Globalisasi menuntut satu set standar akuntansi internasional berkualitas tinggi yang dicirikan
dengan beberapa elemen sebagai berikut:
1. Satu set standar akuntansi berkualitas tinggi disusun oleh satu badan standar-pengaturan.
8. Menggunakan pendekatan umum untuk tata kelola perusahaan dan kerangka hukum di
seluruh dunia
1.2.2. Organisasi badan penyusun standar akuntansi di Indonesia dan Internasional
Keuangan (SAK) di Indonesia adalah organisasi profesi. Sejak 1973 sampai sekarang
Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi yang dipercayakan dan diberikan
wewenang untuk menyusun Standar Akuntansi Keuangan. Sejak 1973 sampai dengan
1994 pelaksanaan amanah tersebut dilakukan oleh Komite Prinsip Akuntansi Indonesia,
dan sejak tahun 1994 sampai sekarang tugas tersebut dilakukan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK). Keanggotaan DSAK terdiri atas anggota Ikatan Akuntansi
Indonesia dengan berbagai latar belakang bidang kegiatan: akuntan publik, akademisi,
akuntan manajemen, perwakilan dari Bank Indonesia, perwakilan dari Otoritas Jasa
akuntansi yang dihasilkan akan lebih independen dan tidak memihak pada kepentingan
suatu golongan tertentu, mudah dipahami, mampu terlaksana, transparan, dan mudah
dimengerti. Selain IAI, DSAK, Otoritas Jasa Keuangan Bapepam-LK juga berwenang
IASB mempunyai proses penyusunan IFRS secara formal yang sangat ketat.
1. Agenda IASB disusun ditetapkan dalam berbagai cara. Usul dapat diberikan oleh
the Trustees, the SAC, Liaison Standards Setters, kantor akuntan public
mempunyai komite agenda bersama dengan FASB. Untuk proyek yang sulit dan
perdebatan.
adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum G20.
Sasaran program konvergensi tersebut adalah merevisi PSAK agar secara material
sesuai dengan IFRS versi l Januari 2009, dengan target pencapaian tahun 2012.
akuntansi
terdahulu yang lebih rule-based, akan lebih banyak dibutuhkan judgement untuk
property investasi, beberapa aset tak berwujud, dan aset keuangan. Dengan
demikian maka diperlukan sumber daya yang kompeten untuk menghitung nilai
wajar atau bahkan perlu menyewa jasa konsultan penilai, terutama untuk aset-
1.3.KERANGKA KONSEPTUAL
yang berisi tujuan, dasar, serta sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan
dan penyajian laporan keuangan bagi para pengguna laporan keuangan eksternal.
Pada saat ini, IASB sedang mengembangkan standar akuntansi khusus untuk
- Asumsi dasar
Secara garis besar, kerangka konseptual terdiri dari tiga tingkatan level yaitu:
- Level dua terdiri dari karakteristik kualitatif dan unsur laporan keuangan
Laporan keuangan untuk tujuan khusus misalnya untuk perpajakan dan untuk
prospektus yang digunakan pada saat proses penawaran saham. Laporan keuangan
bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai entitas pelapor yang berguna bagi
investor dan calon investor potensial, kreditor, dan pihak lainnya dalam proses
karakteristik kualitatif tertentu agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi para
karakteristik pelaporan keuangan yang dapat membuat informasi tersebut menjadi lebih
keuangan dapat berguna bagi proses pengambilan keputusan, informasi tersebut harus
memiliki kualitas mendasar (utama) yaitu relevan (relevance) dan disajikan dengan
keputusan, informasi tersebut harus memiliki nilai prediktif, nilai konfirmasi, dan
keuangan tersebut memiliki nilai sebagai input dalam proses memprediksi yang
dengan jujur (faithful representation). Penyajian jujur maksudnya adalah jumlah dan
dan bebas dari kesalahan (free from error). Informasi keuangan dikatakan lengkap jika
semua informasi yang diperlukan untuk penyajian jujur tersedia. Netral maksudnya
adalah suatu perusahaan atau entitas tidak menyajikan informasi untuk kepentingan
pihak tertentu.
memenuhi kualitas tambahan (enhancing qualities) agar dapat berguna bagi proses
pengambilan keputusan. Terdapat empat kualitas tambahan yang harus dipenuhi yaitu
dengan benar adalah lima unsur pokok, yaitu tiga unsur neraca dan dua unsur laporan
laba rugi. Unsur yang berkaitan langsung untuk menggambarkan posisi keuangan
adalah ketiga unsur neraca yaitu: aset (assets), liabilitas (liabilities), dan ekuitas (equity). Sedangkan
unsur yang berkaitan dengan kinerja adalah penghasilan (income)
-Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh entitas.
-Liabilitas adalah kewajiban entitas di masa kini yang timbul dari peristiwa di
masa lalu, dan penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
-Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas
liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya
periode waktu.
terjadi.
ekuitas dalam neraca serta penghasilan dan beban dalam laporan laba rugi hendaknya
memenuhi persyaratan:
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Dalam pengakuan suatu pos, biaya atau nilai dari pos tersebut harus dapat
diukur secara andal.
beberapa dasar pengukuran tertentu, yaitu biaya historis, biaya kini, nilai
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan, untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang timbul sebagai penukar dari kewajiban
(obligation), atau, dalam keadaan tertentu (misalnya pajak penghasilan) sejumlah kas
atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar, bila aset yang
sama atau setara aset tersebut diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan dalam jumlah
kas atau setara kas yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang mungkin akan
Aset dinyatakan dalam jurnlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal). Liabilitas dinyatakan sebenar nilai
penyelesaian; yaitu, jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan
usaha normal.
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan, yang didiskontokan
(discounted) ke nilai sekarang (present value) dari pos yang diharapkan dapat
memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Liabilitas dinyatakan sebesar arus
kas keluar bersih di masa depan, yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan
Nilai wajar didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk menjual
aset atau dibayar untuk mentransfer kewajiban dalam transaksi antara pelaku pasar
nilai wajar sebagai dasar untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan.
sebagai berikut:
yaitu keadaan aset, liabilitas, dan ekuitas dari suatu entitas pada suatu tanggal
tertentu
b. Laporan laba rugi komprehensif melaporkan kinerja atau hasil usaha suatu
dan akhir periode serta rincian arus kas masuk dan keluar suatu entitas selama
tambahan atas rincian unsur-unsur laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
penjelasan yang bersifat kualitatif agar laporan keuangan lebih transparan dan
tidak menyesatkan.
f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika