MODUL PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Disusun Oleh ;
Drs. ABDUL RASYID, M.M.Pd.
SAEPUL ANWAR, S.Pd.
ASEP PURNAMA, S.Pd.
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
modul pembelajaran ini dapat disusun dan sdiselesaikan sebagai bahan
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas X (Sepuluh) SMA dan MA.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga
kita senantiasa dalam alur sunnah rahmatan lil'alamin.
Modul pembelajaran ini disusun dengan pendekatan sederhana serta
menyeimbangkan antara materi pembelajaran dan latihan pembelajaran. Modul
pembelajaran ini pun dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran semester 1
dan semester 2. Hal ini diharapkan dapat membantu peserta didik memahami
materi pembelajaran sekaligus bahan pendalaman materi. Selain itu, Pendidik
(Guru) pun memperoleh bahan pembelajaran yang dapat disajikan di kelas.
Penyajian isi pembelajaran terbagi atas beberapa bagian utama dimulai dari
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pembelajaran Serta
Materi Pembelajaran. Selain itu, di setiap akhir pembelajaran disajikan latihan
pembelajaran guna memperkuat pemahaman peserta didik.
Tak lupa kami pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs.
Abdul Rasyid, M.M.Pd. selaku penanggung-jawab serta pihak-pihak lainnya yang
secara langsung maupun tak langsung berperan serta dalam penyusunan modul
ini, khususnya para penulis yang buku dan sumber tulisan lainnya dijadikan
bahan referensi guna melengkapi materi pembelajaran hingga akhirnya modul
pembelajaran ini sampai ke tangan Bapak/Ibu.
Kami menyadari bahwa penyusunan modul pembelajaran ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan guna
menyempurnakan penyusunan modul pembelajaran berikutnya di masa yang
akan datang.
Pengantar ….......................................................................................................... i
Daftar Isi …............................................................................................................ ii
PEMBELAJARAN SEMESTER I
Modul1.Berita ....................................................................................................... 1
Modul 2. Cerita Pendek : Unsur Intrinsik dan Ekstinsik ........................................ 5
Modul 3. Memperkenalkan Diri ............................................................................. 8
Modul 4. Artikel : Mendiskusikan Masalah Dalam Artikel ..................................... 9
Modul 5. Pengalaman Pribadi ............................................................................. 11
Modul 6. Membaca Cepat .................................................................................. 13
Modul 7. Membaca Ekstensif ............................................................................. 15
Modul 8. Paragraf Naratif ................................................................................... 17
Modul 9. Paragraf Deskriptif .............................................................................. 19
Modul 10. Paragraf Ekspositif ............................................................................ 21
Modul 11. Memahami Puisi ................................................................................ 24
Modul 12. Mengungkapkan Isi Puisi ................................................................... 27
Modul 13. Cerita Pendek .................................................................................... 29
Modul 14. Nilai Cerita Pendek ............................................................................ 36
Modul 15. Cerita Pendek .................................................................................... 38
Modul 16. Membaca Puisi .................................................................................. 39
Modul 17. Menulis Puisi Lama ........................................................................... 42
Modul 18. Menulis Puisi Baru ............................................................................. 46
PEMBELAJARAN SEMESTER II
Modul 19. Mendengarkan Informasi Langsung .................................................. 54
Modul 20. Mendengarkan Informasi Tidak Langsung ........................................ 57
Modul 21. Berkomentar : Kritik .......................................................................... 60
Modul 22. Berkomentar : Memberikan Persetujuan/Tidak Setuju …................... 62
Modul 23. Membaca Memindai .......................................................................... 65
Modul 24. Membaca Grafik ................................................................................ 67
Modul 25. Menulis Paragraf Argumentatif .......................................................... 69
C. Indikator
Menuliskan isi siaran radio/televisi dalam beberapa kalimat dengan
urutan yang runtut dan mudah dipahami.
Menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis secara runtut dan
jelas.
Mengajukan pertanyaan/tanggapan berdasarkan informasi yang
didengar (menyetujui, menolak, menambahkan pendapat).
D. Materi Pembelajaran
Pernahkah anda mendengarkan sebuah wawancara atau berita? Kemudian
menuliskannya dalam sebuah laporan ringkas? Sebagai acuan utama dalam
membuat ringkasan siaran wawancara atau berita, Anda harus menemukan
pokok-pokok isi berita tersebut. Rumus utamanya dapat menggunakan 6 (enam)
pertanyaan pokok (rumus 5 W + 1 H), yakni;
• What (apa) ; Apa yang menjadi pokok pembicaraan.
• Where (di mana) ; Dimana peristiwa tersebut berlangsung.
• When (kapan) ; Kapan peristiwa tersebut berlangsung
• Who (siapa) ; siapa saja pihak yang terlibat dalam peristiwa
tersebut.
• Why (mengapa) ; Mengapa peristiwa itu bisa terjadi (berkaitan
dengan sebab), dan
• How (bagaimana) ; Bagaimana peristiwa tersebut terjadi (dampak,
akibat).
Untuk lebih memahami materi pembelajaran, perhatikanlah contoh sebagai
E. Latihan Pembelajaran
Guna meningkatkan pemahaman materi pembelajaran, kerjakanlah latihan
berikut ini.
Peluncuran GrOS Albarkah
Petunjuk pengerjaan.
1. Catat pokok-pokok isi siaran berita di atas.
2. Ringkaslah pokok-pokok isi berita tersebut ke dalam sebuah paragraf.
3. Kemukakanlah tanggapan Anda terhadap isi berita tersebut.
4. Kemukakan ringkasan beserta tanggapan Anda tersebut di depan kelas
secara jelas.
C. Indikator
Menyampaikan unsurunsur intrinsik ( tema, penokohan, konflik, amanat, dll.)
Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang
disampaikan teman
E. Latihan Pembelajaran
Buatlah kelompok belajar kemudian temukanlah unsur intrinsik dan ekstrinsik
cerpen ”Ziarah Ke Laut” di atas secara tepat.
1. Unsur intrinsik cerpen Ziarah Ke Laut meliputi ; tema, penokohan (tokoh
dan watak), plot/alur cerita, latar/setting cerita (waktu dan tempat), gaya
bahasa, konflik, sudut pandang, dan amanat.
