546, tanggal 1 September 2021, Perihal Permohonan
Pendampingan Teknis Perencanaan Peningkatan dan Pembangunan Jalan Kawasan Badan
Otorita Borobudur (BOB);
III. REKOMENDASI
Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi di lapangan, kajian kondisi geologi regional dan
geologi, gambar rencana trase (alinyemen horisontal dan vertikal) maka direkomendasikan hal-
hal sebagai berikut:
A. Sub Bidang Geoteknik dan Geologi
1. Kemiringan lereng rencana minimal sama dengan kemiringan lereng eksisting, terutama
pada kondisi debris.
2. Dilakukan exercise untuk menaikkan elevasi rencana trase 2 pada STA 0+200—0+600
di lokasi potensi longsor agar dapat meminimalkan tinggi galian dengan tetap
memperhatikan pertimbangan konektivitas terhadap trase 3.
Kenaikan elevasi rencana trase dapat dilakukan maksimal 2 meter sehingga kebutuhan
perkuatan pada sisi timbunan masih dapat terfasilitasi.
3. Kemiringan lereng pada lokasi potensi longsor yaitu STA 0+200—0+600 dan STA
0+750—0+800 dibuat dengan kemiringan lereng 1V:1H.
4. Penambahan kegiatan penyelidikan tanah/batuan pada saat pelaksanaan terutama pada
lokasi galian tinggi.
Titik lokasi penyelidikan berada di titik rencana centre line jalan dan posisi puncak
galian hingga mencapai kedalaman elevasi rencana jalan ditambah 5-6 meter.
Disyaratkan jenis pengeboran yaitu bor kering.
B. Sub Bidang Drainase
1. Pada perencanaan drainase disarankan penggunaan tipe V-ditch untuk saluran samping,
drain corrugated steel pipe untuk saluran gorong-gorong dan kawat bronjong dilapis
PVC pada saluran penjemput dan pembuangnya.
2. Lebar bench pada lokasi lereng galian disarankan dengan lebar minimal 2 meter dan
dilengkapi dengan saluran gendong corrugated steel pipe disetiap bench dan pada
puncak galian.
3. Pada titik lokasi saluran pembuang di daerah double cutting, tinggi salah satu lereng
galian dibuat maksimal 2 meter sehingga dapat dibuat saluran dari saluran samping
menuju saluran pembuang, dan khusus pada saluran pembuang harus di gambarkan
sampai akhir agar tidak mengakibatkan kerusakan pada badan jalan dikemudian hari.
C. Lain-lain
1. Mendukung fungsi jalan berkeselamatan
- Perlu dilengkapi kebutuhan rambu dan pengaman jalan
- Posisi kaki lereng galian berjarak 4 meter dari tepi perkerasan
Demikian Berita Acara Pembahasan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab dan untuk
ditindaklanjuti. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.