Disusun oleh:
Algina Anescha Bida
NPM : 14 06 07694
JAYA YOGYAKARTA
2017
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta berkat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Penelitian
pada Kerja Praktik. Dalam penyusunan laporan ini tentu banyak hambatan yang
dialami. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan-
hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan perlindungan serta berkat
yang melimpah sehingga kerja praktik ini dapat berjalan dengan lancar,
2. PT. Pupuk Kaltim yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan kerja
praktik serta pengalaman yang tak terlupakan,
3. Bapak The Jin Ai, ST., MT., DEng., selaku dosen pembimbing Kerja Praktek,
4. Bapak Tathit Surya Arjanggi, selaku Manager Departemen Diklat dan
Manajemen Pengetahuan,
5. Bapak Muhammad Arifin, selaku Supertendent Perencanaan dan Evaluasi
Diklat,
6. Bapak Mas’ud, Bapak Arya, Bapak Si’in, dan staf Dept. Diklat & MP sebagai
penyelenggara Kerja Praktik di PT Pupuk Kaltim,
7. Bapak Ir. Basuki Rachmad, M.Eng., selaku Manager Departemen Candal TA
dan pembimbing lapangan,
8. Kepada staf PT. YUM di Departemen Candal TA,
9. Kepada Bapak Ibu serta kakak dan adik yang senantiasa memberikan do`a dan
dukungannya baik secara moril maupun material sehingga penulis dapat menjalani kegiatan
kerja praktik dengan baik,
10. Teman – teman seperjuangan kerja praktik di Departemen Candal TA dan
Departemen Perencanaan Pengadaan Barang & Jasa dari Universitas Mulawarman, Institut
Teknologi Del, dan Institut Teknologi Bandung.
11. Seluruh rekan-rekan kerja praktik periode 3 tahun 2017 dan berbagai pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
iv
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Terima kasih.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR................................ii
HALAMAN PENGESAHAN AKADEMIK.............................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................viii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2. Tujuan.......................................................................................................................1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek.........................................2
BAB 2. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan.............................................................................3
2.2. Struktur Organisasi...............................................................................................12
2.3. Manajemen Perusahaan.....................................................................................15
BAB 3. TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan/Departemen (Terlampir).................................22
3.2. Produk yang Dihasilkan......................................................................................22
3.3. Proses Produksi.....................................................................................................25
3.4. Fasilitas Produksi..................................................................................................29
BAB 4. TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan................................................................................................34
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan.................................35
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan...............................................................37
4.4. Hasil Pekerjaan......................................................................................................38
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................69
5.2. Saran.........................................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................71
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa adalah:
a. Mengenali ruang lingkup perusahaan
b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau
pembimbing lapangan
d. Mengamati perilaku sistem
e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan
11 Agustus 2017 di PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR, Jl. James Simandjuntak
No. 1 Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia. Dalam hal ini kegiatan kerja praktek
dilaksanakan di bagian Departemen Candal TA (Turn Around).
2
BAB 2
TINJAUAN UMUM
PT Pupuk Kalimantan Timur merupakan perusahaan yang terletak dalam satu lokasi
yang berada di Kota Bontang, Kalimantan Timur dan perusahaan ini merupakan
anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia Holding Company. Pupuk Kaltim didirikan
pada 7 Desember 1977 dan pembentukannya berawal dari rencana Pemerintah,
melalui Pertamina, untuk membangun proyek pabrik pupuk berdasarkan Keppres
No. 43/1975 dan melalui Keppres No. 39/1976, Pertamina kemudian menyerahkan
pengelolaan proyek kepada Departemen Perindustrian. Bontang, Kalimantan Timur,
dipilih sebagai lokasi, dengan lahan seluas 443 hektar dipersiapkan untuk proyek
tersebut. Gas bumi adalah bahan baku utama yang disalurkan dari Muara Badak dan
disalurkan dengan pipa sepanjang 60 kilometer.
PT Pupuk Kalimantan Timur saat ini memiliki kapasitas produksi urea 2,98 juta
ton per tahun, amoniak sebanyak 1,85 juta ton per tahun dan NPK 350 ribu ton
per tahun. Pupuk Kaltim juga memproduksi pupuk organik dengan kapasitas
45.000 ton per tahun. Saat ini Pupuk Kaltim mengoperasikan 8 Unit pabrik yaitu
Pabrik-1, Pabrik-2, Pabrik-3, Pabrik 1A, Pabrik 5, Pabrik NPK dan Boiler Batu
bara. Pabrik-2 s.d Pabrik-5 terdiri dari tiga Unit utility, Unit Amoniak dan Unit
Urea, sedangkan Pabrik 1A memiliki dua Unit yaitu Unit Amoniak dan Unit Urea.
Setelah diresmikannya Pabrik-5, Unit amoniak dan Unit urea Pabrik-1 dihentikan
operasinya sehingga hanya Unit utility yang masih beroperasi.
3
majemuk yang mengandung unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium
(K) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman yang telah terbukti dapat meningkatkan
produktvitas pertanian. Pabrik untuk pembuatan pupuk NPK ini memiliki dua proses yang
berbeda, yaitu:
a. Pabrik Pupuk NPK Blending, yaitu NPK yang diproduksi dengan proses Bulk
Blending, dengan tampilan produk berwarna merah, putih, hitam, dan keabu-abuan. NPK
jenis ini dialokasikan untuk Pupuk Non-subsidi.
b. Pabrik Pupuk NPK Compound (Fuse), yaitu diproduksi dengan proses Steam
Fusion Granulation, dengan tampilan produk berwarna cokelat keabu-abuan. Pupuk jenis ini
dialokasikan untuk Pupuk Bersubsidi, tetapi tidak menutup kemungkinan dijual untuk pupuk
nonsubsidi. PT Pupuk Kalimantan Timur juga memproduksi pupuk organik yang resmi
beroperasi sejak tahun 2010 dan berlokasi di Pare-pare, Sulawesi Selatan.
Pabrik-1 merupakan pabrik yang mulai dibangun pada tahun 1979, sedangkan
Pabrik-2 mulai dibangun pada tahun 1982. Walaupun pembangunan dimulai
pada tahun yang berbeda, namun kedua pabrik tersebut diresmikan secara
bersamaan pada tanggal 28 Oktober 1984. Pabrik-3 mulai dibangun dua tahun
setelah peresmian Accelerating Potency dan Maximizing Performance Pabrik-1
dan 2, serta Pabrik-3 diresmikan pada tanggal 4 April 1989. Unit 4 yaitu pabrik
urea mulai dibangun pada 20 November 1996 dan disebut juga dengan Proyek
Optimasi Kaltim (POPKA). Pabrik ini adalah pabrik urea granul pertama di
Indonesia dan diresmikan pada tanggal 6 Juli 2000 bersamaan dengan
pemancangan tiang pertama Pabrik-4. Pabrik-4 juga memproduksi urea granul.
Pabrik urea tersebut diresmikan pada 3 Juli 2002, sedangkan Unit amoniaknya
diresmikan pada 28 Juni 2004 oleh Presiden RI. Pabrik-5 diresmikan pada 19
November 2015 oleh Presiden RI.
4
Sejarah berdirinya perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
5
No. Tanggal Milestone
20 29 Juli 2011 Pencanangan Program Gerakan Peningkatan
Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K)
21 13 Oktober 2011 Peluncuran Pupuk Urea Bersubsidi Berwarna/
Urea Pink
22 18 April 2012 Penandatanganan karung pupuk bersubsidi merek
Pupuk Indonesia oleh Menteri BUMN
23 25 Oktober 2012 Peresmian Proyek Pembangunan Pabrik-5 oleh
Presiden
Sumber : Buku Panduan Peserta Kerja Praktik Pupuk Kaltim
2.1.1. Pabrik 1
Keberhasilan merekonstruksi ulang konsep desain terapung di atas kapal
menjadi pabrik di darat, yang diberi nama Pabrik 1, merupakan langkah awal dari
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan industri pupuk urea di wilayah Timur
Indonesia. Perancangan tiang dilakukan oleh Menteri Perindustrian saat itu, Ir. A.
