Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

GEOGRAFI SOSIAL

DRA. NOVIDA YENNY

Oleh :

NAILA PUTRI ZAHRA

3193331001

PENDIDIKAN GEOGRAFI

STAMBUK 2019 REGULER B

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas tentang”Critical Book Review”
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya, Dan juga saya berterima kasih
pada Dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan tugas yang telah saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun

Medan, 11 Februari 2020

Naila Putri Zahra

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................1
C. Identitas Buku................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
RINGKASAN BUKU............................................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................................32
PEMBAHASAN...................................................................................................................32
Kelebihan Buku................................................................................................................32
Kelemahan Buku...............................................................................................................32
BAB IV....................................................................................................................................33
PENUTUP............................................................................................................................33
Kesimpulan.......................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................34

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi sosial merupakan kajian dalam geografi manusia yang menjelaskan
mengenai interaksi antara manusia dengan lingkungan sosialnya yaitu manusia lain maupun
kelompok manusia disekelilingnya. Maksudnya, bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik kebutuhan primer maupun sekunder pasti akan memanfaatkan lingkungan
sekitarnya.

Berdasarkan sejarahnya, geografi sosial berhubungan erat dengan geografi manusia,


yaitu hubungan manusia dengan lingkungan dan bermaknanya unsur-unsur sosial dan budaya
dalam falsafah hidup atau cara hidup masyarakat di ruang (daerah) tertentu yang unik,
berbeda dengan daerah lain. Disiplin yang mengkaji bagaimana “kepribadian” daerah itu
merupakan hasil dari cara masyarakat mengeksplor sumber daya alamnya, bagaimana
masyarakat itu bereaksi terhadap habitatnya (tempat hidup), dan bagaimana manusia
mengorganisasikan dirinya sendiri dan kelompom merupakan suatu hasil dari kebudayaan.

B. Tujuan
Tujuan dari critical book review ini adalah antara lain untuk:

1. Untuk memahami isi buku


2. Meringkas isi buku
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada pada buku ini

C. Identitas Buku
1. Buku Utama

Judul Buku : Geografi Sosial

Pengarang : Dr. Eva Banowati, M.Si.

Penerbit : OMBAK

Tahun Terbit : 2013

ISBN : 978-602-258-044-7

1
2. Buku Pembanding

Judul Buku :

Pengarang :

Penerbit :

Tahun Terbit :

ISBN :

2
BAB II

RINGKASAN BUKU

A. Ringkasan Buku Utama

BAB I

KONSEP GEOGRAFI SOSIAL

A. Kedudukan dan Kajian Geografi Sosial

Berdasarkan sejarahnya, geografi sosial berhubungan dengan geografi manusia


yang diajarkan di Mazhab Perancis pada awal abad 20. Kajian tentang aktivitas
manusia yang menekankan pada perlengkapan material manusia dan pengaruh kerja
manusia terhadap bentang alam disebut “geografi budaya” (cultural geography).

Kajian geografi sosial dipersamakan dengan geografi budaya yakni berkenaan


dengan unsur-unsur budaya material yang mencirikan suatu daerah melalui aktivitas
manusia di ruang geraknya oleh Bintarto (1983) dikatakan sebagai menganalisis
bentuk serta mempelajari corak yang khas mengenai penghidupan di permukaan
bumi.

Kedudukan geografi sosial dalam studi geografi non-fisik disebut antropogeografi,


berfokus sebagai studi sosial mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan
wilayahnya dan manusia lainnya.

Defenisi geografi sosial pada handout Mudiyastuti (2004) dituliskan beberapa


pendapat diantaranya dari: Waston (1957), Geografi Sosial merupakan suatu
identifikasi daerah (region) yang berdasarkan himpunan gejala sosial dalam
hubungannya dengan lingkungan secara keseluruhan. Pemikiran lebih kompleks dari
Bintarto (1968), dikatakannya geografi sosial adalah ilmu yang mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara penduduk dengan keadaan alam serta
aktivitas dan usaha dalam menyesuaikan dan menguasai keadaan alam demi
kemakmuran dan kesejahteraan.

3
B. Unsur-Unsur Geografi Sosial
1. Manusia.

Manusia menggunakan daya atau kemampuan yang dimilikinya yakni


kemampuan penyesuaian, penguasaan, dan cipta untuk memanfaatkan lingkungan
alam bagi kepentingan hidupnya dalam mencapai kemakmuran.

