Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 6 : 1.

Rani Putria (05201072)


2. Adnan Maulana Ibrahim (07201001)
3. Ahmad Nashrullah (07201002)
4. Ananda Haniyah (07201006)
5. Arief Fitrianur (07201012)
6. Atalark Faudiansyah (07201013)
7. Attalah Nabil Musaffa (07201014)
8. Fitri Rahmawati (07201030)
9. Kurnia Sinda (07201046)
10. Rangga Kisara Patappa (12201055)

BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN

Kita akan mengenal terlebih dahulu tentang apa itu spiritualitas yang kemudian menjadi
landasan kebertuhanan kita. Kualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non fisik yang
lebih besar daripada kekuatan diri kita. Kemudian melihat dari sejarah bahwa sejarah manusia
bertuhan itu berasal dari manusia yang merasakan ada kekuatan nonfisik yang lebih besar maka
kemudian kita mengenal adanya animisme dan dinamisme yang kemudian nenek moyang
manusia menyembah roh dan leluhurnya. Kemudian menyembah apa saja yang dinamakan
dinamisme yang mana menganggap kekuatan di luar manusia dari benda-benda alam ataupun
mempunyai kekuatan, kemudian berlanjut hingga adanya politisme, hingga sekarang ada
namanya monoteisme atau bertuhan saja. Jadi spritualitas klitoris adalah kepercayaan akan
adanya kekuatan nonfisik inilah yang kemudian membuat manusia memerlukan adanya Tuhan
menganggap ada zat yang luar biasa di luar diri mereka.
Kemudian mengapa manusia memerlukan spiritualitas itu? Karena manusia menganggap
ada kekuatan di luar diri mereka. Manusia memerlukan spiritualitas mempunyai alasan, yaitu
dari salah satu ahli atau salah satu penemu dan salah satu psikologi modern Abraham Maslow.
Menurut Abraham Maslow, spiritualitas akan membawa manusia pada sebuah ketenangan.
Ketenangan ini menurut Abraham Maslow adalah kebutuhan masyarakat yang paling penting
bagi manusia. Hal itu seperti kebutuhan-kebutuhan manusia yang lain seperti adanya makan.
Manusia butuh makan, manusia butuh hal-hal hiburan bahkan manusia juga butuh ketenangan
dan kedamaian dan ini bisa dijawab dilihat dari dua pendapat Syaikh Nasser salah satu ilmuwan
muslim. Menurut Syaikh Nasser jika manusia tidak memiliki separuh spritualitas atau hilang
spiritualitasnya maka manusia akan hidup diluar eksistensinya, maksudnya manusia akan tidak
bahagia. Karena ke pembahasan ketiga kita akan bersama-sama mencari landasan, kenapa
manusia harus bertuhan ada empat yang akan kita bahas kali ini. Pertama landasan psikologis
atau setelah secara psichologis, kenapa manusia seperti Tuhan. Kemudian yang kedua landasan
sosiologis, landasan secara sosiologis kenapa manusia bertuhan, kenapa masyarakat bertuhan
alasan filosofis landasan teologis yang pertama secara psikologis manusia selalu mempunyai
potensi pertumbuhan tapi kemudian potensi Bertuhan ini ada dua pendapat yang berbeda, yang
pertama kita dari perspektif ritualitas terus perspektif beritahu spiritual mengatakan bahwa ada
roh dalam diri manusia inilah yang kemudian membuat manusia berpotensi untuk bertuhan tapi
hal ini kemudian dibantah oleh para beberapa neurosains yang resep sebaran yang menganggap
bahwa kebutuhan manusia atau adanya kepercayaan daya manusia tentang Tuhan itu adalah hasil
manipulasi memegang otoritas terhadap seorang individu ini dikatakan oleh Andri menuturkan
bahwa Al-quran dalam bukunya pornplease, kemudian landasan yang kedua landasan sosiologis,
secara sosiologis kenapa masyarakat bertuhan, kemudian kenapa masyarakat menganggap pada