2. Unsur ekstrinsik cerpen Ziarah Ke Laut meliputi ; nilai moral, nilai
kebudayaan, nilai agama.
3. Sampaikanlah hasil diskusi kelompokmu di depan kelas secara bergiliran,
kemudian tanggapi pula hasil diskusi kelompok lain secara santun.
C. Indikator
Mencatat masalah dari berbagai sumber
Menanggapi masalah dalam berita, artikel, dan buku
Mengajukan saran dan pemecahan masalah terhadap masalah yang
disampaikan
Mendaftar kata-kata sulit dalam teks bacaan membahas maknanya
D. Materi Pembelajaran
Sebuah artikel akan menyajikan pokok pembahasan yang khas. Namun,
sebagai pembaca yang kritis perlu memahami dan mengidentifikasi berbagai
permasalahan yang terdapat dalam artikel tersebut.
Pada kesempatan ini, kita akan belajar mendiskusikan masalah yang
terdapat dalam artikel serta mengidentifikasi kata-kata atau istilah yang belum
dipahami. Bacalah artikel berikut ini.
Ekosistem di Jakarta
Kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, merupakan salah satu
kawasan favorit bagi burung-burung bebas. Di sini dapat kita jumpai sekitar 20
jenis burung. Kita dapat berkenalan dengan burung kepondang yang berwarna
kuning menyala beterbangan, me-lihat burung cabe yang sebesar jempol dan
berwarna merah meluncur cepat atau bahkan berjumpa dengan burung beo yang
bersuara keras dan jernih.
Mengamati burung-burung bebas ini merupakan kegiatan yang
menyenangkan. Kita akan dapat melihat begitu ragamnya penampilan burung
dari ukuran tubuh, warna bulu, atau bentuk paruhnya yang mencermin kan pola
hidupnya. Misalnya, burung air mempunyai kaki berselaput untuk berenang,
E. Latihan Pembelajaran
Setelah membaca artikel ”Ekosistem di Jakarta” di atas, kerjakanlah latihan
berikut ini.
1. Catatalah permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam artikel
tersebut.
2. Buatlah tanggapan dalam setiap permasalahan yang ditemukan.
3. Tulislah kata-kata atau istilah yang belum dipahami yang terdapat pada
artikel tersebut.
C. Indikator
Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi (yang lucu,
menyenangkan, mengharukan, dsb.) dengan pilihan kata dan ekspresi
yang tepat.
Menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan teman
E. Latihan Pembelajaran
Untuk memantapkan pemahaman, kerjakanlah latihan berikut ini.
1. Buatlah sebuah cerita pengalaman pribadi (Lucu, sedih, jenaka, dsb.).
2. Sampaikan di depan kelas secara bergantian. Siswa yang tidak
menyajikan, dipersilakan menyusun komentar atas pengalaman pribadi
tersebut.
E. Latihan Pembelajaran
Untuk melatiha kompetensi anda dalam membaca ekstensif, bacalah wacana
berikut secara seksama.
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman paragraf naratifmu lebih mendalam, kerjakanlah latihan
berikut ini.
1. Buatlah sebuah paragraf narasi dengan tema keseharianmu.
2. Gunakanlah EYD, kata-kata yang baku dan susun berdasarkan urutan
waktu.
3. Tukarkanlah hasil pengerjaanmu dengan teman sebangku, kemudian
perbaiki jika ada kesalahan berdasarkan ciri utama paragraf narasi.
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman paragraf deskriptifmu lebih mendalam, kerjakanlah latihan
berikut ini.
1. Buatlah sebuah paragraf deskriptif dengan tema keseharianmu.
2. Gunakanlah EYD, kata-kata yang penuh emosional dengan
penggambaran yang jelas.
3. Tukarkanlah hasil pengerjaanmu dengan teman sebangku, kemudian
perbaiki jika ada kesalahan berdasarkan ciri utama paragraf deskriptif.
2. Pola Ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret.
Dalam karangan eksposisi, ilustrasi-ilustrasi tersebut dipakai sekadar untuk
menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini, pengalaman pribadi merupakan
bahan ilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan umum tersebut.
Contoh pola pengembangan ilustrasi
Lusi bahagia sehingga terbetik dalam hatinya, “Bagaimana rasanya kalau
sebuah rumah dipenuhi tanaman bunga? Di sebuah pojok rumah, setiap mata
memandang yang terlihat hanya bunga-bunga dan bunga. Mungkin sangat pas
untuk mengungkapkan isi hatiku yang sedang gembira. Lusi melonjak
kegirangan sambil menata vas bunga dan bersenandung lagu-lagu
kesukaannya.
Mari kembali menyimak puisi ”Partitur Hujan” karya Faisal Syahreza berikut
ini.
E. Latihan Pembelajaran
Diskusikan dengan kelompokmu untuk menentukan struktur batin puisi :
1. Tema puisi 3. Nada puisi
2. Rasa puisi 4. Amanat puisi
Laporkanlah hasil diskusi tersebut di depan kelas.
Pahami contoh cerpen ”Tamu yang Datang di Hari Lebaran” karya AA Navis
berikut ini.
C. Indikator
Menemukan nilai-nilai dalam cerpen
Membandingkan nilai-nilai yang terdapat dalam cerita pendek dengan
kehidupan sehari-hari
Mendiskusikan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen
C. Indikator
Membaca puisi dengan memperhatikan lafal, tekanan, dan intonasi yang
sesuai dengan isi puisi
Membahas pembacaan puisi berdasarkan lafal, tekanan, dan intonasi
Memperbaiki pembacaan puisi yang kurang tepat
1. Pantun
Pantun merupakan ragam puisi lama yang memiliki ciri-ciri :
• Setiap baitnya terdiri atas empat larik dengan rima akhir a-b-a-b.
• Setiap larik (baris) biasanya terdiri atas empat kata atau delapan sampai
dengan 12 suku kata
• Dua larik (baris) pertama selalu merupakan kiasan atau sampiran dan dua
larik berikutnya berupa isi
Berdasarkan struktur dan persyaratannya, pantun dapat terbagi ke dalam
pantun biasa, pantun kilat (karmina), dan pantun berkait.
