Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PHYLUM PLATYHELMINTES”

Dosen Pengasuh :

Ir.Hj Anny Rimalia,MSi

Oleh :

Sari Cahyati (19542430015)

Rahmat (19542430013)

UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “(PHYLUM
PLATYHELMINTES)”. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir.
Hj. Anny Rimalia,MSi selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Avertebrata Air yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan,
penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Banjarbaru,27 Februari 2021

Penulis

Sari Cahyati & Rahmat

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................i

Bab I Pendahuluan .................................................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................2

Bab II Pembahasan ................................................................................................................3

A. Pengertian Filum Platyhelminthes .............................................................................3


B. Ciri-Ciri Umun Filum Platyhelminthes ....................................................................3
C. Struktur Tubuh Platyhelminthes ...............................................................................4
D. Klasifikasi filum Platyhelminthes .............................................................................. 5
E. E .Reproduksi Platyhelminthes .................................................................................. 10
F. F.Sistem Pencernaan .................................................................................................. 10
G. Peranan Platyhelminthes ........................................................................................... 11

Bab III Penutup ......................................................................................................................12

A. Kesimpulan .....................................................................................................................12
Daftar Pustaka .................................................................................................................13

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan di dunia pendidikan sangat banyak. Dari ilmu pengetahuan yangumum dan
murni. Salah satu pelajaran yang ada yaitu Biologi. Biologi merupakan Ilmu

Pengetahuan yang mempelajari tentang mahkluk hidup. Bios “ Hidup”, Logos “ Ilmu” yang

berasal dari bahasa Yunani. Biologi termasuk mata pelajaran yang penting bagi semua
siswa.Kemampuan untuk memahami tentang komponen mahkluk hidup.Dalam Ilmu
Biologibanyak hal yang perlu diketahui siswa, apalagi kita ketahui bahwa dalam Ilmu Biologi
sangatluas.Dari itulah kami ingin memberi ilmu pengetahuan tentang mahkluk hidup. Disini
kamiakan mengkaji tentang hewan ( Animalia).Kingdom animalia di sebut juga dunia
hewan.Organisme yang tergolong dalam kingdom ini memiliki bentuk dan ukuran yang
beragam.Cara bergeraknya pun berbeda-beda. Namun, semua orgnisme yang tergolong dalam
animaliamemiliki beberapa ciri yang sama. Animalia beranggotaakan organisme eukariotik
danmultiseluler. Animalia tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu membuat
makanansendiri, organisme ini memperoleh energi dengan cara memakan organisme lain
berupatumbuhan atau hewan lain (bersifat heterotrof), sel-sel penyusun tubuh hewan tidak
memilikidinding sel.Animalia terdiri dari Sembilan filum dan yang akan kami bahas dalam
makalahini yaitu khusus pada filum Platyhelminthes atau Cacing Pipih.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa yang disebut dengan filum Platyhelminthes?

Bagaimana ciri-ciri umum dari filum Platyhelminthes?

Bagaimana klasifikasi dari filum Platyhelminthes?

Bagaimana cara reproduksi filum Platyhelminthes?

1
Apa peranan filum Platyhelminthes?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian filum Pletyhelminthes
2. Untuk memngetahui ciri-ciri umun filum Platyhelminthes
3. Untuk mengetahui klasifikasi filum Platyhelminthes
4. Untuk mengetahui cara reproduksi filum Platyhelminthes
5. Untuk mengetahui peranan filum Platyhelminthe

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filum Platyhelminthes

Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes = cacing.Oleh sebab
itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih. Platyhelminthes adalah filum ketiga
dari kingdom animalia setelah porifera dan coelenterata. Platyhelminthes adalahhewan
triploblastik yang paling sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidupparasit. Yang
merugikan adalah platyhelminthes yang hidup dengan cara parasite.

B. Ciri-Ciri Umun Filum Platyhelminthes

➢ Bertubuh pipih, kadang-kadang seperti pita, lunak, simetri bilateral, triploblastik,


danacoelomate,dan tidak bersegmen.
➢ Belum memiliki sistem peredaran darah.
➢ Alat pencernaan kadang-kadang agak kompleks dan tidak memiliki anus.

