Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

Scalloped Tongue / Crenated Tongue

Disusun Oleh :
M. Rizky Alfarisy, S.KG
04074851820005

Dosen Pembimbing:
drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi, M.Kes

PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE
(Variasi Normal)
Scalloped Tongue/ Crenated Tongue

 IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Rakha Rajasa Putra
Tempat / tanggal lahir : Palembang / 19 Juli 1996
Suku :-
Jenis kelamin : Pria
Status perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Bukit Sejahtera blok DH-20,
Palembang
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Mahasiswa
No. Rek.Med : 2767
Peserta Asuransi :-

 RIWAYAT PENYAKIT/KELAINAN SISTEMIK

Penyakit/kelainan Penyakit/kelainan
Ada Disangkal Ada Disangkal
sistemik sistemik
Alergi: debu, √ √
HIV/AIDS
Dingin

Penyakit √
Penyakit Jantung
pernapasan/paru
Penyakit Tekanan √
Kelainan √
Darah Tinggi pencernaan
Penyakit Kencing
Manis/Diabetes √ Penyakit ginjal √
Melitus
Penyakit kelainan √
Penyakit/kelainan √
Darah kelenjar ludah
Penyakit Hepatitis √ Epilepsy √
A/B/C/D/E/F/G
Kelainan Hati √
Lainnya

C. STATUS UMUM
Rujukan : Datang Sendiri
Keadaan Umum : Compos Mentis
Berat Badan : 71 kg
Tinggi Badan : 178 cm
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 / menit
Pernafasan : 20 / menit
Pupil Mata : Normal

D. ANAMNESA
a. Keluhan Utama
Pasien laki-laki umur 21 tahun mengeluhkan tambalan pada gigi depan
atas sebelah kiri patah sejak ± 1 bulan yang lalu. Pasien tidak merasa gigi
tersebut sakit. Pasien merasa tidak nyaman dengan keadaan gigi tersebut
dan meminta untuk ditambal kembali.

b. Keluhan Tambahan
Tidak ada keluhan lain.

c. Riwayat Perawatan Gigi


- Pernah mencabut gigi belakang bagian kiri bawah di dokter gigi ± 1
tahun yang lalu.

d. Kebiasaan Buruk
Mengunyah sebelah sisi (kiri)
e. Riwayat Sosial
Pasien adalah seorang mahasiswa.

f. Riwayat Penyakit Sistemik


Tidak ada

E. PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
Wajah : Simetris
Bibir : Sehat
Kelenjar Getah Bening :
 Kanan : tidak teraba dan tidak sakit
 Kiri : tidak teraba dan tidak sakit

F. PEMERIKSAAN INTRAORAL
Debris : Ada, regio a, c, e, f
Plak : Ada, regio a, b c, d, e, f
Kalkulus : Ada, regio a, b, c, d, e, f
Pendarahan papila interdental : Ada, regio a, b, c, d, e, f
Gingiva : Eritema dan edema ringan pada marginal
gingival seluruh regio gigi
Mukosa bibir : Terdapat lesi ulser, berukuran ± 1 mm,
berwarna kehitaman, tidak sakit sakit
dipalpasi, dan berada di mukosa bukal di
atas gigi 38.
Terdapat lesi ulser, berukuran ± 1 mm,
berwarna putih, sakit saat dipalpasi dan
berada di mukosa bukal di atas gigi 45.
Palatum : Sehat
Lidah : Terdapat lekukan di sepanjang
lateral lidah kanan dan kiri, lebarnya
kurang lebih mengikuti lebar kontur gigi,
konsistensinya kenyal sama seperti
konsistensi lidah sekelilingnya, warnanya
sama dengan warna lidah di sekelilingnya,
pasien tidak merasakan sakit saat dipalpasi.
Dasar mulut : Sehat
Hubungan rahang : Orthognati
Kelainan gigi geligi : Tidak ada
Pemeriksaan Gigi Geligi:
 Karies lesi D2 : gigi 12  demineralisasi
 Karies lesi D3 : gigi 12, 15, 25, 26, 27, 28, 34, 35, 45, 46  pulpitis
reversible
 Karies lesi D4 : gigi 38 dan 47  pulpitis reversible
 Karies lesi D6 : gigi 44  pulpitis irreversible
 Sisa Akar : 75  nekrose radiks
 Fraktur mahkota : gigi 21

