Bab II Komponen Elektronik
Bab II Komponen Elektronik
KOMPONEN ELEKTRONIKA
Kompetensi dasar
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat memehami dengan benar
tentang jenis, sifat dan karakteristik dari komponen-komponen elektronika serta fungsi
atau penggunaan komponen tersebut dalam suatu rangkaian elektronika.
Indikator
_ Penggunaan Induktor.
Semua komponen elektronik modern dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori besar:
Pasif, atau
Aktif.
Komponen elektronik pasif adalah komponen yang bila ditempatkan dalam sebuah
rangkaian dapat mengontrol sinyal yang berhubungan dengannya, tetapi tidak
menguatkan atau menambahkan energi padanya. Contoh umum komponen elektronik
pasif adalah resistor, kapasitor, dan induktor.
Komponen elektronik aktif adalah komponen yagn dapat mengubah karakteristik sinyal
yang berhubungan dengannya. Contohnya komponen ini dapat mengarahkan alirannya
10
atau mengubah keuntungannya. Contoh umum komponen aktif adalah dioda, transistor
dan peralatan semi konduktor lainnya.
Semua rangkaian elektronik terdiri dari komponen aktif dan pasif. Rangkaian elektronik
dapat dibentuk dari:
Komponen lepasan saja, atau
Komponen rangkaian terpadu saja, atau
Rangkaian hibrida, terdiri dari komponen lepasan dan komponen terpadu.
Istilah komponen lepasan artinya bahwa komponen tersebut terpisah dari komponen
lainnya dan berdiri sendiri. Komponen lepasan dibuat sebelum disambungkan dalam
rangkaian. Contoh-contoh komponen lepasan adalah resistor, kapasitor, dioda, transistor
atau induktor. Sejumlah komponen lepasan yang sering kita jumpai seperti ditunjukkan
pada gambar berikut :
11
2.2. RESISTOR
Secara umum, apabila dilihat dari bahan elemen resistornya maka resistor yang
digunakan dalam rangkaian elektronik adalah resistor karbon dan resistor belitan kawat
(Wire wound).
Karakteristik utama yang perlu diketahui dalam suatu resistor adalah harga resistansi
dan rating dayanya.
Resistor yang tersedia dipasaran dengan harga resistansi yang cukup banyak, mulai dari
beberapa Ohm dibelakang koma sampai orde Mega Ohm, sedangkan rating dayanya yang
terendah mulai dari 0,1 Watt sampai yang tertinggi mencapai beberapa ratus Watt. Rating
daya sangat penting, sebab rating daya menunjukan daya maksimum yang bias
didisipasikan (dirubah) menjadi panas tanpa menimbulkan temperature yang berlebihan
sehingga merusak atau membuat resistor terbakar.
Resistor dengan rating daya 5 Watt atau lebih pada umumnya terbuat dari belitan kawat
(wire wound), sedangkan resistor dengan rating daya 2 Watt atau kurang digunakan
resistor karbon karena resistor karbon mempunyai ukuran lebih kecil dan harganya
murah.Resistor yang paling umum digunakan dalam rangkaian elektronik adalah resistor
karbon dengan dengan rating daya 1 Watt atau lebih kecil.
12
Kedua jenis resistor diatas,yaitu resistor wire wound atau resistor karbon diproduksi
dalam bentuk Fixed resistor (harga resistansinya tetap) dan variable resistor (resistansinya
variable).
Toleransi resistor yang dibuat pabrik adalah mulai dari yang paling presisi yaitu
memiliki toeransi 0,01 % sampai yang paling kasar yaitu 20%.
Karena resistor karbon secara fisik relatip kecil, maka untuk menyatakan harga
resistansi dari resistor tersebut digunakan kode warna. Metode dasar dari system kode
warna ini adalah dengan jalan menggunakan warna-warna untuk menunjukan nilai angka,
nilai pengali dan nilai toleransi seperti yang ditunjukan berikut ini.
Sedangkan untuk resistor dengan toleransi 0,1 % dan 0,01 % digunakan enam warna pada
resistornya untuk menyatakan harga resistansinya.
