Anda di halaman 1dari 44

Bidang Unggulan : Ketahanan Pangan

Kode/Nama Bidang Ilmu : 153/Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman

USULAN PENELITIAN
HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

KOMBINASI METODE GRAFTING DAN PENGGUNAAN


NEUTRALIZED PHOSPHOROUS SALT (NPS) UNTUK
MENGENDALIKAN PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN
TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill)

TIM PENELITI
I Putu Sudiarta, SP., M.Si, Ph.D (0007117904)
Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, SP., M.Agr. (0015016802)
Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, M.P. (0006076004)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
April 2015
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .................................................................................................................... 2


Daftar isi........................................................................................................................................ 3
Ringkasan
....................................................................................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 5
1.2 Tujuan Kusus .......................................................................................................................... 6
1.3 Urgensi Penelitian ................................................................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................


2.1 Gambaran Umum Tanaman Tomat ........................................................................................ 8
2.2 Klasifikasi dan Syarat Tumbuh Tanaman Tomat ................................................................... 9
2.3 Busuk daun (Phytophthora infestans)................................................................................... 10
2.4 Layu bakteri (Ralstonia solanacarum) ................................................................................. 11
2.5 Neutralized Phosphorous Salt (NPS) .................................................................................... 12
2.6 Grafting/penyambungan ....................................................................................................... 12

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 13
3.2 Rancangan Penelitian ............................................................................................................ 13
3.3 Pelaksanaan Penelitian .......................................................................................................... 15
3.4 Pengolahan Lahan ................................................................................................................. 17
3.5 Penanaman ............................................................................................................................ 17
3.6 Pemeliharaan tanaman .......................................................................................................... 17
3.7 Perlakuan Neutralized Phosphorous Salt (NPS) ................................................................... 18
3.8 Pengamatan .......................................................................................................................... 18
3.9 Analisis data .......................................................................................................................... 20

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


4.1 Biaya ..................................................................................................................................... 21
4.2 Jadwal Penelitian ................................................................................................................. 21
Daftar Pustaka ............................................................................................................................. 21
Lampiran ..................................................................................................................................... 23
RINGKASAN

Penyakit utama tanaman tomat diantaranya adalah busuk daun (Phytophthora infestans),
layu bakteri (Ralstonia solanacearum), dan layu fusarium (Fusarium oxysporum).
Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan kerusakan parah serta mengakibatkan gagal panel.
Petani dalam mengendalikan penyakit tersebut masih bertumpu pada penggunaan pestisida
sintetis, namun penggunaan pestisida sintetis secara berlebih banyak dilaporkan berdampak
negatif. Metode yang mungkin dilakukan untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetis tersebut
adalah pengendalian alternatif yang lebih ramah terhadap lingkungan. Tetapi, pengendalian ramah
lingkungan yang sudah dilakukan kurang evektif mengendalikan semua penyakit utama tersebut
apabila dilakukan dengan metode pengendalian tunggal atau parsial. Hasil penelitian AVRDC di
Taiwan menunjukan bahwa pemanfaatan grafting/penyambungan mampu mengendalikan
penyakit tular tanah seperti layu bakteri (Ralstonia solanacearum), dan layu fusarium (Fusarium
oxysporum) tetapi penyakit tular udara seperti busuk daun Phytophthora infestans tidak dapat
diatasi. Penomena sebaliknya terjadi ketika menggunakan Neutralized Phosphorous Salt (NPS).
Penggunaan NPS lebih evektif mengatasi penyakit tular udara seperti Phytophthora infestans dan
kurang evektif mengatasi penyakit tular tanah. Berdasarkan hal tersebut pendekatan pengendalian
kombinasi grafting/penyambungan dan penggunaan Neutralized Phosphorous Salt (NPS) menjadi
sebuah metode ramah linggkungan yang diharapkan mampu mengendalikan penyakit utama tomat
secara tuntas baik tular tanah maupun tular udara.
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman Tomat merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi tetapi
produktivitas tanaman tomat sering mengalami penurunan karena disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya serangan organisme penggangu tanaman (OPT) yaitu hama, penyakit dan gulma.
Penyakit yang sering terjangkit pada tanaman tomat diantaranya busuk daun (Phytophthora
infestans), layu bakteri (Ralstonia solanacearum), dan layu fusarium (Fusarium oxysporum).
Dalam mengendalikan hama dan penyakit, petani masih menggunakan pestisida sintetis
yang berdampak negative bagi manusia, hewan peliharaan, tanaman dan lingkungan. Sehingga
diperlukan pengendalian alternatif yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Salah satu pengendalian alternatif ramah lingkungan yang bisa mengatasi penyakit tular
udara adalah menggunakan Neutralized Phosphorous Salt (NPS). NPS digolongkan sebagai
pestisida ramah lingkungan oleh US Environmental Protection Agency yang berbahan aktif garam
Phosphorous acid dan potassium hydroxid.
Untuk mengatasi penyakit tular tanah teknologi grafting/penyambungan merupakan
teknologi baru yang ramah lingkungan. Penyambungan dilakukan antara tomat sebagai batang
atas dengan batang bawah (root stock) yang tahan terhadap penyakit layu seperti terong EG 203
dari AVRDC (Asian Vegetable Research Development Center). Kedua pengendalian tersebut
tidak efektif apabila digunakan satu persatu atau tanpa kombinasi. Penggunaan NPS lebih efektif
dalam pengendalian penyakit tular-udara dan kurang efektif bagi penyakit tular-tanah.
Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, perlu dilakukan kombinasi dari penggunaan bibit
tomat sambungan dan penggunaan NPS untuk mengendalikan penyakit utama tanaman tomat,
sehingga penyakit akibat tular tanah dan udara dapat secara tuntas diatasi. Tim peneliti yang
terlibat adalah peneliti yang sudah berpengalaman di bidang teknologi tepat guna tersebut. I Putu
Sudiarta, SP., M.Si, Ph.D dan G. N. Alit Susanta Wirya, SP., M.Si, Ph.D adalah tim peneliti
AVRDC yang banyak bekerja tentang teknologi tepat guna bagi petani termasuk
penyambungan/grafting tanaman tomat serta pemanfaatan NPS untuk mengatasi penyakit utama
tanaman tomat.
1.2. Tujuan Kusus

Untuk mengetahui efektivitas kombinasi teknologi penyambungan/grafting bibit


tomat, dan penggunaan Neutralized Phosphorous Salt (NPS) dalam mengendalikan
penyakit penting pada tanaman tomat.

1.3. Urgensi Penelitian

Penyakit yang sering terjadi pada tanaman tomat diantaranya busuk daun
(Phytophthora infestans), layu bakteri (Ralstonia solanacearum), dan layu fusarium
(Fusarium oxysporum). Serangan penyakit tersebut dapat mengakibatkan kerusakan parah
dan kegagalan panen. Selama ini petani di Bali dan Indonesia umumnya masih bertumpu
pada pestisida sintetis untuk mengendalikan penyakit tersebut. Penggunaan pestisida
sintetis yang berlebih tersebut telah dilaporkan banyak berdampak negatif, untuk itu
pengendalian yang lebih ramah lingkungan sangat perlu dilakukan. Pendekatan
pengendalian yang ramah lingkungan juga belum bisa mengatasi permasalahan penyakit
yang beragam tersebut apabila diterapkan secara parsial atau tunggal satu metode atau
tanpa kombinasi.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukan pengendalian parsial/sebagian dengan
menggunakan salah satu metode pengendalian sudah dilakukan dibeberapa negara namun
hanya bisa mengatasi penyakit yang parsial pula. Hasil penelitian AVRDC di Taiwan
menunjukan bahwa pemanfaatan penyambungan hanya mampu mengendalikan penyakit
tular tanah seperti layu bakteri (Ralstonia solanacearum), dan layu fusarium (Fusarium
oxysporum) tetapi penyakit tular udara seperti busuk daun tidak dapat diatasi. Penomena
sebaliknya terjadi ketika menggunakan Neutralized Phosphorous Salt (NPS). Penggunaan
NPS lebih evektif mengatasi penyakit tular udara seperti Phytophthora infestans dan
kurang evektif mengatasi penyakit tular tanah. Berdasarkan hal tersebut maka kombinasi
kedua pendekatan tersebut perlu diteliti guna mengatasi penyakit utama tanaman tomat
baik penyakit tular tanah maupun tular udara. Penelitian grafting dan NPS belum pernah
dilakukan di Indonesia baik secara tunggal maupun kombinasi. Berdasarkan hal tersbut
penelitian ini sangat berpotesnsi menghasilkan teknologi tepat guna yang ramah
lingkungan bagi petani. Kombinasi penggunaan grafting dan NPS berpeluang besar
menghasilkan luaran yang tepat guna yang dapat mengatasi penyakit utama tanaman tomat
baik didalam tanah maupun dipermukaan secara tuntas, sehingga kegagalan panen akibat
penyakit tersebut bisa diatasi.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran UmumTanaman Tomat

