Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

(Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk)

Nama : Tri Abdi Mardinawan


NIM : 1193311129
Kelas : PGSD J Ekstensi 2019
Mata Kuliah : Keterampilan Bahasa Indonesia

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
Judul Buku : Pendidikan Bahasa Indonesia
Penulis : Drs. Sanggup Barus, M.Pd, dkk
Kota Tempat Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : Unimed Press. Universitas Negeri Medan
Edisi : Kedua
ISBN : 976-602-7938-06-9

PENDAHULUAN

Pengembangan pribadi meliputi segala kegiatan yang meningkatkan kesadaran dan


identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi, membangun sumber daya manusia dan
memfasilitasi kinerja, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam
mewujudkan impian dan cita-cita. Tidak ada batasan terhadap pengembangan diri, konsepnya
melibatkan baik kegiatan formal maupun nonformal untuk mengembangkan orang lain dalam
peran sebagai guru, pembimbing, konsultan, manajer, coach atau mentor.
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima,dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakatIndonesia secara luas.
Pemakaian Bahasa Indonesia baku dengan baik dan benaradalah pemakaian bahasa
yang sesuai dengan fungsi danciri kode Bahasa Indonesia baku.Pemakaian Bahasa Indonesia
nonbaku dengan baik danbenar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsidan ciri
kode Bahasa Indonesia nonbaku.
Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang
distandardisasikan.
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam
kalimat. kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh
pembaca atau pendengar.
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat,
karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk
suatu topik atau tema Apa yang pernah.

DESKRIPSI ISI BAB BUKU


A. Bab 1 Bahasa Pengembang Kepribadian
1. Pengertian Bahasa
Harimurti Kridalaksana berpengertian bahawa bahasa adalah sistem lambang berupa
bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Wojowasito berpengertian bahwa bahasa adalah
alat manusia mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman yang terdiri dari lambang –
lambang bahasa.
2. Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian
Dalam Personality Development Through Positive Thinking, 2004, Amit Abraham
mendefenisikan kepribadian adalah pola – pola pemikiran, perasaan dan perilaku yang
tertanam dalam – dalam dan relatif permanen.

B. Bab 2 Bahasa Indonesia Baku dan Pemakaiannya Dengan Baik dan Benar
1. Pengertian Bahasa Baku
Istilah bahasa baku dalam bahasa indonesia atau standart language dalam bahasa inggris
daalm dunia ilmu bahasa atau linguistik, pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius
pada 1962. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930,B.
Havranek dan Vilem merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa
bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai
model atau acuan oleh masyarakat secara luas (Garvin, 1967 dalam Purba, 1996 : 52 ).
2. Pengertian Bahasa Non Baku
Richard, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa bahasa nonstandart adalah bahasa yang
digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata bahasa, dan kosakata
dari bahasa baku dari suatu bahasa ( nonstandart, used of speech or writing which differs in
pronouciation, grammar, or vocabularry from the standard variety of the langauge) (
1985:193 ).
3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Non Baku
Bahasa indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya
telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakatindonesia secara luas.
Bahasa indonesia non baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

