Anda di halaman 1dari 10

Produk hasil Nabati

PENDAHULUAN a. Faktor sanitasi harus diperhatikan


Indonesia merupakan negara agraris sehingga pada setiap tahapan proses
sebagian besar penduduknya memiliki mata pembuatan sehingga mencegah
pencaharian yang berhubungan dengan terjadinya pencemaran atau
pertanian dan hasil-hasilnya. Selain itu kontaminasi.
berbagai kebutuhan pangan dan beberapa b. Mutu bahan harus diperhatikan
bahan mentah untuk industri berasal dari hasil dari jenis bahan, tingkat
pertanian. kematangan, keseragaman bentuk
Berbagai macam hasil pertanian, baru dapat dan ukuran.
dimanfaatkan setelah bahan tersebut Buah pisang yang masih hijau
mengalami beberapa perubahan bentuk kulitnya tetapi sudah cukup tua,
melalui berbagai tahap proses pengoalahan, dagingnya mengandung 21-25 zat
bahkan beberapa bahan harus diolah kembali tepung. Bila mengalami
setelah mengalami proses pengolahan pemeraman atau masak sendiri di
pertama sebelum dapat digunakan. pohon, zat tepung itu sebagian
Bahan hasil pertanian merupakan bahan yang berubah menjadi beberapa jenis
mudah mengalami kerusakan, baik kerusakan gula. Nama-nama ilmiah gula-gula
karena faktor lingkungan maupun faktor yang ini ialah : Dextrose, Levulose, dan
terdapat dalam bahan itu sendiri. Karena Cukrose. Ketiga jenis gula ini
sifatnya tersebut maka bahan hasil pertanian mudah dicerna oleh tubuh
perlu dilakukan upaya-upaya untuk manusia.
memperpanjang daya simpannya dengan Pisang sale yang dihasilkan
berbagai cara pengolahan. umumnya mempunyai ciri khas
Pengolahan bahan hasil pertanian sebagai yaitu warna coklat tua dan rasanya
upaya untuk memperpanjang daya simpan manis. Hal ini disebabkan
sangat bergantung pada jenis bahannya. Tiap- terjadinya perubahan akibat dari
tiap komoditi hasil pertanian mengalami tahap pemanasan/pengeringan selama
pengolahan yang sangat berbeda satu dengan proses pembuatannya. Rasa manis
yang lainnya. Sehingga untuk amsing-masing pada pisang sale ditimbulkan dari
komoditi tersebut haruslah ditangani secara kandungan-kandungan gula dalam
terpisah-pisah. buah pisang. Sedangkan warna
coklat ditimbulkan akibat terjadi
A. Produk Olahan Buah-Buahan
reaksi browning non enzimatis
1. Sale Buah (pencoklatan) pada waktu
Menurut Kartiman, 2005 dalam pengeringan pengeringan.
memproduksi pisang sale, terutama c. P r o s e s p e n g e r i k a n d a n
untuk produksi potensial, maka factor pengepresan bahan perlu
yang perlu diperhatikan adalah dilakukan dengan baik
bagaimana dapat menghasilkan
d. Suhu dan waktu pengeringan
pisang sale dengan mutu yang baik,
pisang sale perlu dikendalikan dan
produksi yang tinggi dan sekaligus
dilakukan dengan baik.
biaya produksi yang relatif murah
walaupun teknologi yang sederhana. 2. Manisan Buah
Untuk menghasilkan mutu produksi Menurut Kawari, 2005 manisan
pisang sale yang baik, ada beberapa buah adalah jenis makanan
hal yang perlu diperhatikan yaitu : ringan yang dibuat dari buah
yang diawetkan terutama

