Anda di halaman 1dari 9

Chapter 7: Siklus Konversi

Siklus pengeluaran perusahaan mengubah (mengkonversi) berbagai sumber daya inmput seperti
bahan baku, tenaga kerja dan overhead , menjadi produk jadi atau jasauntuk dijual.

A. LINGKUNGAN MANUFAKTUR TRADISIONAL


Siklus konversi terdiri atas dua subsistem: yaitu aktivitas fisik ( sistem produksi) dan aktivitas
informasi (sistem akuntansi biaya). Berdasarkan tipe produk yang diproduksi, perusahaan
akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini:
 Pemrosesan berkelanjuta membuat produk yang sama melalui rangkaian
berkelanjutan berbagai prosedur standar. Biasanya, dibawah pendekatan ini
perusahaan mencoba menyimpan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk
memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
 Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk yang
berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. proses ini diawali dengan pesanan
penjualan, bukan oleh rtingkat persediaan yang menurun.
 Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap
barang dalam batch hampir sama, yanitu membutuhkan bahan baku serta operasi
yang sama. Metode ini digunakan untuk memproduksi berbagai produk seperti
mobil, perlengkapan rumah tangga, dan komputer. Meknisme pemicu untuk proses
ini adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat persediaan barang jadi sesuai
dengan prediksi kebutuhan penjualan.
1. Sistem Pemrosesan Batch

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

a. Dokumen dalam Sistem Pemroosesan Batch


 Jadwal produksi ( production schedule  ) adalah rencana dan otorasi formal
untuk memulai produksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai produk yang
akan dibuat, jumlah yang akan diproduksi dalam tiap batch, serta jadwal
produksi untuk memulai serta menyelesaikan produksinya.
 Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material  – BOM ) menspesifikasi jenis
dan kuantitas bahan baku dan bahan perakitan yang digunakan dalam
memproduksi satu unit barang jadi.
 Lembar proses kerja ( route sheet  ) menunjukkan jalan produksi untuk
sekelompok produk tertentu selama proses manufaktur. Biasanya
menspesifikasikan urutan operasi ( mesin atau perakitan ) serta waktu
standar yang dialokasikan untuk tiap pekerjaan.
 Perintah kerja, atau perintah produksi ( work order/production order  ) dibuat
berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan
baku dan produksi untuk tiap batch.
 Lembar perpindahan  mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap tempat kerja
dan mengotorisasi perpindahan suatu batch ke tempat kerja berikutnya.
 Permintaan bahan baku ( material requisition  ) mengotorisasi penjaga ruang
penyimpanan untuk melepaskan bahan baku kepada individu atau pusat kerja
dalam proses produksi.
b. Aktivitas Produksi Batch
 Rencana Produksi dan Pengendalian. Tahap ini melibatkan dua prosedur
aktivitas: (1) spesifikasi permintaan kebutuhan bahan baku dan operasional
serta (2) penjadwalan produksi.
 Kebutuhan bahan baku dan operasional. Kebutuhan bahan baku untuk
sebuah batch dalam perincian produk tertentu adalah menganalisis apa yang
dibutuhkan dibandingkan dengan apa yang tersedia dalam persediaan bahan
baku. Kebutuhan operasional untuk batch meliputi pemasangan dan atau
berbagai aktivitas produksi yang akan diterapkan dalam produk.
 Penjadwalan Produksi. Penjadwalan utama untuk pelaksanaan produksi
mengkoordinasi berbagai batch yang berbeda. Penjadwalan dipengaruhi oleh
waktu yang mendesak, ukuran batch, dan spesifikasi yang berasal dari
lembar BOM dan rute.
 Tempat Kerja dan Gudang (Penyimpanan). Operasional produksi aktual
dimulai ketika para pekerja menerima bahan baku dari staf gudang sebagai