3
➢ Alat eksresi berupa sel-sel api dengan saluran yang berhubungan dengannya. Umumnya
bersifat parasit pada tubuh hewan lainnya.
➢ Reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual
dilakukandengan perkawinan silang atau perkawinan sendiri, karena bersifat
hermaprodit(monoceus). Secara aseksual dengan fragmentasi dan membentuk generasi
baru(regenerasi).
➢ Susunan syaraf terdiri atas 2 ganglia yang berbentuk cincin membentuk tangga tali.
➢ Tubuhnya terdiri atas bagian kepala (anterior), ekor (posterior), bagian punggung(dorsal),
bagian perut (ventral), dan bagian samping (lateral).
➢ Belum memiliki sistem respirasi. Masuknya oksigen (O)dan keluarnya karbondioksida
(CO2) melalui permukaan kulit.
➢ Hidup bebas di air tawar maupun tempat tempat lembab.
➢ Sangat sensitif terhadap cahaya.

C. Struktur Tubuh Platyhelminthes

Tubuh Platyhelminthes memiliki tiga lapisan embrional, yaitu ektoderma,mesoderma, dan


endoderma. Endoderm membatasi rongga gastrovaskuler. Diantaraekstoderm dan endoderm
terdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikatyang longgar. Pada mesoderm
terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betin.

Cacing pipih jika diukur memiliki panjang berkisar yang berkisar dari sekitar 1milimeter (0,04
inci) sampai lebih dari 20 meter (66 kaki). Cacing pipih memiliki tubuh datarkarena mereka
tidak memiliki coelom atau bahkan pseudocoelom. Cacing pipih juga tidakmemiliki sistem
pernapasan. Sebaliknya, sel-sel mereka melakukan pertukaran gas melaluidifusi langsung dengan

4
lingkungan. Cacing pipih memiliki sistem pencernaan yang tidak lengkap.Cacing pipih
mencerminkan beberapa kemajuan evolusi besar dalam invertebrate.

Mereka memiliki tiga lapisan sel embrio, termasuk mesoderm. Lapisan


mesodermmemungkinkan mereka untuk mengembangkan sistem organ. Misalnya, Cacing
pipihmemiliki sistem otot dan ekskresi. Sistem otot memungkinkan mereka untuk bergerak
darisatu tempat ke tempat di atas permukaan padat. Sistem ekskresi memungkinkan
merekamenjaga keseimbangan air dan garam. Cacing pipih juga menunjukkan cephalization
dansimetri bilateral.

D. Klasifikasi filum Platyhelminthes

▪ Turbellaria - Cacing Berambut Getar

Kelompok cacing Turbellaria adalah cacing yang hidup bebas dan bergerak denganbulu
getarnya, contohnya Planaria. Cacing ini dapat digunakan sebagai indikator biologiskemurnian
air. Apabila dalam suatu perairan banyak terdapat cacing ini, berarti air tersebutbelum tercemar
karena cacing ini hanya dapat hidup di air yang jernih, sehingga apabila airtersebut tercemar
maka cacing ini akan mati. Kelas Turbellaria termasuk planaria air tawarseperti Dugesia yang
memberi makan organisme kecil atau tetap sebagai makhluk kecil.Kepala planaria berbentuk
ujung panah, dengan tambahan sisinya sebagai pengindera makanan atau keberadaan organisme
lain. Cacing pipih mempunyai dua bintik mata yang peka cahaya, memiliki pigmen sehingga
Nampak seperti mata bersilangan. Adanya tigalapisan otot membuatnya dapat melakukan
berbagai gerak.Sel kelenjar mengeluarkanmaterial lendir untuk hewan ini dapat meluncur.
Memiliki sel api sebagai sistem ekskresiyang terdiri dari serangkaian kana-kanal yang saling
berhubungan di sepanjang kedua sisilongitudinal tubuhnya.Sel api adalah sel berbentuk
gelembung berisi seberkas silia danterdapat lubang di bagian tengah gelembung itu. Sel api ini
berfungsi baik untuk ekskresimaupun pengaturan osmosis.