4. Tumbuhnya Bahasa Indonesia Baku


Kita menggunakan bahasa secara salah bila kita menggunakan bahasa secara baik bila
kita menggunakan bahasa standart sesuai dengan fungsinya. Oleh sebab itu, memakai bahasa
baku tidak dengan dengan sendirinya berrati memakai bahasa yang baik dan benar karena
baku tidak sama dengan bahasa yang baik dan benar.
5. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu. Kedua, bahwa bahasa
Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Ketiga, bahasa Indonesia baku
berfungsi sebagai penambah wibawa. Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai
kerangka acuan.
6. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai didalam beberapa konteks. Pertama , dalam komunikasi
resmi, yaitu dalam surat menyurat resmi atau dinas, pengumuman – pengumuman yang
dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang – undangan, penamaan dan peristilahan resmi.
Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan kalangan ilmiah berupa makala,
skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian. Ketiga, dalam pembicaraan didepan
umum, yaitu ceramah, kuliah dan khotbah. Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang
dihormati, yaitu atasan dengan bawahan didalam kantor, siswa dan guru dikelas atau
disekolah, guru dan kepala sekolah dipertemuan – pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen
diruang perkuliahan.
7. Ciri – ciri Bahasa Indonesia Baku
Ciri – ciri bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia non baku itu dibeberkan dibawah
ini setelah merangkum ciri – ciri yang telah ditentukan atau yang telah dibuat oleh pakar
tersebut, (Harimurti Kridalaksana, Anton M. Moeliono, dan Suwito).
1. Pelafalan sebagai bagian fenologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang relatif
bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.
2. Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain – lain sebagai bagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap didalam kalimat.
8. Konjungsi sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
dalam kalimat. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Non Baku dengan Baik dan
Benar Harimurti Kridalaksaan memperjelas bahwa adanya bahasa baku atau standar dan
bahasa
non baku atau bahasa nonstandar bukan berarti bahwa bahasa baku atau bahasa standar lebih
baik, lebih benar, atau lebih betul dari pada bahasa nonbaku atau bahasa nonstandar. Kita
memakai bahasa secara benar atau baik bila kita menggunakan bahasa baku sesuai dengan
fungsinya.

C. Bab 3 Ejaan Bahasa Indonesia


1. Pengertian dan Pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi
bahasa dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan,penggabungannya)
dalam suaru bahasa.
2. Pemakaian Huruf
a. Pengantar
Pemakaian huruf dalam bab ini sebagai berikut :abjad, vokal, diftong, konsonan,
persukuan, dan nama diri.
b. Abjad
EYD menggunakan 26 hruf dan setiap huruf melambangkan fonem tertentu. Ke-26
huruf ini dapat digolongkan ke dalam dua bagian :
1) huruf yang melambangkan fonem vocal
2) hruf yang melambangkan fonem konsonan
c. Vokal
Di dalam bahasa indoensia terdapat lima buah huruf vocal, yaitu a,I,u,e,o. huruf e
dalam bahas Indonesia melambangkan bunyi [e].
d. Konsonan
e. Diftong
f. Persukuan
A) bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata :
B) Di samping itu bahasa Indonesia Indonesia mengenal pola suka kata berikt.
g. Nama Diri
Penulisan nama-nama sungai,gunung,jalan,kota, dan sebagianya disesuaikan dengan

Misalnya : Kali Brantas Gunung Sibayak

3. Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital
huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
b. Huruf Miring
huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam karangan.
4. Penulisan Kata
Dalam bagian ini kita mengkhususkan pembicaraan menganai penulisan kata. Hal-hal
yang akan dibicarakan diurutkan sebagai berikut.
a. kata dasar b. kata turunan c. kata ulang
d. gabungan kata e. partikel f. angka dan bilangan
5. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia, dapat dibagi atas
doa golongan , yaitu :
a. unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indenesia
b. unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga
bentuk indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
6. Pemakain Tanda Baca
a. Tanda Titik
kaidah-kaidah pemakaian taanda titik yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut :
 Tanda titik dipakai di akhir kalimat berita.
Contoh : saya menulis surta.
b. Tanda Koma
kaidah-kaidah pemaikan tanda koma yang harus kita retapkan adalah sebagia berikut.
 Tanda Koma di antara unsur-unsur dalam suatu perinciaan atau pembilangan.
Contoh : saya membeli kertas, pena dan tinta
c. Tanda Titik koma (;)
hal-hal yang perlu kita perhatikan mengenai pemakaian tanda titik koma adalah sebagai
berikut :
 tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagain-bagian kalimat yang sejenis
dan setara :
Contoh : Malam makin larut; perkejaan belum selesai

D. Bab 4 Diksi
1. Pengertian Diksi
Harimurti (1984) dalam kamus linguistic , menyatkan bahwa disksi adalah pilihan kata
dan kejelsan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam umum atau
dalam karang-mengarang.
2. Persyaratan Diksi
Untuk memenuhi persyaratan ketepatan dan kesesuain dalam pemilhan kata, perlu
diperhatikan (a) kaidah kelompok kata/frase (b)kaidah makna kata, (c) kaidah lingkungan
sosial, (d) kaidah karang-karangan.
3. Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang
Kata-kata yang selalu dipakai dalam komunikasi sehari-hari untuk semua lapisan
masyarakat disebut kata-kata populer. Sejumlah kata yang biasa dipakai kaum terpelajar
terutama dalam penulisan karya ilmiah disebut kata ilmiah. Jargon merupakan istilah yang
digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu misalnya seperti kata sandi. Sedangkan kata
slang adalah semacam kata percakapan yang tinggi atau murni.

E. Bab 5 Kalimat Efektif


1. Pengertian kalimat
Secara tradisional, kalimat diartikan sebagai susunan kata yang teatur yang berisi pikiran
lengkap. Didalam kamus besar bahasa Indonesia, kalimat didefenisikan sebagai (1) kesatuan
ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, (2) perkataan, (3) satuan
bahasa yang secara relative berdiri sendiri.
2. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat didefenisikan sebagai kalimat yang secara tepat mewakili pikiran
dan keinginan penulis yang disusun secara tepat mewakili pikiran dan keinginan penulis yang
disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkanpenulis terhadap
pembaca.
3. Persyaratan Kalimat Efektif
a. Kesepadanan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang
logis dan masuk akal
b. Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
c. Penekanan untuk mengemukakan ide pokok
d. Kehematan dalam mempergunakan kata
Kevariasian dalam struktur kalimat

F. Bab 6 Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. dalam
paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paaragraf tersebut, mulai dari kalimat mengenal,kalimat uatama atau kalimat topic,kalimat –
kalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup.
2. Macam-Macam Paragraph
Berdasarkan sifat dan tujuannya, paragraph dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Paragraph Pembuka
Paragraph pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan
diuraikan. Sebab itu, paragraph pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian
pembaca, serta sanggup menyiaokan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
b. Paragraf penghubung
Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam paragraph penghubung. Jadi paragraph
penghubung berisi inti persoalan yang akan ditemukan.
c. Paragraf Penutup
Paragraph penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraph ini berisi
kesimpulan dari paragraph penghubung. Dapat juga paragraph penutup berisi penegasan
kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraph penghubung.paragraf
penutup berfungsi mengakhiri sebuah karangan, tidak boleh terlalu pannjang.
3. Syarat- Syarat Pembentukan Paragraf
a. Kesatuan
b. Koherensi
c. Perincian dan Urutan pikiran
4. Letak Kalimat Utama
Ada empat cara meletakkan kalimat utama, yakni sebagai berikut :
a. Pada Paragraph awal
b. Pada akhir paragraph
c. Pada awal dan akhir paragraph
5. Pengembangan Paragraf
Pikiran utama dari sebuah paragraph hanya akan jelas kalau diperinci dengan pikiran
pikiran penjelas.tiap pikiran penjelas dapat dituangkan kedalam satu kalimat penjelas
atau lebih. Jadi dalam sebuah paragraf terdapat satu pikiran utama dan beberapa
pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan keterangan paragraf.

7. Penyusunan Kerangka Masalah


Kerangka masalah dapat juga disebut rancang bagun makalah. Menyusun kerangka
berarti memecahkan tema ke dalam gagasan-gagasan. Kerangka itu dapat berbentuk kerangka
topik dan dapat pula berbentuk kerangka kalimat.
Pendahuluan
i.Proses penggunaan nya
ii.Pencegahan nya
iii.Kendala-kendala
iv.Penanggulangan nya penutup
8. Penulisan Makalah
Sesuai dengan uraian penyusunan kerangka makalah diatas penulisan makalah dapat
dibagi atas tiga bagian yaitu penulisan pendahuluan, penulisan pembahasan, penulisan
penutup.
9. Enumerasi
Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan
makalah. Tata cara penomoran bermacam-macam.
10. Penulisan Kutipan
Dalam penulisan makalah kutipan digunakan dalam penulisan pendahuluan dan
penulisan pembahasan. Dalam penulisan pendahuluan biasanya digunakan untuk
menguraikan fenomena, penting nya masalah, teori atau pandangan yang digunakan, dan
istilah khusus. Lalu dalam penulisan pembahasan kutipan digunakan untuk mendukung
argumen dan opini penulis dalam membahas masalah.
11. Penulisan Daftar Rujukan
Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi
dukungan secara tidak langsung. Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber
kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tuls. Dalam penulisan makalah
termasuk penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftar kan hanya rujukan yang menjadi
sumber kutipan.
12. Revisi
Jika konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep perlu dibaca kembali. Mungkin
konsep itu perlu di revisi, dikurangi atau kalau perlu diperluas. Sebenarnya revisi ini sudah
juga dilakukan pada tahap penulisan berlangsung. Namun setelah konsep tulisan selesai
ditulis revisi secara menyeluruh dilakukan sebelum ditulis atau diketik kembali.

