Anda di halaman 1dari 33

Discourse Network Analysis

TEORI KRITIS
Teori Kritis muncul dengan tujuan melakukan eksplorasi terhadap
pengalaman yang kita alami dan cara kita mendefinisikan diri sendiri,
budaya kita, dan dunia.
Tokoh-tokoh penting teori kritis

Hegel Max Karl Marx Theodore Jurgen


Hokheimer Adorno Habermas
PARADIGMA KRITIS
 Paradigma Kritis memandang realitas yang ada adalah semu,
tidak alami, dan dikonstruk oleh kekuatan sosial, politik dan ekonomi.

 Paradigma kritis itu proses melihat secara lebih mendalam kenyataan


sosial yang telah, sedang dan akan terjadi.
Media teori kritis
 Teori kritis melihat bahwa media merupakan pembentuk kesadaran.

 Representasi yang dilakukan oleh media dalam sebuah struktur


masyarakat mampu memberikan pengaruh terhadap kesadaran
masyarakat.
Media teori kritis
 Teori kritis melihat bahwa media merupakan pembentuk kesadaran.

 Representasi yang dilakukan oleh media dalam sebuah struktur


masyarakat mampu memberikan pengaruh terhadap kesadaran
masyarakat.

 Pengaruh yang dihasilkan media salah satu dasar munculnya Analisis


Wacana Kritis/Critical Discourse Analysis
ANALISIS WACANA
 Pembahasan dan analisis wacana merupakan suatu bidang yang relative
baru.

 Analisis ini lebih difokuskan pada tataran budaya atau ideology dibalik
suatu media. Metode ini digunakan untuk mendapatkan gaya dan cara
berfikir dari media.
ANALISIS WACANA
Studi tentang teks, ujaran atau bicara, dan gambar-gambar visual
untuk menemukan atau mengungkapkan berbagai makna yang
dibagikan serta berkontribusi atau mewakili struktur-struktur
sosial dan ideologi.
FOKUS ANALISIS WACANA
1. Speech Act Theory, berfokus pada cara kita mencapai suatu
dengan menggunakan kata-kata.

2. Intercational Sociolinguistic, berfokus pada social dan makna kata


yang digunakan saat berinteraksi.

3. The Etnography of Communication, berfokus pada Bahasa dan


komunikasi sebagai perilaku budaya.
PENDEKATAN ANALISIS WACANA
SOSIO- ARTIFICIAL
SOSIOLOGI FILOSOFI LINGUISTIK
LINGUISTIK INTELLIGENCE

Analisis 1.Ethnography Structural Social


Percakapan 2.Interaksional Fungsional Semiotic
Sociolinguistik
3.Teori Variasi
1. SFL
1.Speech Act 2. CDA
Theory
1.Birmingham School
Eggins & Slade, 1997 2.Pragmatic
2.SFL
ANALISIS WACANA
Karakteristik CDA
1. Tindakan

2. Konteks

3. Historis

4. Kekuasaan

5. Ideologi
ANALISIS WACANA – Van dijk
Karakteristik CDA Van Dijk
1. Struktur Makro, Makna global/umum dari suatu
teks.

2. Superstruktur, keraangka suatu teks.

3. Struktur Mikro, makna wacana yang dapat


diamati dan dianalisa.
ANALISIS WACANA – Norman
Fairclough
Model Diskursus (3 Dimensi):

1. Teks (Kosakata, semantic dan sintaksis)

2. Deiscourse Practice (Proses produksi dan konsumsi teks)

3. Sociocultural Practice (Konteks diluar teks)


Arah dari ANALISIS WACANA
 Mengetahui apa di balik cerita sesungguhnya tentang arah pemberitaan.

 Penelitian ini lebih akan melihat pada sisi apa pemberitaan terjadi
penyimpangan.

 Hal yang dianalisis dari wacara: Peraturan Pemerintah, Dokumen


Perusahaan (peraturan dan kebijakan), luaran media (iklan, pamflet,
kampanye, dll).
Tahapan ANALISIS WACANA
1. Pemilihan Masalah

2. Pemilihan Teks Berita

3. Analisa Tingkat Kosa Kata

4. Analisis Tingkat Tata Bahasa

5. Interpretasi Hasil Analisis

6. Kesimpulan Dan Deskripsi Hasil

7. Analisis
ANALISIS WACANA KRITIS
 Kritik bahwa media massa jangan hanya menjual berita saja.

 Analisis wacana kritis yang menjadi isu-isu besar adalah


pertentangan terhadap suatu hegemoni atau membahas secara
makro isu-isu kesusuaian, kesenjangan dan anti kapitalisme.,
Discourse Network Analysis
DISCOURSE NETWORK ANALYSIS
Pendekatan metodologi yang mengkombinasikan analisis wacana
dan analisis jaringan social untuk mengidentifikasi wacana
berbagai dokumen sehingga membentuk sebuah jaringan.
(Liefeld, 2016)
DISCOURSE NETWORK ANALYSIS
DNA mengkombinasikan analisis isi yang berbasis kualitatif yaitu
analisis wacana dengan analisis jaringan sosial untuk mengetahui
gagasan-gagasan aktor secara relasional dan sistematis.
(Liefeld, 2016)