5
❖ Ciri Umum :
➢ Merupakan cacing pipih yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulugatarnya.
➢ Di permukaan ventral cacing ini terdapat yang dapat digetarkan,
➢ Sebagian besar Turbellaria adalah cacing yang hidup bebas,
➢ Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm,
➢ Dengan mikroskop biasa bulu getar tak terlihat,
➢ Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah,
➢ Jarang yang hidup sebagai parasite,
➢ Melakukan fragmentasi

❖ Contoh :

PlanariaMerupakan cacing pipih yang hidup di air tawar yang jernih , yang belum
mengalamipencemaran berat biasanya cacing ini berlindung dibawah bebatuan. kepalanya
nampakseperti segitiga. panjang tubuhnya dapat mencapai 2-3 cm, berwarna cokelat
kehitaman.dibagian kepala terdapat dua bintik mata, fungsinya untuk membedakan gelap dan
terang. jadi cacing ini tidak mampu melihat warna. Planaria bersifat fototropik negatif. Tubuhber
silia untuk pergerakan hidup bebas,reproduksi aseksual: fragmentasi, tingkat regenerasisangat
tinggi.Reproduksi seksual: membentuk sperma dan ovum, Hermaprodit (fertilisasisilang), zigot
tanpa periode larva

❖ Trematoda

Cacing isap Jenis cacing Trematoda hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Tubuhnyadilapisi dengan kutikula untuk menjaga agar tubuhnya tidak tercerna oleh inangnya

6
danmempunyai alat pengisap dan alat kait untuk melekatkan diri pada inangnya. Contoh
anggotaTrematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini hidup di hati ternak
kambing,biri-biri, sapi, dan kerbau. Kelas Trematoda termasuk cacing kait (flukes) baik dalam
darah,hati maupun paru-paru. Cacing kait tidak memiliki kepala, namun memiliki mulut
penghisap.Sistem pencernaan, sistem saraf dan sistem pembuangan yang kurang tapi
sistemreproduksinya berkembang baik walau hermaphrodit.Cacing kait darah
menyebabkanpenyakit schistosomiasis. Cacing ini terdiri dari jantan dan betina. Cacing betina
menumpuk/menyimpan telur-telurnya dalam pembuluh darah di sekitar usus inang. Telur-telur
ini bermigrasi ke usus lalu dikeluarkan tubuh bersama feses. Telur menetas menjadilarva di
dalam air dan berenang mencari siput air. Larva bereproduksi secara aseksual danakhirnya
meninggalkan siput. Ketika larva menembus kulit manusia, selanjutnya akanmatang di hati
lalu menembus pembuluh darah pada usus.

Ciri umum :

➢ Hidup sebagai parasite


➢ Tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula agar tidak tercerna olehtubuh inang
➢ Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diripada
inangnya
➢ Memiliki batil isap perut dan batil isap mulut
➢ Ada yang hidup ektoparasit ada juga yang hidup endoparasit.

❖ Contoh :

▪ Fasciola hepatica

7
Hidup sebagai parasit pada hati beberapa jenis hewan, makanya cacing ini seringdisebut cacing
hati. Fasciola hepatica bentuk tubuh pipih, panjang tubuh antara 2-5 cm,dikepala ada 2 alat isap.
Fasciola hepatica bersifat hermafrodit. Reproduksi secara seksualdengan perkawinan silang /
sendiri.

▪ Clonorchis sinensis

Cacing hati pada manusia, reproduksinya secara seksual. Fase metaserkaria daricacing ini masuk
ke dalam daging ikan air tawar (sebagai hospes perantaranya). Salah satu cara untuk menghindar
diri sari cacing ini adalah tidak mengonsumsi ikan yang tidakdimasak.

▪ Schistosoma japonicum

Disebut juga cacing darah, hidup pada pembuluh darah balik (vena) perut. Hidupsebagai parasit
pada manusia, kucing, anjing, babi, biri-biri, sapi dan binatang pengerat.Cacing jantan tubuhnya
panjang 9-22 mm. Cacing betina ukurannya 14-26 mm, tubuhnyamelipat melindungi tubuhnya
ramping.

▪ Paragonimus westermani :Hidup parasit di paru-paru manusia, kucing dan babi.


