CT Kepala Kontras
CT Kepala Kontras
Disusun Oleh:
Syafiuddin Nizar
P1337430214017
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus ini telah diterima, diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas mata
kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) 5 atas mahasiswa Jurusan Radiodiagnostik dan
NIM : P 1337430214017
Kelas : 4C
Dengan judul laporan “Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala Kontras dengan Klinis
Pembimbing
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat
1. Ibu Rini, S.Si, M.Kes selaku ketua jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi,
2. Ibu Siti Masrochah, S.ST, M.Si selaku ketua prodi D-IV Teknik
Radiologi,
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
penulis,
dan Ana Nabielah yang telah menjadi sahabat seperjuangan selama penulis
kekurangan, untuk itu penulis mohon saran dan masukan dari semua pihak.
Penulis berharap laporan kasus ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan
Tangerang, 18 November
2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................
iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
1
B. Rumusan Masalah.................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................
3
D. Manfaat Penulisan.................................................................................
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................
4
A. Anatomi Otak......................................................................................
4
B. Definisi Chepalgia..............................................................................
13
C. Klasifikasi dan Etiologi......................................................................
13
D. Patofisiologi........................................................................................
14
E. Manifestasi Klinis...............................................................................
15
F. Penunjang Diagnostik.........................................................................
18
G. Indikasi Dan Kontra Indikasi Pemeriksaan........................................
18
H. Media Kontras....................................................................................
19
I. Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala Kontras..................................
21
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................
28
A. Paparan Kasus.....................................................................................
28
B. Ilustrasi Kasus.....................................................................................
28
C. Jenis Tindakan....................................................................................
29
D. Pembahasan........................................................................................
35
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
37
A. Kesimpulan.........................................................................................
37
B. Saran...................................................................................................
37
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
38
LAMPIRAN..............................................................................................................
39
BAB I
PENDAHULUAN
bentuk irisan atau slice. Prinsip kerja dari CT-Scan yaitu hanya dapat
1
salah satunya adalah teknik pemeriksaan CT-Scan Kepala. Prosedur,
pasien.
biasanya dilakukan pada kasus kepala dengan klinis khusus. Salah satu
pasien.
B. Rumusan Masalah
2
2. Bagaimana rekonstruksi dan pengolahan citra pada pemeriksaan CT-
Tangerang?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
Tangerang.
D. Manfaat Penulisan
Chepalgia.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Otak
dan terletak di dalam ruangan yang tertutup oleh tulang, yaitu cranium
(meninges), dan cairan cerebrospinalis. Selaput otak terdiri atas tiga lapisan
4
Gambar 1. Penampang melintang otak (Syaifudin, 1997)
Keterangan gambar 1:
Otak besar merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak,
berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Otak
Kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu (zat kelabu) yaitu pada
bagian korteks cerebral dan zat putih terdapat pada bagian dalam yang
5
1. Disenchepalon, bagian batang otak paling atas terdapat diantara
Fungsi disenchepalon:
Fungsi mesenchepalon:
(Syaifudin, 1997)
6
4. Medulla oblongata, bagian batang otak paling bawah yang
1997)
1997)
dan nervus vagus kelopak mata rahang atas, rahang bawah, dan otot
pengunyah.
7
Selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang,
ikat dan kuat dibagian tengkorak terdiri dari selaput tulang tengkorak
Ventrikel Otak
saling berhubungan dan dibatasi oleh ependima (semacam sel epitel yang
membatasi semua rongga otak dan medulla spinalis) dan mengandung CSF
(Cerebrospinal Fluid). Ventrikel otak terdiri dari ventrikel lateral, ketiga dan
8
Otak (encephalon) dapat dibagi dalam tiga komponen utama : hemisfer
cerebri (otak besar), batang otak, dan cerebellum (otak kecil). Cerebri adalah
bagian otak terbesar (85%) yang berasal dari pronsecephalon. Ia terdiri dari
sepasang hemisfer yaang berstruktur sama, yang dipisahkan oleh flax cerebri
Cerebri dari luar ke dalam tersusun oleh korteks (massa kelabu atau subtansia
grisea atau grey matter), massa putih (subtansia alba). (Listiono, 1998)
1
3
4
5
7
6
8
Keterangan Gambar :
1. Lobus frontalis
2. Lobus temporalis
3. Lobus parietalis
4. Mesencephalon
5. Pons
6. Medula
7. Cerebellum
8. Lobus oksipitalis
9
4
3
Keterangan :
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus temporalis
4. Lobus oksipitalis
5. Cerebellum
terletak di sebelah dalam cerebri, berbatasan dengan ventrikel III, terdiri dari
nigra, dan pedunkulus cerebri. Saraf III dan IV keluar dari mesensefalon.
