PENDAHULUAN
1.3 Luaran
Adapun luaran yang diharapkan dari kunjungan lapang ini, diantaranya :
1. Mencapai laporan praktikum yang baik sebagai salah satu penyelesaian tugas
kuliah,
2. Memahami pengolahan yang baik dan benar, dan
3. Pengetahuan untuk masyarakat.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.5 Fermentasi
Fermentasi bertujuan untuk menghasilkan rasa, aroma, dan warna yang
diinginkan setelah menjadi teh kering (Ardheniati, 2008). PTPN XII Wonosari
menggunakan fermenting machine (kapasitas 1400 kg) yang terdiri dari 5 tingkat
menggunakan suhu 25oC. Proses fermentasi berlangsung selama 90 menit hingga
warna daun berubah menjadi kecoklatan. Lamanya proses fermentasi harus diatur
dan dikendalikan dan kelembabannya tidak boleh melebihi 95%. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Rezaee (2008), semakin lama waktu fermentasi maka nutrisi
yang terdapat dalam larutan teh akan habis dimanfaatkan oleh bakteri sehingga
waktu fermentasi harus dikendalikan.
2.6 Pengeringan
Proses pengeringan bertujuan untuk menghentikan reaksi oksidasi
enzimatis dan menurunkan kadar air partikel bubuk teh (3-4%) (Setyamidjaja,
2008). PTPN XII Wonosari melakukan proses pengeringan teh hitam selama 20
menit. Pengeringan ini menggunakan alat vibro fluid bed dryer (kapasitas 300-350
kg/jam) yang dilengkapi dengan heater yang bersuhu 110-130oC (suhu inlet).
Selama proses pengeringan dilakukan pengendalikan suhu partikel bubuk teh
yang keluar dari mesin pengering (suhu outlet) sekitar 80-95oC. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Setyamidjaja (2008), tungku pembakaran pada mesin VFBD
harus selalu diawasi agar suhu inlet dan outlet pada mesin sesuai yang diharapkan.
2.8 Pengemasan
Pengemasan ini bertujuan untuk menjaga teh hitam dari kontaminasi
sekitar. Pengemas yang digunakan oleh PTPN XII Kebun Wonosari adalah paper
sack dan aluminium foil hanya untuk kualitas BP1. Pengisian bubuk teh ke dalam
paper sack memiliki berat yang berbeda-beda, setelah teh hitam masuk paper sack
maka penutupan paper sack dengan menggunakan selotip. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Nasution dan Wachyuddin (1975) dalam Yusuf (2010), sifat teh yang
sangat higroskopis merupakan syarat utama dalam penentuan pengepakan atau
pengemasan teh untuk mempertahankan mutu teh yang dihasilkan. Pemilihan
kemasan sesuai kebutuhan produk dan tetap ramah lingkungan perlu
dipertimbangkan.
2.9 Penyimpanan
Teh hitam yang telah dikemas dalam paper sack akan langsung disimpan
dalam gudang. Fungsi gudang adalah tempat untuk menyimpan barang. Proses
penyimpanan yang dilakukan oleh PTPN XII Kebun Wonosari ini dilakukan
secara manual yaitu dengan menggunakan trolly. Sebelum paper sack masuk
gudang maka dilakukan penataan paper sack dalam lemari pallet yang tersusun
atas 20 paper sack. Tujuan penataan ini adalah mempermudah pengambilan teh
hitam yang akan dipasarkan. Untuk menghindari kontaminasi sekitar (misal:debu)
maka paper sack ditutup dengan plastik sungkup (Fatkurahman, 2010).
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kunjungan lapang ini adalah pengolahan pada
PTPN XII Wonosari Lawang Malang tidak berbeda jauh dengan literatur maupun
teori dalam perkuliahan. Pengolahan teh hitam sistem CTC meliputi penerimaan
bahan baku, penimbangan, pelayuan, pengayakan pucuk layu, penggilingan
persiapan, penggilingan CTC, fermentasi, pengeringan, sortasi kering,
pengemasan, dan penyimpanan.
3.2 Saran
Dalam melakukan kunjungan industri hendaknya dilakukan dengan serius
dan sungguh-sungguh sehingga tujuan manfaat kunjungan industri bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Aprisiani, R. 2008. Kajian Analisis Petik dan Asal Bahan Tanaman Terhadap
Produksi dan Mutu Pucuk Tanaman Teh (Camellia Sinensis (L) O.
Kuntze) di PTPN VIII Perkebunan Tambaksari, Subang Jawa Barat.
Skripsi. Bogor : IPB.
Astawan, M., dan A.L. Kasih. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, h. 31, 290, 292-294, 296.
Witoyo, J.E., dkk. 2015 Perubahan Biokimia Selama Proses “Black Tea”.
Laporan. Malang : FTP-UB.
Rosyadi, A.I. 2001. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Untuk Memproduksi Teh
Hitam Berkelanjutan. Bandung: Disertasi, Universitas Padjajaran.
Setyamidjaja, D. 2008. Teh Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen Edisi 6. Hal
133-145.Yogyakarta : Kanisius.
Yusuf, P.J.K. 2010. Industri Pengolahan Teh Hitam PT. Pagilaran (Quality
Control. Laporan Magang. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.