Anda di halaman 1dari 54

PERKEMBANGAN

MOTORIK
Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol pergerakan
badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. kontrol
pergerakan ini muncul dari perkembangan refleks-refleks yang dimulai sejak
lahir. Anak menjadi tidak berdaya sampai perkembangan ini muncul

Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktus


kortikospinal, traktus piramidal, dan traktus kortikobulbar. Traktus piramidal
berawal dari kortek motoric dan premotorik, selanjutnya terhubung ke basal
ganglia, melewati medula oblongata, dan turun ke bagian lateral medulla
spinalis. Mielin sangat penting untuk kecepatan penghantaranrangsangan
melalui saraf. Mielinisasi terjadi kira-kira pada umur kehamilan 32 minggu
dengan kemajuan yang sangat cepat sampai umur 2 tahun, selanjutnya
proses ini melambat sampai umur 12 tahun. Proses tersebut menyebabkan
penghambatan sistem subkortikal, termasuk refleks primitif, dan
meningkatkan perkembangan respons postural dan postur berdir, berjalan,
dan kontrol motorik halus.

Beberapa refleks primitif akan menghilang sebelum kontrol gerakan dapat


dilakukan.

Refleks primitif dan postural pada anak


Refleks Umur Saat Muncul Umur Saat
Menghilang

Placing/stepping Lahir 1.5-2 bulan

Rooting Lahir 3 bulan

Moro Lahir 5-6 bulan

Asymmetrical tonic neck lahir 5-6 bulan

Palmar Grap Lahir 6 bulan

Plantar Grasp Lahir 9-10 bulan


Adductor spread of knee jerk Lahir 7-8 bulan

Tonic neck Lahir 9-10 bulan

Landau 10 bulan 24 bulan

Parachute 8-9 bulan Menetap pada anak


normal
MILESTONE
PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR
(GROSS MOTOR)
Perkembangan motorik kasar merupakan aspek perkembangan
lokomosi (gerakan) dan postur (posisi tubuh)

Milestone perkembangan motorik kasar dan red flag.


Kemampuan Motorik Kasar Umur Rata-Rata Red Flag
(Bulan) (Bulan)

Mengangkat kepala pada posisi tengkurap 2 3

Berguling dari telungkup ke terlentang 3,6 6-8

Berguling dari terlentang ke telungkup 4,8 9

Duduk disokong 5,3 6

Duduk tanpa disokong 6,3 8-10

Merayap 6,7

Duduk dari posisi berbaring 7,5

Merangkak 7,8 12

Berdiri berpegangan dari posisi duduk 8,1 12

Berjalan pegangan meja (merambat) 8,8

Jalan tanpa berpegangan 11,7 15-18

Jalan ke belakang 14,3

Berlari 14,8 21-24

Naik dan turun tangga 24 bl 2-3 th

Kaki melangkah bergantian di tangga, 3 th 3,5 - 4 th


mengayuh

Melompat, kaki melangkah bergantian saat 4 th 5 th


menuruni tangga
Milestone perkembangan motorik kasar berdasarkan kelompok umur dan stimulasi
Umur Komponen Gerakan Stimulasi

New Bayi tidak mempunyai


kontrol kepala
Pada usia ini rangsangan yang dapat
dilakukan yakni setelah bayi mandi, cium

born Ventral Suspension:


perutnya, jari kakinya dan jari tangannya
dengan lembut. Stimulasi yang lembut ini
Kepala menggantung akan membantu bayi membangun
kesadaran mengenai berbagai bagian dari
 Pull to sitting: Complete
tubuhnya.
head lag

 Sendi-sendi berada
dalam posisi fleksi

 Terlentang: bayi tidur


dengan posisi tungkai
fleksi

 Duduk: punggung
melengkung, tidak bisa
duduk tanpa ditopang

 Gerakan menendang
secara bertahap
bertambah kuat

Prone:
1  stimulasi bisa diberikan dengan cara
menggantungkan mainan yang
 kepala menoleh ke salah
Bulan satu sisi
mengeluarkan bunyi dan memiliki warna-
warna mencolok di tempat tidurnya, hal ini
 mengangkat kepala dapat merangsang bayi untuk menarik
sesaat tangannya ke atas dan berusaha
menggapainya
 lengan dan tungkai fleksi
 memegang mainan berbunyi yang menarik
 bokong meninggi di sisi kanan atau kiri (bukan tepat di depan)
bayi, buat bayi agar mau sedikit berusaha
Supine: menggapai benda yang diinginkannya.
 Kepala menoleh ke salah Stimulasi ini dapat melatih koordinasi mata
satu sisi – tangan, atau koordinasi mata – kaki.

Ventral suspension:  menggerak-gerakkan kakinya sambil


bernyanyi dan bermain
 Head in line with body
 Hip semi ekstensi
Standing:

 Automatic walking
2  Prone: dapat
mengangkat kepala 45
o
Baringkan bayi dalam keadaan tengkurap
dan goyangkan mainan yang berbunyi di

Bulan dan dada atas kepalanya, juga di sisi kanan dan


kirinya. Rangsangan juga dapat diberikan
 Secara bertahap bahu, dengan mememanggil nama bayi dari arah
pinggul, dan tungkai depan atau membelai kepala dan leher
bergerak berurutan belakangnya. ini sangat baik untuk melatih
otot lehernya agar semakin kuat.
 Ventral suspension:
kepala tertahan pada Sebaiknya jangan terlalu sering
posisi badan lurus menggendong bayi atau menaruhnya di
ayunan, sebab bayi tidak akan memiliki
 Kepala tegak saat kesempatan untuk belajar tengkurap.
didudukkan rata-rata
Tengkurap juga melatih dan menguatkan
dicapai pada umur 2
otot perut dan leher bayi.
bulan
Tengkurap juga memberikan sudut
pandang baru untuk bayi selain posisi
terlentang. Hal yang harus diperhatikan
adalah jaga posisi kepala bayi agar tetap
bisa bernapas. Rangsangan bisa sering
dilakukan dan lama waktunya bertahap
sesuai perkembangannya, jangan terlalu
dipaksakan apabila bayi menolak/menangis
keras untuk mencegah cedera pada otot
lehernya.

3  Tonus dan kekuatan


meluas ke bahu dan
Baringkan bayi di kasur/busa tebal yang
luas dalam posisi terlentang. Kemudian

Bulan lengan atas sedikit demi sedikit bantu bayi


membalikkan posisi tubuhnya. Rangsangan
 Supine: Kepala pada ini dapat melatih bayi untuk dapat berguling
garis tengah, tungkai dari posisi tengkurap ke terlentang dan
menendang, bahkan merangsangnya untuk dapat
sedikit/tidak ada head berpindah dari posisi terlentang ke
lag, punggung lurus tengkurap.
kecuali curva lumbal
stimulasi juga dapat diberikan dengan cara
 Ventral suspension: meletakkan bayi dalam keadaan tengkurap
kepala terangkat dan pertemukan kedua telapak kakinya
melebihi posisi badan sampai saling menempel. Buka kedua
lurus, hip dan shoulder telapak kakinya dengan sisi-sisi dalam kaki
ekstensi tetap saling menyentuh. Lakukan gerakan
buka tutup ini berulang kali. Rangsangan ini
 Prone: mengangkat
dapat meningkatkan kekuatan otot perut
kepala dan dada atas
menggunakan forearm dan tulang belakang bagian bawah bayi.
untuk menopang,
Untuk membuat otot kakinya semakin kuat,
bokong mendatar
dalam keadaan terlentang pegang kedua
 Standing: Sagging at the kaki bayi dengan kedua tangan dan lakukan
knee gerakan memutar dengan lembut atau
seperti gaya mengayuh sepeda di udara.
 Pull to sitting: head lag
ringan
4  Prone: mengangkat
o
kepala setinggi 90 ,
Berikan latihan kepada bayi dengan
membunyikan mainan di atas kepalanya,
dan pindahkan mainan tersebut secara
bulan kekuatan menyebar ke
badan bawah
perlahan ke salah satu sisinya. Hal ini dapat
merangsang bayi untuk memiringkan
selanjutnya bayi mulai badannya dan berguling.
dapat menopang dengan Jika hal ini dilakukannya, biarkan bayi
lengan lurus mengambil mainan yang ada di tangan
Anda sehingga bayi menyadari bahwa
 Pada posisi duduk, gerakannya membuatnya berhasil
kepala sudah tegak mendapatkan hal yang diinginkannya.
dengan kontrol kepala Lakukan kegiatan ini secara bergantian
pada sisi kiri dan kanannya.
sudah baik, kepala
Sebaiknya ketika bayi terjaga baringkan dia
mampu bergerak ke dalam posisi tengkurap dan rangsanglah
segala arah dan mata dengan membunyikan mainan dari atas
terfiksasi dan fokus ke atau depan supaya dia mengangkat
semua arah. kepalanya. Kegiatan “tummy time” ini dapat
melatih otot lehernya agar semakin kuat
 Berguling dari terlentang yang diperlukan saat dia duduk. Posisi ini
ke tengkurap juga memungkinkan bayi untuk bergerak
maju, latihan ini dapat menguatkan otot
lengan bayi Anda.
Rangsangan lain yang bisa diberikan dalam
keadaan tengkurap pada usia ini adalah
dengan memegang kedua betis bayi, lalu
gerakkan kakinya naik dan turun. Atau
angkat kaki kirinya menyilang ke kaki kanan
sampai telapak kakinya menapak.
Kembalikan ke posisi semula dan
bergantian dengan kaki kanannya.

5  Kekuatan menyebar ke
bokong
Beri rangsangan dengan membunyikan
mainan favoritnya untuk melatih berguling.
Berikan sedikit bantuan jika bayi mulai
Bulan Prone: mengangkat mencoba berguling.
kepala dan badan Bayi mulai senang bila diberdirikan di atas
pangkuan pada usia ini. Kegiatan baru ini
dengan lengan lurus
membuat bayi merasakan posisi yang lain
 Pull to sitting: head lag selain berbaring atau duduk. Biarkan bayi
menaik-turunkan tubuhnya dan berseru
tidak ada, punggung
kegirangan. Rangsangan ini menambah
lurus kemampuan gerak serta kelenturan otot
tubuh bayi. 
 Duduk: punggung lurus
dengan di topang

 Berguling dari tengkurap


ke terlentang
6  Supine: Berguling-guling
untuk mencapai benda
Sering-seringlah melakukan posisi duduk
untuk melatih bayi mampu duduk sendiri
dalam waktu lebih lama.
Bulan dengan jarak dekat,
mulai menarik kepala
Mendudukkan bayi di kursi tinggi/ kursi
makannya juga bisa merangsangnya untuk
dan badannya ke posisi belajar duduk sendiri tanpa dibantu.
duduk ketika tangan Stimulasi yang dapat juga dilakukan pada
ditarik usia ini adalah dengan meletakkan dia di
pangkuan ketika duduk bersila di lantai dan
 Duduk: Punggung lurus, menghadap ke luar. Kaki dan perut
duduk dengan ditopang memberikan dukungan yang dibutuhkan
lengan di depan punggungnya untuk duduk sendiri

 memasukkan kaki ke
mulut

7  Bayi mampu bergerak


sendiri dari posisi
Bayi saat ini mulai senang mengangkat,
menurunkan bokong serta punggungnya
dan menggoyangkannya ke depan dan ke
Bulan berbaring ke posisi
duduk.
belakang. Untuk menguatkan otot leher,
lengan, paha, perut dan pinggang bayi,
berilah cermin di depannya, bayi senang
 Pull to sitting: kepala
melihat dirinya tersenyum di cermin.
terangkat spontan dari Letakkan bayi di karpet atau lantai yang
posisi terlentang bersih untuk lebih sering merayap dan
mulai berlatih merangkak. Berikan
 Dengan menyebarnya rangsangan dengan cara menggulung
kekuatan tonus dan handuk mandi yang besar menjadi sebuah
kekuatan otot kea rah “sosis” dan letakkan di depannya. Dengan
kaudal, bayi lembut pegang lengan bayi dan arahkan
mengembangkan sikunya untuk berada di depan gulungan
handuk, dan tubuh bagian atas bayi berada
kemampuan untuk tegak
di bawah gulungan handuk tersebut (bukan
diatas kedua tangan dan perutnya). Pastikan tangannya menyentuh
lutut (sikap quadruped) lantai, tidak menggantung. Letakkan
mainan favoritnya atau Anda bisa ikut
 Duduk tanpa ditopang berbaring di depannya sambil memberikan
semangat. Usahakan agar bayi bertahan
 Jika dipegang, bayi lama dalam posisi ini, stimulasi ini dapat
mampu menahan berat melatih keseimbangan tubuhnya, sekaligus
bdannya pada kedua menguatkan otot lengan dan kakinya. Jika
kakinya sambil dilakukan secara benar, bersiaplah karena
melompat-lompat si kecil akan dapat bertumpu dengan kedua
lutut dan lengan yang lurus, dan siap untuk
 Merayap merangkak.
8  Bayi mulai
merangkak
Saat ini bayi sedang belajar berpindah tempat.
Merangkaklah bersama bayi, kegiatan ini
menyenangkan sekaligus dapat melatihnya
Bulan Bayi mulai mencoba menyeimbangkan berat tubuhnya. Cobalah
berdiri dari posisi bersembunyi di belakang sofa dan beri ia
semangat untuk “menemukan” Anda. Rubah
merangkak, dan juga
rumah menjadi tempat bermain yang
berdiri dari posisi menyenangkan untuk bayi.
duduk dengan Beri rintangan atau buat jalan yang berliku
berpegangan dengan cara penuhi ruangan dengan barang-
barang yang dapat digunakan bayi untuk
merangkak atau berguling di atasnya, di
bawahnya atau mengelilinginya untuk
memperkuat ototnya. Rangsang bayi untuk
dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri
dengan memberi meja atau bangku yang
rendah.
Sering-seringlah berdirikan bayi di pangkuan
untuk melatih kekuatan kakinya menahan berat
tubuhnya. Pegang kedua pinggang bayi dan
gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk
melatihnya berdiri. Bayi akan bersemangat dan
menghentakkan kaki-kaki kecilnya ke paha atau
bahkan berusaha melangkahkan kakinya untuk
berjalan.

9 Mulai merambat
pada meja dan
Di usia ini bayi mulai terampil mengangkat
tubuhnya sendiri dan berdiri dengan kedua
tangannya bertumpu pada kursi, meja atau
Bulan berjalan dengan
berpegangan satu
perabot rumah tangga lainnya yg dapat
menahan berat badannya. Sebagian bayi
tangan bahkan sudah dapat berjalan merambat ke
samping di boks tempat tidurnya atau perabot
rumah tangga.
Bayi sudah sangat ingin berjalan, tapi masih
belum dapat mempertahankan keseimbangan
tubuh mereka. Dari berdiri bayi pun kini dapat
duduk sendiri tanpa bantuan. Ajak bayi untuk
bertatih (latihan melangkah) dengan cara
berpegangan pada jari telunjuk Anda. Sering-
seringlah melakukan rangsangan ini, biarkan
bayi melangkahkan kakinya selangkah demi
selangkah dan bimbing ke suatu tempat
(misalnya mengambil mainan favoritnya). Beri
pelukan dan cium di pipinya jika bayi berhasil
sampai di “tempat tujuan” agar lebih
bersemangat lagi berlatih jalan.
10  berdiri mandiri tanpa
bantuan semakin
Berikan stimulasi dengan mengacungkan
kedua tangan Anda di depan bayi Anda. Hal ini
berguna untuk menariknya supaya bayi
Bulan baik
berpegangan pada kedua tangan Anda, berdiri
 Berjalan 1-2 langkah dan melangkahkan kakinya. Anda juga bisa
merentangkan kedua tangan lebar-lebar seolah
ingin memeluknya sambil berjalan mundur.
Letakkan mainan kesukaannya di tempat yang
bisa dijangkaunya, usahakan bayi melihat
mainan tersebut dipindahkan dan berikan
semangat untuk menggapainya sambil
menepuk-nepuk tempat tersebut. Bayi akan
berusaha meraih mainannya dengan merambat
untuk berdiri, dampingi dari belakang sambil
beri dorongan di bokongnya. Saat melangkah
bayi terlihat limbung kemudian jatuh terduduk
karena keseimbangannya belum sempurna.
Berikan dukungan kepadanya untuk terus
berlatih sampai akhirnya mampu berjalan
sendiri. Jangan lupa untuk memberikan pujian
dan pelukan kepadanya jika bayi berhasil
mengambil mainan favoritnya atau berjalan ke
sisi Anda tanpa terjatuh.
Sesekali ajaklah bayi untuk latihan berjalan di
rumput atau taman. Saat ini bayi membutuhan
ruang yang luas untuk mencoba kaki-kakinya
bergerak lincah. Biarkan kaki bayi tanpa alas
kaki seperti kaus kaki atau sepatu. Tujuannya
agar bayi lebih mantap dalam melangkah untuk
menjaga keseimbangannya, sekaligus dapat
meningkatkan kepekaan indera peraba di
kakinya.
Perkembangan setiap bayi berbeda, jadi jangan
cemas bila si kecil pada usia ini belum mampu
berdiri dan berjalan. Banyak dokter anak yang
menyarankan orang tua untuk tidak melatih
bayi berjalan menggunakan baby walker. Alat
ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti
jatuh dari tangga, luka pada kepala dan tangan
yang terjepit. Selain itu baby walker juga dapat
menganggu perkembangan otot-otot kakinya,
misalnya karena telapak kaki bayi tidak
menapak dengan baik atau cenderung berjinjit.
Bayi yang sudah terbiasa menggunakan baby
walker biasanya juga akan menjadi semakin
malas untuk belajar berjalan karena sudah
nyaman dan enak bergerak kesana-kemari
tanpa harus bersusah payah, hanya dengan
menggunakan baby walker.
 

11 Bayi lebih terampil


berdiri tanpa dibantu
Bayi masih terus berlatih untuk berjalan saat ini.
Pada awalnya mungkin terlihat seperti robot

Bulan dan melangkah 2-3


langkah
yang berjalan, tapi dengan latihan yang rajin,
bayi akan dapat berjalan dengan baik. Pegang
kedua tangannya dan beri dukungan untuk
menumbuhkan rasa percaya dirinya. Cobalah
minta bayi untuk mengayunkan kakinya 2-3
langkah. Buat suasana yang menyenangkan
agar bayi tertarik melakukannya. Anda juga bisa
membantu bayi berjalan dengan berpegangan
pada kursi dan meja yang kokoh. Jangan
pernah tinggalkan bayi dalam proses belajar
berjalan ini.

12-13 Bayi mulai dapat


melangkah tanpa
Normalnya anak 1 tahun sudah bisa berjalan
sendiri tanpa dituntun. Namun memang ada
sebagian anak yang agak lambat
Bulan berpegangan. Pada
awalnya, anak
perkembangan motoriknya. Jadi, kalau lebih
lambat sedikit tidak perlu terlalu khawatir.
berjalan dengan siku Bayi di usia ini semakin terampil dalam
terangkat ke melangkahkan kakinya dengan dibantu atau
samping untuk bahkan sudah mampu berjalan sendiri
meningkatkan walaupun hanya beberapa langkah sambil
keseimbangan. Saat mengangkat kedua lengannya untuk
berjalan, tubuh keseimbangan. Terus berikan rangsangan
kepada bayi Anda agar kemampuan
sedikit berotasi pada
berjalannya berkembang semakin optimal. Beri
pinggul, pergelangan bayi keleluasaan bergerak, walau masih harus
kaki dan tumit. terus dalam pengawasan Anda.
Ketika berjalan Bayi yang banyak mendapat rangsangan
sudah semakin baik, berupa latihan berjalan akan semakin mampu
lengan akan turun mengenali tempat-tempat yang berbahaya di
dan berada sekitarnya seperti lantai yang tidak rata dan
disamping badan. tangga. Bayi juga semakin terlatih untuk dapat
menyeimbangkan berat tubuhnya dan
menapakkan kaki-kakinya agar tidak mudah
terjatuh.
Untuk membuat kegiatan berjalan lebih
menyenangkan berikan bayi Anda kereta atau
mobil kayu yang memiliki tali yang bisa
ditariknya. Ini dapat mengasah kemampuan
berjalannya tanpa bantuan orang lain,
mengendalikan tenaga otot tubuh bagian
bawah juga menguatkan otot-otot tangan dan
kakinya.