otak tengah bagian dorsal. Pons merupakan penghubung antara otak tengah
10
dan medulla oblongata, terdiri dari bagian ventral (basis) dan bagian dorsal
yang paling kaudad dari batang otak. Saraf VIII-XII berasal dari medula.
Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri, yaitu arteri karotis interna dan
melalui sistem karotis dan 1/3 sisanya dialirkan ke medula oblongata, pons,
otak tengah, lobus temporalis bagian medial dan inferior, lobus parietalis,
11
Gambar 4. Gambar arkus aorta beserta cabang-cabang besarnya (Osborn, 1994)
Keterangan :
11. Arteri subklavia kiri
1. Arkus aorta 12. Arteri vertebralis kiri
2. Trunkus brakhiosefalika 13. Arteri vertebralis bergabung menjadi
3. Arteri subklavia kanan arteri Basilaris
4. Arteri vertebralis kanan 14. Sirkulus willisi
5. Arteri karotis komunis kanan 15. Arteri serebri anterior
6. Arteri karotis interna kanan 16. Arteri serebri media
7. Arteri karotis eksterna kanan 17. Arteri mammaria internal
8. Arteri karotis komunis kiri 18. Trunkus tiroservikal
9. Arteri karotis interna kiri 19. Trunkus kostoservikal
10. Arteri karotis eksterna kiri
serebral eksterna (drainase darah dari korteks dan subkorteks) dan sistem
vena serebral interna (menerima aliran darah balik dari jaringan otak yang
12
Gambar 5. Sistem vena serebri (Osborn, 1994)
Keterangan :
B. Definisi Chepalgia
Chepalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama
manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan
13
3. Sakit kepala klaster dan hemikrania paroksismal
subarakhnoid).
8. Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan zat kimia tau putus obat.
(hipoglikemia).
11. Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan
D. Patofisiologi
bangunan diwilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan-
bangunan ekstrakranial yang peka nyeri ialah otot-otot okspital, temporal dan
terdiri dari meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi
sinus venosus serta arteri-arteri besar pada basis otak. Sebagian besar dari
14
a) Infeksi selaput otak : meningitis, ensefalitis.
sekali.
dan molar III yang mendesak gigi) dan daerah leher (spondiloartritis
deforman servikalis.
pada keadaan depresi dan stress. Dalam hal ini sakit kepala sininim
E. Manifestasi Klinis
15
1. Migren
waktu tertentu dan serangan sakit kepala berat yang terjadi berulang-
ulang. Penyebab migren tidak diketahui jelas, tetapi ini dapat disebabkan
a) Fase aura.
16
Fase sakit kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak
c) Fase pemulihan
2. Cluster Headache
yang sering terjadi pada pria. Serangan datang dalam bentuk yang
mata dan menyebar kedaerah wajah dan temporal. Nyeri diikuti mata
Tipe sakit kepala ini dikaitkan dengan dilatasi didaerah dan sekitar
3. Tension Headache
otot leher dan kulit kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena
tegang. Karakteristik dari sakit kepala ini perasaan ada tekanan pada
dahi, pelipis, atau belakang leher. Hal ini sering tergambar sebagai
“beban berat yang menutupi kepala”. Sakit kepala ini cenderung kronik
17
daripada berat. Pasien membutuhkan ketenangan hati, dan biasanya
F. Penunjang Diagnostik
1. CT Scan, menjadi mudah dijangkau sebagai cara yang mudah dan aman
1. Indikasi Pemeriksaan
a. Chepalgia
c. Metastase otak
e. Aneurisma
f. Abses
18
g. Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)
h. Kelainan congenital
normal untuk orang dewasa 0.6 sampai 1.5 mg/dL creatinin dan
kreatinin).
