Anda di halaman 1dari 10

Pertumbuhan dan perkembangan...

Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

TUMBUH KEMBANG ANAK BROKEN HOME


Fitriyani Lie1, Pupung Puspa Ardini2, Setiyo Utoyo3, Yenti Juniarti4
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
Email: fitriyanilie64@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini berlatarbelakang anak yang mengalami broken home yang bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini (4 tahun) sampai ia remaja berusia
18 tahun yang menjadi korban broken home Di Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai,
Kecamatan Masama, Desa Ranga-Ranfa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan studi kasus terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak yang menjadi korban
broken home. Subjek penelitian adalah seorang remaja perempuan berusia 18 tahun merupakan
anak korban broken home. Tehnik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya broken home mengakibatkan tidak
terpenuhinya kebutuhan anak, terutama perhatian dan kasih sayang yang seharusnya di dapatkan
dari kedua orang tunya, akan tetapi AR tetap memiliki rasa aman, mendapatkan perlindungan,
suka berempati dan berbagi dengan orang lain. AR adalah salah satu anak yang menjadi korban
broken home mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusianya.
Sehingga AR pun tidak memerlukan penanganan khusus.

Kata kunci: Anak, Broken Home

Abstract
This research has the background of a child who has broken home in order to determine the
growth and development of early childhood (4 years) until he is an 18 year old teenager who is
a victim of broken home in Central Sulawesi, Banggai District, Masama District, Ranga-Ranfa
Village. This type of research is a qualitative case study approach to the development and
growth of children who are victims of broken homes. The subject of the study was an 18-year-
old girl who was a victim of a broken home. Data collection techniques with observation,
interviews and questionnaires. The results showed that the occurrence of broken home resulted
in not meeting the needs of children, especially the attention and affection that should be
received from both parents, but the AR still has a sense of security, get protection, like to
empathize and share with others. AR is one of the children who are victims of broken home
experiencing growth and development in accordance with their age. So that AR does not require
special handling.

Keywords: Broken Home, Child

© 2019 STKIP Muhammadiyah Kuningan


Under the license CC BY-SA 4.0
E-mail : fitriyanilie64@gmail.com
No. Handphone : 082291778337 P ISSN 2548-6284
E ISSN 2615-0360

http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/pelitapaud

114
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

PENDAHULUAN sama lain. Kedua proses itu tidak dapat


dipisahkan, tetapi dapat dibedakan
Pendidikan anak usia dini
untuk memperjelas penggunaanya
adalah suatu upaya pembinaan yang
antara tumbuh dan berkembang.
ditujukan pada anak sejak lahir sampai
Pertumbuhan berkaitan dengan
usia enam tahun yang dilakukan
perubahan fisik secara kuantitatif yang
melalui pemberian rangsangan
menyangkut peningkatan ukuran dan
pendidikan lebih lanjut (Depdiknas,
struktur biologis. Sendangkan Proses
2011). Anak usia dini merupakan salah
perkembangan bersifat kualitatif.
satu modal dasar dan utama yang
menurut Warner (1957) berlangsung
sangat berharga untuk menghasilkan
dari keadaan global dan kurang
sumber daya manusia yang berkualitas.
berdiferensiasi sampai pada keadaan
Menurut Moeliono (2003)
diferensiasi,artikulasi dan integrasi
remaja adalah orang yang masuk dalam
meningkat secara bertahap. Proses
kelompok usia 10-19 tahun, kelompok
diferensiasi bersifat totalitas pada diri
ini juga masih dapat disebut anak (0-18
anak bahwa bagian-bagian
tahun) sesuai dengan definisi Undang-
penghayatan totalitas itu lambat laun
Undang Perlindungan Anak Indonesia.
semakin nyata dan bertambah jelas
Selanjutnya dikatakan bahwa anak
dalam kerangka keseluruhan. Selama
remaja adalah masa peralihan dari
perkembangannya, individu akan tetap
masa kanak-kanak menuju masa
menerima dan memperoleh hal-hal
dewasa (10-24 tahun)
baru, terutama yang berhubungan
Dalam kehidupan manusia
dengan kehidupan psikisnya. Sebab
terdapat dua proses kejiwaan yang
pada diri manusia terdapat naluri dan
terjadi, yaitu pertumbuhan dan
kebutuhan untuk memperoleh dan
perkembangan yang biasanya disingkat
mengetahui sesuatu. Jika kebutuhan ini
dengan tumbuh kembang. Pada
tidak terpenuhi akan timbul rasa
umumnya istilah pertumbuhan dan
kecewa dan penderitaan secara
perkembangan digunakan secara
psikis(kejiwaan). Kebutuhan psikis
bergantian. Padahal kedua proses ini
anak merupakan kegiatan yang selalu
berlangsung secara interdependensi,
meningkat seperti yang terlihat pada
artinya saling bergantung antara satu
sikap atau tingkah laku anak begitupun

