Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REPORT

“Pendidikan Kewarganegaraan”

Dosen Pengampu : Hodriani, S.Sos., M.A.P

Disusun Oleh :

Nama : Leni Marlina Kristina Waty


Nim : 7193510054
Kelas : Manajemen A 2019

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun tugas Critical Journal
Review ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Critical Journal Review ini telah dibuat dari beberapa sumber dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas Ciritical Journal
Review ini, terutama kepada ibu dosen Hodriani, S.Sos., M.A.P
Akhir kata semoga tugas yang saya buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.

Medan, 22 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3. Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

ANALISIS JURNAL.................................................................................................................2

2.1. Identitas Jurnal.................................................................................................................2

2.2. Ringkasan Isi Jurnal........................................................................................................2

BAB III.......................................................................................................................................9

PEMBAHASAN........................................................................................................................9

3.1. Kelebihan Jurnal..............................................................................................................9

3.2. Kelemahan Jurnal............................................................................................................9

BAB IV....................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

4.1. Kesimpulan....................................................................................................................10

4.2. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi.

Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap
orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

1.2. Rumusan Masalah


 Bagaimana cara penyajian jurnal?
 Apa saja yang dikaji pada jurnal yang dibahas?

1.3. Tujuan
 Untuk mengetahui cara penyajian jurnal.
 Untuk mengetahui apa saja yang dikaji pada jurnal yang dibahas.
 Untuk melatih mahasiswa lebih paham tentang suatu karya ilmiah.

4
BAB II

ANALISIS JURNAL
2.1. Identitas Jurnal

Jurnal Utama Jurnal Pembanding

Judul Jurnal Perlindungan Dan Penegakan Hukum


Penegakan Hak Asasi Mengenai Hak Asasi
Manusia (HAM) Di Manusia (HAM) Menurut
Indonesia Hukum Positif di Indonesia

Nama Jurnal Jurnal Hukum Jurnal Al-Azhar Indonesia


Seri Pranata Sosial

Nama Instansi Universitas Merdeka Akademika & Praktisi


Ponorogo Hukum, Law Office BHS

Penulis Susani Triwahyuningsih Bambang Heri Supriyanto

Volume Vol.2 No.2 Vol . 2, No. 3

Nomor ISSN 2580-8656 -

Tahun September 2018 Maret 2014

2.2. Ringkasan Isi Jurnal


Jurnal Utama “Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) Di
Indonesia”

 Pendahuluan

Secara teoritis HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilingungi.
Hakekat HAM sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia
secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan
umum. Begitu pula upaya menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi HAM menjadi

5
kewajiban dan tanggung jawab bersama antara invididu. Pemerintah (aparatur pemerintah
baik sipil maupun militer) dan negara.

 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:

1. Library Research (penelitian kepustakaan).

2. Penelitian hukum normatif berupa data-data yang diperoleh dari studi kepustakaan.

 Hasil Penelitian Dan Pembahasan


1. Upaya Perlindungan HAM di Indonesia

Secara obycktif prinsip perlindungan terhadap HAM antara negara satu dengan negara
lain adalah sama, tetapi secara subyektif dalam pelaksanannya tidak demikian, artinya pada
suatu waktu ada persamaan hakikat terhadap apa yang sebaiknya dilindungi dan diatur, tetapi
pada saat yang bersamaan ada perbedaan persepsi HAM antara negara yang satu dengan yang
lain5. Keadaan ini lebih disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan juga perbedaan kepentingan nasional dari masing-masing negara
tersebut.

2. Upaya Penegakan HAM di Indonesia

Upaya penegakan HAM di Indonesia harus diparesiasi oleh setiap elemen bangsa,
mengapa demikian.

a) Karena HAM adalah hak-hak dasar yang mutlak harus dimiliki manusia.

b) Pelanggaran terhadap HAM ditentang oleh ajaran agama manapun, HAM mendapatkan
perhatian serius.

c) Tujuan bangsa Indonesia akan dapat dicapai kalau nilai-nilai kemanusiaan ini juga dapat
dijunjung tinggi dan mendapatkan perhatian yang memadai.

d) Penegakan HAM di Indonesia telah melakukan langkah-langkah konkrit.

Tanggapan-tanggapan terhadap pelanggaran HAM di Indonesia dapat diwujudkan


dalam berbagai bentuk, di antaranya:

a) Mengutuk, misalnya dalam bentuk tulisan yang dipublikasi, berbentuk poster demonstrasi
secara tertib.