2
Produk hasil Nabati

menggunakan gula. Dikenal ada buah yang layak untuk diproduksi


dua bentuk olahan manisan menjadi manisan produk olahan.
buah yaitu manisan basah dan Secara umum buah sebagai bahan
manisan kering. Perbedaan utama dalam pembuatan produk
keduanya adalah cara olahan, harus dipilih dari buah
membuatnya dan daya awet. yang memiliki karakteristik
Pembuatan manisan buah tertentu:
secara umum dapat dilakukan Tingkat kematangan:Tua, ranum
melalui tahap-tahap dan matang penuh
penimbangan bahan, pengupas,
perendam dan penggulaan. Rasa :Memiliki rasa yang enak
Untuk membuat manisan kering (layak dikonsumsi), sesuai jenis
dilanjutkan proses buah, rasa asam, kelat atau
pengeringan. kesat/getir menjadi daya Tarik
atau ras khas dari jenis olahan
3. Sari Buah buah tertentu
Keberhasilan suatu produksi Aroma:Memiliki aroma khas sesuai
sangat tergantung pada dengan jenis buahnya
pemilihan dan penanganan
bahan yang digunakan dalam Warna :Memiliki warna yang
proses produksi tersebut, di menarik dan seragam sesuai
samping proses produksinya dengan jenis buahnya
sendiri. Kesalahan dalam Tekstur :Memiliki tekstur yang
memilih bahan akan kokoh, berdaging untuk produk
menghasilkan produk yang manisan dan berair untuk produk
tidak sesuai dengan kriteria sari buah dan sirup
yang diinginkan, sedangkan Keutuhan bahan:Tidak memar,
kesalahan dalam penanganan tidak pecah, tidak rusak, tidak
bahan akan memperpendek terserang hama dan penyakit atau
umur simpan bahan tersebut. busuk
Dalam membuat produk-produk 2. Bahan Pendukung
olahan dengan penggulaan, a. Gula
diperlukan berbagai macam
bahan, baik yang tergolong Gula yang digunakan untuk
dalam bahan dasar maupun produk olahan ini adalah gula
bahan pendukung. Kriteria bahan yang berwarna putih dan bersih.
yang digunakan untuk membuat Gula yang berwarna krem atau
produk- produk olahan dengan kecoklatan serta kotor akan
penggulaan adalah: mempengaruhi warna produk
sehingga hasil akhirnya menjadi
1. B a h a n D a s a r / B a h a n B a k u tidak menarik Fungsi gula yang
a. Buah-Buahan utama adalah sebagai pengawet
Hampir semua jenis buah pada dan sebagai penambah rasa.
prinsipnya dapat diolah menjadi b. Kapur atau CaCl2
produk olahan dengan
penggulaan. Namun berdasarkan Kapur yang digunakan adalah
pertimbangan nilai jual, cita kapur sirih, yaitu kapur yang
rasa, kenampakan dan daya dihasilkan dengan cara memberi
tahan, hanya ada beberapa jenis