R. Soehoed pada tanggal 16 November 1979. Sebagai Kontraktor utama adalah
The Lummus Company (Inggris) dan sub kontraktornya adalah The Lurgi
Company (Jerman) dan Coppe Rust Company (Belgia). Lisensi proses amoniak
yang digunakan adalah proses Lurgi sedangkan untuk proses urea digunakan
proses Stamicarbon. Produksi amoniak terlaksana pertama kali pada tanggal 24
November 1983. Pengapalan pertama amoniak adalah pada tanggal 24 Januari
1984 dengan tujuan ke PT Petrokimia Gresik dan ekspor perdana amoniak
dilakukan tanggal pada 2 Februari 1984 dengan tujuan ke negara India. Produksi
petama urea baru berhasil dilakukan pada tanggal 15 April 1984 dan pengapalan
petama urea prill ke Surabaya pada tanggal 24 Juli 1984. Kapasitas produksi
Pabrik-1 adalah produksi amoniak sebanyak 1.500 ton per hari dan produksi
urea sebanyak 1.700 ton per hari. Untuk mengoptimalkan kerja pabrik, maka
pada tahun 1995 telah dilakukan beberapa perbaikan melalui Proyek
Optimalisasi Pabrik-1, sehingga kapasitas produksi amoniak dapat dioptimalkan
menjadi 1.800 ton per hari dan urea menjadi 2.125 ton per hari.
6
Gambar 2.1. Pabrik 1 PT Pupuk Kaltim
2.1.2. Pabrik 2
Alasan pembanguanann Pabrik-2 dilakukan adalah karena kebutuhan pupuk
nasional belum tercukupi dan juga dibangun untuk membantu dan menyangga
keberadaan Pabrik-1. Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-2
dilakukan pada tanggal 23 Maret 1982 yang diwakili Ir. Nanang S. Soetadji dan
Drs. Nurdin Nawas. Sebagai kontraktor utama adalah MW Kellogg dengan sub
kontraktornya adalah Toyo Menka Keisha dari Jepang. Pabrik amoiak memakai
proses Kellog, sedangkan ureanya menggunakan proses Stamicarbon.
Pemancangan tiang yang pertama dilakukan oleh Menteri Perindustrian, Ir. A. R.
Soehoed, pada tanggal 24 April 1982. Produksi perdana amoniak dilakukan pada
tanggal 6 September 1984 sedangkan produksi perdana urea prill tanggal 15
September 1984. Peresmian Pabrik-1 dan Pabrik-2 dilakukan oleh Presiden
Soeharto pada tanggal 1984. Pabrik-2 saat ini telah memiliki kapasitas produksi
untuk pabrik urea sebesar 1.725 ton per hari dan untuk pabrik amoniak sebesar
1.500 ton per hari.
7
2.1.3 Pabrik 3
Pabrik-3 merupakan pabrik di PT Pupuk Kalimantan Timur yang telah menerapkan
teknologi modern dan heat energy. Interkoneksi antar alat penukar panas sudah
diterapkan dengan baik, sehingga lebih hemat dalam pemakaian sumber energi.
Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-3 dilakukan pada tanggal 28
November 1985 antara PT Pupuk Kalimantan Timur dengan konsorsium PT
Rekayasa Industri (Persero), Chiyoda Engineering & Construction Co. Serta
Mitsubishi Corp. Pabrik amoniak memakai proses Haldor Topsoe sedangkan
ureanya menggunakan proses Stamicarbon. Pemancangan tiang yang pertama
dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 1986 dan peresmian pabrik pada tanggal 4 April
1989 dilakukan oleh Presiden Soeharto. Pabrik amoniak berproduksi pertama kali
pada tanggal 8 Desember 1988 dan pabrik urea pada tanggal 14 Desember 1988.
Saat ini produksi pabrik urea prill telah memiliki kapasitas sebesar 1.725 ton per hari
dan pabrik amoniak memiliki kapasitas sebesar 1.000 ton per hari.
2.1.5. Pabrik 4
Pada tanggal 23 Desember 1998, konsorsium kontraktor yaitu PT Rekayasa Industri
sebagai kontraktor utama dan Mitsubishi Heavy Industry (Jepang) sebagai sub
kontraktornya menandatangani kontrak pembangunan Pabrik-4 dengan Pabrik
amoniak memakai proses Haldor Topsoe sedangkan ureanya menggunakan proses
Snamprogetti dan proses granulnya menggunakan proses Hydro Agri. Produksi
pertama pabrik urea Kaltim-4 dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2002 dan
peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 Juli 2002 oleh Presiden Megawati Soekarno
Putri. Pabrik-4 ini memiliki kapasitas desain produksi amoniak sebesar 1.000 ton per
hari dan urea dengan kapasitas sebesar 1.725 ton per hari.
9
Gambar 2.5. Pabrik 4 PT Pupuk Kaltim
2.1.6. Pabrik 1A
Setelah ditandatangani “Transfer Asset Agreement” pada tanggal 13 Maret 2014
di Kantor Pupuk Indonesia (Persero) Jakarta, PT Pupuk Kalimantan Timur secara
resmi mengambil alih pengoperasian PT Kaltim Pasifik Amoniak (KPA) berupa
pabrik amoniak yang memiliki kapasitas 2.000 ton/hari dan fasilitas pendukung
lainnyanya. Nilai aset pabrik amoniak beserta fasilitas pendukungnya itu adalah
sebesar USD 109 juta. Melalui pengambilalihan aset ini, maka kapasitas produksi
di PT Pupuk Kalimantan Timur menjadi bertambah sebanyak 660 ribu ton/tahun,
sehingga total kapasitas produksi amoniaknya menjadi 2,51 juta ton/tahun.
2.1.7. Pabrik 5
Untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional serta menunjang sektor
perkebunan dan industri di dalam negeri, Pemerintah melalui Inpres RI Nomor 2
10
Tahun 2010 memutuskan untuk merevitalisasi industri pupuk nasional melalui
replacement pabrik pupuk yang memiliki konsumsi gas di atas 34 MMBTU per
ton Urea, digantikan dengan pabrik berteknologi baru yang lebih hemat energi
dan konsumsi bahan bakunya. Revitalisasi itu kemudian diwujudkan melalui
pembangunan Pabrik-5 yang mulai dibangun pada tanggal 14 September 2011
dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
pada tanggal 25 Oktober 2012. Selanjutnya pada tanggal 9 November 2015
Pabrik-5 diserah terimakan dari kontraktor ke PT Pupuk Kalimantan Timur
setelah melewati Performance Test pada 19 Oktober 2015. Pabrik-5 kemudian
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo pada tanggal 19
November 2015. Pabrik-5 memiliki kapasitas produksi yaitu sebesar 1.150.000
ton Urea per tahun dan 825.000 ton Amoniak per tahun.
Selain menghasilkan produk berupa urea dan amonia, PT. Pupuk Kalimantan
Timur juga menghasilkan produk-produk lainnya berupa nitrogen, oksigen, dan
karbondioksida. Dalam rangka mengembangkan perusahaan maka PT. Pupuk
Kalimantan Timur mendirikan beberapa anak perusahaan, yaitu sebagai berikut:
a. PT. Kaltim Nusa Etika (KNE)
b. PT. Kaltim Adiguna Dermaga (KAD)
c. PT. Kaltim Bahtera Adhigama (KBA)
d. PT. Kaltim Industri Estate (KIE)
e. PT. Kaltim Cipta Yasa
f. PT. Kaltim Multi Boga Utama (KMBU)
g. PT. Daun Buah
11
PT. Pupuk Kalimantan Timur juga melakukan kerjasama dengan beberapa
perusahaan besar internasional maupun nasional. Perusahaan-perusahaan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. PT. Kaltim Parna Industri (KPI), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk
amonia
b. PT. DSM Kaltim Melamin (DKM), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk
melamin
c. PT. Kaltim Methanol Industri (KMI), yaitu perusahaan yang menghasilkan
produk methanol
d. PT. Kaltim Daya Mandiri (KDM), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk
berupa daya listrik
e. PT. Kaltim Lemindo Kimiatama (KLK), yaitu perusahaan yang menghasilkan
produk lem
f. PT. Kaltim Ambika Wiratama (KAW), yaitu perusahaan yang menghasilkan
produk amonia bikarbonat
g. PT. Kaltim Hexamindo Wiratama (KHW), yaitu perusahaan yang menghasilkan
produk heksamin
h. PT. Kaltim Sahid Baritosodakimia (KSB), yaitu perusahaan yang menghasilkan
produk soda abu
2.1.8. Pabrik 6
Pabrik-6 adalah pabrik yang digunakan sebagai lokasi penyimpanan amoniak
cair hasil produksi setiap pabrik yang dinamakan ammonia storage. Berbeda dari
pabrik-pabrik lainnya, Pabrik-6 merupakan sebuah boiler sebagai fasilitas untuk
memproduksi steam yang digunakan sebagai energi untuk menjalankan pabrik
produksi lainnya khususnya untuk menjalankan produksi di Pabrik-5. Steam yang
dihasilkan tersebut disalurkan melalui pipe lane.