2. Lingkungan Alam.

Lingkunagan alam merupakan tempat kediaman dan hidup manusia, alam


menyediakan berbagai kemungkinan bagi kehidupan manusia.

3. Relasi, Interelasi dan Interaksi antara Manusia dan Alam.

Relasi, interelasi dan interaksi antara manusia dan lingkungan alam dapat
menimbulkan gejala akibat yang merupakan rangkaian peristiwa satu dengan lain
saling menerangkan yang di dalamnya terdapat unsur sebab akibat (unsur
kausalitas). Interelasi merupakan suatu hubungan saling terkait dalam ruang antara
gejala yang satu dengan gejala yang lain. Pada kajian ini diguankan untuk melihat
pola hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya, meliputi hubungan antara:
faktor fisik dengan faktor fisik lainnya, faktor fisik dengan faktor manusia, faktor
manusia dengan faktor manusia lainnya. Pola hubungan antar gejala dan fakta
geografi pada suatu ruang dapat diketahui karakteristik melalui analisis secara
kuantitatif dan atau kualitatif.

BAB II

AKTIVITAS MANUSIA DALAM RUANG

A. Genre de Vie dan Tata Geografis

Adaptasi sosial merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam


lingkungan sosial. Penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai
dengan keadaan lingkungan sifatnyapasif (autoplastis), sedangkan mengubah
lingkungan sesuai keadaan pribadi bersifat pasif (autoplastis). Aktivitas manusia
merespon atau memanfaatkan alam merupakan salah satu pola kebudayaan yang
tidak sama pada antar ruang. Bila kita kaitkan dengan kegiatan ekonomi yang

4
dinamakan mata pencaharian (genre de vie) merupakan usaha untuk mendapatkan
tarah hidup layak yang dipengaruhi oleh tata geografinya.

Tata geografi mencakup unsur fisik yang berpengaruh terhadap jenis


kehidupan terutama adalah cuaca, air, tanah, relief, topografi, dan unsur biotik.
Demikian pula letak, luas, bentuk dan batas alam suatu wilayah yang berpengaruh
terhadap unsur biotik, yakni flora, fauna, dan aktivitas manusia. Salah satu
contohnya adalah berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan di sekitar tempat
tinggal.

B. Bidang Kegiatan Ekonomi.

Perkembangan kehidupan ekonomi manusia dapat dilihat dari tahap-tahap


kehidupan masyarakat. Menurut Alexander (1963) aktivitas ekonomi manusia
mengalami perkembangan sesuai dinamika keruangan. Tahap-tahap kegiatan
bidang ekonomi mencerminkan budaya dan teknologinya yang dalam konteks
keruangan dampaknya menunjukkan pola, skala, dan intensitas yang berbeda.
Aktivitas ekonomi manusia dalam perkembangannya pada kajian ini dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
sendiri yang disebut subsistence dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pasar
disebut commercial. Aktivitas gathering menginspirasi munculnya budaya
memelihara ternak, pertanian, bertani biji-bijian, maupun jenis tanaman pertanian
lain.

C. Infrastruktur: Space and Network

Untuk meningkatkan perkembangan kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi


harus ditunjang oleh adanya prasarana (infrastruktur). Prasarana menurut fungsi
(peran) dapat dikatakan berguna bagi seluruh kebudayaan, baik dalam kehidupan
sosial maupun kehidupan ekonomi. Kebudayaan yang dimaksud adalah
kebudayan dalam arti luas. Dalam kegiatan sosial ekonomi diketahui istilah
ambang (threshold), yang berarti jumlah minimal penduduk yang diperlukan
untuk menunjang supaya suatu fungsi tertentu dapat berjalan lancar.

5
BAB III

PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA


LINGKUNGAN HIDUP

A. Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia

Sumber daya alam terdiri atas yang abstrak dan nyata. Sumber daya abstrak yaitu
hal-hal yang tidak tampak tetapi dapat diukur antara lain lokasi, posisi, situasi, bentuk,
jarak dan waktu. Sedangkan sumber daya alam yang nyata adalah bentuk daratan
(landform), air, iklim, tanah, vegetasi, hewan dan mineral.