e. Multi myeloma
f. Neonatus
H. Media Kontras
kontras positif dan media kontras negatif. Dosis media kontras yang
digunakan pada pemeriksaan IVP tergantung pada berat badan pasien dan
19
Merupakan media kontras yang mempunyai nomor atom dan
Udara
CO2
Gas lainnya
a) Barium sulfat
dengan feces.
b) Iodine
20
Jenis media kontras ini memiliki nilai osmolalitas yang
1. Persiapan Pasien.
21
b. Kadar ureum dan kreatinin harus berada dalam keadan
normal.
1) Pesawat CT-Scan
2) Head holder
3) Selimut
4) Body starp
5) Head rest
6) Chin rest
3. Prosedur Pemeriksaan
22
gantry parallel dengan orbitomeatal line atau OML, yang melalui
3. Gambaran Radiologis
23
Pada pemeriksaan CT-Scan kepala polos, cerebral akan tervisualisasi
seperti perdarahan (darah segar) akan terlihat lebih hiperdense, begitu juga
infraksi akan terlihat lebih hipodense dibanding organ lainnya. Berikut ini
Gambar 2.9a
Dibawah ventrikel
terlihat ialah
komponen base
cranium, orbita,
foramen spinosum.
24
Gambar 2.9b
Setinggi ventrikel
pons terlihat
berada di depan
cerebral peduncles
(penghubung
hemifser serebral).
Gambar 2.9c
Diatas ventrikel
terlihat dibatasi
oleh suprasellar
cistern, ambient
cistern, dan
quadrigeminal
cistern.
25
Gambar 2.9d
Setinggi ventrikel
ke-3, lobus
frontalis dapat
terlihat dipisahkan
oleh
interhemispheric.
Gambar 2.9e
Dibawah ventrikel
lateral, komponen
lobus frontalis
tervisualisasi
dengan baik.
Gambar 2.9f
Setinggi ventrikel
lateral, gyrus
temporalis
tervisualisasi
dengan baik.
26
Gambar 2.9g
Diatas ventrikel
cerebral dan
fissure pemisah
lobus.
27
BAB III
A. Paparan Kasus
Umur : 36 Tahun
Alamat : Tangerang
Diagnosa : Chepalgia
B. Ilustrasi Kasus
hasil ureum dan kreatinin, penulis melakukan anamnesa dengan pasien dan
28
keluarga pasien. Pasien menejelaskan bahwa pasien sering mengalami
pusing bagian kepala depan dan belakang sejak sebulan yang lalu, riwayat
jatuh tidak ada, tetapi terdapat riwayat hipertensi. Selain itu, berdasarkan
data atau lembar permintaan ct-scan kepala dengan kontras, tertulis klinis
Chepalgia.
scanning polos tanpa kontra dan phase kedua adalah phase dengan kontras.
Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk membahas prosedur dan teknik
C. Jenis Tindakan
rekonstruksi.
D. Teknik Pemeriksaan
yaitu:
29
1. Persiapan Pasien
dahulu.
a. Pesawat CT – Scan
- Merk : Siemens
- Tipe : Emotion16
- kV maks : 140 kV
- mA maks : 400 mA
- Tahun pembuatan: 2010
- Jumlah Slice : 16 slice
30
b. Alat Fiksasi (Head Holder)
c. Body starp
d. Selimut
- Kassa
- Kapas alcohol
3. Prosedur Pemeriksaan
a. Posisi Pasien
diletakan pada head rest dan kepala diatur agar MSP kepala sejajar
b. Posisi Objek
dengan posisi head first dan pasien diberi aba-aba untuk tidak
31
dengan lampu indikator longitudinal serta IPL (Interpupilary Line)
vertex.