Dengan melihat warna dari kode warna yang diberikan pada badan resistor, meskipun
bentuknya relatip kecil akan terlihat cukup jelas sehingga kita tidak mungkin sampai
tidak dapat membaca kode warna tersebut.
13
Untuk resistor dengan toleransi 5% dan 10% yaitu terdiri empat warna :
warna ketiga menyatakan pengali, sedangkan warna ke empat berjarak agak jauh dari
yang lain menyatakan toleransi dari resistor.
14
Gambar 2.3. Tabel Kode warna resistor karbon
15
2.2.4. Nilai –nilai standard resistor
Untuk menyediakan berbagai vaiasi yang perlu daam harga resistansi, sambil tetap
mempertahankan banyaknya persediaan resistor dalam jumlah minimum, maka industry
elektronik telah menstandardkan harga –harga resistansi tertentu yang telah dipilih.
1% values: 100, 102, 105, 107, 110, 113, 115, 118, 121, 124, 127, 130, 133, 137, 140,
143, 147, 150, 154, 158, 162, 165, 169, 174, 178, 182, 187, 191, 196, 200, 205, 210, 215,
221, 226, 232, 237, 243, 249, 255, 261, 267, 274, 280, 287, 294, 301, 309, 316, 324, 332,
340, 348, 357, 365, 374, 383, 392, 402, 412, 422, 432, 442, 453, 464, 475, 487, 499, 511,
523, 536, 549, 562, 576, 590, 604, 619, 634, 649, 665, 681, 698, 715, 732, 750, 768, 787,
806, 825, 845, 866, 887, 909, 931, 953, 976
Ukuran fisiknya, bentuknya , cara pemasangan dan penyambungan dalam rangkaian dan
yang paling penting adalah harga resistansinya dan disipasi dayanya, disamping
kemampuan untuk menangani beban lebih, keandalan, perubahan resistansi terhadap
tegangan yang jatuh padanya serta pengaruh lingkungan..
Resistor variable yang digunakan dalam rangkaian elektronik, secara kolektip dikenal
sebagai potensiometer, dimana merupakan suatu resistor variable dengan tiga terminal,
yang pada masing-masing ujungnya terdapat dua terminal tetap dan satu terminal variable
yang dapat digeser-geser sepanjang elemen resistornya. Pergeseran ini menyebabkan
perubahan resistansi antara terminal tetap dengan terminal variabelnya.
- Potensiometer
16
- Adjustable resistor
- Trimmer potensiometer
- Reostat
2.3.1.Potensiometer
17
Potensiometer dibuat dengan toleransi yang sanngat presisi maupun toleransi biasa. Juga
potensiometer ini dibuat dengan satu putaran (single turn) atau lebih dari satu putaran
(multi turn). Ada beberapa jenis potensiometer yang satu dengan satu poros pemutar yang
sama sehingga membentuk suatu pasangan (stereo) yang umumnya untuk pemakaian
audio stereo.
Wirewound Potensiometer , potensio ini terbuat dari belitan kawat yang berbentuk
lingkaran, sebuah lengan yang bisa digeser-geser dibuat berhubungan dengan elemen
resistor tersebut, bila lengan tadi diputar maka akan merubah kedudukan terminal
variable pada elemen resistornya sehingga menyebabkan perubahan resistansinya.
Kita bias mendapatkan wirewound potensiometer ini mulai dari harga resistansi 50Ω
sampai 50 kΩ, dengan rating daya 0,5 Watt sampai 8 Watt. Ada model khusus yang
dibuat dengan daya besar yaitu sampai 250 Watt dengan nilai resistansi antara 1Ω sampai
10 kΩ
Potensiometer Karbon , potensiometer ini mempunyai elemen resistor dalam suatu jalur
yang berbentuk lingkaran terbuat dari campuran karbon, dan lengan variabelnya
berhubungan dengan elemen resistor oleh suatu pemutar per logam. Bila as diputar maka
lengan variabelnya menggerakkan wiper tadi dan membuat kontak pada beberapa point.
