Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Dosen Pengampu :

Purwanto S.Si.M.Pd

Matakuliah :3FIS49013_Manajemen Pendidikan

Disusun Oleh :

Nama : Fandy Ocwando Riyanto

Nim : 4203321016

Prodi : Pendidikan Fisika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan CJR ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan yang di bimbing oleh Bapak Purwanto S.Si.,M.Pd Selain itu, CJR ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bapak Purwanto S.Si.,M.Pd. yang telah
bersedia membimbing dan mengerahkan penulis dalam penyusunan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa Critical Journal Review ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
tugas ini.
Medan,17 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


B. Tujuan Penulisan CJR
C. Manfaat CJR

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review bukan hanya sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah artikel,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut,
bagaimana isi artikel tersebut yang bisa mempengaruhi cara berpikir & dan menambah
pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata
lain dengan Critical Journal Review akan menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan
sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

B. Tujuan Penulisan CJR


    

Alasan dibuatnya CJR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas kuliah,
khususnya mata kuliah manajemen pendidikan, serta untuk menambah wawasan yang luas akan
pengetahuan khususnya di bagian metode dalam peneltian. Meningkatkan daya kritis serta
menguatkan manajemen pendidikan

C.    Manfaat CJR

1.      Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi manajemen pendidikan
2.      Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3.      Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari jurnal yang di kritisi oleh
penulis.
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A.    PENDAHULUAN

A.1Identitas Journal yang Pertama


1.      Judul : Evaluasi Program Manajerial Kepala Sekolah
2.      Nama Jurnal : Manajemen Pendidikan
3.      Penulis Jurnal : Volume,5,No.2
4.      Penulis Artikel : Egidius Virgo & Slameto
5.      Penerbit : Jurnal Manajemen Pendidikan
6.      Kota Terbit : Salatiga (Jawa Tengah)
7.      Nomor ISSN : 2549-9661
8.      Alamat Link :http://ejournal.uksw.edu/kelola/article/view/1776/1080