115
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

dengan remaja yang sering terlihat sifat atau remaja yang menghadapi
bosan terhadap sesuatu dan ingin selalu perceraian orang tuanya biasanya
melakukan dan memperoleh hal baru mengalami gejala gangguan kesehatan
yang ada di lingkungannya. mental jangka pendek, yaitu stres,
Keluarga yang disebut broken cemas, dan depresi. Seperti yang
home dapat mempengaruhi tumbuh dilansir menurut healthmeu.com (2015)
kembang anak dalam keluarga. terdapat delapan dampak bagi anak
Perkembangan dalam keluarga sebagai korban perceraian dari orang
terganggu dengan adanya masalah tuanya. Delapan dampak tersebut
keluarga. Keluarga merupakan tempat adalah penurunan akademik,
yang penting untuk perkembangan kecenderungan untuk terpengaruh hal
anak secara fisik, emosi, spritual, dan buruk, kualitas kehidupan yang rendah,
sosial. Menurut hasil penelitian (Saikia, mengalami pelecehan, obesitas dan
2017) mengenai broken family: its gangguan makan, tekanan psikologis,
causes and effects on the development apatis dalam berhubungan, dan
of children atau penyebab dan dampak melakukan seks bebas.
dari broken home pada perkembangan Peran orang tua dan pendidik
anak menjelaskan bahwa salah satu pada dasarnya mengarahkan anak-anak
penyebab keluarga broken home adalah sebagai generasi unggul, karena potensi
perceraian orang tua. Padahal keluarga anak tidak akan tumbuh dan
itu sendiri memiliki fungsi yang sangat berkembang dengan sendirinya tampa
penting untuk keberlangsungan bantuan orang tua dan orang yang ada
masyarakat dari generasi ke generasi disekitarnya. Orang tua memegang
(Lestari, 2012). peranan penting dalam menciptakan
Perceraian secara langsung dan lingkungan yang aman dan nyaman
tidak langsung dapat memberikan untuk anak guna memotivasi anak agar
dampak spikologis yang buruk bagi dapat lebih siap dalam menghadapi
anak. Dampak langsung yang dirasakan berbagai tantangan di masa depan
adalah perasaan kehilangan salah satu nanti.
sosok orang tua yang biasanya mereka Menurut Soedarjito (2017)
jumpai setiap hari. Menurut Loughlin keluarga merupakan pusat pendidikan
(2016) menunjukan bahwa anak-anak pertama yang dikenal anak, keluarga