6
b) Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak secara tegas.

c) Mendukung dan berpartisipasi dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah.

d) Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kompensasi dan rehabilitasi.

 Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

a) HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik, atau asal usul sosial dan bangsa

b) HAM tidak boleh/ bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain.

Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan


HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang
lain, jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

Jurnal Pembanding “Penegakan Hukum Mengenai Hak Asasi Manusia (HAM)


Menurut Hukum Positif di Indonesia”

 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Sesungguhnya manusia diciptakan Allah SWT dengan sifat Maha Pengasih dan
Maha Penyayang, yang mana sifat Pengasih dan Penyayang dapat menjadi “suri tauladan”.
Sifat Ar-Rohman (Maha Pengasih) yaitu bahwa Allah selalu melimpahkan nikmat karunia-
Nya kepada para mahluk ciptaan (manusia)-Nya, sedangkan sifat Ar-Rohim (Maha
Penyayang) mengartikan bahwa Allah senantiasa bersifat Rahmat yang menyebabkan Allah
selalu melimpahkan RahmatNya. Setiap orang yang dapat berpikir secara jujur, harus
mengakui bahwa kehadirannya di muka bumi ini bukan atas kehendaknya sendiri, bahwa
manusia menciptakan Allah SWT untuk dihormati, bukan untuk dihina.

1.2 Perumusan Masalah

7
1) Bagaimana penerapan hukum pada pelanggaran Hak Asasi Manusia?

2) Lembaga manakah yang mengadili para pelanggar Hak Asasi Manusia?

3) Apakah sarana penyelesaian yang dipakai dalam kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di
Indonesia?

4) Bagaimanakah prinsip hukum Islam tentang Hak Asasi Manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui penerapan hukum pada pelanggaran Hak Asasi Manusia.

2) Untuk mengetahui lembaga manakah yang mengadili para pelanggar Hak Asasi Manusia.
3) Untuk mengetahui sarana penyelesaian apakah yang dipakai dalam kasus pelanggaran Hak
Asasi Manusia di Indonesia.

4) Untuk mengetahui prinsip hukum Islam tentang Hak Asasi Manusia.

1.4 Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk perkembangan hukum secara akademis di samping itu diharapkan dapat memberikan
masukanmasukan bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah-masalah Hak Asasi
Manusia.

1.5 Metode Penelitian

Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian normatif, dimana akan
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan yuridis normatif, berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Kerangka Teori

2.1 Kerangka Teoritis

a. Prof. Dr. Soerjono Soekanto Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berfungsinya kaedah
hukum dalam masyarakat (penegakan hukum dalam masyarakat), yaitu : 1) Kaedah hukum
atau peraturan itu sendiri (Peraturan perundang-undangan); 2) Petugas atau penegak hukum;
3) Fasilitas; 4) Masyarakat.

b. Drs. C. S. T. Kansil, SH : Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak mutlak (absolute)
yaitu hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau individu untuk melakukan

8
sesuatu perbuatan, hak mana dapat dipertahankan siapapun juga.Dan sebaliknya setiap orang
harus menghormati hak tersebut.Dengan demikian Hak Asasi Manusia merupakan hak yang
melekat (inheren) pada individu yang bersifat mutlak.

2.2 Kerangka Konseptual

Untuk memberikan landasan peraturan dalam penulisan karya ilmiah ini, perlu penulis
mengemukakan mengenai beberapa perundangundangan dan peraturan-peraturan sebagai
berikut:

a. Undang-Undang Dasar 1945 (Yang Diamandemen)


b. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999
c. Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 Pasal 1

 Hasil Pembahasan

3.1 Penerapan Hukum Pada Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia telah ada sejak di sahkannya Pancasila
sebagai dasar pedoman negara Indonesia, meskipun secara tersirat.Baik yang menyangkut
mengenai hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, maupun hubungan manusia
dengan manusia. Hal ini terkandung dalam nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila yang
terdapat pada pancasila.Dalam Undang- Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hah Asasi
Manusia, pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia ditentukan dengan berpedoman pada
deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa. Konvensi Perserikatan Bangsa
Bangsa tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita, konvensi
Perserikatan Bangsa Bangsa tentang hak-hak anak dan berbagai instrumen internasional lain
yang mengatur mengenai Hak Asasi Manusia. Materi Undang- Undang ini tentu saja harus
disesuaikan dengan kebutuhan hukum masyarakat dan pembangunan hukum nasional yang
berdasarkan pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