14 Anak mulai bisa


berjalan mundur
- Berlari kecil
Anak akan senang berlari-lari kecil ketika sudah

Bulan mampu berjalan sendiri. Dorong anak untuk


lebih sering melakukannya misalnya balapan
lari dengan Anda, tentu saja Anda sebaiknya
15  Puncak
perkembangan
berlari dengan kecepatan lambat seperti
kemampuan anak. Untuk membuat permainan
Bulan motorik kasar dini lebih menyenangkan Anda bisa memberikan
bendera kecil yang bisa ditancapkan ke tanah
 Berlari
atau meminta anak untuk berlari bolak balik
 Berjongkok/menund sambil membawa bola-bola kecil untuk
uk mengambil dimasukkan ke keranjang bolanya. Usahakan
mainan agar anak selalu berada pada lingkungan yang
aman seperti misalnya di taman atau di atas

18  Duduk mandiri di
kursi kecil
rumput sehingga anak tidak terjatuh dan
terbentur dengan keras. Sebaiknya hindari

Bulan Mendorong dan


melakukan stimulasi ini di dalam rumah untuk
meminimalkan resiko terjadi kecelakaan dalam
menarik benda besar rumah.
 Berdiri sesaat - Latihan keseimbangan
dengan satu kaki ≤ 1 Pada usia ini umumnya anak sudah bisa
detik berjalan sendiri tanpa bantuan siapa pun. Minta
anak untuk berjalan di lantai yang Anda sudah
 Berlari tanpa jatuh
beri garis dengan kapur atau gunakan kayu
 kecil dan beberapa batu bata untuk membuat
jembatan sebagai latihan kemampuan

19-20 Anak mulai bisa


loncat dengan satu
keseimbangan tubuh untuk anak. Sampaikan
kalimat-kalimat lucu yang mungkin terkesan

Bulan kaki konyol seperti “hati-hati jatuh nanti bajunya


basah” atau “hati-hati berjalan di atas jembatan
saat menyebrang sungai karena ada banyak
buaya”.
21 Menendang bola
saat berdiri
- Latihan berguling
Bulan Berguling bisa dilakukan di atas matras (kasur
tipis) atau lapangan luas berumput. Permainan
berguling juga bisa lebih menyenangkan jika
24  Anak mampu
meloncat dengan Anda memberikan handuk di atas matras dan
minta anak untuk berguling membungkus
Bulan kedua kaki dengan
lengan berputar tubuhnya dengan handuk tersebut.
kebelakang
- Memanjat perabotan
 Anak mulai bisa Anak-anak suka sekali memanjat, apa saja
menggerak-gerakan dipanjat mulai dari tangga, perabotan seperti
anggota gerak meja dan kursi sampai tempat tidur dan naik ke
dengan gerakan di jendela. Terkadang setelah anak memanjat
bawah lengan kenakalan atau keaktifan juga dilanjutkan
dengan tubuh dengan kebiasaan suka melompat dari
relative kaku ketinggian ke lantai. Hal ini sangat berbahaya
dan tidak bisa dianggap sepele.
 Naik dan turun
tangga, 2 kaki tiap Kadang kala orang tua menganggap sepele
step benjolan yang ada di kepala ketika anak
terbentur atau jatuh. Benturan keras di kepala
 dikhawatirkan dapat membuat pembuluh darah
anak pecah. Hal ini tentu saja dapat
30 Memanjat
kardus/simple
mempengaruhi perkembangan otaknya bahkan
dapat menyebabkan kematian.
Bulan equipment
Jadi, jangan pernah lengah ketika anak sedang
melakukan kegiatan memanjat ini. Area yang
aman bagi anak untuk menyalurkan energinya
36  Anak mampu
meloncat dengan
dalam memanjat bisa dilakukan di taman yang
berumput yang memang menyediakan arena
Bulan kedua kaki dan
lengan mengayun ke
permainan aman khusus untuk anak-anak
berupa tiang-tiang atau gelang-gelang panjatan.
depan
- Menendang bola
 Berdiri sesaat Sediakan bola yang cukup besar, bisa berupa
dengan satu kaki ≤ 2 bola plastik ringan atau bola karet. Letakkan di
detik depan salah satu kaki anak dan minta anak
 Berjalan pada satu untuk menendangnya ke arah target. Untuk
garis lurus membuat kegiatan rangsangan lebih
menyenangkan Anda juga bisa bermain bola
 Berjalan dengan bersama anak dan membuat gawang misalnya
menjinjit/tiptoes dengan menggunakan dua botol air minum
yang berisi air atau cukup dengan menggaris
 Naik dan turun lantai dengan kapur tulis. Sebaiknya lakukan
tangga, 1 kaki per aktivitas ini di lapangan luas sehingga anak
step turun, 2 kaki per bisa lebih bebas dalam menendang bola.
step naik
- Lompat dengan dua kaki
 Menangkap bola Lompat di tempat, mengangkat dan
dengan kedua siku menjatuhkan kedua kaki secara bersamaan.
lurus Anda bisa membantu anak dengan
memberikan contoh melakukannya di hadapan
 Menaiki sepeda roda anak atau memegang tangannya sambil
3 mengatakan “satu, dua , tiga, lompat .. hop”.
Atau gunakan telapak tangan Anda yang
42  Mulai bisa lompat-
lompat (hopping)
diletakkan di udara di atas kepala anak, dan
minta anak untuk melompat dan menyentuh
Bulan dengan satu kakinya
untuk 3-6 lompatan
telapak tangan Anda.

- Melempar bola
 Jumlah langkah dan Kegiatan ini memerlukan koordinasi antara
kecepatan lompatan gerakan lengan dan mata anak Anda. Anda bisa
meningkat sesuai memberikan stimulasi dengan meminta anak
umur melempar bola ke arah Anda atau gunakan
keranjang cucian sebagai tempat sasaran anak
 Anak mampu
melemparkan bolanya. Minta anak untuk
memutar tubuhnya
melempar bola dengan kedua tangan, dan juga
dengan menggerak-
satu tangan bergantian tangan kanan dan kiri.
gerakkan anggota
gerak - Berdiri pada satu kaki
Latih keseimbangan anak berdiri dengan
meminta anak berdiri pada satu kaki selama
beberapa detik saja sambil berpegangan pada
48  Berjalan mengikuti
garis melingkar kursi atau meja. Selanjutnya bantu anak dengan
menggandeng tangannya untuk melakukan
Bulan Bisa menjaga lompatan-lompatan kecil dengan satu kaki
keseimbangan secara bergantian kiri dan kanan.
dengan satu kaki
berada di depan kaki Bila anak sudah terlihat mahir, biarkan anak
yang lain untuk untuk melompat satu kaki sendiri tanpa
waktu 8-10 detik bantuan Anda. Untuk lebih menyenangkan Anda
bisa menggambar pola-pola lingkaran berjarak
 Berdiri satu kaki ≤ 5 yang dekat-dekat di lantai dengan kapur dan
detik minta anak untuk melompat di lingkaran-
lingkaran yang Anda gambar tersebut.
 Melempar bola 10
feet/3 meter - Menari
Sering-seringlah membuat anak bergerak aktif
 Menangkap bola
dengan kedua siku ketika menonton video-video musik anak di
sedikit menekuk televisi atau mendengar musik yang diputar.
Anda bisa melakukan gerakan menari seperti
 Naik dan turun melompat, berputar, menggerakkan lengan ke
tangga, 1 kaki per atas, kesamping atau mengayunkan kaki ke
step samping, berjalan maju dan mundur bersama
anak.
 Memanjat climbing
bar - Bermain bowling
Permainan sederhana ini dapat melatih dan
meningkatkan koordinasi tangan dan mata
anak. Dengan beberapa barang sederhana
seperti botol-botol plastik air minum kosong
yang kecil dan sebuah bola anak Anda sudah
siap bermain.

- Berjingkat atau berjinjit di atas jari – jari kaki


Anda bisa memberikan contoh di depan anak
cara melakukannya dan minta anak untuk
meniru hal yang Anda lakukan. Anda juga bisa
membantu dengan memegang tangannya
karena biasanya pada awalnya mungkin akan
terasa cukup sulit bagi anak. Jika anak sudah
terlihat cukup terampil dalam melakukannya
biarkan anak untuk melakukannya sendiri.

- Bermain drum
Bermain musik seperti drum bisa dilakukan
untuk melatih kekuatan otot-otot tangan anak.
Belikan mainan drum kepada anak atau buat
drum mainan di rumah menggunakan kaleng
bekas susu atau biskuit dan pensil sebagai
stick drum.

- Melukis
Berikan berbagai warna cat lukis dan beberapa
kuas kecil ke anak. Ajarkan ke anak nama-nama
warna dan ajak anak untuk mencampurkan
warna-warna, biarkan anak bebas berekspresi.
48-59 Berdiri pada satu
kaki ≤ 6 detik Gunakan kertas putih atau kaos putih yang
tidak terpakai sebagai media melukisnya.
Bulan Lebih mahir Biarkan anak apabila anak lebih senang
melompat lompat menggunakan jari-jarinya langsung dalam
dengan satu kaki melukis daripada menggunakan kuas, misalnya
saja mencetak bentuk telapak tangan atau
 Bergantung di bar
 Menangkap bola kakinya di atas media lukis. Anda bisa
gymnastic 2 tangan menyimpan kaos atau kertas tersebut sebagai
kenangan-kenangan yang bisa ditunjukkan
 Menari nanti ketika anak sudah dewasa. 