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

ganti dari permintaan bahan baku. Pada akhirnya bersama dengan produk
yang terselesaikan kemudian dikirim ke barang jadi di gudang.
 Pengendali persediaan. Pengendalian persediaan terdiri atas tiga aktivitas
utama. Pertama, memicu keseluruhan proses dengan menyediakan laporan
status persediaan bahan baku dan barang jadi bagi perencanaan dan
pengendalian produksi. Kedua, personel bagian pengendalian persediaan
secara terus-menerus terlibat dalam pembaruan record persediaan bahan
baku berdasarkan permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan
baku, dan lembar pengembalian bahan baku. Terakhir, setelah menerima
perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir, bagian pengendali persediaan
akan mencatat produk yang jadi dalam pencatatan persediaan barang jadi.
Tujuan dari pengendalian persediaan adakah mengurangi total biaya
persediaan dengan tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dalam
jumlah yang memadai untuk memenuhi permintaan saat ini.
Secara umum model persediaan digunakan adalah model EOQ (model
jumlah pesanaan ekonomi. Pada model ini, bagaimanapun, didasarkan pada
asumsi yang tidak selalu mencerminkan kenyataan ekonomi. Asumsi-
asumsinya adalah: (1) permintaan produk konstan dan diketahui secara pasti;
(2) waktu tunggu pemesanan diketahui secara pasti dan konstan; (3) semua
persediaan yang dipesan tiba pada saat yang sama; (4) biaya total per tahun
untuk memesan bervariasi yang menurun sejalan dengan peningkatan jumlah
pesanan; (5) biaya total per tahun untuk menyimpan persediaan adalah biaya
yang bervariasi yang akan meningkatkan sejalan dengan peningkatan jumlah
yang dipesan; (6) tidak ada diskon jumlah.

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

c. Aktivitas Akuntansi Biaya


Aktivitas akuntansi biaya dari sistem konversi mencatat berbagai pengaruh finansial
dari peristiwa fisik yang terjadi dalam proses produksi. Penerimaan lembar
perpindahan yang terakhir untuk suatu batch menandakan selesainya proses
produksi dan transfer produk dari WIP ke pesediaan barang jadi. Secara periodik,
ringkasan informasi mrngrnai berbagai beban (debit) ke WIP, mengurangi (kredit)
WIP, dan berbagai selisihnya akan dicatat dalam voucher jurnal serta dikirimkan ke
bagian buku besar untuk dicatat ke dalam akun pengendalinya.
2. Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional
Golongan Pengendalian Titik Pengendalian dalam system
1. Otorisasi Transaksi Perintah kerja, Lembar perpindahan, dan Permintaan bahan
baku
2. Pemisahan tugas 1. Pengendalian persediaan terpisah dari bagian
penyimpanan persedian RM dan FG
2. Bagian akuntansi biaya terpisah dari tempat kerja
3. GL terpisah dari akuntansi lainnya.
3. Supervisi Supervisor mengawasi penggunaan bahan baku dan
pencatatan jam kerja
4. Akses Membatasi akses fisik ke barang jadi, persediaaan bahan
baku, dan proses produksi, menggunakan prosedur formal
untuk mengeluarkan bahan baku bagi produksi

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

5. Pencatatan File perintah, lembar biaya, lembar perpindahan, pekerjaan,


Akuntansi permintaan bahan baku, record WIP, dan filepersediaan
barang jadi.
6. Verifikasi Independen Fungsi akuntansi biaya merekonsiliasi semua biaya
produksi. Bagian buku besar merekonsiliasi seluruh sistem.

B. PERUSAHAAN KELAS DUNIA DAN LEAN MANUFACTURING


1. Apa Itu Perusahaan Berkelas Dunia?
 Secara berkelanjutan terus meningkat dalam semua aspek dari operasionalnya
termasuk prosedur produksi.
 Orientasi pelanggan yang sangat tinggi.
 Mengalami perubahan pokok dari model produksi tradisional
 Seringkali mengadopsi model Lean Manufacturing

2. Dasar dari Lean Manufacturing


a. Proses penarikan. Proses penarikan meliputi penarikan produk dari pelanggan akhir
(demand), lebih baik dari menarik produk dari produksi akhir (supply)
b. Kualitas sempurna. Proses penarikan membutuhkan tidak ada kerusakan dalam RM,
WIP, dan Persediaan FG.
c. Mengurangi pemborosan. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah atau
meningkatkan penggunaan sumber daya langkah harus dieliminasi/ dihapuskan.
d. Pengurangan persediaan. Tiga masalah berikut menjelaskan mengapa pengurangan
persediaan menjadi penting: (1) biaya persediaan uang.; (2) masalah persediaan
penyamaran produksi; (3) ketidakinginan untuk memelihara persediaan dapat
dengan cepat membuat kelebihan produksi.
e. Fleksibilitas produksi. Mengurangi pengaturan waktu menjadi minimum, yang akan
memperbolehkan mereka untuk memproduksi banyak produk yang berbeda dengan
cepat tanpa mengorbankan efisiensi saat mengurangi volume produksi
f. Adanya relasi dengan pemasok. Keterlambatan pengantaran, berbagai bahan baku
yang rusak, atau ketidaktepatan pesanaan akan menutup produksi dengan segera
karena model produksi ini membuat tidak ada cadangan persediaan untuk dibuat.
g. Sikap tim. Setiap karyawan harus menjadi waspada terhadap masalah yang
mengancam keberlankutan aliran produksi.
C. Teknik dan Teknologi yang mengembangkan Lean Manufacturing
1. Reorganisasi Fisik dari Fasilitas Produksi

