Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
Abstrak
Penelitian ini berlatarbelakang anak yang mengalami broken home yang bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini (4 tahun) sampai ia remaja berusia
18 tahun yang menjadi korban broken home Di Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai,
Kecamatan Masama, Desa Ranga-Ranfa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan studi kasus terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak yang menjadi korban
broken home. Subjek penelitian adalah seorang remaja perempuan berusia 18 tahun merupakan
anak korban broken home. Tehnik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya broken home mengakibatkan tidak
terpenuhinya kebutuhan anak, terutama perhatian dan kasih sayang yang seharusnya di dapatkan
dari kedua orang tunya, akan tetapi AR tetap memiliki rasa aman, mendapatkan perlindungan,
suka berempati dan berbagi dengan orang lain. AR adalah salah satu anak yang menjadi korban
broken home mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusianya.
Sehingga AR pun tidak memerlukan penanganan khusus.
Abstract
This research has the background of a child who has broken home in order to determine the
growth and development of early childhood (4 years) until he is an 18 year old teenager who is
a victim of broken home in Central Sulawesi, Banggai District, Masama District, Ranga-Ranfa
Village. This type of research is a qualitative case study approach to the development and
growth of children who are victims of broken homes. The subject of the study was an 18-year-
old girl who was a victim of a broken home. Data collection techniques with observation,
interviews and questionnaires. The results showed that the occurrence of broken home resulted
in not meeting the needs of children, especially the attention and affection that should be
received from both parents, but the AR still has a sense of security, get protection, like to
empathize and share with others. AR is one of the children who are victims of broken home
experiencing growth and development in accordance with their age. So that AR does not require
special handling.
http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/pelitapaud
114
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
115
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
dengan remaja yang sering terlihat sifat atau remaja yang menghadapi
bosan terhadap sesuatu dan ingin selalu perceraian orang tuanya biasanya
melakukan dan memperoleh hal baru mengalami gejala gangguan kesehatan
yang ada di lingkungannya. mental jangka pendek, yaitu stres,
Keluarga yang disebut broken cemas, dan depresi. Seperti yang
home dapat mempengaruhi tumbuh dilansir menurut healthmeu.com (2015)
kembang anak dalam keluarga. terdapat delapan dampak bagi anak
Perkembangan dalam keluarga sebagai korban perceraian dari orang
terganggu dengan adanya masalah tuanya. Delapan dampak tersebut
keluarga. Keluarga merupakan tempat adalah penurunan akademik,
yang penting untuk perkembangan kecenderungan untuk terpengaruh hal
anak secara fisik, emosi, spritual, dan buruk, kualitas kehidupan yang rendah,
sosial. Menurut hasil penelitian (Saikia, mengalami pelecehan, obesitas dan
2017) mengenai broken family: its gangguan makan, tekanan psikologis,
causes and effects on the development apatis dalam berhubungan, dan
of children atau penyebab dan dampak melakukan seks bebas.
dari broken home pada perkembangan Peran orang tua dan pendidik
anak menjelaskan bahwa salah satu pada dasarnya mengarahkan anak-anak
penyebab keluarga broken home adalah sebagai generasi unggul, karena potensi
perceraian orang tua. Padahal keluarga anak tidak akan tumbuh dan
itu sendiri memiliki fungsi yang sangat berkembang dengan sendirinya tampa
penting untuk keberlangsungan bantuan orang tua dan orang yang ada
masyarakat dari generasi ke generasi disekitarnya. Orang tua memegang
(Lestari, 2012). peranan penting dalam menciptakan
Perceraian secara langsung dan lingkungan yang aman dan nyaman
tidak langsung dapat memberikan untuk anak guna memotivasi anak agar
dampak spikologis yang buruk bagi dapat lebih siap dalam menghadapi
anak. Dampak langsung yang dirasakan berbagai tantangan di masa depan
adalah perasaan kehilangan salah satu nanti.
sosok orang tua yang biasanya mereka Menurut Soedarjito (2017)
jumpai setiap hari. Menurut Loughlin keluarga merupakan pusat pendidikan
(2016) menunjukan bahwa anak-anak pertama yang dikenal anak, keluarga
116
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
117
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
pada orang-orang saya mampu walau alamiah. Dan pendekatan studi kasus
tampa kasih sayang orang tua yang menurut Mulyana (2008) adalah uraian
lengkap. dan penjelasan komprehensif mengenai
Berdasarkan informasi yang di berbagai aspek seorang individu, suatu
dapatkan di sebuah kos-kosan di JL. kelompok, suatu organisasi
Pangeran Hidayat 2 Kota Gorontalo (komunitas), suatu program, atau suatu
pada hari kamis 12 Desember 2019 situasi sosial.
terdapat remaja yang merupakan Lokasi penelitian di tempat
korban broken home. Peneliti pun tinggal anak tersebut JL.Pangeran
tertarik untuk mengkaji lebih dalam Hidayat 2 Kota Gorontalo. Waktu
tentang pertumbuhan dan penelitian pada kamis, 12 Desember
perkembangan anak yang menjadi 2019.
broken home tersebut . Subjek penelitiannya adalah
Dari latar belakang diatas maka seorang remaja perempuan korban
muncul sebuah pertanyaan “bagaimana broken home yang berusia 18 tahun. Ia
tumbuh kembang anak yang menjadi korban broken home sejak
mengalami masalah broken home”. berusia 4 tahun.
Peneliti mendapatkan informasi
METODE PENELITIAN
dari teman kuliahnya bahwa ia
Penelitian ini menggunakan memiliki teman yang mengalami
penelitian kualitatif dengan pendektan masalah broken home. Sehingga
studi kasus . Menurut meleong (2005), peneliti manjadikannya subjek
penelitian kualitatif adalah penelitian penelitian karena kasusnya sesuai
yang bermaksud untuk memahami dengan apa yang akan di teliti yaitu
fenomena tentang apa yang dialami pertumbuhan dan perkembangan anak
oleh subjek penelitian misalnya, broken home.