60-72 Berdiri pada satu


kaki ≤ 11 detik
Pada usia 5-6 tahun, hampir seluruh gerak
kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien

Bulan Berjalan sambil


dan efektif. Gerakannya pun sudah
terkoordinasi dengan baik. Namun, anak
menendang bola kelompok usia ini lebih menyukai permainan
 Berlari jarak jauh yang tidak banyak melibatkan motorik kasar.
Mereka lebih menyukai permainan yang
 Melompat dan menggunakan kemampuan berpikir seperti
memutar bermain puzzle, balok, bongkar pasang mobil,
serta mulai tertarik pada games di komputer
 Lempar tangkap bola maupun play station. 
dengan 1 tangan
MILESTONE
PERKEMBANGAN
MOTORIK HALUS
(FINE MOTOR)
Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstremitas atas,
berlangsung kearah proksimodistal, dimulai dari bahu menuju ke arah distal sampai
jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, dan
koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan kemampuan
intelek nonverbal
Keterampilan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-otot kecil
yang memainkan suatu peran utama. Variasi perkembangan motorik halus
mencerminkan kemauan dan kesempatan individu untuk belajar. Berikut tabel
milestone perkembangan motorik halus dan red flag

Keterampilan Motorik Halus Umur Rata-rata Red Flag (bulan)


(Bulan)

Tidak mengepal 2,7 4

Memainkan jari-jemari ke 3
arah garis pertengahan
tubuhnya

Memindahkan benda 4,1 6–8


melewati garis pertengahan
tubuhnya

Menggenggam dengan 4,7


seluruh tangan

Overhand raking grasp 5,7

Menjimpit dengan 3 jari 7,8

Memilah-milah dengan jari 9,4

Menjepit dengan 2 jari 9,9 12

Melepaskan objek sesuai 11 15


keinginan

Membuat bentuk titik-titik 11,5


dengan krayon

Memasukan 10 kubus ke 16
dalam gelas

Mencorat-coret 17,5

Menumpuk 3 kubus ke atas 21,3 24

Membangun rangkaian 22,3


balok secara horisontal
Melempar horizontal dan 25,1
vertikal

Membangun rangkain balok 29,6


secara vertikal

Membangun jembatan 31,1


dengan 3 kubus

Menggambar lingkaran 32,6

Menggambar orang dengan 35,7


kepala ditambah 1 bagian
tubuh lainnya

Sumber : Lipkin. Motor Development and Disfunction.2009


Milestone perkembangan motorik halus berdasarkan kelompok umur dan stimulasi

Usia Stimulasi:

1 bulan  Untuk menguatkan jari-jarinya, berikan

0-3 bulan: rangsangan dengan cara menyentuh telapak tangan bayi


dengan kedua telunjuk Anda, letakkan mainan yang
mengeluarkan suara di tangan bayi, hal ini akan sangat
Menahan barang menarik bagi bayi karena ia mulai menyadari gerakan
yang dipegangnya yang dilakukannya dapat menghasilkan bunyi.
Menggapai 2 bulan  membuka kepalan tangan bayi dengan
mainan yang lembut, sentuh jari – jarinya satu persatu, dan luruskan,
digerakkan bisa diringi dengan senandung dari ibu saat menyusui.
Memberikan telepon mainan kepada bayi, hal ini untuk
Menggapai ke melatih indera penglihatan dan pendengaran bayi.
arah objek yang 3 bulan memberi pijatan lembut pada jari-jari bayi.
tiba-tiba di jauhkan Memberikan mainan lembut yang memiliki warna-warna
dari menyolok dan bisa mengeluarkan bunyi. Memegang jari-
jari tangannya dan lakukan gerakan lengan yang
pandangannya
menyilang di dadanya, lalu kembalikan ke samping
tubuhnya. Lakukan bergantian letak lengan yang saling
menyilang.

Usia Stimulasi:

4 bulan memberikan mainan yang memiliki pegangan


dan aman untuk digigit, hal ini dapat mendorongnya
3-6 bulan: untuk terus menggenggam. memberikan mainan
bergemerincing dalam berbagai bentuk dan warna yang
Menggenggam menarik, serta ukuran yang sesuai genggamannya.
pensil meletakkan beberapa mainan yang berwarna menarik
dalam jangkauannya dan biarkan bayi mencoba meraih
Meraih benda benda-benda tersebut dalam keadaan tengkurap di
kasur atau busa.
yang ada dalam
Dalam keadaan telentang, genggam tangan bayi Anda
jangkauannya dan rentangkan lengannya sejauh mungkin ke arah atas
dan samping tubuh, ulangi beberapa kali dengan
Memegang
gerakan yang bersamaan atau bergantian antara lengan
tangannya sendiri kanan dan kirinya.
5 bulan  Bermain dalam posisi terlentang berilah
benang wol warna merah yang besar, gelindingkan di
atas kepalanya. Ketika benang wol dijatuhkan bayi akan
berusaha untuk mencari dan menggapainya.
Bermain dengan gelas plastik bergagang yang berwarna
cerah, pertama ke satu tangannya, kemudian arahkan
gelas plastik tersebut ke tangannya yang lain, sehingga
mainan tersebut berpindah tangan. Rangsangan ini
membuat bayi belajar bagaimana memindahkan
mainannya sendiri dan mulai belajar untuk dapat
menggenggam sebuah mainan dengan satu tangan
saja. Bayi juga mulai dapat memutar pergelangan
tangannya untuk melihat benda di dalam
genggamannya.
6 bulan  Sediakan mainan gantung yang dapat
mengeluarkan bunyi dan bercorak atau kontras di
tempat tidur, kursi mobil khusus untuk bayi, ayunan atau
kereta bayi. Rangsang bayi untuk meraih dan memegang
beragam tekstur, tekstur benda-benda di rumah seperti
kain yang halus, kasar dan berbulu. Ajak bayi untuk
berkomunikasi, bicaralah dengan kata-kata yang lembut
dan berbagai ekspresi.

Usia Stimulasi:

7 bulan  Mengajak bermain dengan posisi duduk


sendiri, mengambil dan memasukkan makanan ke
6-9 bulan: mulutnya. Rangsangan ini selain memperkuat otot
punggung dan bahunya, juga melatih keterampilannya
Memindahkan dalam menjumput dan menggenggam. Sediakan finger
benda dari satu food seukuran genggaman bayi, misalnya wortel rebus
atau biskuit bayi khusus untuk masa tumbuh gigi
tangan ke tangan
(teething). Selain itu perkenalkan bayi dengan cangkir
lainnya minuman plastik berwarna yang memiliki dua gagang,
biarkan bayi menggenggamnya dan belajar minum
Memungut dua sendiri. Jangan tinggalkan bayi sendirian, jaga jangan
benda, masing- sampai bayi Anda tersedak dan bantu apabila si kecil
masing tangan menjatuhkan cangkir minumnya. Baca buku berwarna
memegang satu bersamanya dan biarkan bayi mencoba membolak-balik
benda pada saat halamannya, atau berlatih tepuk tangan sambil
yang bersamaan mendengar lagu, rangsangan ini akan menguatkan otot-
otot lengan dan jari-jarinya.
Memungut benda 8 bulan  Berikan “drum” kepada bayi Anda yang dapat
mengeluarkan musik dan aneka suara, bisa berupa
sebesar kacang
kaleng biskuit atau mainan plastiknya. Rangsangan ini
dengan cara akan menguatkan otot-otot tangannya dengan latihan
meraup memukul atau membanting. Berikan lebih banyak
berbagai buku bayi yang berwarna menarik, terutama
yang merangsang jari-jarinya untuk mulai menjepit
benda tipis.
Bayi di usia ini juga mulai meniru perilaku orang
disekitarnya. Gerakkan jari-jari kita di udara untuk
ditirunya, angkat kedua telapak tangan ke atas, kepal
dan buka tangan sambil menyanyikan lagu “Bintang
kecil”. Stimulus ini berguna untuk menguatkan jari-
jarinya dan merangsang keterampilannya dalam
memegang benda-benda kecil, seperti tongkat/stick
drumnya, cangkir minumnya, sendok, garpu, dan
sebagainya.
9 bulan  Apabila sebelumnya bayi Anda hanya mampu
menggenggam biskuit dengan seluruh jarinya, mulai
usia ini perkenalkan bayi Anda dengan potongan buah
atau pasta yang lembut. Biarkan bayi melatih gerakan
koordinasi jari-jarinya dengan tangannya dan
memasukkan makanan sendiri ke mulutnya. Anda juga
bisa memberikan kismis, bukan makanan kecil yang
tergolong keras seperti kacang – kacangan atau biji –
bijian.
Berikan kubus-kubus kain yang lembut di depannya.
Agar si kecil lebih terampil menggunakan tangannya
untuk makan menggunakan sendok di kemudian hari,
berikan sendok bayi dari plastik dan biarkan untuk
bermain. Anda dapat mencoba memberikan bubur nasi
atau buah yang dikukus dan dihaluskan (fruit puree)
sedikit di piring plastiknya untuk mendorongnya
menghubungkan sendok dengan makanannya.

Usia Stimulasi:

10 bulan  Bayi di usia ini semakin tertarik dengan


gerakan “sebab-akibat”, seperti bola yang bisa digulirkan
9-12 bulan: atau roda mobil mainannya yang bisa berputar. Sediakan
kotak mainan atau wadah yang berisi kaus kaki, mainan
Mengulurkan dari plastik atau balok-balok dari kayu. Rangsang bayi
lengan / badan Anda untuk mengosongkan benda-benda tersebut dari
wadahnya dan mengisinya kembali lagi ke dalam wadah
untuk meraih
tersebut. Biarkan bayi menyusun, merubuhkan dan
mainan yang melempar balok-balok kayu mainannya. Biarkan bayi
diinginkan mengulang-ulang permainan ini yang dapat melatihnya
mengontrol tangan dan jemarinya sampai mahir.
Menggenggam Saat makan bayi juga sudah bisa memegang sendok
erat pensil plastiknya dan makan sendiri di kursinya, walaupun
masih berantakan. Jangan pernah memarahi si kecil
Memasukkan karena ulahnya belajar makan membuat taplak meja dan
benda ke mulut lantai kotor. Ini akan membuatnya trauma dan akhirnya
akan menghambat kemandiriannya untuk dapat makan
sendiri.
Berikan banyak kesempatan kepada bayi Anda untuk
belajar makan sendiri dan melatih koordinasi tangannya.
Untuk membuat acara makan lebih menyenangkan,
berikan peralatan makan bergambar lucu dan berwarna
yang dapat menarik perhatiannya. Manfaat yang bisa
diperoleh dari latihan makan sendiri ini yakni dapat
meningkatkan kekuatan punggung, lengan, tangan, juga
melatih koordinasi antara mata dan mulutnya.
11 bulan  Berikan mainan susun gelang yang
berwarna-warni kepada bayi Anda. Selain rangsangan ini
dapat mendukung keterampilannya dalam memasukkan
benda, juga melatih kemampuan koordinasi mata dan
tangannya. Bayi juga suka membuat suara berisik
dengan perabot dapur seperti tutup panci yang
disatukan atau bermain “drum” dengan menggunakan
panci dan sendok kayu sebagai stick drumnya.
Untuk memperkuat otot tangannya, Anda kini juga sudah
dapat bermain bola dengannya. Duduklah berhadapan
dengan kedua kaki terbuka. Gulirkan bola berukuran
sedang yang lembut dan berwarna cerah ke arahnya.
Rangsang bayi untuk menangkapnya dan menggulirkan
kembali bola tersebut ke Anda. Selain bermanfaat untuk
melatih koordinasi mata, tangan dan kakinya juga
melatih kepekaan indera penglihatan (memperkirakan
jarak).
12 bulan  Bercanda sambil bermain “cilukba”
bersamanya selain menyenangkan juga dapat
menguatkan otot di pergelangan tangannya, karena bayi
Anda akan meniru apa yang Anda lakukan. Latih
kekuatan menjumputnya dengan merangsangnya untuk
memberikan potongan buahnya ke tangan Anda, atau
bahkan langsung ke mulut Anda.
Berikan crayon dan biarkan bayi berusaha
menggenggamnya dan menggambar bebas di kertas
untuk menguatkan genggamannya. Anda juga bisa
memberikan buku-buku cerita berwarna dan biarkan bayi
Anda membolik-balik bukunya. Ajak bicara bayi Anda
setiap saat sambil mengenalkan nama-nama perabotan
rumah, mainan, atau buah-buahan dengan cara
menunjuk. Bayi akan meniru dan kegiatan ini dapat
menguatkan jari-jarinya.
Pada prinsipnya, selama sudah dipastikan bahwa tidak
ada gangguan saraf atau kelainan otot, anak Anda pasti
bisa berjalan. Usia kemampuan berjalan pada setiap
anak bervariasi, namun umumnya rentang waktu yang
normal adalah usia 11-18 bulan. Stimulasi yang tepat
dapat membuatnya lebih cepat berjalan.

Usia
12-18
bulan:
Menumpuk dua
buah kubus

Memasukkan
kubus kedalam
kotak
Usia
18-24
bulan:
Bertepuk tangan,
melambai-lambai

Menumpuk empat
buah kubus

Memungut benda
kecil dengan ibu
jari dan jari
telunjuk

Menggelindingkan
bola ke arah
sasaran

Usia Stimulasi:

o Menggambar mengikuti bentuk

24 – 36 o Menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran

bulan: o Membuka menutup kotak

Mencoret-coret o Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus


pensil pada kertas

Usia Stimulasi:

o Menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang

36-48 dilihat

o Mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol


bulan: gerakan tangannya

o Menggunting zig zag, melengkung, membentuk


Menggambar
dengan lilin
garis lurus
o Menyelesaikan puzzle 4 keping
Menumpuk 8 buah
kubus
Usia Stimulasi:

o Menjiplak gambar silang, kemudian

48-60 mengulanginya kembali.

o Menjiplak gambar lingkaran, mengikuti garis atau


bulan: menghubungkan titik-titik berbentuk lingkaran

o Menjiplak gambar orang dengan bagian-bagian


Menggambar
tubuhnya.
tanda silang
o Mewarnai gambar
Menggambar
lingkaran

Menggambar
orang dengan 3
bagian tubuh
(kepala, badan,
lengan)

Usia
60-72
bulan:
Menangkap bola
kecil dengan
kedua tangan

Menggambar segi
empat

Sumber : Needlman. Growth and Development.2004

Kesimpulan
Keterampilan motorik halus adalah koordinasi halus pada otot-otot kecil,
karena otot-otot kecil ini memainkan suatu peran utama untuk koordinasi halus.
Keterampilan spesifik atau milestone perkembangan digunakan untuk menandai
kemajuan perkembangan anak. Umur saat milestone perkembangan itu terjadi bisa
juga membantu mendiagnosis perkembangan anak.
PERKEMBANGAN
BAHASA
Bayi baru lahir belum mampu menyatakan kebutuhan dan keininannya dalam
bentuk yang mudah dipahami orang lain, juga belum mampu memahami kata atau
isyarat yang digunakan oleh orang lain. Ketidakberdayaan ini berkurang dengan
cepat pada awal tahun kehidupan, pada waktu anak sudah dapat mengendalikan
organ-organ tubuh yang diperlukan bagi berbagai mekansime komunikasi.
Seperti halnya perkembangan lainnya, tahun-tahun pertama kehidupan sangat
penting dalam perkembangan bicara anak. Landasan untuk perkembangan bahasa
terletak pada masa kehidupan ini. Bicara merupakan keterampilan mental-motorik.
Berbicara tidak hanya merupakan koordinasi kumpulan otot-otot yang membentuk
suara, melainkan juga mempunyai aspek mental intelektual, yaitu kehidupan
mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan.

Tahapan-tahapan Umum Perkembangan Kemampuan Berbahasa Seorang Anak,


Yaitu:
Reflexsive Vocalization
Bayi normal yang baru saja dilahirkan sampai kurang lebih berusia tiga minggu
semua perbuatannya masih bersifat refleks. Suara-suara yang dihasilkan atau
tangisan yang dibuat benar-benar tidak disadari /tanpa kehendak, dan bukan
menanggapi rangsangan apapun dari sekelilingnya. Setelah berusia > 3 minggu
suara tangisan yang terjadi walau masih bersifat refleks tetapi sudah dapat
dibedakan, misalnya tangisan rasa lapar akan berbeda dengan tangisan jika bayi
tersebut merasa kedinginan atau merasa sakit, biasanya ibu bayi dapat
membedakan macam tangisan tersebut.

Babling
Secara hampir pasti bayi usia 2 bulan banyak mengeluarkan bunyi-bunyi yang mirip
dengan orang berkumur. Mirip dengan bunyi /a/ atau bunyi vokal lainnya dengan
nada dan kenyaringan yang berlainan. Bunyi tersebut biasanya disuarakan dengan
bunyi pendek atau panjang. Pada minggu-minggu selanjutnya terdengar bunyi
konsonan seperti /p/. /b/. /j/. /g/. /n/. Yang dilakukan berulang-ulang dan
dikombinasikan dengan bunyi mirip vokal /a/ tadi à contoh :
papapa……..gagagaga…….jajajajaà bunyi yang diproduksi ini masih berupa refleks dan
terus berjalan sampai usia 5-6 bulan. Tanpa disadari bayi melatih otot artikulasi.

Lalling
Masa ini bayi berusia ± 6 bulan, dan sudah banyak perkembangan pada otaknya,
pada masa ini menunjukan pengulangan bunyi yang terjadi bukan berdasarkan
refleks, bunyi tersebut seperti ba….ba…..ma…..ma, hal ini karena bayi benar-benar
mendengar dan seterusnya senang melakukan pengulangan-pengulangan.

Echolalia
Di tahap ini, yaitu saat bayi menginjak usia 10 bulan ia mulai meniru suara-suara
yang di dengar dari lingkungannya, serta ia juga akan menggunakan ekspresi wajah
atau isyarat tangan ketika ingin meminta sesuatu.

True Speech
Bayi mulai dapat berbicara dengan benar. Saat itu usianya sekitar 18 bulan atau
biasa disebut batita. Anak pada usia ini pola bicaranya sudah dapat dimengerti
maksudnya, walaupun kemampuan pengucapannya belum memadai. Anak dapat
merangkai dua sampai tiga kata. Anak dapat mengerti pembicaraan orang lain
sebatas pengalaman yang didapat dari lingkungan.
Milestone dan red flag perkembangan bahasa

Umur Keterampilan Umur Temuan Abnormal atau Red


Perolehan Bahasa Dikatakan Flag yang Perlu Dilakukan
Terlambat Assessment

Baru Lahir Respon terhadap Segera Tidak ada respon terhadap


suara setelah suara
lahir

Baru Lahir Ketertarikan sosial Segera Tidak tertarik untuk


terhadap wajah dan setelah berinteraksi dengan orang
orang lahir

2-4 bulan Cooing, menoleh ke 4 bulan Tidak ada respon terhadap


arah pembicara setiap usaha untuk
berkomunikasi setelah umur 4
bulan

4-9 bulan Babbling 9 bulan Kehilangan kemampuan untuk


(mengulang babbling
konsonan atau
kombinasi vokal

6 bulan Respon terhadap 9 bulan Lokalisasi terhadap arah


suara suara lemah atau tidak
responsif

9-12 Memahami 15 bulan Pemahaman yang lemah


bulan perintah verbal terhadaperintah verbal rutin
seperti da... da

9-12 Menunjuk 15 bulan Sekali-kali bisa menunjuk


bulan untuk menyatakan
keinginannya, tetapi tidak bisa
menunjuk benda yang
menarik perhatiannya

10-16 Memproduksi kata- 18 bulan Gagal menggunakan kata-


bulan kata tunggal kata, gagal menambah kata-
kata baru, kehilangan kata-
kata yang sebelumnya telah
didapat
10-16 Menunjuk bagian- 18 bulan Tidak bisa menunjuk bagian-
bulan bagian tubuh, atau bagian tubuh, atau tidak bisa
memahami kata- mengikuti perintah sederhana
kata tunggal

18-24 Memahami kalimat 24 bulan Pemahaman minimal dan


bulan sederhana bermain simbol yang terbatas,
misalnya main boneka atau
truk

18-24 Perbendaharaan 30 bulan Kurang dari 30 kata-kata pada


bulan kata meningkat umur 24 bulan atau kurang
pesat dari 50 kata-kata pada umur
30 bulan

