Anda di halaman 1dari 15

ILMU BEDAH UMUM VETERINER

“RESTRAIN FISIK DAN KIMIA PADA KUDA”

Disusun Oleh:

1. Dharma Audia Samsuri 1609511099


2. Ni Kadek Chris Nariasih 1609511105
3. Serly Nur Indah Permatasari 1609511108
4. I Gede Made Andy Pratama 1609511113
5. Rama Purnomo 1609511114
6. Nurul Ikhsanul Haq 1609511115
7. Josephine Aurora Budi 1609511116
8. Anak Agung Gede Fandhiananta Widyanjaya 1609511117
9. Nurleli L. 1609511123
10. Annisa Musdalifa 1609511126

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan paper ini dengan baik dan
tepat waktu. Dalam penyusunan paper ini, penulis mendapat berbagai hambatan,
namun hambatan tersebut dapat teratasi dengan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dan menuangkan pikirinnya dalam pengerjaan paper ini.
Penulis berharap semoga paper ini bisa bermanfaat, menjadi sumber
informasi dan memberikan ilmu pengetahuan bagi pembaca maupun penulis
sendiri. Makalah ini masih penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati, saran dan kritik sangat diharapkan dari pembaca guna
peningkatan dan perbaikan pada pembuatan makalah mendatang.

Denpasar, Februari 2019


Hormat Kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
1.4 Manfaat ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
2.1 Pengertian .................................................................................................3
2.2 Tujuan Restrain ........................................................................................3
2.3 Jenis – Jenis Restrain ................................................................................4
2.3.1 Restrain Kimia..................................................................................4
2.3.2 Restrain Fisik....................................................................................4
2.4 Contoh Restrain Fisik pada Kuda .............................................................5
2.4.1 Halter dan Tali Muka .......................................................................5
2.4.2 Mengangkat Kaki .............................................................................6
2.4.3 Penggunaan pram/Twitch .................................................................6
2.4.4 Hoppless ...........................................................................................7
2.5 Contoh Restrain Kimia pada Kuda ...........................................................7
2.5.1 Acepromazine Maleat ......................................................................8
2.5.2 Xylazine ...........................................................................................8
2.5.3 Kentamin ..........................................................................................9
2.5.4 Diazepam ..........................................................................................9
BAB III PENUTUP ............................................................................................10
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................10
3.2 Saran .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Restrain Fisik dengan Halter dan Tali Muka ..................................... 5


Gambar 2. Restrain Fisik dengan Mengangkat Kaki........................................... 6
Gambar 3. Restrain Fisik dengan Penggunaan Praam/Twitch ............................ 7
Gambar 4. Acepromazine Maleat ........................................................................ 8
Gambar 5. Xylazine ............................................................................................. 8
Gambar 6. Kentamin............................................................................................ 9
Gambar 7. Diazepam ........................................................................................... 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Restrain adalah menghalangi gerak/aksi dari hewan sehingga dapat
menghindari/mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun hewan itu
sendiri. Bahaya tersebut dapat berupa gigitan, sepakan, desakan, dan injakan dari
hewan saat akan diperiksa kesehatannya, dilakukan pemeriksaan, pengobatan,
dioperasi, maupun dibersihkan. Bahaya atau resiko untuk hewannya sendiri dapat
berupa luka benturan karena sepakan yang mengenai dinding kandang yang tajam atau
keras seperti paku, potongan kayu dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan luka
memar atau tergores dan perdarahan sampai patah tulang.
Dalam merestrain harus dilakukan dengan tepat dan menggunakan metode yang
benar. Kuda merupakan salah satu hewan yang sering ditangani oleh dokter hewan,
sehingga harus benar benar dikuasai cara merestrain dan mengcasting baik secara fisik
maupun kimiawi. Kuda memiliki tenaga yang kuat, ukuran tubuh yang besar,
temperamen, kuat dan cepat. Hal inilah yang membuat setiap orang yang menghandel
kuda kesulitan dalam menangani khususnya saat melakukan pemeriksaan sehingga
harus benar benar dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara melakukan restrain dan
casting.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembuatan paper ini yaitu:
1. Apa itu restrain kuda?
2. Apa kegunaan restrain pada kuda?
3. Apa macam-macam jenis restrain pada kuda?
4. Apa contoh restrain fisik dan kimia pada kuda ?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan paper ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian restrain kuda
2. Untuk mengetahui kegunaan restrain kuda
3. Untuk mengetahui jenis-jenis restrain pada kuda
4. Untuk mengetahui contoh restrain fisik dan kimia pada kuda