Tanaman tomat masuk dalam famili Solanaceae dengan nama botani Lycopersicum
esculentum Mill. Tomat berasal dari dataran tinggi pantai barat Amerika Selatan. Setelah Spanyol
menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat kepada koloni-koloninya di
Karibia. Spanyol membawa tomat ke Filipina, yang menjadi sejarah penyebaran tanaman tomat di
Benua Asia. Spesies dan kultivar tomat mulai berkembang di Indonesia, setelah menyebar melalui
Filipina dan negara-negara Asia pada abad ke-18. Kultivar tersebut diproduksi secara komersial di
Kota Malang, Jawa Timur yang dikenal sebagai sentra penghasil tomat di Indonesia (Fitriani,
2012).
Menurut Dalimartha (2003), selain digunakan sebagai penggugah selera makan, tomat
bermanfaat untuk mengurangi rasa haus, antiseptik usus, pencahar ringan (laksatif), merangsang
keluarnya enzim lambung, dan melancarkan aliran empedu ke usus. Kandungan likopin pada
tomat dapat berfungsi sebagai antioksidan nonenzimatis, yang berfungsi secara signifikan
menurunkan enzim fase I seperti cytochrome p450-dependent enzymes dan meningkatkan enzim
detoksifikasi fase II seperti hepatic quinone reductase. Enzim-enzim metabolisme ini penting
dalam menghilangkan substansi asing dan karsinogen dari dalam tubuh (Breinholt dkk., 2000).
Selain itu tomat mengandung senyawa alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat,
asam sitrat, bioflavonoid, protein, lemak, gula (glukosa,fruktosa), vitamin A (100 IU) dan vitamin
C (35 mg). Kandungan mineral dalam tomat antara lain Ca,Fe,Mg,P,K, dan Na yang berfungsi
mengatur beberapa proses fisiologis tubuh, termasuk peredaran darah dan kerja otot (Fitriani,
2012).
Data Badan Pusat Statistik dan Dirjen Bina Produksi Hortikultura, Kementerian Pertanian
Republik Indonesia (2013) menyebutkan, produksi tomat di Indonesia tahun 2012 sebanyak
893.463 ton, mengalami penurunan dari produksi tomat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 954.046
ton . Penurunan produksi tomat tahun 2012 terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Kondisi yang sama terlihat pada produksi tomat di Bali. Produksi tomat Provinsi Bali tahun 2012
sebesar 30.880 ton, mengalami penurunan dibandingkan produksi tahun 2011 yaitu sebesar 33.542
ton.
2.2. Klasifikasi dan Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Menurut sejarahnya tanaman tomat berasal dari Amerika, yaitu daerah Andean
yang merupakan bagian dari negara-negara Bolivia, Chili, Colombia, Equador, dan Peru. Sejalan
dengan penemuan benua Amerika, tanaman tomat juga kemudian dikenal di Eropa. Penyebaran
tanaman tomat ini dilakukan oleh burung yang makan buah tomat dan kotorannya tersebar ke
berbagai tempat. Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan oleh orang Spanyol. Tanaman
tomat mulai ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda (Adiyoga, dkk. 2004) .
Sistematika klasifikasi tanaman tomat dalam Adiyoga, dkk. (2004) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Spermatophyta
Phylum : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Order : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Lycopersicon
Species : Lycopersicon esculentum Mill.

Secara umum tanaman tomat dapat ditanam di dataran rendah, medium, dan tinggi yakni
pada ketinggian 0‐1.250 mdpl, namun akan dapat tumbuh optimal pada dataran tinggi diatas 750 m
dpl, hal ini di karenakan tanaman tomat tidak tahan dengan panas yang terlalu terik. Suhu optimal
yang dibutuhkan tomat untuk pertumbuhannya adalah suhu siang hari 24°C dan malam hari antara
15°C‐20°C, hal ini tergantung dari jenis varietasnya. Temperatur ideal yang dibutuhkan tanaman
tomat untuk pertumbuhannya adalah 24 °C ‐ 28°C, Pada temperatur tinggi (diatas 32°C) warna
buah tomat cenderung kuning, sedangkan pada temperatur yang tidak tetap (tidak stabil) warna
buah tidak merata. Curah hujan yang dibutuhkan antara 75‐125 mm/tahun, dengan irigasi yang
baik . Jenis tanah yang disukai oleh tanaman tomat adalah bertekstur liat dan banyak mengandug
pasir, banyak mengandung humus, gembur, sarang dan berdrainase baik dengan kemasaman tanah
yang ideal adalah netral, yaitu sekitar 6-7.
2.3. Busuk daun (Phytophthora infestans)

2.3.1 Biologi Penyakit

Adapun klasifikasi Phytophtora infestans dalam Agrios (2004) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Chromista
phylum : Oomycota
Class : Oomycetes
Order : Perenosporales
Family : Pythiaceae
Genus : Phytophtora
Species : Phytophthora infestans (Mont.) de Bary

Penyakit hawar daun sangat merusak dan sulit dikendalikan, karena P infestans merupakan
jamur pathogen yang memiliki patogenisitas beragam. Pada umumnya pathogen ini berkembang
biak secara seksual dengan oospora. Jamur ini bersifat heterotalik, artinya perkembangbiakan
secara seksual atau pembentukan oospora hanya terjadi bila terjadi perkawinan silang (matting)
antara dua isolate P.infestans yang memiliki matting tipe beda (Purwanti, 2002).
Cendawan Phytophthora infestans dapat menyerang semua tingkat pertumbuhan tanaman
tomat. Semua bagian tumbuhan diatas tanah dapat menunjukkan gejala. Bercak hitam kecoklatan
atau keunguan mulai timbul pada daun, tangkai, atau batang. Pada keadaan kelembaban tinggi,
bercak akan cepat meluas, sehingga dapat menyebabkan kematian tanaman. Cendawan
Phytophtora infestans menginfeksi tanaman pada kondisi cuaca basah dengan temperatur siang
hari 21oC-27oC dan malam hari 10oC-16oC, kelembaban udara tinggi dan curah hujan tinggi
(Lengkong, 2008).

2.3.2 Gejala Serangan

Busuk pada daun berbentuk tidak beraturan berawal dari daun bagian bawah, pangkal atau
tepi daun dan dapat menyebar ke seluruh bagian daun. Serangan pada tepi daun menyebabkan
bentuk daun tidak normal kemudian mati setelah beberapa hari. Pada sisi bawah daun, fruktifikasi
cendawan yang berwarna putih seperti beledu tampak pada daerah peralihan antara pucat dan
ungu. Setelah itu bagian yang busuk akan mengering dan berubah warna menjadi coklat. Busuk
pada batang pertama kali berbentuk tidak beraturan membunuh bagian batang serta cabang tomat
atau area ini dapat mengering membentuk kerusakan yang berwarna coklat. Gejala bercak pada
buah tomat berwarna hijau kelabu kebasahan, meluas menjadi bercak yang bentuk dan besarnya
tidak tertentu. Pada buah muda bercak berwarna coklat tua, agak keras dan berkerut. Bercak
mempunyai batas yang cukup jelas dan tetap hijau pada waktu bagian yang sehat matang
(Cerkauskas, 2005).

2.3.3 Arti Penting Penyakit Hawar Daun

Kerusakan oleh penyakit hawar daun dapat mengakibatkan penurunan hasil antara
10-100% (Purwanti, 2002). Jamur Phytopthora infestans menyerang daun-daun tanaman bagian
atas (daun muda) pada awal periode pertumbuhan vegetative tanaman dengan tingkat kerusakan
daun mencapai 80-100%.tingkat tinggi rendahnya kehilangan hasil akibat pathogen ini
dipengaruhi oleh kerentanan varietas maupun pada kondisi lingkungan tempat tumbuh (Purwanti,
2002).