18-24 Mengucapkan 30 bulan Gagal membuat kalimat yang


bulan kalimat yang terdiri terdiri dari 2 kata-kata, ketika
dari 2 kata-kata perbendaharaan kata >50 kata
atau lebih

24-36 Pengertiannya 36 bulan Lebih setengah dari


bulan bagus terhadap percakapan keluarga yang di
percakapan mengerti, setelah anak umur
yangsudah familiar lebih dari 2 tahun
pada keluarga

30-36 Percakapan melalui 36 bulan Sering menirukan terhadap


bulan tanya jawab apa yang dikatakan orang
echolalia

30-42 Mampu bercerita 48 bulan Tidak sepenuhnya bisa


bulan pendek, atau menceritakan kembali
bertanya
“mengapa”

36-48 Pengertiannya 48 bulan Lebih dari seperempat kata-


bulan bagus terhadap katanya tidak bisa dimengerti
kata-kata yang oleh orang lain setelah umur 4
belum familiar tahun

36-48 Mamou membuat 48 bulan Hanya mampu menggunakan


bulan kalimat yang kata pendek dan sederhana
sempurna
5 tahun Mampu 5 tahun Salah melafalkan konsonan
memproduksi seperti b,p, d, t, p, k, m, n, l, r,
konsonan dasar w, s
dengan benar

7 tahun Mampu 7 tahun Kurang mampu


memproduksi mengucapkankombinasi
semua bunyi hurufseperti st, sh, sp

Stimulasi  Aspek Bicara dan Bahasa

 Stimulasi berbicara, menjawab pertanyaan, dan menyebutkan nama gambar-


gambar di bukul majalah.
 Menirukan kata-kata.
Setiap berbicara kepada bayi. Sebutkan kata-kata yang telah diketahui artinya
seperti: minum susu, mandi, tidur, kue, makan, kucing dan lain-lain. Buat agar
bayi mau meniru kata-kata tersebut. Bila bayi mau mengatakannya, puji ia,
kemudian sebutkan kata itu lagi dan buat agar ia mau mengulanginya.
 Berbicara dengan boneka.
Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan atau kaos
kaki yang digambad dengan pens menyerupai bentuk wajah. Berpura-pura
bahwa boneka itu yang berbicara kepada bayi dan buat agar bayi mau
berbicara kembali dengan boneka itu.
 Bersenandung dan bernyanyi.
Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada bayi sesering mungkin

Metode Stimulasi Kemampuan Bicara dan Bahasa pada Balita

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya mengenai tahapan-tahapan


stimulasi menurut Dr. Miriam Stopard, Depkes RI, Laura Dyer dan Benny Ciptaraja,
maka dapat disimpulkan bahwa metode stimulasi kemampuan bicara dan bahasa
balita sebagai berikut:
1. Fase Pre-Linguistik (0-12
bulan)
a. Melatih organ bicara
1) Menghisap, menjilat, tertawa, menyemburkan gelembung dan mengunyah
2) Latih pengucapan /p/, /b/, /m/ serta huruf vokal, seperti /baba/, /bibi/,
/mimi/, /papa/, /mama/. Ucapkan dengan jelas, tidak terburu-buru, serta
perlihatkan gerak lidah dan bibir dengan jelas

b. Mengajak berbicara
1) Jangan membiarkan bayi ketika menangi
2) Selalu mengajak berbicara sesering mungkin setiap ada kesempatan
mengenai aktivitas yang sedang dilakukan, benda-benda sekitar dan
sebagainya, walaupun bayi belum bisa mengucapkan, tetapi pemahaman
bayi akan bertambah.
3) Tanggapi segala bentuk suara yang dikeluarkan bayi saat diajak berbicara
4) ketika anak mulai mengucapkan kata-kata yang belum jelas, ikuti kata-
katanya dengan mengucapkan yang benar

c. Mengenalkan berbagai suara


1) Merangsang bayi untuk mencari sumber suara dengan membunyikan
lonceng di sampingnya.
2) Memperdengarkan berbagai suara seperti musik, orang bicara, suara dari
kerincingan, mainan yang dipencet atau bel
3) Menyanyikan lagu dan bacakan sajak anak secara berulang, pengulangan
membantunya belajar

d. Membacakan buku
1) Perlihatkan buku bergambar hanya berisi gambar-gambar berwarna untuk
menarik perhatian bayi saat ia berusia 6 bulan
2) Tunjuk sebuah gambar dan sebutkan namanya ketika bayi melihatnya, makin
sering mendengar nama suatu objek, makin besar akan dapat
mengucapkannya
2. Fase Holofrase (12-18 bulan)
a. Melatih organ bicara
1) Awal tahun pertama, latih pengucapan seperti /ua/, /ui/, /oe/, atau /wa/,
/au/, /ai/, /ae/, /ao/, /ha/, /hi/, /ho/, /hai/, /bai/, /mau/, /bau/ dan
sebagainya
2) Sekitar 15 bulan, latih pengucapan /n/, /d/ dan /t/, seperti /nana/, /nene/,
/tata/, /dudu/, /dada/, /dede/ dan sebagainya
3) Tunjukkan posisi lidah jika pengucapan tidak juga sempurna

b. Mengajak berbicara
1) Doronglah untuk menunjuk sesuatu dan menyebut namanya
2) Ajari kata benda, kata sifat dan kata kerja dengan menyebut nama benda
yang sedang diperhatikannya karena lebih mudah memahami kata kerja
lebih awal dibandingkan mengucapkannya
3) Ajak bermain sambil berbicara dengan menggunakan boneka dan telepon-
teleponan

c. Mengenalkan berbagai suara


1) Mengenalkan berbagai suara, seperti suara binatang, alat musik atau
kendaraan kemudian rangsang anak untuk mengikuti suara-suara tersebut
2) Ajari sajak dan lagu mengenai anggota tubuh, seperti “Kepala, Pundak,
Lutut, Kaki”. Nyanyikan lagu itu secara perlahan dan berikan waktu bagi
anak untuk menunjukkan bagian tubuh yang dimaksud

d. Membacakan buku
1) Rangsang anak untuk mengulang kembali nama gambar yang
disebutkan/ditunjukkan 
2) Membacakan buku cerita bergambar pada anak sesering mungkin dan
mengulang cerita yang sama dalam beberapa kali
3) Perpanjang rentang perhatian anak dengan memberikan makanan ringan
dan berikan anak benda-benda, seperti boneka, mainan binatang, yang
berhubungan cerita untuk dipegang
3. Fase Kalimat dengan 2 Kata
(18-24 bulan)
a. Melatih organ bicara
1) Latih pengucapan /k/, seperti /aku/, /kake/, /kuku/, /buku/, /paku/, /bisu/,
/kakak/ dan sebagainya
2) Jika pengucapan /k/ sudah fasih, latih pengucapan /g/, seperti /tiga/,
/tigabelas/, /tigapuluh/, /tigapuluh tiga/ dan latihan bisa digabung dengan
bunyi nasal /ng/, misalnya /nangis/, /anjing/, /kucing/, /gong/, /gang/,
/agung/, /es agogo/ dan sebagainya

b. Mengajak berbicara
1) Kenalkan anak pada perbendaharaan kata yang menerangkan sifat atau
kualitas (anak baik, nakal, pintar, dll), keadaan/peristiwa yang terjadi
(sekarang, besok, kemarin, dll) serta kata-kata yang menunjukkan tempat
(di sini, di atas, di bawahm dll)
2) Ajari anak konsep berhitung hingga angka dua dengan memperlihatkan
pada anak bagaimana cara menghitung mainanya
3) Rangsang anak agar bercerita tentang apa yang dilihatnya/dialaminya
4) Hindari untuk meminta anak menyebutkan kata-kata tertentu atau suatu
kalimat untuk pamer kepada keluarga atau teman

c. Mengenalkan berbagai suara


1) Membuat suara-suara, seperti alat musik, rangsang anak agar menirukan
suara tersebut
2) Perlihatkan pada anak bagaimana bernyanyi, bertepuk tangan dan
mengikuti nada ketika mendengarkan music

d. Membacakan buku
1) Ketika melihat buku bersama, mungkin akan kembali ke halaman
sebelumnya dan menyebutkan nama binatang kesayangannya, maka ikuti
topik pembicaraannya
2) Membacakan buku cerita setiap hari dan rangsang anak untuk
menceritakan gambar yang ada di buku cerita
3) Kenalkan mengenai konsep warna yang terdapat dalam buku
4. Usia 2-3 Tahun
a. Melatih organ bicara
1) Latih pengucapan /l/, seperti /lama/, /lalu/, /bulu/, /palu/, /malu/, /telah/,
/lain/, /lupa/, /lelah/, /bolu/ dan sebagainya
2) Waktu yang tepat untuk melatih bunyi lateral adalah ketika anak berkata
“Pelmen”, yang dimaksudnya adalah “Permen”

b. Mengajak berbicara
1) Ajari anak agar dapat menyebutkan nama lengkapnya
2) mengenalkan nama-nama benda-benda disekitarnya dan minta anak untuk
menyebutkan kembali di lain waktu
3) Bicarakan tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada hari itu
untuk meningkatkan kemampuan mengingat anak

c. Mengenalkan berbagai suara


Perkenalkan beberapa bunyi alat musik dan bicarakan tentang perbedaan
bunyi yang dihasilkannya

d. Membacakan buku
1) Ceritakan yang lebih kompleks secara berulang agar anak dapat
mengingatnya
2) Rangsang anak untuk menceritakan kembali buku yang pernah dibacakan
3) Rangsang anak untuk mencocokkan warna dan menyebutkan beberapa
warna pokok

e. Mengenalkan pada teman seusianya


Kenalkan dengan anak-anak seusianya dan dilibatkan pada lingkungan sosial
yang bisa memfasilitasi kemampuan sosial dan berkomunikasinya, seperti
PAUD, BKB, play group, taman bermain, dan sebagainya