G. DIAGNOSA
Diagnosa : Scalloped Tongue/ Crenated Tongue

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

I. TINJAUAN PUSTAKA
Scalloped tongue adalah keadaan yang umum, ditandai oleh lekukan-
lekukan pada tepi lateral atau anterior lidah. Lekukan tersebut berbentuk seperti
kerang dan berwarna sama dengan jaringan lidah normal atau dapat juga berwarna
kemerahan dengan batas garis putih. Keadaan tersebut biasanya bilateral tetapi
dapat unilateral atau terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat dengan
gigi-geligi.1,2
Scalloped tongue dapat terbentuk dikarenakan oleh satu atau lebih
penyebab sebagai berikut:
1. Makroglossia
Merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan lidah yang
membesar secara abnormal. Makroglossia dapat disebabkan oleh
hipertrofi otot-otot lidah.1,3 Scalloped tongue dapat terjadi karena lidah
yang mengalami makroglossia dan berdesakan dengan gigi geligi
di lateral maupun anteriornya. Tekanan lidah terhadap gigi dalam
waktu lama akan membuat teraan gigi pada lidah
2. Kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah1
Kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah akan membuat lidah
penderitanya sangat sering berkontak rapat dan saling menekan dengan
gigi geligi. Dalam jangka waktu lama, tekanan tersebut akan
menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan scalloped tongue.
3. Kelainan sistemik seperti akromegali
Akromegali adalah suatu kelainan pertumbuhan yang dikarenakan
berlebihnya produksi growth hormone, sehingga menyebabkan
pertumbuhan tulang dan badan menjadi lebih besar dari normal.4
Pasien dengan akromegali biasanya mengalami pembesaran lidah
sehingga menyebabkan lidah terus menerus berkontak dengan gigi.
Kondisi ini menjadi sebab terbentuknya scalloped tongue.
Scalloped tongue bukanlah suatu kelainan yang dianggap berbahaya dan
membutuhkan perawatan khusus. Bila scalloped tongue terjadi karena faktor
kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah, maka pemasangan alat intra oral
untuk menghilangkan kebiasaan tersebut dapat menjadi pilihan perawatan.1
J. RENCANA PERAWATAN

FASE I (Etiotropik)
Kontrol plak dan DHE (Edukasi, Motivasi,
Instruksi)
Scalling

FASE II (Bedah)
Tidak dilakukan

FASE III (Restorasi)


 Pro Konservasi : RK kls I pada gigi 15, 25,
26, 28, 35, 45, 46

 Perawatan saluran akar pada gigi 44

FASE IV (Maintance)
 Instuksi DHE (edukasi, motivasi)
 Kontrol scalloped tongue

K. PEMBAHASAN Restorasi pada gigi 36, 37, 46


Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis diagnosis lesi pada kasus ini
adalah scalloped tongue / crenated tongue. Pada pasien ditemukan kelainan pada
lateral lidah yaitu terdapat lekukan-lekukan pada sisi kanan dan kiri lidahnya.
Pasien tidak menyadari keadaan pada lidahnya, pasien datang bukan karena
lekukan pada lidahnya, tetapi karena keluhan tambalan pada gigi depannya yang
patah. Pasien merasa tidak nyaman dengan keadaan gigi tersebut dan ingin
giginya ditambal kembali.
Pada pemeriksaan klinis ditemukan lekukan-lekukan di sepanjang lateral
lidah kanan dan kiri yang berbentuk seperti kulit kerang, lebarnya mengikuti
kontur gigi, konsistensinya kenyal sama seperti konsistensi jaringan lidah
sekelilingnya, warnanya sama dengan warna lidah disekelilingnya, pasien tidak
merasakan sakit saat dipalpasi. Etiologi scalloped tongue pada pasien ini belum
dapat diketahui secara pasti, tetapi dugaan sementara adalah karena makroglossia.
Rencana perawatan yang dilakukan pada pasien ini meliputi kontrol plak
dan memberitahukan pasien bahwa kondisi lidahnya bukan merupakan suatu
keganasan. Pada kasus ini tidak memerlukan perawatan karena tidak ada keluhan
yang berarti dari pasien. Pada kunjungan selanjutnya dilakukan kontrol dan
diberikan instruksi pada pasien untuk tetap menjaga kebersihan mulutnya. Pada
setiap kunjungan kontrol dilihat apakah terdapat perubahan bentuk, ukuran,
warna, dan konsistensi dari lekukan-lekukan di sisi lidah tersebut ataukah tetap
seperti semula.

Foto Awal Kontrol

L. KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis, diagnosis pada pasien ini
adalah scalloped tongue. Terdapat lekukan-lekukan di sepanjang lateral kanan dan
kiri lidah pasien. Scalloped tongue tidak memerlukan perawatan, hanya dilakukan
pengamatan untuk meyakinkan bahwa diagnose tersebut benar.
DAFTAR PUSTAKA

1. Langlais, Robert P., dkk, 1998. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut
yang Lazim. Jakarta: Hipokrates. Halaman 44-45
2. Tyldesley WR, Field , Longman L, 2003. Tyldesley’s Oral medicine 5th
edition. Oxford: Oxford University Press.
3. Prada, Carlos E., dkk, 2012. Genetics Cause of Macroglossia: Diagnostic
Approach. Pediatrics Journal 2012;129;e431.
4. US Department of Health and Human Services, 2008. Acromegaly: National
Endocrine and Metabolic Disease Information Service. NIH Publication no.
08-3924

Anda mungkin juga menyukai