Upaya meningkatkan mutu pendidikan telah dan terus dijalankan oleh pemerintah melalui
berbagai kebijakan. Dua kebijakanyang menyangkut kualitas tenaga pendidik di Indonesia
adalah kebijakan peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan, dan kebijakan peningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik melalui sertifikasi
(Kunandar, 2007:6-7). Kedua kebijakan ini amat penting karena tenaga pendidik atau guru
mempunyai peranan yang besar dan strategis dalam proses pendidikan. Gurulah yang berada di
barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan,langsung berhadapan dengan peserta didik untuk
mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif
melalui bimbingan dan keteladanan. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang
berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan moral serta
spiritual.
Dengan demikian akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan
zamannya. Oleh karena itu, diperlukan seorang guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi,
dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya.Lebih lanjut, guna
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kinerja tenaga pendidik, pemerintah menetapkan
kebijakan sertifikasi bagi tenaga pendidik. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada
sesuatu objek tertentu (orang, barang, atau organisasi tertentu) yang menandakan bahwa objek
tersebut layak menurut kriteria atau standar tertentu (Payong, 2011: 68). Dengan demikian maka
sertifikasi Guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru (Suyatno, 2007: 2).
Secara lebih lengkap Muslich (2007: 2) mengemukakan bahw sertifikasi guru adalah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disertai dengan peningkatan
kesejahteraan yang layak. Sedang dalam Undang Undang No 14 tahun 2005 dinyatakan bahwa
sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru. Sertifikasi
pendidik adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikasi pendidik
adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional.
B.     DESKRIPSI ISI
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yang dilakukan peneliti
termasuk jenis penelitian evaluatif kinerja sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk
melaksanakan evaluasi dan menggambarkan data yang berupa keterangan dan pernyataan yang
ada tentang kinerja guru bersertifikasi. Penelitian dilakukan terhadap 5 (lima) orang guru kelas
VII bersertifikasi yang bekerja di SMP Negeri 3 Salatiga.Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif sederhana dan kualitatif.
Pendekatan kuantitatif menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket dan observasi
dengan instrument kuesioner dan Rubrik Penilaian Kinerja Guru yang merupakan terjemahan
dari rubrik penilaian kinerja guru Model Charlotte Danielson. Selanjutnya untuk mencek dan
memperbaiki kebenaran data dari kuesioner tersebut dilakukan pengumpulan data kualitatif
dengan teknik wawancara Sedang dalam Undang Undang No 14 tahun 2005 dinyatakan bahwa
sertifikat pendidikdiberikan kepada guru yang telah memenuhistandar profesi guru.
Sertifikasi pendidik adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan
dosen sebagai tenaga profesional. Oleh karena itu sertifikat pendidik adalah sertifikat yang
ditanda tangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan
profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga professional (Suyatno, 2007:2).
Program sertifikasi guru itu sendiri mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah untuk (a)
menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (b) meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan,
(c) meningkatkan martabat guru, (d) meningkatkan profesionalisme guru, dan (e) meningkatkan
kesejahteraan guru (Payong, 2011: 76-77). Sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga pendidik. Dengan meningkatnya kesejahteraan diharapkan tenaga pendidik
bisa meningkatkan kinerja mengajar mereka, yang akan berdampak pada meningkatnya mutu
pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan (Suyatno, 2007:24).anstudi dokumen.
Upaya meningkatkan mutu pendidikan telah dan terus dijalankan oleh pemerintah melalui
berbagai kebijakan. Dua kebijakanyang menyangkut kualitas tenaga pendidik di Indonesia
adalah kebijakan peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan, dan kebijakan peningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik melalui sertifikasi
(Kunandar, 2007:6-7). Kedua kebijakan ini amat penting karena tenaga pendidik atau guru
mempunyai peranan yang besar dan strategis dalam proses pendidikan.
Di tangan gurulah akandihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill
(keahlian), kematangan emosional, dan moral serta spiritual. Dengan demikian akan dihasilkan
generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya. Oleh karena itu, diperlukan
seorang guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi, dan dedikasi yang tinggi dalam
menjalankan tugas profesionalnya. (Kunandar, 2007:40).
Lebih lanjut, guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kinerja tenaga pendidik,
pemerintah menetapkan kebijakan sertifikasi bagi tenaga pendidik. Sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat kepada sesuatu objek tertentu (orang, barang, atau organisasi tertentu) yang
menandakan bahwa objek tersebut layak menurut kriteria atau standar tertentu (Payong, 2011:
68). Dengandemikian maka sertifikasi Guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada
guru (Suyatno, 2007: 2).
Secara lebih lengkap Muslich (2007: 2) mengemukakan bahwa sertifikasi guru adalah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telahmemenuhi persyaratan tertentu, yaitu
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disertai dengan peningkatan
kesejahteraan yang layak. Sedang dalam Undang Undang No 14 tahun 2005 dinyatakan bahwa
sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru. Sertifikasi
pendidik adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikasi pendidik
adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional.
Oleh karena itu sertifikat pendidik adalah sertifikat yang ditanda tangani oleh perguruan
tinggi penyelenggarasertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang
diberikan kepadaguru sebagai tenaga professional (Suyatno,2007:2). Program sertifikasi guru itu
sendiri mempunyai beberapa tujuan diantaranyaadalah untuk (a) menentukan kelayakan
gurudalam melaksanakan tugas sebagai agenpembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, (b) meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, (c)meningkatkan
martabat guru, (d)meningkatkan profesionalisme guru, dan (e)meningkatkan kesejahteraan guru
(Payon2011: 76-77). Sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik.
Dengan meningkatnya kesejahteraan diharapkan tenaga pendidik bisa meningkatkan kinerja
mengajar mereka, yang akan berdampak pada meningkatnya mutu pembelajaran dan mutu
pendidikan secara berkelanjutan (Suyatno, 2007:24).