2.1.9. Pabrik 7
Pabrik ini merupakan lokasi pabrik pupuk majemuk (NPK), yaitu pupuk buatan
yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen,
fosfor, dan kalium. Jenis pupuk ini adalah pupuk yang paling umum digunakan.
12
perseroan terbatas Badan Usaha Milik Negara dengan nama PT. Pupuk
Kalimantan Timur dengan sistem organisasi mengikuti garis dan staf yang terdiri
dari Dewan Direksi, Kepala Kompartemen, Kepala Departemen, Kepala Bagian,
Kepala Seksi, Kepala Regu dan Pelaksana.
Dewan Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang Direktur
yaitu Direktur Teknik dan Pengembangan, Direktur Produksi, Direktur Komersiil,
dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Dewan direksi bertanggung
jawab kepada dewan komisaris yang mewakili pemerintah sebagai pemegang
saham, adapun tanggung jawab dan wewenangnya adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama, memimpin organisasi perusahaan dan bertanggung jawab atas
kelancaran jalannya perusahaan kepada Dewan Komisaris.
b. Direktur Teknik dan Pengembangan, memimpin dibidang pengembangan dan
peneltian serta rancang bangun, perekayasa dan pengadaan dan bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.
c. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
d. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, memimpin dibidang
pengembangan sumber daya karyawan dan dibidang umum dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
e. Direktur Komersiil, memimpin di bidang keuangan dan pemasaran produk yang
dihasilkan perusahaan serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Selain itu terdapat juga unsur bantuan yang terdiri dari beberapa Kompartemen
dan Departemen yang masing-masing dipimpin oleh Kakom untuk masing-
masing kompartemen dan Kadep untuk masing-masing Departemen.
13
DEPARTEMEN
CANDAL TA
BAGIAN JASA BAGIAN MATERIAL & Bagian Planning & Bagian Planning & Bagian Planning &
Koordinator
Koordinator Buyer 1 Koordinator Buyer 2 Koordinator Buyer 3 Koordinator Pembelian Koordinator Material Planning P1, 2 & 3 Planning P4, 5 & 1A Planning 6 & 7
Administrasi
Penerimaan Material
Staf Buyer Staf Buyer Staf Buyer Pembelian PP Technical File Scheduling P1, 2 & 3 Scheduling P4, 5 & 1A Scheduling 6 & 7
Non Stock
Staf Buyer Staf Buyer Staf Buyer Pembelian Patty Cash MOC & Investasi Material Take Off
Pelaporan
15
Untuk mencapai Visi dan Misi, maka perusahaan membangun budaya perusahaan
yang secara terus menerus disosialisasikan kepada pegawainya. Budaya kerja
tersebut meliputi:
a. Unggul
Insan Pupuk Kaltim selalu berusaha mencapai keunggulan dalam berbagai
aspek kinerja perusahaan dengan menegakkan nilai-nilai:
i. Profesional
ii. Tangguh
iii. Visioner b. Integritas
Insan Pupuk Kaltim harus dapat dipercaya, sehingga selalu bersifat terbuka dan
menjunjung nilai-nilai:
i. Jujur
ii. Adil
iii. Bertanggung jawab
iv. Disiplin
c. Kebersamaan
Insan Pupuk Kaltim merupakan satu kesatuan tim kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mengutamakan nilai-nilai:
i. Sinergi
ii. Bersatu
d. Kepuasan Pelanggan
Insan Pupuk Kaltim selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
memperhatikan nilai-nilai:
i. Perhatian
ii. Komitmen
iii. Mutu
e. Tanggap
Insan Pupuk Kaltim dalam mengantisipasi perubahan dinamika usaha selalu
memperhatikan nilai-nilai:
i. Inisiatif
ii. Cepat
iii. Peduli Lingkungan
16
2.3.2. Pemasaran Hasil Produksi
a. Pemasaran Pupuk Urea
Produk pupuk urea PT Pupuk Kalimantan Timur didistribusikan untuk memenuhi
kebutuhan di Indonesia bagian timur dan tengah yang meliputi daerah:
i. Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah
ii. Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara
iii. Jawa Timur
iv. Bali
v. NTB dan NTT
vi. Jawa Tengah
vii. Maluku dan Iran Jaya
Untuk pemasaran pupuk urea ke luar negeri yang dilayani oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur di bawah izin kementrian perdagangan Republik Indonesia
meliputi:
i. Malaysia
ii. Korea Selatan
iii. India
iv. Nigeria
v. Australia
vi. Irlandia
vii. Prancis
viii. Jerman
ix. Amerika Serikat
17
x. Amerika Latin
b. Pemasaran Ammonia
Produk ammonia sebagian besar diekspor ke luar negeri, antara lain:
i. Korea Selatan
ii. China
iii. India
iv. Filipina
v. Vietnam
vi. Singapore
vii. Malaysia
viii. Jepang
ix. Taiwan
18
Gambar 2.12. Wilayah Pemasaran Ekspor Amoniak
c. Area Pemasaran
Untuk memenuhi penugasan Pemerintah mengenai pemenuhan suplai pupuk
urea, PT Pupuk Kalimantan Timur memprioritaskan kebutuhan dalam negeri atau
yang disebut dengan Urea Bersubsidi sesuai alokasi yang diberikan oleh
Pemerintah. PT Pupuk Kalimantan Timur meresponnya dengan menyiapkan stok
yang cukup untuk kebutuhan di masing-masing wilayah pemasaran, sehingga
kelangkaan pupuk dapat diminimalisir.
19
Gambar 2.13. Skema Distribusi
Semua karyawan mempunyai 20 hari kerja sebulan dengan 10 hari off, untuk hari
off, karyawan harus berdiskusi dan bekerjasama agar shift nya tetap terpenuhi.
Sedangkan pembagian kerja untuk karyawan non-shift adalah:
a. Senin – Kamis : 07.00-16.00 WITA Jam istirahat : 12.00-13.00 WITA
b. Jum'at : 07.00-17.00 WITA
Jam istirahat : 11.30-13.30 WITA
20
e. Fasilitas Perbelanjaan
f. Fasilitas Pendidikan : PAUD, TK, SD, SMP, SMA
g. Jaminan Kecelakaan (JK)
h. Jaminan Keselamatan Kerja (JKK)
i. Jaminan Hari Tua (JHT)
j. Jaminan Pensiun (JP)
21
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.2.1. Urea
PT Pupuk Kalimantan Timur memproduksi dua jenis produk pupuk urea, yaitu
urea prill dan urea granul. Spesifikasi teknis kedua jenis pupuk tersebut memiliki
kesamaan dan hanya berbeda dalam hal ukuran butiran. Ukuran pupuk urea
granul lebih besar dan mengandung lebih banyak anti cacking. Untuk lebih
jelasnya maka berikut ini adalah tabel spesifikasi produk dari PT Pupuk Kaltim.
Pupuk urea yang disebut juga dengan pupuk Nitrogen (N), memiliki kandungan
nitrogen 46%. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak dengan karbon dioksida
dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran 1-3,35
mm) atau granul (ukuran 2-4,75) yang keduanya diproduksi oleh PT Pupuk Kaltim. Urea
prill paling banyak digunakan untuk tanaman pangan dan industri, sedangkan urea granul paling
banyak digunakan untuk tanaman perkebunan. Urea yang dihasilkan oleh PT Pupuk Kaltim
dipasarkan dan dijual ke sektor domestik dengan
22
menggunakan merk dagang Urea Daun Buah dan Urea Mandau. Produk Urea
Pupuk Kaltim dalam perdagangan telah sesuai standar SNI 02-2801-1998 (HS:
3102.10.00.00). Berikut ini adalah gambar produk pupuk urea:
3.2.2. Amoniak
Pupuk Kaltim memiliki empat pabrik amoniak dengan kapasitas yang terpasang
mencapai total 5.600 ton per hari. Amoniak produksi Pupuk Kaltim dipasarkan
dalam bentuk cair dengan kemurnian minimal 99,5 % dan campuran berupa air
maksimal 0,5 % dan minyak maksimal 10 ppm. Amoniak dibuat dari bahan baku
gas alam yang direaksikan dengan udara dan steam yang diproses pada suhu
dan tekanan tinggi melalui beberapa katalisator di dalam pabrik. Produk amoniak
PT Pupuk Kaltim menurut World Custom Organization dikelompokkan dalam
Harmonized System Code, HS: 2814.10.00.00.