Larvanya hidup padasiput dan metaserkarianya menempel pada udang ait tawar

❖ Cestoda- Cacing Pita

Cacing ini dikenal sebagai cacing pita. Seperti cacing hati, cacing pita bersifat sebagaiparasit
pada hewan dan manusia, jumlahnya sekitar 1500 species. Cacing ini membentukkoloni seperti
pita sehingga panjangnya bisa mencapai 20 m atau lebih. Tubuh kita dapatdimasuki cacing ini
apabila kita memakan ikan, daging sapi, anjing, atau babi yang tidakmatang. Jenis yang terkenal
adalah Taenia saginata (inangnya hewan sapi) dan Taenia solium(inangnya hewan babi).Bagian
scolex memiliki pangait dan pengisap yangmemungkinkannya menempel pada dinding usus
inang. Di bawah skolex terdapat leher yangpendek dan tali panjang proglottid, dimana setiap
proglottid berisi satu set penuh organkelamin jantan dan betina dan stuktur lainnya.Seteleh
terjadi pembuahan, proglottid menjadi sekantung telur masak, lalu putus dankeluar bersama
feses. Jika telur ini tertelan oleh babi atau sapi, larvanya menjadi sistiserkusdi dalam otot inang.

8
Jika manusia memakan daging babi atau sapi yang terinfeksi yang tidakdimasak sempurna, maka
manusia akan terinfeksi cacing ini.

➢ Ciri Utama:
▪ Bentuk tubuh pipih seperti pita
▪ Tidak bersilia
▪ Tubuh ditutupi oleh kutikula
▪ Memiliki saluran pencernaan makanan
▪ Memiliki skoleks, sucker,dan rostellum
▪ Memiliki dua hospes
▪ Hewan hermaphrodite
▪ Mampu melakukan pembuahan sendiri Bentuk infektif :Systecercus

➢ Contoh :
▪ Taenia Saginata dan Taenia Solium

Daur hidupnya:Proglotid (bersama feces) - mencemari makanan babi dimakan babi usus babi
(telur menetas jadi hexacan) - aliran darah - otot/daging (sistiserkus) - manusia -usus manusia
(sistiserkus pecah - skolex menempel di dinding usus) -sampai dewasa dimanusia - keluar
bersama feses.

▪ Dyphylobothrium latum, hidup parasit pada manusia, anjing,kucing, serigala,inang


perantaranya ikan.
▪ Echinoccus granulosus, hidup parasit pada usus anjing / karnivora lainnya,inang
perntaranya babi, biri-biri dan manusia.
▪ Monogenea

9
Ektoparasit pada ikan laut dan ikan air tawar, amphibi, reptil, & averterbrata lain. Satuinang
monogenea.Berukuran 0,2 – 0,5 mm, alat penempel posterior– opisthaptor.

E .Reproduksi Platyhelminthes

Platyhelminthes bisa bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Secara aseksualdilakukan
dengan pembelahan tubuh. Tiap-tiap hasil pembelahan akan meregenerasi bagiantubuh yang
hilang. Cara reproduksi aseksual tersebut biasanya dilakukan oleh Tubellaria sp.Platyhelminthes
juga bisa bereproduksi secara seksual dengan cara perkawinan silangmeskipun cacing pipih
bersifat hermafrodit. Zigot dan kuning telur yang terbungkus kapsulakan menempel pada batu
atau tumbuhan, kemudian menetas menjadi embrio yang miripinduknya.

F.Sistem Pencernaan

Cacing memiliki saluran pencernaan dari mulut, faring, menuju kerongkongan.


Akantetapi, cacing pipih tidak memiliki saluran pencernaan.Cacing pipih hanya memiliki
ususyang bercabang-cabang menuju seluruh tubuh sehingga peredaran makanan tidak
melaluipembuluh darah, tetapi langsung diedarkan dan diserap tubuh dari cabang usus
tersebut.Sistem ini disebut dengan sistem pencernaan gastrovaskuler.Gastrovakuler adalah
system
pencernaan pada Cacing Pipih atau Platyhelminthes. Peredaran makanan padasistem pencernaan
Cacing Pipih melalui usus, yang dimulai dari mulut, faring, dankerongkongan. Di belakang
kerongkongan terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruhtubuh, yang berarti makanan
disebarkan keseluruh tubuh.

Platyhelminthes tidak memiliki anus atau sistem pembuangan. Pengeluaran


dilakukanmelalui mulut sedangkan sisa makanan berbentuk cair dikelurkan melalui
permukaantubuhnya. Sistem saraf hampir sama dengan sistem saraf pada Coelenterata, dapat
bergerakaktif karena adanya sistem saraf dan sistem indra. Pada cacing hati terdapat dua bintik
matapada bagian kepalanya. Bintik mata tersebut mengandung pigmen yang disebut oseli.
Indraperaba pada Planaria disebut aurikula (telinga), ada juga yang memiliki organ
keseimbangandan organ untuk mengetahui arah aliran air (reoreseptor).