2.4. Layu bakteri (Ralstonia solanacearum)

Ralstonia Solanacearum merupakan bakteri gram negative yang biasanya ditularkan


melalui tanah. Tanaman tomat yang terserang oleh bakteri tersebut akan mengalami kelayuan.
Gejala awal akan ditandai dengan layunya daun muda walaupun tanaman masih memiliki daun
berwarna hijau. Bila dibelah pembuluh paskuler berwarna coklat dan kadang kehitaman. Untuk
membedakan layu bakteri dengan layu paskuler lainnya dapat dilakukan dengan mudah. Tanaman
yang memiliki gejala layu di potong bagian batang kemudian dicelupkan dalam air. Jika beberapa
menit keluar larutan keruh seperti susu (milky) yang keluar dari pembuluh xylem maka penyakit
yang menyerang tersebut dapat dipastikan adalah gejala penyakit layu bakteri. Tanaman yang
terserang oleh R. Solanacearum akan mati dan sudah pasti tidak dapat berproduksi.
Bakteri tersebut memiliki adaptasi yang tinggi pada berbagai kondisi tanah.
Persebarannya meliputi seluruh daerah pertanaman tomat di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Persebaran bakteri ini dapat terjadi karena pengairan, penggunaan pupuk, dan sumber inokulum
saat penanaman.
Melihat sebaran R. solanacearum yang luas, kisaran inang yang luas, daya adaptasi yang
tinggi, sert dampak yang ditimbulkan mengkibatkan gagal panen maka penyakit ini perlu
penanganan yang maksimal. Salah satu pendekatan yang dilakukan dengan teknologi
penyambungan atau grafting. Penyambungan yang dimaksud adalah penyambungan tanaman
tomat yang memiliki produksi tinggi disambung dengan tanaman terung yang tahan penyakit layu
bakteri. Penelitian dan aplikasi tersebut banyak diterapkan di beberapa Negara salah satunya,
Vietnam, Taiwan, Kamboja dan lain-lain. Bahkan ada beberapa petani di Vietnam kusus
melakukan penyambungan dan menjual ke petani lainnya. Dengan kata lain pengaruh teknologi ini
cukup besar untuk mengurangi penyakit layu bakteri.

2.5. Neutralized Phosphorous Salt (NPS)

Neutralized Phosphorous Salt (NPS) digolongkan sebagai jenis pestisida berbahan atif
yang aman bagi lingkungan oleh US Environmental Protection Agency. Bahan aktif Phosphorous
acid dan potassium hydroxide tidak menimbulkan residu terhadap lingkungan dan sangat bagus
digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur Oomycetes
seperti Phytopthora, Plasmopara dan Pythium (Wang dan Lin 2011).
Menurut Wang dan Lin (2011) dalam percobaan lapangan yang dilakukan di Taiwan,
membuktikan bahwa penggunaan Neutralized Phosphorous Salt (NPS) yang dicampur dengan air
pada perbandingan 2 gr/1 liter air yang diaplikasikan pada tanaman tomat 1 minggu setelah tanam,
dan diaplikasikan setiap minggu membuktikan bahwa, larutan NPS sangat efektif menekan
pertumbuhan jamur Phythopthora infestans. Menurut Fenn dan Coffey (1983), dalam
percobaannya membuktikan juga, Phosphorous acid sangat efektif sebagai senyawa antifugal
yang mampu menekan pertumbuhan jamur Phythopthora infestans dan Phythopthora cinnamomi,
hingga mencapai 90%.

2.6. Grafting/Penyambungan

Untuk memperoleh tanaman tomat yang baik, tanaman akar yang mudah terserang
penyakit layu sebaiknya disambung dengan batang bawah (pokok) yang tahan penyakit akar atau
penyakit layu. Tomat disambung di atas batang tekokak (rimbang) atau terung gelatik untuk
mencegah serangan penyakit melalui akar, seperti penyakit layu cendawan dan layu bakteri.
Menurut Black et al. (2003), bahwa terung galur EG195 dan EG203 tahan terhadap
penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum, nematoda puru akar yang
disebabkan oleh Meloidogyne incognita, dan penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh
Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici. Tomat disambung dengan terung tersebut untuk
mengendalikan penyakit layu.

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat Varietas Marta, benih
terong Varietas EG 203 dari AVRDC, air, tanah, kompos, alkohol, aquadest, media PDA,
clorampenicol, kapas, aluminium foil, pupuk kandang ayam, NPS, dan pupuk NPK.
Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah autoclape, laminar blow,
kompor gas, cawan petri, labu elenmeyer, pisau, gunting, timbangan digital, meja, masker, micro
pipet, gelas ukur, kantong plastik, kamera, alat tulis, nampan plastik, plastik net / layar, mulsa
plastic, ajir, tali rapia, label untuk plot percobaan dan buku catatan.

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), untuk
mendapatkan nilai rata-rata variabel yang diamati maka dibagi menjadi 5 ulangan, setiap ulangan
terdiri dari 5 petak, setiap petak terdiri dari 20 tanaman dengan jarak tanam 60 cm X 40 cm.
Dalam penelitian ini terdapat 4 perlakuan dan 1 kontrol/cara petani yaitu mengendalikan
penyakit dengan pestisida sintetis. Selanjutnya kombinasi adalah sebagai berikut:
A1 : Bibit Tomat Sambungan + NPS (aplikasi NPS 1 minggu sekali)
A2 : Bibit Tomat tanpa sambungan+ NPS
A3 : Bibit Tomat Sambungan + tanpa NPS
A4 : Bibit Tomat tanpa sambungan + tanpa NPS
A5 : Kontrol/cara petani (Bibit Tomat tanpa sambungan + pestisida sintetis yang biasa digunakan
petanai, dengan aplikasi 3 hari sekali)
Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV Ulangan V
A1 A2 A4 A3 Kontrol
Kontrol A3 A1 A5 A4
A3 A4 Kontrol A2 A1
A2 A1 A5 Kontrol A3
A5 Kontrol A2 A1 A4

Gambar 1. Denah Penelitian

Gambar 2. Ukuran Petak Penelitian

Jumlah keseluruhan petak dalam penelitian ini adalah 25 petak (Gambar 2). Tinggi
bedengan 20 cm dengan jarak antar bedengan adalah 50 cm.
3.3. Pelaksanaan Penelitian

3.3.1 Pemilihan Lahan


Untuk mengatasi kendala air hujan yang berlimpah atau musim kemarau, pemilihan
lokasi penanaman sebaiknya dilakukan sesuai musim. Lahan yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki drainase yang baik, kesuburan yang seragam dan datar. Penelitian
dilakukan di setra tanaman sayuran kawasan Bedugul.

3.3.2. Penyambungan

Penyiapan bibit batang atas dan batang bawah


Pembenihan batang atas atau tanaman tomat berproduksi tinggi dilakukan 10 hari sebelum
pembenihan batang bawah (terung), hal ini dilakukan karena tanaman tomat tumbuh lebih cepat
dibandingkan tanaman terung. Setelah tanaman siap disambung yaitu tanaman keluar daun kedua
atau ketiga. Biasanya rentang waktu yang dibutuhkan dari awal bembenihan sampai siap menjadi
bibit untuk disambung adalah 1-1.5 bulan.

Proses penyambungan
Setelah tanaman siap disambung maka dilakukan proses penyambungan yang sangat
sederhana. Tanaman tomat dan terung dipotong miring diatas daun kotiledon. Setelah itu baru
dilakukan penyambungan, untuk melakukan penyambungan maka batang atas dan batang bawah
dihubungkan dengan pentil karet. Pentil karet ini berfungsi selain menghubungkan batang atas dan
bawah juga memegang tanaman agar tidak goyang dan lepas. Hal yang perlu diperhatikan pada
saat penyambungan adalah posisi miring tang terpotong jangan sampai terbalik. Kemudian saat
penyambungan jangan terlalu lama apalagi terkena sinar matahari langsung yang akan
mengakibatkan batang atas akan layu dan penyambungan gagal. Setelah melakukan
penyambungan maka tanaman tomat segera dipindahkan pada ruang penangkaran yang terjaga
kelembabannya. Berikut sekilas tentang proses penyambungan yang telah kami lakukan sebagai
pelatihan pendahuluan yang dilatih langsung dari AVRDC.
1 2 3 4

Pentil sebagai Memasukan batang Memasukan batang Tanaman yang sudah


penyambung atau atas tomat ke pintil bawah ke pintil tersambung
penghubung sekaligus sehingga batang atas
pemegang batang atas dan batang bawah
dan bawah terhubung

Gambar 3. Tahapan melakukan penyambungan

Penyiapan ruang penangkaran (grafting chamber)


Ruang penangkaran adalah rung yang harus ada dalam proses penyambungan. Setelah
tanaman disambung maka tanaman akan ditempatkan didalam ruang penangkaran selama kurang
lebih 2 minggu sampai kondisi tanaman siap dan benar-benar sudah tersambung antar abating atas
dan batang bawah. Tempat ini dapat dibuat secara sederhana atau yang edial seperti yang
dianjurkan oleh AVRDC. Berikut ini rancangan ruang penangkaran yang dibuat berdasarkan
penelitian AVRDC.