Pantun biasa adalah pantun seperti kita kenal lazimnya, namun dengan
tambahan, isinya curahan perasaan, sindiran, nasihat, dan peribahasa. Pantun
biasa pun dapat selesai hanya dengan satu bait.
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman tentang puisi lama lebih mendalam, kerjakanlah latihan
berikut ini.
1. Buatlah contoh puisi lama (Pantun, Syair, dan Mantra) yang bersumber
dari masyarakat sekitar
2. Tukarkanlah dengan temanmu lalu diskusikan dan koreksi isinya.
Selain itu, Bentuk- bentuk puisi baru yang dibagi berdasarkan isi yang
terkandung di dalamnya adalah :
1. Ode, yaitu sajak yang berisikan tentang puji-pujian pada pahlwan, atau
sesuatu yang dianggap mulia.
2. Himne, yaitu puisi atau sajak pujian kepada Tuhan yang Mahakuasa.
Himne disebut juga sajak Ketuhanan.
3. Elegi, yaitu puisi atau sajak duka nestapa.
b. Terzina
Terzina atau sajak tiga seuntai, artinya setiap baitnya terdiri atas tiga buah
kalimat. Terzina dapat bersajak a-a-a; a-a-b; a-b-c; atau a-b-b.
Contoh :
BAGAIMANA
Kadang-kadang aku benci
Bahkan sampai aku maki
........ diriku sendiri
Seperti aku
menjadi seteru
........ diriku sendiri
Waktu itu
c. Quatrain
Quatrain adalah sajak empat seuntai yang setiap baitnya terdiri atas empat
buah kalimat. Quatrain bersajak a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b.
Contoh :
MENDATANG-DATANG JUA
Mendatang-datang jua
Kenangan lama lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
d. Quint
Quint adalah sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam setiap
baitnya. Quint bersajak a-a-a-a-a.
Contoh :
HANYA KEPADA TUAN
Satu-satu perasaan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan
kepada Tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Satu-satu kenyataan
Yang saya didustakan
Hanya dapat saya nyatakan
kepada Tuan
Yang enggan merasakan
(Or. Mandank)
e. Sektet (Sextet)
Sektet adalah sajak atau puisi enam seuntai, artinya terdiri atas enam buah
kalimat dalam setiap baitnya. Sektet mempunyai persajakan yang tidak
beraturan. Dalam sektet, pengarangnya bebas menyatakan perasaannya tanpa
menghiraukan persajakan atau rima bunyi.
Contoh :
MERINDUKAN BAGIA
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Alam seperti dalam samadhi
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
g. Stanza
Stanza adalah sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan
buah kalimat. Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak
berurutan. Contoh :
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan!
Mengapakah kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan tenang, serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menyenangkan kami?
Aku tidak mengerti kesukaan kamu!
Mengapa kamu tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kamu nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kamu bunyi-bunyikan?
Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah kamu tertawa-tawa?
(Mr. Dajoh)
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman tentang puisi baru lebih mendalam, kerjakanlah latihan
berikut ini.
1. Tulislah 3 (tiga) contoh puisi baru sesuai kehendakmu dengan tema
bebas.
2. Tukarkanlah dengan teman sebangku kemudian diskusikan dan koreksi
isinya.
MENGENAL LINUX
Mengenal Sistem Operasi Free Terpopuler di Dunia
Ade Malsasa Akbar <teknoloid@gmail.com>
Linux adalah sebutan untuk sistem operasi free (bebas, gratis) yang paling
populer di dunia. Bagi Anda yang selama ini menggunakan Windows, Linux
terdengar asing. Namun jika ditelusuri, Linux punya daya tarik yang begitu
menarik juga seperti Windows. Linux dipakai orang di komputer- komputer server,
Kelebihan Linux
Di antara kelebihan Linux adalah keamanannya. Masyarakat dunia
menggunakan Linux karena bebas dari virus. Hal ini dimungkinkan karena Linux
memiliki prinsip-prinsip keamanan yang lebih bagus. Hal ini mengakibatkan
umumnya pengguna Linux tidak pernah mengenal antivirus. Karena memakai
Linux sama dengan tidak direpotkan lagi dengan virus.
Kelebihan Linux lainnya adalah sifatnya yang free ( free software , bukan
freeware) sehingga dia open source. Karena sifat ini, setiap orang boleh
mengembangkan Linux sesuka hati. Karena itu banyak orang dari berbagai
pengetahuan berbeda turut mengembangkan dan jadilah Linux sekarang yang
sangat kaya dengan fitur-fitur. Di smartphone, Android adalah contoh Linux yang
dikembangkan orang (oleh Google dan OHA) yang digunakan luas. Di PC, kita
punya banyak pilihan Linux seperti Ubuntu dan openSUSE.
Kelebihan Linux yang paling kentara bagi kita adalah legalitasnya. Kita tidak
melanggar hak cipta (tidak membajak) ketika meng-copy Linux milik teman, atau
mengedarkan kopian Linux dengan meminta bayaran. Dua hal tersebut adalah
pelanggaran hak cipta (pembajakan) di Windows. Maka Linux adalah solusi
paling cerdas untuk mengurangi pembajakan perangkat luna (pelanggaran hak
cipta) di sekitar kita. Minimal, dengan Linux kita bisa berusaha menguranginya
dari diri kita sendiri.
Distro Linux
Windows memiliki varian Windows 95, 98, 2000, ME, XP, Vista, 7, 8, Sampai
terakhir Windows 10. Linux tidak sesederhana itu. Linux tidak dibikin oleh satu
perusahaan saja seperti Microsoft membikin Windows. Linux memiliki varian,
yang kita sebut distro (distribusi). Distro Linux ada enam besar yaitu Slackware ,
Debian, SUSE, Red Hat Linux, Gentoo, dan Archlinux. Dari enam besar ini
sebagai bahannya, seniman-seniman teknik membuat lagi varian lain yang kita
Tampilan Linux
Linux memiliki 1.000 wajah. Windows hanya memiliki 1 wajah. Itulah
perbandingannya. Jumlah tampilan di Linux itu seperti jumlah game di Windows.
Hal ini karena sifat Linux yang free sehingga semua seniman teknik boleh
menciptakan tampilannya sendiri. Di antara tampilan yang paling terkenal di
Linux adalah KDE. Tampilan ini memberikan Linux wajah yang sangat mirip
dengan Windows.
