Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA TINGKAT REMAJA

DISUSUN OLEH :
SHALU APRILIA (P1337421021052)

PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2021
1. Jelaskan perkembangan komunikasi pada tingkat remaja !
Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan kemampuan
berdiskusi atau berdebat. Pada usia remaja, pola perkembangan kognisinya sudah mulai
berpikir secara konseptual mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa,
sedangkan secara emosional sudah mulai menunjukkan perasaan malu. Anak usia remaja
sering kali merenung kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi.

2. Bagaimana sikap terapeutik berkomunikasi dengan remaja ?


Remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Pada masa transisi ini remaja
banyak mengalami kesulitan yang membutuhkan kemampuan adaptasi. Remaja sering tidak
mendapat tempat untuk mengekspresikan ungkapan hatinya dan cenderung tertekan Hal ini
akan dapat mempengaruhi komunikasi remaja terutama komunikasi dengan orang tua atau
orang dewasa lainnya.

3. Sebutkan suasana komunikasi yang kondusif pada remaja !


a. Suasana hormat menghormati
Orang dewasa akan akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila pendapat pribadinya
dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berpikir dan mengemukakan pikirannya.
b. Suasana saling menghargai
Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, dan sistem nilai yang dianut perlu dihargai.
Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka akan dapat menjadi kendala dalam
jalannya komunikasi.
c. Suasana saling percaya
Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar adanya akan dapat membawa
hasil yang diharapkan.
d. Suasana saling terbuka
Terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan orang lain. Hanya
dalam suasana keterbukaan segala alternatif dapat tergali

4. Jelaskan penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja !


Berkomunikasi dengan anak yang sudah masuk usia remaja (praremaja) sebenarnya
lebih
mudah. Pemahaman mereka sudah memadai untuk bicara tentang masalah yang kompleks.
Dalam berkomunikasi dengan remaja, kita tidak bisa mengendalikan alur pembicaraan,
mengatur, atau memegang kendali secara otoriter. Remaja sudah punya pemikiran dan
perasaan sendiri tentang hal yang Ia bicarakan.
5. Buatlah strategi komunikasi sesuai tingkatan usia pada remaja !
Kondisi Pasien :
Remaja usia 15 tahun, keluhan utama sering menangis, tidak bisa tidur nyenyak dan sering
terbangun di malam hari. Anak mengatakan tidak bisa konsentrasi belajar, malas untuk ke
sekolah dan merasa malu karena telah gagal. Keadaan ini terjadi setelah anak kalah
berkompetisi dengan temannya.

Masalah Keperawatan:
Krisis situasi

Tujuan:
Klien mampu mengatasi krisis yang terjadi dan perilaku efektif

Rencana Keperawatan:
1) Identifikasi masalah yang terjadi bersama klien
2) Dengarkan ungkapan perasaan pasien

Konsep Komunikasi Pada Remaja

A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi. Saya Ibu Tri” (sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan)

2. Evaluasi dan validasi :


“Apa kabar? Bagaimana perasaanmu pagi ini? Saya lihat mata adik tampak merah dan
sembab, bagaimana tidurnya semalam?”

3. Kontrak :
“Sesuai perjanjian, sekarang kita akan mengidentifikasi krisis yang terjadi pada adik. Mau di
mana tempatnya?”

“Baiklah tempatnya di kamar saja, waktunya 10—15 menit. Sudah siap?”

B. Fase Kerja:
Perawat : “Baiklah, sesuai kesepakatan kita akan diskusi masalah yang adik hadapi”
Pasien : “baik bu”
Perawat : “Coba jelaskan apa yang terjadi sehingga adik merasa sedih dan sulit tidur”
Pasien : “Aku telah gagal, aku bodoh, aku malu dengan semua yang terjadi pada diriku”
Perawat : “Coba jelaskan apa yang menyebabkan kamu merasa gagal dan bodoh”
Pasien : “Aku bodoh karena tidak bisa menjadi juara dalam kompetisi”
Perawat : (Diam, mengangguk), “Apa yang menjadi keinginanmu?”
Pasien : “Aku ingin membuat mama bangga jika aku jadi juara”

Perawat : “Saya memahami apa yang kamu rasakan. Setiap masalah pasti ada solusinya. Mama
akan sangat bangga jika kamu mampu bangkit dan menja di orang yang kuat. Kamu
tidak sendiri. Jadikanlah kegagalan sebagai guru yang berharga. Kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda”
Pasien : (Diam)
Perawat : “Lihatlah mama, dia sangat mengharapkan kamu bangkit dan menjadi lebih kuat.”

C. Fase Terminasi:
“Bagaimana perasaanmu sekarang?”
“Coba sebutkan kembali masalah yang terjadi?”
“Saya senang melihat kamu sudah bisa tersenyum”

Rencana tindak lanjut :


“Mulai sekarang kamu harus menyiapkan diri lagi untuk belajar lebih baik. Tuliskan
rencana
kamu untuk 1 minggu ke depan”.

Kontrak yang akan datang :


“Besok saya minta kamu datang lagi ke sini untuk menunjukkan rencanamu dalam 1 minggu ke
depan. Sampai jumpa besok, ya. Selamat siang”

Anda mungkin juga menyukai