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca terkait restrain fisik dan
kimiawi pada kuda
2. Dapat terpenuhinya tugas mata kuliah Ilmu Bedah Umum Veteriner.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Restraint adalah menghalangi gerak/aksi dari hewan sehingga dapat
menghindari/mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun hewan itu
sendiri (Keith Javic, 2003). Bahaya tersebut dapat berupa gigitan, sepakan, desakan,
dan injakan dari hewan saat akan diperiksa kesehatannya, dilakukan pemeriksaan ,
pengobatan , dioperasi, maupun dibersihkan. Bahaya atau resiko untuk hewannya
sendiri dapat berupa luka benturan karena sepakan yang mengenai dinding kandang
yang tajam atau keras seperti paku, potongan kayu dan lain sebagainya yang dapat
menyebabkan luka memar atau tergores dan pendarahan sampai patah tulang (Dodman
NH, 1980).
Dalam melestarikan harus dilakukan dengan tepat dan menggunakan merode yang
benar. Kuda merupakan salah satu hewan yang sering ditangani oleh dokter hewan ,
sehingga harus benar benar dikuasai cara merestrain dan mengcasting baik secara fisik
maupun kimiawi. Kuda memiliki tenaga yang kuat, ukuran tubuh yang besar
temperamen, kuat dan cepat. Hal inilah yang membuat setiap orang yang menghandle
kuda kesulitan dalam menangani khususnya saat melakukan pemeriksaan sehingga
harus benar benar dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara melakukan restrain dan
casting (Smith Robyn Dr. 2007).

2.2 Tujuan Restrain


Restrain pada kuda perlu mendapatkan perhatian karena hewan ini sangat besar
dan memiliki tenaga yang sangat kuat serta temperamen yang tinggi sehingga penuh
dengan resiko disamping hewan ini sering menggigit dan menendang dengan kedua
kakinya (Sudisma, 2016). Maka dari itu, restrain perlu dilakukan dengan tujuan yakni:
(1) memberikan perlindungan terhadap pasien dan/atau lingkungan terhadap
cidera/kecelakaan, (2) memberikan keamanan fisik dan psikologis individu, (3)
memudahkan tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan prosedur
tindakan, dan (4) memfasilitasi klien untuk menerima terapi.

3
2.3 Jenis – Jenis Restrain
2.3.1 Restrain Kimia (Chemical Restraining)
Dengan ditemukannya obat obatan yang mempunyai efek sedasi, muscle
relaxant, transquilizer, anastesia, maka teknik menguasai hewan mempunyai alternatif
dengan menggunakan obat-obatanyang disebut chemical restrain.adapun obat-obatan
yang dapat dipakai untuk chemical restrain harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut: Mudah aplikasinya, aman bagi hewan, memberikan cukup waktu bagi
pelaksana, efek samping tidak ada atau minimal, ada antidotumnya (efek kebalikanya),
dosisnya kecil, spektrumnya luas, stabilnya susunannya, tahan lama disimpan dan
tahan terhadap keadaan lingkungan. Obat-obatan yang sering digunakan untuk restrain
kimia :
 Kentamine Hydrochloride  Acepromazine Maleate
 Tiletamine Hydrochoride  Diazepam
 Xylazyne
2.3.2 Restrain Fisik (Physical Restraining)
Restrain fisik dilakukan dengan menggunakan bantuan alat atau menggunkan
fisik hewan itu sendiri sebagai sarana. Restrain pada kuda perlu mendapatkan perhatian
karena hewan ini sangat besar dan memiliki tenaga yang sangat kuat. Ada beberapa
cara untuk melakukan restrain fisik pada kuda yaitu:
 Mengangkat salah satu kaki kuda
Dengan mengangkat salah satu kaki kuda umumnya dilakukan pada kaki depan
kuda akan kehilangan keseimbangan apabila mau menendang, karena kud
menendang dengan kedua kaki belakang secara bersamaan. Cara ini sering
dilakukan untuk tujuan pemeriksan ataupun dalam melakukan pengobatan
 Metode haltering (menggunakan helter)
Metode ini dengan menggunakan helter (pakaian kuda) atau dapat juga dengan
menggunakan tali yang diikatan dibelakang telinga lalau dimasukkan ke dalam
mulut dan kemudian ditarik ke depan