(Sumber : Majalah RootMagz, Edisi 01/2015)
E. Latihan Pembelajaran
Setelah kalian menyimak wacana ”Mengenal Linux” yang dibacakan oleh
temanmu, kerjakanlah hal-hal berikut ini.
1. Apa yang menjadi pokok pembicaraan wacana tersebut?
2. Apakah kelebihan Linux dibandingkan dengan Windows?
3. Berapa macam Distro linux yang disebutkan dalam wacana tersebut?
4. Apa saja varian Windows yang terdapat pada wacana tersebut?
5. Apa yang dimaksud dengan Linux bersifat free?
E. Latihan Pembelajaran
Setelah anda mengetahui perbedaan fakta dan pendapat di atas, berilah
kritikan anda terhadap pernyataan di bawah ini dengan mengungkapkan fakta
pendukung . Gunakanlah bahasa yang lugas, tegas, dan pilihan kata yang tepat.
1. Petani berhak mendapat harga jual gabah yang besar.
2. Pemerintah lebih baik memusatkan pembangunan pada bidang pertanian
sesuai dengan keadaan negara kita yang agraris.
3. Penyemprotan pestisida pada tanaman sayuran dan buah-buahan perlu
dilakukan karena dapat menghindari hama dan gulma.
4. Masyarakat desa boleh membunuh babi hutan yang telah merusak
perkebunan mereka.
5. Sebelum masa panen tiba, ada kalanya petani menjual hasil pertaniannya
kepada lintah darat.
C. Indikator
Mendata informasi dari sebuah artikel dengan mencantumkan
sumbernya
Merumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di
masyarakat (apa isunya, siapa yang memunculkan, kapan dimunculkan,
apa yang menjadi latar belakangnya, dsb.)
Memberikan persetujuan/ dukungan dengan bukti pendukung (disertai
dengan alasan)
E. Latihan Pembelajaran
Setelah anda membaca wacana di atas, bersiaplah memberikan
persetujuan/dukungan ataupun ketidak-setujuan anda terhadap pokok-pokok
persoalan yang diungkapkan dalam tabel berikut ini.
Wajah Perpustakaan Kita, Antara Impian dan Realita
No. Pokok Persoalan Setuju Tidak Setuju Alasan
1
2
3
4
5
C. Indikator
Mencatat pokok-pokok isi informasi pada halaman bab tertentu yang
dirujuk
Merangkum seluruh isi informasi (yang diperoleh dari halaman bab
tertentu) ke dalam beberapa kalimat
Membahas rangkuman yang telah dibuat
Contoh :
akting, 17
aktual, 147
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman anda lebih dalam tentang cara membaca memindai,
kerjakanlah tugas berikut ini.
1. Carilah sebuah buku yang berindeks lengkap.
2. Tuliskan 10 (sepuluh) kata yang terdapat dalam indeks tersebut.
3. Tulislah isi informasi yang terdapat pada halaman yang dirujuk pada
daftar indeks sesuai dengan contoh di atas.
C. Indikator
Mencatat pokok-pokok isi informasi pada halaman bab tertentu yang
dirujuk
Merangkum seluruh isi informasi (yang diperoleh dari halaman bab
tertentu) ke dalam beberapa kalimat
Membahas rangkuman yang telah dibuat
10
8
Column 1
6
Column 2
Column 3
4
0
Row 1 Row 2 Row 3 Row 4
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman anda lebih mendalam dalam membaca tabel dan grafik,
perhatikanlah tabel berikut ini.
Angka Kematian Bayi Kabupaten Cianjur 2015
No. Penyebab Jumlah Korban
1 Malaria 10
2 Campak 15
3 Diare 30
4 Infeksi Pernapasan 15
5 Lainnya 20
C. Indikator
Mendaftar topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf argumentatif
Menyusun kerangka paragraf argumentatif
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf
argumentatif
Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan
denikian, oleh sebab itu, dll.) dalam paragraph argumentatif
Menyunting paragraph argumentatif yang ditulis teman
1. Definisi
Yakni pengembangan paragraf argumentasi yang menggunakan definisi,
biasanya menguraikan tulisan yang panjang lebar mengenai objek dan kelasnya.
Tujuan membuat definisi adalah untuk menetapkan jenis dari objek yang
dibicarakan. Penulis biasanya membuat definisi luas dengan menjelaskan ciri-ciri
2. Sebab-Akibat
Paragraf argumentasi yang dikembangkan dengan sebab akibat selalu
menggunakan proses berpikir yang bercorak khusus. Proses berpikir ini
menyatakan bahwa suatu sebab tertentu akan mencakup sebuah sebab yang
sebanding.
Pengembangan paragraf dengan cara sebab adalah dengan menempatkan
sebab sebagai inti dan akibat sebagai penjelasannya. Sebaliknya, dengan
menempatkan akibat sebagai inti untuk memahami bahwa akibat tersebut
ditimbulkan oleh sejumlah penyebab sebagai penjelasnya.
Contoh :
Jalan Pasar Baru sangat macet dan semrawut. Lebih dari separuh jalan
kendaraan tersita oleh pedagang kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah
memasang pagar pemisah antara jalan dan trotoar. Pagar ini berfungsi juga
sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan
berdagang. Pemasangan ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran
pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan sehingga menimbulkan
kemacetan lalu lintas.
3. Persamaan
Paragraf argumentasi yang dikembangkan dengan metode persamaan
biasanya mengandung suatu pernyataan mengenai kesamaan antara dua
barang/hal. Hal ini bertitik tolak dari berpikir analogis bahwa jika dua barang mirip
4. Perbandingan
Paragraf argumentasi persamaan dan perbandingan memiliki kesamaan,
tetapi juga memiliki perbedaan. Dalam perbandingan tercakup pengertian bahwa
salah satu dari hal yang diperbandingkan lebih kuat daripada hal lain yang
menjadikan dasar perbandingan.
Penulis yang menggunakan perbandingan ini menghadapi dua kemungkinan
yang mempunyai peluang atau kepastian lebih tinggi. Apabila kemungkinan
kedua lebih mempunyai peluang dari kemungkinan pertama, ia akan membatasi
jika menyetujui kemungkinan pertama. Artinya dengan menyetujui kemungkinan
yang pertama maka lebih pasti lagi ia harus menyetujui kemungkinan yang
kedua. Inilah pengembangan paragraf dengan cara membandingkan. Dalam hal
ini, penulis berusaha menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal.