Gambar 4. Gambar ruang penangkaran untuk penyambungan


Ruang penangkaran pada prinsipnya bertujuan menjaga kelebaban ruangan dan
menguraungi penguapan sehingga tanaman yang disambung bisa bertahan tidak layu. Tempat ini
dinaungi mengunakan paranet kemudian didasar tempat diisi air untuk tetap menjaga kelelmbaban
ruang. Tiang dapat dibuat dari bambu atau pipa air yang ukurannya tertera pada gambar.

3.4. Pengolahan lahan

Sebelum melakukan penanaman, lahan dibersihkan dari tanaman yang menggangu proses
budidaya seperti rumput alang-alang, tanaman berkayu dan tanaman lain yang tidak dibutuhkan.
Selanjutnya dilakukan penggemburan dengan tujuan untuk memudahkan tanaman untuk
menyerap nutrisi di dalam tanah. Penggemburan dilakukan dengan membalik-balikan tanah
dengan kedalaman 30 cm.
Lahan yang telah dicangkul dibiarkan terkena sinar matahari langsung selama seminggu
dengan tujuan meminimalisir keberadaan patogen dan hama di dalam tanah. Selanjutnya dibuat
bedengan dengan panjang 2 meter dan lebar 1 meter. Tinggi bedengan adalah 20 cm dan jarak
antar bedengan 50 cm. Setelah bedengan terbentuk, dilakukan pemasangan mulsa hitam perak
untuk mencegah gulma dan menetralisir kelembaban tanah. Lubang tanam dibuat dengan jarak 50
cm x 60 cm.

3.5. Penanaman

Penanaman bibit dilakukan sesuai dengan denah pada rancangan penelitian. Bibit baru bisa
ditanam pada umur 2 minggu setelah penyapihan. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang
tanam berdiameter 10-12 cm. Kemudian lepaskan bibit beserta media perakarannya dari wadah
dengan hati-hati. Setelah itu congkel tanah sedalam 8-10 cm. Tanam bibit di lubang tanam dan
timbun dengan tanah hingga batas 2-3 cm di bawah daun lembaga. Siram areal penanaman cabai
dengan air sampai jenuh.

3.6. Pemeliharaan tanaman

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat, diperlukan perawatan antara lain


pemasangan ajir penopang tanaman, penyiangan, pembumbunan, pengairan dan pemupukan.
Karakter tanaman tomat hibrida maupun tomat lokal unggul biasanya memiliki vigor tanamn yang
tinggi, tajuk lebar, dan buah yang lebat. Karena itu diperlukan ajir penopang untuk menyangga
tanaman sehingga dapat berdiri dengan kokoh.
Adanya serangan hama dan penyakit sangat berhubungan dengan kebersihan lahan. Gulma
di sekitar tanaman sering dijadikan tanaman inang oleh hama maupun patogen. Karena itu
dianjurkan untuk melakukan penyiangan. Selain itu dilakukan pembumbunan untuk mendekatkan
unsur hara yang tertimbun dalam tanah. Pengairan bertujuan untuk memberikan mineral pada
tanaman, dilakukan dengan melalukan penyiraman pada sore hari.
Pemupukan dilakukan dengan cara melarutkan 2 gram Pupuk Mutiara dalam 1 liter air,
kemudian disiramkan pada tanaman. Pengendalian hama dan penyaikt tidak dilakukan secara
mekanis karena untuk menguji ketahanan dari galur.

3.7. Perlakuan Neutralized Phosphorous Salt (NPS)

Perlakuan yang menggunakan Neutralized Phosphorous Salt (NPS), yang berbahan aktif
Phosphourus acid (H3PO3 95%) dan potassium hydroxid (KOH 95%) dengan perbandingan rasio
1:1, Penyemprotan dengan NPS dilakukan setiap minggu, setelah 1 minggu penanaman, dosis
yang digunakan adalah 1 gr/liter air Phosphourus acid dan 1 gr/liter air potassium hydroxid.

3.8. Pengamatan

Parameter yang diamati dalam penelitian tersebut adalah presentase penyakit, intensitas
penyakit, dan hasil produksi. Persentase penyakit adalah tinggi rendahnya serangan penyakit pada
suatu populasi. Ada beberapa parameter skor yang digunakan untuk mengetahui persentase
penyakit.

1. Persentase penyakit

Persentase penyakit merupakan persentase jumlah tanaman yang terserang patogen (n) dari
total tanaman yang di amati (N) dengan mengabaikan intensitas penyakitnya (Rizkyarti, 2010
dalam Darmayasa, 2012).
Rumus :
Insidensi Penyakit = …………………..1)

Keterangan :
n : jumlah tanaman yang terserang patogen
N : jumlah seluruh tanaman yang diamati
2. Intensitas penyakit
Intensitas penyakit merupakan proporsi luas permukaan inang yang terinfeksi terhadap
total luas permukaan inang yang diamati. Pengamatan terhadap keparahan penyakit dilakukan
secara visual (Rizkyarti, 2010 dalam Darmayasa, 2012).
Rumus :

Intensitas penyakit = ………………….2)

Keterangan :
n : Jumlah tanaman yang terserang dalam kategori skor (v)
v : Skor pada setiap kategori serangan
N : Jumlah seluruh tanaman yang diamati
V : Skor untuk serangan terberat

Skor yang dipakai untuk menghitung persentase serangan penyakit busuk daun pada
tanaman tomat adalah sebagai berikut (AVRDC, 2013):

• 0 = tidak ada terkena serangan


• 1 = 1-5% luas daun yang terinfeksi, sedikit bercak pada daun, dan tidak ada batang
yang bercak.
• 2 = 6-15% luas daun yang terinfeksi, terjadi nekrosis pada daun dengan adanya
bercak, dan tidak ada batang yang bercak.
• 3 = 16-30% luas daun yang terinfeksi, terdapat bercak pada tangkai daun, dan
batang sedikit mengandung air.
• 4 = 31-60% luas daun yang terinfeksi, adanya bercak di seluruh tepi daun, terlihat
batang mengecil akibat adanya bercak.
• 5 = 61-90% luas daun yang terinfeksi, bercak daun yang mengering, dan seluruh
sisi batang tanaman terdapat bercak.
• 6 = 91-100% luas daun yang terinfeksi, seluruh daun terkena penyakit, kerusakan
batang yang tinggi, dan tanaman mati.
3. Hasil panen total dan marketable yield buah tomat

Variabel pengamatan yang dipakai selanjutnya adalah menghitung hasil rata-rata panen
buah tomat dari setiap tanaman sampel pada setiap perlakuan. Sehingga akan diperoleh data hasil
panen total serta hasil yang bisa sijual (marketable yield) disetiap perlakuan.

3.9. Analisis Data

Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan software Cropstat. Apabila
terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test pada level
0,05.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Biaya

No. Jenis Pengeluaran Perincian Perincian


Anggaran yang
Diusulkan (Rp.)
1 Anggaran untuk Pelaksana (Honor dan Upah) 7.500.000
2 Anggaran untuk bahan habis pakai 10.000.000
3 Anggaran untuk perjalanan 2.500.000
4 Pengeluaran pengolahan data, laporan, publikasi, paten, dll 5.000.000
Total 25.000.000

4.2 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Tahun 2015 Bulan ke-


4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pembuatan grafting chamber

2 Penyemaian bibit terung dantomat

3 Pengolahan lahan

4 Penanaman di lahan

5 Perlakuan NPS

6 Perawatan tanaman

7 Pengamatan di lapangan

8 Analisis data dan penulisan laporan

9 Penyerahan laporan

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoga, W.; R. Suherman; T. Agoes Soetiarso; B. Jaya; B. Kukuh; Udiarto; R. Rosliani dan D.
Mussadad. 2004. Laporan Akhir Profil Komoditas Tomat. Pusat Penelitian
Pengembangan Hortikultura Departemen Pertanian. Deptan RI. 57 hal.

Agrios, G. N. 2004. Plant Pathology 5th Edition. New York : Elsevier Academic Press. 922 hal.
Badan Pusat Statistik dan Dirjen Bina Produksi Hortikultura, Kementerian Pertanian Republik
Indonesia. Diakses 24 Januari 2014.
http://www.deptan.go.id/infoeksekutifhorti/eis-horti/produksi%20Tomat.pdf
Black at al. (2003). Grafting Tomatoes for Production in the Hot-Wet Season. AVRDC, Taiwan.