DA + SNA = DNA
KEUNGGULAN DNA
1. Dapat melihat aktor siapa saja yang terkait pada suatu wacana

2. Dapat melihat hubungan aktor dengan konsep pada suatu wacana

3. Dapat melihat hubungan aktor dengan aktor pada suatu wacana

4. Dapat melihat hubungan suatu konsep dengan konsep lainnya pada


suatu wacana

5. Dapat melihat sentiment dari konsep pada suatu wacana


Software DNA
 Kapow Katalyst 9.6.2 dalam pengambilan data berita online, Java DNA
versi 2.0 beta 2.2,

 RStudio versi 1.1.453, visOne dan Gephi 0.9.2 untuk pengolahan data
dan visualisasi data.
VARIABEL
DNA
 Sumber Wacana Yang Diperoleh (Source),
 Judul Dari Wacana (Headline),
 Pembuat Wacana (Author),
 Waktu Lengkap (Date), dan
 Isi Dari Wacana (Content).

Peneliti melakukan preprocessing data dengan cara menyeleksi data sesuai dengan
batasan penelitian yakni rentang wacana berita.
Langkah-langkah melakukan DNA
1. Mengkoding adau mendefinisikan actor-actor yang terlibat dalam
wacana.

2. Melakukan kategorisasi terhadap pernyataan para aktor.

3. Mengkoding pernyataan aktor dalam variable (iya/tidak) untuk


persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap kategori yang diacu

4. Visualisasi hasil kategorisasi kedalam jaringan.


5 tipe jaringan wacana
1. Jaringan Afiliasi (Affiliation Networks),

2. Jaringan Kongruensi Aktor (Actor Congruence Networks),

3. Jaringan Konflik (Conflict Networks),

4. Jaringan Kongruensi Konsep (Concept Congruence Networks) dan

5. Jaringan Wacana Dinamis (Dynamic Discourse Networks).


DISCOURSE NETWORK ANALYSIS
Discourse Network Analysis
PENERAPAN DARI DA &
DNA
1. IKLAN MINUMAN di tv
Apakah penggunaan unsur sensasional sudah cukup matang
dipersiapkan dalam iklan tersebut?

Oleh sebab itu perlu diwawancara pada:


a. Level direktur/eksekutif puncak
b. Level manajer iklan/promosi/PR
c. Level manajer pemasaran
d. Pembuat iklan
e. Ahli-ahli bidang tertentu
f. Kompetitor
g. Objek Sasaran (remaja)
2. KONSEP DIRI REMAJA DALAM FILM
 Kajian tentang teks film.

 Bagaimana konsep diri remaja dalam konteks masyarakat Indonesia


dikonstruksi dan diwacanakan melalui citra dan narasi film?

 Kajian ini meliputi konsep diri fisik dan konsep diri psikologis.

 Hasil: Wacana remaja baik-baik versus remaja nakal, pencarian role


model serta wacana tentang gaya hidup remaja.
3. Wacana Apec (Kajian Wacana Kritis ParIwisata)
 Fokus kajian (1) legitimasi dan (2) signifikasi konstruksi wacana
yang berdampak langsung pada perekonomian Bali.

 Fakta bahasanya diperoleh dari media massa (surat kabar lokal


Bali), yakni (1) Bali Post dan (2) Media Bali Promosi.
4. EKONOMI POLITIK DALAM PEMBERITAAN
MEDIA
 Kepentingan di balik pemberitaan konflik persepakbolaan
Indonesia di tiga media cetak.

 Hasil:. Media dan wartawan terseret dalam penciptaan atau


pengukuhan kekuasaan dominasi elit persepakbolaan tersebut.
5. PEMBICARAAN MENGENAI COVID-19
Mencari Kelompok Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona dengan Discourse Network Analysis
(Siagian, 2020)
Penggunaan DNA oleh peneliti lainnya
1. Nagel dan Satoh pada bidang studi urban, (protes public terhadap
megaproyek transportasi umum di jerman)
2. Ghinoi dkk. pada bidang ekonomi pertanian, (perdebatan sebelum
persetujuan Program Nasional untuk Memperkuat Pertanian
Keluarga (Pronaf) di Brazil)
3. Wagner dan Payne pada bidang perubahan iklim di surat kabar
irlandia.

Anda mungkin juga menyukai