Potensiometer karbon tersedia dipasaran dengan harga resistansi mulai dari 50Ω sampai
10 MΩ, rating dayanya berkisar antara 0,1 Watt sampai 2,25 Watt.
2.3.2.Adjustable Resistor
18
Adjustable Resistor yang ada dipasaran hanya ada satu jenis yaitu wirewound Adjustable
Resistor. Merupakan resistor belitan kawat yang bias dirubah-rubah sama dengan resistor
belitan kawat yang tidak bisadi rubah-rubah, hanya saja ditambahkan satu buah tap yang
dapat digerakkan dimana tap ini bias disekrupkan atau ada yang kontinyu.
2.3.3.Trimmer
Trimmer dirancang khusus hanya untuk keperluan perubahan resistansi yang hanya
sekali-sekali saja. Biasanya sering digunakan untuk mengetrim suatu kombinasi harga
resistansi dalam suatu rangkaian, misalnya untuk memperbaiki toleransi yang membesar
dan sebagainya.
Trimmer dibuat dalam bentuk satu putaran dan multi putaran untuk memenuhi
kebutuhan, dan umumnya dipasang pada PCB.
Trimmer yang tersedia dipasaran : Trimmer karbon biasanya tersedia dengan harga
resistansi mulai 500 Ω sampai 500 kΩ, dengan rating daya 0,25 Watt.
Trimmer model “Cerment” tersedia dipasaran dengan harga resistansi mulai 10 Ω sampai
1 MΩ dengan rating daya 0,5 Wat sampai 2 Watt.
Adapun cara kerja trimmer sama persis dengan potensiometer hanya saja potensiometer
dirancang untuk bias diputar-putar terus menerus, sedangkan trimmer hanya untuk
19
diputar-putar sekali-sekali saja, sehingga trimmer sebaiknya dipasang pada PCB agar
tidak sering diputar-putar, sedangkan potensiometer diberi pemutar diluar.
2.3.4.Reostat
Reostat adalah suatu variable Resistor dengan dua terminal yang dihubungkan secara
seri dengan beban, Reostat ini digunakan untuk mengatur besarnya arus. Dengan
menurunkan harga resistansi dari rheostat, maka arus yang mengalir kebeban akan
membesar dan sebaliknya. Rating daya dari rheostat harus cukup besar karena harus
mampu dialiri arus sesuai dengan arus yang mengalir ke beban.
Gambar Reostat
V input
REOSTAT
20
2.4. RESISTOR NON LINIER
Dalam ketiga jenis resistor non linier diatas, besarnya arus berubah-ubah tidak sesuai
dengan hokum Ohm , tetapi merupakan fungsi dari temperature, tegangan atau cahaya
yang diberikan padanya.
2.4.1. Termistor
Termistor adalah salah satu jenis resistor yang mempunyai koefisien temperature yang
sangat tinggi, dimana kegunaan utama resistor ini adalah untuk merubah resistansi dari
suatu rangkaian listrik karena adanya perubahan temperature pada suatu benda, atau
dengan kata lain sebagai sensor temperatur. Karakteristikyang demikian ini
memungkinkan kita untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang berhubungan
dengan temperatur. Misalnya untuk masalah pengindraan temperatur, kompenssasi
temperatur dan masalah –masalah pengontrolan temperatur.
Sekalipun demikian, pemakaian dari kedua jenis diatas harus diterapkan secara terpisah,
karena karakteristik dari salah satu jenis termistor bukan merupakan kebalikan dari
termistor yang lainnya.
21
Harga nominalnya ditetapkan pada temperature 250C, dimana pada umumnya terbuat
darioksida transisi besi misalnya CoO, Fe2O3, dan lainnya.
Termistor PTC adalah suatu resistor yang mempunyai koefisien temperature positif
yang sangat tinggi.
Ada beberapa hal penting dari PTC yang sangat berbeda dengan NTC yaitu :
- Koefisien temperature dari termistor PTC akan positip hanya antara daerah
temperature tertentu, diluar daerah temperature itu, koefisien temperaturnya bias
nol atau negatip.
