Pendahuluan tindakan yang menistakan RAS, dan tindakan
Pada saat sekarang proses pembelajaran kekerasan. sudah harus mulai ada inovasi yang menarik. 3. durasi setiap video tidak terlalu panjang, Proses pembelajaran tidak lagi berfokus ke satu disarankan 3-5 menit saja. guru yang hanya menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa mulai bosan di Dari penelitian tersebut dapat dalam kelas. Pada tulisan ini penulis mengajak disimpulan video yang akan digunakan dalam memanfaatkan video sebagai media proses pembelajara harus sudah matang. Tidak pembelajaran. ada unsur yang menyinggung serta lebih baik Penelitian dari (Hadi, 2017) Video video tidak terlalu panjang cukup hanya dengan pembelajaran merupakan salah satu media yang 3 – 5 menit dari setiap materi yang di tampilkan. memiliki unsur audio (suara) dan visual gerak Masih pada penelitian dari (Batubara & (gambar bergerak). Sebagai media pembelaran, Ariani, 2016) mengungkapkan beberapa video berperan sebagai pengantar informasi dari keunggulan dan kelemahan penggunaan media guru kepada siswa. Kemudahan untuk video. Keunggulan penggunaannya dalam mengulang video (replay) dan cara menyajikan media pembelajaran antara lain adalah : informasi secara terstruktur menjadikan video a. mampu menjelaskan keadaan nyata suatu termasuk salah satu media yang dapat proses, fenomena, atau kejadian meningkatkan kemampuan siswa dalam b. mampu memperkaya penjelasan ketika memahami sebuah konsep. Dari kesimpulan di diintegrasikan dengan media lain seperti teks atas di dalam suatu video pembelajara harus atau gambar memiliki unsur audio dan visual. Pemateri tidak c. pengguna dapat melakukan pengulangan pada hanya memberikan gambaran visual yang bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran gambar bergerak saja tetapi juga harus bisa yang lebih fokus, membuat suara yang menarik dan mengajak d. sangat membantu dalam mengajarkan materi siswa memahami konsep dari sesuatu yang di dalam ranah perilaku atau psikomotorik. pelajarinya. Selain itu video juga dinilai e. lebih cepat dan lebih efektif dalam menyenangkan serta tidak membuat siswa menyampaikan pesan dibandingkan media teks. merasa bosan dalam pembelajaran, sehingga f. mampu menunjukkan secara jelas simulasi meningkatkan motivasi belajar siswa (Hadi, atau prosedural suatu langkah-langkah atau 2017). Dengan menarapkan video proses cara. pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat Sebaliknya, keterbatasan media video meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa adalah : merasa dengan metode yang diterapkan guru a. sebagian orang kurang konsentrasi dan menarik perhatianya sehingga siswa bisa fokus kurang aktif dalam berinteraksi dengan materi ke materi yang diberikan oleh guru. yang terdapat dalam video karena mereka Menurut (Batubara & Ariani, menganggap belajar melalui video lebih mudah 2016) prosedur utama dalam menerapkan media dari pada belajar melalui teks. video dalam kegiatan pembelajaran adalah b. penjelasan melalui video juga tidak berhasil sebagai berikut. membuat peserta didik menguasai sebuah materi a. Siapkan media video yang akan ditonton secara rinci karena dia harus mampu mengingat peserta didik, Syaratnya : rincian setiap sesi yang ada dalam video. 1. isi video yang ditampilkan harus yang berkaitan dengan tema atau topik pelajaran. Penelitian lainya dari (Yudianto, 2. gambar-gambar yang ada di dalam video 2017) Media video merupakan media tidak memuat unsur pornografi, tindakan susila, pembelajaran yang paling tepat dan akurat dalam menyampaikan pesan dan akan sangat mampu merangsang pikiran siswa dalam proses membantu pemahaman peserta didik. Dengan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses adanya media video, peserta didik akan lebih komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan paham dengan materi yang disampaikan bahan ajar. Apabila media itu membawa pesan pendidik melalui tayangan sebuah film yang pesan atau informasi yang bertujuan diputarkan. Unsur-unsur yang terdapat dalam instruksional atau mengandung maksud-maksud media video seperti suara, teks, animasi, dan pengajaran maka media itu disebut media