4
 Metode Paksaan
Metode ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian kuda, dapat dilakukan
dengan cara menutup matanya dengan kain/handuk atau dengan menggunakan aat
(pram/twich). Pram dipasang pada bibir atas lalu diputar sedemikian rupa sehingga
timbul rasa sakit untuk mengalihkan perhatian kuda. Metode ini dilakukan
terutama pada kuda-kuda yang memiliki tempramenyang tinggi apabila dengan
cara yang pertama dan kedua sulit dilakukan untuk menguasai hewan.

2.4 Contoh Restrain Fisik pada Kuda


2.4.1 Halter dan Tali Muka

Gambar 1. Restrain Fisik dengan Halter dan Tali Muka pada Kuda (Sumber :
http://lin-myvetday.blogspot.com)
Satu dari cara dasar menguasai kuda adalah menempatkan halter dan tali muka
pada kuda. Ini juga merupakan tahap pertama dalam memperoleh control kepala kuda,
dimana ini adalah kunci untuk mengontrol kuda. Biasanya, halter diletakkan pertama,
lalu tali muka disematkan di halter. Halter mempunyai loop kecil yang ditemukan di
sekitar hidung dan loop besar yang ditempatkan di atas dan dibelakang telinga. Kaitan
dan kancing digunakan untuk membuka dan menutup loop. (Hanie, 2006). Tali muka
berasal dari beberapa material seperti nylon, kulit rami atau cotton, dan mempunyai 2
model dasar, dengan rantai atau tanpa rantai. Tanpa rantai, tali diletakkan hanya
sebagai kendali (Hanie, 2006).

5
2.4.2 Mengangkat Kaki

Gambar 2. Restrain Fisik dengan Mengankat Kaki Kuda (Sumber: http://lin-


myvetday.blogspot.com)
Mengangkat kaki merupakan cara restrain yang pada dasarnya bermaksud
untuk mengurangi pergerakan atau mencegah adanya tendangan. Cara seperti ini
biasanya dilakukan saat melakukan pemeriksaan eksplorasi rektal atau melakukan
pemeriksaan lain didaerah belakang, seperti menghitung pulsus pada arteri
coccygea, atau menghitung temperatur melalui anus,juga ketika memasang tapal
kuda, mengambil radiografi, atau menggunting rambut (Hanie, 2006).
Sebelum mengangkat salah satu kaki, kuda harus berdiri “kotak”, yang berarti
semua keempat kaki harus langsung menopang kuda dengan semua berat badan
terdistribusi dengan rata (Hanie, 2006).
2.4.3 Penggunaan Praam/Twitch
Praam adalah alat sederhana yang digunakan untuk mengendalikan kuda yang
terbuat dari tongkat kuat dan tebal, yang diujungnya terdapat lubang dengan tali
sepanjang 30 cm. Praam digunakan untuk mengalihkan perhatian kuda dengan
cara memfokuskan rasa sakit kuda pada bagian bibir atas sehingga mempermudah
pemeriksa dalam memeriksa kuda maupun ketika akan melakukan pengambilan
sampel. Penggunaan pram dilakukan dengan cara melilitkan tali praam pada kulit
bibir atas sedemikian rupa dan menjaga membran mukosa bibir terletak didalam.

6
Penggunaan praam hendaknya tidak lebih dari 2 jam karena dapat menimbulkan
nekrosis. (Sonsthagen, 1991)

Gambar 3. Restrain Fisik dengan Penggunaan Praam atau Twich (Sumber:


http://lin-myvetday.blogspot.com)
2.4.4 Hoppless
Merupakan alat yang digunakan untuk membelenggu kaki kuda, sehingga
gerak kaki menjadi terbatas. Selain untuk restrain, hopples dapat juga digunakan
untuk casting.Hopples berbentuk seperti pembalut yang terbuat dari anyaman tali
yang ujungnya dipasang ring. Macam-macam hopples: web hopple, english
pastern hopplen two way hopple, king hopple, english hopple, dan breeding
hopple.