- Harga mutlak koefisien temperature PTC, hamper dalam seluruh daerah
temperature akan jauh lebih besar dari yang dimiliki termistor NTC..
Pada pemakaian termistor, NTC umumnya digunakan untuk sensor temperature alat
pengontrol dan pengukuran temperature pada dunia industry karena mempunyai daerah
temperatur yang luas yaitu anatara – 200 sampai sekitar 4000C.
Sedangkan untuk termistor PTC yang memiliki kepekaan sangat tinggi tetapi memiliki
daerah temperature sempit ( antara 250 C sampai sekitar 1500C) digunakan sebagai sensor
temperature alat-alat kesehatan.
2.4.2. Vasitor ( V D R )
Vasitor adalah suatu resistor yang resistansinya akan berubah bila tegangan yang
diberikan padanya berubah, sehingga tidak sesuai dengan hokum Ohm.
Adapun karakteristik dari VDR dapat kita lihat pada gambar berikut,
R (Ω)
V (Volt)
22
Gambar 2.8. Vasitor ( V D R )
LDR adalah suatu komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya
bergantung pada cahaya yang mengenainya. LDR tidak mempunyai sensitivitas yang
samauntuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (warna cahaya), dimana
keterangan ini diberikan oleh pabrik pembuatnya dalam bentuk karakteristik respon
spectral. Bilamana suatu LDR dibawa dari suatu tempatdengan level cahaya tertentu
kedalam ruangan yang gelap sekali, maka resistansi LDR tidak bias segera berubah ke
resistansi keadaan gelap tersebut, tetapi butuh selang waktu tertentu yang disebut Laju
Recoveri (kΩ/detik).
LDR dapat digunakan sebagai saklar (swith) atau sebagai potensiometer tanpa
menimbulkan bunga api. Tetapi perlu diingat bahwa LDR mempunyai kecepatan reaksi
yang relatip lambat, oleh karena itu pemakaian LDR diatas frekuensi tertentu bias tidak
memungkinkan. Adapun symbol dari LDR seperti berikut,
23
2.5. CAPASITOR
- Fixe Capasitor (capasitor tetap) adalah capasitor yang nilai capasitansinya tetap /
tidak dapat dirubah-rubah.
- Variabel Capasitor adalah capasitor yang dapat dirubah-rubah nilai
capasitansinya.
Pemakaian yang paling sering dari variable capasitor adalah sebagai penalaan suatu
pesawat radio baik AM atau FM, sedangkan fixe capasitor sering digunakan sebagai filter
dalam rangkaian elektronik.
2.5.1.Capasitansi capasitor
Capasitor terbuat dari dua plat sejajar yang bersifat konduktor, yang dipisahkan oleh
suatu dielektrik yang bersifat isolator.
Rumus yang kita gunakan untuk mencari besarnya capasitansi suatu capasitor adalah :
C = E0 . Er . A / d Farad
24
Dimana rumus diatas hanya berlaku bila A > > > d , hal ini untuk mencegah terjadinya
Edge Effect.
Keterangan rumus :
Untuk memperoleh suatu harga yang masuk akal, maka luas plat sejajar harus cukup
besar, permitivitas dielektrik relatip cukup tinggi dan tebal dielektriknya harus sekecil
mungkin. Untuk pabrik pembuat capasitor hal ini berarti bahwa plat penghantar dan
dielektriknya harus tipis agar supaya bias membuat capasitor dengan volume yang kecil.
Lapisan dielektrik yang tipis harus dapat menahan tegangan kerja yang cukup tinggi
tanpa menimbulkan break down, sehingga kekuatan dielektrik ini merupakan factor
penting yang tidak boleh diabaikan.
Capasitansi dari capasitor tidak selalu konstan, tetapi dipengaruhi oleh temperature,
tegangan dan frekuensi kerja yang diberikan padanya. Contohnya, dengan kenaikan
temperature, pembesaran bahan dielektrik dan perubahan dalam permitivitas dielektrik
akan menyebabkan capasitansi kapasitor berubah.