3.2 Lembaga Yang Dapat Mengadili Hak Asasi Manusia

Lembaga pengadilan yang ada di negara Indonesia merupakan bagian dari fungsi
yudikatif yang telah diamanahkan oleh konstitusi. Keberadaan pengadilan yaitu sebagai
wadah untuk menegakkan hukum yang ada di negara ini. Lembaga pengadilan adalah suatu
lembaga yang mempunyai peran untuk mengadili dan menegakkan kaidah-kaidah hukum
yang berlaku di wilayah negara hukum nasional dan fungsi dari pada lembaga pengadilan

9
sebagai wilayah guna mendapatkan simpul keadilan yang tiada sewenang-wenang.Dalam
lingkungan pradilan di Indonesia, mengenai masalah-masalah Hak Asasi Manusia dewasa ini,
sedang bagitu semarak di wacanakan bukan hanya saja dalam wahana seminar, diskusi,
semiloka bahkan di dalam praktisi pengembala hukum itu sedang menjadi topik yang sering
dibicarakan dan diperdebatkan. Hak Asasi Manusia sekarang di dunia telah menjadi suatu isu
global meskipun perkembangan Hak Asasi Manusia telah lama.

3.3 Upaya- Upaya Penyelesaian Dalam Kasus Hak Asasi Manusia di Indonesia

Sarana penyelesaian yang digunakan dalam penyelesaian kasus Hak Asasi Manusia di
Indonesia tentunya dengan mengedepankan normanorma kaidah hukum yang berlaku dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan hukum. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia yaitu perdamaian kedua belah pihak, penyelesaian perkara melalui cara
konsultasi negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli. Penyelesaian perkara terhadap
pelanggaran Hak Asasi Manusia di wilayah Indonesia tentunya harus mempertimbangkan
kaidah-kaidah yang ada di dalam masyarakat Indonesia.

3.4 Prinsip Hak Asasi ManusiaMenurut Hukum Islam

3.4.1 Manusia Menurut Islam

Setiap insan manusia yang terlahir di alam dunia memiliki kesempurnaan yang lebih
sempurna dari makhluk hidup yang ada di dunia, karena manusia diciptakan oleh Allah SWT
dengan segala kelebihan yang telah dikaruniakan kepadanya melekat dalam diri setiap
manusia.Sehingga keberadaan makhluk manusia di dunia ini untuk di hormati oleh sesama
manusia. Dalam menjalani kehidupan manusia tentu, mempunyai nilai-nilai kodrati yang
harus disadari dan diakui oleh manusia-manusia yang lain di saat keadaan apapun.

3.4.2 Hak-Hak Manusia Dari Prespektif Islam

Pandangan Islam yang komprehensif yang tidak hanya terbatas dalam menjelaskan
HAM saja, akan tetapi menetapkan hak manusia secara proporsional sesuai dengan
kedudukan manusia selaku penyembah risalah kemanusiaannya. Hak Asasi Manusia yang
ada di dalam Islam bahwasannya lahir dari hak-hak Allah SWT, Dia Yang Maha Suci yang
telah menciptakan hak-hak para hambanya sebagai mukadimah bagi hakhaknya.Pertama-
tama yang kita temukan dalam islam perihal hak asasi manusia adalah bahwa islam
menetapkan beberapa hak bagi manusia sebagai manusia, bahwa setiap manusia dari negeri

10
manapun, ia memiliki beberapa hak asasi yang semata-mata karena ia adalah seorang
manusia. Dan hak-hak tersebut harus diakui oleh setiap muslim dan wajib dipenuhinya.

 Penutup

A. Kesimpulan

1. Penerapan hukum kepada pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia ini berpedoman
pada Undang- Undang No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia, di mana
dalam Undang-undang tersebut disebut tentang pengadilan ad hoc yang dipakai untuk
mengadili para pelanggar Hak Asasi Manusia di Indonesia.