3
Produk hasil Nabati

air pada kapur yang masih aktif, pembuatan selai/jam adalah 1,5 –
maka akan terjadi reaksi 1,8% atau asam klorida 0,036 –
eksoterem (keluar pana), setelah 0,072%. Perbandingan jumlah
dingin kapur ini disebut dengan asam sitrat dengan jeruk nipis
istilah kapur sirih, dosis yang adalah 50 gram jika menggunakan
digunakan adalah 2,5-10% dari asam sitrat, dan 200 ml jika
jumlah air. Jika menggunakan menggunakan cairan perasan
CaCl2 dengan konsentrasi yang jeruk nipis.
digunakan 0,1%. e. Natrium Benzoat.
c. Garam Sebagai bahan pengawet,
Garam yang digunakan yaitu menggunakannya harus dengan
garam dapur (NaCl). Garam ini benar,agar efektifitas sebagai
berfungsi yaitu sebagai penetral pengawet dapat tercapai tetapi
rasa sepat pada buah dan menjadi tidak membahayakan konsumen.
tidak bau langu pada lidah buaya Dosis natrium benzoat yang
serta untuk menghilangkan digunakan dalam pembuatan
lendir. Di samping itu, garam juga manisan dan produk olahan
berfungsi sebagai penambah rasa lainnya adalah 0,05- 0,1% (0,5-
asin atau pemantap cita rasa. Dosis 1gr per Liter larutan).
yang digunakan adalah 2% f. Pewarna
d. Asam Untuk meningkatkan daya tarik
Asam sitrat dapat ditambahkan dari warna sari buah jeruk, maka
dalam pembuatan produk olahan digunakan bahan pewarna.
sepertipada manisan dan manisan Sebenarnya penggunaan bahan
untuk memberikan rasa dan pewarna ini tidak penting, karena
aroma asam. Asam sitrat juga sari buah jeruk asli sudah
berfungsi sebagai pengawet. memiliki warna yang cukup
Sebagai pengawet akan lebih menarik.Warna yang dapat
efektif jika diberikan bersama digunakan untuk sari buah jeruk
bahan pengawet lainnya seperti yaitu warna kuning. Zat warna
natrium benzoat. yang boleh digunakan adalah zat
Asam juga digunakan untuk warna makanan dengan
menurunkan pH bubur buah konsentrasi yang sesuai dengan
karena struktur gel hanya yang tertera pada label. Pada
terbentuk pada pH rendah. produk manisan.
Penurunan pH ini diperlukan g. B a h a n T a m b a h a n M a k a n a n
untuk mengurangi proses Lainnya
tumbuhnya bakteri pembusuk Bahan tambahan makanan lain
yang berkembang biak pada pH yang biasa ditambahkan pada
yang tinggi. Asam yang dapat produk olahan dengan
digunakan dalam pembuatan penggulaan adalah natrium
selai/jam adalah asam sitrat, asam metabisulfit, pektin, agar, dan
asetat, dan cairan asam dari bahan tambahan makanan
perasan jeruk nipis. Jumlah asam lainnya.
sitrat atau asam laktat yang
Hal penting yang harus
diperbolehkan ditambahkan pada
diperhatikan dalam penggunaan

4
Produk hasil Nabati

bahan tambahan makanan yang diinginkan yaitu :


berasal dari bahan kimia adalah 1) Pilih buah yang tingkat
sebagai berikut: kematangan seragam,sesuai
1)Zat kimia yang ditambahkan dengan jenisnya, seperti
mampu memelihara kualitas contoh:
gizi yang dikandung bahan a) Buah mangga : tua (belum
tersebut matang )
2)Zat kimia yang ditambahkan b) Buah Pepaya : ranum (mulai
mampumeningkatkan matang )
kualitas dan stabilitas daya
c) Buah Pala : matang
simpan
penuh tetapi masih kenyal.
3)Dapat membuat produk lebih
2) Pilih buah yang berukuran
menarik
relatif seragam, tidak pecah,
4)Lebih diutamakan untuk tidak busuk atau cacat.
membantu proses pengolahan
3) Buanglah benda asing yang
produk
terbawa seperti ranting,daun
5)Tidak membahayakan atau kotoran.
kesehatan konsumen
b. Sanitasi
6)Dosis yang digunakan tidak
Kegiatan ini hanya dilakukan
boleh melebihi jumlah yang
untuk buah yang kulitnya tidak
diajurkan oleh FAO dan
terkupas ketika dibuat manisan,
Departemen Kesehatan
seperti buah belimbing, ceremai,
(Direktorat Pengawasan Obat
jambu air atau terung. Sanitasi
dan Makanan).Penggunaan
buah dapat dilakukan dengan
bahan tambahan makanan
merendam buah selama 1- 2 menit
yang berlebihanakan
ke dalam larutan kaporit. Untuk 10
menganggubahkan
kg buah gunakan air sebanyak 15
membahayakan kesehatan.
liter dan kaporit sebanyak 60
3. Menangani bahan gram ( 0,4% )
Bahan-bahan untuk pembuatan c. Pencucian
produk olahan dengan penggulaan
Buah hasil perlakuan sanitasi
yang terpilih harus ditangani dengan
maupun perlakuan sortasi dicuci
benar. Bahan yang memerlukan
dengan air bersih dan dibilas
penanganan lebih lanjut adalah buah.
beberapa kali kemudian
Secara umum penanganan buah
ditiriskan.
meliputi: sortasi, sanitasi, pencucian
dan penyimpanan. d. Penyimpanan.
a. Sortasi Buah yang sudah dicuci bersih
tidak selamanya langsung
Kondisi buah hasil pemanenan
diproses. Untuk keperluan
atau yang dijual dipasar pada
sebagai stok, buah disimpan
umumnya tidak seragam. Buah
terlebih dahulu. Selama proses
yang beragam ukuran dan
penyimpanan yang perlu
tingkat kematangan harus
diperhatikan adalah menjaga agar
disortasi agar diperoleh buah
buah tidak banyak mengalami
yang baik sesuai standar yang
perubahan.