Capasitor jenis polystyrene, mika dan beberapa capasitor keramik bias memberikan
perubahan capasitansi yang minimum akibat adanya perubahan temperature.
25
2.5.3.Bahan dielektrik
Zat-zat yang mempunyai resistansi sangat tinggi dalam orde Mega Ohm
dikelompokkan sebagai penyekat (isolator), dengan resistansi yang sangat tinggi,
penyekat tidak bisa mengalirkan arus yang terasa bilamana diberi sumber tegangan.
Akibatnya penyekat mempunyai dua fungsi, yaitu untuk menyekat antara beberapa
penghantar sehingga tidak bersentuhan dan yang kedua adalah untuk menyimpan muatan
listrik bila diberi tegangan. Penyekat yang memiliki dua fungsi tersebut dinamakan
Dielektrik ( memiliki dua fungsi listrik).
- Kekuatan dielektrik
-Permitivitasnya
- Kekuatan dielektrik :
Kekuatan dielektrik merupakan suatu kekuatan medan listrik maksimum yang bisa
ditahan oleh dielektrik tanpa menimbulkan break down padanya. Besaran ini dinyatakan
dalam Volt/mm atau kV / meter. Biasanya ditentukan berdasarkan hasil-hasil percobaan.
26
Epoxi resin 200
Teflon 170
Parafin oil 380
- Permitivitas relatif
Permitivitas relative merupakan suatu konstanta dari suatu bahan dielektrik yang
menunjukkan karakteristik dari kemampuan untuk menerima / menyimpan muatan listrik.
Vacuum 1
Air 1.0006
Polythene 2.3
Mica 5.4
Glycerin 43
Pure water 80
- Resistivitas
Resistivitas tranfersal dan superficial sangat besar untuk penyekat. Resistivitas superficial
bergantung pada lingkungan sekitar dan biasanya merupakan fungsi dari kelembaban
relatip dan bahan tertentu.. Sedangkan resisitivitas transfersal ( resistivitas volume )
untuk bahan dielektrik sangat besar yaitu antara 0,2 sampai 300.000 Tera Ohm cm.
27
Loss factor dari suatu dielektrik akan menentukan apakah dielektrik ini cocok untuk
frekuensi sangat tinggi ( UHF ) , frekuensi tinggi ( HF ) atau hanya untuk frekuensi
rendah ( LF ). Loss factor dinyatakan dengan tg & untuk suatu frekuensi kerja yangtelah
ditentukan.Semakin tinggi Loss factor maka semakin tinggi kerugiannya.
Rangkaian equivalen dari capasitor ideal adalah sebuah Rs seri dengan suatu capasitor,
,dan loss factor dinyatakan : tg ∂ = Rs . w . C.
Sehingga apabila sebuah capasitor dioperasikan pada frekuensi semakin tinggi maka loss
faktornya akan bertambah besar.
Toleransi perubahan capasitansi maksimum yang boleh terjadi dan digaransi oleh pabrik
pembuat capasitor .
Besarnya toleransi ini bergantung pada bahan dielektriknya, seperti pada beberapa contoh
berikut ini :
28
Gambar 2.11. berbagai jenis Capasitor
A. Capasitor Mika
Karena stabilitasnya tinggi dan factor kerugian (loss) yang rendah, maka capasitor mika
sering digunakan pada rangkaian elektronik dengan frekuensi tinggi.
Adapun nilai capasitansi yang tersedia dipasaran mulai dari beberapa pF sampal 0,47 nF,
dengan toleransi 0,5 % sampai 20%. Sedangkan tegangan nominal mulai dari 100 Volt
sampai 1000 Volt, tahan temperature sampai 125 derajat Celcius untuk beberapa model
tertentu.
B. Capasitor Keramik
b. Permitivitas tinggi.
Capasitor ini mempunyai keuntungan dalam kemampuan untuk membuat suatu Capasitor
dengan capasitansi besar dalam volume yang kecil.