Contoh :
Wacana 1 : Kepribadian
Apabila seseorang terbiasa disiplin terhadap diri sendiri, ia juga akan disiplin
terhadap peraturan orang lain. Ia disiplin dalam melakukan kegiatan pribadinya.
Oleh sebab itu, ia patut menjadi pemimpin karena ia disiplin pula terhadap
peraturan yang telah disepakati bersama. Hal ini dipertegas pula oleh Musthafa
Bisri. Beliau mengharapkan Gerakan Disiplin Nasional dimulai dari para
pemimpin bangsa.
5. Pertentangan
Paragraf Argumentasi dengan metode pertentangan atau kebalikan
berasumsi bahwa jika kita memperoleh keuntungan dari fakta atau situasi
tertentu. Fakta atau situasi yang bertentangan dengan fakta dan situasi tadi akan
membawa bencana atau malapetaka bagi kita, atau kita memperoleh kerugian
karena berlawanan dengan situasi sekarang ini. Dengan kata lain, kegagalan
atau ketidakpuasan selalu mencakup keinginan akan situasi yang berlawanan
dari situasi sekarang.
Contoh :
Pendapat umum menyatakan bahwa bahasa pertama seseorang
berpengaruh negatif terhadap penokohan bahasa keduanya. Bahasa pertama
hanya akan merusak bahasa kedua. Akan tetapi, sebenarnya pendapat di atas
tidak mutlak. Justru sebaliknya, bahasa pertama membawa pengaruh yang baik
bagi perolehan bahasa kedua. Bahasa pertama merupakan dasar untuk
mempelajari bahasa kedua.
E. Latihan Pembelajaran
Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai paragraf argumentatif,
kerjakanlah latihan berikut ini.
1. Buatlah daftar topik yang akan dijadikan pokok persoalan pada paragraf
argumentatif.
2. Pilihlah jenis pengembangan paragraf argumentatif sesuai kehendakmu
untuk dijadikan sebuah wacana.
3. Tulislah sebuah paragraf argumentatif berdasarkan 1 (satu) topik yang
telah dipilih. Gunakanlah kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu,
dengan denikian, oleh sebab itu, dll.) dalam paragraph argumentatifmu.
4. Tukarkan hasil pengerjaanmu dengan teman untuk dikoreksi dan
diperbaiki.
C. Indikator
Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf
persuasif berdasarkan hasil penelitian
Menyusun kerangka paragraf persuasif
Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf
persuasif
Menggunakan kata penghubung antarklausa (karena, jika, kalau, seperti,
dll.) dalam paragraph persuasif
Menyunting paragraph persuasif yang ditulis teman
Contoh :
Karier memang bukan segala-galanya dalam hidup ini, tetapi punya andil
dalam memengaruhi kehidupan seseorang. Mempertahankan serta
meningkatkan kualitas karier merupakan keinginan sebagian besar orang.
Belajar Efektif
Setiap pelajar membutuhkan strategi belajar yang efektif pada masa
mendatang. Strategi belajar yang efektif sangat diperlukan oleh pelajar
mengingat semakin hari kompetisi di kalangan pelajar semakin tinggi. Para
pelajar berlomba untuk mencapai prestasi sehingga semakin banyak pelajar
yang pintar. Materi ajar yang banyak, harus disiasati dengan cara belajar efektif,
tidak membuang-buang waktu aagar pelajar bisa belajar dalam waktu yang lebih
singkat.
E. Latihan Pembelajaran
Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai paragraf persuasif,
kerjakanlah latihan berikut ini.
Tulislah sebuah paragraf persuasif dalam bidang Olahraga dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Buatlah daftar topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf
persuasif
2. Susun kerangka paragraf persuasif bidang olahraga tersebut secara baik
dan runut.
3. Kembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasif
4. Gunakanlah kata penghubung antarklausa (karena, jika, kalau, seperti,
dll.) dalam paragraph persuasif anda
5. Setelah selasai, tukarkan dengan temanmu untuk saling memperbaiki
paragraf persuasif yang telah ditulis.
C. Indikator
Menentukan topik
Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi
(apa, siapa, di mana, kapan,mengapa, dan bagaimana)
Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara
Menuliskan hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan ejaan
dan tanda baca yang benar
E. Latihan Pembelajaran
Untuk memperdalam pemahamanmu mengenai wawancara, kerjakanlah
4. Mengumpulkan Bahan-bahan
Mulailah mengumpulkan bahan atau materi pidato yang sesuai dengan topik
yang akan dibicarakan. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari buku-buku,
ensiklopedi, majalah, surat kabar, informasi/ berita TV, atau dapat juga dengan
melakukan wawancara dengan seorang ahli dalam bidang tertentu.
5. Menyusun Bahan
Uraian pidato yang hendak disampaikan, biasanya diawali oleh salam
pembuka, pendahuluan, isi, kesimpulan, dan diakhiri dengan penutup.
a. Kalimat Pembuka/Salam Pembuka
Pada bagian pertama diawali kalimat pembuka berbentuk susunan kalimat
sapaan dengan maksud memberi penghormatan, mengkondisikan atau menarik
perhatian audiens agar memperhatikan pembicara.
Contoh :
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah,
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru,
Yang terhormat Ketua OSIS serta Anggota OSIS sekalian,
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu!.
….......................
b. Pendahuluan
Pada bagian ini pembicaraan diawali dengan ucapan syukur, kemudian
dilanjutkan dengan memberi sedikit gambaran pada audiens topik yang akan
dibicarakan, latar belakangnya, mengapa topik pembicaraan itu penting. Agar
menarik perhatian, pada bagian ini dapat juga diawali dengan suatu pertanyaan
atau pernyataan yang dapat merangsang keingintahuan audiens.
d. Penutup
Akhir suatu pidato biasanya berbentuk kesimpulan, harapan, permohonan
maaf, dan salam penutup. Kesimpulan hendaknya jangan hanya disampaikan
dalam satu atau dua kalimat, tetapi hendaknya merupakan rangkuman butir-butir
penting rincian topik yang dinyatakan dalam satu atau dua paragraf.