f. Mengenalkan acara televisi


1) Kenalkan balita pada acara televisi yang dapat meningkatkan kemampuan
bicara dan bahasanya, seperti Sesame Street yang selalu mengenalkan
konsep bahasa
2) Waktu menonton tidak melebihi 2 jam setiap harinya
3) Selalu mendampingi anak ketika menonton
5. Usia 3-4 Tahun
a. Melatih organ bicara
1) Latih pengucapan /s/, seperti /pipis/, /pus/, /bis/, /pas/, /mas/, /es/ dan
sebagainya
2) Jika pengucapan /s/, sudah fasih, latih pengucapan /c/, seperti /cici/,
/cucu/, /caca/ dan sebagainya

b. Mengajak berbicara
1) Rangsang anak untuk menceritakan tentang dirinya dan rangsang ia agar
menggunakan kalimat lebih dari 2 kata
2) Mengajaknya mendiskusikan tentang sesuatu hal yang sangat sederhana
3) Untuk meningkatkan kemampuannya dalam memahami kalimat, berbicara
pada anak dengan kalimat yang panjang dan kompleks

c. Mengenalkan berbagai suara


1) Bermain sambil bersajak menyenangkan untuk anak yang sudah
memahami dan mampu mengubah lirik lagu atau kata-kata sajak
2) Perkenalkan anak pada huruf alfabet dengan menggunakan nyanyian

d. Membacakan buku
1) Berikan hadiah sikap baik anak dengan buku daripada permen atau mainan
2) Membacakan buku setiap hari
3) Rangsang anak untuk menceritakan kembali buku yang pernah dibacakan

e. Permainan sosial
1) Libatkan dalam permainan imajinasi, seperti memanfaatkan peralatan
rumah tangga biasa, lalu dorong ia untuk membayangkan segala macam
benda yang dapat dibuat dengan barang-barang tersebut
2) Ajarkan anak untuk bermain peran, dengan cara memberikan beberapa
pakaian tua kepada anak dan biarkan ia bermain dengan mencoba
mengenakannya dan bergaya
6. Usia 4-5 Tahun
a. Melatih organ bicara
Latih pengucapan /r/, seperti /beri/, /kue mari/, /roda/, /permen/ dan
sebagainya. Latihan diberikan pada awal tahun keempat bahkan hingga usia
5 tahun

b. Mengajak berbicara
1) Libatkan anak dalam berbagai aktivitas dan ajak berdiskusi mengenai
kegiatan tersebut serta rangsang agar anak menggunakan kalimat yang
lebih kompleks
2) Mengenalkan angka hingga 10
3) Rangsang agar anak menceritakan tentang masa kecilnya atau kejadian
yang pernah dialaminya di masa lalu
4) Rangsang anak untuk bercerita tentang pemikiran imajinasinya

c. Membacakan buku
1) Membacakannya setiap hari dan rangsang anak untuk melanjutkan isi
cerita dengan imajinasinya
2) Rangsang anak untuk menceritakan kembali buku yang pernah dibacakan

d. Permainan sosial
1) Biarkan anak melakukan permainan kelompok bersama teman sebayanya
2) Di usia ini, anak sudah siap menghadapi pengalaman baru ketika mereka
mulai bersekolah

Stimulasi kemampuan bicara dan bahasa yang disebutkan di atas dapat


diberikan sedini mungkin dan dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu secara bertahap sesuai dengan
perkembangan usianya, menerapkan prinsip bermain sambil belajar, tanpa
paksaan dan sesuaikan dengan minat balita, kemudian berikan dengan penuh
kasih sayang dan selalu berikan pujian juga perkenalkan kata-kata baru serta
orangtua harus menjadi model yang baik bagi balitanya.
Selama orangtua dapat mengantisipasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kemampuan bicara dan bahasa, maka metode yang telah disebutkan di atas,
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bicara dan bahasa pada balita.
Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi orangtua untuk mencoba menerapkan hal
tersebut dalam rangka mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa
anaknya.
PERKEMBANGAN
KOGNITIF
Seorang anak dapat tumbuh sehat dan cerdas karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor genetik, nutrisi dan stimulasi merupakan faktor penting untuk
mendukung tumbuh kembang janin dan anak, terutama otaknya. Beberapa nutrisi
penting yang mempengaruhi perkembangan otak antara lain adalah LCPUFA (long-
chain polyunsaturated fatty Acid)-seperti AA (arachidonic Acid) dan DHA
(decosahexaenoic Acid), kolin (Choline)-taurin, yodium dan zat besi. Untuk
perkembangan kognitif, terdapat bermacam-macam teori, salah satunya adalah teori
Piaget.

Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak berpikir dengan cara yang berbeda
dibanding orang dewasa dan menetapkan satu teori pentahapan. Empat tahap
perkembangan kognitif digambarkan dalam teori Piaget sebagai berikut :
1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan) yaitu anak memahami dunianya melalu gerak
dan inderanya serta mempelajari pemanensi objek.
2. Tahap praoperasional (2-7 tahun) yaitu anak mulai memiliki kecakapan motorik,
proses berpikir anak berkembang meskipun masih dianggap ‘jauh’ dari logis.
Proses berpikir menjadi internalisasi, tidak sistematis dan mengandalkan intuisi.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun) yaitu anak mulai berpikir secara logis
tentang kejadian-kejadian konkret, proses berpikir menjadi lebih rasional,
matang dan “seperti dewasa” atau lebih “operasional”.
4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas) yaitu kemampuan penalaran
abstrak dan imajinasi pada anak telah berkembang. Pengertian terhadap ilmu
pengetahuan dan teori lebih mendalam.
Milestone perkembangan kognitif sesuai kelompok
umur

Usia Perkembangan Kognitif


0-3  Mulai mengembangkan konsep, misalnya menjadi sadar akan
sensasi fisik seperti rasa lapar
 Melakukan kontak mata dan menangis untuk menunjukkan
bulan kebutuhan.
 Senang bermain
 Memasukan mainan ke dalam mulut

3-6  Meningkatnya minat terhadap lingkungannya


 Menunjukkan minat pada mainan
 Memahami sebab dan akibat, misalnya jika Anda mengikat
bulan salah satu ujung jari kakinya dan yang lain bebas, ia akan belajar
untuk memindahkan gerakan pada kaki yang bebas
 Berusaha meraih benda-benda yang jangkauannya agak jauh
 Mengeksplorasi benda dengan menggunakan tangan dan mulut

6-9  Tertarik pada bagian dari tubuhnya, seperti mencari kaki yang
menarik perhatiannya
 Memahami objek dan tahu apa yang diharapkan dari mereka
bulan  Memahami ‘naik’ dan ‘turun’ dan membuat gerakan yang
sesuai, seperti mengangkat lengannya
 Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
 Bermain tepuk tangan/cilukba
 Bergembira dengan melempar benda
 Makan kue sendiri

9-12  Mengeksplorasi benda dengan bermacam-macam cara


 Menemukan beda yang disembunyikan
 Menirukan gerakan tubuh dengan mudah
bulan  Menyukai minum dengan cangkir
 Bermain dengan permainan bola yang simpel
 Perhatian pada objek yang permanen
 Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang
diinginkan
 Memasukkan benda ke mulut
 Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
 Menunjukkan ketertarikan pada buku gambar

12-18  Dapat menemukan objek yang disembunyikan


 Membedakan bentuk dan warna
 Memberi respons terhadap instruksi sederhana
bulan  Menggunakan trial dan error untuk mempelajari tentang objek

18-24  Menggelindingkan bola ke arah sasaran


 Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
 Dapat mulai bermain pura-pura
bulan 

Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri
Menikmati gambar sederhana
 Mengeksplorasi lingkungan
 Mengetahui bagian-bagian dari tubuhnya

24-36  Dapat menunjuk satu atau lebih bagian dari tubuhnya ketika
diminta
 Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua
bulan 
benda atau lebih
Dapat bercerita menggunakan paragraf sederhana
 Menggabungkan 2-3 kata menjadi kalimat
 Menggunakan nama sendiri untuk menyebutkan dirinya

36-48 

Mengenal 2-4 warna
Menyebut nama, umur, tempat tinggal
 Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
bulan 

Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
 Mengenakan sepatu sendiri
 Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
 Menghubungkan aktivitas saat ini dan pengalaman masa lalu
 Dapat menggambar orang dengan kepala ditambahi bahan
tubuh lainnya
 Dapat memilah-milah objek ke dalam kategori sederhana

48-60 

Menggambar garis lurus
Bertanya arti kata
 Menggambar rumah yang dapat dikenal
bulan
60-72 

Menggambar 6 bagian tubuh, menggambar orang lengkap
Menggambar segi empat
 Mengerti arti lawan kata
bulan  Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan
kegunaannya
 Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
 Mengenal warna-warni
 Mengungkapkan simpati
 Mengikuti aturan permainan
 Berpakaian sendiri tanpa dibantu
 Mampu menulis nama
 Memahami angka-angka
 Mengembangkan keterampilan membaca dengan baik
sumber : Sekarini Skrining Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, 2006

Pencapaian rata-rata perkembangan kognitif 0-2 tahun


Perkembangan kognitif Umur
Menatap sejenak ke arah objek 2 bulan
Menatap tangannya sendiri 4 bulan
Membagi dua kubus 8 bulan
Membuka tutup mainan (setelah disembunyikan) 8 bulan
Bermain pura-pura (pura-pura minum dari gelas) 12 bulan
Meraih mainan menggunakan batang/tongkat 17 bulan
Bermain pura-pura menggunakan boneka (memberi 17 bulan
botol susu pada boneka)
Masa kritis perkembangan otak