Dalam kontek manajerial sekolah maka seorang kepala sekolah dituntut untuk dapat
menjalankan kompetensi sebagai berikut : (1) menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai
tingkatan. perencanaan (2) mengembangkan organisasi sekolah sesuai kebutuhan (3) memimpin
sekolah dalam rangka pendayaagunaan sumber daya sekolah secara optimal, (4) mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajaran yang efektif (5)
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran anak didik
(6) mengelola guru dan staff dalam rangka pendayagunaan sumberdaya manusia secara optimal
(7) mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optima (8)
mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan, ide, sumber
belajar, dan pembiayaan sekolah (9) mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta
didik baru dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik. (10) mengelola
pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional
(11) mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan,
dan efisien (12) mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah
(13) mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan
kegiatan peserta didik di sekolah (14) mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan (15) memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah (16) melakukan monitoring,
evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
2.1.Identitas Jurnal Kedua
Judul :
Strategi dan Pendekaa Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran.
Penulis : Siti Yumnah
Volume / No : Vol. 13/1
Halaman : 18-26
Tahun : 2018
ISSN : 2579-7131
Alamat Email : -Tujuan Penelitian : Untuk memamahami pengelolaan maanjemen kelas.
2.2.Ringkasan Jurnal
A. Pendahuluan
Pengelolaan kelas merupakan tingkah laku komplek yang digunakan oleh guru untuk
memelihara suasana kelas sehingga memungkinkan siswa belajar dengan hasil yang efisien
dan berkualitas tinggi. Pengelola kelas yang efektif merupakan persyaratan utama
untuk
mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Pengelolaan kelas dapat dianggap sebagai
tugas
yang paling pokok dan sekaligus paling sulit yang harus dilakukan oleh guru.
B. Tujuan Pengelolaan Kelas
Secara umum, tunjangan pengelola kelas adalah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Mutu pembelajaran akan tercapai jika tujuan pembelajaran tercapai.
POUD
dan Dirjen Dikdasmen (1996) yang dikutip Rahman menjelaskan bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah a. Mewujudkan kondisi kelas sebagai lingkungan belajar atau sebagai kelompok
belajar yang memungkinkan berkembangnya kemampuan masing-masing b. Menghilangkan
berbagai hambatan yang merintangi interaksi belajar yang efektif, c. Menyediakan
fasilitas
atau peralatan dan mengaturnya hingga kondusif bagi kegiatan belajar siswa yang
sesuai
dengan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan social, emosional, dan intelektualnya, dan
d. Membina perilaku siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya, dan
keindividuannya.
C. Strategi Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Strategi Pengelolaan Kelas dalam pembelajaran harus meningkatkan kemampuan
belajar siswa antara lain:
1. Menciptakan suasana atau kondisi kelas yang optimal
2. Berusaha menghentikan tingkah laku siswa yang menyimpang
3. Menciptakan Disiplin Kerja
4. Menciptakan Keharmonisan antara guru dengan siswa
D. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengelolaan Kelas
Factor Pendukung dalam Pengelolaan Kelas Menurut Nawawi factor yang
mendukung pengelolaan kelas antara lain :
a. Kurikulum
b. Bangunan dan sarana kelas
c. Guru
d. Murid
e. Dinamika Kelas
Faktor Penghambat dalam pengelolaan kelas Selain faktor pendukung tentu ada factor
penghambatnya. Dalam pelaksanaan pengelolaan kelas akan ditemukan berbagai faktor
penghambat. Hambatannya tersebut bisa dating dari guru sendiri, dari peserta didik,
lingkungan keluarga maupun karena faktor fasilitas.
a. Guru
b. Peserta Didik
c. Keluarga
d. Fasilitas
E. Peran dan Tugas Guru Dalam Pengelolaan Kelas
Guru sebagai guru, guru sebagai teladan, guru sebagai penasehat, guru sebagai
pemegang otoritas, guru sebagai pemburu, guru sebagai pemandu, guru sebagai
pelaksana
tugas rutin, guru sebagai insan visioner, guru sebagai pencipta, guru sebagai orang
yang
realistis, guru sebagai penutur cerita dan seorang aktor, guru sebagai pembongkar
kemah,
guru sebagai peneliti, guru sebagai penilaian.
Dalam pengelolaan kelas yang efektif, guru harus mempunyai tugas yang baik,
diantaranya;
a. Memberikan rangsangan kepada siswa dengan menyediakan tugas-tugas
pembelajaran yang kaya (rich learning teks) dan terancang baik, untuk meningkatkan
perkembangan Intelektual, emosional, spiritual dan social siswa.
b. Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami, menentang,
diskusi, berbagi menjelaskan, menegaskan, merefleksi, menilai dan merayakan
perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan.
c. Menunjukkan keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok
bahasan
d. Berperan sebagai seorang yang membantu, seseorang yang mengarahkan dan
memberi penegasan, seseorang yang mengarahkan dan memberi penegasan, seseorang
yang memberi jiwa dan mengilhami siswa dengan cara membangkitkan rasa ingin
tahu. Rasa antusias, dengan demikian guru berperan sebagai pemberi informasi
(informer) dan fasilitator
e. Menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa nyaman tinggal di kelas,
menyenangkan, kondusif, sehingga efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ini
adalah esensi dari PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan)
f. Seorang guru harus memfasilitasi, mendukung, dan mengkomodasikan agar siswa
mampu membangun pengetahuannya sendiri terkait pokok/bahasan mata pelajaran
melalui proses eksplorasi, interaksi dan refleksi.
g. Menggunakan keterampilannya agar dapat bekerja secara efektif, penuh percaya diri,
peka dan penuh kejujuran dalam situasi yang penuh tantangan baru.
h. Berperan sebagai individu yang mampu memilih dan menggunakan secara bijaksana
berbagai kaidah dan hukum keilmuan yang telah ada. Di sini peran siswa di
kembangkan sebagai pengguna ilmu ( complier), penuntut ilmu (cognizer), dan
pencipta ilmu (creator).
F. Pendekatan Pengelolaan Kelas
1. Pendekatan Kekuasaan
2. Pendekatan Ancaman
3. Pendekatan Kebebasan
4. Pendekatan Resep
5. Pendekatan Pengajaran
6. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
7. Pendekatan Sosio Emosional DA Hubungan Sosial
8. Pendekatan Kerja Keompok
9. Pendekatan Elektis atau Pluralistik
10. Pendekatan Teknologi dan Informasi
B.Kelebihan Dan Kekurangan