5
Produk hasil Nabati

Disarankan untuk buah yang a. Pengendalian Bahan


mudah rusak disimpan pada Bahan baku, bahan tambahan dan
suhu dingin yaitu pada suhu bahan penolong yang digunakan
10OC. Sedangkan untuk buah untuk memproduksi makanan
kolang-kaling direndam dalam air tidak boleh merugikan atau
bersih dan digantikan setiap 2 hari membahayakan kesehatan dan
sekali. harus memenuhi standar mutu
4. Sirup Buah atau pesyaratan yang ditetapkan.
Menurut Dwiari, 2008 proses Persyaratan bahan yang
pembuatan sirup memerlukan digunakan dalam proses produksi
bahan-bahan yang beraneka ragam, makanan adalah sebagai berikut:
baik jenis, mutu maupun harganya. 1) Bahan Mentah atau bahan
Untuk itu pengetahuan tentang baku dan Bahan Tambahan
bahan sangatlah penting sebelum Makanan
membuat sirup Pada dasarnya a) Bahan mentah dan bahan
bahan-bahan tersebut dibagi tambahan yang dibeli dari
menjadi dua kelompok, yaitu pasar atau yang diterima
bahan dasar dan bahan tambahan. dari pemasok ada
Bahan dasar pembuatan sirup adalah k e m u n g k i n a n
buah segar. Buah yang akan dibuat mengandung bahan-
sirup dipilih dan disortir buah yang bahan berbahaya seperti
tidak rusak, matang, dan memiliki bakteri, pestisida dan
kandungan air yang cukup. Bahan bahan-bahan beracun
tambahan yang digunakan adalah lainnya yang tidak dapat
gula yang berkualitas baik (putih dan dihilangkan dengan
bersih) yang berfungsi sebagai proses pengolahan. Oleh
pengawet. Selain itu, dapat juga diberi karena itu, bahan yang
bahan tambahan makanan yang sudah terdeteksi
dimaksudkan dengan tujuan tertentu mengandung bahan
agar produk yang dihasilkan dapat berbahaya harus ditolak.
menjadi lebih awet yaitu b) Bahan mentah dan bahan
menghindari cepat tumbuhnya tambahan harus diperiksa
bakteri, memperbaiki warna agar dan dipilih terlebih dahulu
menarik, memperbaiki cita rasa sebelum diolah.
dan sebagainya. Pemberian bahan
Pemeriksaan dilakukan
tambahan makanan ini harus
secara organoleptik dan
memperhatikan bahan yang diizinkan
fisik, jika memungkinkan
oleh Depatemen Kesehatan dan
secara kimia, mikrobiologi
Pengawasan Obat dan Manisan.
dan atau biologi.
5. Jam/jelly Buah
c) Stok bahan mentah dan
Untuk mendapatkan keluaran proses bahan tambahan harus
dalam bentuk manisan buah, maka diatur sedemikian rupa
pengendalian proses dilakukan mulai sehingga yang masuk ke
dari pengendalian bahan baku, bahan gudang terlebih dahulu
bantu, selama proses dan produk, juga harus diolah terlebih
serta pengemasan. dahulu atau dengan sistem

