Anda di halaman 1dari 3

AYAT QAULIYAH DAN KAUNIYAH

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Al Islam dan


Kemuhammadiyahan
Dosen pengampu : Asfal Fuad, Mpd.

Disusun Oleh :

Nama : Alilah Nyra Hardiyani


Kelas : C Semester 5
Nim : 201902030096
Prodi : Sarjana Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
Fakta Tentang Sidik Jari

QS. AL-QIYAMAH AYAT 3-4


          
 

Artinya :

Ayat 3: “ Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-
belulangnya?”
Ayat 4: “(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.”

Kajian Ilmiah

Sebelum ditemukan teknologi yang mutakhir, orang menganggap sidik jari sebagai
lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun disaat sidik jari masih dianggap
kurang menarik saat itu, Alquran sudah menuliskan pentingnya arti penting sidik jari, yang
baru mampu dipahami di zaman sekarang. Keunikan sidik jari diperkenalkan pertama kali
oleh Johann Christoph Andreas Mayer (1747-1801) pada tahun 1788, seorang ahli anatomi
Jerman. Pernyataan ini diteruskan oleh Sir William James Herschel pada tahun 1858. Namun
keduanya hanya membahas tentang keunikan sidik jari, namun tidak mengkaji sidik jari
sebagai identitas.

Kajian bahwa sidik jari bisa dijadikan untuk mengidentifikasi seseorang dilakukan oleh Sir
Francis Golt pada tahun 1880. Menurutnya setiap sidik jari manusia berbeda dan tidak ada
yang sama. Setelah kajiannya, teknologi di dunia mengalami perkembangan termasuk
teknologi untuk mengkaji sidik jari. Akhirnya sekitar tahun 60-an muncullah berbagai alat
teknologi sidik jari dengan sistem analisa elektronik. Alat ini digunakan pertama kali oleh
Federal Bureau Investigation (atau populer dengan sebutan FBI) di Amerika Serikat. FBI
menggunakannya untuk proses identifikasi kasus-kasus yang mereka kerjakan. Dengan alat
ini FBI dengan mudah menemukan data diri seseorang, bahkan bisa untuk menemukan
pelaku kejahatan.

Setelah itu, sidik jari tidak saja digunakan sebagai alat untuk mengungkap kriminalitas, tapi
juga mulai memasuki ranah yang lain, seperti untuk mesin absensi, teknologi akses kontrol
pintu, finger print data secure, aplikasi retail, sistem payment dan masih banyak lagi.Seiring
dengan itu, muncullah disiplin ilmu yang mempelajari sidik jari, yaitu Daktiloskopi.

Jauh sebelum penemuan ilmuan barat tersebut, Ilmuan Muslim Rashid al-Din Hamadani
(1247-1318) sudah menjelaskan tidak ada dua individu yang memiliki jari persis sama.
Namun penemuan ini selalu dibantah hingga akhirnya mereka sendiri yang melakukan
penelitian dan mengklaim. Terlepas dari semua itu, sejak diturunkan pada abad ke-7 Masehi,
Alquran sudah menjelaskan bahwa sidiki jari merupakan bagian penting sebagai tanda
pengenal seseorang. Alquran dalam surat Al-Qiyamah ayat 3-4 menjelaskan bagaimana
mudahnya Allah SWT menghidupkan manusia setelah kematiannya. Ayat ini juga
menekankan tentang sidik jari dan membuatnya menjadi sebuah kajian penting bagi Islam.

“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-
belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan
sempurna.” (Al Qur’an, 75:3-4).

Penekanan ujung jari atau sidik jari ini tentu memiliki makna khusus, terlebih hal ini
dikatakan oleh Pencipta alam semesta. Setelah dikaji selama bertahun-tahun serta didukung
dengan teknologi, barulah diketahui tentang pentingnya bagian tubuh yang satu ini. Layaknya
barang yang memiliki kode unik, manusia pun diberikan kode unik seperti sistem barcode
sebagaimana yang digunakan sekarang ini.

Link Youtube yang berkaitan dengan fakta gunung sebagai pasak bumi :

https://www.youtube.com/watch?v=_2ywpnfCQvE
https://www.infoyunik.com/2015/11/keunikan-sidik-jari-sudah-dijelaskan.html

Anda mungkin juga menyukai