Berikut ini adalah salah satu contoh teks pidato sebagai bahan referensi
anda menulis teks pidato.
TEKS PIDATO
Isu-isu Pendidikan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
C. Indikator
Mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
Menentukan isi dan atau amanat yang terdapat di dalam cerita rakyat
Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat
Membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa
kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
Mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis
PUTI KESMUBA
Ada sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak, padahal mereka
sudah lama menikah. Mereka juga sudah berusaha ke sana kemari agar
mempunyai anak sendiri. Namun, keinginan itu belum terkabul.
Tiap hari mereka berdoa. Pada suatu malam, mereka bermimpi melihat
seorang kakek tua. Kakek itu berkata kepada mereka, "Jika kalian ingin
mempunyai anak, carilah rebung yang dililit ular sawah. Rebus dan makanlah
rebung itu."
Rebung adalah tunas bambu yang masih muda, jika dimasak dengan bumbu
yang cocok rasanya memang lezat. Esok harinya suami istri itu mencari rebung
yang dililit ular sawah. Sang suami segera menceritakan mimpinya semalam
kepada ular sawah. Si ular sawah yang dapat berbicara itu segera angkat bicara
setelah mendengar penuturan si suami.
"Baiklah, akan kuberikan rebung ini. Tetapi, Tuan harus berjanji."
"Hai ular sawah, apa yang harus kujanjikan?"
"Jika anak yang lahir laki-laki, ia menjadi milik Tuan. Namun, jika anak yang
lahir perempuan ia akan menjadi milikku. Anak itu harus diserahkan kepadaku
pada saat berusia tujuh tahun," kata ular sawah.
Karena demikian besarnya keinginan memiliki anak, tanpa pikir panjang lagi
suami- istri itu segera menyetujui perjanjian yang diajukan si ular sawah.
Rebung tersebut lalu dibawa pulang, dimasak dengan lezat, lalu dimakan.
Ajaib, beberapa hari kemudian perut si istri mulai membesar. Sang istri benar-
benar telah mengandung. Setelah genap sembilan bulan sang istri pun
melahirkan anak.
Sejenak mereka gembira, namun kegembiraan itu segera sirna ketika
mengetahui anak yang lahir ternyata adalah anak perempuan. Nasi sudah
menjadi bubur, janji sudah terlanjur mereka ucapkan di depan si ular sawah.
Meski kecewa, mereka memelihara anak itu dengan penuh kasih sayang. Anak
itu diberi nama Puti Kesumba.
Puti Kesumba tumbuh semakin besar. Betapa berat hati seorang ayah dan
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman anda mengenai cerita rakyat lebih mendalam, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Termasuk jenis/golongan cerita rakyat manakah cerita Puti Kesumba di
atas?
2. Apakah isi dan amanat dari cerita Puti Kesumba?
3. Sebutkanlah hal-hal menarik yang terdapat dalam cerita Puti Kesumba di
atas.
4. Tentukanlah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Puti Kesumba.
Kemudian bandingkanlah nilai-nilai tersebut dengan nilai- nilai yang masih
berlaku saat ini.
5. Buatlah sinopsis (jalan cerita singkat) cerita Puti Kesumba dengan kata-
kata Anda sendiri dalam beberapa kalimat.
C. Indikator
Mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan
Menentukan latar, isi dan amanat yang terdapat di dalam cerita rakyat
Menemukan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat
Membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa
kini dengan menggunakan kalimat yang efektif.
Mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis
Menurut cerita, Nyi Roro Kidul adalah seorang ratu berparas sangat cantik
bagaikan bidadari. Kecantikannya tak pernah pudar sepanjang zaman, ibarat tak
lekang oleh panas tak lapuk oleh hujan. Di dasar Laut Selatan, sebelah selatan
Pulau Jawa, ia bertahta di sebuah kerajaan yang sangat besar dan indah.
Siapakah Ratu Kidul? Konon, menurut yang empunya cerita, pada mulanya
ia adalah seorang wanita yang berparas elok, Kadita namanya. Karena
kecantikannya, Ia sering disebut Dewi Srengenge yang artinya matahari jelita.
Kadita adalah putri Raja Munding Wangi. Walaupun Kadita berparas cantik jelita,
raja tetap bermuram durja karena tidak mempunyai putra mahkota yang dapat
dipersiapkan untuk menduduki tahta kerajaan.
Barulah setelah raja memperistri Dewi Mutiara lahirlah seorang anak lelaki.
Akan tetapi, begitu mendapat perhatian lebih, Dewi Mutiara mulai mengajukan
tuntutan-tuntutan antara lain, memastikan anak lelakinya memegang tahta
kerajaan kelak dan Dewi Kadita harus diusir dari istana. Permintaan pertama
diluluskan, tetapi untuk mengusir Kadita, Raja Munding Wangi tidak bersedia.
”Ini sangat keterlaluan. Permintaan kedua Adinda sungguh sangat tidak
masuk akal dan sangat keji. Apa salah putriku Kadita?” Mendengarkan
penolakan raja, Dewi Mutiara tersenyum manis penuh goda sehingga kemarahan
raja sirna. Tetapi, diam- diam dalam hati istri kedua itu membara suatu dendam.
Keesokan harinya, ketika ufuk fajar, Dewi Mutiara mengutus kaki tangannya
untuk memanggil seorang tukang sihir. Kepada dukun sihir itu diperintahkan agar
menggunagunai Dewi Kadita.
”Buatlah badan atau tubuh Kadita kudisan dan kurapan. Kalau engkau
berhasil, akan aku beri hadiah yang sangat besar!” perintah Dewi Mutiara.
Tanpa kesulitan mereka mencampurkan ramuan guna-guna itu ke dalam
makanan Dewi Kadita. Malam harinya ketika Kadita sedang lelap, masuklah
angin semilir ke dalam kamarnya, angin itu berbau busuk, mirip bau bangkai.
Tatkala Kadita terbangun, ia menjerit. Seluruh tubuhnya penuh dengan kudis,
bernanah, dan berbau tidak enak. Tatkala raja mendengar berita ini, dalam hati
tahu bahwa yang diderita bukan penyakit biasa, tetapi guna-guna. Raja menduga
Mutiara yang merencanakannya. Atas desakan patih, putri dibuang jauh agar
tidak menjadikan aib.