6
Produk hasil Nabati

FIFO (First in-First out). persyaratan produksi yang telah


Pengendalian bahan baku mangga ditentukan. Bila terjadi
pada pembuatan manisan penyimpangan dari kriteria maka
dilakukan melalui penilaian bahan bantu tersebut sebaiknya
terhadap kondisi buah mangga tidak digunakan.
yang akan diolah. Buah mangga d) Bahan tambahan yang
yang ada dinilai/dibandingkan digunakan harus yang
dengan kriteria yang telah diijinkan penggunaannya
ditentukan. Apabila buah sesuai dengan peraturan
mengalami penyimpangan maka Menteri Kesehatan No.
sebaiknya dipisahkan dan tidak 722/Menkes/Per/IX/1988
ikut diolah
Pengendalian bahan bantu dalam Bahan Bantu
Kriteria bahan
Pengendalian
bantu
pembuatan manisan, terutama
dilakukan terhadap air, gula, dan Fi v{ evr e t yxm
l
bersih
keasaman atau pH. L epyw
Hm
oi r hepm
oer wi geve
organoleptik / sensorik /
Bahan bantu yang digunakan Kype t ewm
v Xm
heo f erair/basah
inderawi
harus memenuhi kriteria atau Qyhel pevyx
Xm
heo

Bahan Kriteria buah segar menggumpal

mentah/bahan (faktor internal dan Pengendalian Ti r ki gi oer oi ewq er

baku eksternal) dilakukan dengan kertas pH


atau pH meter.
Pengukuran secara
Apabila pH nya tinggi maka
obyektif berdasarkan
cara pengendaliannya
hal-hal fisik dan Oi eweq er t L 7-4
dengan menambahkan
kimiawi menggunakan
jus lemon atau asam sitrat
Internal: instrumen terkalibrasi
sesuai kebutuhan (hingga
untuk menjamin
pH yang ditentukan.
keakuratan dan
kecermatan pengujian.
Em
v merupakan Qemenuhi
bagian dari persyaratan air Qi r kkyr eoer [ exi v xi wx
 Oer hyr ker kype Sesuai hasil pengujian
makanan minum atau air kid
 Oer hyr ker t i oxm
r Sesuai hasil pengujian
(ej cna`eaj p- bersih
 Oer hyr ker eweq Sesuai hasil pengujian
Tabel 1.2. Kriteria Bahan Bantu Manisan Buah
 Os q t s r i r pem
r> Sesuai hasil pengujian
vitamin, mineral tentang Bahan Tambahan
dll Makanan.
Buah Mangga
Pengecekan dilakukan
Eksternal secara organoleptik /
Dalam pembuatan
sensorik / inderawi selai/jam buah, bahan
tambahan yang digunakan
 Fi r xyo Normal biasanya pewarna, esense
 Yoyver Normal
dan bahan pengawet
 [ evr e Spesifik nanas
Matang optimal
Natrium Benzoat.
 Xm
r koex
kematangan Pengendalian dilakukan
 Xm
r koex oi wi kever Segar terhadap jumlah
 Oi yxyl er Utuh
pemakaian, sebagai bahan
 Ehe3xm
heor } e Tidak rusak
kerusakan
tambahan makanan (food
 Pyoe t ehe f yel Tidak luka
grade) dan tanggal
 Fey Spesifik nanas segar kadaluarsa bahan
Tabel 1. 1. Kriteri Bahan Baku Manisan Buah