-Kelebihan
1. Di lihat dari aspek isi dari jurnal ini sangat bagus dan sesuai dengan sistem pelaksanaan pada
kepala sekolah.
2. Di lihat dari aspek nya isi jurnal ini sangat baik bila terus di kembangkan dan di lakukan pada
semua sekolah.
-Kekurangan
1. Di lihat dari aspek isi dari jurnal ini terlalu sedikit dan kurang banyak isi dari pembahasannya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian evaluasi seperti dipaparkan


sebelumnya, dapat disimpulkan empat hal sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah
dirumuskan yaitu bahwa (1) kinerja guru bersertifikasi di SMP Negeri 3 Salatiga dalam
merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran masuk dalam kategori baik, (2) kinerja guru
bersertifikasi di SMP Negeri 3 Salatiga dalam mengelola kelas termasuk kategori baik, (3)
kinerja guru bersertifikasi di SMP Negeri 3 Salatiga dalam berinteraksi dengan siswa saat
pembelajaran berlangsung masuk dalam kategori baik, dan (4) kinerja guru bersertifikasi di SMP
Negeri 3 Salatiga dalam menunjukkan tanggung jawab profesionalnya sebagai seorang guru
dikategorikan cukup baik. Manfaat yang sangat besar
bisa kita ambil dalam jurnal ini, bahwa setiap pembaca dituntut memahami tugas seorang
guru dalam suatu lembaga agar benar-benar mematangkan manajemen kelas yang baik.
Dalam hal ini menurit saya jurnal ini sangat bermanfaat dan banyak menarik minat pembaca
dalam memahami profesi mereka terutama seorang pendidik.

B. Saran
Saran saya sebagai review atau peneliti dari jurnal penulis, dalam hal ini seharusnya
penulis menambahkan hasil penelitiannya berupa tabel atau grafik kemajuan dalam
peneleitian tersebut bukan hanya sekedar metode atau teori yang dikemukakan oleh para ahli
sebagai penguat atas pendapat dari peneliti sendiri. Adapun untuk saya sendiri sebagai
seorang review mengharap kan saran dari para pembaca untuk kemajuan tugas berikutnya
agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Yumnah, Siti. 2018. Strategi dan Pendekatan Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran.

Jurnal Studi Islam, 13, 18-26

Evaluasi program manajerial kepala sekolah


http://ejournal.uksw.edu/kelola/article/view/1776/1080

http://jurnaliainpontianak.orid/index.php/jrtie/article/download/1066/536

Anda mungkin juga menyukai