10
G. Peranan Platyhelminthes

Karena kebanyakan platyhelminthes hidup sebagai parasit, pada umunya filum iniakan
merugikan manusia, selain manusia, ada pula cacing pita inag domba dan anjing, duluamat
banyak orang-orang cina, jepang dan korea yang menderita karena penyakit parasit,clonorchis,
disamping belum berkembang ilmu kesehatan, maka mereka juga suka makanikan mentah atau
setengah matang.

Usaha-usaha untuk mencegah infeksi cacing pita pada manusia dan pada inang lain
biasanya dengan memutuskan daur cacing pita, baik dengan cara mencegah jangan sampaiinang
perantara terkena infeksi maupun dengan jalan mencegah jangan sampai inag sendiriterkjena
infeksi, selain itu juga pembuangan tinja manusia perlu diatur menurut syarat-syaratkesehatan
sehingga tidak memungkinkan heksakan yang keluar bersama tinja-tinja itu sampaitertelan babi,
sementara itu semua daging babi, sapid an ikan yang mungkin mengandungsisteserkus harus
dimask sebaik-baiknya oleh manusia.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling sederhana,yang memiliki ciri-


ciri,bertubuh pipih, kadang-kadang seperti pita, lunak, simetri bilateral, triploblastik,
danacoelomate,dan tidak bersegmen,belum memiliki sistem peredaran darah,alat
pencernaankadang-kadang agak kompleks dan tidak memiliki anus,alat eksresi berupa sel-sel
api dengansaluran yang berhubungan dengannya,umumnya bersifat parasit pada tubuh hewan
lainnya.Platyhelminthes memiliki tiga lapisan embrional, yaitu ektoderma, mesoderma,
danendoderma. Endoderm membatasi rongga gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan
endodermterdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikat yang longgar.dan
padamesoderm terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betina.Platyhelminthes
dapat di klasifikasi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria - CacingBerambut Getar yaitu cacing
yang hidup bebas dan bergerak dengan bulugetarnya,Trematoda- cacing isap yang mempunyai
alat pengisap dan alat kait untuk melekatkan diri pada inangnya,Cestoda- Cacing
Pita,dan Monogenea.Cacing pipih memilikiusus yang bercabang-cabang menuju seluruh tubuh
sehingga peredaran makanan tidakmelalui pembuluh darah, tetapi langsung diedarkan dan
diserap tubuh dari cabang usustersebut. Platyhelminthes bisa bereproduksi dengan cara aseksual
dan seksual. Secaraaseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh dan secara seksual dengan cara
perkawinansilang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sridianti.Ciri Cacing Pipih Platyhelminthes

.http://www.sridianti.com/ciri-cacing-pipih-platyhelminthes.html. 09 September 2015

Taufan.2014.Pengertian Ciri-Ciri Klasifikasi Dan Struktur TubuhPlatyhelminthes

http://taufan-web.blogspot.com/2014/04/pengertian-ciri-ciri-klasifikasi-dan.html.09 September
2015Anonim.2015.

Ciri-ciri Umum Platyhelminthes dan klasifikasi Platyhelminthes.

http://budisma.net/2015/01/ciri-ciri-umum-platyhelminthes-dan-klasifikasi-
platyhelminthes.html.09September 2015 Anonim.2014.

Mengenal Phylum Platyhelminthes (Cacing Pipih

).http://www.zonasiswa.com/2014/06/mengenal-phylum-platyhelminthes-cacing.html
09September2015Kaimoto Irwan.2014

Makalah Platyhelminthes Dan Nemathelminthes.

http://irwankaimoto.blogspot.com/2014/11/makalah-platyhelminthes-dan_5.html.09Sept2015
Adelia; Kurniasari Deti; Suryani Dwi.2015.

Makalah Biologi Tentang1.Platyhelminthes2.Nematoda3.Annelida.

https://www.academia.edu/6835814/MAKALAH_BIOLOGI_TENTANG_1._PLATYHELMIN
THES_2._NEMATODA_3._ANNELIDA.09Sept2015

13

Anda mungkin juga menyukai