116
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

mempunyai peran mensosialisasikan setelah kematian pasangan. Seringkali


adat istiadat, kebiasaan, peraturan, perceraian diartikan sebagai kegagalan
nilai-nilai, atau tata cara kehidupan. yang dialami suatu keluarga (Abib
Keluarga merupakan satu kesatuan 2009).
lingkungan sosial pertama bagi anak Kondisi ini yang
dan tempat mendapatkan anak mengakibatkan seorang anak menjadi
perlindungan, kasih sayang serta rasa murung dan sedih yang berkepanjangan
aman dan kebutuhan yang lainnya. Jika serta malu terhadap kondisi keluarga
dalam keluarga terjadi kesenjangan yang hancur dan tidak harmonis lagi.
hubungan itu perlu diimbangi dengan Bahkan ada beberapa anak dari broken
kualitas dan intensitas hubungan home yang merasa putus asa dengan
sehingga ketidakberadaan kedua orang hidupnya sehingga ia melakukan hal-
tuanya baik ayah maupun ibu tetap hal negatif seperti mulai merokok,
dirasakan kehadirannya dan dihayati narkoba dan minuman keras dan hal-
secara psikologis oleh anak. hal negatif yang didapatkan dari
Broken home memiliki lingkungan pergaulannya. Karena
beberapa arti atau makna tergantung disaat itulah mereka merasa tenang dan
dari kacamata kita melihatnya dan dari merasa bebas, tanpa ada
arti mana kita memahaminya. Dari dampingan/bimbingan orang tua
beberapa wawancara yang saya mereka, yang ada dipikiran mereka
lakukan langsung dari anak yang hanyalah mencari kesenangan sesaat
mengalami broken home dan dapat melupakan serta meluapkan
mengutamakan bahwa kondisi masalah mereka saat itu. Mereka tidak
keluarganya atau orang tuanya yang memperdulikan orang lain lagi
tidak harmonis dan tidak pada disekeliling mereka, bahkan ada juga
umumnya keluarga yang aman, rukun, anak broken home yang tidak pernah
damai, dan harmonis. Biasanya memikirkan masa depan, yang mereka
keluarganya sering terjadi pikirkan lepas dari keluarga mereka.
pertengkaran, perdebatan dan tetapi ada pula anak yang menjadikan
perselisihan yang ditimbulkan oleh hal broken home orang tunya itu sebuah
kecil atau sepeleh. perceraian adalah motivasi atau pembelajaran bahwa
penyebab stres kedua paling tinggi, dirinya bisa sukses dan mebuktikan

117
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

pada orang-orang saya mampu walau alamiah. Dan pendekatan studi kasus
tampa kasih sayang orang tua yang menurut Mulyana (2008) adalah uraian
lengkap. dan penjelasan komprehensif mengenai
Berdasarkan informasi yang di berbagai aspek seorang individu, suatu
dapatkan di sebuah kos-kosan di JL. kelompok, suatu organisasi
Pangeran Hidayat 2 Kota Gorontalo (komunitas), suatu program, atau suatu
pada hari kamis 12 Desember 2019 situasi sosial.
terdapat remaja yang merupakan Lokasi penelitian di tempat
korban broken home. Peneliti pun tinggal anak tersebut JL.Pangeran
tertarik untuk mengkaji lebih dalam Hidayat 2 Kota Gorontalo. Waktu
tentang pertumbuhan dan penelitian pada kamis, 12 Desember
perkembangan anak yang menjadi 2019.
broken home tersebut . Subjek penelitiannya adalah
Dari latar belakang diatas maka seorang remaja perempuan korban
muncul sebuah pertanyaan “bagaimana broken home yang berusia 18 tahun. Ia
tumbuh kembang anak yang menjadi korban broken home sejak
mengalami masalah broken home”. berusia 4 tahun.
Peneliti mendapatkan informasi
METODE PENELITIAN
dari teman kuliahnya bahwa ia
Penelitian ini menggunakan memiliki teman yang mengalami
penelitian kualitatif dengan pendektan masalah broken home. Sehingga
studi kasus . Menurut meleong (2005), peneliti manjadikannya subjek
penelitian kualitatif adalah penelitian penelitian karena kasusnya sesuai
yang bermaksud untuk memahami dengan apa yang akan di teliti yaitu
fenomena tentang apa yang dialami pertumbuhan dan perkembangan anak
oleh subjek penelitian misalnya, broken home.
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, Peneliti melakukan
dll secara holistic dan dengan cara penelitiannya dengan mengunjugi
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan langsung tempat tinggal remaja yang
bahasa, pada suatu konteks khusus menjadi korban broken home. Remaja
yang alamiah dan dengan ini tinggal di sebuah kos-kosan yang
memanfaatkan berbagai metode berada di jln Pangeran Hidayat 2 Kota