grafik. Dengan adanya media video peserta pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas mampu mencapai kemampuan dalam ranah media pembelajaran adalah alat, metode, dan kognitif (Kegiatan Mental Otak ), afektif teknik yang dipergunakan dalam rangka lebih (Sikap), psikomotorik (keterampilan/skill) dan mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara meningkatkan kemampuan interpersonal. Dapat pengajar dan pembelajar dalam proses disimpulkan dari penelitian siswa mampu pembelajaran di kelas. Dengan adanya media mencapai apa yang diharapkan oleh guru di pembelajaran dapat merangsang pikiran siswa dalam kelas. untuk lebih fokus ke pembelajaran yang Sebagai bahan pertimbangan lain, diberikan oleh guru. Adanya interaksi yang penulis membandingkan dengan penelitian lebih efektif antara guru dan siswa pada proses lainya. Penelitian dari (Syaparuddin & Elihami, pembelajaran di dalam kelas. Masih menurut 2020) menyatakan Pemanfaatan media (Alphaomegaproperty, 2020) video adalah pembelajaran video dapat meningkatkan gambar gerak yang terdapat seragkaian alur dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran menampilkan pesan dari bagian sebuah gambar Pendidikan Kewarganegaraan kelas Paket C untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Video Kabupaten Enrekang sebesar 10,85%. Namun pembelajaran adalah suatu media yang masih terdapat 2 orang siswa yang motivasi dirancang secara sistematis dengan berpedoman belajarnya masih rendah, tetapi secara umum kepada kurikulum yang berlaku dan dalam mereka tetap mengalami peningkatan motivasi pengembangannya mengaplikasikan prinsip belajar pada setiap siklusnya. Dari penelitian ini prinsip pembelajaran sehingga program tersebut pembelajaran video dianggap sangat efektif, memungkinkan peserta didik mencemarti materi nampun masih terdapat 2 orang yang masih pelajaran secara lebih mudah dan menarik. rendah motivasinya dalam proses pembelajaran. Secara fisik video pembelajaran merupakan Hal ini tentunya tidak terlalu berpengaruh program pembelajaran yang dikemas dalam mengingat dari keseluruhan siswa yang ada di kaset video dan disajikan dengan menggunakan dalam kelas hanya 2 orang siswa saja yang peralatan Projector, VCD player serta TV kurang memperharikan dari proses monitor. Dapat di simpulkan dalam penggunaan pembelajaran menggunakan video. media pembelajara berbasis video juga harus dapat menyiapkan infrasttruktur yang memadai. Pembahasan 3. Tujuan Pemanfaatan Media Video Dalam 1. Attribute Video Pembelajaran Menurut (Prismanata, 2016) Unsur – Menurut (UNNES, n.d.) Secara umum unsur multimedia memiliki pengertian tujuan penggunaan media pembelajaran adalah sederhana yakni bagian – bagian multimedia. membantu guru dalam menyampaikan pesan Bagian yang dimaksud ialah apa saja isi yang pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, harus ada di dalam sebuah multimedia agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih pembelajaran. Multimedia selain memiliki menarik, dan lebih menyenangkan kepada empat komponen utama, seperti teks, gambar, siswa. Sedangkan secara khusus media audio, dan animasi/video. pembelajaran digunakan dengan tujuan: • Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga 2. Media Video merangsang minat siswa untuk belajar. Menurut (Alphaomegaproperty, Menumbuhkan sikap dan keterampilan 2020) Media adalah pengantar pesan yang tertentu dalam bidang teknologi • Menciptakan situasi belajar yang tidak belajar siswa kelas V A MIN Kroya Kecamatan mudah dilupakan oleh siswa Panguragan Kabupaten cirebon. • Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif Dari penelitian di atas dapat di • Untuk memberikan motivasi belajar simpulkan beberapa hal : kepada siswa (Situmorang, 2009) 1. Penggunaan Media pembelajaran berbasis video sangat diminati oleh siswa, terdapat 80 % 4. Potensi Dalam Video Pembelajaran Siswa setuju proses pembelajaran dilakukan Mengutip kesimpulan dari penelitian dengan video (Akhmad Busyaeri, Tamsik Udin, 2016) : 2. Hasil belajar siswa menjadi lebih baik setelah 1. Penggunaan video pembelajaran IPA menggunakan video pembelajaran, hal ini umumnya sangat diminati oleh semua