2. Lembaga yang mengadili para pelanggar Hak Asasi Manusia adalah pengadilan Ad Hoc
Hak Asasi Manusia, yang tidak beda dengan pengadilan biasa, khususnya pengadilan pidana.
Sebab pada hakekatnya pengadilan pidana juga mengadili pelanggaran Hak Asasi Manusia
yang bersifat khas adalah bahwa pelanggaran Hak Asasi Manusia berkaitan dengan
kesepakatan internasional.

B. Saran

1. Meskipun masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia selalu saja mengundang suatu
perdebatan, tetapi lepas dari kontroversi yang akan muncul dikemudian hari, proses terhadap
peradilan Hak Asasi Manusia harus tetap berjalan dengan objektif dan fair. Hal ini tentunya
dengan terjadinya apabila didukung oleh peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan permasalahan yang dihadapi dalam hal ini pemerintah perlu untuk berbuat suatu
instrumen perundang-undangan yang dapat berlaku surut (rekroaktif) dalam Undang- Undang
pengadilan Hak Asasi Manusia.

2. Pada era reformasi sekarang ini, pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti apapun
bentuknya, harus dapat diproses melalui peradilan, maka perlu juga di buat sarana yang akan
mendukung masalah penegakan Hak Asasi Manusia. Hal ini sudah dilakukan oleh pemerintah
dengan pembentukan komnas HAM.

11
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Kelebihan Jurnal

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Bahasa yang digunakan mudah dimengerti, Jurnal ini memiliki isi yang cukup lengkap
penjelasannya tidak terkesan bertele-tele bagi dari mulai abstrak yang menjelaskan tentang
pembaca sehingga menarik untuk dikaji, dan gambaran penelitian tersebut, hipotesis,
menerapkan sumber referensi sehingga metode hingga hasil penelitian. Teori dan
mempermudah pembaca untuk mencari pedoman materi yang banyak digunakan oleh
sumber materi yang dibahas dalam jurnal. peneliti, ini berdampak kepada hasil
penelitian yang luwes dan menarik serta
tersentralisasi.
Pada jurnal telah memuat beberapa hal Menggunakan metodologi, keranga teoritis,
penting yang dapat menentukan pembaca dan tata cara penulisan ilmiah yang sesuai.
terhadap jurnal yang akan dipilihnya seperti
nama jurnal dan halaman jurnal.
Terdapat pasal-pasal UUD yang mendukung
penjelasan mengenai Hak Asasi manusia
pada jurnal tersebut.

12
3.2. Kelemahan Jurnal

Jurnal Utama Jurnal Pembanding

Pada jurnal utama tidak kita temukan Tidak adanya issn pada jurnal sehingga
kerangka teoritis seperti yang ada pada tidak memenuhi syarat dan jurnal tersebut
jurnal pembanding sehingga kurang tidak berstandar internasional.
memperjelas permasalahan yang diteliti.

Pada jurnal utama juga tidak ditemukan Penggunaan bahasa yang terlalu baku dan
tinjauan pustaka sehingga kurang penulisan kalimat yang terlalu banyak
menambah wawasan pembaca pada teori sehingga penjelasan terkesan bertele-tele
yang dibahas dalam jurnal tersebut. bagi pembaca.

BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita
ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.

Dalam kehidupan bernegara, HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan,


dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

4.2. Saran
Dalam penilaian terhadap sebuah jurnal akan semakin bermanfaat ketika sebuah
jurnal telah melengkapi kriteria dalam pembuatan jurnal yang baik dan sesuai dengan subjek
dan metode yang telah di tentukan penulis. Dengan adanya makalah jurnal ini diharapkan

13
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis juga diharapkan dapat
mengembangkan jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih menarik minat pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

A.Bazar Harapan, Nawangsih Sutardi, Hak Asasi Manusia dan Hukumnya, CV. Yani’s,
Jakarta, 2006.

Abdul Hakim G Nusantara. Sebuah Upaya Memutus Impunitas: Tanggung Jawab Komando
Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia, Jurnal HAM. Vol 2. No. 200

Abu Haidan, Abdullah AlHabsyi, M. Ali dan, HakHak Sipil Dalam Islam: Tinjauan Kritis
Tekstual dan Kontekstual atas Tradisi Ahlul Baits, Jakarta : Al Huda 2004.

Anam,Koffi, Buletin Wacana Hak Asasi Manusia, Pesan Sekretaris Jenderal PBB
Memperingati Hari HAM ke- 57, Edisi 20 tahun III/ Desember 2005.

14

Anda mungkin juga menyukai