7
Produk hasil Nabati

tambahan. Apabila tidak mengalami kontak


memenuhi ketentuan langsung dengan
tersebut sebaiknya tidak makanan seharusnya
digunakan. memenuhi persyaratan air
2) Bahan Kemasan bersih sesuai dengan
Peraturan Menteri
Bahan kemasan yang
K e s e h a t a n R I
d i g u n a k a n d a l a m
No.416/Menkes/Per/IX/1
pengemasan:
990 tentang Syarat-syarat
a) Tidak boleh beracun atau dan Pengawasan Kualitas
m e n i m b u l k a n Air.
penyimpangan pada
b) A i r y a n g m e r u p a k a n
p r o d u k s e l a m a
bagian dari makanan
penyimpanan pada
(ingredient) harus
kondisi normal, sehingga
memenuhi persyaratan air
tidak menimbulkan
minum atau air bersih
bahaya bagi konsumen.
sesuai dengan Peraturan
b) Dapat melindungi produk Menteri Kesehatan RI No.
terhadap pengaruh luar. 416/Menkes/Per/IX/1990
c) Tahan terhadap perlakuan tentang Syarat-syarat dan
selama pengolahan, Pengawasan Kualitas Air.
pengangkutan dan c) Air yang tidak dikonsumsi
peredaran. dan tidak mengalami
Proses pengemasan manisan kontak langsung dengan
Pengemasan dengan cara cold makanan misalnya air
filling, pengemasan dilakukan untuk boiler, harus
dengan cara manisan mempunyai sistem yang
dimasukkan ke dalam botol terpisah (dan diberi tanda)
steril dan langsung ditutup. dengan air untuk
Suhu pengemasan harus dikonsumsi atau air
terkendali. minum.
3) Wadah d) Air yang digunakan untuk
Wadah yang digunakan harus : pembuatan es yang
langsung kontak dengan
a) Dibersihkan dan disanitasi
makanan harus memenuhi
sebelum digunakan.
persyaratan sebagai air
b) Bersifat steril bagi jenis minum.
produk yang tidak
Proses-proses atau tahap
mengalami pengolahan
lainnya yang dapat
lebih lanjut.
mengendalikan timbulnya
4) Air bahaya pada makanan harus
Persyaratan air yang dipantau dengan baik. Proses
digunakan dalam proses atau tahap tersebut misalnya
produksi makanan adalah: tahap pengemasan dan tahap
a) Air yang digunakan dalam penutupan hermetis saat
proses pengolahan dan pembotolan.

8
Produk hasil Nabati

b. Pengendalian Kontaminasi Silang c. Pengendalian Produk Akhir


Kontaminasi pada makanan dapat Produk akhir yang dihasilkan dari
terjadi dari satu makanan ke proses produksi makanan harus
makanan yang lain melalui kontak memenuhi ketentuan sebagai
langsung atau melalui karyawan berikut :
pengolah makanan dan kontak 1) Produk industri makanan
permukaan atau melalui air dan harus memenuhi spesifikasi
udara. Untuk mencegah terjadinya atau persyaratan yang
kontaminasi silang baik bahan ditetapkan berdasarkan mutu
fisik, kimia maupun mikrobiologi mikrobiologi, kimia dan fisik.
diperlukan tindakan sebagai Jika mungkin spesifikasi
berikut: produk diuji melalui analisis
1) Proses pengolahan makanan laboratorium.
harus diatur sedemikian rupa 2) S p e s i f i k a s i p r o d u k
sehingga mencegah masuknya dicantumkan pada label
bahan-bahan kimia berbahaya seperti nama produk, nama
dan bahan asing masuk ke dan alamat produsen,
dalam makanan, misalnya komposisi atau nilai gizi
bahan pembersih, pecahan produk, nomor pendaftaran
kaca, potongan logam, kerikil dan tanggal kadaluarsa.
dan lain-lain.
6. Dodol Buah
2) Bahan-bahan beracun harus
Siapa yang tak kenal dodol, dodol
disimpan jauh dari tempat
merupakan panganan khas Indonesia
penyimpanan makanan dan
dengan berbagai variasinya. Dodol
diberi label yang jelas.
banyak dijumpai pada perayaan hari-
3) Bahan mentah harus disimpan hari besar di nusantara maupun di
terpisah dari bahan yang telah acara-acara hajatan. Jenis dodol
diolah atau siap dikonsumsi. sangat beragam, mulai dari dodol
4) Ruang pengolahan harus garut, dodol betawi maupun dodol
dikontrol dengan baik. kudus. Meskipun lebih banyak
5) Karyawan harus memakai alat- dijumpai pada perayaan hari-hari
alat pelindung seperti baju besar namun pada saat ini keberadaan
kerja, topi, sepatu, sarung dodol dapat dijumpai dimana saja
tangan dan mencuci tangan terutama di daerah pariwisata sebagai
sebelum masuk ruangan buah tangan.
poengolahan. Untuk menghasilkan dodol yang pulen
6) P e r m u k a a n m e j a k e r j a , dan enak dibutuhkan waktu yang lama
peralatan dan di lantai di untuk memasaknya. Dodol juga harus
ruang pengolahan harus selalu dimasak menggunakan bahan bakar
dalam keadaan bersih dan kayu sehingga dapat menghasilkan
disinfeksi setelah digunakan panas yang tinggi. Dodol yang
untuk mengolah/menangani dimasak di atas kompor gas atau
bahan mentah daging, ayam kompor minyak rasanya bisa
dan hasil-hasil perikanan. dipastikan tidak seenak dodol yang
dimasak menggunakan bahan bakar