E. Latihan Pembelajaran
Berdasarkan cerita rakyat ”Ratu Laut Selatan” di atas, jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini.
1. Termasuk jenis/golongan cerita rakyat manakah cerita ”Ratu Laut Selatan”
di atas?
2. Tuliskanlah latar tempat dan waktu cerita rakyat ”Ratu Laut Selatan”
tersebut.
3. Apakah amanat dari cerita ”Ratu Laut Selatan”?
4. Sebutkanlah hal-hal menarik yang terdapat dalam cerita ”Ratu Laut
Selatan” di atas.
5. Tentukanlah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita ”Ratu Laut Selatan”.
Kemudian bandingkanlah nilai-nilai tersebut dengan nilai- nilai yang masih
berlaku saat ini.
6. Buatlah sinopsis (jalan cerita singkat) cerita ”Ratu Laut Selatan” dengan
kata-kata Anda sendiri dalam beberapa kalimat.
C. Indikator
Mendiskusikan isi puisi (gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan
imajinasi)
Mendiskusikan maksud/makna puisi
Mengemukakan hasil diskusi isi puisi di depan kelas.
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman anda lebih mendalam, apresiasilah puisi berikut ini
kemudian buatlah kelompok diskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini.
Berdasarkan puisi “Kepada Sebuah Sajak” karya: Sapardi Djoko Damono di atas,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Diskusikan dan temukanlah faktor indratif (penglihatan, pendengaran,
perasa, penciuman, gerak) dari puisi “Kepada Sebuah Sajak” di atas.
2. Diskusikanlah maksud/makna puisi “Kepada Sebuah Sajak” di atas.
3. Kemukakan hasil diskusi isi puisi kelompok anda di depan kelas.
E. Latihan Pembelajaran
Agar pemahaman anda lebih mendalam, buatlah kelompok diskusi untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
KERENDAHAN HATI
(Karya Taufiq Ismail )
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jailah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapu rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya ....
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu ....
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
C. Indikator
Mengidentifikasi karakteristik karya sastra Melayu klasik
Menentukan struktur (unsur) karya sastra Melayu klasik
Menuliskan secara ringkas isi karya sastra Melayu klasik dengan bahasa
sendiri ke dalam beberapa paragraf
Masih ingatkah dengan unsur intrinsik Sastra Melayu Klasik? Unsur intrinsik
Sastra Melayu Klasik adalah tema, penokohan (tokoh dan watak), plot/alur ,
latar/setting berupa waktu dan tempat, gaya bahasa, konflik, sudut pandang, dan
amanat. Pada pembelajaran kali ini pun kita akan menentukan unsur intrinsik
tersebut dari salah satu contoh karya Sastra Melayu Klasik Ringkasan Hikayat
Nakhoda Muda. Simaklah dengan cermat.
Ada seorang raja yang bernama Raja Gaznawi yang besar kerajaannya dan
memerintah dengan adil. Sekali peristiwa, baginda bermimpi memperoleh
seorang perempuan yang amat baik parasnya. Perempuan itu memakai kain
merah dan memberi makan hati biri-biri panggang dengan isi pinggangnya.
Maka, baginda berahi akan perempuan yang dilihat dalam mimpi itu. Dua orang
anak perdana menteri yang masing-masing bernama Husain Mandi dan Husain
Mandari, sanggup pergi mencari perempuan itu.
Tersebut pula perkataan Husain Mandari, dua bersaudara pergi mencari
perempuan yang dimimpikan raja itu. Segala rumah raja-raja, rumah pengawal,
dan rumah orang besar-besar semuanya diperiksa mereka, tetapi perempuan
seperti yang dimimpikan baginda tidak dijumpai juga. Kemudian, mereka sampai
di pinggir negeri Batawi. Mereka bertemu dengan seorang tua yang mengambil
kayu dan bertanya: “Adakah di dalam negeri itu rumah yang tiada berdapur?”
Mereka mengikuti orang tua itu berjalan, tetapi kelakuan mereka menimbulkan
prasangka di hati orang tua itu. Mereka mengembangkan payung semasa
berjalan di dalam hutan, memakai kaus, dan sarung kaki semasa menyeberangi
sungai, serta menamai jembatan yang tiada pegangan itu jembatan monyet.
Akhirnya, mereka masih memperingatkan orang tua itu bahwa kalau sampai di
rumah, mestilah berdehem-dehem dahulu barulah naik ke rumah. Orang tua itu
tidak memberi perhatian kepada peringatan kedua orang itu. Setiba di rumah,
didapatinya Sitti Sara sedang mandi telanjang, kelihatan susunya.
Orang tua itu menceritakan kepada Sitti Sara kelakuan dua orang muda yang
dijumpainya di tengah jalan itu. Anaknya menjawab bahwa perbuatan kedua
anak muda itu ada alasannya. Misalnya, kalau bapanya berdehem-dehem dahulu
sebelum naik ke rumah, niscaya ia sempat mengambil kain untuk
menutup susunya.
Selang beberapa hari, Sitti Sara menyuruh seorang budak perempuan yang
bernama Si Delima mengantar makanan kepada kedua anak muda itu. Makanan
yang diantar itu ialah apam tiga puluh biji, kuah tujuh mangkuk dan air sekendi. Ia
juga berpesan: “Adapun sebulan itu genap tiga puluh hari dan sejumaat itu genap
tujuh hari, dan ada ketika air pasang.” Kedua orang muda itu menyambut
makanan itu dengan gembira dan memberikan setail emas kepada Sitti Sara.
E. Latihan Pembelajaran
Kerjakanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Tentukanlah struktur (unsur) karya sastra Melayu klasik “Ringkasan
Hikayat Nakhoda Muda” di atas dari segi pelaku, alur, latar, dan amanat.
2. Tulislah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita “Ringkasan Hikayat
Nakhoda Muda” di atas.
3. Ringkaslah isi karya sastra Melayu klasik “Ringkasan Hikayat Nakhoda
Muda” di atas dengan bahasa sendiri ke dalam beberapa paragraf.