23
dilaksanakan tersebut kemudian menunjukkan bahwa NPK Pelangi dapat
meningkatkan produktivitas pertanian hingga rata-rata 30 % per hektarnya.
Produk NPK PT Pupuk Kaltim terdiri dari 4 jenis merek yaitu Super, Maxi, Prima,
dan Unggul. Untuk produk NPK blending, perusahaan menggunakan merek
Prima yaitu pupuk bersubsidi dan merek Unggul yiatu pupuk non subsidi untuk
perkebunan. Sedangkan NPK fusion mengunakan Maxi (untuk perkebunan) dan
Super (subsidi).
24
Gambar 3.3. Produk Pupuk Organic
Selain menghasilkan Urea dan Amonia, Pupuk Kaltim juga menghasilkan produk-
produk sampingan berupa nitrogen, Oksigen, dan Karbondioksida. Untuk produk
sampingan tersebut dalam rangka perkembangan perusahaan maka di dirikanlah
beberapa anak perusahaan di antaranya adalaha sebagai berikut:
a. PT. Kaltim Nusa Etika (KNE)
b. PT. Kaltim Adhiguna Dermaga (KAD)
c. PT. Kaltim Bahtera Adhigama (KBA)
d. PT. Kaltim Industri Estate (KIE)
e. PT. Kaltim Cipta Yasa
f. PT. Kaltim Multi Boga Utama (KMBU)
g. PT. Daun Buah
25
3.3.1. Proses Produksi Urea
Pembuatan urea dilaksanakan atas reaksi perturutan yaitu pembentukan
karbamat dari ammonia dan karbamat dioksida dan dilanjutkan dengan dehidrasi
karmabat menjadi urea dan H2O. Prosesnya meliputi:
a. Persiapan
b. Sintesis
c. Resirkulasi
d. Evaporasi dan Finishing
e. Pengolahan air buangan
Urea adalah senyawa yang larut dalam air, CO(NH2)2, dengan sebagian besar
adalah kandungan nitrogen yang merupakan komponen utama dari urine
mamalia dan organisme lain, sebagai hasil akhir dari metabolisme protein. Pupuk
Urea ini diproduksi dan disiapkan dalam bentuk curah dan butiran.
Ammonia cair dan Gas Karbon Dioksida yang datang dari pabrik Ammonia
direaksikan di mixer dan terbentuk Ammonium Karbamat yang selanjutnya
dihidrolisa didalam reactor menjadi Urea dan Air. Urea yang terbentuk
selanjutnya dipisahkan dari Ammonium Karbamat dan Air dengan cara proses
Flashing. Pada proses ini Ammonium Karbamat akan terpecah kembali menjadi
Gas Ammonia dan Karbon Dioksida dan kedua reaktan ini dikembalikan ke
mixer. Proses ini disebut Resirkulasi yang dilakukan dalam dua tahap. Untuk
memisahkan Urea dari larutan dilakukan proses pemekatan dengan cara
penguapan. Larutan yang sudah sangat pekat akan terbentuk Kristal, Kristal urea
dicairkan kembali dan dikirim ke menara pembutir (Prilling Tower). Butir butir
urea yang terjadi dikirim ke gudang pupuk curah dengan conveyor dan elevator
sebelum di kapalkan, dan sebagian dikemas di Unit pengantongan. Dalam
proses pembuatan Urea di pabrik Kaltim 2 dan 3 menggunakan proses Stripping
yaitu proses yang lebih mutakhir. Urutan proses pembuatan pupuk urea di PT
Pupuk Kalimantan Timur bisa dilihat pada Gambar 3.4.
26
Gambar 3.4. Urutan Proses Pembuatan Pupuk Urea
Pertama adalah memisahkan gas dari cairan dan pendataan yang tersuspensi
dalam aliran gas kemudian dialirkan ke desulfurizer untuk di lingkungan dari
kandungan sulfur menggunakan katalis ZnO.
27
dikirim ke Fuel Gas System. Berikut ini adalah bagan pembuatan amoniak di PT
Pupuk Kaltim.
Proses selanjutnya adalah NPK masuk ke dalam proses screen. Dalam proses
ini, NPK disaring dan dipisahkan, dimana produk setengah jadi yang berukuran
kurang dari 2,5 mm akan jatuh kembali ke belt conveyor dan kemudian nantinya
akan masuk kembali ke granulator. Sedangkan produk setengah jadi yang lebih
besar dari 2,5 mm masuk ke dalam dryer 2. Di dalam dryer 2 tersebut, produk
setengah jadi ini kembali dikeringkan menggunakan aliran udara panas dari
sistem furnace. Setelah itu ditransfer menuju Inlet Cooler didalamnya produk
setengah jadi didinginkan menggunakan udara ambient. Setelah keluar dari
cooler kemudian dikirim ke screen untuk dipisahkan kembali, granul yang lebih
besar dari 4,5mm akan mengalir secara gravitasi ke dalam granul crusher dan
akan dihancurkan kembali sehingga nantinya akan masuk ke dalam granulator
lagi. Sedangkan produk setengah jadi dengan ukuran kurang dari 4,5mm akan
mengalir ke produk screen untuk melalui proses pemisahan yang lebih lanjut.
NPK granul yang keluar dari produk screen dengan ukuran 2,5 – 4,5 mm
merupakan produk jadi. Produk tersebut mengalir ke coating drum untuk dilapisi
dengan anti caking. Produk NPK granul yang telah keluar dari coating drum
dikirim menuju hopper untuk ditimbang dan dibungkus menggunakan alat
automatic packing machine. Selanjutnya produk kemudian dikirim ke dalam
gudang. Urutan proses pembuatan pupuk NPK di PT Pupuk Kalimantan Timur
bisa dilihat pada Gambar 3.5 berikut ini:
28
Gambar 3.5. Urutan Proses Pembuatan Pupuk NPK
3.4.1. Pelabuhan
Pelabuhan di PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki empat buah dermaga yaitu
Dermaga I (Construction Jetty), Dermaga II (BSL Ext. Ammonia Jetty), Dermaga
III (Tursina Jetty) dan Dermaga IV (Quadrant Arm Loader) yang memiliki kapasitas dan
beban pelabuhan yang berbeda-beda tiap dermaga. Keempat dermaga tersebut dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas pendukung dalam pengoperasiannya, seperti Urea Bulk Loading Arm,
Ammonia Loading Arm, Bunker PIT, Fire Hydrant dan tiga buah kapal tunda dengan total
kekuatan sampai dengan 3700 HP dan memiliki infrastruktur antara lain 3 set Leading Tower, 1
Unit Pilot Buoy, 15 Unit Channel Buoy, 8 Unit Spare Buoy dan 2 Unit Beacon.
29
Gambar 3.6. Pelabuhan PT Pupuk Kaltim
Berikut ini adalah jumlah dermaga beserta beban pelabuhan yang digunakan di
PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai pusat transportasi masuk dan keluarnya
bahan baku maupun bahan bahan pendukung lainnya.
3.4.3. Laboratorium
PT Pupuk Kaltim memiliki Laboratorium Pusat dan Laboratorium Kontrol yang
dapat mengoperasikan alat-alat antara lain Gas Chromatography Unit, High
Pressure Liquid Chromatography Unit, Atomic Absorption Spectrophotometer,
Inductive Couple Plasma Spectrometer, Ultraviolet & Visible Spectrophotometer,
dan lain-lain.
31
Gambar 3.8. Laboratorium PT Pupuk Kaltim
32
k. Pengujian dan analisis laboratorium
l. Inspeksi teknis untuk static equipment maupun rotating equipment
m. Jasa pemeliharaan di luar Pupuk Kaltim (JVC, Project, dan sebagainya.
33
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
34
setiap pabrik yang membutuhkannya secara umum disediakan oleh Divisi Jasa
Pelayanan Pabrik (JPP).
Untuk mengetahui apakah pelayanan yang disediakan oleh JPP sudah optimal
atau belum maka perlu dilakukan evaluasi. Sehingga pada kerja praktek yang
dilaksanakan, maka penulis diberi tugas oleh pembimbing lapangan yaitu Ir.