2.5 Contoh Restrain Kimia pada Kuda


Restrain kimia merupakan pengendalian hewan dengan menggunakan bahan-
bahan kimia. Tujuan pengendalian dengan bahan kimia adalah untuk menghilangkan/
mengurangi kesadaran hewan yaitu mulai dari hewan tertidur sampai terbius (Gunanti,
2011). Bahan kimia yang dapat digunakan antara lain yaitu acepromazine maleat dan

7
xylazine sebagai obat penenang paling berguna dalam restrain kuda (Dodman NH,
1980). Selain itu bahan kimia lain yang digunakan sebagai restrain kimia pada kuda
adalah diazepam dan ketamine.
2.5.1 Acepromazine Maleat

Gambar 4. Acepromazine Maleat (Sumber : www.valleyvet.com)


Acepromazine Maleat adalah obat transquilizer yang kuat, kerjanya sebagai
depresan CNS. Efeknya sebagai muscle relaxant dan mengurangu gerakan-
gerakan spontan, sebagai anti muntah (antiemetic), menurunkan tekanan darah dan
suhu badan. Acepromazine jarang dipakai secara tunggal namun dikombinasikan
dengan etorphine/ ketamin/ phencyclidine. Aplikasinya secara IV, IM atau SC
dengan dosis pada kuda 0,03-0,08 mg/kg BB.
2.5.2 Xylazine

Gambar 5. Xylazine (Sumber : www.medi-vet.com)


Xylazine adalah kristal tak berwarna, rasanya pahit apabila dilarutkan dalam
air. Larutannya cukup stabil. Non-narkotik dengan efek analgesika dan relaksasi
otot. Aplikasi melalui IM atau IV dengan dosis 2,2-3 mg/kg BB. Xylazine mulai

8
berkerja 3-5 menit setelah aplikasi dengan efek analgesiknya antara 15-30 menit
dan terlihat tidur selama 1-2 jam.
2.5.3 Ketamin

Gambar 6. Ketamine (Sumber : vetsuppliesmag.com)


Ketamin merupakan larutan tidak berwarna, stabil pada suhu kamar dan
suasana asam (pH 3,5-5,5). Pemberian ketamin dapat diberikan dengan mudah
secara intramuscular dengan dosis 100 mg/ml atau 10-20 ml. Obat ini
menimbulkan efek analgesia yang sangat baik dan memiliki efek anestetikum yang
dapat menekan hipotalamus sehingga menyebabkan penurunan temperature tubuh.
2.5.4 Diazepam

Gambar 7. Diazepam (Sumber : eavm.nz)


Diazepam merupakan obat penenang berbentuk kristal tidak berwarna. Obat
ini berkerja sebagai muscle relaxant dan memblokir reflex spinal dan anticonvulsi.
Obat in dapat dipakai Bersama ketamin atau phencyclidine untuk menghindari
terjadinya convulsi

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Dodman NH. Chemical restraint in the horse. Equine Vet J. 1980 Oct;12(4):166-70.
Gede, I.G.M, Anom, I.K.D, Jaya, A.A.G.W, Putra, I.G.Ag.P, Gorda, I.W. Buku Acuan
Diktat Ilmu Bedah Umum. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana.
Denpasar.
Gunanti, S. 2011. Animal Restrain (Cara Pengendalian Hewan). Bagian Bedah dan Radiologi
Fakultas Kedokteran Hewan Institus Pertanian Bogor.
http://www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id.
Hanie, A. 2006. Large Animal Clinical Procedures for Veterinary Technicians. Dallas:
Elsevier Mosby
Keith Javic – Class of 2003, C. Nikki Conroy – Class of 2003. EQUINE RESTRAINT.
Smith Robyn Dr. 2007. STANDARD OPERATING PROCEDURE (Restraint of
Horses)
Sonsthagen, T. F. 1991. Restraint of Domestic Animals. California : American
Veterinary Publication Inc.
Sudisma IGN. Pemayun IGAP. Warditha AAGI. 2002. Uji Klinik Premedikasi
Xylasine dan Diazepam terhadap Anestesik Ketamin pada Anjing Lokal. Jurnal
Veteriner. 3 :104-107
Sudisme IGN., Gorda, I.W., Warditha , AAGI. 2006. Uji Klinik Pengulangan Dosis
Xylasin-Ketamin untuk Anastesi Umum pada Anjing Lokal. Jurnal Veteriner,
7:66-74
Sudisma, I.G.N. 2016. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Denpasar: Plawa
Sari.

11

Anda mungkin juga menyukai