6 Modulus Elatisitas PDF Free
6 Modulus Elatisitas PDF Free
MODULUS ELASTISITAS
Oleh:
Ephas indika A
Moh . Saifudin Z
Miftakhu Firdhaus
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Menentukan modulus elastisitas masing-masing bahan.
2. Mengatahui hubungan modulus elastisitas dengan jenis bahan.
3. Mengatahui hubungan modulus elastisitas drngan bentuk bahan.
1.4 Manfaat
Konsep modulus elastisitas banyak dimanfaatkan dalam penggunaan
pembuatan jembatan. Bahan yang akan dibuat jembatan akan lebih mudah
digunakan jika diketahui modulus elastisitasnya. Kekuatan jembatan juga dapat
diketahui jika modulus elastisitasnya diketahui.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
𝜎 : tegangan (Pa)
𝜀 : regangan
(Budi,2011)
Hampir semua logam pada tahap awal dari uji tarik terjadi hubungan
antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan benda
tersebut. Ini disebut daerah linier. Aturan Hooke berbunyi “rasio tegangan (stress)
dan regangan (strain) adalah konstan. Stress adalah beban dibagi luas penampang
bahan dan strain adalah penambahan panjang dibagi panjang awal bahan.
𝐹
𝜎=𝐴 .........(2.2)
𝑁
𝜎 : stress (𝑚2 )
F : gaya (N)
𝜀 : strain/regangan
∆𝐿 : pertambahan panjang
∆𝐿 berbanding lurus dengan berat atau gaya yang dikenakan pada benda.
Kesebandingan ini dapat dituliskan sebagai persamaan
𝐹 = 𝑘 ∆𝐿 ..........(2.4)
Disini F mewakili gaya yang menarik benda, ∆𝐿 merupakan kenaikan panjang dan
k tetapan kesetimbangan (Giancoli,1997).
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1. Alat pelentur.
2. Batang-batang uji (ablok kayu, alumunium berongga, alumunium pejal dan
kuningan pejal).
3. Beban-beban.
4. Mistar, untuk mengukur panjang batang uji.
5. Jangka sorong, untuk mengukur lebar, tinggi dan diameter batang uji.
𝑊 𝐿3
𝑌=
4𝑎3 𝑏𝑑
2 2 2
𝐿3 3𝑊𝐿2 −3𝑊𝐿3
| 3
| |0.68 ∆𝑚|2 + | 3 | |0.68 ∆𝐿|2 + | 2 | |0.68 ∆𝑎|2
4𝑎 𝑏𝑑 4𝑎 𝑏𝑑 4𝑎 𝑏𝑑
∆𝑌 = 2 2
−𝑊𝐿3 −𝑊𝐿3
+ | 3 2 | |0.68 ∆𝑏|2 + | 3 2 | |∆𝑑|2
√ 4𝑎 𝑏 𝑑 4𝑎 𝑏𝑑
1
∆𝑚 = ∆𝐿 = ∆𝑎 = ∆𝑏 = 𝑛𝑠𝑡
2
∑(𝑑1 − 𝑑)2
∆𝑑 = √
𝑛(𝑛 − 1)
2. silinder berongga
𝑊 𝐿3
𝑌=
12𝜋(𝑅 4 − 𝑟 4 )𝑑
2 2
𝐿3 2+|
3𝑊 𝐿2
| | |0.68 ∆𝑊| | |0.68 ∆𝐿|2
12𝜋(𝑅 4 − 𝑟 4 )𝑑 12𝜋(𝑅 4 − 𝑟 4 )𝑑
2
(4𝑅 3 − 𝑟 4 )𝑊 𝐿3
∆𝑌 = +| | |0.68 ∆𝑅|2 +
12𝜋(𝑅 4 − 𝑟 4 )𝑑
2 2
(𝑅 4 − 4𝑟 3 )𝑊 𝐿3 2+|
−𝑊 𝐿3
| 4 − 𝑟 4 )𝑑
| |0.68 ∆𝑟| 4 − 𝑟 4 )𝑑 2
| |∆𝑑|2
√ 12𝜋(𝑅 12𝜋(𝑅
1
∆𝑊 = ∆𝐿 = ∆𝑟 = 𝑛𝑠𝑡
2
∑(𝑑1 − 𝑑)2
∆𝑑 = √
𝑛(𝑛 − 1)
3. silinder pejal
𝑊 𝐿3
𝑌=
12𝜋𝑟 4 𝑑
2 2 2
𝐿3 2+|
3𝑊 𝐿2 2+|
−𝑊 𝐿3
| | |0.68 ∆𝑊| | |0.68 ∆𝐿| | |0.68 ∆𝑟|2 +
12𝜋(𝑟 4 )𝑑 12𝜋(𝑟 4 )𝑑 12𝜋𝑟 5 𝑑
∆𝑌 = 2
−𝑊 𝐿3
| | |∆𝑑|2
√ 12𝜋𝑟 4 𝑑2
1
∆𝑊 = ∆𝐿 = ∆𝑟 = 𝑛𝑠𝑡
2
∑(𝑑1 − 𝑑)2
∆𝑑 = √
𝑛(𝑛 − 1)
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
HORIZONTAL
NO P l t L A/B W Skala
1 1.05 0.01 0.00855 0.853 0.4265 1.47 0.105
2 1.05 0.01 0.00855 0.853 0.4265 1.96 0.105
3 1.05 0.01 0.00855 0.853 0.4265 2.45 0.105
VERTIKAL
NO P l t L A/B W Skala
1 1.05 0.01 0.00855 0.853 0.4265 1.47 0.111
2 1.05 0.01 0.00855 0.853 0.4265 1.96 0.111
3 1.05 0.01 0.00855 0.853 0.4265 2.45 0.111
ALUMINIUM
D Y ∆Y I K AP (Y±∆Y)
0.003 4 E +10 266435785 0.6% 99.4% 3
0.004 4 E +10 266435785 0.6% 99.4% 3
0.005 4 E +10 266435785 0.6% 99.4% 3
0.004 4 E +10 266435785 0.6% 99.4% 3
0.003 4 E +10 266435785 0.6% 99.4% 3
KUNINGAN
D Y ∆Y I K AP (Y±∆Y)
0.001 1 E +11 690061227 0.6% 99.4% 3
0.003 5E +10 284470706 0.6% 99.4% 3
0.005 4 E +10 213352699 0.6% 99.4% 3
0.003 5 E +10 284470706 0.6% 99.4% 3
0.001 1 E+11 690061227 0.6% 99.4% 3
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu menentukan modulus elastisitas bahan. Bahan yang
diuji adalah kayu jati, alumunium dan kuningan. Bentuk batang uji juga berbea-
beda yaitu dengan penampang lintang berbentuk segi empat, penampang lintang
berbentu k lingkaran berongga dan penampang lintang berbentuk lingkaran pejal.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah
1. Modulus elastisitas masing-masing bahan berbeda-bea.
2. Modulus elastisitas benda yang bahannya berbeda akan berbeda meskipun
bentuknya sama.
3. Modulus elastisitas benda yang bentuknya berbeda akan berbeda meskipun
bahannya sama.
5.2 Saran
Beban yang digunakan dalam praktikum ini harusnya seragam. Beban yang
digunakan acuan sebaiknya beba yang digunakan pada benda yang sulit beruabh
bentuk. Jadi ketika digunakan untuk benda lain hasilnya dapat dibandingkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar,Nugroho.2010.Estimating Young’s Modulus of Rupture of coconut lohs
using reconstruction method.Jurnal Teknik Sipil