Basuki Rahmad, M.Eng. sebagai Manager Perencanaan dan Pengendalian Turn
Around di PT Pupuk Kalimantan Timur. Tugas yang diberikan adalah untuk
melakukan evaluasi terhadap jasa yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan
(TA dan non TA) dari Departemen Candal TA ke bagian Departemen Jasa
Pelayanan Pabrik (JPP).
35
Dengan demikian, maka CPM merupakan metode yang dipilih oleh penulis untuk
melakukan evaluasi dari suatu rangkaian kegiatan TA dan non TA di PT Pupuk
Kalimantan Timur.
Data yang digunakan untuk metode CPM yaitu data WO dari seluruh permintaan,
TOR (Term of Reference), dan biaya yang telah dibayarkan kepada JPP oleh
bagian pemeliharaan. Semua data yang digunakan adalah data pada periode
Juni 2017. Untuk mulai mengolah data, maka langkah awal yang dilakukan
penulis yaitu mengklasifikasikan data yang diperoleh kedalam 2 bagian yaitu
untuk pekerjaan TA dan non TA. Karena banyaknya data yang diperoleh, maka
penulis hanya mengambil beberapa data yang digunakan sebagai sampel yang
mewakili suatu rangkaian pekerjaan. Sampel yang digunakan yaitu pekerjaan TA
dan non TA untuk Pabrik 2 bagian All Area dan Pabrik 2 bagian Amoniak.
Setelah melakukan klasifikasi data berdasarkan sampel yang akan digunakan,
maka selanjutnya penulis mencari data yang merupakan satu rangkaian
pekerjaan yang bekelanjutan karena metode CPM dapat digunakan untuk
aktivitas yang memiliki hubungan antara aktivitas awal hingga selesainya
pekerjaan tersebut. Setelah semua data telah lengkap, maka penulis mulai
mengolah data dengan menggunakan metode CPM.
36
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Diagram alir penelitian kerja praktik lapangan yang dilakukan dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut ini:
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
(Penentuan
Metode)
Pengumpulan Data
Tugas Kerja Praktek
Data no
Data TA
TA
Metode CPM
Analisis Hasil
dengan Fish Bone
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
37
Dari diagram tersebut dapat dilihat proses penelitian yang dilakukan pada tahap
awal mengidentifikasi masalah sampai menemukan kesimpulan hasil evaluasi
jasa pemeliharaan ke Jasa Pelayanan Pabrik dengan menggunakan data yang
diperoleh. Selain itu, diagram alir juga menunjukkan bahwa data yang
dikumpulkan adalah data TA dan non TA (rutin). Masing-masing dari data
tersebut kemudian dikumpulkan lagi untuk data TOR, OE, dan biaya aktual yang
telah dibayarkan pada pekerjaan periode bulan Juni 2017 khususnya Pabrik 2
(All Area dan Amoniak). Namun, data non TA yang diperoleh tidak memiliki data
TOR sehingga tidak dapat dilakukan evaluasi menggunakan metode CPM.
Dalam hal ini, peneliti hanya memberikan usulan untuk evaluasi pekerjaan non
TA berdasarkan hasil analisis data rutin tersebut.
38
Tabel 4.1. Work Order Diterima dari Pemeliharaan ke JPP Periode Juni 2017
Fabrikasi Spacer
Coupling 113-JB
Sesuai Drawing JPP
Yang disetujui Iatek (
Karena Hasil Fabrikasi
JPP Kemarin Riject
870/BAPB- D1-113- Dikarenakan Run Out Keandalan Pemeliharaan Ammonia Rp
200000057084 JPP/II/2017 33690 JB-K2 Terlalu Tinggi 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 P-2 8.000.000,00 Rp 8.000.000,00
D14-
892/BAPB- 2005-LD- Fabrikasi Gasket & Keandalan Pemeliharaan Utility P- Rp
200000005689 JPP/I/2017 33132 K2 Fabrikasi Anoda 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 2 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
Resealant Kebocoran
06/BAPB- D2- Cover Manhole 304-C Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
200000034471 JPP/I/2017 33396 304C-K2 Urea P-2 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 Urea P-2 35.100.000,00 35.100.000,00
39
Tabel 4.1. Lanjutan
Sediakan O ring 3 Ea
65/BAPB- D1-3-P- & Meating 1 Ea ( Keandalan Pemeliharaan Ammonia Rp Rp
200000078882 JPP/II/2017 34067 101B-K2 Mechanical Seal ) 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 P-2 4.000.000,00 4.000.000,00
40
Tabel 4.1. Lanjutan
Penanganan
Kebocoran Line
DPiping2- Ammonia - 2 Area
68/BAPB- 101- Refrigerant di Clamp Keandalan Pemelihraan Ammonia Rp Rp
200000053271 JPP/II/2017 33607 D0108 dan di injeksi Sealant 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 P-2 266.000.000,00 266.000.000,00
D12-
72/BAPB- 2218-JC- Fabrikasi Spacer For Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
500000000830 JPP/II/2017 34041 K2 2218-JC 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 2 Utility P-2 21.000.000,00 21.000.000,00
Lakukan rubber
Linning Sandblast &
Painting Spool
Minimum Flow Warna
D14- Hijau Muda / Line
149/BAPB- 2005-LA- Seawater Untuk Desalt Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
200000042587 JPP/IV/2017 33500 K2 Unit P2 7 Each 7 Each Pabrik Rutin 1 Utility P-2 3.100.000,00 21.700.000,00
41
Tabel 4.1. Lanjutan
D14-
20000000685 204/BAPB- 2005-LB- Fabrikasi Anoda Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
200000020790 JPP/V/2017 33005 K2 Korban 150 Each 150 Each Pabrik Rutin 1 Utility P-2 1.253.333,33 188.000.000,00
Pekerjaan Planner
D000- Mechanical 1 Orang
D601- Selama 1 Tahun (
209/BAPB- 102- Penagihan Parsial 6 Keandalan Pemeliharaan All Area P- Rp Rp
JPP/V/2017 33300 D6103 Bulan ) 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 2 173.000.000,00 173.000.000,00
42
Tabel 4.1. Lanjutan
D15-
247/BAPB- 2001-F- Rp Rp
900000013029 JPP/V/2017 34163 K2 Repainting / Recoating 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA Utility P-2 235.500.000,00 235.500.000,00
Borongan Pekerjaan
248/BAPB- D1-121- Mechanical D1-121-C- Ammonia Rp Rp
900000013125 JPP/V/2017 34190 C-K2 K2 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 296.300.000,00 296.300.000,00
Borongan Pekerjaan
249/BAPB- Pemakaian Blower TA All Area P- Rp Rp
900000013692 JPP/V/2017 34232 All Area Pabrik 2 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 46.100.000,00 46.100.000,00
Borongan Perbaikan
250/BAPB- D1-MOV- MOV-8 ( Gate Valve Ammonia Rp Rp
900000014765-2 JPP/VI/2017 34318 8-K2 24" 300# WCB RF ) 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 80.000.000,00 80.000.000,00
Fabrikasi Nozzle
Stabilizer SSH 2009-U
470/BAPB- ( Minimal Pesanan 60 Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
2003223082-2 JPP/VI/2016 32491 2009-U Ea ) 60 Each 60 Each Pabrik Rutin 1 Utility P-2 1.783.333,33 107.000.000,00
D12-
155/BAPB- 2202- Fabrikasi Roller 2202- Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
200000068781 JPP/IV/2017 33771 LM1-K2 L Sesuai Rek Istek 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 Utility P-2 2.800.000,00 2.800.000,00
D12-
242/BAPB- 2204-L- Ganti Grating dan Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
500000001209 JPP/V/2017 34313 K2 Sower 2204-L 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 Utility P-2 8.000.000.00 8.000.000,00
Pengambilan Data
Dimensi Ukuran Roller
dan pin Rotary Screen
D12- 2201-LC di Utility P-2 &
245/BAPB- 2201-LC- Fabrikasi Roller & Pin ( Keandalan Pemeliharaan Rp Rp