9
Produk hasil Nabati

kayu. Selain itu dodol pemasakaan tergantung dari jenis bahan


dodol harus selalu diaduk agar bagian dasar/bahan baku yang digunakan.
bawanya tidak hangus dan Pemberian nama keripik biasanya
membentuk kerak ayang akan melekat dengan nama bahan dasar
berpengaruh terhadap penampilan yang digunakan, sebagai contoh :
dan flavor. Campuran santan dan gula keripik pisang dari pisang, keripik
merah sebaiknya dimasak dengan api singkong dari singkong dan keripik
yang besar, agar tercampur merata. kentang dari kentang.
Sementara itu dodol dimasak dengan Produk keripik memiliki daya
api sedang agar matangnya merata. tahan/keawetan yang cukup lama,
Bahan-bahan yang digunakan baik sehingga dalam pemasarannya lebih
bahan utama maupun bahan aman, dan memiliki cita rasa yang
pembantu hendaknya dipilih yang spesifik tergantung dari jenis bahan
berkualitas baik. Dodol dianggap dasar/bahan baku yang digunakan.
matang apabila dodol sudah kalis Keripik dapat dipasarkan dalam
yaitu tidak menempel atau lengket berbagai jenis, misalnya keripik yang
pada wajan dan telah berwarna coklat belum digoreng (mentah), dan keripik
tua. yang sudah digoreng (matang)
7. Keripik Buah dengan berbagai macam cita rasa
Keripik merupakan salah satu (asin, manis, pedas, rasa keju, rasa nori,
makanan tradisional yang sudah lama kaldu ayam dan lain-lain).
dikenal di berbagai daerah di Dalam pembuatan keripik pisang,
Indonesia. Keripik banyak dikonsumsi setelah dilakukan pengupasan kulit
masyarakat, baik dari kalangan bawah maka pisang kemudian diiris tipis.
hingga atas. Makanan ini banyak Irisan pisang lansung digoreng pada
diproduksi oleh masyarakat pedesaan minyak panas. Irisan pisang tidak
dengan menggunakan teknologi perlu direndam dalam air.
sederhana. Dengan kemajuan ilmu Perendaman dalam air akan
dan teknologi yang terus menyebabkan sebagian air masuk
berkembang, keripik merupakan dalam jaringan pisang, sehingga
produk makanan yang diolah secara waktu penggorengan yang
pabrikasi dan teknik pembuatannya diperlukan lebih lama dan
sangat sederhana, serta dapat menghasilkan keripik pisang yang
dilakukan dimana saja dan oleh siapa lebih keras dibandingkan dengan
saja dengan kualitas produk yang tanpa perendaman. suhu
memuaskan. Peluang produk keripik penggorengan yang digunakan
di wilayah Indonesia maupun di sangat bervariasi, tergantung dari
manca negaracukup bagus. jenis dan sifat pati yang terkandung
Pengembangan produk keripik di dalam bahan dan kandungan air
Indonesia memiliki prospek yang awal bahan. Media penghantar
bagus, hal ini ditunjang oleh adanya panas yang digunakan dalam
bahan baku, seperti singkong, penggorengan keripik adalah
pisang, ubi yang relatif mudah minyak sayur/minyak goreng. Suhu
diperoleh. untuk menggoreng keripik,
Jenis dan kenampakan keripik biasanya digunakan suhu sekitar 170 –
bermacam-macam, masing-masing 200 C.
memiliki cita rasa yang spesifik, Setelah dilakukan penggorengan,