Breinholt, V., S. T. Lauridsen, B. Daneshvar, & J. Jakobsen. 2000. Dose-response effects of


lycopene on selected drug-metabolizing and antioxidant enzymes in the rat. Cancer Lett.
154: 201–210.

Cerkauskas, R. 2005. Tomato diseases : Late Blight. AVRDC-The world Vegetable Center.
publication number : 05-633 hal 2.

Dalimartha, S. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Puspa Swara, Jakarta, 198 hlm.

Fitriani, E. 2012.Untung Berlipat Budidaya Tomat di Berbagai Media Tanam.Pustaka Baru


Press.Yogyakarta.32,26-27 hlm.

Fenn M.E, Coffey M.D. 1983. Studies on the In Vitro and In Vivo Antifungal Activity of
Fosetyl-Al and Phos phorous Acid. Dalam
http://www.apsnet.org/publications/phytopathology/backissues/Documents/1984Articles/
Phyto74n05_606.PDF. Dapertemen Pathology Tanaman, Universitas California.

Lengkong, E. F.2008.penyakit hawar daun (late blight) : permasalahan, identifikasi dan seleksi
tanaman tahan penyakit. Jurnal FORMAS vol 2, Desember 2008 : hal 67-73.

Purwanti, H. 2002. Penyakit Hawar Daun (Phytophthora infestans (Mont.) de Bary) pada Kentang
dan Tomat: Identifikasi Permasalahan di Indonesia. Balai Penelitian Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian. Dikutip dari Buletin AgroBio 5(2):67-72.
Wang, J-F dan Lin, C-H. 2011. Phosphorous acid salt : A promising chemical to control tomato
bacterial wilt. Dalam artikel CGIAR SP-IPM, terbitan 13 Agustus 2011.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian

1. Gaji/Upah
Honor
Waktu
Honor Honor/jam (Rp) Minggu Per
(Jam/minggu)
Tahun
I Putu Sudiarta SP., M.Si, Ph.D 100000 3.5 10 3500000
Dr. G.N. Alit Susanta Wirya, SP. M.Agr 100000 2.5 10 2500000
Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, MP. 100000 1.5 10 1500000
Sub Total 7500000

2. Bahan/perangkat penunjang
Harga Harga
Material Justifikasi pemakaian Kualitas Satuan pertahun
(Rp) (Rp)
Biji tomat Marta 100 gr Batang atas 200000 200000
Bibit terung 200 gr Batang bawah 500000 500000
Kompos Pembibitan 100000 125000
Polibag kecil Pembibitan terung 100000 100000
Tray plastik 10 buah Pembibitan tomat 50000 500000
Benlate Fungisida untuk 100000 100000
pembibitan
Pupuk kandang ayam 1 truk Pemupukan dasar 1250000 1250000
Plastik mulsa 1 gulung Sebagai mulsa/penutup 500000 500000
tanah
Pupuk NPK dari tanam sampai panen Pupuk dasar 100000 500000
Grafting chamber Pemeliharaan 1500000 1500000
sambungan
Sewa lahan petanai Tempat penanaman 1500000 1500000

Pengairan Dari persiapan sampai 1000000 1000000


panen
Ajir Penyangga batang 500000 500000
tomat
Tali rapia Pengikat batang tomat 100000 200000

Daconil Fungisida 100000 200000


Acrobat Fungisida 100000 200000
Ponstan Insectisida 50000 50000
NPS Garam fosfit dll 500000 500000
Nampan plastik 50 Tempat bibit 10000 500000
sambungan
Pintil Bahan sambungan 100000 100000
Sub Total 10000000

3. Biaya Perjalanan
Harga Harga
Material Justifikasi perjalanan Kualitas Satuan pertahun
(Rp) (Rp)
Persiapan penelitian
(lahan, chamber dll.)
Perjalanan ke Bedugul (5 orang) dan graftimh 500000 500000
Perlakuan dan
Perjalanan ke Bedugul (5 orang) pengamatan 500000 500000
Perlakuan dan
Perjalanan ke Bedugul (5 orang) pengamatan 500000 500000
Perlakuan dan
Perjalanan ke Bedugul (5 orang) pengamatan 500000 500000
Panen dan
Perjalanan ke Bedugul (5 orang) penghitungan hasil total 500000 500000
Sub Total 2500000

4. Pengolahan data, laporan, publikasi dalam jurnal, menghadiri seminar, Pendaftaran HKI dan
lain-lain
Harga Harga
Kegiatan Justifikasi Kualitas Satuan pertahun
(Rp) (Rp)
Pertemuan/Lokakarya/Seminar Seminar nasional 2000000 2000000
ataupun internasional
untuk publikasi
Analisis data Analisis statistik 1000000 1000000
Laporan/Publikasi/ Dokumentasi Penyusunan laporan, 2000000 2000000
publikasi hasil
penelitian pada jurnal
dan dokumentasi
Sub Total 5000000
Total 25000000

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian

a. Laboratorium

Lab. Penyakit Tumbuhan dan Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian UNUD, sebagai tempat
penelitian pada skala laboratorium, dapat mendukung sebagian besar kebutuhan peralatan
penelitian. Sedangkan penelitian lapangan akan dilaksanakan setra sayuran di kawasa Bedugul.

b. Peralatan Utama

Nama Alat Tempat Kegunaan


1. Autoclave Lab Penyakit Tumbuhan Fak Untuk mensterilkan alat
Pertanian UNUD
2. Microskop Lab Penyakit Tumbuhan Fak Identifikasi jamur pathogen
Pertanian UNUD
3. Laminar air flow Lab Penyakit Tumbuhan Fak Tempat isolasi
Pertanian UNUD mikroorganisme
4. Petri, elemeyer, sakaguci, Lab Penyakit Tumbuhan Fak Membiakan mikroorganisme
gelas ukur dll Pertanian UNUD pathogen
5. Mikropipet Lab Penyakit Tumbuhan Fak Mencampur media atau NPS
Pertanian UNUD
6. Timbangan analitik Lab Penyakit Tumbuhan Fak Pengukuran reagen atau NPS
Pertanian UNUD

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

No. Nama/NIDN Instansi Bidang Alokasi Uraian Tugas


Asal Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 I Putu Sudiarta, Fak. Ilmu Hama Penyakit 3 - Persiapan lahan
SP., M.Si, Ph.D Pertanian Tumbuhan/Biologi - Grafting
/0007117904 Unud molekuler - Pengamatan
- Pelaporan
2 Dr. Gusti Ngurah Fak. Ilmu Hama Penyakit 2 - Persiapan lahan
Alit Susanta Pertanian Tumbuhan/Mikologi - Perlakuan NPS
Wirya, SP.,M.Agr Unud - Pengamatan
/0015016802 - Pelaporan
3 Ir. Ketut Ayu Fak. Ilmu Hama Penyakit 1 - Persiapan lahan
Yuliadhi, MP Pertanian Tumbuhan/Entomologi - Pengamatan
/0006076004 Unud - Pelaporan
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim peneliti serta mahasiswa yang terlibat

1. Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap I Putu Sudiarta, SP., M.Si, Ph.D

2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli


3. Jabatan Struktural -
4. NIP 197911072005011002
5. NIDN 0007117904
6. Tempat dan Tanggal Lahir Pancasari/7 November 1979
7. AlamatRumah Jl. Pulau Roti Gg. Banteng No. 36 Pedungan
8. Nomor HP 081338091811
9. Alamat Kantor Kampus Bukit Jimbaran
10. Nomor Telepon/Faks 0361 702801
11. Alamat e-mail putu.ueda@yahoo.com
12. Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 10 orang, S-2 = 2 orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Pengendalian hama penyakit terpadu
2. Teknologi senyawa hayati
3. Bioteknologi perlindungan tanaman
4. Biologi molekuler
5. Bioinformatika

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3


Nama perguruan tinggi Univ. UdayanaUniv.Udayana Shinshu University
Bidang ilmu Ilmu Hama Penyakit Ilmu Hama Penyakit Bioteknologi
Tumbuhan Tumbuhan
Tahun masuk 1998 2003 2007
Tahun lulus 2002 2006 2011
Judul Skripsi/ Biodiversitas parasitod Pola Interaksi Biochemical Study of
dan peranannya dalam Parasitoid Opius Cell Wall Degradation
Tesis/Disertasi
pengaturan populasi chromatomyrae and Modification
Liriomyza Belokobylskij & Enzymes from Bacillus
huidobrensis subtilis
Wharton
(Blanchard) dan (Hymenoptera:
Liriomyza sativae Braconidae) Terhadap
(Blanchard) (Diptera: Liriomyza
Agromyzidae) pada huidobrensis
tanaman kentang dan (Blanchard) dan
tomat Liriomyza sativae
(Blanchard)
(Diptera:Agromyzidae
) pada Beberapa
Tanaman Inang
Nama pembimbing Prof. Dr. Ir. I Wayan Prof. Dr. Ir. I Wayan Prof. Dr. Junichi
Supartha, MS Supartha, MS Sekiguchi