29
Capasitor dengan loss rendah pada dasarnya digunakan sebagai capasitor kopling
(coupling), rangkaian penala (tuning) dan sebagai kompensasi temperature.
C. Capasitor Kertas
b. Metal atau logam : Dalam capasitor jenis logam ini, aluminium diuapkan dalam udara
hampa lalu ditempelkan pada seluruh permukaan kertas sehingga terbuat dari dua plat
aluminium tipis dengan dielektrik kertas.
Capasitor kertas, lama kelamaan diganti kedudukannya oleh film dari plastic (plastic Film
capasitor ). Capasitor kertas pada umumnya digunakan dalam rangkaian untuk starting
dan menjalankan motor,serta untuk rangkaian dengan frekuensi rendah.
Capasitor ini mempunyai stabilitas yang sangat tinggi,resistansi isolasi yang sangat tinggi
dan koefisien temperature yang rendah. Capasitor ini bias dibuat dengan toleransi yang
sangat baik. Pada umumnya plastic film capasitor digunakan secara meluas dalam
rangkaian-rangkaian yang memerlukan resistansi kebocoran yang tinggi, loss factor
rendah dan stabilitas tinggi.
E. Capasitor Elektrolit
Capasitor ini mempunyai hasil kali CV yang sangat tinggi disbanding seluruh capasitor
jenis non elektrolit. Capasitor ini sering digunakan sebagaireservoir dan sebagai elemen
perata dalam rangkaian power supply, capasitor ini juga dipakai sebagai coupling dan
decoupling dalam penguat audio. Nilai capasitansi yang besar bias diperoleh dari suatu
dielektrik yang terbentuk dari elektrolit yang ternyata sangat tipis, hanya beberapa
30
nanometer.Karena capasitor elektrolit hanya menggunakan volume yang kecil untuk
mendapatkan capasitansi yang besar dan mempunyai polaritas, maka dalam
pemasangannya tidak boleh terbalik.
F. Capasitor Variabel
Capasitor variable dapat melayani dua fungsi yaitu sebagai Tuning dan Trimming.
Tuning Capasitor digunakan untuk merubah frekuensi resonansi dari suatu rangkaian
oscillator LC atau RC.
Trimming Capasitor adalah suatu capasitor yang bias diatur, tetapi harga capasitansinya
Kecil. Capasitor ini dipasang paralel dengan capasitor tuning yang harganya jauh lebih
besar atau kadang-kadang dipasang dengan suatu capasitor tetap. Pemasangan cxapasitor
trimming ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu perubahan capasitansi yang lebih
halus dalam mengatur capasitansi total suatu rangkaian. Contoh dalamdalam rangkaian
kalibrasi, tracking (penelusuran ) dan netralisasi.
31
Gambar 2.14. Capasitor Variabel
2.6.1. Transformator
Transformator adalah suatu alat untuk mengubah arus atau tegangan listrik yang
terdiri dua lilitan atau lebih yang dikopelkan secara induktif.
Apabila suatu tegangan bolak-balik diberikan pada salah satu lilitannya (lilitan primer),
maka akan timbul tegangan bolak-balik pada sisi yang lain (disebut sekunder) yang
besarnya ada hubungannya dengan tegangan sisi primer.
32
2.6.1.1 Karakteristik Transformator
Pada transformator ideal, drop tegangan dan kerugian-kerugian dalam trafi diabaikan,
maka daya listrik yang diterima disisi primer trafo sama dengan besarnya daya yang
dikeluarkan trafo pada sisi sekunder. Sehingga secara matematis,dapat dinyatakan :
I1 . V1 = I2 . V2 Sehingga didapat : V1 : V2 = N1 : N2 = I2 : I1
Untuk trafo disini juga akan dibahas mengenaintransformator Center Tap, dimana pada
sisi sekunder kumparannya dibagi menjadi dua yang sama panjangnya sehingga terbentuk
Tap yang persis ditengah-tengah.