Sejarah Melayu
Ilam, ketahui olehmu, kepada zaman dahulu kala dan pada masa yang telah
lalu, kata yang empunya cerita, pada suatu masa Raja Iskandar, anak Raja
Darab, Rum bangsanya, Makdonia nama negerinya, Zulkarnain gelarannya,
sekali peristiwa baginda berjalan hendak melihat terbit. Maka baginda sampai
pada serokan Negeri Hindia.
Maka ada seorang raja di tanah Hindia terlalu besar kerajaannya, setengah
Negeri Hindia itu dalam tangannya, namanya Raja Kida Hindia.
Setelah ia mendengarkan Raja Iskandar datang, maka Raja Kida Hindia pun
menyuruhkan perdana menteri menghimpunkan segala rakyat dan raja-raja,
yang takluk kepadanya. Setelah sudah berkambung semuanya, maka
dikeluarkannyalah oleh Raja Kida Hindia akan Raja Iskandar. Maka setelah
bertemulah antara kedua pihak itu maka segala rakyat-rakyat lalu berperanglah
terlalu ramai, seperti yang di dalam hikayat Iskandar itu.
Maka kalahlah Raja Kida Hindia itu Raja Iskandar, ditangkap baginda dengan
hidupnya, maka disuruhlah membawa iman. Maka Raja Kida Hindia pun
membawa imanlah jadi Islam di dalam agama Nabi Ibrahim, khalilullah,
alaihissalam. Maka dipersalini oleh Raja Iskandar akan Raja Kida Hindia seperti
pakaian dirinya. Maka dititahkanlah oleh Raja Iskandar kembali ke negerinya.
Maka adapun akan Raja Kida Hindia itu ada beranak seorang perempuan
terlalu baik parasnya, tiada berbagi lagi dan tiada taranya pada masa itu. Cahaya
mukanya gilang gemilang seperti cahaya matahari dan bulan dan amat bijaksana
budi pekertinya. Putri itu namanya Syahrul Bariah. Maka Raja Kida Hindia pun
memanggil perdana menterinya di tempat yang sunyi. Maka titah Raja Kida
Hindia kepada menteri.
”Ketahui olehmu, bahwa aku memanggil engkau ini aku hendak bertanyakan
bicara kepadamu. Bahwa anakku, yang tiada taranya seorang pun anak-anak
raja zaman ini tulah; hendak aku persembahkan kepada Raja Iskandar. Sekarang
apa nasihatmu akan daku?”
Maka sembah perdana menteri, ”Sahaja sebenarnyalah pekerjaan yang
seperti titah Duli Tuanku itu.” Maka sabda Raja Kida Hindia pada perdana
menteri, ”Insyaallah taala, esok hari pergilah Tuan hamba kepada Nabi Khidir,
C. Indikator
Menentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan diri sendiri
untuk menulis cerita pendek
Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan kronologi waktu
dan peristiwa
Mengembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen
(pelaku, peristiwa, latar, konflik) dengan memperhatikan pilihan kata,
tanda baca, dan ejaan.
E. Latihan Pembelajaran
Susunlah sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi Anda
dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Tentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan diri sendiri.
2. Tulislah kerangka cerita pendek dengan memperhatikan kronologi waktu
dan peristiwa.
3. Kembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen (pelaku,
peristiwa, latar, konflik) dengan memperhatikan pilihan kata, tanda baca,
dan ejaan.
4. Tulislah menjadi sebuah cerpen yang utuh.
5. Sampaikanlah hasil pengerjaan anda di depan kelas.
C. Indikator
Menentukan topik yang berhubungan dengan kehidupan diri sendiri
untuk menulis cerita pendek
Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan kronologi waktu
dan peristiwa
Mengembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen
(pelaku, peristiwa, latar, konflik) dengan memperhatikan pilihan kata,
tanda baca, dan ejaan.
E. Latihan Pembelajaran
Susunlah sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman teman atau orang
lain dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Tentukan tema atau topik yang akan menjadi bahan cerpen.
2. Tulislah kerangka cerita pendek dengan memperhatikan kronologi waktu
dan peristiwa.
3. Kembangkan kerangka yang telah dibuat dalam bentuk cerpen (pelaku,
peristiwa, latar, konflik) dengan memperhatikan pilihan kata, tanda baca,
dan ejaan.
4. Tulislah menjadi sebuah cerpen yang utuh.
5. Sampaikanlah hasil pengerjaan anda di depan kelas.
Hoerudin, Cecep Wahyu dan Suharti. 2009. Efektif dan Aplikatif Berbahasa
Indonesia untuk Tingkat Semenjana (Kelas X) Sekolah Menengah
Kejuruan. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
H., E. Kusnadi., dkk. 2009. Belajar Efektif B ahasa Indonesia 1 Untuk SMA dan
MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Indrawati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Juhara, Erwan., dkk. 2009. Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Syahreza, Faisal. 2014. Antologi Puisi Cinta ”Partitur Hujan”. Bandung : Literat.
Drs. Abdul Rasyid, M.M.Pd. lahir di Tebing Tinggi, 11 Juli 1968. Suami dari Enur
Nurjanah, S.Pd., M.M.Pd. ini menempuh pendidikan Pasca Sarjana di STIE
Ganesha Jakarta. Selain aktif sebagai Kepala Sekolah di SMP dan SMA Al-
Barkah Cikalongkulon, penulis pun aktif di berbagai organisasi kependidikan
lainnya. Penulis dapat dihubungi melalui e-mail: abdul_rasyid_1968@yahoo.co.id
Asep Purnama lahir di Cianjur, 28 Oktober 1987. Putra dari Bapak Kama dan
Ibu Rukmana ini menempuh pendidikan di SD Negeri Kiarapayung (2000), SMP
Negeri 2 Cikalongkulon (2003), dan SMA Pasundan Cikalongkulon (2007),
Universitas Kejuangan 45 Jakarta (2011) dan pendidikan Pasca Sarjana di STIE
Ganesha Jakarta.
Penulis aktif sebagai Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMP dan SMA
Al-Barkah Cikalongkulon sampai sekarang. Saat ini penulis bertempat tinggal di
Kp. Kiarapayung RT 02 RW 09 Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalongkulon
Kabupaten Cianjur – Jawa Barat. E-mail Penulis: aseppurnama987@yahoo.co.id