118
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

Gorontalo. Dengan menanyakannya HASIL PENELITIAN DAN


lagsung kepada korban broken home PEMBAHASAN
tersebut saya mendapatkan beberapa Berdasarkan hasil penelitian ini
data perjalanan hidup sejak ia berusia 4 diperoleh bahwa anak remaja yang
tahun dan semenjak itupulah merupakan salah satu mahasiswa di
keluarganya hancur. universitas yang ada digorontalo yaitu
Metode pengumpulan data di UNG (Unuversitas Negeri
dalam penelitian ini adalah wawancara, Gorontalo). Anak remaja ini bernama
pengamatan observasi dan kuesioner. AR berusia 18 tahun yang merupakan
Dalam metode wawancara ini anak korban broken home. Dari
merupakan salah satu metode yang observasi dan wawancara yang saya
dapat dipercaya untuk mendapatkan lakukan saya mendapatkan informasi
data tentang individu yang dilakukan bahwa sejak lahir AR di rawat oleh
dengan pemberian pertanyaan- nenek kakek dan tantenya. Nenek AR
pertanyaan yang relevan secara tatap mengalami lumpuh dan tantenya
muka, peneliti melakukan wawancara berhenti sekolah dikarenakan waktunya
kepada subjek atau anak yang menjadi di luangkan untuk merawat AR sejak
korban broken home tersebut. Metode lahir. Kebutuhan AR itu di tanggung
observasi diartikan sebagai pengamatan oleh nenek dan kakeknya meskipun
dan pencatatan secara sistematik gejala sesekali orang tuanya yang
yang tampak pada obyek penelitian. menanggung dengan mengirimkan
Kuesioner yang dimaksud dalam uang untuk kebutuhan si AR.
penelitian ini adalah sejumlah Tetapi setelah bercerai
pertanyaan tertulis yang digunakan kebutuhan si AR di tanggung
untuk memperoleh dari informasi sepenuhnya oleh kakek, nenek dan
reponden dalam arti laporan tentang tantenya. Penyebab ayah dan ibunya
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. bercerai itu belum diketahui pasti
Teknik analisis data yang digunakan hanya saja si AR mendengar banyak
dalam penelitian ini adalah reduksi isu yang beredar penyebabnya karena
data, penyajian data, dan penarikan adanya orang ketiga dan mungkin
kesimpulan. dikarenakan sifat ibunya yang masih
berjiwa muda (ibunya menikah diusia

119
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

13 tahun) dan pernikahan ayah dan Si AR merasa hidupnya sangat


ibunya hanya karena di jodohkan. sial ketika mendengar ayahnya
Setelah orang tuanya bercerai beberapa meninggal karena semenjak orang
bulan kemudian si AR mendengar tuanya bercerai ia tidak pernah
ayahnya menikah dan semenjak mendengar kabar dari ayahnya dan
itupulah si AR hilang komunikasi setelah mendapat kabar, ayahnya sudah
dengan ayahnya itu karena ibu tirinya meninggal (selama 12 tahun penantian
yang melarang ayahnya untuk untuk bertemu sang ayah akhirnya
berkomunikas ataupun bertemu dengan tidak kunjung bertemu dan tidak akan
AR . Dua tahun kemudian ibu AR pun pernah bertemu selama-lamanya) AR
menikah dan semenjak itu semakin pun semakin rapuh dan hancur seakan-
hilang kasih sayang yang diberikan akan AR tidak sanggup lagi menjalani
ibunya, ibunya pun pergi jauh dan hari-harinya akan tetapi berkat
kembali ketika si AR sudah menginjak dukungan, motivasi serta kasih sayang
bangku sekolah kelas 1 SMA. yang diberikan keluarga dan
Akibat dari broken home yang lingkungannya serta dengan bertambah
dialami si AR sejak ia berusia 4 tahun usianya ia mulai menyadari sikapnya
tingkah lakunya berubah. si AR sempat yang mulai berubah dan akhirnya AR
merasa tidak ada gunanya hidup tanpa memutuskan untuk bangkit kembali
orang tua yang lengkap tanpa kasih menjalani hari-hari seperti anak lain
sayang orang tua. AR juga merasa iri pada umumnya. AR tetap melanjutkan
sama teman-temannya yang orang sekolah seperti biasanya, tetap
tuanya masih lengkap. Sejak orang semangat meraih prestasi bahkan
tuanya broken home AR menjadi orang broken home yang dialami orang
yang tertutup dan lebih memendam tuanya menjadikannya ambisi dan
perasaan hingga lebih tergesa-gesa motivasi bahwa AR harus sukses dan
dalam mengambil tindakan. Ia menjadi membuktikan pada semua orang bahwa
seorang yang pembenci bahkan dirinya mampu walau tanpa kasih
menjadi orang yang sulit percaya dan sayang orang tua yang lengkap. Dan
sulit memaafkan orang yang berbuat anak korban broken home ini
salah padanya. mempunyai prinsip bahwa hidup tidak
untuk disesali atau dikeluhkan, tapi