33
2.6.2. Induktor
Induktor adalah suatu alat yang terbuat dari sebuah coil (lilitan) yang bekerjanya
dengan induktansi terkumpul. Induktor dapat terbuat dari coil yang berinti besi atau coil
yang berinti non konduktor.
Induktor didesain sedemikian rupa sehingga impedansinya pada frekuensi yang telah
ditentukan atau diatas frekuensi rangenya bisa induktif reaktif.
L
+ v -
i
2.6.2.1. Induktansi
Suatu coil mempunyai besar induktansi tertentu, apabila suatu arus berubah-ubah
didalam suatu coil akan menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah dan akan
menghasilkan EMF induksi dengan arah yang berlawanan pada coil yang sama, gejala ini
disebut induksi diri (self induction)
Sebuah coil dikatakan mempunyai induktansi sebesar satu Henry bila arus yang
mengalir dalam coil tersebut berubah dengan laju 1 Ampere per detik dan
menghasilkan tegangan balik sebesar 1 Volt.
34
Besarnya induktansi bergantung pada besar fisik, banyaknya belitan dan jenis bahan inti
dari inductor yang bersangkutan.
di
v =L
dt
1
E= LI 2
2
Seperti halnya trafo, kerugian dalam inductor bias dibagi menjadi dua yaitu :
1. Kerugian dalam belitan yang besarnya bergantung pada besar resistansi dari
kawat dan arus yang mengalirinya.
2. Kerugian dalam inti yang besarnya bergantung dari bahan inti dan frekuensi
kerjanya.
Kerugian inductor bias ditunjukan dengan sebuah resistor yang dipasang seri dengan
sebuah inductor, dan dari sini kita bisa menggambarkan diagram vektornya.
Faktor kualitas (factor Q ) sangat penting penggunaannya dalam rangkaian penala dan
filter, sebab factor Q ini akan menentukan lebar band frekuensinya.
35
2.7. RANGKUMAN
- Komponen aktif
- Komponen lepasan
- Komponen rangkaian terpadu (Integrated Circuit)
- Komponen hybrid terdiri komponen lepasan dan rangkaian terpadu.
Resistor linier dapat dibagi lagi menjadi fixed resistor dan resistor variable yang terdiri
dari resistor karbon dan resistor wire wound.
- Kekuatan dielektrik
- Permitivitas
- Resistivitas dan
- Loss factor
- Transformator biasa
- Transformator Center Tap (Tap Tengah)
Induktor secara umum ada yang berinti besi dan inti non konduktor, dan pada inductor
berlaku hokum Lenz untuk induktansi diri (self induction)
36
2.8. SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tuliskan harga resistansi dari resistor dengan kode warna berikut ini :
2. Tuliskan kode warna dari resistor dengan toleransi 5% , 10% dan 2% yang memiliki
harga resistansi berikut ini :
a. 2k2 , 470Ω , 10Ω , 1 Ω , 2,2 Ω , 4,7Ω , 0,1Ω , 0,22Ω , 0,47Ω (untuk empat warna)
37
4. Apakah perbedaan pokok antara potensiometer dengan trimmer
5. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara resistor non linier dan linier.
a. 50 Hz
b. 1 kHz
c. 100 kHz
d. 10 MHz.
7. Hitung day yang didisipasikan dalam sebuah capasitor bila diketahiu resistansi
kebocorannya 109 Ohm, dan tegangan yang diberikan 220 Volt.
8. Hitung luas plat yang dibutuhkan bila kita hendak membuat sebuah capasitor sebesar
0,1 Farad,bila jarak antar plat 0,01 mm. Dielektrik mika.
9. Hitung besarnya capasitansi dari sebuah capasitor yang terbuat dari plat sejajar dengan
jarak antar plat 0,1 mm, serta luas platnya 1 m2, sedangkan dielektrik digunakan mika.
10. Apabila kita hendak membuay sebuah capasitor sebesar 1 Farad dengan luas plat
sejajar 0,5 m2 dan jarak antar plat 1mm, tentukan permitivitas dari bahan dielektrik yang
dipergunakan untuk membuat capasitor tersebut.
38