Masa kritis terdapat pada proses perkembangan manusia, diperkirakan terjadi


pada masa BATITA. Bayi memerlukan masukan visual yang normal, kalau tidak dia
dapat mengalami gangguan penglihatan yang permanen. Contoh, bayi yang lahir
dengan mata juling akan mendapat gangguan ketajaman penglihatan dan persepsi,
apabila masalah tersebut tidak segera dikoreksi. Kemampuan berbahasa tergantung
pada masukan verbal (pada anak yang tuli tergantung pada bahasa isyarat) yang
terjadi pada masa kritis, terutama pada gramatika dan pengucapan. Masa kritis
seseorang untuk belajar bahasa tertentu adalah sekitar umur 5 tahun dan berakhir
pada masa pubertas. Karena itu, bila seseorang belajar bahasa asing setelah masa
pubertas, hampir selalu mereka akan bicara dengan aksen yang tidak seperti aslinya.
Salah satu teori tentang masa kritis mangacu pada masa ketika jumlah
produksi sinaps sangat berlebihan pada otak. Padahal, hanya sekitar 50% atau lebih
yang dipertahankan sampai usia dewasa. Selama masa kritis ini, pengalaman yang
diperoleh dalam aspek sensorik, motorik, emosional dan intelektual yang konsisten
dan terus-menerus menentukan sinap-sinap mana yang akan dipertahankan, dengan
cara melakukan pemangkasan terhadap koneksi yang jarang digunakan. Dengan
demikian, otak setiap anak menjadi lebih siap untuk menghadapi lingkungannya.
Stimulasi

Stimulasi merupakan upaya untuk mencerdaskan anak, stimulasi harus


dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak dalam kandungan. Sebaiknya dilakukan
stimulasi terhadap semua aspek perkembangan, dengan melibatkan semua anggota
keluarga.
Howard Gardner yang terkenal dalam teori intelegensi majemuk (Multiple
Intelligences) mengatakan bahwa terdapat 8 macam intelegensi yang siap untuk di
stimulasi, yaitu perkembangan :
1. Verbal linguistic (berbicara, kalimat, bahasa, cerita)
2. Logical mathematical (pemecahan masalah, berhitung)
3. Visual spatial (berpikir ruang/3 dimensi, stereometri)
4. Bodily-kinethetic (gerak tubuh, tari, olahraga)
5. Musical (suara, bunyi, nada, irama, musik, lagu)
6. Intrapersonal (memahami dan kontrol diri sendiri, kemandirian)
7. Interpersonal (memahami orang lain, bergaul, kerja sama, menyesuaikan diri,
kepemimpinan)
8. Naturalis (menikmati,memanfaatkan dan menjaga alam lingkungan)

Contoh stimulasi untuk anak umur 0-3 bulan dalam hal bahasa adalah setiap
kali melakukan tindakan seperti menyusui dan mengganti popok, ibu harus sambil
mengajak bayinya bercakap-cakap /menyanyi, saling menatap mata,
memperdengarkan musik atau bunyi-bunyian. Sedangkan dalam hal personal sosial,
keluarga harus menciptakan rasa nyaman, aman, menyenangkan, dengan pelukan
atau ciuman untuk menunjukkan kasih sayang. Bayi dapat menatap wajah dan
tersenyum spontan atau membalas senyuman.
PERKEMBANGAN
PERSONAL SOSIAL
Milestone perkembangan personal sosial lebih bervariasi daripada
perkembangan motorik dan kognitif, karena perkembangan personal sosial lebih
banyak dipengaruhi faktor lingkungan (pengasuhan). Seorang bayi mewarisi
karakterisktik emosional sosial dan gaya berinteraksi, tetapi sifat bawaan tersebut
dimodifikasi oleh gaya orangtua dan lingkungan sosial. Milestone dan redflags
perkembangan personal sosial dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Keterlambatan
membalas senyuman mungkin menunjukkan masalah kasih sayang dan mungkin
berkaitan dengan keadaan depresi ibu pada saat hamil. Keterlambatan tersenyum
juga berhubungan dengan gangguan visual dan kognitif. Kalau tidak ada hubungan
sosial, mungkin anak mengalami autis kalau disertai keterlambatan perkembangan
bahasa dan tingkah laku stereotipe.

Milestone perkembangan personal-sosial, red flag, dan stimulasi


Umur Tahap Perkembangan Redflags Stimulasi

1-3 Ikatan (banding) orangtua 


bayi mulai tersenyum,
Peka terhadap Menciptakan
rangsangan nyaman,
rasa
aman,
bulan awalnya tersenyum pada gangguan tidur menyenangkan
ibunya atau makan

Membalas tersenyum bila


diajak bicara atau tersenyum

Melihat dan menatap wajah

Mendengarkan suara dan


senang mendengarkan musik

Penglihatan memilih pada


muka manusia

Gerakan tubuh seirama


dengan suara orang lain pada
kontak sosial

Berteriak bila senang

Merasa senang pada orang


yang sudah dikenal

Bereaksi terkejut terhadap


suara keras
3-6 Lebih menyukai ibu Tidak
senyuman
adanya Peluk dan cium untuk
menunjukkan kasih
Kedekatan (attachment) bayi
bulan  terhadap orangtua
menunjukkan sayang  Bayi dapat
kehilangan visual, menatap wajah dan
Tersenyum spontan masalah tersenyum spontan
kedekatan atau atau membalas
Suka tertawa keras depresi maternal senyuman
Dapat menunjukkan rasa
tidak senang jika kontak
sosial diputus

Menyukai cermin

Gembira pada saat melihat


makanan

Berceloteh

6-9 Reaksi tehadap suara


yang dibuat berbeda,
ibu

bulan Menyukai ibu

Menunjukkan rasa malu dan


cemas pada orang yang tidak
dikenal

Dekat pada orang dewasa


yang sudah dikenal

Menangis bila ayah ibunya


pergi

Tidur nyenyak rutin mulai


umur 6 bulan

Bermain tepuk tangan atau


ciluk-ba

Mengambil sesuatu dan


dibawa ke mulut

Makan kue sendiri

Senang bermain
10- Berespon
dipanggil
bila namanya

12 Senang diajak bermain ciluk-


bulan ba

Memainkan permainan ola


sederhana

Melambaikan tangan

Membuat penyesuaian postur


untuk berpakaian

Mengeksplorasi sekitar, ingin


tahu, ingin menyentuh apa
saja

Memahami perintah
sederhana

Menunjukkan kasih sayang

12- Bermain sendiri didekat orang Hubungan sosial


dewasa yang sudah dikenal kurang,
Meningkatkan
interaksi sosial
18 Menunjukkan apa yang
kemungkinan (memandikan anak,
mengalami autis memberi makan dan
bulan diinginkan dengan menunjuk
pada saat sebelum
tanpa menangis / merengek,
tidur) antara
anak bisa mengeluarkan
orangtua dan anak.
suara yang menyenangkan
atau menarik tangan ibu

Memeluk orang tua

Memperlihatkan rasa
cemburu / bersaing
18- Minum dari cangkir dengan Transisi
kedua tangan yang
buruk
menetap
Memberikan
kesempatan kepada
24 Belajar makan sendiri
kemungkinan anak untuk aktif
mengalami suatu memilih berbagai
bulan Mampu melepas sepatu dan kelainan macam kegiatannya
kaos kaki dan bisa melepas perkembangan sendiri, bervariasi
pakaian tanpa kancing pervasif sesuai dengan minat
dan kemampuannya,
Belajar bernyanyi karena setiap anak
adalah unik; mereka
Meniru aktivitas dirumah
tahu kelemahan dan
Mencari pertolongan bila ada kekuatan yang ada
kesukaran/ masalah pada dirinya. Dengan
demikian anak tidak
Dapat mengeluh bisa basah menjadi pasif hanya
atau kotor menunggu perintah.
Frekuensi buang air besar dan Sebaiknya, stimulasi
buang air kecil sesuai diintegrasikan dalam
aktivitas mereka
Munculnya kontrol buang air sehari-hari.
kecil, biasanya tidak kencing
pada siang hari

Mampu mengontrol buang air


besar

Mulai berbagi mainan dan


bekerja bersama-sama
dengan anak-anak lain

Mencium orangtua

24- Menunjukkan kemarahan jika


terhalang
36 Mampu makan dengan
bulan sendok dan garpu dengan
tepat

Mampu dengan baik minum


dengan cangkir

Makan nasi sendiri tanpa


banyak tumpah

Melepas pakaian sendiri

Sering menceritakan
pengalaman baru

Mendengarkan cerita dengan


gambar

Mampu bermain pura-pura

Mulai membentuk hubungan


sosial dan bermain bersama-
sama dengan anak-anak lain

Menggunakan bahasa untuk


berkomunikasi dengan
ditambahkan penggunaan
gerakan isyarat

36- Memainkan permainan


sederhana (bersama dengan
48 anak lain)

bulan Mampu mengenakan celana


panjang, kemeja, baju
(pakaian yang tidak
berkancing)

Mampu mengenakan sepatu


sendiri

Bisa mencuci dan


mengeringkan tangan sendiri

48- Berbantah dengan anak-anak


lain
60 Bermain dengan beberapa
bulan anak dengan memulai
interaksi sosial dan
memainkan peran

Mengembangkan suatu rasa


humor

Bereaksi tenang dan tidak


rewel bila ditinggal ibu

Pergi ke toilet sendiri

Mengancing baju atau


pakaian boneka

Berpakaian dan melepaskan


pakaian tanpa bantuan

Menggosok gigi tanpa


bantuan

Ingin mandiri

60- Berpakaian dan melepaskan


pakaian tanpa bantuan
72 Mengungkapkan simpati
bulan kepada orang lain

Mengikuti aturan permainan

Gemar mencari pengalaman


baru

Menuntut dan keras kepala

Menanyakan mengenai arti


kata-kata

Suka cekcok dengan para


teman
Memainkan peran domestik

Sumber: Augustyn, Infancy and Toddler Years, 2009

Kesimpulan
Personal sosial adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan personal meliputi
berbagai kemampuan yang dikelompokkan sebagai kebiasaan, kepribadian, watak,
dan emosi. Semuanya mengalami perubahan dalam perkembangannya.
Perkembangan sosial adalah perkembangan kemampuan anak berinteraksi dan
bersosialisasi dengan lingkungannya. Terdapat dua teori primer yang menjelaskan
perkembangan sosial, yaitu model epigenenetik dan model jejaring sosial. Kedekatan
atau ikatan bayi pada orang dewasa adlah subjek menuju tahap-tahap
perkembangan sosial. Milestone dan redflags perkembangan personal sosial perlu
dipahami agar kita mengetahui tahap-tahap perkembangan personal sosial dan
mengetahui secara dini adanya gangguan perkembangan personal sosial.

Anda mungkin juga menyukai