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

Ketidakefisienan yang inhern dalam tata letak pabrik tradisional menambah biaya
penanganan,waktu konversi, dan bahkan persediaan dalam proses produksi. Selain itu,
karena aktivitas produksi biasanya diatur disepanjang garis fungsional,terdapat tendensi
adanya kecurigaan antarkaryawan, Mendukung mentalitas “ kita vs mereka” yang
berlawanan dengan sikap sebagai .
2. Otomatisasi dari Proses Produksi
a. Produksi Tradisional
Lingkungan produksi terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing
dikendalikan oleh seseorang operator. Karena mesin – mesin ini membutuhkan
banyak waktu penyetelan, biaya penyetelan harus disebarkan dalam operasi
produksi berjumlah besar. Mesin-mesin ini dan operatornya diatur menjadi berbagai
bagian fungsional, seperti pencampuran, pemotongan, dan pengelasan. WIP selalu
mengikuti rute yang rumit de sepanjang berbagai operasi yang berbeda melintasi
ruang pabrik.
b. Teknologi yang Berdiri Sendiri
Teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yang dikendalikan numerik
komputer (CNC-Computer Numeric Control) yang dapat melakukan beberapa
operasi dengan keterlibatan manusia yang lebih sedikit.
c. Produksi yang Diintegrasikan dengan Komputer
Produksi yang diintegrasikan komputer adalah lingkungan yang terotomatisasi
secara penuh dengan tujuan untuk mengeliminasi berbagai aktivitas yang tidak
memiliki nilai tambah.

Sistem Penyimpanan dan Penarikan Otomatis. Banyak perusahaan dapat mening-


katkan produktivitas dan profitabilitasnya dengan mengganti forklift beserta operator
manusianya dengan system penyimpanan penarikan otomatis. Manfaat operational

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

dari teknologi ini jika dibandingkan dengan system manual meliputi penurunan
kesalahan, perbaikan pengen-dalian persediaan, dan biaya penyimpanan yang lebih
rendah.
Robotika. Sangat berguna untuk lingkungan berbahaya atau melakukan berbagai
pekerjaan berbahaya dan monoton yang cenderung dapat menyebabkan
kecelakaan.
Desain Berbantuan Komputer. Sistem ini dapat meningkatkan produktivitas teknisi,
meningkatkan akurasi dengan otomatisasi pekerjaan desain yang berulang,
memungkinkan perusahaan untuk menjadi responsif pada permintaan pasar.
Produksi Berbantuan Komputer. Sistem ini mengginakan komputer untuk
mengendalikan proses produksi secara fisik. Keuntungan dari penggunaan sistem ini
yaitu, peningkatan produktivitas proses, perbaikan perkiraan biaya dan waktu,
perbaikan pengawasan proses, perbaikan kualitas proses, penurunan waktu
penyetelan, dan pengurangan biaya tenaga kerja.
D. AKUNTANSI DI LINGKUNGAN LEAN MANUFACTURING
1. Apa yang Salah Dengan Informasi Akuntansi Tradisional?
a. Alokasi biaya yang tidak akurat. Hubungan yang berubah antara biaya tenaga kerja
langsung, bahan baku, dan biaya overhead dalam berbagai lingkungan manufaktur
yang berbeda.
b. Meningkatkan perilaku nonlean. Mendorong untuk menghasilkan berbagai batch dan
berbagai persediaan yang besar dan menyembunyikan pemborosan dalam alokasi
overhead.
c. Ketinggalan Waktu. Data tertinggal dibelakang aktivitas produksi yang
sesungguhnya dengan asumsi bahwa pengendalian dapat diaplikasikan setelah
kejadian untuk memperbaiki masalah.
d. Orientasi keuangan. Data akuntansi menggunakan dollar sebagai unit standar
pengukuran dalam perbandingan antarberbagai bagian yang dievaluasi.
2. Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC)
ABC adalah metode dari pengalokasian biaya ke produk dan jasa untuk mendukung
rencana dan pengendalian yang lebih baik. Aktivitas menjelaskan pekerjaan yang
dilakukan dalam perusahaan .membuat pesanan pemelian, menyiapkan produk untuk
dikirim, atau mengoperasikan mesin bubut adalah contoh aktivitas. Objek biaya adalah
alasan untuk melakukan aktivitas. Alasan ini meliputi produk, jasa, pemasokan, dan
pelanggan. ABC berasumsi bahwa aktivitas menimbiulkan biaya dan produk (serta
berbagai objek biaya lainnya) membuat permintaan atas suatu aktivitas.

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

a. Kelebihan ABC: (1) Lebih akurasi dalam pembiayaan dari produk/jasa, pelanggan,
dan saluran distribusi; (2) Mengidentifikasi sebagian besar dan kecil dari produk
yang menguntungkan dan pelanggan; (3) dengan akurasi jalur biaya dari aktivitas
dan pelanggan; (4) melengkapi manajer dengan keterangan-keterangan biaya untuk
pengarahan peningkatan yang berkelanjutan; (5) menfasilitasi pemasaran campuran
yang lebih baik; (6) mengidentifikas aktivitas yang boros dan tidak memiliki nilai
tambah.
b. Kekurangan ABC: (1) begitu lambat-menghabiskan dan disulitkan untuk aplikasi
yang partial lebih dari periode pokok; (2) meningkatkan kerumitan birokrasi dari
konflik dengan filosofi lean manufacturing.
3. Akuntansi Aliran Nilai
Kerumitan ABC menyebabkan banyak perusahaan melepaskan metodi ini dan
mengubahnya dengan model akuntansi yang lebih simple yang disebut akuntansi aliran
nilai. Akuntansi aliran nilai memperlihatkan biaya dari aliran nilai lebih baik dari
departemen atau aktivitas, seperti dalam ilustrasi berikut:

E. SISTEM INFORMASI YANG MENDUKUNG LEAN MANUFACTURING


1. Perencanaan Permintaan Bahan Baku (MRP)
MRP adalah pengotomatisian rencana produksi dan sistem pengendali yang digunakan
untuk mendukung manajemen persediaan. Operasional ini bertujuan untuk:
 Menjamin bahwa bahan baku yang memadahi tersedia untuk proses produksi.
 Mempertahankan level terendah yang mungkin untuk persediaan di gudang
 Membuat skedul produksi dan pembelian dan informasi lain yang dibituhkan untuk
pengendali produksi.
2. Perencanaan Sumber Daya Produksi (MRP II)

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296
Chapter 7: Siklus Konversi

MRP II adalah perluasan dari MRP yang mencakup kelebihan batas dari manajemen
persediaan. Sistem MRP II akan menghasilkan daftar kebutuhan bahan baku untuk
produk terkait, menyesuaikan produksi dari produk tersebut dalam jadwal produksi induk,
membuat perkiraan kasar perencanaan kapasitas berdasarkan ketersediaan mesin dan
tenaga kerja , dan lebih banyak lagi. Produsen kelas dunia bias mewujudkan sejumlah
manfaat dari system MRP II yang sangat terintegrasi, dalam hal – hal berikut ini :
 Perbaikan layanan pelanggan
 Pengurangan investasi pada persediaan
 Peningkatan produktivitas
 Perbaikan arus kas
 Bantuan dalam mencapai tujuan strategis jangka panjang
 Bantuan dalam megelola perubahan
 Fleksibilitas dalam proses produksi
3. Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP)
MRP II telah berubah pelahanmenjadi peranti lunak canggih yang disebut sistem
perencanaan sumber daya perusahaan. Paket peranti lunak komersial ini mendukung
kebutuhan informasi keseluruhan perusahaan, tidak hanya fungsi produksi. Perusahaan
kelas dunia akan memiliki sistem ERP yang berkomunikasi secara eksternal dengan para
pelanggan dan pemasoknya melalui pertukaran data elektronik (EDI).

MAXYANUS TARUK LOBO’


A31112296

Anda mungkin juga menyukai