c. Proses Pemeriksaan
1. Topogram
2. Proses Scan
32
Dilakukan dengan dua phase (phase pertama scan kepala polos,
33
d. Scan Parameter
Tangerang
Topogram :
mA 25
kV 130
Scan time 3,4 s
Slice 0,6 mm
Topogram lengt 256 mm
Tube position Lateral
Image order Craniocaudal
Brain_NonKontras
mA 240
kV 130
Scan time 17,38 s
Delay 5s
34
Slice 5 mm
Acq 16x1.2 mm
Tilt 0.00
Image order
Craniocaudal
Recon job 1
Slice 5.0 mm
Window Cerebrum
Recon job 2
Slice 1.5 mm
Window Cerebrum
Brain_Kontras
mA 240
kV 130
Scan time 17,38 s
Delay 5s
Slice 5 mm
Acq 16x1.2 mm
Tilt 0.00
Arah sinar Craniocaudal
Recon job 1
Slice 5.0 mm
Window Cerebrum
35
Recon job 2
Slice 1.5 mm
Window Cerebrum
coronal dengan satu garis lurus sehingga mastoid kanan dan kiri
sejajar.
kasus Chepalgia.
36
37
2. Filming Phase Kontras
33
E. Pembahasan
dengan data klinis Chepalgia diatas, hasil CT Scan dengan kontrast saat ini dalam batas
normal, Batang otak dan cerebellum normal, Aspek oedema cerebri ringan, meningitis
diatur protocol khusus yang sudah ter-setting pula rekonstruksi gambar secara
hingga ketebalan 5mm dan 1.0 mm dari hasil scanning 5mm dengan metode Helical,
kemudian rekonstruksi untuk windowing Soft Cerebrym dengan slice thickness 5mm.
Scanning dengan ketebalan 5mm Helical dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat
Tangerang dilakukan dengan posisi pasien supine. Menggunakan potongan axial dan
sagital dengan menggunakan sistem 2 range (base dan Cerebrum) dengan slice
thickness 5mm untuk gambar potongan axial, untuk potongan coronal dan sagital
tetapi dengan injeksi melalui intravena dengan spuit biasa. Sehingga proses antara
pemasukan media kontras dan scanning harus dilakukan dengan cepat-cepat, apabila
terlambat maka hasil gambaran kontras kurang baik. Pada proses rekonstruksi dan
pengolahan citra pada pemeriksaan CT-Scan kepala kontras dengan klinis chepalgia di
35
RS Usada Insani Tangerang dilakukan dengan model rekonstruksi 3D gambaran
Setelah diperoleh gambaran axial yang sejajar, maka proses selanjutnya yaitu
proses filming. Pada MSCT kepala kontras menggunakan 2 film dengan ukuran 43 x
36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan sagital dengan menggunakan sistem 2 range (base dan Cerebrum) dengan slice
thickness 5mm untuk gambar potongan axial, untuk potongan coronal dan sagital
2. Rekonstruksi dan pengolahan citra yang dilakukan pada kasus chepalgia meliputi
axial, sagital, coronal yang simetris. Sehingga diharapkan pengolahan citra yang
telah dilakukan dapat memberikan informasi diagnostic yang akurat dan pasien
B. Saran
1. Saran yang dapat penulis sampaikan pada laporan studi kasus ini yaitu untuk
mahasiswa praktik agar dapat memahami dengan seksama teknik pemeriksaan CT-
Scan kepala kontras pada kasus chepalgia dan dapat melakukan pengolahan citra.
2. Saran untuk Instalasi Radiologi RS Usada Insani Tangerang, pada pemeriksaan CT-
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN
Hasil MSCT Scan Kepala dengan Kontras potongan kepala axial sejajar OML,
slice 5mm:
Kesan :
CT Scan dengankontrast saat ini dalam batas normal
Batang otak dan cerebellum normal
Aspek oedema cerebri ringan, meningitis belum dapat disingkirkan
Mastoiditis khronis bilateral
39