Sumber daya manusia (SDM) atau human resources dapat diartikan sebagai orang
atau penduduk dengan keseluruhan pengetahuan, kecakapan, perilaku dan
kemampuan nyata maupun potensial yang dapat digunakan untuk pembagunan fisik
dan pembangunan karakter dalam berbangsa dan bernegara. SDM merupakan salah
satu modal penting dalam pembangunan suatu bangsa dan mutunya sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan latihan, kesehatan dan gizi, lingkungan hidup
tempat mereka tinggal, serta kemampuan ekonomi keluarga.

B. Pengertian Lingkungan Hidup

Menurut UU RI No.23 1997 Bab I pasal 1: “Lingkungan hidup adalah kesatuan


ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya, yang memenuhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.”

Konsepsi lingkungan hidup adalah konsepsi kesatuan (entity) yang harus didekati
sebagai suatu kesatuan sistem yang utuh dan menyeluruh dengan segala
kompleksitasnya.

C. Pembangunan Sumber Daya Hutan

Secara umum hutan merupakan lapangan pertumbuhan pohon-pohon secara


menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya.
Dijelaskan menurut Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan.
Pengertian hutan adalah suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan berisi

6
sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya saling terkait satu sama lainnya.

D. Faktor Sosial Budaya dan Pelestarian SDA

Faktor sosial budaya mencakup faktor sosial dan faktor budaya. Faktor sosial
mencakup kegiatan dalam berkeluarga, pendidikan, kesehatan, agama, rekreasi, dan
lain-lain. Faktor budaya mencakup hasil budidaya manusia. Dalam mempertahankan
hidupnya sebagai perseorangan dan sebagai kelompok secara naluri (instrinctive),
manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan seseorang harus dipenuhi
untuk mempertahankan hidupnya dan keinginannya dapat dipenuhi untuk
mempertahankan hidupnya dan keinginannya dapat dipenuhi untuk pemuasan
hasratnya dan seleranya.

E. Makna Sumber Daya Alam Sebagai Penyangga Kehidupan

Alam sebagai tempat hidup manusia menyediakan segala potensi untuk kehidupan
manusia, sedangkan manusia (sebagai penghuni bumi) memanfaatkan lingkungan
(sumber daya alam) untuk kepentingan hidunya (menyejahterakan hidupnya sesuai
dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya).

BAB IV

STRUKTUR DAN STARATIFIKASI SOSIAL

A. Stratifikasi Sosial

Pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam


kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Pembagian stratifikasi sosial dapat diperoleh
dari:

1. Keturunan, adanya kasta dan kelas dimana merupakan pelapisan yang hamper
tertutup. Contoh: secara teoritis semua umat Hindu tergolong ke dalam
keempat kasta besar yang disebut warna.
2. Kekayaan (property), terjadi pengendalian terhadap barang dan pelayanan di
mana pelapisan ini bersifat terbuka.
3. Kekuasaan (power), kemampuan mencapai tujuan tertentu, misalnya pelapisan
dalam pemerintahan dalam lembaga-lembaga masyarakat.

7
B. Sifat dan Fungsi Stratifikasi Sosial

Pelapisan sosial dalam masyarakat dapat menibulkan mobilitas secara vertical


maupun horizontal adalah menunjukkan kewenangan/hak untuk melakukan sesuatu,
yang memberikan kemudahan dalam kehidupan. Selain itu sistem pelapisan sosial
berguna memudahkan pemecahan masalah yang timbul dalam masyarakat. Pelapisan
sosial dibagi menjadi:

1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Staratification)


Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit
mengadakan mobilitas vertical. Walaupun ada tetapi sangat terbatas pada
mobilitas horizontal saja.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Staratification)
Staraifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitas sangat besar. Setiap
anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertical maupun
horizontal.
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan adanya kombinasi antara
stratifikasi tertutup dan terbuka.
C. Struktur Sosial

Struktur sosial adalah kerangka yang dapat menggambarkan kaitan berbagai unsur
dalam masyarakat. Taneko (1983) menjelaskan bahwa struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yakni kaidah-kaidah sosial,
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial.

Dimensi structural ada dua macam yaitu dimensi vertical dan dimensi horizontal.
Dimensi vertical melihat masyarakat secraa bertingkat, sebagai kenyataan sosial
dimensi ini akan nampak pada stratifikasi sosial, kelas sosial, dan status sosial dalam
masyarakat. Dimensi horizontal biasanya disebut sebagai diferensiasi atau
ketidaksamaan sosial yaitu suatu perbedaan sosial secara horizontal dalam arti
perbedaan-perbedaan tersebut tidak mengandung perbedaan secara bertingkat,
melainkan berbeda saja satu dengan lainnya.

