Anda di halaman 1dari 4

Percobaan Prosedur Pengamatan

2 mL CuSO4 + NaOH + kalium natrium  Larutan CuSO4 berwarna biru


tartrat  Campuran NaOH dan kalium natrium tartrat
tidak berwarna
 Setelah direaksikan terjadi perubahan warna
dari biru menjadi biru tua
+ seujung kecil glukosa  Tidak terjadi perubahan warna pada
campuran.
dipanaskan dan didekantasi  Saat dipanaskan terjadi letupan di dalam
A
tabung reaksi
 Setelah dipanaskan terbentuk endapan
berwarna merah jingga dibawah tabung
reaksi
 Warna larutan menjadi biru muda
 Setelah di dekantasi diperoleh endapan
berwarna merah jingga dalam jumlah sedikit
B Tabung 1  Asam klorida encer berupa larutan tidak
Cu2O + HCl encer 0.2 M berwarna
 Tembaga (I) oksida berupa endapan
berwarna merah jingga
 Setelah direaksikan terbentuk endapan di
dalam campuran berwarna biru muda
Tabung 2  Asam sulfat encer tidak berwarna
Cu2O + asam sulfat encer 0.2 M  Tembaga (I) oksida endapan berwarna
merah jingga
 Setelah direaksikan terbentuk endapan yang
sangat sedikit
 Menghasilkan larutan tidak berwarna
Tabung 3  Asam nitrat encer : tidak berwarna
Cu2O + asam nitrat encer 0.2 M  Tembaga (I) oksida : endapan berwarna
merah jingga
 Setelah direaksikan mengahsilkan ndapan
merah jingga menjadi larut
 Warna larutan tidak berwarna
Tabung 1  Asam klorida encer : tidak berwarna
CuO + HCl 0,2 M  Tembaga (II) oksida : berwarna hitam
 Setelah direaksikan terbentuk 3 lapisan :-
- lapisan atas : berbentuk seperti cincin
berwarna hitam
- lapisan tengah : larutan tidak berwarna
- lapisan bawah : endapan berwarna hitam

Dipanaskan  Terbentuk gelembung dan campuran


menjadi homogen
Tabung 2  Asam sulfat encer : tidak berwarna
CuO + H2SO4 encer 0,2 M  Tembaga (II) oksida : berwarna hitam
 Setelah direaksikan larutan berwarna hitam

dipanaskan  Terbentuk gelembung dan campuran


berwarna hitam
Tabung 3  Asam nitrat encer : tidak berwarna
CuO + HNO3 encer 0,2 M  Tembaga (II) oksida : berwarna hitam
 Setelah direaksikan campuran berwarna
hitam pekat

dipanaskan  Terbentuk gelembung dan campuran


berwarna hitam
0,2 gram CuO(s) + 3 mL HCl 5M  CuO berwarna hitam dan HCl tak berwarna
 Ketika direaksikan menghasilkan larutan
berwarna hitam
 Tak lama kemudian, menghasilkan endapan
berwarna hitam dan larutan sedikit hijau ( dua
lapis

C Dipanaskan  Larutan mendidih, larutan berubah warna


menjadi hijau

+ 2 keping Cu(s) dan dididihkan  Ketika mendidih, larutan memenuhi tabung


reaksi
 Larutan berwarna abu-abu kehijauan tak lama
kemudian menjadi hijau tosca.
Disaring  Endapan berwarna hijau tosca pekat

Dimasukkan kedalam 500 mL akuades  Larutan berwarna hijau tosca muda dan
muncul gelembung kecil di permukaan pada
saat logam tembaga tenggelam dalam larutan
 Ketika didiamkan, larutan mengendap
 Logam tembaga yang awalnya kuning
keemasan menjadi agak putih kehijauan.
2 mL KI + 2 mL CuSO4.5H2O  CuSO4.5H2O berwarna biru terang
 KI tak berwarna
 Ketika direaksikan menghasilkan endapan di
dasar tabung reaksi berwarna coklat
kekuningan
D
 Larutan di atasnya berwarna jingga kecoklatan

+ Na2S2O3  Larutan menjadi tak berwarna setelah diberi


sebanyak 11 pipet
 Terdapat sedikit endapan berwarna putih

Percobaan Prosedur Percobaan Pengamatan


E CuSO4 + NaOH 0,5 Sebelum direaksikan :
M  Larutan CuSO4 berwarna biru
setelah direaksikan :
 terbentuk tiga lapisan.
- Lapisan atas ialah larutan tidak berwarna.
- Lapisan tengah berupa endapan berwarna biru tua seperti
gumpalan
- Lapisan bawah berupa larutan berwarna biru.
CuSO4 + ammonia Sebelum direaksikan :
0,1 M  larutan CuSO4 berwarna biru
Setelah direaksikan :
 terbentk tiga lapisan:
- Lapisan atas berupa larutan tidak berwarna
- Lapisan tengah berupa endapan halus berwarna putih
- Lapisan bawah: larutan berwarna biru
CuSO4 + HCl 5 M Sebelum direaksikan :
 Larutan CuSO4 berwarna biru
Setelah direaksikan :
 larutan berubah menjadi warna hijau

Anda mungkin juga menyukai