siswa membuktikan tingginya tingkat pengaruh video MIN Kroya, sebagaimana hasil penelitian yang terhadap siswa. dilakukan terhadap 27 responden yang menjadi 3. Semakin guru menggunakan video sampel penelitian ternyata didapat 79,634% pembelajaran maka akan semakin kuat pula yang mengatakan sangat setuju bila pengaruh yang di timbulkan terhadap hasil pembelajaran alat pencernaan manusia belajar siswa di kelas. dilakukan dengan menggunakan video pembelajaran, dan 12,962% mengatakan setuju 5. Keunggulan Program Video bila pembelajaran alat pencernaan manusia Hasil kesimpulan penelitian dari (Eva dilakukan dengan menggunakan video Susanti, Endang Sutedja, Tita Husnitawati pembelajaran, serta 7,404% yang mengatakan Madjid, Farid Husin, Elsa Pudji Setiawati, tidak setuju bila pembelajaran alat pencernaan 2015). Media video dapat meningkatkan manusia dilakukan dengan menggunakan video pengetahuan dan sikap remaja tentang dampak pembelajaran perilaku seksual pranikah lebih baik dari pada 2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan menggunakan metode ceramah. video pembelajaran pada materi alat pencernaan manusia di kelas V A MIN Kroya Panguragan 6. Pemilihan Program Video Cirebon terhadap 27 responden yang dijadikan Menurut (MasCos, 2020) Kriteria sampel penelitian ternyata diperoleh rata-rata Memilih Media Pembelajaran : hasil belajarnya mencapai 80,63, hal ini terjadi 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. karena dipengaruhi oleh media yang digunakan Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional guru dalam menyampaikan materi selama yang telah ditetapkan. Secara umum mengacu proses belajar mengajar. Hal ini membuktikan kepada salah satu atau gabungan dari dua atau bahwa tingginya tingkat pengaruh video tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. terhadap hasil belajar siswa MIN Kroya. 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yag 3. Pengaruh yang ditimbulkan akibat penerapan sifatnya dakta, konsep, prinsip atau generalisasi. video pembelajaran terhadap hasil belajar pada 3. Praktis, luwe, dan bertahan. Jika tidak materi alat pencernaan manusia di kelas V A tersedia, waktu, datau sumber dana untuk MIN Kroya Panguragan Cirebon, sebagaimana memproduksi tidak perlu dipaksakan. Media data dari hasil dua variabel yakni variabel X dan yang mahal jaminan menjadi media variabel Y. Ternyata dari kedua variabel tersebut pembelajaran terbaik. menunjukkan pengaruh yang sangat tinggi. Hal 4. Guru terampil menggunakannya. Jangan ini terbukti dengan perolehan korelasi dari dua sampai guru terlihat gagap atau kesulitan saat variabel tersebut melalui perhitungan product menggunakannya dihadapan peserta didik. moment mencapai sebesar 1,03 yang berarti 5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif berada dalam korelasi yang kuat/tinnggi, untuk kelompok besar belum tentu sama dimana derajat korelasinya berada diantara efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil rentang 0,800-1 (korelasi kuat/tinggi), yakni jika atau perseorangan. semakin sering guru mengguna video 6. Mutu teknis pengembangan visual baik pembelajaran maka akan semakin kuat/tinggi gambar atau fotografi harus memenuhi pula pengaruh yang ditimbulkan terhadap hasil persyaratan teknis tertentu. Dengan demikian keterkaitan antara media pembelajaran dengan 4. Proses Editing tujuan, materi, metode dan kondisi pembelajar Ketika rekaman video dan ilustrasi sudah harus menjadi perhatian dan pertimbangan terkumpul, saatnya mengedit video pengajar untuk memilih dan menggunakan pembelajaran, nih. Ada banyak software yang media dalam proses pembelajaran di kelas, bisa digunakan, misalnya saja Movie Maker dari sehingga media yang digunakan lebih efektif Windows, Adobe Premiere, Corel Video Studio, dan efisien untuk mencapai tujuan dan lain-lain. pembelajaran.
kondisi pandemi Covid-19 ini membuat
guru tidak bisa banyak memilih dari jenis media pembelajaran yang ada karena terhambat ruang dan waktu. Sehingga media pembelajaran yang berbasis informasi dan teknologi (IT) sangat tepat jika digunakan untuk pembelajaran daring. Salah satunya adalah penggunaaan video pembelajaran.
