BAB 2 Dan BAB 3
BAB 2 Dan BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Nama Ilmiah dan Daerah
Salah satu contoh tanaman yang sering dimanfaatkan masyarakat secara turun
temurun menjadi tanaman obat adalah sirsak. Sirsak (Annona muricata L.)
merupakan tumbuhan dengan berbagai macam manfaat bagi kesehatan baik daging
buah, daun maupun bijinya memiliki kandungan kimia yang bermanfaat untuk
pengobatan. Sirsak di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang,
nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris, nangkelan
(Madura), srikaya jawa (Bali), boh lona (Aceh), durio ulondro (Nias), durio betawi
(Minangkabau), jambu landa (Lampung), nangko belando (Palembang) (Kiki, 2014)
Penelitian terkait hal ini juga dilakukan oleh Yuanita et al. (2017) dimana
terdapat pengaruh hasil penurunan kadar purin padapenderita asam urat sebelum dan
sesudah pemberian jus sirsak. Kandunganbuahsirsak yang kaya akan vitamin C
sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh,kandungan vitamin C
dalam jus sirsak berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki kemampuan
untuk menghambat produksi xantin oksidase.
Kandunga Manfaat
n
Alkaloid Kandungan senyawa alkaloid isoquinolin yang berperan sebagai
analgesic (Neti, 2014).
Flavonoid Di dalam buah sirsak juga terdapat senyawa flavonoid yang diduga
dapat menurunkan kadar asam urat (Jarvis,2012).
Oleh karena itu jus sirsak dapat menghambat proses
pembentukan asam urat dalam tubuh.
Fenol Senyawa fenol dan flavonoid yang banyak terkandung dalam
tumbuhan dapat berperan sebagai antioksidan karena memiliki
struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada
molekul radikal bebas (Marinna, 2013).
Polifenol Sebagai antioksidan. Aktivitas senyawa antioksidan tersebut dapat
menghambat kerja xantin oksidase melalui inhibisi kompetitif
dengan substrat golongan xantin ((Hidayat, 2007 dan Astawan
(2011)).
Tanin Tanin merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder. Dalam
jurnal (Febriyanti, 2020) mengatakan penelitian (Hidayat, 2013)
bahwa Flavonoid dan tannin memiliki peran penting dalam
menurunkan kadar gula darah.
2.7. Interaksi
Gout artritis dipengaruhi oleh makanan tinggi purin, alkohol, usia, gender,
genetis, obesitas, aktivitas tubuh yang berat, perokok, gaya hidup yang salah dan
kekurangan enzim hipoksantine guanine phosphoribosyl ransferase (HGPRT)
(Aminah, 2012). Beberapa kelompok obat untuk terapi penyakit gout artritis adalah
Obat Urikosurik, Inhibitor Xanthine Oxsidase, anti inflamasi nonsteroid yang dapat
menimbulkan efek samping yang sering terjadi seperti gangguan ginjal dan gangguan
saluran cerna. Dengan demikian diperlukan alternatif selain obat yang memiliki
efektivitas dan keamanan yang lebih tinggi. Asam urat tinggi dapat dicegah dengan
gaya hidup sehat seperti : menghindari makanan dengan kandungan purin tinggi (diet
purin), berolahraga secara teratur, minum air putih yang cukup, kurangi makanan
berlemak (Sutanto, 2013). Sedangkan buah sirsak juga dapat dimanfaatkan sebagai
solusi selain obat untuk menurunkan asam urat berlebih pada tubuh dikarenakan
kandungan vitamin, protein, mineral dan karbohidrat (Prihatno, 2011). Vitamin yang
paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20mg/100gr daging
buah (Lalage, 2013). Kandungan vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai
antioksidan dan memiliki kemampuan untuk menghambat produksi enzim xantin
oksidase. Oleh karena itu, jus sirsak dapat menghambat proses pembentukan asam
urat dalam tubuh (Lalage, 2013) dan vitamin C juga dapat membantu meningkatkan
ekskresi (pembuangan) asam urat melalui urin. Dengan kemampuan ini, kadar asam
urat dalam tubuh dapat berkurang (Sutanto, 2013).
2.8. Dosis
Kadar asam urat responden mengalami penurunan (100%) pada usia 46- 49
tahun, dan pada usia 50 tahun (80%) mengalami penurunan, sedangankan (20%)
mengalami kenaikan kadar asam urat.
Dosis untuk penurunan kadar asam urat pada penderita gout artritis setelah
mengkonsumsi jus buah sirsak pada kelompok perlakuan selama 14 hari. Hal ini
dipengaruhi oleh kandungan buah sirsak yang kaya akan antioksidan dan vitamin C.
Karena tingginya antioksidan dan vitamin C sehingga mampu menurunkan kadar
asam urat dalam darah sehingga mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan kontrol makanan tinggi putin tetapi
tidak dilakukan observasi setiap hari sehingga mengalami kenaikan kadar asam urat
(Junaidi, 2013).
Terapi jus untuk asam urat, sirsak mengandung provitamin A, vitamin B1, B2, dan C.
Sirsak juga mengandung fosfor, kalium, kalsium, dan zat besi. Kandungan pada
sirsak ini efektif membantu menurunkan asam urat tinggi. Bisa mengonsumsi buah
sirsak matang secara langsung dan bisa mengolah sirsak menjadi jus segar. Resep jus
sirsak penurun asam urat yang dikutip dari buku berjudul “Jus Ajaib Penumpas
Aneka Penyakit”
Bahan :
Sirsak 75 gram
Buah naga 75 gram
Gula cair satu sendok makan
Air matang ¾
Masukkan semua bahan ke dalam blender dan haluskan. Adapun resep lain :
Sirsak 75 gram
Semangka 100 gram
Air matang ½ gelas
Semua bahan di haluskan menggunakan blender dan dapat dikonsumsi secara rutin
untuk melihat hasil baiknya.
BAB III
Aminah, Mia Siti. (2012). Tumpas penyakit asam urat lebih aman. Jakarta : Dunia
Sehat.
Junaidi, Iskandar. (2013). Rematik dan asam urat. Jakarta : Buana Ilmu.
Lalage, Zerlina. (2013). Libas bermacam penyakit dengan sirsak, manggis dan
binahong. Klaten : Cable Book.
Noormindhawati lely, 2013. Jus Sakti Tumpas Penyakit Asam Urat. Pustaka Makmur