Ir. I Wayan Susila, Ir. I Wayan Susila, MS Dr. Tasuya Fukushima


MS

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul penelitian Sumber dana Jumlah


(JutaRp.)
1 2009-20010 Biochemical Study of Cell Wall Degradation Global COE 200
and Modification Enzymes from Bacillus Program,
subtilis Ministry of
Education,
Culture, Sports,
science and
Technology of
Japan.
2 2011 Efikasi Beberapa Jenis Ekstrak Daun Tanaman LPPM (Dosen 10
Terhadap Ulat Bulu, Limantria Marginata Muda)
(Lepidoptera:Limantriidae)

3 2011-2012 Chili Pepper Diseases and Resistant Varieties AVRDC-USAIS 20


in Sandan Tabanan
4 2011-2012 Chili Pepper Diseases and Resistant Varieties
in Kintamani Bangli
5 2011-2012 Adaptation of Some Tomato Lines On Local AVRDC-USAIS 20
Condition in Tabanan (Bali)
6 2011-2012 Utilization of Essential Oil of Lemongrass Tropical Plant 20
(Cymbopogon citratus) as a Bio-pesticide to Curriculum
Control Plutella xylostella (Lepidoptera: (TPC)-Project
Plutellidae) Collaborated
with Texas
A&M Univ.
USA-USAID
7 2012- AVRDC-USAIS 30
Best-bet trial for controlling tomato late blight
2013
in Indonesia
8 2012- The Effectiveness of Seedling Protection Using Clemson 30
2013 Trichoderma, Seed Bed Screen and Grafting University
Technique Against Root Diseases Attacking USA-USAID
the Tomato Plants grown on the Composted
and Non composted Lands
9 2012- The Effectiveness of Seedling Protection Using Clemson 30
2013 Trichoderma and Seed Bed Screen Against University
Diseases infecting the Chili Plants Grown on USA-USAID
the Composted and Non-composted Lands
10 2012- Diseases and Pests Management of Cabbage Clemson 30
2013 Using Trichoderma sp. and Bacillus University
Thuringensis in Bangli Village, Baturiti USA-USAID
District And Tabanan Regency, Bali

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul PKM Sumber dana Jumlah


(Juta Rp.)
1 2011 Penyuluh pada Penyuluhan tentang Hama KKN Unud 1
dan Penyakit Tanaman di Desa Sanda
Pupuan Tabanan
2 2011 Pelatih pada Pelatihan Budidaya Kentang Pusat Penelitian 4
dan Strawberry dalam Rangka Pelaksanaan dan Pengembangan
Program Higher Educatian and Industrial Hortikultura LPPM
Lingkage (HI-Link) Unud Unud
3 2012 AVRDC- Pusat 5
Memberikan pelatihan pada; Grafting
Penelitian dan
training workshops for Bali, held at
Pengembangan
Candikuning, Tabanan Bali, 26th June, 2012
Hortikultura LPPM
Unud
4 2012 IbM Kelompok Usaha Tani Tanaman Hias DIKTI 40
Krisan” Diseminasi Teknologi Identifikasi
dan Penanggulangan Hama dan Penyakit
Tanaman Krisan di Desa Pancasari Kec.
Sukasada, Kab. Buleleng

5 2013 Fasilitator pada Trining of Trainers AVRDC- Pusat 20


"Vegetables for Indonesia" Penelitian dan
Pengembangan
Hortikultura LPPM
Unud
6 2013 Sosialisasi dan |Penataan Lingkungan Fakultas Pertanain 5
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian FP Unud
Universitas Udayana, di Pegok
Denpasar Selatan dalam Rangka HUT
ke 46 dan BKFP ke 35 Fakultas
Pertanian Unud
7 2013 Pekan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Dampingan 10
Desa Dampingan Universitas Udayana Candikuning LPPM
Candikuning/kawasan Bedugul Unud

E. Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul artikel ilmiah Volume/n Nama jurnal


omor
1 Sex pheromone components of the rice leaffolder, 12 (2) J. Asia Pac. Entomol.
Cnaphalocrocis medinalis (Lepidoptera: Crambidae), June 2009 (Internasional)
in Indonesia
2 Bacillus subtilis CwlQ (previous YjbJ) is a 398, 2010 J. Biochem. Biophys.
bifunctional enzyme exhibiting muramidase and Res. Commun.
soluble-lytic transglycosylase activities (Internasional)
3 Bacillus subtilis CwlP of the SP-beta prophage has 285, ( 53), The Journal of
two novel hydrolase domains, muramidase and 2010 Biological Chemistry.
cross-linkage digesting d, d-endopeptidase. (Internasional)
4 Effects of mixed cropping on population densities and DOI App. Entomol. Zool.
parasitism rates of the diamondback moth, Plutella 10.1007/s (Internasional)
xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). 13355-01
1-0036-z.
(2011).
5 Identification and characterization of a novel Paper in The Journal of
polysaccharide deacetylase C (PdaC) from Bacillus Press Biological Chemistry
subtilis Published (Internasional)
on
January
25, 2012.
6 Efikasi Pestisida Nabati Minyak Atsiri Tanaman Vol. 1, E-Jurnal
Tropis terhadap Mortalitas Ulat Bulu Gempinis No. 1, Juli Agroekoteknologi
2012, Tropika (Nasional
tidak terakreditasi)
7 Present Status of Major Pests and Diseases of Tomato Vol. 1, E-Jurnal
and Chili in Bali No. 1, Juli Agroekoteknologi
2012, Tropika (Nasional
tidak terakreditasi)
8 Efikasi Minyak Atsiri Tanaman Cengkeh (Syzygium Vol. 1, E-Jurnal
aromaticum (L.) Meer. & Perry), Pala (Myristica No. 1, Juli Agroekoteknologi
fragrans Houtt), dan Jahe (Zingiber officinale Rosc.) 2012, Tropika (Nasional
terhadap Mortalitas Ulat Bulu Gempinis Dari Famili tidak terakreditasi)
Lymantriidae
9 The Possible Role of Cell Wall Degradation Enzymes Vol. 1, J. Agric. Sci. and
to Bacteriophages Infection And Production No. 1, Juli Biotechnol (Nasional
2012, tidak terakreditasi)
10 Kajian Ketahanan terhadap Penyakit Busuk Daun Vol. 1, E-Jurnal
(Phytophthora Infestans) pada Beberapa Galur Tomat No. 2, Agroekoteknologi
Oktober Tropika (Nasional
2012 tidak terakreditasi)
11 Utilization of Essential Oil of Lemongrass Vol. 2, E-Jurnal
(Cymbopogon citratus) as a Bio-pesticide to Control No. Agroekoteknologi
Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) 1,Januari Tropika (Nasional
2013 tidak terakreditasi)
12 Kajian Ketahanan Beberapa Galur dan Varietas Cabai Vol. 2, E-Jurnal
terhadap Serangan Antraknosa di Desa Abang Songan No. 2, Agroekoteknologi
April Tropika (Nasional
2013 tidak terakreditasi)

F. Pengalaman Penyampaian makalah Secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam


5 tahun terakhir

No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat


Ilmiah/Seminar
1 Japan Gram Positive Bacteria Putative Cell Wall Degradation September 5-6 2008.
Annual Meeting, Enzyme in YomI of Bacillus Tokyo, Japan
subtilis.
2 Functional genomics of Soluble lytic transglycosylase and September 4 – 5, 2009.
gram-positive muramidase activity of YjbJ Kobe Seminar House
microorganisms meeting domain of Bacillus subtilis. in the heart of Rokugo,
2009 Japan
3 11th International Bifunctional Hydrolytic Activities 28 June-1 July 2010.
Symposium on the Genetics of YjbJ Domain of Bacillus Melbourne Australia.
of Industrial Microorganisms subtilis.
(GIM)
4 The 3rd International Possible Role of Cell Wall Unud Kampus PB
Conference on Bioscience Degradation Enzymes to Sudirman September
and Biotechnology Bacteriophages Infection And 2012
Production
5 Seminar Hasil Pemantauan Penggunaan bioteknologi sebagai 08 Oktobe 2012
OPT/OPTK di Propinsi Bali metode mengidentifikasi hama oleh Balai Karantina
dan penyakit Pertanian Kelas I
Denpasar.

