Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produk teh di Indonesia terdiri dari dua macam yaitu teh hitam dan teh
hijau. Perbedaan kedua macam teh tersebut disebabkan oleh perbedaan cara
pengolahan dan mesin/peralatan yang digunakan. Dalam proses pengolahan teh
hitam memerlukan proses fermentasi (oksidasi enzimatis) yang cukup, sedangkan
teh hijau tidak memerlukan sama sekali. Demikian pula pada proses pelayuan, teh
hitam memerlukan waktu lama (10-20 jam) dengan suhu yang rendah (250C-
300C). Sebaliknya teh hijau hanya memerlukan waktu pendek 6-7 menit dengan
suhu yang tinggi (900C-1000C).
Perkembangan pengolahan teh hitam senantiasa mengikuti perkembangan
pasar/konsumen. Beberapa tahun terakhir konsumen cenderung menghendaki teh
dengan ukuran partikel yang lebih kecil (broken tea) dan cepat seduh (quick
brewing). Untuk itu pada proses pengolahan teh hitam khususnya pada tahap
penggilingan memerlukan tekanan yang lebih besar. Oleh sebab itu pengolahan
teh hitam yang semula hanya dikenal sistem orthodox murni, kini berkembang
menjadi sistem orthodox rotorvane. Penambahan alat rotorvane dimaksudkan agar
proses penghancuran lebih intensif sehingga diperoleh teh dengan ukuran partikel
kecil lebih banyak. Selain itu dikenal juga pengolahan teh hitam CTC (crushing,
tearing, and curling). Dengan pengolahan CTC, hampir semua sel daun teh
menjadi hancur sehingga proses fermentasi dapat berjalan lebih merata. Hal ini
mengakibatkan teh CTC mempunyai sifat cepat seduh (quick brewning). Teh
merupakan bahan minuman yang sangat bermanfaat untuk menyegarkan dan
memulihkan kesehatan badan. Minuman teh terbuat dari pucuk tanaman teh
(Camelia sinensis L) setelah melalui proses pengolahan tertentu. Pucuk teh yang
bermutu tinggi diperoleh dari kebun yang dipelihara dengan baik, terdiri dari peko
(kuncup) berikut 2-3 daun muda dengan tingkat kerusakan yang rendah (Arifin,
1994).
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kertowono Lumajang merupakan
salah satu perusahaan pengolahan teh yang menggunakan sistem CTC. Produk teh
yang dihasilkan merupakan produk teh kualitas ekspor, sehingga pengawasan
disetiap proses pengolahannya sangat diperhatikan. Hal ini pula yang mendorong
penulis untuk mengetahui langkahlangkah proses produksi teh hitam yang
digunakan secara sistematis.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan pelaksanan praktik kerja lapangan di PT. Perkebunan Nusantara XII
(Persero) adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mempelajari secara langsung proses produksi teh hitam mulai
dari bahan baku sampai produk jadi.
2. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam proses produksi teh hitam dan
prinsip kerja dari alat-alat tersebut.
3. Mengetahui fermentasi yang dilakukan dalam proses produksi teh hitam.
4. Mengetahui sistem pemasaran dan distribusi teh hitam.

Anda mungkin juga menyukai