Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN

DENGAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi pada
Semester Genap (2)
Dosen Pengampu: Sri Mulyanti, M.Kep

Disusun oleh:
Cica Nur Komalasari E1914401017
Nanda Tiara Agustin E1914401023
Novi Nurul AzizahE1914401022
Fitri Novita E1914401019
Gita Ayu Safitri E1914401053
Gilang Muhamad Yasa E1914401046

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN HIPETERMI

RENCANA KOMUNIKASI KEPERAWATAN


Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien: Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal, kulit kemerahan,
takikardi, saat disentuh tangan terasa hangat.
2. Diagnosis Keperawatan: Hipetermia,Demam berdarah
3. Rencana Keperawatan: Mengontrol panas, memberikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam, memberikan kompres hangat.
4. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…X 24 jam, pasien
mengalami keseimbangan termoregulasi dengan kriteria hasil: suhu tubuh dalam
rentang normal 35,9 C – 37,5 C. Tidak ada perubahan kulit, tidak ada pusing.

A. Tahap Pengkajian
1. Fase Pra Interaksi
Prainteraksi merupakan masa persiapan sebelum berinteraksi dengan pasien/klien.
Dalam role play berikut, perawat melakukan kegiatan-kegiatan dengan:
a) Mengumpulkan data tentang keadaan pasien/klien, yaitu melihat atau
mempelajari status pasien.
b) Mencari literature atau pengetahuan tentang masalah yang berkaitan dengan
pasien/klien.
c) Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan kekuatan diri/mengevaluasi diri (dalam
adegan perawat nampak berfikir dan berfantasi)
d) Perawat memeriksa kembali alat-alat seperti: handuk, baskom, dll.
e) Menulis rencana percakapan atau kegiatan yang akan dilakukan pada saat
interaksi
f) Jika perawat sudah siap, rencanakan interaksi atau pertemuan dengan
pasien/klien. Atau keluarga yang bersangkutan.

2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum. Selamat pagi bu! Perkenalkan nama saya
Cica Nur Komalasari. Saya mahasiswa keperawatan dari Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya. Saya perawat yang bertugas hari ini dari jam
07.00 pagi sampai jam 02.00 siang”.
Pasien : “Waalaikumsalam. Iya sus”
Perawat : “Oh ya sebelumnya nama ibu siapa?”

1
Pasien : “Nama saya Ny.A”
Perawat : “Oh iya bu. Terima kasih Ibu telah mempercayakan saya untuk
membantu mengatasi masalah Ibu”.

b. Evaluasi dan Validasi


Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu sekarang?”
Pasien : “Saya merasa pusing, menggil dan demam sus”.
Perawat : “Apa semalam tidurnya pulas?”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Apa Ibu tadi sudah minum obat? Jika sudah, biasanya ibu
minum obat apa?”
Pasien : “Sudah sus. Saya hanya minum obat penurun panas biasa sus”
Perawat : “Apa ibu masih merasa demam?”
Pasien : “Iya sus”.

c. Kontrak
Perawat : “Karena masih demam, saya akan mengukur suhu tubuh dan
tekanan darah ibu setelah itu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan dan lakukan
kompres hangat, mungkin keluarga yang menunggu dapat belajar juga, sebentar
saya sedikit jelaskan baru saya lakukan kompres hangat, apa Ibu bersedia jika
saya jelaskan terlebih dahulu? (Sambil tersenyum)”
Pasien : “Iya sus”

3. Fase Kerja
Perawat : “Baiklah bu ternyata suhu tubuh ibu 40 derajat celcius dan
tekanan darah ibu 70/60mmHg. Sebelum saya ajarkan dan lakukan kompres
demam saya akan jelaskan tujuan dan manfaat tindakan ini, tujuan kompres hangat
adalah membantu tubuh beradaptasi dengan suhu tubuh yang meningkat agar tidak
lebih meningkat lagi, dan memberikan rasa nyaman. Alat-alat yang digunakan
adalah baskom air hangat, 2 handuk sedang, 1 handuk kecil. Caranya bapak akan
kita posisikan nyaman terlebih dahulu, lalu suhu ruangan akan kita buat sejuk agar
nyaman, bapak kita anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat,
setelah itu kita alaskan handuk dibawah kepala baru kita kompres hangat dari air
hangat yang sudah disiapkan ya”.
Perawat : “Bagaimana ibu, udah siap?”
Pasien : “Iya sus, sudah siap”.
Perawat : “Mari kita posisikan yang nyaman. iya bagus bu, kebetulan
sudah mamakai kaus yang menyerap keringat dan nyaman, kamar kita buat suhu

2
22˚C yaa. Handuk sedangnya kita pasang di bawah kepala ya, handuk kecil ini
yang sudah dibilas air hangat saya letakkan didahi ya bu?”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Kompres hangat bisa ibu ulang bila handuk yang dikompres
sudah dingin atau bila sudah lebih baik atau demamnya sudah turun kompres bisa
dihentikan, apa ibu mengerti yang saya jelaskan?”
Pasien : “Iya ngerti sus”
Perawat : “Sejauh ini, apa yang ibu rasakan? Apakah lebih nyaman?”
Pasien : “Iya sus”

4. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
Perawat :  “Bagaimana perasaan ibu setelah dikompres air hangat?”
Pasien : “Agak lebih baik sus”
Evaluasi Objektif
Pasien Menunjukkan perasaan lebih nyaman, dan lebih rileks.
Perawat :  “Oh iya bu, ibu saya sarankan minum lebih banyak air putih
lebih dari 2lt per hari membantu menstabilkan kehilangan cairan, karena suhu
tubuh yang meningkat. Bila ada perubahan dapat kita lihat 1-2 jam setelah ini
saya akan observasi datang kembali”.
Pasien : “iya sus”

b. Kontrak yang akan datang


Perawat : “karena saya rasa ibu sudah lebih baik saya sudahi dulu, nanti
saya akan mengecek kembali suhu ibu pada jam 10 siang disini,
untuk mengobservasi kembali apakah suhu tubuh ibu, sudah tidak demam”.
Perawat :  “Terima kasih atas kerja samanya bu, saya perawat cica ingin
pamit ke ruangan perawat, jika ibu perlu sesuatu, ibu bisa memanggil atau
menyuruh keluarga ibu memanggil saya di ruangan perawat”.
Pasien :  “Iya sus, sama-sama”

c. Rencana tindak lanjut


Perawat : “Ibu jangan lupa untuk meminum kembali obatnya setiap 3 kali
sehari. Dan saya sarankan minum lebih banyak air putih lebih dari 2lt per hari
membantu menstabilkan kehilangan cairan.”
Pasien : “Baik sus”

3
B. Tahap Diagnosa Keperawatan
1. Fase Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum. Selamat siang bu!”
Pasien : “Waalaikumsalam. Siang sus”
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
Pasien : “Masih merasa demam dan menggigil sus.”
Perawat : “Oh ya bu, seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa saya dating
kembali untuk menyampaikan hasil analisis terkait dengan masalah ibu.”
Pasien : “Iya sus”

2. Fase Kerja
Perawat : “Berdasarkan hasil pemeriksaan ibu mengalami gangguan kebutuhan
suhu tubuh. Berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter, ibu menderita demam
berdarah.”
Pasien : “oh begitu ya sus”
Perawat : “Iya bu”

3. Fase Terminasi
Perawat : “Baiklah bu, menurut pendapat saya ibu telah paham dengan masalah
ibu. Selanjutnya ibu bisa bekerja sama dengan kami selama perawatan di rumah
sakit ini.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Setelah ini kami akan rencanakan tindakan keperawatan dan
selanjutnya akan saya diskusikan kembali dengan ibu.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Nanti saya akan kembali untuk menyampaikan rencana keperawatan
yang saya buat dan segera melakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan ibu.”
Pasien : “Iya sus”

C. Tahap Perencanaan/Intervensi
1. Fase Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum. Selamat siang bu!”
Pasien : “Waalaikumsalam. Siang sus”
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
Pasien : “masih sama sus”

4
Perawat : “Saya akan menyampaikan rencana tindakan keperawatan ibu, waktu
yang diperlukan 5-10 menit. Apa ibu siap mendengarkan?”
Pasien : “Iya siap sus”

2. Fase Kerja
Perawat : “Berdasarkan masalah/diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan,
saya sampaikan bahwa rencana yang akan kami lakukan adalah observasi tanda-
tanda vital, terapi cairan RL, cek hemoglobin, hematocrit dan trombosit.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Saya mengharapkan ibu bisa bekerja sama dengan kami untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu.”
Pasien : “Iya sus”

3. Fase Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
Pasien : “Masih sama sus”
Perawat : “Setelah ini saya akan melakukan tindakan keperawatan dengan cepat
sesuai rencana. Saya akan kembali dalam waktu 10 menit untuk memasangkan
infus, pengambilan contoh darah dan tindakan-tindakan lainnya sesuai rencana.”
Pasien : “Iya sus”

D. Tahap Implementasi
1. Fase Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum bu”
Pasien : “Waalaikumsalam”
Perawat : “Seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa saya datang kembali
untuk melakukan tindakan keperawatan. Apa ibu sudah siap?”
Pasien : “Iya siap sus”

2. Fase Kerja
Perawat : “Mari saya bantu posisi nyaman buat ibu. Permisi saya pinjam tangan
ibu dulu untuk dipasangkan infus. Saat saya tusukkan jarumnya ke tangan ibu,
mohon ibu untuk tarik nafas mungkin agak sedikit sakit.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Baik bu untuk pemasangan infus sudah selesai. Selanjutnya saya akan
mengambil darah ibu untuk diperiksa hemoglobin, hematocrit dan trombosit.”
Pasien : “Iya sus”

5
3. Fase Terminasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
Pasien : “Lebih enakan sus”
Perawat : “Jika ada masalah dalam pemberian cairan infus dan yang lainnya,
harap hubungi saya kembali ya bu “
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Nanti saya akan kembali untuk melakukan evaluasi keperawatan terkait
tindakan yang telah dilakukan.”

E. Tahap Evaluasi
1. Fase Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum bu”
Pasien : “Waalaikumsalam”
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
Pasien : “Lebih enakan dari sebelumnya sus”
Perawat : “Syukurlah kalau keadaan ibu semakin membaik”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa saya datang kembali
untuk melakukan evaluasi tindakan keperawatan.”
Pasien : “Iya sus”

2. Fase Kerja
Perawat : “Permisi saya lihat tanda-tanda fisik ibu dulu ya.”
Pasien : “Iya sus, silakan”

3. Fase Terminasi
Perawat : “Setelah saya kaji ulang masalah ibu dan informasi yang ibu berikan.
Saya dapat simpulkan bahwa demam, pusing yang dirasakan ibu sudah berkurang,
akan tetapi obat-obatan untuk mengatasi penyakit ibu harus tetap diberikan supaya
penyelesaian ibu bisa tuntas.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Terima kasih ibu telah bekerja sama dengan baik. Semoga ibu cepat
sembuh. Mohon maaf apabila ada kesalahan/kekurangan dalam pemberian tindakan
keperawatan. Saya mohon pamit, Selamat siang bu”
Pasien : “Iya sus,terima kasih”

Anda mungkin juga menyukai