200000017246 JPP/V/2017 33282 K2 200 Ea ) 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 Utility P-2 303.000.000,00 303.000.000,00
Borongan Pekerjaan
255/BAPB- All Area Khusus Permesinan All Area P- Rp Rp
900000017566 JPP/VI/2017 34413 P-2 dan Valve 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 62.000.000,00 62.000.000,00
43
Tabel 4.1. Lanjutan
Borongan Inspeksi
258/BAPB- D1-101- Primary Reformer & Ammonia Rp Rp
900000016593 JPP/VI/2017 34305 B-K2 Welding TA Pabrik 2 1 Lot 1 Lot Bengkel PSB TA P-2 67.500.000,00 67.500.000,00
Sewa Material
262/BAPB- Scaffolding Untuk TA All Area P- Rp Rp
900000016487 JPP/VI/2017 34293 All Area P-2 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 70.000.000,00 70.000.000,00
Perbantuan Tenaga
Mekanik 1 dari PIHC, 2
257/BAPB- Orang PT. Pupuk All Area P- Rp Rp
900000015767-2 JPP/VI/2017 34286 All Area Kujang Cikampek 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 106.050.000,00 106.050.000,00
Borongan Pekerjaan
Pra TA dan Unloading -
9000000107047- 274/BAPB- Reformer Loading Katalis Ammonia Rp Rp
1 JPP/VI/2017 34159 P-2 Reformer 15 Orang 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 449.000.000,00 49.000.000,00
Tambahan Borongan
Pekerjaan Rigger TA P-
278/BAPB- All Area 2 Kelas 2 = 5 Orang All Area P- Rp Rp
900000010705-2 JPP/VI/2017 34240 P-2 Selama 21 hari 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 97.000.000,00 97.000.000,00
44
Tabel 4.1. Lanjutan
D12-
289/BAPB- 2201-A- Borongan Pekerjaan Rp Rp
900000010659 JPP/VI/2017 34219 K2 Cleaning SWI 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA Utility P-2 246.000.000,00 246.000.000,00
D14-
290/BAPB- 2009-F- Lakukan Brush dan Rp Rp
900000012806 JPP/VI/2017 34166 K2 Coating Sesuai Rek. 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA Utility P-2 210.500.000,00 210.500.000,00
291/BAPB- All Area Borongan Pekerjaan All Area P- Rp Rp
900000012580 JPP/VI/2017 34112 P-2 Pengujian DGA Test 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 172,000,000.00 172.000.000,00
45
Tabel 4.1. Lanjutan
JPP USER
NO.WO NO. BAPB NO. ITEM FULL DESCRIPTION QTY DITERIMA DIPAKAI UNIT / PRICE AMOUNT
JOB
DEPT. BAGIAN
Borongan Pekerjaan
TA Unloading - Loading
9000000107047- 299/BAPB- Reformer Katalis & Bahan Isian Ammonia Rp Rp
2 JPP/VI/2017 34156 P-2 30 Orang 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 568.500.000,00 568.500.000,00
Perbantuan Tenaga
Mekanik 1 dari PIHC, 2
261/BAPB- Orang PT. Pupuk All Area P- Rp Rp
900000015767-3 JPP/VI/2017 34287 All Area Kujang Cikampek 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 107.100.000,00 107.100.000,00
Siapakan Welder
301/BAPB- D2-303-C- GTAW = 6 Orang Rp Rp
900000016737 JPP/VI/2017 34330 K2 Selama 14 hari 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA Urea P-2 166.800.000,00 166.800.000,00
HP
302/BAPB- Carbamate Borongan Pekerjaan Rp Rp
900000012539 JPP/VI/2017 34278 303-C Helium Test HPCC 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA Urea P-2 189.400.000,00 189.400.000,00
Borongan Permesinan
& Valve, Perbaikan
Khusus 5 Org, Repair
306/BAPB- All Area P- Valve 2 Org Repair di All Area P- Rp Rp
900000010760 JPP/VI/2017 34158 2 Shop 1 Org 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 150.000.000,00 150.000.000,00
900000013164- 308/BAPB- D2-302- Retubing Tube D2- Rp Rp
14 JPP/VI/2017 34304 JTC-K2 302-JTC 700 Each 700 Each Candal TA PSB TA Urea P-2 445.714,29 312.000.000,00
46
Tabel 4.1. Lanjutan
JPP USER
NO.WO NO. BAPB NO. ITEM FULL DESCRIPTION QTY DITERIMA DIPAKAI UNIT / PRICE AMOUNT
JOB
DEPT. BAGIAN
Sewa Electric
318/BAPB- Hydroulic Pump + All Area P- Rp Rp
900000013133 JPP/VI/2017 34191 Operator 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 518.500.000,00 518.500.000,00
Borongan Perbaikan
253/BAPB- D1-MOV- MOV-11 ( Gate Valve Ammonia Rp Rp
900000014764-2 JPP/VI/2017 34319 11-K2 18" 300# WCB RF ) 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 68.500.000,00 68.500.000,00
47
Tabel 4.2. Data TA Pabrik 2 (All Area)
USER
JPP NO.
NO.WO NO. BAPB FULL DESCRIPTION QTY DITERIMA DIPAKAI UNIT / PRICE AMOUNT
JOB ITEM
DEPT. BAGIAN
Pekerjaan Planner
D000- Mechanical 1 Orang
D601- Selama 1 Tahun (
209/BAPB- 102- Penagihan Parsial 6 Bulan Keandalan Pemeliharaan All Area P- Rp Rp
200000020790 JPP/V/2017 33300 D6103 ) 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 2 173.000.000,00 173.000.000,00
Borongan Pekerjaan
249/BAPB- Pemakaian Blower TA All Area P- Rp Rp
900000013692 JPP/V/2017 34232 All Area Pabrik 2 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 46.100.000,00 46.100.000,00
Borongan Pekerjaan
255/BAPB- All Area Khusus Permesinan dan All Area P- Rp Rp
900000017566 JPP/VI/2017 34413 P-2 Valve 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 62.000.000,00 62.000.000,00
Perbantuan Tenaga
Mekanik 1 dari PIHC, 2
900000015767- 257/BAPB- Orang PT. Pupuk Kujang All Area P- Rp Rp
2 JPP/VI/2017 34286 All Area Cikampek 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 106.050.000,00 106.050.000,00
Tambahan Borongan
Pekerjaan Rigger TA P-2
900000010705- 278/BAPB- All Area Kelas 2 = 5 Orang Selama All Area P- Rp Rp
2 JPP/VI/2017 34240 P-2 21 hari 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 97.000.000,00 97.000.000,00
49
Tabel 4.2. Lanjutan
USER
JPP NO.
NO.WO NO. BAPB FULL DESCRIPTION QTY DITERIMA DIPAKAI UNIT / PRICE AMOUNT
JOB ITEM
DEPT. BAGIAN
Perbantuan Tenaga
Mekanik 1 dari PIHC, 2
900000015767- 261/BAPB- Orang PT. Pupuk Kujang All Area P- Rp Rp
3 JPP/VI/2017 34287 All Area Cikampek 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA 2 107.100.000,00 107.100.000,00
50
Berdasarkan Tabel 4.2 kemudian diambil sampel pakerjaan berdasarkan waktu
pengerjaan pada data TOR, sehingga evaluasi dengan metode CPM dapat
dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis data
menggunakan metode CPM.
51
Tabel 4.3. Data Sampel Pekerjaan TA Pabrik 2 (All Area)
No. Kegiatan Deskripsi No. WO Kontrak (Hari) Biaya Aktual
21 Rp 212.000.000,00
17 Rp 597.000.000,00
b. Borongan Pekerjaan Cleaning Bengkel 900000012538
Total Durasi (hari) 101 Rp 3.411.750.000,00
52
Tabel 4.4. Urutan Pekerjaan (All Area)
Kegiatan Jenis Kegiatan Durasi (Hari) Kegiatan Sebelumnya
A Blower 21 -
B Permesinan 21 A
C Mekanik 21 A
D Listrik 21 B,C
E Cleaning 17 D
Setelah mendapat urutan kegiatan seperti pada Tabel 4.4 maka selanjutnya
adalah membuat jaringan kerja (network) sesuai metode CPM. Jaringan kerja
yang dibuat ada dua yaitu network dengan perhitungan maju, dan selanjutnya
membuat network dengan perhitungan mundur. Berikut ini adalah network yang
dibuat berdasarkan data pada Tabel 4.4.
53
Berdasarkan jaringan kerja untuk perhitungan maju maupun perhitungan mundur,
hasil yang diperoleh untuk kedua jaringan kerja yaitu 80 hari. Dari hasil tersebut
selanjutnya dapat dihitung free float dan total float untuk mengetahui jalur mana
yang merupakan jalur kritis. Pehitungan free float dan total float dapat dilihat
pada Tabel 4.5 berikut ini.