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, Peneliti melakukan
dll secara holistic dan dengan cara penelitiannya dengan mengunjugi
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan langsung tempat tinggal remaja yang
bahasa, pada suatu konteks khusus menjadi korban broken home. Remaja
yang alamiah dan dengan ini tinggal di sebuah kos-kosan yang
memanfaatkan berbagai metode berada di jln Pangeran Hidayat 2 Kota
118
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
119
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
120
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
hidup untuk dijalani dan dihadapi dan lingkungan sekitar yang baik yang
dengan ikhlas. Banyaknya masalah dan selalu memberikan dukungan dan kasih
beban bukan alasan untuk menyerah. sayang anak broken home merasakan
Itulah yang dikatakan oleh seorang ada yang memperhatikan dan
anak broken home yang dialaminya memeprdulikan mereka.
sejak ia berusia 4 tahun. Sehingga penelitian ini pun
Dari hasil penelitian yang memperkuat penelitian sebelumnya
diperoleh bahwa terjadinya broken yang mengatakan bahwa anak broken
home mengakibatkan tidak home selain memiliki dampak negatif
terpenuhinya kebutuhan anak, terutama juga terdapat dampak positif (Wati,
perhatian dan kasih sayang yang 2010), dan untuk dampak negatifnya di
seharusnya di dapatkan dari kedua perkuat oleh hasil penelitian menegenai
orang tuanya, akan tetapi anak tetap kondisi psikologis anak dalam keluarga
memiliki rasa aman, mendapatkan yang bercerai menjelaskan bahwa
perlindungan, suka berempati dan dampak yang dirasakan oleh anak
berbagi dengan orang lain. korban perceraian orang tuanya antara
Anak broken home mengalami lain: merasa tidak aman, adanya rasa
pertumbuhan dan perkembangan sesuai penolakan dari keluarga, marah sedih
dengan anak seusianya. Lingkungan kesepian dan perasaan menyalahkan
rumah dan lingkungan sekitarnya di diri sendiri sehingga penelitian
tanah rantau pun memberikan hal sebelumnya ini menyatakan bahwa
positif, peduli serta memberikan korban broken home memiliki sikap
perhatian yang baik sehingga dapat negatif (Sarbini dan Kusuma, 2014).
membantu pertumbuhan dan Dan untuk dampak positifnya seperti
perkembangannya sesuai dengan apa yang telah dijelasakan diatas tidak
tingkat perkembangan anak pada semua anak broken home masa
umumnya. Pada dasarnya anak broken depannya hancur. Dan perkembangan
home mau untuk di ajak berbicara dari serta pertumbuhan anak yang
hati-kehati, mereka mau untuk diajak mengalami masalah broken home
kerja sama merubah keadaan mereka sesuai dengan tingkat pencapaian
yang terpuruk untuk kehal-hal yang perkembangan hal ini mendukung
lebih baik. Dengan adanya keluarga penelitian terdahulu bahwa prestasi
121
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
belajar anak broken home cukup baik tua. AR juga merasa iri sama teman-
(Pramdian, 2010) dan perkembangan temannya yang orang tuanya masih
sosial emosonal anak korban broken lengkap. Sejak orang tuanya broken
home sesuai dengan tingkat pencapaian home AR menjadi orang yang tertutup
perkembangan anak (Nugraheni, 2014). dan lebih memendam perasaan hingga
Menjadi anak dari keluarga lebih tergesa-gesa dalam mengambil
broken home tidak selamanya buruk tindakan. Ia menjadi seorang yang
karena tidak menutup kemungkinan pembenci bahkan menjadi orang yang
latarbelakang keluarga broken home sulit percaya dan sulit memaafkan
dapat dipandang dari sisi yang lebih orang yang berbuat salah padanya.
positif. Ada hikma yang dapat diambil Si AR merasa hidupnya sangat
sebagai motivasi bagi korban broken sial ketika mendengar ayahnya
home untuk menjadi individu yang meninggal karena semenjak orang
lebih positif. Sikap mandiri yang tuanya bercerai ia tidak pernah
tercipta karena tuntutan beradaptasi mendengar kabar dari ayahnya dan
dengan keadaan hidup yang harus setelah mendapat kabar, ayahnya sudah
dijalani tanpa perhatian dari orang tua. meninggal (selama 12 tahun penantian
Sikap kedewasaan biasanya muncul untuk bertemu sang ayah akhirnya
pada diri korban broken home karena tidak kunjung bertemu dan tidak akan
terbiasa menghadapi masalah sendiri pernah bertemu selama-lamanya) AR
dan bertanggung jawab atas dirinya pun semakin rapuh dan hancur seakan-
sendiri (Wulandari dan Fauziah, 2019). akan AR tidak sanggup lagi menjalani
hari-harinya akan tetapi berkat
dukungan, motivasi serta kasih sayang
SIMPULAN
yang diberikan keluarga dan
Berdasarkan hasil penelitian
lingkungannya serta dengan bertambah
dapat disimpulkan bahwa Akibat dari
usianya ia mulai menyadari sikapnya
broken home yang dialami si AR sejak
yang mulai berubah dan akhirnya AR
ia berusia 4 tahun tingkah lakunya
memutuskan untuk bangkit kembali
berubah. si AR sempat merasa tidak
menjalani hari-hari seperti anak lain
ada gunanya hidup tanpa orang tua
pada umumnya. AR tetap melanjutkan
yang lengkap tanpa kasih sayang orang
sekolah seperti biasanya, tetap
122
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4
123