MANAJEMEN KEPERAWATAN
OLEH : KELOMPOK 6
PROBOLINGGO
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berpikir kritis.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validasi data klien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah klien.
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
2) Mendapat perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
3) Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi Perawat
1) Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat.
2) Meningkatkan kerjasama antar tim kesehatan.
3) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi rumah sakit
1) Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
2) Menurunkan lama hari perawatan pasien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ronde Keperawatan
2.1.1 Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien, dilakukan dengan melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer dengan konselor, kepala ruangan,
perawat assosiate serta melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam,
2011)
2.1.2 Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
2.1.3 Kriteria klien
Klien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah klien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Klien dengan kasus baru atau langka
2.1.4 Peran masing-masing anggota tim
1. Perawat Primer (PP) dan Perawat Associate (PA).
a. Menjelaskan data klien yang mendukung masalah klien.
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
d. Menjelaskan hasil yang didapat.
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil.
f. Menggali masalah-masalah klien yang belum terkaji.
2. Perawat Konselor.
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari
2.1.5 Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan
PP
PRA RONDE
Persiapan Pasien:
Inform Concent
Hasil Pengkajian
Validasi data
TAHAP RONDE DI
BED KLIEN
Diskusi PP, Konselor, KARU,
Dokter, Gizi, Fisioterapi
Lanjutan diskusi di
TAHAP PASCA Nurse Station
RONDE
Simpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
Masalah Teratasi
Keterangan :
1. Pra ronde
1) Menentukan kasus dan topik
2) Menetukan tim ronde
3) Mencari sumber atau literatur
4) Membuat proposal
5) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
6) Diskusi: apa diagnosis keperawatan, apa data yang mendukung, bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan, dan apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan.
2. Pelaksanaan Ronde
1) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau serta
memilih prioritas yang perlu didiskusikan
2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca ronde
1) Evaluasi pelaksanaan ronde
2) Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis dan intervensi keperawatan
selanjunya
3) Revisi dan perbaikan
2.1.6 Metode
1) Diskusi
2) Bed Side Teaching
2.1.7 Alat Bantu
1) Sarana diskusi: alat tulis, handout (materi ronde keperawatan), laptop
2) Status / dokumentasi keperawatan pasien
2.1.8 Evaluasi.
1. Evaluasi Struktur :
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Aster A RSUP Muhammad
Hoesin, persyaratan administratif sudah lengkap (Informed consent,
alat, dan lainnya).
b. Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Evaluasi Hasil :
a. Klien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah klien dapat teratasi.
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
2) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
3) Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
4) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
5) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
8) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
BAB 3
PERENCANAAN
Topik : Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Masalah Keperawatan
Ikterik neonates
I. Tujuan:
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawatan primer, tim
kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien
II. Sasaran
Pasien By. Ny. F di Ruang Neonatus Rumah Sakit Graha Sehat
III. Pengorganisasian .
A. Kepala Ruangan : Gozi
B. Katim : Luluk
C. Konsultan : Lia
D. PP I : Alia
E. Dokter : Amel
F. Fototerapi : Iik
G. Pembimbing. : Leni
H. Keluarga Pasien : Dika
VI. Materi
1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Neonatus ikterik.
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Neonatus Ikterik.
3. serta intervensi keperawatan pada pasien dengan Neonatus Ikterik.
IV. Metode
Role play, Diskusi
V. Media
1. Dokumentasi/ status pasien .
2. Sarana diskusi: kertas/bulpen .
3. Materi yang disampaikan secara lisan
VI. Kegiatan Ronde Keperawatan.
4. Mencocokkan
dan
menjelaskan Karu, PP,
kembali data Perawat
yang telah
konselor
disampaikan
dengan
wawancara,
observasi dan
pemeriksaan
keadaan pasien
secara langsung
dan melihat
dokumentasi
5. Diskusiantara
anggota tim dan
pasien tentang
masalah
keperawatan Memberikan
tersebut di bed
pasien respondan
6. Pemberian menjawab
justifikasi oleh Karu, PP, pertanyaan
perawat primer
Perawat Ruang
atau konselor
atau kepala konselor
Perawat
ruangan tentang
masalah pasien an
10 Pre . Melanjutkan diskusi Karu, Nurse
menit ronde dan masukan Supervisor Station
(Nurse dari , Perawat
station tim konselor,
) 2. Menyimpulkan Pembimbi
untuk menentukan ng
tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah
ditetapkan
3. Merekomendasi
kan intervensi
keperawatan
4. Penutup
RONDE KEPERAWATAN
Ruang :
No. RM :
Dengan ini menyatakan SETUJU untuk dilakukan ronde keperawatan
_____________________ __________________
1. .................................................. ( .....................)
2. .................................................. ( ......................)
BAB 4
PELAKSANAAN
Kepala Ruangan :
Gozi
Katim : Luluk
Konsultan : Lia
PP I : Alia
Dokter : Amel
Fototerapi : Iik
Keluarga Pasien : Dika
Ahli Gizi : Leni
Metode
1. Role play
2. Diskusi dan tanya jawab
4.3 Media
1. Dokumentasi klien (status)
2. Sarana diskusi :
a. Alat tulis: kertas dan bollpoint
4.4 Persiapan
Persiapan role play ronde keperawatan dilakukan oleh kelompok pada
minggu kedua Persiapan kasus dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan,
dengan uraian sebagai berikut:
a. Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan dengan menetapkan
pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan.
b. Penanggung jawab kegiatan menyusun resume kasus ronde keperawatan
c. Menyiapkan resume keperawatan pasien selama dirawat
d. Konsultasi pada pembimbing ruangan mengenai resume kasus ronde keperawatan
4.5 Hambatan dan Dukungan
Selama pelaksanaan role play, semua kegiatan berjalan sesuai dengan alur yang
sudah direncanakan, Tempat dan alat Role play kurang memadai. Dukungan
diberikan semua Anggota kelompok dalam berperan dalam role play dan membantu
dalam proses role Play
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan
melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan
(Nursalam, 2002).
Pelaksanaan Role Play Ronde keperawatan yang dilaksanakan pada hari
Kamis, 13 Agustus 2020 terhadap klien By. Ny. F dengan Neonatus Ikterik
dapat berjalan dengan lancar. Pada pelaksanaan telah disampaikan intervensi yang
harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang belum teratasi .
4.2 Saran
1) KARU mengajak keluarga pasien untuk menerima penjelasana tentang gizi
dari ahli gizi
2 ) Pelaksanaan Role play Ronde sudah sangat bagus
DAFTAR PUSTAKA