7. Produksi Video Pembelajaran
Menurut (Serenata, 2020) membuat membuat video : 1. Tulis Skenario Sama seperti membuat film, membuat video pembelajaran juga membutuhkan skenario. Skenario ini berfungsi sebagai pemandu ke mana arah pembicaraan Bapak/Ibu Guru ketika direkam nanti. Tulis ringkasan materi bahan ajar yang nantinya bisa dibacakan di depan kamera. 2. Proses Rekaman Bagi Bapak/Ibu Guru yang punya kamera digital atau DSLR, boleh menggunakan kamera ini. Sediakan tripod dan lighting untuk mendukung proses rekaman agar lebih bagus dan stabil. Apabila tidak punya, sebenarnya bisa menggunakan kamera smartphone. Terlebih di masa kini, kamera smartphone pun sudah banyak sekali yang bagus dan jernih. Jika tidak yakin suara akan terekam dengan baik dan jelas, Bapak/Ibu Guru bisa menyediakan alat voice recorder atau menggunakan smartphone, lalu letakkan di saku baju atau yang dekat dengan mulut. 3. Cari Ilustrasi Ketika sudah merekam seluruh materi, langkah selanjutnya ialah memastikan video tersebut didukung oleh ilustrasi yang tepat. Misalnya saja tabel, diagram, animasi, gambar, atau data- data lain. Pastikan Bapak/Ibu Guru mencantumkan sumber saat memasukkan ilustrasi ini ke dalam video. DAFTAR PUSTAKA Akhmad Busyaeri, Tamsik Udin, A. Z. (2016). PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPA DI MIN KROYA CIREBON. Al Ibtida, 3. Alphaomegaproperty. (2020). Pengertian Media Video Pembelajaran. https://alphaomegaproperty.co.id/pengertian-media-video-pembelajaran/ Batubara, H. H., & Ariani, D. N. (2016). Pemanfaatan Video sebagai Media Pembelajaran Matematika SD/MI. Muallimuna, 2(1), 47–66. Eva Susanti, Endang Sutedja, Tita Husnitawati Madjid, Farid Husin, Elsa Pudji Setiawati, P. S. I. (2015). Perbandingan penggunaan Media Video dan Metode Ceramah Dampak Perilaku Seksual Pranikah Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja di Kabupaten Rejang Lebong. IJEMC, 3. Hadi, S. (2017). Efektivitas Penggunaan Video Sebagai Media Pembelajaran Untuk Siswa Sekolah Dasar. Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran Dan Pendidikan Dasar 2017, 96–102. MasCos. (2020). VIDEO PEMBELAJARAN MEDIA PEMBELAJARAN EFEKTIF SAAT PANDEMI COVID-19. https://poskita.co/2020/08/23/video-pembelajaran-media-pembelajaran-efektif- saat-pandemi-covid-19/ Prismanata, Y. (2016). Unsur – Unsur Multimedia Pembelajaran #1: Introduction Of A Program & Learner Control. https://www.eduprisma.web.id/2016/12/unsur-unsur-multimedia- pembelajaran.html Serenata. (2020). Tutorial Dasar Membuat Video Pembelajaran. https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/tutorial-video-pembelajaran/ Syaparuddin, S., & Elihami, E. (2020). PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI VIDEO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SEKOLAH PAKET C. JURNAL EDUKASI NONFORMAL, 1(1), 187–200. UNNES. (n.d.). Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran. Retrieved October 24, 2020, from https://sites.google.com/a/students.unnes.ac.id/pus/page-1/tujuan-penggunaan-media- pembelajaran Yudianto, A. (2017). Penerapan Video Sebagai Media Pembelajaran.
Dalam Proses Penyediaaan Mengalami Kendala Karena Membuat Video Pembelajaran Yang Menarik Harus Dapat Memberikan Manfaat Dan Hasil Yang Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Bukan Hanya Sekedar Siswa Menonton Tanp
Pemanfaatan Program Video Pembelajaran Sirah Nabawiyah Pada Mata Pelajaran Pembelajaran Sirah Nabawiyah Pokok Bahasan Memahami Sejarah Nabi Muhammad Saw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar