Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN
KASUS CKD
KASUS CKD
DI RUAGAN POLI INTERNA
DI RUAGAN POLI INTERNA
RSUD MADUKELLENG SENGKANG
RSUD MADUKELLENG SENGKANG

Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
ARNANG DENY REFKY, S.Kep
ARNANG DENY REFKY, S.Kep
202103006
202103006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN

DAN KEBIDANAN INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN
SAINS ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
DAN KEBIDANAN INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN
DAN SAINSTAHUN
ITKES MUHAMMADIYAH
2021/2022 SIDRAP
TAHUN 2021/2022
A. Konsep Teori CKD
A. Konsep Teori CKD
1. Pengertian CKD
1. Pengertian CKD
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu proses
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu proses
patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan
patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang irreversibel dan progresif dimana
penurunan fungsi ginjal yang irreversibel dan progresif dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan uremia
uremia (Black & Hawk dalam Dwy Retno Sulystianingsih, 2018).
(Black & Hawk dalam Dwy Retno Sulystianingsih, 2018).
Gagal Ginjal Kronik atau Chronic Kidney Disease (CKD)
Gagal Ginjal Kronik atau Chronic Kidney Disease (CKD) saat
saat ini merupakan masalah kesehatan yang penting mengingat
ini merupakan masalah kesehatan yang penting mengingat selain
selain insidens dan pravelensinya yang semakin meningkat,
insidens dan pravelensinya yang semakin meningkat, pengobatan
pengobatan pengganti ginjal yang harus di jalani oleh penderita
pengganti ginjal yang harus di jalani oleh penderita gagal ginjal
gagal ginjal merupakan pengobatan yang sangat mahal. Dialisa
merupakan pengobatan yang sangat mahal. Dialisa adalah suatu
adalah suatu tindakan terapi pada perawatan penderita gagal
tindakan terapi pada perawatan penderita gagal ginjal terminal.
ginjal terminal. Tindakan ini sering juga disebut sebagai terapi
Tindakan ini sering juga disebut sebagai terapi pengganti karena
pengganti karena berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal.
berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang
Terapi pengganti yang sering di lakukan adalah hemodialisis dan
sering di lakukan adalah hemodialisis dan peritonealialisa. Diantara
peritonealialisa. Diantara kedua jenis tersebut, yang menjadi
kedua jenis tersebut, yang menjadi pilihan utama dan metode
pilihan utama dan metode perawatan yang umum untuk penderita
perawatan yang umum untuk penderita gagal ginjal adalah
gagal ginjal adalah hemodialisis (Arliza dalam Nita Permanasari,
hemodialisis (Arliza dalam Nita Permanasari, 2018)
2018)
2. 2.Etiologi
Etiologi

Gagal
Gagal ginjal
ginjal kronik
kronik terjadi
terjadi setelah
setelah berbagai
berbagai macam
macam penyakit
penyakit yang

yang merusak
merusak nefron Sebagian
nefron ginjal. ginjal. Sebagian besar merupakan
besar merupakan penyakit

penyakitginjal
parenkim parenkim
difus ginjal difus dan bilateral.
dan bilateral.

a. a.Infeksi,
Infeksi, misalnya
misalnya Pielonefritis
Pielonefritis kronik.
kronik.

b. b.Penyakit
Penyakit peradangan,
peradangan, misalnya
misalnya Glomerulonefritis.
Glomerulonefritis.

c. c.Penyakit
Penyakitvaskuler
vaskulerhipertensif
hipertensif

d. d.Gangguan
Gangguan jaringan
jaringan penyambung
penyambung

e. e.Gangguan
Gangguankongenital
kongenital dan
danherediter
herediter

f. f.Penyakit
Penyakit metabolik.
metabolik.

g. g.Nefropati
Nefropatitoksik
toksik

h. h.Nefropati
Nefropati obstruktif
obstruktif

1) 1)Saluran
Saluran Kemih
Kemih bagian
bagian atas:
atas: Kalkuli
Kalkuli neoplasma

neoplasma
2) Saluran Kemih bagian bawah: Hipertrofi prostate, striktur

2)uretra,
Saluran Kemih
anomali bagian pada
congenital bawah:
leherHipertrofi prostate,
kandung kemih dan

striktur uretra, anomali congenital pada leher kandung


uretra.

kemih dan uretra.

3. 3.Patofisiologi
Patofisiologi dan
dan Pathway
Pathway

Gagal ginjal
Gagal merupakan
ginjal merupakansebuah
sebuahfenomena
fenomenakehilangan
kehilangansecara
secara

bertahap
bertahap fungsi
fungsi dari nefron.
dari nefron. Kerusakan
Kerusakan nefron merangsang
nefron merangsang kompensasi

kompensasi
nefron nefron
yang masih utuh yang masih utuh untuk
untuk mempertahankan mempertahankan
homeostasis cairan dan

homeostasis
elektrolit. cairan adaptasi
Mekanisme dan elektrolit.
pertamaMekanisme adaptasi
adalah dengan cara pertama
hipertrofi

adalah dengan cara hipertrofi mempertankan homeo cairan dan

elektrolit.
dari nefron yang masih utuh untuk meningkatkan kecepatan filtrasi,
Apabila 75 % massa nefron sudah hancur maka kecepatan
beban solut dan reabsorpsi tubulus.
filtrasi dan beban solute untuk tiap nefron sangat tinggi sehingga
Apabila 75 % massa nefron sudah hancur maka kecepatan filtrasi
keseimbangan glomerolus dan tubulus tidak dapat dipertahankan.
dan beban solute untuk tiap nefron sangat tinggi sehingga keseimbangan
Terjadi ketidakseimbangan antara filtrasi dan reabsorpsi disertai
glomerolus dan tubulus tidak dapat dipertahankan. Terjadi
dengan hilangnya kemampuan pemekatan urin. Perjalanan gagal
ketidakseimbangan antara filtrasi dan reabsorpsi disertai dengan
ginjal kronik dibagi menjadi 3 stadium, yaitu :
hilangnya kemampuan pemekatan urin. Perjalanan gagal ginjal kronik
a. Stadium I
dibagi menjadi 3 stadium, yaitu :
Stadium pertama merupakan sebuah proses penurunan
a. Stadium I
cadangan ginjal. Selama stadium ini kreatinin serum dan kadar
Stadium pertama merupakan sebuah proses penurunan cadangan
BUN normal dan pasien asimptomatik.
ginjal. Selama stadium ini kreatinin serum dan kadar BUN normal dan
b. Stadium II
pasien asimptomatik.
Tahap ini merupakan insufisiensi ginjal dimana lebih dari
b. Stadium II
75% jaringan yang berfungsi telah rusak dan GFR (Glomerulus
Tahap ini merupakan insufisiensi ginjal dimana lebih dari 75%
Filtration Rate) besarnya hanya 25% dari normal. Kadar BUN
jaringan yang berfungsi telah rusak dan GFR (Glomerulus Filtration
mulai meningkat tergantung dari kadar protein dalam diet. Kadar
Rate) besarnya hanya 25% dari normal. Kadar BUN mulai meningkat
kreatinin serum juga mulai meningkat disertai dengan nokturia
tergantung dari kadar protein dalam diet. Kadar kreatinin serum juga
dan poliuria sebagai akibat dari kegagalan pemekatan urin.
mulai meningkat disertai dengan nokturia dan poliuria sebagai akibat
c. Stadium III
dari kegagalan pemekatan urin.
Stadium ini merupakan stadium akhir dimana 90 % dari
c. Stadium III
massa nefron telah hacur atau hanya tinggal 200.000 nefron saja
Stadium ini merupakan stadium akhir dimana 90 % dari massa
yang masih utuh. GFR (Glomerulus Filtration Rate) hanya 10 %
nefron telah hacur atau hanya tinggal 200.000 nefron saja yang masih

utuh. GFR (Glomerulus Filtration Rate) hanya 10 % dari keadaan dari


dari keadaan normal. Kreatinin serum dan BUN akan meningkat.Klien
Dari keadaan normal. Kreatinin serum dan BUN akan
akan mulai merasakan gejala yang lebih parah karena ginjal tidak lagi
meningkat.Klien akan mulai merasakan gejala yang lebih parah
dapat mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh.
karena ginjal tidak lagi dapat mempertahankan homeostasis cairan
Urin menjadi isoosmotik dengan plasma dan pasien menjadi oligurik
dan elektrolit dalam tubuh. Urin menjadi isoosmotik dengan plasma
dengan haluaran urin kurang dari 500 cc/hari.
dan pasien menjadi oligurik dengan haluaran urin kurang dari 500

cc/hari.
4. Manifestasi KlinisGagalGinjal Kronis
4. Manifestasi Klinis
Menurut perjalanan klinis gagal ginjal kronik:
Menurut perjalanan klinis gagal ginjal kronik:
a. Menurunnya cadangan ginjal pasien asimtomatik, namun GFR dapat menurun
a. Menurunnya cadangan ginjal pasien asimtomatik, namun GFR dapat
hingga 25% dari normal
menurun hingga 25% dari normal
b. Insufisiensi ginjal, selama keadaan ini pasien mengalami poliuria dan
b. Insufisiensi ginjal, selama keadaan ini pasien mengalami poliuria dan
nokturia, GFR 10% hingga 25% dari normal, kadarcreatinin serum dan BUN
nokturia, GFR 10% hingga 25% dari normal, kadarcreatinin serum dan
sedikit meningkat diatas normal.
BUN sedikit meningkat diatas normal.
c. Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau sindromuremik (lemah, latergi,
c. Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau sindromuremik (lemah, latergi,
anoreksia, mual, muntah, nokturia, kelebihan volume cairan (volume
anoreksia, mual, muntah, nokturia, kelebihan volume cairan (volume
overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang-
overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang-
kejang sampai koma), yang ditandai dengan
kejang sampai koma), yang ditandai dengan
d. GFR kurang dari 5-10ml/menit, kadar serum kreatinin dan BUN meningkat
d. GFR kurang dari 5-10ml/menit, kadar serum kreatinin dan BUN
tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala yang komplek.
meningkat tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala yang
e. Gejala komplikasi nya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofirenal,
komplek.
payah jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit
e. Gejala komplikasi nya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofirenal,
(sodium,kalium,khlorida) (Nurarif dan Kusuma, 2015).
payah jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit

(sodium,kalium,khlorida) (Nurarif dan Kusuma, 2015).


5. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :


5. Penatalaksanaan
a) Konservatif
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
a) Konservatif
- Observasi balance cairan
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Observasi adanya odema
- Observasi balance cairan
- Batasi cairan yang masuk
- Observasi adanya odema

- Batasi cairan yang masuk


b) Dialysis
b) Dialysis
- peritoneal dialysis
- peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidakbersifat
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang
akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori PeritonialDialysis )
tidakbersifat akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori
- Hemodialisis
PeritonialDialysis )
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di venadengan
- Hemodialisis
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukanmelalui
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di venadengan
daerah femoralis namun untuk mempermudah makadilakukan :
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukanmelalui
- AV fistule : menggabungkan vena dan arteri6
daerah femoralis namun untuk mempermudah makadilakukan :
- Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke
- AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
jantung )
- Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke
c) Operasi
jantung )
- Pengambilan batu
c) Operasi
- Transplantasi ginjal
- Pengambilan batu
6. Pemeriksaan Penunjang
- Transplantasi ginjal
a. Radiologi
6. Pemeriksaan Penunjang
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan menilai derajat dari
a. Radiologi
komplikasi yang terjadi.
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan menilai derajat dari
b. Foto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal (batu a/
komplikasi yang terjadi.
obstruksi)
b. Foto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal (batu a/
Dehidrasi akan memperburuk keadaan ginjal oleh sebab itu penderita
obstruksi)
diharapkan tidak puasa.
Dehidrasi akan memperburuk keadaan ginjal oleh sebab itu penderita
c. IVP (Intra Vena Pielografi) untuk menilai sistem pelviokalises dan ureter
diharapkan tidak puasa.

c. IVP (Intra Vena Pielografi) untuk menilai sistem pelviokalises dan

ureter
Pemeriksaan iniini
Pemeriksaan mempunyai resiko
mempunyai penurunan
resiko faal
penurunan ginjal
faal pada
ginjal keadaan
pada keadaan
tertentu, misalnya
tertentu, : usia
misalnya lanjut,
: usia DM,
lanjut, dan
DM, Nefropati
dan Asam
Nefropati Urat.
Asam Urat.
d. d.USG
USGuntuk
untukmenilai
menilai besar
besar dan bentuk ginjal,
dan bentuk ginjal, tebal
tebal parenkim
parenkimginjal,
ginjal,

kepadatan
kepadatanparenkim ginjal,
parenkim antomiantomi
ginjal, sistem sistem
pelviokalises, ureter proksimal,
pelviokalises, ureter
kandung kemih
proksimal, serta prostat.
kandung kemih serta prostat.
e. e.Renogram
Renogramuntuk menilai
untuk fungsi
menilai ginjalginjal
fungsi kanankanan
dan kiri,
danlokasi
kiri, dari gangguan
lokasi dari
(vaskuler,
gangguanparenkim,
(vaskuler,ekskresi ), serta
parenkim, sisa fungsi
ekskresi ), sertaginjal.
sisa fungsi ginjal.
f. f. Pemeriksaan
Pemeriksaan radiologi
radiologi jantung
jantung untuk mencari kardiomegali,
untuk mencari kardiomegali, efusi
efusi

perikardial.
perikardial.
g. g.Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan tulang
Radiologi untuk
tulang mencari
untuk osteodistrofi
mencari (terutama
osteodistrofi untuk
(terutama
falanks
untuk jari), kalsifikasi
falanks metastasik.
jari), kalsifikasi metastasik.
h. h.Pemeriksaan
Pemeriksaanradilogi
radilogiparu
paruuntuk
untuk mencari uremik lung;
mencari uremik lung; yang
yangterkhir
terkhiriniini

dianggap sebagai
dianggap bendungan.
sebagai bendungan.
i. i. Pemeriksaan Pielografi
Pemeriksaan Retrograd
Pielografi bila dicurigai
Retrograd obstruksiobstruksi
bila dicurigai yang reversibel.
yang
j. EKG untuk melihat kemungkinan :hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda
reversibel.

j. perikarditis,
EKG untukaritmia,
melihatgangguan elektrolit
kemungkinan (hiperkalemia).
:hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda
k. Biopsi ginjal aritmia, gangguan elektrolit (hiperkalemia).
perikarditis,

k. l. Pemeriksaan
Biopsi ginjal Laboratorium yang umumnya dianggap menunjang,

l. kemungkinan
Pemeriksaanadanya suatu Gagal Ginjal
Laboratorium yang Kronik :
umumnya dianggap
- Laju Endap Darah
menunjang, : Meninggi
kemungkinan yangsuatu
adanya diperberat
Gagal oleh adanya
Ginjal anemia,
Kronik :

- dan hipoalbuminemia.
Laju Endap Darah : Meninggi yang diperberat oleh adanya
- Anemia
anemia,normositer normokrom, dan jumlah retikulosit yang
dan hipoalbuminemia.

- rendah.
Anemia normositer normokrom, dan jumlah retikulosit yang
- Ureum
rendah.dan kreatinin : Meninggi, biasanya perbandingan antara

- ureum dan
Ureum kreatinin
dan kreatininlebih kurang 20
: Meninggi, : 1. Ingat
biasanya perbandingan
perbandingan bisa
antara

ureum dan kreatinin lebih kurang 20 : 1. Ingat perbandingan

bisa
- meninggi
meninggioleh karena
oleh perdarahan
karena saluran
perdarahan cerna,
saluran demam,
cerna, luka luka
demam, bakar

luas, pengobatan
bakar steroid, steroid,
luas, pengobatan dan obstruksi saluran saluran
dan obstruksi kemih. kemih.

Perbandingan
Perbandinganiniiniberkurang
berkurang: Ureum
: Ureumlebih
lebihkecil
kecildari
dariKreatinin,
Kreatinin,
pada
padadiet
dietrendah
rendahprotein,
protein,dan
danTes
TesKlirens
KlirensKreatinin
Kreatininyang
yangmenurun.
- Hiponatremi
menurun. : umumnya karena kelebihan cairan.
- - Hiperkalemia
Hiponatremi :: umumnya
biasanya terjadi
karena pada gagalcairan.
kelebihan ginjal lanjut bersama

- dengan menurunnya
Hiperkalemia diuresis.
: biasanya terjadi pada gagal ginjal lanjut bersama
- Hipokalsemia dan Hiperfosfatemia
dengan menurunnya diuresis. : terjadi karena berkurangnya