KOMENTAR

1. Dilihat Dari Aspek Tampilan Buku (Face Value)


Jika dilihat dari aspek berikut, buku yang direview karya dosen-dosen Universitas Negeri
Medan ini adalah buku “Pendidikan Bahasa Indonesia”. Buku ajar ini ditulis bertujuan
untuk mendapatkan alat bantu pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai pengembang
kepribadian bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Semua penjelasan dalam buku ini juga
sangat lengkap.

2. Dilihat Dari Aspek Layout dan Tata Letak serta Tata Penulisan
Dari aspek layout dan tata letak, buku ini dominan berwarna kuning dipadukan dengan
list coklat keemasan. Dengan nama penulis dibagian atas pada sampul buku ditambah pula
judul buku yang sangat jelas terpampang dengan tulisan berwarna hitam. Namun menurut
saya dari sampul buku ini kurang menarik. Terlihat terlalu simple.
Kemudian dari segi tata penulisan masih banyak dijumpai penulisan kata yang salah.
Banyak juga kata-kata yang tidak jelas terbaca karena tinta tulisan yang tidak bagus tercetak.
Jadi seperti garis-garis hitam memanjang, tentu hal ini sangat mengganggu pembaca. Namun
untuk penulisan sudah terlihat rapi dan mudah dibaca. Apalagi ditambah dengan beberapa
gambar pendukunng semakin menambah pemahaman materi oleh pembaca.

3. Dilihat Dari Aspek Isi Buku


Secara garis besar buku utama ini sudah lengkap membahas tentang materi bahasa
Indonesia itu sendiri. Mulai dari pengertian bahasa sebagai pengembang kepribadian sampai
penulisan karya ilmiah. Materi yang dipaparkan juga sangat jelas. Dengan pemberian contoh-
contoh kasus, misalnya pada ejaan bahasa Indonesia semakin menambah pemahaman materi
oleh pembaca. Selain itu di akhir pembahasan tiap bab disuguhkan latihan soal guna
memantapkan materi yang telah diulas pada tiap-tiap bab pembahasan. Kemudian diakhiri
dengan pemberian tugas yang berkaitan dengan materi-materi tersebut.
Buku yang diterbitkan pada September 2014 ini terdiri dari 7 (tujuh) bab. Materi pokok
yang dibahas dalam buku ini adalah bahasa pengembang kepribadian, bahasa Indonesia baku
dan pemakaiannya dengan baik dan benar, ejaan bahasa Indonesia, diksi, kalimat efektif,
paragraf, dan penulisan karya ilmiah.
Pada bagian akhir buku ini dilampirkan daftar pustaka serta biografi pada sampul
belakang buku dari sang penulis. Jadi pembaca dapat mengenal lebih jauh histori hidup dari
masing-masing penulis.

4. Dilihat Dari Aspek Tata Bahasa


Penggunaan tata bahasa pada buku terbitan Unimed Press Univeritas Negeri Medan ini
juga sangat baku. Jadi tidak banyak hal yang mengganjal dalam memahami isi materinya.
Meskipun terdapat juga kata-kata yang jarang didengar oleh orang awam namun menurut
saya itu tidak menjadi penghalang yang berarti. Jadi saya simpulkan dari aspek tata bahasa ini
bahwa bahasa yang digunakan singkat, padat, dan jelas.

Jadi dalam menganalisa kelebihan dan kekurangan pada buku ini saya dapat menarik
sebuah kesimpulan bahwasanya buku ini secara keseluruhan lebih banyak keunggulan dari
pada kelemahannya.

Anda mungkin juga menyukai