Anda di halaman 1dari 1

Alunan Musik Sape

Musik Sape merupakan salah satu jenis alat musik petik yang berasal dari Suku Dayak di
Kalimantan Timur maupun di Kalimantan Barat (Haryanto. 2015). Sape dalam bahasa lokal
Suku Dayak dapat diartikan memetik dengan jari. Dalam tradisi masyarakat dayak yang dekat
dengan alam, alunan Sape biasanya mengikuti alam sekitarnya, pola permainan Sape biasanya
mengulang - ulang beberapa birama (Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Sape Kalimantan
Barat. 2017). Nada yang dihasilkan dari alat musik Sape, dapat terbagi menjadi dua yakni
tubunsitun dan sakpakok. Nada tubunsitun biasanya memiliki tempo yang lambat dan
menghasilkan nada yang khas, sementara, sakpakok memiliki nada yang lebih cepat dan dinamis.

Penelitian dari University of Nevada (2012) menyatakan bahwa tempo musik yang
lambat dapat menenangkan pikiran serta mengendorkan otot. Selain itu, adapun penelitian yang
dilakukan Khalis, M.A. Dkk (2016) menyatakan bahwa alunan musik Sape dapat menurunkan
tingkat stres, dimana kelompok eksperimen dan kontrol samasama mengalami penurunan tingkat
stres, hanya saja kecepatan waktunya yang berbeda. Kelompok eksperimen terbukti mengalami
penurunan lebih cepat dari pada kontrol. Hal ini diperkuat dari pendapatnya Crowe (1997) yang
menyatakan bahwa musik dan irama akan menghasilkan efek penyembuhan karena dapat
menenangkan aktifitas yang berlebihan dari belahan otak kiri. Ditambahkan pula bahwa suara
repetitif dapat mengirimkan sinyal konstan pada korteks serta menutup masukan dari indera yang
lain, seperti penglihatan, sentuhan, dan bau. Saat ini mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara angkatan 2019 sedang mengalami stress akibat banyaknya tugas dan praktikum,
sehingga dengan adanya pemberian alunan musik Sape yang di inderawi oleh mahasiswa melalui
pendengaran berpotensi sebagai relaksasi dan manajamen stres.

Anda mungkin juga menyukai