54
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan CPM vs Data Aktual (All Area)
Durasi Durasi Biaya dengan CPM
(Hari) (Hari)
a b c d e (c - e)
55
Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil untuk perhitungan CPM adalah 80 hari
sedangkan durasi waktu dari data sebelumnya adalah 101 hari untuk pekerjaan TA
yang telah dilaksanakan. Sehingga jika dihitung, maka 80 hari tersebut jika di crash
untuk masing-masing pekerjaan menjadi 16 hari/pekerjaan. Selain mempengaruhi
durasi penyelesaiannya, dengan metode CPM juga dapat diketahui berapa biaya yang
dibutuhkan untuk waktu 80 hari tersebut. Dengan metode CPM didapatkan jumlah
biaya yaitu Rp 2.706.453.781,51 sedangkan dari data sebelumnya diketahui bahwa
biaya aktual adalah sebesar Rp 3.411.750.000,00. Dari hasil tersebut maka didapatkan
selisih biayanya yaitu Rp 705 .296.218,49.
56
Tabel 4.7. Data TA Pabrik 2 (Amoniak)
Fabrikasi Spacer
Coupling 113-JB
Sesuai Drawing JPP
Yang disetujui Iatek (
Karena Hasil
Fabrikasi JPP
Kemarin Riject
870/BAPB- D1-113- Dikarenakan Run Out Keandalan Pemeliharaan Ammonia Rp Rp
JPP/II/2017 33690 JB-K2 Terlalu Tinggi 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 P-2 8.000.000,00 8.000.000,00
200000057084
868/BAPB- D1-104- Lubang Spey Pulley Keandalan Pemeliharaan Ammonia Rp Rp
200000065750
JPP/II/2017 33752 LJ2AK2 104-L2J2A 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 P-2 1.000.000,00 1.000.000,00
Sediakan O ring 3 Ea
65/BAPB- D1-3-P- & Meating 1 Ea ( Keandalan Pemeliharaan Ammonia Rp Rp
200000078882 JPP/II/2017 34067 101B-K2 Mechanical Seal ) 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 P-2 4.000.000,00 4.000.000,00
Penanganan
Kebocoran Line
DPiping2- Ammonia - 2 Area
68/BAPB- 101- Refrigerant di Clamp Keandalan Pemelihraan Ammonia Rp Rp
200000053271 JPP/II/2017 33607 D0108 dan di injeksi Sealant 1 Lot 1 Lot Pabrik Rutin 1 P-2 266.000.000,00 266.000.000,00
57
Tabel 4.7. Lanjutan
Borongan Pekerjaan
248/BAPB- D1-121- Mechanical D1-121- Ammonia Rp Rp
900000013125 JPP/V/2017 34190 C-K2 C-K2 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 296.300.000,00 296.300.000,00
Borongan Perbaikan
250/BAPB- D1-MOV- MOV-8 ( Gate Valve Ammonia Rp Rp
900000014765-2 JPP/VI/2017 34318 8-K2 24" 300# WCB RF ) 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 80.000.000,00 80.000.000,00
Borongan Inspeksi
258/BAPB- D1-101- Primary Reformer & Ammonia Rp Rp
900000016593 JPP/VI/2017 34305 B-K2 Welding TA Pabrik 2 1 Lot 1 Lot Bengkel PSB TA P-2 67.500.000,00 67.500.000,00
58
Tabel 4.7. Lanjutan
Borongan Pekerjaan
TA Unloading -
9000000107047- 299/BAPB- Reformer Loading Katalis & Ammonia Rp Rp
2 JPP/VI/2017 34156 P-2 Bahan Isian 30 Orang 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 568.500.000,00 568.500.000,00
Borongan Pekerjaan
312/BAPB- D1-101- Mechanical 1-101-C- Ammonia Rp Rp
900000013123 JPP/VI/2017 34192 C-K2 K2 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 271.000.000,00 271.000.000,00
Borongan Perbaikan
253/BAPB- D1-MOV- MOV-11 ( Gate Valve Ammonia Rp Rp
900000014764-2 JPP/VI/2017 34319 11-K2 18" 300# WCB RF ) 1 Lot 1 Lot Candal TA PSB TA P-2 68.500.000,00 68.500.000,00
Fabrikasi Gasket
333/BAPB- D1-101- Cook Valve Sesuai Ammonia Rp Rp
900000013900 JPP/VI/2017 34351 B-K2 Contoh Mat'l Brass 280 Each 280 Each Candal TA PSB TA P-2 101.428,57 28.400.000,00
59
Tabel 4.8. Data Sampel Pekerjaan TA Pabrik 2 (Amoniak)
Kontrak
No. Kegiatan Deskripsi No. WO Biaya Aktual
(Hari)
Rp
1 Retubing Retubing 105-JTC 900000017066 21
166.000.000,00
Borongan
Pra-TA dan Pekerjaan Pra TA
Rp
3 dan Unloading - 9000000107047-1 15
Unloading 449.000.000,00
Loading Katalis
Reformer 15 Orang
Borongan
TA Pekerjaan TA
Unloading -
4 Unloading 9000000107047-2 21 Rp 568.500.00,00
Loading Katalis &
– Loading
Bahan Isian 30
Orang
Borongan
Pekerjaan Rp
5 Mechanical 900000013123 21
Mechanical 1-101- 271.000.000,00
C-K2
Borongan
Perbaikan MOV-11
6 Perbaikan 900000014764-2 12 Rp 68.500.000,00
( Gate Valve 18"
300# WCB RF )
Rp
Total 111
1.550.500.000,00
A Retubing 21 -
B Fabrikasi 21 A
D TA Unloading – Loading 21 C
E Mechanical 21 C, D
F Perbaikan 12 E
Setelah mendapat urutan kegiatan seperti pada Tabel 4.9 maka selanjutnya
dapat membuat jaringan kerja (network) sesuai metode CPM. Jaringan kerja
yang dibuat ada dua yaitu network dengan perhitungan maju, dan selanjutnya
membuat network dengan perhitungan mundur. Berikut ini adalah network yang
dibuat berdasarkan data pada Tabel 4.9.
60
Gambar 4.4. Network Perhitungan Maju (Amoniak)
61
Berdasarkan hasil perhitungan maka pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa
semua aktivitas / pekerjaan berada pada jalur kritis karena nilai free float dan
total float untuk semua pekerjaan bernilai 0. Dari hasil tersebut maka semua
pekerjaan yang berada di jalur kritis dapat di crash waktu dan biayanya.
62
Tabel 4.11. Hasil Perhitungan CPM vs Data Aktual (Amoniak)
Durasi Durasi CPM Biaya dengan CPM
Kegiatan Aktual (Hari) Biaya Aktual (c / a) (b * d) Selisih Biaya
(Hari)
a b c d e (c - e)
A 21 18 Rp 166.000.000,00 Rp 142.285.714,00
Rp 7.904.761,00 Rp 23.714.286,00
B 21 18 Rp 27.500.000,00 Rp 23.571.428,00
Rp 1.309.523,00 Rp 3.928.572,00
C 15 14 Rp 449.000.000,00 Rp 419.066.666,00
Rp 29.933.333,00 Rp 29.933.334,00
D 21 18 Rp 568.500.000,00 Rp 487.285.714,00
Rp 27.071.428,00 Rp 81.214.286,00
E 21 18 Rp 271.000.000,00 Rp 232.285.714,00
Rp 12.904.761,00 Rp 38.714.286,00
F 12 10 Rp 68.500.000,00 Rp 57.083.333,00
Rp 5.708.333,00 Rp 11.416.667,00
Total
111 96 Rp 1.550.500.000,00 Rp 1.361.578.571,00
Rp 188.921.429,00
63
Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil untuk perhitungan CPM adalah 96
hari sedangkan durasi waktu dari data sebelumnya adalah 111 hari untuk
pekerjaan TA yang telah dilaksanakan. Selain mempengaruhi durasi
penyelesaiannya, dengan metode CPM juga dapat diketahui berapa biaya yang
dibutuhkan untuk waktu 96 hari tersebut. Dengan metode CPM didapatkan
jumlah biaya yaitu Rp 1.361.578.571,00 sedangkan dari data sebelumnya
diketahui bahwa biaya aktual adalah sebesar Rp 1.550.500.000,00. Dari hasil
tersebut maka didapatkan selisih biayanya yaitu Rp 188.921.429,00.