kekuatan diluar diri mereka ternyata ini berhubungan dengan pengalaman konkrit suatu
komunitas beragama jadi setiap komunitas beragama akan selalu memiliki pengalaman
keberagamaan mereka, contoh ketika kita melihat adanya animisme maka kita akan bisa melihat
komunitas-komunitas adat misalkan toko milik komunitas di luar sana yang memang
mempercayai adanya animisme atau berpegang teguh kepada animisme inilah yang menjadi
landasan bahwa sebenarnya manusia punya potensi udah Bertuhan, kemudian yang ketiga yang
penting kita bicara landasan filosofis.
Percaya adanya Tuhan karena pertama alam Persada yang menciptakan tidak mungkin
sesuatu yang lucu seperti alami karena kini tidak ada yang menciptakan, yang kedua penciptanya
harus Esa harus sendiri tidak boleh penciptanya ada banyak, yang ketiga sesuatu ada karena ada
sebab sejati Sri seperti premis yang pertama di ketika adanya alam maka di penyebabnya dan
penyebabnya ini harus penyebab sejati yang keempat Tuhan dapat diamati dari enam semesta
Jadi adanya matahari adanya bulan adanya pundung adanya awan itu bukti keberadaan Tuhan
kemudian yang kedua dan teori Argentina makanan Kudus Story keberadaannya. Kedua Ibnu
Sina kemudian mengungkapkan tentang teori Ali Khan Ali mechanical apa menurut Ibnu Sina
wujud eksistensi itu ada jadi semua wujud sukses itu pasti ada. Entah itu yang tidak bisa kita
lihat atau yang kita bisa lihat. Setiap wujud ada 2 jenis yang pertama bersifat misalnya atau
wujud yang kedua bersifat potensial mungkin wujud anginkan ini dari kata mungkin wujud dari
potensial namun niscaya atau wujud yang tidak potensi ini adalah wujudnya esensi dan eksistensi
nya sama dan memberikan wujud kepada yang layu yang bersifat potensial, Jadi tidak mungkin
ini juga hampir sama Secara teoritis dengan bangkit di bahwa keberadaan sesuatu tidak mungkin
tidak ada yang menciptakan tidak ada tidak mungkin tidak ada yang mendahuluinya yang
terakhir kita bicara teori al-inayah. Penemu muslim terkemuka mengatakan bahwa keberadaan
Tuhan dapat dilihat dapat dan dapat didasari dari keteraturan dan keterpaduan alam semesta. Jadi
bagaimana pergantian malam dan siang, bagaimana kemudian pergantian musim merupakan
bukti adanya Tuhan. Wahyu inilah yang kemudian menjadi landasan keberagaman umat Islam
yang keempat. Bicara bagaimana cara manusia meyakini dan mengimani Tuhan, hal ini penting
karena hukum beriman kepada Allah dan rukun Islam yang pertama atau syahadat itu dari kata
seharga Asyhadu menyaksikan jadi kita tidak hanya kemudian Hai makan tapi kemudian kita
juga meyakini mengimani dan menyaksikan ataupun Bagaimana caranya Caranya yang pertama
adalah adanya interaksi antara kejadian dan respon manusia jadi bagaimana kemudian Tuhan
bisa diyakini dan diimani oleh manusia maka ini adalah sebuah proses antara kejadian Tuhan
penampakan Tuhan dan respon manusia penampakan dalam artian bisa dibuktikan dengan
keberadaan semesta dengan keberkatan aturan alam semesta dan bagaimana manusia kemudian
meresponnya. kemudian kita ketemu ke titik akhir mengimani mengimani adalah meyakini
Tuhan sebagai sumber kebenaran dan kebajikan tertinggi mengidentikkan diri dengan cara
banyak meniru akhlak Tuhan dalam bersikap dan berprilaku memiliki komitmen terhadap
nilai-nilai tersebut inilah yang kemudian cara terbaik.

Pertanyaan :
1. Apakah ada bukti dari sudut pandang sains mengenai keberadaan Tuhan?
2. Darimana Tuhan itu berasal?
3. Kenapa manusia harus beragama?

Anda mungkin juga menyukai