CBR Bahasa Indonesia Tri Abdi
CBR Bahasa Indonesia Tri Abdi
PENDAHULUAN
B. Bab 2 Bahasa Indonesia Baku dan Pemakaiannya Dengan Baik dan Benar
1. Pengertian Bahasa Baku
Istilah bahasa baku dalam bahasa indonesia atau standart language dalam bahasa inggris
daalm dunia ilmu bahasa atau linguistik, pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius
pada 1962. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930,B.
Havranek dan Vilem merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa
bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai
model atau acuan oleh masyarakat secara luas (Garvin, 1967 dalam Purba, 1996 : 52 ).
2. Pengertian Bahasa Non Baku
Richard, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa bahasa nonstandart adalah bahasa yang
digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata bahasa, dan kosakata
dari bahasa baku dari suatu bahasa ( nonstandart, used of speech or writing which differs in
pronouciation, grammar, or vocabularry from the standard variety of the langauge) (
1985:193 ).
3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Non Baku
Bahasa indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya
telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakatindonesia secara luas.
Bahasa indonesia non baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
3. Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital
huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
b. Huruf Miring
huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam karangan.
4. Penulisan Kata
Dalam bagian ini kita mengkhususkan pembicaraan menganai penulisan kata. Hal-hal
yang akan dibicarakan diurutkan sebagai berikut.
a. kata dasar b. kata turunan c. kata ulang
d. gabungan kata e. partikel f. angka dan bilangan
5. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia, dapat dibagi atas
doa golongan , yaitu :
a. unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indenesia
b. unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga
bentuk indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
6. Pemakain Tanda Baca
a. Tanda Titik
kaidah-kaidah pemakaian taanda titik yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut :
Tanda titik dipakai di akhir kalimat berita.
Contoh : saya menulis surta.
b. Tanda Koma
kaidah-kaidah pemaikan tanda koma yang harus kita retapkan adalah sebagia berikut.
Tanda Koma di antara unsur-unsur dalam suatu perinciaan atau pembilangan.
Contoh : saya membeli kertas, pena dan tinta
c. Tanda Titik koma (;)
hal-hal yang perlu kita perhatikan mengenai pemakaian tanda titik koma adalah sebagai
berikut :
tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagain-bagian kalimat yang sejenis
dan setara :
Contoh : Malam makin larut; perkejaan belum selesai
D. Bab 4 Diksi
1. Pengertian Diksi
Harimurti (1984) dalam kamus linguistic , menyatkan bahwa disksi adalah pilihan kata
dan kejelsan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam umum atau
dalam karang-mengarang.
2. Persyaratan Diksi
Untuk memenuhi persyaratan ketepatan dan kesesuain dalam pemilhan kata, perlu
diperhatikan (a) kaidah kelompok kata/frase (b)kaidah makna kata, (c) kaidah lingkungan
sosial, (d) kaidah karang-karangan.
3. Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang
Kata-kata yang selalu dipakai dalam komunikasi sehari-hari untuk semua lapisan
masyarakat disebut kata-kata populer. Sejumlah kata yang biasa dipakai kaum terpelajar
terutama dalam penulisan karya ilmiah disebut kata ilmiah. Jargon merupakan istilah yang
digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu misalnya seperti kata sandi. Sedangkan kata
slang adalah semacam kata percakapan yang tinggi atau murni.
F. Bab 6 Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. dalam
paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paaragraf tersebut, mulai dari kalimat mengenal,kalimat uatama atau kalimat topic,kalimat –
kalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup.
2. Macam-Macam Paragraph
Berdasarkan sifat dan tujuannya, paragraph dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Paragraph Pembuka
Paragraph pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan
diuraikan. Sebab itu, paragraph pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian
pembaca, serta sanggup menyiaokan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
b. Paragraf penghubung
Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam paragraph penghubung. Jadi paragraph
penghubung berisi inti persoalan yang akan ditemukan.
c. Paragraf Penutup
Paragraph penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraph ini berisi
kesimpulan dari paragraph penghubung. Dapat juga paragraph penutup berisi penegasan
kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraph penghubung.paragraf
penutup berfungsi mengakhiri sebuah karangan, tidak boleh terlalu pannjang.
3. Syarat- Syarat Pembentukan Paragraf
a. Kesatuan
b. Koherensi
c. Perincian dan Urutan pikiran
4. Letak Kalimat Utama
Ada empat cara meletakkan kalimat utama, yakni sebagai berikut :
a. Pada Paragraph awal
b. Pada akhir paragraph
c. Pada awal dan akhir paragraph
5. Pengembangan Paragraf
Pikiran utama dari sebuah paragraph hanya akan jelas kalau diperinci dengan pikiran
pikiran penjelas.tiap pikiran penjelas dapat dituangkan kedalam satu kalimat penjelas
atau lebih. Jadi dalam sebuah paragraf terdapat satu pikiran utama dan beberapa
pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan keterangan paragraf.
KOMENTAR
2. Dilihat Dari Aspek Layout dan Tata Letak serta Tata Penulisan
Dari aspek layout dan tata letak, buku ini dominan berwarna kuning dipadukan dengan
list coklat keemasan. Dengan nama penulis dibagian atas pada sampul buku ditambah pula
judul buku yang sangat jelas terpampang dengan tulisan berwarna hitam. Namun menurut
saya dari sampul buku ini kurang menarik. Terlihat terlalu simple.
Kemudian dari segi tata penulisan masih banyak dijumpai penulisan kata yang salah.
Banyak juga kata-kata yang tidak jelas terbaca karena tinta tulisan yang tidak bagus tercetak.
Jadi seperti garis-garis hitam memanjang, tentu hal ini sangat mengganggu pembaca. Namun
untuk penulisan sudah terlihat rapi dan mudah dibaca. Apalagi ditambah dengan beberapa
gambar pendukunng semakin menambah pemahaman materi oleh pembaca.
Jadi dalam menganalisa kelebihan dan kekurangan pada buku ini saya dapat menarik
sebuah kesimpulan bahwasanya buku ini secara keseluruhan lebih banyak keunggulan dari
pada kelemahannya.