64
Gambar 4.6. Diagram Fishbone
65
a. Manusia
Waktu bekerja dalam sehari untuk tenaga kerja / manpower adalah jam 07.00 –
16.00 dengan 1 jam istirahat pada jam 12.00 – 13.00. Namun ada manpower yang
mulai bekerja jam 08.00 tidak sesuai dengan jam kerja yang ditentukan. Hal ini tentu
berpengaruh terhadap hasil pekerjaan TA pada hari tersebut. Selain itu, saat bekerja
manpower tidak melakukan pekerjaannya sesuai alur kerja berdasarkan WI karena
tidak adanya pengawasan oleh pengawas saat proses berlangsung.
b. Metode
Dalam mengitung waktu pelaksanaan TA, perusahaan masih menggunakan data
masa lalu (data sebelumnya). Sehingga disarankan agar perusahaan menggunakan
metode khusus seperti CPM. Metode ini dapat membantu perusahaan untuk
mengetahui dengan membandingkan data sebelumnya dengan data hasil CPM
mengenai waktu dan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan TA.
Selain itu, metode yang digunakan juga harus di evaluasi sehingga metode yang
digunakan bisa mengikuti metode terbaru / ter-update.
c. Lingkungan
Keadaan lingkungan tempat bekerja tentu menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil dari suatu pekerjaan. Beberapa contoh yang mempengaruhi
hasil pekerjaan TA adalah layout tempat bekerja yang jaraknya berjauhan antara
proses yang sebelumnya dengan proses setelahnya. Jarak ini mempengaruhi waktu
bekerja, karena jika jaraknya jauh maka waktu yang diperlukan untuk memindahkan
hasil produk juga akan menjadi lebih lama dibandingkan jika jarak perpindahannya
dekat. Selain itu lingkungan yang bising juga akan mempengaruhi konsentrasi
manpower saat bekerja sehingga diperlukan alat pelindung telinga.
d. Material
Material yang digunakan untuk TA adalah material yang memiliki standar seperti
SNI, SII, dan JIS. Dalam keadaan urgent, maka material yang digunakan
biasanya menggunakan standar yang lebih rendah dari standar yang biasa
digunakan. Hal ini tentu mempengaruhi kualitas dari hasil pekerjaan yang
dilakukan. Sebagai contoh, material yang biasa digunakan adalah yang
berstandar 9 JIS. Namun karena keadaan urgent maka menggunakan standar 7
JIS (lebih rendah). Selain itu, ketersediaan stok juga perlu diperhatikan karena
jika stok tidak tersedia maka waktu bekerja akan berkurang karena waktu
tersebut digunakan untuk menunggu material yang dipesan.
66
e. Mesin
Mesin merupakan alat yang membantu pekerjaan manpower. Tidak semua
mesin menggunakan teknologi modern karena ada beberapa mesin yang masih
memerlukan bantuan manusia (manual). Untuk itu maka mesin yang sudah lama
sebaiknya diganti dengan mesin yang sudah bekerja secara full-automation.
Sehingga waktu pekerjaan menjadi lebih cepat dibandingkan jika masih
menggunakan mesin yang lama.
Pekerjaan non TA tidak memiliki data TOR bisa disebabkan karena pada pekerjaan
non TA biasanya dilakukan berdasarkan data masa lalu atau data sebelumnya.
Dalam perencaan produksi, data masa lalu dianggap penting untuk di evaluasi,
namun pada beberapa perusahaan data masa lalu tidak di evaluasi karena telah
menjadi data acuan dalam membuat penjadwalan dan selama tidak menimbulkan
masalah maka data tersebut akan terus digunakan. Hal inilah yang perlu
dipertimbangkan oleh perusahaan, bahwa baik atau tidak hasil dari suatu pekerjaan,
pekerjaan tersebut harus tetap di evaluasi karena jika tidak di evaluasi maka
perusahaan tidak bisa membandingkan profit yang diperoleh. Jika evaluasi
dilakukan, maka perusahaan bisa mengetahui data baru yang muncul dari hasil
evaluasi sehingga dapat diketahui apakah data baru tersebut sama dengan data
masa lalu, lebih menguntungkan, atau bahkan bisa lebih merugikan perusahaan.
Berikut ini adalah tahapan yang dapat dilakukan untuk evaluasi data non TA (rutin).
67
Data masa lalu Evaluasi hasil
Data baru
untuk periode Juli periode Juli
5.1. Kesimpulan
a. Untuk melakukan evaluasi pada pekerjaan TA maupun Non TA (rutin)
dibutuhkan data TOR dan OE, sehingga dapat diketahui optimalisasi dari
suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan.
b. Berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan TA Pabrik 2 All Area menggunakan
metode CPM, didapatkan durasi dan biaya yang lebih rendah dibanding data aktualnya.
Perbandingannya adalah pada hasil CPM, durasinya 80 hari dengan biaya Rp
2,706,453,781.51.
c. Selisih biaya TA Pabrik 2 All Area antara biaya aktual dengan biaya hasil
metode CPM adalah Rp 705,296,218.49 dengan selisih 21 hari.
d. Dari hasil evaluasi pekerjaan TA untuk Pabrik 2 Amoniak dengan menggunakan
metode CPM, dapat diketahui bahwa selisih biaya antara biaya aktual dengan biaya CPM
adalah sebesar Rp 188,921,429.00 dan selisih durasi yaitu 15 hari.
e. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode CPM untuk pekerjaan TA
Pabrik 2 All Area dan Amoniak, maka diketahui bahwa dengan menggunakan metode CPM
hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan data aktualnya.
f. Untuk pekerjaan Non TA (Rutin) tidak dapat dilakukan evaluasi karena pada
pekerjaan ini tidak memiliki data TOR sehingga penjadwalan masih menggunakan data
masa lalu.
g. Dari hasil analisis diagram FishBone, maka ada 5 faktor yang menyebabkan
pekerjaan TA kurang optimal berdasarkan hasil perhitungan CPM. Faktor-faktor tersebut
adalah manusia, metode, lingkungan, material, dan mesin.
5.2. Saran
a. Sebaiknya untuk pekerjaan rutin dilengkapi dengan data TOR dan OE
sehingga dapat di evaluasi hasil pekerjaannya.
b. Berdasarkan hasil evaluasi dengan metode CPM, maka metode ini bisa menjadi
pertimbangan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan Turn
Around maupun Non TA.
69
c. Data OE untuk pekerjaan TA sebaiknya lebih dilengkapi sehingga ketika
melakukan evaluasi dapat diketahui perbandingan harga antara data aktual, data OE dan
data hasil perhitungan metode. Karena akan ada kemungkinan bahwa data OE bisa
mendekati atau bahkan sama dengan data hasil metodenya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Levin, I Richard. 1981. Perencanaan dan pengendalian dengan PERT dan CPM:
teknik penilaian dan peninjauan program dan metode jalur kritis. Volume 5 of Seri
manajemen. Jakarta: Penerbit Balai Aksara.
71
MGR OPRASI
Pengidentifikasian
Mulai
kebutuhan TA
P
er
u
m
u
s
a
n
m
a
st
er
p
l
a
n
,
s
a
s
a
r
a
n
,
t
a
r
g
e
t
TA
Penyusunan
&
P
e
n
y
u
s
u
n
a
n
,
e
v
a
l
u
a
s
i
,
gate keeping dan
penentuan Job
Package item TA
Ya
Lolos Gate Keeping ?
Tid
ak
C
o
r
r
e
c
t
i
v
e
preventiv
e
maintenance
main
tena
nce
M
o
n
Freeze date time
i
t
o
r
&
K
o
o
r
d
i
n
a
s
i
Input kebutuhan
proses pengadaan
Setuju TA ? resource & material
material dan out
stock / non stock
sourcing
L
a
k
u
k
a
n
R
i
s
k
A
s Pembuatan
PembuatanEstimasi
s administrasi tenaga
Biaya TA (B-Estimate)
e kerja TA
s
m
e
n
Pembua
t
tan Distribu
surat asi List
Sa Pelak edaran Job
fe sanaa pelaksa Package
ty n Pra naan TA
T
A
Pelaksanaan TA
Start Up
Penyelesaian Close
Pelaksanaan Pasca TA
Pelaksanaan Pasca TA
Out Report
P
e
n
y
e
l
e
s
a
i
a
n
L
a
p
o
r
a
n
Evaluasi TA
Selesai