8
BAB V

POLA DAN PROSES SOSIAL

A. Pola Keruangan Sosial

Penjelasan pola keruangan sosial dicontohkan adalah suatu peta persebaran


penduduk Kota Semarang dianalogkan sebagai potret situasi sesaat, missal pada bulan
Juli 2005. Geografi sosial mengawali pembahasan pola keruangan aktivitas manusia.
Peta menggambarkan apa-apa yang ada di suatu tempat, atau sebagai alat untuk
mendeskripsikan segala sesuatu yang ada pada suatu tempat/wilayah.

B. Pola dan Perilaku Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk dapat dibagi menjadi dua yaitu mobilitas penduduk vertical
dan mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertical adalah perubahan
status seseorang dari waktu tertentu ke waktu yang lain atau pada waktu yang sama.
Mobilitas penduduk horizontal atau mobilitas geografis adalah gerak penduduk dari
satu wilayah menuju ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.

C. Lokasi Tempat Tinggal dan Mobilitas dalam Kota

Pembahasan ini mengenai proses yang menghasilkan pola tempat tinggal khusus
di kota. Secara luas pola ini akan merefleksikan susunan masyarakat baik dalam
tingkat perkembangan, seperti di kota-kota besar yang sudah mengalami
industrialisasi, atau dalam konteks perbedaan budaya.

D. Migrasi Internasional

Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang untuk migrasi
diantaranya adalah:

a. Faktor di daerah asal


b. Faktor di tempat tujuan
c. Rintangan-rintangan yang menghambat
d. Faktor-faktor pribadi
1. Tipe Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan suatu penduduk dari suatu
negara ke negara lainnya.

9
2. Transmigrasi
Transmigrasi adalah suatu proses migrasi yang direkayasa dan
dilaksanakan atau dikendalikan secara berencana oleh pemerintah.
3. Urbanisasi
Urbanisasi adalah bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di
daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan
atau akibat peluasan daerah kota.

BAB VI

PERENCANAAN DAN REKAYASA SOSIAL

A. Pengertian

Perencanaan sosial dalam geografi sosial adalah perencanaan untuk penduduk


dalam ruang yang menyangkut gejala, keadaan dan proses sosial. Perencanaan
meliputi:

1. Analisis, yaitu mengadakan kupasan tentang data yang sudah terkumpul.


2. Kebijakan (policy) yaitu pemilihan rencana yang baik untuk pelaksanaan yang
meliputi pengetahuan mengenai maksud dan kriteria untuk menelaah
alternatif-alternatif rencana.
3. Rancangan atau desain, yaitu rumusan dan sajian rencana.
B. Indikator Perencanaan

Perencanaan sosial merupakan rekayasa sosial karena selain bertujuan untuk


meningkatkan kehidupan sosial penduduk dan material penduduk, perencanaan ini
berpegang pada pentingnya komunitas sebagai obyek dan subyek pembagunan.
Indikator sosial yang diacu adalah:

1. Indikator informative yaitu deskripsi tentang kondisi sosial pada waktu dan
tempat tertentu.
2. Indikator prediktif yaitu indikator informatif yang dihubungkan/dikaitkan
dengan model perubahan sosial.
3. Indikator yang berorientasi masalah yaitu pengukuran kuanlitatif masalah-
masalah khusus yang dirancang untuk memberikan dasar keputusan kebijakan.

10
4. Indikator evaluasi program yaitu pemantauan alat/perlengkapan untuk
mengukur kemajuan dan efektifitas kebijakan-kebijakan yang khusus.
C. Contoh Perencanaan Sosial

Sebagai contoh, misalnya dalam perencanaan pemukiman di daerah transmigrasi,


di Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan daerah pemukiman kembali. Dalam
merencanakan tempat tinggal penduduk dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
para penghuninya.