120
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

hidup untuk dijalani dan dihadapi dan lingkungan sekitar yang baik yang
dengan ikhlas. Banyaknya masalah dan selalu memberikan dukungan dan kasih
beban bukan alasan untuk menyerah. sayang anak broken home merasakan
Itulah yang dikatakan oleh seorang ada yang memperhatikan dan
anak broken home yang dialaminya memeprdulikan mereka.
sejak ia berusia 4 tahun. Sehingga penelitian ini pun
Dari hasil penelitian yang memperkuat penelitian sebelumnya
diperoleh bahwa terjadinya broken yang mengatakan bahwa anak broken
home mengakibatkan tidak home selain memiliki dampak negatif
terpenuhinya kebutuhan anak, terutama juga terdapat dampak positif (Wati,
perhatian dan kasih sayang yang 2010), dan untuk dampak negatifnya di
seharusnya di dapatkan dari kedua perkuat oleh hasil penelitian menegenai
orang tuanya, akan tetapi anak tetap kondisi psikologis anak dalam keluarga
memiliki rasa aman, mendapatkan yang bercerai menjelaskan bahwa
perlindungan, suka berempati dan dampak yang dirasakan oleh anak
berbagi dengan orang lain. korban perceraian orang tuanya antara
Anak broken home mengalami lain: merasa tidak aman, adanya rasa
pertumbuhan dan perkembangan sesuai penolakan dari keluarga, marah sedih
dengan anak seusianya. Lingkungan kesepian dan perasaan menyalahkan
rumah dan lingkungan sekitarnya di diri sendiri sehingga penelitian
tanah rantau pun memberikan hal sebelumnya ini menyatakan bahwa
positif, peduli serta memberikan korban broken home memiliki sikap
perhatian yang baik sehingga dapat negatif (Sarbini dan Kusuma, 2014).
membantu pertumbuhan dan Dan untuk dampak positifnya seperti
perkembangannya sesuai dengan apa yang telah dijelasakan diatas tidak
tingkat perkembangan anak pada semua anak broken home masa
umumnya. Pada dasarnya anak broken depannya hancur. Dan perkembangan
home mau untuk di ajak berbicara dari serta pertumbuhan anak yang
hati-kehati, mereka mau untuk diajak mengalami masalah broken home
kerja sama merubah keadaan mereka sesuai dengan tingkat pencapaian
yang terpuruk untuk kehal-hal yang perkembangan hal ini mendukung
lebih baik. Dengan adanya keluarga penelitian terdahulu bahwa prestasi