- sintesis 1,24 (OH)2dan


Hipokalsemia vit D3Hiperfosfatemia
pada GGK. : terjadi karena
- Fosfatase lindi sintesis
berkurangnya meninggi1,24akibat
(OH)2gangguan
vit D3 padametabolisme
GGK. tulang,

- terutama Isoenzim
Fosfatase fosfataseakibat
lindi meninggi lindi tulang.
gangguan metabolisme tulang,
- Hipoalbuminemis
terutama Isoenzimdan Hipokolesterolemia;
fosfatase lindi tulang. umumnya disebabkan

- gangguan metabolisme dan


Hipoalbuminemis dan dietHipokolesterolemia;
rendah protein. umumnya
- Peninggian
disebabkanGula Darah metabolisme
gangguan , akibat gangguan metabolisme
dan diet karbohidrat
rendah protein.

- pada gagal ginjal,


Peninggian Gula (resistensi
Darah , terhadap pengaruh metabolisme
akibat gangguan insulin pada

jaringan ferifer)
karbohidrat pada gagal ginjal, (resistensi terhadap pengaruh
- Hipertrigliserida, akibatferifer)
insulin pada jaringan gangguan metabolisme lemak, disebabkan,

- peninggian hiormon inslin,


Hipertrigliserida, akibat hormon somatotropik
gangguan dan menurunnya
metabolisme lemak,
lipoprotein lipase.
disebabkan, peninggian hiormon inslin, hormon somatotropik
- Asidosis metaboliklipoprotein
dan menurunnya dengan kompensasi
lipase. respirasi menunjukan pH

- yang menurun,
Asidosis BE yang
metabolik menurun,
dengan HCO3 respirasi
kompensasi yang menurun, PCO2
menunjukan
yang menurun,
pH yang semuanya
menurun, disebabkan
BE yang retensi
menurun, HCO3 asam-asam organik
yang menurun,
pada
PCO2gagal ginjal.
yang menurun, semuanya disebabkan retensi asam-asam

organik pada gagal ginjal.


7. Komplikasi
7. Komplikasi
Komplikasi dari gagal ginjal kronis yaitu :
Komplikasi dari gagal ginjal
- Hiperkalemia: akibatkronis yaitu :
penurunan ekskresi, asidosis metabolik,
- Hiperkalemia: akibat penurunan
katabolisme danmasukan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme
diit berlebih.

- danmasukan
Perikarditis diit berlebih.
: Efusi pleura dan tamponade jantung akibat produk sampah
- Perikarditis : Efusi yang
uremik dandialisis pleura danadekuat.
tidak tamponade jantung akibat produk sampah

- uremik dandialisis
Hipertensi akibatyang tidak cairan
retensi adekuat.dan natrium serta malfungsi sistem

- Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem


reninangiotensin-aldosteron.

- reninangiotensin-aldosteron.
Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah
- Anemia
merah. akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah

- merah.
Penyakit tulang serta kalsifikasi akibat retensi fosfat, kadar kalsium
- Penyakit tulang serta kalsifikasi
serum rendah,metabolisme akibat
vitamin retensi
D dan fosfat, kadar
peningkatan kalsium serum
kadar aluminium.

- rendah,metabolisme vitamin
Asidosis metabolic, D dan peningkatan
Osteodistropi ginjal &kadar aluminium.
Sepsis, Neuropati perifer,
- Asidosis metabolic, Osteodistropi ginjal & Sepsis, Neuropati perifer,
Hiperuremia
Hiperuremia
B. Diagnosa Keperawatan
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada CKD adalah sebagai berikut:
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada CKD adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan
fungsi ginjal
fungsi ginjal
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri
sendi sekunder terhadap gagal ginjal.
sendi sekunder terhadap gagal ginjal.
c. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
c. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan dan prognosis.
kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan dan prognosis.
d. Risiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan
d. Risiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
dengan pruritus sekunder terhadap gagal ginjal.
pruritus sekunder terhadap gagal ginjal.
e. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan
e. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan
dengan kurang pengetahuan, sistem pendukung kurang adekuat.
kurang pengetahuan, sistem pendukung kurang adekuat.
f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan anorekasia, mual, muntah, kehilangan selera, bau, stomatitis
berhubungan dengan anorekasia, mual, muntah, kehilangan selera, bau, stomatitis dan
dan diet tak enak.
diet tak enak.

Anda mungkin juga menyukai