D. Pengertian Rekayasa Sosial

Pengertian dari rekayasa sosial adalah adanya campur tangan sebuah gerakan
ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial.
Unsur-unsur yang berkaitan dalam hal ini adalah:

1. Agensi
2. Ideologi
3. Masyarakat (subyek sosial)
4. Informasi masyarakat
5. Kerangka teori/metodologi
6. Enersia
7. Media
8. Teleologi
E. Rekayasa Sosial Pada Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Tulisan Saldyansah Effendy Sunusi-Staf Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah


Provinsi Sulawesi Tengah-menerapkan rekayasa sosial untuk pemberdayaan
masyarakat ,erupakan proses pembangunan yang diinisiasi oleh masyarakat untuk
merencanakan, memutuskan, dan mengelola sumber daya local yang dimiliki melalui
collective action dan networking, hingga mereka memiliki kemampuan dan
kemandirian secara ekonomis, ekologi, dan sosial (Subejo dan Supriyanto, 2004).

11
Geomorfologi Laut berkaitan dengan bentuk, asal, dan pengembangan fitur-fitur di
dasar laut. Bentang alam bawah laut mencakup sekitar 71 persen dari permukaan bumi, tetapi
sebagian besar kurang dipelajari dengan baik dibandingkan dengan daratan. Di lingkungan
laut yang dangkal, daratan membentuk lapisan lumpur, bukit pasir, gelombang pasir,
punggung bukit pasir, garis pantai, dan saluran bawah permukaan. Di zona transisi
kemiringan benua adalah ngarai dan parit bawah laut, daerah antar-ngarai, cekungan intra-
lereng, dan bekas luka kemerosotan dan kemiringan.

Geomorfologi planet adalah studi tentang bentang alam di planet-planet dan bulan-
bulan besar dengan kerak bumi yang padat, misalnyaVenus, Mars, dan hujan jupiter dan
Mars. Ini adalah cabang geomorfologi yang berkembang (mis. Howard 1978; Baker 1981;
Grant 2000; Irwin et al. 2005). Proses permukaan di planet lain dan satelitnya secara material
bergantung pada jarak rata-rata dari Matahari, yang menentukan penerimaan tahunan energi
matahari, pada periode rotasi mereka, dan pada sifat planetaryatosfer ini. , dan pemborosan
massal.

Geomorfologi iklim bertumpu pada pengamatan yang tidak diterima secara universal
bahwa masing-masing zona iklim (tropis, kering, beriklim misalnya) menghasilkan rangkaian
bentukan lahan yang berbeda (misalnya Tricart dan Cailleux 1972; Büdel1982). proses dalam
setiap zona iklim menciptakan bentuk lahan yang khas. Konsensus saat ini adalah bahwa,
karena perubahan iklim dan tektonik, faktor iklim dalam pengembangan bentuklahan lebih
rumit daripada yang disarankan ahli geomorfologi iklim (lih. Hlm. 389-90).

12
BAB III

PEMBAHASAN

Kelebihan Buku
1. Kandungan dari buku tersebut sangatlah lengkap
2. Terdapat gambar beserta penjelasan yang jelas dari tiap tiap materi
3. Judul menggambarkan isi dalam buku
4. Buku memiliki indeks sehingga memudahkan pembaca mencari kata kunci yang ingin
dibaca
5. Buku tidak hanya dari beberapa sumber tetapi banyak sumber sehingga tidak
diragukan kelengkapannya
6. Terdapat rangkuman di tiap-tiap bab yang memudahkan pembaca untuk mengerti
tiap-tiap bab tanpa harus membaca isi keseluruhan buku
7. Buku juga memiliki essay test untuk memudahkan pembaca mengingat kembali isi
dalam tiap-tiap bab.

Kelemahan Buku
1. Tidak terdapat penjelasan mengenai istilah istilah yang mungkin jarang didengar
2. Susunan gambar dan penjelasan tidak teratur
3. Banyak penjelasan yang terpotong karena tampilan gambar.

13
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Buku tersebut memiliki kandungan yang lengkap karena memang diambil dari banyak
sumber. Buku juga terdapat gambar serta soal essay yang memudahkan pembaca dalam
meresapi isi buku. Ringkasan dari tiap-tiap bab memudahkan pembaca untuk mengetahui inti
dari isi buku tanpa harus membaca isi keseluruhan buku. Namun tidak terdapat penjelasan
istilah yang ada di buku yang mungkin terdengar asing bagi pembaca. Buku juga tidak
memiliki susunan yang baik sehingga mungkin sedikit membingungkan pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA
Richard John Huggett (2007), Fundamentals of Geomorphology, Routledge Taylor and
Francis Group

15

Anda mungkin juga menyukai