121
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

belajar anak broken home cukup baik tua. AR juga merasa iri sama teman-
(Pramdian, 2010) dan perkembangan temannya yang orang tuanya masih
sosial emosonal anak korban broken lengkap. Sejak orang tuanya broken
home sesuai dengan tingkat pencapaian home AR menjadi orang yang tertutup
perkembangan anak (Nugraheni, 2014). dan lebih memendam perasaan hingga
Menjadi anak dari keluarga lebih tergesa-gesa dalam mengambil
broken home tidak selamanya buruk tindakan. Ia menjadi seorang yang
karena tidak menutup kemungkinan pembenci bahkan menjadi orang yang
latarbelakang keluarga broken home sulit percaya dan sulit memaafkan
dapat dipandang dari sisi yang lebih orang yang berbuat salah padanya.
positif. Ada hikma yang dapat diambil Si AR merasa hidupnya sangat
sebagai motivasi bagi korban broken sial ketika mendengar ayahnya
home untuk menjadi individu yang meninggal karena semenjak orang
lebih positif. Sikap mandiri yang tuanya bercerai ia tidak pernah
tercipta karena tuntutan beradaptasi mendengar kabar dari ayahnya dan
dengan keadaan hidup yang harus setelah mendapat kabar, ayahnya sudah
dijalani tanpa perhatian dari orang tua. meninggal (selama 12 tahun penantian
Sikap kedewasaan biasanya muncul untuk bertemu sang ayah akhirnya
pada diri korban broken home karena tidak kunjung bertemu dan tidak akan
terbiasa menghadapi masalah sendiri pernah bertemu selama-lamanya) AR
dan bertanggung jawab atas dirinya pun semakin rapuh dan hancur seakan-
sendiri (Wulandari dan Fauziah, 2019). akan AR tidak sanggup lagi menjalani
hari-harinya akan tetapi berkat
dukungan, motivasi serta kasih sayang
SIMPULAN
yang diberikan keluarga dan
Berdasarkan hasil penelitian
lingkungannya serta dengan bertambah
dapat disimpulkan bahwa Akibat dari
usianya ia mulai menyadari sikapnya
broken home yang dialami si AR sejak
yang mulai berubah dan akhirnya AR
ia berusia 4 tahun tingkah lakunya
memutuskan untuk bangkit kembali
berubah. si AR sempat merasa tidak
menjalani hari-hari seperti anak lain
ada gunanya hidup tanpa orang tua
pada umumnya. AR tetap melanjutkan
yang lengkap tanpa kasih sayang orang
sekolah seperti biasanya, tetap

122
Pertumbuhan dan perkembangan...
Fitriyani Lie1
Pupung Puspa Ardini 2
Setiyo Utoyo3
Yenti Juniarti4

semangat meraih prestasi bahkan perkembangannya sehungga tidak


broken home yang dialami orang memerlukan penanganan khusus.
tuanya menjadikannya ambisi dan
motivasi bahwa AR harus sukses dan DAFTAR PUSTAKA
membuktikan pada semua orang bahwa Fatih Al Angga (2019). Teknik
dirinya mampu walau tanpa kasih Pengumpulan Data. Diakses 10
Oktober 2019 Dari
sayang orang tua yang lengkap. Dan https://rumus.co.id/teknik-
anak korban broken home ini pengumpulan-data/
mempunyai prinsip bahwa hidup tidak Hasnida, (2015). Analisis Kebutuhan
untuk disesali atau dikeluhkan, tapi Anak Usia Dini. Jakarta Timur:
PT.Luxima Metro Media.
hidup untuk dijalani dan dihadapi
dengan ikhlas. Banyaknya masalah dan Nugraheni Novitasari Putri. (2014).
Perkembangan Psikologi Anak
beban bukan alasan untuk menyerah. Usia Dini Korban Broken
Itulah yang dikatakan oleh seorang Home Di POS PAUD Ananda
Bowan Delanggu Kabupaten
anak broken home yang dialaminya Klaten Tahun Pelajaran 2013-
sejak ia berusia 4 tahun. 1014. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
terjadinya broken home
mengakibatkan tidak terpenuhinya Putri Azmila (2018). Dampak
Psikologi Anak Korban
kebutuhan anak, terutama perhatian “Broken Home”. Diakses
dan kasih sayang yang seharusnya di Tanggal 20 Oktober 2018 Dari
https://www.kompasiana.com/a
dapatkan dari kedua orang tunya, akan zmila99189/5bca9f1b6ddcae59
tetapi anak remaja yang berusia 18 e5338144/dampak-psikologi-
anak-korban-broken-
tahun yang merupakan salah satu home?page=1
mahasiswa Universitas Negeri
Suhada Idad, (2016). Psikologi
Gorontalo menjadi korban broken perkembangan anak usia dini
home sejak ia berusia 4 tahun ini tetap (Raudhatul Athfal). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
memiliki rasa aman, mendapatkan
perlindungan, suka berempati dan Wulandari Desi dan Fauziah Nailul
(2019). Pengalaman remaja
berbagi dengan orang lain sehingga korban broken home (studi
pertumbuhan dan perkembangan sudah kualitatif Fenomenologis).
Jurnal Empati, 8 (1), 2-3.
berkembang sesuai dengan tahapan

123

Anda mungkin juga menyukai