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman penerbit


- - - - -

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 tahun Terakhir

No Judul/Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID


- - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun
terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial tahun Tempat Respon


Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir Penerapan Masyarkat
- - - - -

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1 Peneliti Junior Eksata Terbaik I LPPM Unud 2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan penelitian : Kombinasi Metode Grafting dan Penggunaan Neutralized Phosphorous
Salt (Nps) untuk Mengendalikan Penyakit Utama pada Tanaman Tomat (Lycopersicum
Esculentum Mill).

Denpasar, 17 April 2015


Pengusul,

( I Putu Sudiarta, SP., M.Si, Ph.D )


2. Anggota
1. Dr. G.N. Alit Susanta Wirya,S.P., M.Agr

1 Nama Lengkap Dr. G.N. Alit Susanta Wirya,S.P., M.Agr


2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural Penata
19680115 199403 1
4 NIP 001
5 NIDN 0015016802
6 Tempat dan Tanggal Lahir Buleleng, 15 Januari 1968
Jl Sari Gading, Gg.
Gading Mas No.14,
7 AlamatRumah Denpasar
8 Nomor Hp 081337309381
9 Alamat Kantor Jl. PB Sudirman, Sekretariat Bioteknologi Pertanian Unud
10 Nomor Telepon/Faks +62361255346
11 Alamat e-mail alitsusanta@yahoo.com
12 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 2 orang ; S-2 = 3 orang ; S - 3 = -
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Mikrobiologi Lanjutan
2. Teknologi Senyawa Hayati
3. Biologi Molekuler
4. Biopestisida
5. Bionformatika

B.. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3


Nama perguruan Univ. Udayana Shizuoka University, Gifu University,
tinggi Jepang Jepang
Bidang ilmu Hama Penyakit Ilmu Penyakit Ilmu Penyakit
Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan

Tahun masuk `
Tahun lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama pembimbing
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No tahun Judul penelitian Sumber dana Jumlah (Juta
Rp.)
1 2008 Evaluation of the Asian Frontier 60
antagonistic Research Project
activities of
microbes against
Plasmodipora
brassicae the
causal agent of
clubroot disease
of cabbage
2 2009 Utilization of Dikti 25
antagonistic
microbes to
control plant
disease for
supporting
sustainable
agriculture in
Bali
3 2010 Usaha Dikti 40
Pengendalian
Hama Gayas
(Lepidiota
syigma F) secara
Biologis pada
Tanaman Salak
Bali di
Karangasem

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir


No tahun Judul PKM Sumber dana Jumlah (Juta
Rp.)
1 2008 Pengendalian Program Pasca 5.00
OPT pada Sarjana
tanaman kakao. Universitas
Di Kabupaten Udayana
Gianyar.Peserta :
petani kakao dan
PPL perkebunan
se kabupaten
Gianyar
2 2008 Pelatihan Tokyo Agriculture 50.00
pembuatan dan
aplikasi pestisida University
nabati Bumbu
Bali untuk
Tanaman sayuran,
di Baturiti
3 2008 Pelatihan Kantor 200.00
Pembuatan kementrian
Kompos, di Negara Reset dan
Denpasar Teknologi
4 2010 Penyuluhan DIPA 2010 4.00
Kesehatan dan
Cara
Pemeliharaan
Sapi Bali di
Desa Sobangan,
Kabupaten
Badung.

E. Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul artikel ilmiah Volume/nomor Nama jurnal
1 Plant extracts to control cocoa black Th 2008 Journal of ISSAAS
pod disease caused by Phytophthora
palmivora.
2 Utilization of Antagonistic Microbes Th. 2008 Proceeding
to Control Plant Disease for International
Supporting Sustainable Agriculture in Workshop ”From
Bali. Environmental to
Sustainable Science”
Ibaraki University
College of
Agriculture.
pp.157-161
3 Biocontrol of White Grub Th. 2008 Proceeding
(Lepidiotastigma, Coleoptera: Workshop Asian
Scarabidae) by Metharizium and Agriculture and
Beauveria bassiana. Sustainable Society
and International
Symposium on
Agricultural
Innovation toward
Biofuel Based
Society. Pp.53.
Ibaraki University
College of
Agriculture, Japan
4 Activity of Antagonistic Microbes Th. 2009 Buku Abstrak
Against Phytophthora palmivora, the International Society
Causal Agent of Pod Rot Disease on for South East Asian
Cacao Agricultural
Sciences Congress
(ISSAAS),
2009Agriculture for
Better Living and
Global Economy
p. 90
5 The Effectiveness of Metharizium sp. Th.2010 Buku Abstrak
and Beauveria basiana to Suppress International Society
Population of White Grub on Ipomea for South East Asian
batatans Rhizosphere Agricultural
Sciences Congress
(ISSAAS), 2010
Agricultural
Adaptation in
Response to Climate
Change p. 186

F. Pengalaman Penyampaian makalah Secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam


5 tahun terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman penerbit

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 tahun Terakhir


No Judul/Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5


Tahun terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial tahun Tempat Respon


Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir Penerapan Masyarkat
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan penelitian : Kombinasi Metode Grafting dan Penggunaan Neutralized Phosphorous
Salt (Nps) untuk Mengendalikan Penyakit Utama pada Tanaman Tomat (Lycopersicum
Esculentum Mill).

Denpasar 17 April 2015


Pengusul,

Dr. G.N. Alit Susanta Wirya,S.P., M.Agr


Curriculum Vitae
2. Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, MP
A. Identitas Diri
1. Nama Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, MP P
2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3. Jabatan Struktural -
4. NIP 196007061986032001
5. NIDN 0006076004
6. Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 6 Juli 1960
7. Alamat Rumah Jln. Muding Mekar Gang Gadung 10 Denpasar
8. Nomor Telepon/Faks/HP 0361 426544/-/081999905340
9. Alamat Kantor Fakultas Pertanian Unud Bukit Jimbaran
10. Nomor telepon/faks 0361 702801
11. Alamat e-mail ayususrusa@yahoo.co.id

12. Mata Kuliah yang diampu 1. Entomologi


2.Teknologi Pengendalian Gulma
3. Pengendalian Hama dan Penyakit
Terpadu
4. Pengelolaan Sistem Peramalan Hama
5. Pestisida dan Teknik Aplikasi
6. Ekologi serangga

B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian Unud Universitas Padjadjaran


Bidang Ilmu Teknik Pertanian Ilmu Tanaman
Tahun Masuk 1979 1995
Tahun Lulus 1985 1998
Judul Skripsi/Thesis Pengaruh Jenis Beras Dan Lamanya Keefektifan Beberapa Dosis
Waktu Fumigasi Phostoxin Herbisida Pipset 35 WP
Terhadap Sitophilus Oryzae L. Terhadap Penekanan Gulma
(Curculionidae; Coleoptera) Dan Peningkatan Hasil Padi
(Oryza Sativa L.) Pada Berbagai
Sistem Tanam Sebar Langsung
Nama Pembimbing 1. Ir. N. Westen, MS 1. Prof. Dr. Oktap Ramlan
2. Ir. I B Djaja Utama Dauh Madkar, Ir
2. Prof. Dr. Amir Hamzah
Soemintapoera, Ir
3. Dr. Juliati S. Darsa, Ir. M.Agr.
St.
C. Pengalaman Penelitian dalam 7 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml
(Juta
Rp)
1 2008 Peningkatan Mutu Gabah dan Dinas Pertanian Propinsi 13
Beras (Oryza sativa L.) melalui
pemupukan Phonska di
Kabupaten Tabanan, Bali.
2 2008 Respon Pertumbuhan Tanaman Mandiri 5
Kedelai (Glycine max (L.) Merr.
Terhadap alelopat Beberapa Jenis
Gulma. Di Kebun Percobaan
Pegok. Denpasar Bali
3 2010 Observasi Gulma Kubis Mandiri 4
(Brassica oleraceae) Daerah
Sentra Produksi di Pancasari
Kabupaten Buleleng Bali.
4 2010 Respon Hama Gudang (Calloso Mandiri 5
brucus chinensis L.) Terhadap
Aktivitas Ekstrak Bunga Siulan
(Aglaia odorata) dan daun Matoa
(Pometia pinnata Forst) .Di
Laboratorium HPT FP UNUD.
5 2011 Tingkat Parasitisasi Parasitoid Mandiri 5
larva Diadegma semiclausum
Hellen
(Hymenoptera:Ichneumonidae)
Pada Plutella xylostella
(Lepidoptera;Plutellidae) di Desa
Candikuning Kabupaten Tabanan
Bali
6 2011 Populasi Hama Kubis (Brassica Mandiri 5
oleracea L.) Pada Pertanaman
Kubis Konvensional Di Desa
Pancasari, Kabupaten Buleleng,
Bali
7 2012 Struktur Komunitas Hama Mandiri 5
Pemakan Daun Kubis dan
Investigasi Musuh Alaminya

