Anda di halaman 1dari 2

NILAI GIZI Indikasi Pemberian

pengertian Diet TETP Diet Tinggi Energi Tinggi Protein di berikan


Energi: 1825,8 kkal Karbohidrat: 290,2 gr
kepada penderita:
Protein: 75 gr Lemak: 40,57 gr
diet TETP sebelumnya dikenal dengan
1. kurang energi protein
TKTP adalah diet yang mengandung energi
2. sebelum dan sesudah operasi tertentu,
dan protein di atas kebutuhan normal. diet
multi trauma, serta selama radio terapi dan
diberikan dengan menambah sumber energi
kemoterapi
dan protein tinggi seperti susu, telur, daging.
3. Trauma, luka bakar, atau mengalami

pendarahan banyak

4. hyperthyroid
Tujuan Diet TETP
5. baru sembuh dari penyakit dengan panas

tinggi atau penyakit berlangsung lama dan


(1) Memenuhi kebutuhan energy dan protein
telah dapat menerima makanan lengkap
yang meningkat untuk mencegah dan
6. hamil dan post partum
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

(2) Menambah berat badan hingga mencapai


Makanan Yang Dianjurkan
berat badan normal. 

(1) Sumber Karbohidrat : nasi, roti, mie,

makaroni, tepung dan olahannya. ubi,

singkong, karbohidrat sederhana: gula pasir.


Perbedaan dengan Makanan Biasa
(2) Sumber Protein : daging sapi, ayam, ikan,

(1) Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB telur, susu, dan hasil olahannya, tahu, tempe,

(2) Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB kacang-kacangan,

(3) Lemak cukup, yaitu 10-25 % dari kebutuhan (3) Sumber zat pengatur : semua macam

energi total sayuran dan buah

(4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari


Makanan Yang Tidak Dianjurkan
kebutuhan energi total

(5) Vitamin dan mineral cukup


(1) Makanan yang di masak dengan banyak
*) : Ukuran Rumah Tangga
(6) Makanan diberikan dalam bentuk mudah
minyak atau kelapa/santan kental.
cerna
(2) Bumbu yang terlalu tajam seperti cabe dan

merica
SUSUNAN DIIT

TINGGI ENERGI
TINGGI PROTEIN

NAMA                 : Ny. Kartinah

UMUR                  : 56 tahun     

TINGGI BADAN   : 153 cm       

BERAT BADAN    : 55 kg         

ALAMAT              :                  

     TANGGAL           : 2 Februari 2019

Referensi:

1) Almatsier S. Penuntun Diet,

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2004.

2) Kementerian Kesehatan RI,

Pedoman PGRS, Jakarta 2013.

Anda mungkin juga menyukai