10
Produk hasil Nabati

maka keripik didinginkan kemudian terpapar sinar matahari. Pada produk


diberi bumbu atau dikenal dengan yang sudah dikemas dan siap untuk
istilah seasoning. Untuk dijual maka pada label hendaknya
mendapatkan aneka rasakeripik dicantumkan hal-hal sebagai berikut:
(rasa asin, manis, pedas, rasa keju a. Nama produk
dan lain-lain)dapat ditambahkan
b. Nama dan alamat produsen
bumbu-bumbu sesuai dengan selera.
Bumbu-bumbu yang biasa digunakan c. Tanggal produksi atau tanggal
dalam pembuatan keripik diantaranya kadaluwarsa
adalah: garam, gula, bawang putih, d. Anjuran penyimpanan produk
cabe, penyedap. Penambahan bumbu atau hal-hal lain yang penting
dapat dilakukan pada saat bahan e. K o m p o s i s i n u t r i s i ( b i l a
sebelum digoreng (dengan cara diperlukan)
merendam bahan dalam larutan
f. K o m p o s i s i b a h a n y a n g
bumbu), selama bahan dalam proses
digunakan
penggorengan (dengan
menambahkan bumbu dalam bentuk Faktor penentu mutu keripik pisang
cair pada saat penggorengan), dan terutama terletak pada tingkat
pada bahan setelah digoreng k e r e n y a h a n d a n p enampakan.
(dengan menaburkan bumbu dalam Keripik pisang yang bagus umumnya
bentuk powder/bubuk ke seluruh mempunyai tekstur renyah. Sedang
permukaan keripik). Setelah keripik penampakan secara keseluruhan
pisang diberi rasa sesuai dengan yang (terutama warna)menarik dan
diinginkan maka langkah selanjutnya memilikiukuran ketebalan dan
adalah mengemas produk. bentuk seragam. Rasa keripik pisang
Pengemasan dimaksudkan untuk sangatspesifik, tergantungdari jenis
mempertahankan kualitas, daya tahan pisang yangdigunakan sebagai bahan
dan memberikanperlindungan dasar.Uji mutu kripik pisang secara
produk keripik dari kerusakan. sederhana dapat dilakukan secara
Pengemasan dan penyimpanan organoleptis.
sebaiknya dilakukan sesuai dengan B. Produk Olahan Sayuran
karakteristik produk berminyak, yaitu 1. Saus
kedap udara dan terhindar dari
Saos merupakan produk yang diolah
cahaya. Untuk itu dapat digunakan
guna memperpanjang daya simpan
bahan pengemas, seperti plastik,
sayuran seperti cabai ataupun tomat.
gelas (stoples), agar kerenyahan
Dalam kehidupan masyarakat
keripik dapat tetap terjaga.
Indonesia saat ini tidak bisa lepas
Penyimpanan keripik sebaiknya
dengan saos. Baik sebagai teman
dilakukan pada tempat yang kering,
makan maupun digunakan dalam
dingin dan gelap (tidak terkena
pengolahan makanan. Indonesia
cahaya secara langsung).Halini
sebagai negara agraris dengan
dimaksudkan agar minyakyang
tanahnya yang subur sehingga
terkandung di dalam keripik tidak
komoditas cabai mapun tomat dapat
mudah tengik. Ketengikan terjadi
tumbuh subur dan panen yang
karena minyak atau lemak yang
melimpah, hanya saja pada saat
terkandung di dalam keripik
musim panen raya harganya sangat
teroksidasi bila terkena udara atau
rendah sedangkan di luar musim

11

Anda mungkin juga menyukai