8 2013 Uji Daya Ekstrak Beberapa Jenis Hibah Bersaing Tahun Anggaran 50
Daun Tanaman Untuk Menekan 2013 No.
Populasi Nematoda Puru Akar 174.16/UN14.2/PNL.01.03.00/2013
Meloidogyne Spp dan Pemecahan tanggal 16 Mei 2013
Masalah dari Aspek Budidaya
Pada Tanaman Tomat

9 2013 Pengaruh Kehadiran Gulma Mandiri 5


Terhadap Jumlah Populasi Hama
Utama Kubis Pada Pertanaman
Kubis

9 2014 Potensi Parasitoid Diadegma Penelitian Hibah Desentralisasi 62.500


semiclausum Hellen dan Predator (BOPTN) Tahun Anggaran 2014.
Sycanus sp. Dalam Pengendalian No:
Hama Pemakan Daun kubis di 103.19/UN14.2/PNL.01.03.00/2014
Daerah Bali

10 2014 Upaya Peningkatan Ekstrak Melaksanakan Penelitian Hibah 50


Bahan Nabati dari Berbagai Jenis Bersaing
Tanaman Terhadap
Perkembangan Nematoda Puru
Akar (Meloidogyne Spp.) dan
Produksi Tanaman Cabai
(Capsicum annuum L.)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml
(Juta
Rp)
1 2010 Pendidikan dan Pelatihan DIPA Unud 4
Pengendalian Hama Diaphorina
Citri dan Penyakit Jeruk CVPD
pada Pertanaman Jeruk.
Anggota
2 2012 Teknik Pengendalian Penyakit DIPA Unud 4
Layu Pisang dan Cara
Pembuatan Bibit Pisang Sehat
Dengan Teknologi Ramah
Lingkungan. Anggota
3 2012 Pelatihan Upaya Pengendalian DIPA Unud 4
Nematoda Puru Akar
(meloidogyne spp)
Menggunakan Ekstrak Daun
Kirinyuh (chromolaena odorata)
dan Pupuk Kandang Pada
Tanaman Tomat
4 2013 Pendidikan dan Pelatihan Kontrak Nomor 5
Pembuatan Pestisida Organik 27.49/UN14.2/PKM.01.03.00/2013
(Pestisida Nabati) Untuk Tanggal 16 Mei 2013
Mengendalikan Hama Sayuran
di Desa Candikuning
Kecamatan Baturiti, Kabupaten
Tabanan

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal

1 Peningkatan Mutu Gabah dan Beras Vol. 28, No. 2, Juni Agritrop (Jurnal
(Oryza sativa L.) melalui pemupukan 2009 Ilmu-Ilmu Pertanian)
Phonska di Kabupaten Tabanan, Bali
2 Respon Pertumbuhan Tanaman Kedelai Tahun XIII No. 25 Gema Agro (Jurnal
(Glycine max (L.) Merr. Terhadap September 2009. Ilmiah)
alelopat Beberapa Jenis Gulma
3 Dominansi Gulma Pada Beberapa , ISSN 0216-8537. Majalah Ilmiah
Sistem Tabela. Desember 2009. Universitas Tabanan

4 Observasi Gulma Pada Tanaman Kubis Tahun IX No. 26 Jurnal Ilmiah Gema
(Brassica oleraceae) Daerah Sentra Maret 2010 Agro.
Produksi di Pancasari Kabupaten
Buleleng Bali. .
5 Respon Hama Gudang (Calloso brucus ISSN 0216-8537, Majalah Ilmiah
chinensis L.) Terhadap Aktivitas Ekstrak Volume 7 No.1 Universitas Tabanan,
Bunga Siulan (Aglaia odorata) dan daun Februari. 2010
Matoa (Pometia pinnata Forst) daun
Matoa (Pometia pinnata Forst)
6 Jenis dan PopulasiHama Kubis (Brassica Vol 2 No.1, Mei 2012 Agrotrop Journal On
oleracea) Di Pertanaman Kubis Di Desa Agricultural Sciences
Pancasari, Kabupaten Buleleng, Bali
7 Pengaruh Kehadiran Gulma Terhadap Vol 3 No. 1 Mei 2013 Jurnal Agrotrop
Jumlah Populasi Hama Utama Kubis
Pada Pertanaman Kubis

8 Struktur Komunitas Hama Pemakan Vol 2 No. 2 Nov 2012 Jurnal Agrotrop
Daun Kubis dan Investigasi Musuh
Alaminya
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5
Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional PERHORTI Karakterisasi Molekuler dengan Tahun 2010,
RAPD Pra dan Pasca Kriopreservasi UNUD
Plasma Nutfah Beberapa Genotipe
Pisang (Musa Spp.) Sumatera Barat.
2 Seminar Daftar OPT dan OPTK Gulma (Weed Tahun 2010,
List) Negara Timor Leste UNUD
3 International Congress and Predation Potentially of Sycanus sp. Tahun 2014,
General Meeting di Tokyo. to control a cabbage pest in Bali Tokyo
Pada tanggal 8-10 November region
2014

4 Seminar Nasional Biosains I Potensi ekstrak bahan nabati daun Tahun 2014,
berbagai tanaman untuk menekan UNUD
populasi nematode puru akar
(meloidogyne spp.) pada tanaman
tomat

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1 Buku Ajar Pengelolaan 2008 80 Jurusan/Prodi
Industri Lebah Madu , Ulat Agroekoteknologi Fakultas
Sutera dan Serangga Pertanian Unud
Berguna Lainnya.
2 Buku Ajar Ilmu Gulma 2008 102 Jurusan/Prodi
Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Unud

3 Buku Pedoman Praktikum 2011 15 Jurusan/Prodi


Teknologi Pengendalian Agroekoteknologi Fakultas
Gulma Pertanian Unud
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Sertifikat Kementerian Negara Timor 2010
leste

Denpasar, 17 April 2015

(IR. KETUT AYU YULIADHI ,MP)


3. Mahasiswa
a. Nama lengkap : I Wayan Diksa Gargita
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Kerta, 14 April 1994
c. Program Studi : Agroekoteknologi
d. NIM : 1205105003
e. Alamat : Br. Kerta Kerta, Payangan Gianyar
No. Telp : 085792293165

Denpasar, 17 April 2015


Peneliti,

I Wayan Diksa Gargita

a. Nama lengkap : I Putu Wirya Saputra


b. Tempat dan Tanggal Lahir : Tabanan, 14 Januari 1994
c. Program Studi : Agroekoteknologi
d. NIM : 1205105007
e. Alamat : Jln. Tukad erawadi No. 11A
No. Telp : 085792293165

Denpasar, 17 April 2015


Peneliti,

I Putu Wirya Saputra


Lampiran 5. Surat Pernyataan Personalia Penelitian

SURAT PERNYATAAN PERSONALIA PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini kami :

1. Nama Lengkap : I Putu Sudiarta, SP., M.Si, Ph.D


NIP/NIDN : 19791107 200501 1 002/0007117904
Fakultas/P.S : Pertanian/Agroekoteknologi
Status dalam Penelitian/Pengabdian*) : Ketua

2. Nama Lengkap : Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, SP., M.Agr.
NIP/NIDN : 196801151994031001/0015016802
Fakultas/P.S : Pertanian/Agroekoteknologi
Status dalam Penelitian/Pengabdian*) : Anggota

3. Nama Lengkap : Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, MP.


NIP/NIDN : 196801151994031001/0006076004
Fakultas/P.S : Pertanian/Agroekoteknologi
Status dalam Penelitian/Pengabdian*) : Anggota

Menyatakan bahwa kami secara bersama-sama telah menyusun proposal penelitian Hibah
Unggulan Universitas Udayana yang berjudul “Kombinasi Metode Grafting dan Penggunaan
Neutralized Phosphorous Salt (NPS) untuk Mengendalikan Penyakit Utama pada Tanaman Tomat
(Lycopersicum Esculentum Mill)” dengan jumlah usulan dana sebesar Rp.25.000.000,-. Apabila
proposal ini disetujui maka kami secara bersama-sama akan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan penelitian ini sampai tuntas sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam
Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian/Pengabdian. Demikian Surat Pernyataan ini kami buat
dan ditandatangani bersama sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bukit Jimbaran, 17 April 2015

( I Putu Sudiarta, SP., M.Si, Ph.D)

(Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, SP., M.Si.) (Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, MP.)

Anda mungkin juga menyukai